1. Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk berdagang rempah-rempah dan kemudian berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah serta menjajah wilayah Indonesia.
2. VOC didirikan pada 1602 untuk memperkuat monopoli perdagangan Belanda di Indonesia.
3. VOC berkuasa hampir dua abad di Indonesia sebelum akhirnya bangkrut pada 1799 akibat korupsi, utang perang, dan kemunduran moral.
2. SEJARAH KEDATANGAN HINDIA-
BELANDA DI INDONESIA
Bangsa belanda datang ke indonesia pertama kali
pada tahun 1596. Rombongan bangsa belanda yang
dipimpinoleh Cornelis de Houtman dan Pieter Keyzer ini
membawa empat buah kapal. Setelah menempuh perjalanan
selama empat belas bulan, pada 22 Juni 1596, mereka
berhasil mendarat di Pelabuhan Banten. Inilah titik awal
kedatangan Belanda di Nusantara.. Kunjungan pertama tidak
berhasil karena sikap arogan Cornelis de Houtman. Pada 1
Mei 1598, Perseroan Amsterdam mengirim kembali
rombongan perdagangannya ke Nusantara di bawah
pimpinan Jacobvan Neck, van Heemskerck, dan van
Waerwijck. Dengan belajar dari kesalahan Cornelis de
Houtman, mereka berhasil mengambil simpati penguasa
Banten sehingga parapedagang Belanda ini diperbolehkan
berdagang di Pelabuhan Banten.
3. Tujuan kedatangan belanda ke indonesia
adalah untuk berdagang rempah-rempah.
Setelah berhasil menemukan daerah
penghasil rempah-rempah dan keuntungan
yang besar, belanda berusaha untuk
mengadakan monopoli perdagangan
rempah-rempah dan menjajah.
4. AWAL KEMUNCULAN VOC
VOC merupakan kongsi dagang barat yang dibentuk atas
saran Prins Maurits wali negara Belanda dalam parlemen.
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) berdiri secara
resmi padatahun 1602 dan membuka kantor pertama di
Banten (1602) yang dikepalai oleh Francois Wittert. Tujuan
didirikannya VOC adalah sebagai berikut:
Menghindari persaingan yang tidak sehat sesama pedagang
Belanda sehingga keuntungan dapat diperoleh secara
maksimal.
Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan
dengan bangsa Eropa ataupun bangsa Asia lainnya.
Membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang
menghadapi Spanyol yang ingin menguasai wilayah Belanda.
Mendapatkan monopoli perdagangan
5. Meskipun VOC belum bisa menandingi persekutuan
dagang bangsa lain. Namun VOC memiliki satu
kelebihan lain yaitu, tata kerja yang teratur, rapi, dan
terkontrol dalambentuk organisasi yang kuat. Hal ini
menyebabkan VOC semakin kuat dan dapat menyaingi
kongsi dagang lain sehingga pemerintah Belanda
memberi beberapa hak Istimewa antara lain:
1. VOC berkuasa untuk memerintah di daerah-
daerah yang diduduki.
2. VOC berkuasa untuk melakukan peperangan,
membuat perdamaian, serta mengadakan perjanjian
dengan raja-raja di wilayah kekuasaannya.
3. VOC berkuasa untuk mencetak dan mengedarkan
uang sendiri.
4. VOC mempunyai hak monopoli perdagangan.
5. VOC berhak memiliki tentara.
6. VOC melakukan ekstirpasi karena penduduk
berusaha memperluas areal tanaman rempah-
rempah. Akibatnya, terjadi hasil yang berlebihan
(kelebihan produksi) sehingga harga rempah-
rempah merosot. Untuk mencegah terjadinya
berbagai pelanggaran terhadap peraturan
dalammonopoli, VOC mengadakan patroli yang
disebut pelayaran Hongi. Patroli itu menggunakan
perahu tradisional yang disebut kora-kora.
Apabila terjadi pelanggaran terhadap peraturan
monopoli, dapat segera ditindak oleh petugas
patroli Hongi.
7. Patroli Hongi juga telah melakukan penebangan
tanaman cengkih secara besar-besaran di Maluku.
Penebangan tanaman cengkih secara besar-
besaran oleh Belanda melalui patroli Hongi
disebut Ekstirpasi, tujuannya untuk menjaga agar
harga tanaman tetap stabil di pasaran dunia.
Akibat peraturan dalam monopoli tersebut, rakyat
Maluku menjadi tertekandan dan tertindas. Hal
itu tentu saja menimbulkan ketidakpuasan di
kalangan rakyat Maluku terhadap VOC. Selain itu
rakyat Maluku diwajibkan membayar pajak hasil
bumi yang disebut contingenten.
8. KEHIDUPAN RAKYAT INDONESIA
PADA PEMERINTAHAN VOC
Keberhasilan VOC membuat Heeren Zeventien kesulitan
mengurus keorganisasian, sehingga pada tahun 1610
ditunjuklah Pieter Both sebagai gubernur jendral. Hal ini
membuat Pieter Both mempunyai kekuasaan di wilayah
kekuasaan VOC. Tindakan Pieter Both selama menjadi
gubernur jendral VOC sebagai berikut:
Membantu pos perdagangan di Banten dan Maluku
Memasuki wilayah Jayakarta dan menjalin hubungan baik
dengan penguasa Jayakarta, pangeran Wijayakrama
Membeli tanah seluas 50 x 50 vadem di Jayakarta. Tanah ini
menjadi cikal bakal kota Batavia
Mengadakan perjanjian dan berusaha mempengaruhi
penguasa di Maluku
9. CARA VOC MENJALANKAN KEKUASAANNYA DI
INDONESIA SEBAGAI BERIKUT.:
Melakukan contingenten,yaitu rakyat diwajibkan
membayar pajak berupa hasil bumi.
Menerapkan verplichte leverantie ,yaitu rakyat
wajib menyerahkan pajak berupa hasil yang tidak
dikuasai VOC.
Melaksanakan preanger stelsel,yaitu kewajiban
bagi rakyat untuk menanam kopi di daerah
piangan.
Menjalin kerjasama dengan pemerintah
tradisional untuk mempermudah penaklukan
wilayah.
10. Selain cara-cara tersebut cara yang digunaka VOC
untuk mengeksploitasi kekayaan Indonsia sebagai
berikut:
Merebut pasaran produksi pertanin, biasanya dengan
memaksaakan monopoli, seperti monopoli rempah-
rempah di Maluku
Tidak ikut aktif secara langsung dalam kegiatan produksi
hasil pertanian.
VOC sementara menduduki tempat yang setrategis saja
VOC melakukan campur tangan terhadap kerajaan-
kerajaan di Nusantara, terutama menyangkut usaha
pengumpulan hasil bumi dan pelaksanaan monopoli.
Dalam hal ini VOC memiliki daya tawar yang kuat sehingga
dapat menentukan harga.
Lembaga-lembaga pemerintahan tadisional/ kerajaan
masih tetap dipertahankan dengan harapan bisa
dipengaruhi/ diperalat, jika tidak ingin diperangi.
11. Untuk mengawasi kegiatan monopoli
perdagangan di beberapa wilayah,VOC tetap
menjalankan pelayaran hongi. Sementara itu,
untuk memperkuat kedudukannya,VOC
mendirikan benteng pertahanan di setiap
wilayah yang berhasil dikuasai. Benteng
pertahanan yang berhasil dibangun antara lain
benteng Duurstede di Saparua,benteng Nassau
di Banda, benteng Victoria di Ambon,benteng
Orange di Ternate,dan benteng Rotterdam di
Makkasar.
12. Keruntuhan VOC
Hampir 2 abad VOC mengalami kejayaan dan
berkuasa mutlak di Indonesia (abad ke-17 dan ke-18)
banyak keuntungan dari monopoli perdagangan
rempah-rempah dan campur tangan secara politis di
berbagai wilayah.
Pada akhir abad ke-18 organisasi ini mengalami
kebangkrutan,dan tanggal 31 Desember 1799 VOC
di bubarkan. Bangkrutnya VOC itu ditandai oleh
buruknya kondisi keuangan serikat dagang tersebut.
Dengan kas yang kosong dan utang yang
menumpuk,VOC kemudian tidak dapat lagi
menjalankan kegiatannya.
13. Berikut ini faktor-faktor penyebab bangkrutnya
VOC :
Para pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi.
Banyak pegawai VOC yang tidak cakap sehingga
pengendalian monopoli perdagangan tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
VOC banyak menanggung utang akibat peperangan
yang dilakukan baik dengan rakyat Indonesia maupun
dengan Inggris.
Kemrosotan moral dikalangan para penguasa akibat
sistem monopoli perdagangan.
Tidak berjalannya verplichte leveranti (penyerahan
wajib) dan preanger stelsel (aturan pringan) yang di
maksudkan untuk mengisi kas VOC yang kosong.