REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Tugas kimia
1. TUGAS KIMIA
Kelompok venus :
• Anang Setiawan (02)
• Anisah Maimunah (03)
• Brilian Al Azhar W (04)
• Nurrochmi Kurnia Ningrum (22)
• Yudhistira Adi Nugraha (30)
2. Konsep Asam dan Basa
1. Menunjukan Asam dan Basa
Berkaitan dengan asam dan basa larutan
dikelompokan menjadi tiga yaitu : Bersifat
asam, bersifat basa, dan bersifat netral.
Meskipun asam dan basa mempunyai rasa
yang berbeda tidaklah bijaksana untuk
menunjukan keasaman atau kebasaan dengan
cara mencicipinya, karena banyak diantaranya
yang dapat merusak kulit atau bersifat racun.
Asam sulfat sbg contoh dpt menyebabkan luka
bakar yang serius.
3. Sifat Asam dan Basa
• Sifat asam dan basa dari suatu larutan juga
dapat ditunjukan dgn mengukur Ph-nya. pH
adalah suatu parameter yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan
asam mempunyai pH lebih kecil dari 7, larutan
basa mempunyai pH lebih besar dari 7, sdgkan
larutan netral mempunyai pH = 7. pH larutan
dapat ditentukan dengan menggunakan
indikator pH (indikator universal) atau dengan
pH meter.
4. Teori Asam-Basa Arrhenius
• Berdasarkan sifat larutannya larutan asam mempunyai rasa masam
dan bersifat korosf (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan
lain), sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik
( licin, seperti bersabun ). Pada Tahun 1777, Antoine Laurent
Lavoisier (1743-1794) mengemukakan bahwa asam mengandung
unsur oksigen. Pada Tahun 1810, Sir humphry Davy (1778-1829)
menemukan bahwa asam hidrogen klorida tidak mengandung unsur
oksigen, davy kemudian menyimpulkan bahwa unsur hidrogenlah
dan bukan unsur oksigen, yang merupakan unsur dasar dari setiap
asam. Joseph louis gay-lussac (1778-1850) menyimpulkan bahwa
asam adalah zat yang dapat menetralkan alkali dan kedua golongan
senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalm]am kaitan satu dgn yg
lain.
5. ASAM
• Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion
H+ dengan pembawa sifat asam adalah ion H+.
asam arrhenius dapat dirumuskan sebagai HxZ
dan dalam air mengalami ionisasi sebagai
berikut :
HxZ(aq) xH+(aq) + Zx-(aq).
Jumlah ion H+ yg dpat di hasil oleh satu molekul
asm disebut valensi asam, sedangkan ion
negatif yang terbentuk dari asam setelah
melepas ion H+ disebut ion sisa asam.
6. BASA
Menurut arhenius, basa adalah senyawa yang
dalam air dapat mengahasilkan ion hidroksida
(OH-) basa arhenius merupakan hidroksida
logam, dapat dirumuskan sebagai M (OH)x dan
dalam air mengion sebagai berikut :
M(OH)x (aq) M x+ (aq) + xOH- (aq)
Meskipun tidak mempunyai gugus hidroksida,
larutan amonia (NH3) tenyata bersifat basa. Hal
itu terjadi karena NH3 bereaksi dengan air
(mengalami hidrolisis) membentuk ion OH-
sebagai berikut
NH3 (aq) + H2O (I) NH4+(aq)+OH-(aq)
7. BASA
Menurut arhenius, basa adalah senyawa yang
dalam air dapat mengahasilkan ion hidroksida
(OH-) basa arhenius merupakan hidroksida
logam, dapat dirumuskan sebagai M (OH)x dan
dalam air mengion sebagai berikut :
M(OH)x (aq) M x+ (aq) + xOH- (aq)
Meskipun tidak mempunyai gugus hidroksida,
larutan amonia (NH3) tenyata bersifat basa. Hal
itu terjadi karena NH3 bereaksi dengan air
(mengalami hidrolisis) membentuk ion OH-
sebagai berikut
NH3 (aq) + H2O (I) NH4+(aq)+OH-(aq)