SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
 Anatomi Dan Fisiologi Reproduksi Wanita
By
Yelmi Reni Putri
PENGERTIAN ANATOMI DAN FISIOLOGI
REPRODUKSI PEREMPUAN
 Berasal dari bahasa latin, yaitu: Anatomi; Ana= bagian,
memisahkan, Tomi (tomie) = Tomneinei = iris, potong. Fisiologi:
Fisis (Phisys) = alam atau cara kerja, Logos (logi) = ilmu
pengetahuan. Jadi anatomi dan fisiologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang susunan
atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja.
anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu
rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang
dipergunakan untuk berkembang biak.
SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN
Genetalia Eksterna & Genetalia Interna
genetelia eksternal
1. Mons Veneris
2. Labia Mayora (bibir besar)
3. Labia Minora (bibir Kecil)
4. Klitoris (kelentit)
5. Vestibulum
6. Hymen (selaput dara)
7. Perineum
Genetalia Interna
1. Vagina (liang sanggama)
2. Uterus (rahim)
3. Tuba Falopii (saluran telur)
4. Ovarium (indung telur)
5. Parametiu
6. Payudara
RESPON SEKSUAL
Tahapan Respons Seksual
 Respons terhadap rangsangan seksual banyak mengacu pada
urutan perubahan fisik dan emosi yang terjadi pada orang yang
dirangsang secara seksual dan ia turut hanyut/larut dalam aktivitas
perangsangan.
Fase atau tahapan siklus respon seksual
 Fase 1: Perangsangan
a.Meningkatnya tekanan otot-otot
b.Denyut jantung yang semakin cepat dan nafas yang memburu
c.Kulit yang menjadi memerah (terkadang timbul semburat merah di
sekitar dada dan punggung)
d.Puting yang mengeras
e.Aliran darah menuju organ genital yang meningkat, yang berakibat
klitoris dan labia minora (bibir vagina dalam) pada wanita menjadi
basah serta penis pria menegang.
f. Organ intim (vagina) wanita secara umum menjadi basah.
g.Payudara menjadi tegang dan seakan-akan penuh serta organ intim
wanita merekah.
h.Testis pria akan mengembang dan scrotum akan penuh cairan yang
 Fase 2: Dataran tinggi (plateau)
1.Organ intim wanita yang semakin mengembang karena meningkatnya aliran
darah serta perubahan kulit sekitar organ intim menjadi ke-ungu-an dan
menjadi lebih gelap.
2.Klitoris yang menjadi semakin sensitif (bahkan terkadang nyeri bila disentuh)
dan terkadang kembali masuk tertutup klitoris untuk menghindari
perangsangan oleh penis.
3.Napas, denyut jantung dan tekanan darah yang terus meningkat
4.Otot mengejang di kaki, muka dan tangan
5.Tekanan otot meningkat
Fase 3: Orgasme
1.Kontraksi otot yang tak beraturan dan tidak terkontrol
2.Teakan darah, denyut jantung dan nafas berada dalam kondisi puncak dengan
kebutuhan oksigen yang masimal.
3.sekitar kaki yang mengejang penuh.
4.Pelepasan yang tiba-tiba dari tekanan seksual
5.Pada wanita organ intim akan berkontraksi, rahim akan terus berkontraksi.
6.Pada pria, kontraksi ritmis otot pada pangkal penis akan mengakibatkan ejakulasi
dan pengeluaran semen.
7.Gerakan tubuh tak beraturan akan berlanjut dan keringat akan cenderung keluar
dari pori-pori tubuh.
 Fase 4: Resolusi
sefa orgasme tersebut dengan sedikit rangsangan dan inilah
yang disebut sebagai multiple orgasm. Sebaliknya pri memerlukan
waktu setelah orgasme yang disebut dengan periode refraksi,
dimana pada waktu ini pria tidak akan mampu orgasme lagi.
Periode refraksi ini berlangsung berbeda-beda pada pria, biasanya
semakin tua umur maka periode refraksi ini akan berlangsung
makin lama.
ANATOMI REPRODUKSI PRIA
PENGERTIA REPRODUKSI PRIA
Organ reproduksi pada laki-laki adalah
p3n1s dan testis yang memproduksi air mani
dan sperma, yang sebagai bagian dari
hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam
wanita tubuh dan ovum dibuahi ( zigot )
secara bertahap berkembang menjadi janin,
yang kemudian lahir sebagai anak.
ORGAN REPRODUKSI PRIA DIBEDAKAN MENJADI ORGAN
KELAMIN LUAR DAN ORGAN KELAMIN DALAM.
1.Penis
Merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara
alat kelamin jantan dan betina untuk
memindahkan semen ke dalam organ
reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput
tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat
dikhitan/sunat.
2.Scrotum
Merupakan selaput pembungkus testis yang
merupakan pelindung testis serta mengatur
suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
ORGAN REPRODUKSI DALAM
1.Testis
Merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan
menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis
banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2.Epididimis
Merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis.
Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan
sperma.
3.Vas deferens
Merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan
berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma
menuju vesikula seminalis. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang
pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
4.Urethra
Merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di
penis.
EMBRIOLOGIS SISTEM REPRODUKSI PRIA
Pembentukan jenis kelamin anak hasil fertilisasi
tergantung ada atau tidak adanya determinan
maskulin selama periode kritis perkembangan
embrio. Perbedaan terbentuknya anak dengan jenis
kelamin pria atau wanita dapat terjadi setelah melalui
3 tahap, yaitu tahap genetik, gonad, dan fenotip
(anatomi) seks. Tahap genetik tergantung kombinasi
genetik pada tahap konsepsi. Jika sperma yang
membawa kromosom Y bertemu dengan oosit,
terbentuklah anak laki-laki, sedangkan jika sperma
yang membawa kromosom X yang bertemu dengan
oosit, maka yang terbentuk anak perempuan.
HORMON-HORMON SISTEM REPRODUKSI PRIA
1.Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang
terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon
ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel
germinal untuk membentuk sperma, terutama
pembelahan meiosis untuk membentuk
spermatosit sekunder. 2.Luteinizing Hormone
(LH)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH
berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk
mensekresi testoteron.
PROSES REPRODUKSI SPERMA
 Proses Spermatogenesis adalah suatu proses kompleks
dimana sel germinal yang relatif belum berdiferensiasi
berproliferasi dan diubah menjadi spermatozoa yang
terspesialisasi dan motil yang masing-masingnya
mengandung satu set 23 kromosom yang bersifat
haploid. (W. David, 2009)
 Tempat pembentukan sperma berada pada Tubulus
Seminiferus di dalam testis. Pada Tubulus Seminiferus
terdapat dinding yang terlapisi oleh sel Germinal Primitif
yang mengalami kekhususan. Sel germinal ini disebut
Spermatogonium. Setelah mengalami pematangan,
spermatogonium memperbanyak diri sehingga membelah
secara terus-menerus (Mitosis).
GAMBAR REPRODUKSI PRIA
 TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9tasyaaulia
 
Alat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaAlat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaMujahidin Waru
 
Makalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiaMakalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiamethaonyon
 
Tugas Biologi Organ Reproduksi Manusia (Kelompok 1 Kelas IX-3 SMPN 1 Bandung)
Tugas Biologi Organ Reproduksi Manusia (Kelompok 1 Kelas IX-3 SMPN 1 Bandung)Tugas Biologi Organ Reproduksi Manusia (Kelompok 1 Kelas IX-3 SMPN 1 Bandung)
Tugas Biologi Organ Reproduksi Manusia (Kelompok 1 Kelas IX-3 SMPN 1 Bandung)Raden Akbar
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaSeptian Muna Barakati
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi WanitaAnatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi WanitaMeliFrdl
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Hana Yoshimasa
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi alainbagus
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusianissayyo
 
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaBiologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaFransisca Rompas
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaErwin M.E.S
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiazia mujahidah
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiayuanitak
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksinidutkhofiyya
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Nandya Guvita
 

What's hot (20)

Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaSistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
 
Alat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaAlat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusia
 
Makalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiaMakalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusia
 
Tugas Biologi Organ Reproduksi Manusia (Kelompok 1 Kelas IX-3 SMPN 1 Bandung)
Tugas Biologi Organ Reproduksi Manusia (Kelompok 1 Kelas IX-3 SMPN 1 Bandung)Tugas Biologi Organ Reproduksi Manusia (Kelompok 1 Kelas IX-3 SMPN 1 Bandung)
Tugas Biologi Organ Reproduksi Manusia (Kelompok 1 Kelas IX-3 SMPN 1 Bandung)
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi WanitaAnatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
 
Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
 
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaBiologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1
 

Similar to Anatomi reproduksi wantia

Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxEvaHidayat2
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusiaDani Ibrahim
 
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxModul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxLuhSukariasih
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaAstarothArtos
 
Fortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisFortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisIvho Mamonto
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxssuser0d6781
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaNining Mtsnkra
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgNur Azizah
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusiaharlan88
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusiaHarlan Hariz
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxRestuundefined
 

Similar to Anatomi reproduksi wantia (20)

Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusia
 
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxModul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
Mid embriologi
Mid embriologiMid embriologi
Mid embriologi
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Fortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisFortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 Gametogenesis
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
 
REPRODUKSI
REPRODUKSIREPRODUKSI
REPRODUKSI
 
Modul 1 akk kb 1
Modul 1 akk kb 1Modul 1 akk kb 1
Modul 1 akk kb 1
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
3
33
3
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
 

More from Yelmi Reni Putri SY

Hubungan Self Efficacy dengan prilaku Self care Pasien kanker payudara.pdf
Hubungan Self  Efficacy dengan prilaku Self care Pasien kanker payudara.pdfHubungan Self  Efficacy dengan prilaku Self care Pasien kanker payudara.pdf
Hubungan Self Efficacy dengan prilaku Self care Pasien kanker payudara.pdfYelmi Reni Putri SY
 
Risk Factors of Cervical Cancer.pdf
Risk Factors of Cervical Cancer.pdfRisk Factors of Cervical Cancer.pdf
Risk Factors of Cervical Cancer.pdfYelmi Reni Putri SY
 
Lived experiences and quality of life after gynaecological cancer – an integr...
Lived experiences and quality of life after gynaecological cancer – an integr...Lived experiences and quality of life after gynaecological cancer – an integr...
Lived experiences and quality of life after gynaecological cancer – an integr...Yelmi Reni Putri SY
 
Cervical Cancer Risk Factors.pdf
Cervical Cancer Risk Factors.pdfCervical Cancer Risk Factors.pdf
Cervical Cancer Risk Factors.pdfYelmi Reni Putri SY
 
Breast_cancer_risk_factors_survival_and_recurrence-1.pdf
Breast_cancer_risk_factors_survival_and_recurrence-1.pdfBreast_cancer_risk_factors_survival_and_recurrence-1.pdf
Breast_cancer_risk_factors_survival_and_recurrence-1.pdfYelmi Reni Putri SY
 
Application of Nursing informatics.pdf
Application of Nursing informatics.pdfApplication of Nursing informatics.pdf
Application of Nursing informatics.pdfYelmi Reni Putri SY
 
membangun virtualisasi dengan proxmox.pdf
membangun virtualisasi dengan proxmox.pdfmembangun virtualisasi dengan proxmox.pdf
membangun virtualisasi dengan proxmox.pdfYelmi Reni Putri SY
 
Nursing_Informatics_for_the_Advanced.pdf
Nursing_Informatics_for_the_Advanced.pdfNursing_Informatics_for_the_Advanced.pdf
Nursing_Informatics_for_the_Advanced.pdfYelmi Reni Putri SY
 
Nerdy Nurse's Guide to Technology.pdf
Nerdy Nurse's Guide to Technology.pdfNerdy Nurse's Guide to Technology.pdf
Nerdy Nurse's Guide to Technology.pdfYelmi Reni Putri SY
 
Xx psychosocial factors and survival of young women with
Xx psychosocial factors and survival of young women withXx psychosocial factors and survival of young women with
Xx psychosocial factors and survival of young women withYelmi Reni Putri SY
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienYelmi Reni Putri SY
 
Xx health, health related quality of life, and quality of life
Xx health, health related quality of life, and quality of lifeXx health, health related quality of life, and quality of life
Xx health, health related quality of life, and quality of lifeYelmi Reni Putri SY
 
Xx..health related quality of lif e
Xx..health related quality of lif eXx..health related quality of lif e
Xx..health related quality of lif eYelmi Reni Putri SY
 
Xx determination of self efficacy, body image and sexual
Xx determination of self efficacy, body image and sexualXx determination of self efficacy, body image and sexual
Xx determination of self efficacy, body image and sexualYelmi Reni Putri SY
 

More from Yelmi Reni Putri SY (20)

ARTIKEL ADAPTASI.pdf
ARTIKEL ADAPTASI.pdfARTIKEL ADAPTASI.pdf
ARTIKEL ADAPTASI.pdf
 
Breast cancer stigma.pdf
Breast cancer stigma.pdfBreast cancer stigma.pdf
Breast cancer stigma.pdf
 
Hubungan Self Efficacy dengan prilaku Self care Pasien kanker payudara.pdf
Hubungan Self  Efficacy dengan prilaku Self care Pasien kanker payudara.pdfHubungan Self  Efficacy dengan prilaku Self care Pasien kanker payudara.pdf
Hubungan Self Efficacy dengan prilaku Self care Pasien kanker payudara.pdf
 
The Financial Burden.pdf
The Financial Burden.pdfThe Financial Burden.pdf
The Financial Burden.pdf
 
Dampak Financial Toxicity.pdf
Dampak Financial Toxicity.pdfDampak Financial Toxicity.pdf
Dampak Financial Toxicity.pdf
 
Risk Factors of Cervical Cancer.pdf
Risk Factors of Cervical Cancer.pdfRisk Factors of Cervical Cancer.pdf
Risk Factors of Cervical Cancer.pdf
 
Lived experiences and quality of life after gynaecological cancer – an integr...
Lived experiences and quality of life after gynaecological cancer – an integr...Lived experiences and quality of life after gynaecological cancer – an integr...
Lived experiences and quality of life after gynaecological cancer – an integr...
 
Cervical Cancer Risk Factors.pdf
Cervical Cancer Risk Factors.pdfCervical Cancer Risk Factors.pdf
Cervical Cancer Risk Factors.pdf
 
KANKER PAYUDARA.pdf
KANKER PAYUDARA.pdfKANKER PAYUDARA.pdf
KANKER PAYUDARA.pdf
 
Financial Toxicity Among.pdf
Financial Toxicity Among.pdfFinancial Toxicity Among.pdf
Financial Toxicity Among.pdf
 
Breast_cancer_risk_factors_survival_and_recurrence-1.pdf
Breast_cancer_risk_factors_survival_and_recurrence-1.pdfBreast_cancer_risk_factors_survival_and_recurrence-1.pdf
Breast_cancer_risk_factors_survival_and_recurrence-1.pdf
 
Application of Nursing informatics.pdf
Application of Nursing informatics.pdfApplication of Nursing informatics.pdf
Application of Nursing informatics.pdf
 
membangun virtualisasi dengan proxmox.pdf
membangun virtualisasi dengan proxmox.pdfmembangun virtualisasi dengan proxmox.pdf
membangun virtualisasi dengan proxmox.pdf
 
Nursing_Informatics_for_the_Advanced.pdf
Nursing_Informatics_for_the_Advanced.pdfNursing_Informatics_for_the_Advanced.pdf
Nursing_Informatics_for_the_Advanced.pdf
 
Nerdy Nurse's Guide to Technology.pdf
Nerdy Nurse's Guide to Technology.pdfNerdy Nurse's Guide to Technology.pdf
Nerdy Nurse's Guide to Technology.pdf
 
Xx psychosocial factors and survival of young women with
Xx psychosocial factors and survival of young women withXx psychosocial factors and survival of young women with
Xx psychosocial factors and survival of young women with
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
 
Xx health, health related quality of life, and quality of life
Xx health, health related quality of life, and quality of lifeXx health, health related quality of life, and quality of life
Xx health, health related quality of life, and quality of life
 
Xx..health related quality of lif e
Xx..health related quality of lif eXx..health related quality of lif e
Xx..health related quality of lif e
 
Xx determination of self efficacy, body image and sexual
Xx determination of self efficacy, body image and sexualXx determination of self efficacy, body image and sexual
Xx determination of self efficacy, body image and sexual
 

Recently uploaded

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 

Recently uploaded (20)

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 

Anatomi reproduksi wantia

  • 1.  Anatomi Dan Fisiologi Reproduksi Wanita By Yelmi Reni Putri
  • 2. PENGERTIAN ANATOMI DAN FISIOLOGI REPRODUKSI PEREMPUAN  Berasal dari bahasa latin, yaitu: Anatomi; Ana= bagian, memisahkan, Tomi (tomie) = Tomneinei = iris, potong. Fisiologi: Fisis (Phisys) = alam atau cara kerja, Logos (logi) = ilmu pengetahuan. Jadi anatomi dan fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja. anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
  • 3. SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN Genetalia Eksterna & Genetalia Interna genetelia eksternal 1. Mons Veneris 2. Labia Mayora (bibir besar) 3. Labia Minora (bibir Kecil) 4. Klitoris (kelentit) 5. Vestibulum 6. Hymen (selaput dara) 7. Perineum
  • 4. Genetalia Interna 1. Vagina (liang sanggama) 2. Uterus (rahim) 3. Tuba Falopii (saluran telur) 4. Ovarium (indung telur) 5. Parametiu 6. Payudara
  • 5. RESPON SEKSUAL Tahapan Respons Seksual  Respons terhadap rangsangan seksual banyak mengacu pada urutan perubahan fisik dan emosi yang terjadi pada orang yang dirangsang secara seksual dan ia turut hanyut/larut dalam aktivitas perangsangan. Fase atau tahapan siklus respon seksual  Fase 1: Perangsangan a.Meningkatnya tekanan otot-otot b.Denyut jantung yang semakin cepat dan nafas yang memburu c.Kulit yang menjadi memerah (terkadang timbul semburat merah di sekitar dada dan punggung) d.Puting yang mengeras e.Aliran darah menuju organ genital yang meningkat, yang berakibat klitoris dan labia minora (bibir vagina dalam) pada wanita menjadi basah serta penis pria menegang. f. Organ intim (vagina) wanita secara umum menjadi basah. g.Payudara menjadi tegang dan seakan-akan penuh serta organ intim wanita merekah. h.Testis pria akan mengembang dan scrotum akan penuh cairan yang
  • 6.  Fase 2: Dataran tinggi (plateau) 1.Organ intim wanita yang semakin mengembang karena meningkatnya aliran darah serta perubahan kulit sekitar organ intim menjadi ke-ungu-an dan menjadi lebih gelap. 2.Klitoris yang menjadi semakin sensitif (bahkan terkadang nyeri bila disentuh) dan terkadang kembali masuk tertutup klitoris untuk menghindari perangsangan oleh penis. 3.Napas, denyut jantung dan tekanan darah yang terus meningkat 4.Otot mengejang di kaki, muka dan tangan 5.Tekanan otot meningkat Fase 3: Orgasme 1.Kontraksi otot yang tak beraturan dan tidak terkontrol 2.Teakan darah, denyut jantung dan nafas berada dalam kondisi puncak dengan kebutuhan oksigen yang masimal. 3.sekitar kaki yang mengejang penuh. 4.Pelepasan yang tiba-tiba dari tekanan seksual 5.Pada wanita organ intim akan berkontraksi, rahim akan terus berkontraksi. 6.Pada pria, kontraksi ritmis otot pada pangkal penis akan mengakibatkan ejakulasi dan pengeluaran semen. 7.Gerakan tubuh tak beraturan akan berlanjut dan keringat akan cenderung keluar dari pori-pori tubuh.
  • 7.  Fase 4: Resolusi sefa orgasme tersebut dengan sedikit rangsangan dan inilah yang disebut sebagai multiple orgasm. Sebaliknya pri memerlukan waktu setelah orgasme yang disebut dengan periode refraksi, dimana pada waktu ini pria tidak akan mampu orgasme lagi. Periode refraksi ini berlangsung berbeda-beda pada pria, biasanya semakin tua umur maka periode refraksi ini akan berlangsung makin lama.
  • 9. PENGERTIA REPRODUKSI PRIA Organ reproduksi pada laki-laki adalah p3n1s dan testis yang memproduksi air mani dan sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam wanita tubuh dan ovum dibuahi ( zigot ) secara bertahap berkembang menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai anak.
  • 10. ORGAN REPRODUKSI PRIA DIBEDAKAN MENJADI ORGAN KELAMIN LUAR DAN ORGAN KELAMIN DALAM. 1.Penis Merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat. 2.Scrotum Merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
  • 11. ORGAN REPRODUKSI DALAM 1.Testis Merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus. 2.Epididimis Merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma. 3.Vas deferens Merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra. 4.Urethra Merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
  • 12. EMBRIOLOGIS SISTEM REPRODUKSI PRIA Pembentukan jenis kelamin anak hasil fertilisasi tergantung ada atau tidak adanya determinan maskulin selama periode kritis perkembangan embrio. Perbedaan terbentuknya anak dengan jenis kelamin pria atau wanita dapat terjadi setelah melalui 3 tahap, yaitu tahap genetik, gonad, dan fenotip (anatomi) seks. Tahap genetik tergantung kombinasi genetik pada tahap konsepsi. Jika sperma yang membawa kromosom Y bertemu dengan oosit, terbentuklah anak laki-laki, sedangkan jika sperma yang membawa kromosom X yang bertemu dengan oosit, maka yang terbentuk anak perempuan.
  • 13. HORMON-HORMON SISTEM REPRODUKSI PRIA 1.Testoteron Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. 2.Luteinizing Hormone (LH) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
  • 14. PROSES REPRODUKSI SPERMA  Proses Spermatogenesis adalah suatu proses kompleks dimana sel germinal yang relatif belum berdiferensiasi berproliferasi dan diubah menjadi spermatozoa yang terspesialisasi dan motil yang masing-masingnya mengandung satu set 23 kromosom yang bersifat haploid. (W. David, 2009)  Tempat pembentukan sperma berada pada Tubulus Seminiferus di dalam testis. Pada Tubulus Seminiferus terdapat dinding yang terlapisi oleh sel Germinal Primitif yang mengalami kekhususan. Sel germinal ini disebut Spermatogonium. Setelah mengalami pematangan, spermatogonium memperbanyak diri sehingga membelah secara terus-menerus (Mitosis).
  • 16.
  • 17.