(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
Pkn kel 6_revisi_geopolitik
1. i
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
GEOPLITIK INDONESIA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila
Dosen pembimbing : Dra. Sutarti, SE, MM.
Disusun oleh kelompok 6 :
1. Vivi Fadhilatul H. 201512202
2. Nur Azizah 201512203
3. Meidiah Eka C. 201512204
4. Hariyanti 201512207
5. Esrin Nadia 201512235
Kelas : 5B
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGDI AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2017/2018
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia, rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kami masih diberi kesempatan untuk mengabdi dan
menyumbangkan pikiran untuk Nusa, Bangsa dan Negara khususnya melalui bidang
Pendidikan.Terwujudnya makalah Tentang Pendidikan Pancasila dengan judul “GEOPOLITIK
INDONESIA” dari berbagai tinjauan ini merupakan kerja keras yang baik antara kelompok
penyusun.
Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugasAnalisis
Laporan Keuangan dengan judul “Geopolitik Indonesia". Disamping itu, kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah
ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh sebab itu kami mohon maaf atas kesalahan dalam
makalah ini. Kami mengharap saran dan kritikan yang bersifat membangun kami untuk
sempurnanya makalah ini.
Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada penyusun
khususnya dan kepada pembaca umumnya dalam keikutsertaan mewujudkan pemuda-pemudi
yang mandiri.
Kudus, 26 September 2017
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3
2.1 Geopolitik Indonesia ....................................................................................... 3
2.2 Wawasan Nusantara........................................................................................ 5
2.3 Faktor faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara ............................... 6
2.3.1 Wilayah Geografis .............................................................................. 6
2.3.2 Geopolitik dan Geostrategi................................................................. 8
2.3.3 Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya................ 12
2.4 Hakikat Wawasan Nusantara ........................................................................ 12
2.5 Asas Wawasan Nusantara ............................................................................. 12
2.6 Arah Pandang Wawasan Nusantara .............................................................. 13
2.7 Kedudukan, fungsi, tujuan Wawasan Nusantara........................................... 14
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 16
3.2 Saran.............................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 22
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat,
kepercayaan, hubungan, dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang
bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negara.
Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari
pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-
mengait antara filosofi bengsa, ideology, aspirasi.
Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam,
Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategi dan kaya akan
sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah
air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara.
Dalam pelaksanaannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun
internasional. Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar
sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan
nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa
Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Geopolitik Indonesia dan Wawasan
Nusantara ?
2. Apa sajakah faktor faktor yang memengaruhi Wawasan Nusantara ?
3. Apa pengertian Hakikat Wawasan Nusantara ?
5. 2
4. Apa sajakah asas Wawasan Nusantara ?
5. Bagaimanakah arah pandang Wawasan Nusantara ?
6. Bagaimana kedudukan, fungsi, dan tujuan Wawasan Nusantara ?
C. Tujuan
1. Agar dapat menjelaskan pengertian Geopolitik Indonesia dan
Wawasan Nusantara.
2. Untuk dapat menyebutkan faktor faktor yang memengaruhi Wawasan
Nusantara.
3. Agar dapat memahami dan menjelaskan tentang Hakikat Wawasan
Nusantara.
4. Agar dapat mengimplementasikan Wawasan Nusantara.
5. Dapat menjelaskan arah pandang Wawasan Nusantara.
6. Agar dapat menjelaskan kedudukan, fungsi, dan tujuan Wawasan
Nusantara.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Geopolitik Indonesia
Membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan
mengenai masalah geografi dan politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Dengan
demikian geografi bersangkut-paut dengan interelasi antara manusia dengan
lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan
kekuasaan atau pemerintahan.
Dari pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan
ilmu sosial, dengan merujuk kepada peraturan politik internasional. Geopolitik
mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi,
luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur
pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik
antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala
hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis
yang mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu
negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata
lain, negara-negara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang
besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa terdapat dua golongan negara,
yaitu golongan negara “determinis” dan golongan negara “posibilitis”. Negara
determinis adalah negara yang berada di antara dua negara raksasa/adikuasa,
sehingga, secara langsung maupun tidak langsung, terpengaruh oleh kebijakan politik
luar negeri dua negara raksasa itu.
7. 4
Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini
merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan
dampak yang terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena letak geografisnya
tidaklah berdekatan dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan
dalam mempengaruhi keadaan negara ini adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik,
sosial budaya dan militer, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Tentunya,
keberadaan negara-negara lain di sekitar kawasan tersebut juga turut menjadi faktor
yang berpengaruh, hanya saja tidak terlalu dominan.
Teori Geopolitik
Istilah geopolitik awalnya sebagai ilmu bumi politik kemudian berkembang
menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi ciri khas
negara. Teori geopolitik kemudian berkembang menjadi konsepsi wawasan nasional.
Oleh karena itu, geopolitik selalu mengacu pada wawasan nasional.
1) Teori Geopolitik “Frederich Ratzel”
Bahwa Negara itu seperti organisme hidup. Negara identik dengan ruang
yang ditempati oleh sekelompok masyarakat.
2) Teori Geopolitik “Rudolf Kjellen”
Negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis
yang memiliki intelektual. Dengan kekuatannya, ia mampu mengeksploitasi
negara “primitif” agar negaranya dapat swasembada.
3) Teori Geopolitik “Karl Haushofer”
Untuk menjadi jaya, suatu bangsa harus mampu menguasai benua-benua di
dunia. Ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia dapat dibagi atas empat
kawasan benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul.
4) Teori Geopolitik “Alfred Thayer Mahan”
Bahwa konsepsi geopolitik dapat dibentuk dengan memperhatikan serta
mempertahankan sumber daya laut, termasuk akses kelaut.
8. 5
5) Teori Geopolitik “Guilio Douhet dan William Mitchel”
Kedua orang ini mencita-citakan berdinya Angkatan Udara. Dalam teorinya,
disebutkan bahwa kekuatan udara mampu beroperasi hingga belakang lawan,
serta kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara.
B. Pengertian Wawasan Nusantara
Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara
(Wasantara) merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan
wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut Wawasan Nusantara itu
merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia
yang terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya
bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa
Indonesia didasarkan kepada konstelasi (keadaan) lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan
kepulauan dan Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Jadi, Nusantara
berarti kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan
Australia dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan
pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam. Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
9. 6
Cara pandang inilah yang menghasilkan wawasan nasional. Wawasan
nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau visi (sebagai pedoman, motivasi,
dorongan, serta rambu-rambu) bangsa dalam mencapai tujuannya.
Selain fungsi diatas, wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme
yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia. Dimana kepentingan nasional
lebih diutamakan dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa
atau daerah yang kepentingan-kepentingan tesebut tetap dihormati, diakui dan
dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
1. Wilayah Geografis
a) Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
Kata Archipelago dan Archipelagic berasal dari kata italia
Archipelagos. Akar katanya adalah Archi berarti terpenting,
terutama, dan Pelagos berarti laut atau wilayah lautan. Jadi,
Archipelago dapat diartikan sebagai wilayah lautan terpenting
dengan pulau-pulau didalamnya. Lahirnya asas Archipelago
mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam
kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan antara
pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur
pemisah.
b) Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda
dinamakan Nederlandsch Oost Indishe Archipelago. Itulah wilayah
jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah negara Republik
Indonesia. Bangsa Indonesia sangat mencintai nama ‘Indonesia’
meskipun bukan dari bahasanya sendiri. Dalam bahasa Yunani
“Indo” berarti India dan “nesos” berarti pulau. Sebutan “Indonesia”
10. 7
merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam Journal of the Indian
Archipelago and East Asia (1850). Kemudian sejak proklamasi
kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nama resmi
negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.
c) Konsepsi tentang Wilayah Lautan
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa
mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :
1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang
memilikinya.
2) Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut adalah milik
masyarakat dunia karena itu tidak dapat dimiliki oleh
masing-masing negara.
3) Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah
bebas untuk semua bangsa.
4) Mare Clausum ( The Right and Dominion Of the Sea),
menyatakan bahwa laut sepanjang laut saja yang dapat
dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari
darat (waktu itu kira- kira 3 mil).
5) Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang
menjadikan dasar dalam Konvensi PBB tentang hukum laut.
d) Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara
benua Asia dan benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan
samudra Indonesia, yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupu
kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah.
Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai
berikut :
Utara : ± 6° 08’ LU
Selatan : ± 11° 15’ LS
Barat : ± 94° 45’ BT
11. 8
Timur : ± 141° 05’BT
Jarak utara – selatan sekitar 1.888 Kilometer, sedangakan jarak
barat – timur sekitar 5.110 Kilometer. Luas wilayah Indonesia
seluruhnya adalah 5.193.250 km2,yang terdiri dari daratan seluas
2.027.087 km2 dan perairan 1273.166.163 km2. Luas wilayah
daratan Indonesia jika dibandingkan dengan negara – negara Asia
Tenggara merupakan yang terluas.
2. Geopolitik dan Geostrategi
a. Geopolitik
1) Asal Istilah Geopolitik
Istilah Geopolitik semula diartikan oleh Frederich Ratzel (1844
– 1904) sebagai ilmu bumi politik ( Political Geography). Istilah ini
kemudian dikembangkan dan diperluas oleh serjana ilmu politik
Swedia, Rudolf 1864 – 1922) dan Karl aushofer ( 1869 – 1964) dan
Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik.
Perbedaan dari istilah di atas terletak pada titik perhatian dan
tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah politk. Ilmu bumi
politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dan
aspek politik, Sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari
aspek geografi. Geopolitik memeparkan dasar pertimbangan dalam
menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan
tujuan tertentu.
2) Pandangan Ratzel dan Kjellen
Frederich Ratzel pada akhir abad ke – 19 mengembangkan
kajian geografi politik dengan dasar pandangan bahwa negara adalah
mirip organisme (makhluk hidup). Negara adalah ruang yang ditempati
oleh kelompok masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan negara terikat
oleh hukum alam.Rudolf Kjellen berpendapat bahwa negara adalah
organisme yang harus memiliki intelektual. Negara merupakan sistem
12. 9
politik yang mencakup geopolitk, ekonomi politik, kratopolitik, dan
sosiopolitik.Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka
memandang pertumbuhan negara mirip denganpertumbuhan organisme
(makhluk hidup).
3) Pandangan Haushofer
Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga
mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman
adalah ras yang paling unggul yang harus dapat menguasai
dunia. Pokok-pokok Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut:
a) Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas
dari hukum alam.
b) Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akandapat
mengejar kekuasaan Imperium maritim untuk menguasai
pengawasan dilautan.
c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan
menguasai Eropa, Afrika dan Asia Barat (yakni Jerman dan
Italia).Sementara Jepang akan menguasai Asia Timur.
d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup
bangsa dengan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial
mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia.
Geopolitik Bangsa Indonesia
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai -
nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas ter-
tuang di dalam pembukaan UUD 1945.Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia menolak segala
bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai peri kemanusiaan dan peri
keadilan. Dalam hubungan Internasonal, bangsa Indonesia berpijak pada
paham kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan
kebangsaan dan menolak pandangan Chauvisme.
13. 10
b. Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya
bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai
dengan keinginan politik.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang
langkah – langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada.
Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa
Indonesia adalah kennyataan posisi silang Indonesia dari berbagai
aspek, di samping aspek geografi juga aspek – aspek demografi,
ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya dan Hankam.
Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada
umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan
faktor – faktor yang mempengaruhinya.Dengan demikian geostrategi
adalah perumusan strategi nasional dengan memperhatikan kondisi dan
konstelasi geografi sebagai fektor utamanya.Disamping itu dalam
merumuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial, budaya,
penduduk , sumber daya alam, lingkungan regional maupun
internasional.
3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
a) Sejak 17 – 8 – 1945 sampai dengan 13 – 12 – 1957
Wilayah nagara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi
wilayah bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam “
Trritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939
tentang batas wilayah laut toritorial Indonesia.
14. 11
b) Dari Deklarasi Juanda (13 – 12 – 1957) sampai dengan 17 – 2
– 1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda
yang dinyatakan sebagai pengganti Ordonasi tahun 1939 dengan
tujuan sebagai berikut :
1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang utuh dan bulat.
2) Penentuan batas – batas wilayah Negara Indonesai di
sesuaikan dengan asas negara kepulauan (Archipelagic
State Principles).
3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih
menjamin keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Deklarsi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang –
undang No. 4/Prp/1960 tanggal 18 Februari 1960. Tentang
perairan Indonesia.Sejak itu terjadi perubahan bentuk
wilayah nasional dan cara perhitungannya.
c) Dari 17 – 2 – 1969 ( Deklarasi Landas Kontinen ) sampai
sekarang
Deklarasi tentang landas kontinen negara RI merupakan konsep
poliltik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang
pula sebagai upaya untuk mengeshkan Wawasan
Nusantara.Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk
mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Konsekuensinya bahwa
sumber kekayaan alam dalam landasan kontinen Indonesia adalah
milik eksklusif negara RI.
d) Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE )
Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Ekslusif
terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 yang
15. 12
dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.Alasan – alasan
Pemerintah mengumumkan ZEE adalah :
1) Persediaan ikan yang semakin terbatas.
2) Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.
3) ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.
D. Hakikat Wawasan Nusantara
adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkupnusantara dan demi kepentingan nasional.
Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harusberfikir, bersikap dan
bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa
termasuk produk-produkyang dihasilkan oleh lembaga negara.
E. Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara
dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur
pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment)
bersama. Asas wasantara terdiri dari:
1. Asas kepentingan bersama. Asas ini terutama sekali pada saat menghadapi
penjajah untuk merebut kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka asas ini
merupakan asas untuk membangun dan mengisi kemerdekaan untuk
mewujudkan tujuan nasional sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945.
2. Asas Keadilan. Asas ini tercermin dalam tata pergaulan dengan tidak
merugikan para pihak dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi atas
kepentingan golongan/umum.
3. Asas Kejujuran. Yakni semua perbuatan sesuai dengan relita dan hukum.
4. Asas Solidaritas. Asas ini merupakan asas saling memahami dan saling
menghargai antar sesama dengan tidak membedakan suku, ras, agama,
golongan dan sebagainya.
16. 13
5. Asas Kerja Sama. Yaitu menerapkan kebersamaan, gotong royong, ringan
sama dijinjing berat sama dipikul.
6. Asas Kesetiaan. Yakni setia terhadap kesepakatan bersama. Apabila kesetiaan
ini goyah, dapat dipastikan bahwa persatuan dan kesatuan akan hancur
berantakan.
F. Arah Pandang Wawasan Nusantara
Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dankonstelasi geografi
serta memperhatikan perkembanganlingkungan strategis, maka arah pandang
wawasan nusantarameliputi :
1. Arah Pandang ke Dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan
tetap terbina danterpeliharanya persatuan dan kesatuan.
Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuankesatuan segenap aspek
kehidupan nasional baik aspekalamiah maupun aspek sosial.
2. Arah Pandang ke Luar
Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha
untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik
politik, ekonomi,sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan
nasional.
Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba
berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
17. 14
G. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
1. Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakinikebenarannya oleh
seluruh rakyat dengan tujuan agar tidakterjadi penyesatan dan penyimpangan dalam
rangka mencapaidan mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapatdilihat dari hirarkhi
paradigma nasional sbb:
1. Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil.
2. Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3. Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
Visional.
4. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
5. GBHN sebgai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
Nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
2. Fungsi Wawasan Nusantara
a. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan
nusantara dijadikankonsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan.
b. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi,
kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
c. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air
18. 15
Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan
segenap kekuatan negara.
d. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi
dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara
tetangga
3. Tujuan Wawasan Nusantara
- Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan
bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial“.
- Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta
kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di
seluruh dunia.
19. 16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah
dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada peraturan politik internasional.
2. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam.
3. Faktor faktor yang memengaruhi Wawasan Nusantara :
a. Wilayah Geografis yang terdiri dari Asas Kepulauan, Kepulauan Indonesia,
Konsepsi tentang Wilayah Indonesia dan Karakteristik Wilayah Nusantara
b. Geopolitik dan Geostrategi
Geopolitik bangsa Indonesia
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai - nilai
Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas ter- tuang di
dalam pembukaan UUD 1945.Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta
damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia menolak segala
bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai peri kemanusiaan dan peri
keadilan. Dalam hubungan Internasonal, bangsa Indonesia berpijak pada
paham kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan
kebangsaan dan menolak pandangan Chauvisme.
Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana
mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan
politik.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah – langkahnya selalu
berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Sebagai contoh pertimbangan
geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kennyataan posisi
20. 17
silang Indonesia dari berbagai aspek, di samping aspek geografi juga aspek –
aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya dan Hankam.
c. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Hukunnya
a) Sejak 17 – 8 – 1945 sampai dengan 13 – 12 – 1957
Wilayah nagara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi
wilayah bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam “
Trritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939
tentang batas wilayah laut toritorial Indonesia.
b) Dari Deklarasi Juanda (13 – 12 – 1957) sampai dengan 17 – 2
– 1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda
yang dinyatakan sebagai pengganti Ordonasi tahun 1939 dengan
tujuan sebagai berikut :
1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang utuh dan bulat.
2) Penentuan batas – batas wilayah Negara Indonesai di
sesuaikan dengan asas negara kepulauan.
3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih
menjamin keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
c) Dari 17 – 2 – 1969 ( Deklarasi Landas Kontinen ) sampai
sekarang
Deklarasi tentang landas kontinen negara RI merupakan konsep
poliltik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang
pula sebagai upaya untuk mengesahkan Wawasan Nusantara.
Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE )
Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Ekslusif
terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 yang
dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.Alasan – alasan
21. 18
4. Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam
pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkupnusantara dan
demi kepentingan nasional.
5. Asas wasantara terdiri dari:
1. Asas kepentingan bersama. Asas ini terutama sekali pada saat menghadapi
penjajah untuk merebut kemerdekaan.
2. Asas Keadilan. Asas ini tercermin dalam tata pergaulan dengan tidak
merugikan para pihak dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi atas
kepentingan golongan/umum.
3. Asas Kejujuran. Yakni semua perbuatan sesuai dengan relita dan hukum.
4. Asas Solidaritas. Asas ini merupakan asas saling memahami dan saling
menghargai antar sesama dengan tidak membedakan suku, ras, agama,
golongan dan sebagainya.
5. Asas Kerja Sama. Yaitu menerapkan kebersamaan, gotong royong, ringan
sama dijinjing berat sama dipikul.
6. Asas Kesetiaan. Yakni setia terhadap kesepakatan bersama. Apabila kesetiaan
ini goyah, dapat dipastikan bahwa persatuan dan kesatuan akan hancur
berantakan.
6. Arah pandang Wawasan Nusantara
a.Arah Pandang ke Dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan
tetap terbina danterpeliharanya persatuan dan kesatuan.
b. Arah Pandang ke Luar
Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha
untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik
22. 19
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan
nasional.
7. Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakinikebenarannya oleh
seluruh rakyat dengan tujuan agar tidakterjadi penyesatan dan penyimpangan dalam
rangka mencapaidan mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapatdilihat dari hirarkhi
paradigma nasional sbb:
1. Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil.
2. Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3. Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
Visional.
4. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
5. GBHN sebgai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
Nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
Fungsi Wawasan Nusantara
a. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan
nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan.
b. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi,
kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
c. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air
23. 20
Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan
segenap kekuatan negara.
d. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi
dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara
tetangga
Tujuan Wawasan Nusantara
- Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan
bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial“.
- Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta
kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di
seluruh dunia.
24. 21
3.2 SARAN
Dengan adanya wawasan nusantara dan menerapakan sesuai dengan UUD dan
Falasafah Pancasila, maka kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku perjuangan,
cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan
pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini
sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih
dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang membahas/mempelajari tentang
wawasan nusantara dimasukan ke dalam suiatu kurikulum yang sekarang diterapkan
dalam dunia pendidikan di Indonesia (misalnya : pelajaran Kewarganegaraan,
Pancasila, PPKn dan lain-lain).
Untuk masyarakat Indonsia (baik bagi si pembuat makalah, pembaca makalah
serta yang lain) agar dapat menerapkan serta menjaga makna dan hakikat dari
wawasan nusantara yang tercermin dari perilaku – perilaku sehari-hari misalnya ikut
menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan, ikut berpatisipasi dalam pembangunan
daerah dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas demi menjaga keharmonisan
berbangsa dan bernegara.
25. 22
DAFTAR PUSTAKA
Winarno.2006.Pendidikan Kewarganegaraan edisis kedua.Jakarta:PT Aksara Bumi.
PT Gramedia Pustaka Utama.2005.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta : PT
Grahamedia utama
http://www.artikelsiana.com/2015/04/wawasan-nusantara-pengertian-fungsi-tujuan.html
https://silvynurianti.wordpress.com/2016/05/02/makalah-geopolitik-indonesia-2/
http://www.ilmusaudara.com/2015/10/pengertiandan-asas-wawasan-nusantara.html