SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
UPAYA KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH
Terintegrasi dengan Kegiatan Sekolah Sehat
DIREKTORAT KESEHATAN JIWA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2022
2
Sistematika:
Kebijakan dan Latar Belakang
Upaya Kesehatan Jiwa di Sekolah
Pembinaan Upaya Kesehatan Jiwa di Sekolah
3
LATAR BELAKANG &
SASARAN
4
KEBIJAKAN Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020 - 2024
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
UU No. 18 Tahun tentang Kesehatan Jiwa
Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
Permendagri No. 100 tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Peraturan Bersama Antara Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Agama RI dan
Menteri Dalam Negeri, RI No. 6/X/PB/2014, Nomor 73/2014, Nomor 41/2014 serta Nomor 81/2014 tentang
Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah
Permenkes No. 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
Permenkes No. 2269 Tahun 2011 tentang Pedoman Pembinaan PHBS
Permenkes No. 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
5
PERMASALAHAN
• Gangguan emosional
penduduk umur > 15
tahun 9%
• Prevalensi merokok umur
10-18 tahun, 9,1%. 6%
adalah perokok aktif
• Proporsi minuman
beralkohol usia > 10
tahun 3,3%
• 27% Pengguna NAPZA
adalah pelajar serta
• Kasus kekerasan 4885
aduan
Riskesdas 2018
• lebih dari 50% siswa ke
sekolah menggunakan
kendaraan pribadi:
• SD/sederajat 41,38%
• SMP/sederajat 52,18
%
• SLTA/sederajat,
63,37%
• siswa mengakses
internet:
• SD/sederajat, 27,18%
• SMP/sederajat, 68,7%
• SLTA/sederajat,
87,06%
• 94,7% siswa menonton
TV setiap hari
Susenas Modul Sosial
Budaya, 2018
Pengguna Layanan
Kesehatan Jiwa dalam 12
bulan terakhir menunjukkan:
• 1,7% menggunakan
layanan untuk kebutuhan
kesehatan jiwa mereka
• Hampir 40% remaja
mencari pertolongan ke
layanan sekolah
• 4,29% dari pengasuh
remaja merasa
memerlukan layanan
kesehatan jiwa untuk
anaknya tetapi tidak
melakukannya karena
beberapa alas an
• Dari sudut pandang
remaja, terdapat beberapa
mekanisme coping yang
mereka gunakan untuk
menghadapi gangguan
kejiwaan mereka.
NAMHS, 2021
6
Sasaran Upaya Kesehatan
Jiwa di Sekolah
Stakeholder
Pemegang Kebijakan
Warga Sekolah
Sasaran yang berisiko terkena masalah kesehatan jiwa
individu, kelompok maupun institusi/organisasi yang mempunyai potensi melakukan upaya
kesehatan jiwa di sekolah yaitu Puskesmas, Tim Pembina UKS/M, Dunia Usaha, Organisasi
Profesi, Organisasi Kemasyarakatan, dll
pemegang kebijakan atau pengambil keputusan yang mempunyai kewenangan
untuk mengeluarkan kebijakan peningkatan kesehatan jiwa yaitu Kepala
Sekolah/M, Komite Sekolah/M, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dll.
7
UPAYA KESEHATAN JIWA DI
SEKOLAH
Terintegrasi dengan Kegiatan Sekolah Sehat
KONSEP UPAYA KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH
8
Terintegrasi dengan Kegiatan Sekolah Sehat
9
1. PERSIAPAN
Analisis
Situasi
Kegiatan
Pokok
dan
Pengorganisasian
Perencanaan
Peningkatan
Kapasitas
Kegiatan untuk
melihat
kondisi/keadaan
sekolah yang akan
diintervensi.
Tujuan: adanya data
dasar yang dapat
dipergunakan
sebagai landasan
dalam
penyelenggaraan
upaya peningkatan
kesehatan jiwa
• Kegiatan pokok
merupakan
kegiatan strategis
yang dibuat untuk
upaya kesehatan
jiwa di sekolah
berdasarkan hasil
analisis situasi yang
dilakukan sekolah
• Pengorganisasian
merupakan
pembagian
tanggungjawab dan
peran untuk setiap
kegiatan pokok
yang dirumuskan
Merupakan kegiatan
yang disusun pada
setiap kegiatan
pokok yang
dirumuskan
Kegiatan orientasi,
pelatihan,
pembinaan yang
dilakukan oleh
petugas
UKS/pengelola jiwa
di Puskesmas
kepada Pelaksana
UKS di sekolah
ANALISIS SITUASI
10
IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. Data Umum, jumlah siswa, jumlah guru, jumlah guru BP,
jumlah pegawai sekolah, sarana prasarana penunjang
untuk melakukan KIE (peralatan, media), dll
2. Data Khusus,
• Permasalahan kesehatan yang dirasakan warga
sekolah, yang diperoleh melalui Survei PHBS
• Hasil penjaringan kesehatan jiwa
• Catatan lainnya di UKS dan sekolah seperti absen,
buku siswa sakit, buku rujukan Puskesmas dll
3. Kegiatan UKS yang ada
4. Stakeholder yang sudah bekerjasama
5. Kegiatan kemitraan yang sudah ada
6. Kebijakan berwawasan kesehatan yang sudah ada
SURVEI MAWAS DIRI
SMD merupakan kegiatan pengenalan masalah kesehatan
serta potens sumberdaya yang dimiliki sekolah yang dapat
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa di
sekolah
Tahapan SMD:
1. Persiapan SMD
• Identifikasi masalah kesehatan yang dirasakan warga
sekolah
• Penetapan Prioritas Permasalahan Kesehatan
• Identifikasi Faktor Risiko Perilaku dan Non Perilaku
• Identifikasi Potensi sumberdaya yang dimiliki
• Menyusun Instrumen SMD
• Menetapkan rencana pelaksanaan SMD
2. Pelaksanaan SMD
3. Rekapitulasi Hasil SMD
PENYUSUNAN KEGIATAN POKOK DAN
PENGORGANISASIAN
No Kegiatan Pokok Pengorganisasian
(1) (2) (3)
Keterangan:
(1) Diisi no urut
(2) Diisi uraian kegiatan pokok
(3) Diisi nama pengorganisasian, penanggungjawab dan anggota
PERENCANAAN
12
No Kegiatan Tujuan Sasaran Pj Pelaksana Kebutuhan
Sumberdaya
Sumber
Dana
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Keterangan:
(1) Diisi no urut
(2) Diisi uraian kegiatan pokok
(3) Diisi tujuan pelaksanaan kegiatan
(4) Diisi sasaran kegiatan
(5) Diisi penanggungjawab kegiatan
(6) Diisi pelaksana kegiatan
(7) Diisi kebutuhan sumberdaya seperti sarana//fasilitas, peralatan, media, dll
(8) Diisi sumber dana pelaksanaan kegiatan
(9) Diisi keterangan lainnya bila ada yang perlu dituliskan
2. PELAKSANAAN
A. Advokasi Kesehatan
Jiwa di Sekolah
B. Penggalangan Mitra
Potensial
C. Pendidikan Kesehatan
Jiwa di Sekolah
D. Pelayanan Kesehatan
Jiwa di Sekolah
E. Pembinaan Lingkungan
Sekolah Sehat
A. ADVOKASI KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH
Langkah dalam pengembangan
kebijakan berwawasan kesehatan:
a. Identifikasi kebutuhan kebijakan.
b. Identifikasi kebijakan yang sudah
ada
c. Merumuskan, menetapkan serta
mengesahkan kebijakan
d. Mensosialisasikan dan
mengimplementasikan
e. Melakukan pemantauan dan
pengawasan serta penilaian
penerapan kebijakan.
f. Penyempurnaan kebijakan apabila
diperlukan.
B. PENGGALANGAN MITRA POTENSIAL
15
Kemitraan adalah hubungan (kerjasama) antara dua pihak atau lebih, berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan (memberi manfaat) untuk
mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peran
masing-masing pihak
Menentukan
jenis kegiatan
Melakukan
identifikasi
calon mitra
Merumuskan
tujuan dan
peran setiap
mitra
Melakukan
komunikasi
atau
pendekatan
Menyelenggar
akan
pertemuuan
Menyusun
rencana
kegiatan
Pelaksanaan
keguatan
Pencatatan
dan
dokumnetasi
Tahapan Kegiatan Kemitraan:
Tujuan:
❑ Adanya dukungan sosial, sumberdaya dan peran aktif
❑ Adanya jejaring kemitraan
C. PENDIDIKAN KESEHATAN
Tujuan Pendidikan Kesehatan
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Peserta Didik
• Mampu menghadapi tantangan hidup dan
memiliki daya tangkal terhadap pengaruh
buruk dari luar
• Berfikir dan berperilaku positif
• Mewujudkan hubungan Kerjasama yang
harmonis
• Mengenali potensi yang dimiliki
• Menjadi jiwa yang bertanggungjawab
• Menjadi manusia yang mandiri dan kreatif
• Perkembangan jiwa peserta didik
• Permasalahan kesehatan jiwa
• Membimbing meningkatkan kesehatan jiwa
• Berfikir dan berperilaku positif
• Mewujudkan hubungan Kerjasama
• Mengembangkan potensi peserta didik
• Menanamkan jiwa tanggungkawab
• Mengembangkan kemampuan mandiri dan kreatif
• Menjadikan lingkungan belajar yang aman, jujur,
inovasi dll
17
Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Kegiatan Intrakurikuler:
❖ Usia 4 -10 tahun, materi seperti:
• Perilaku sehat jiwa dalam keluarga
• Cara berteman yang baik
• Cara mengenali dan menghadapi emosi
❖ Usia 11 -18 tahun, materi seperti
• Perkembangan fisik dan jiwa
• Permasalahan kesehatan jiwa
• Meningkatkan kecakapan hidup
Kegiatan Ekstrakurikuler:
❖ Kegiatan melibatkan warga sekolah dan
nakes, seperti:
• Dokcil, KKR, konselor sebaya, pramuka,
PMR, kunjungan ke panti sosial dll
• Kreatifitas peserta didik: pengembangan
media KIE spesifik lokal
❖ Pendidikan dan bimbingan kesehatan
kepada pendidik, tenaga pendidik,
orangtua/pengasuh dan pelaksana UKS di
sekolah
❖ Kegiatan sosial: kerjabakti, kunjungan
panti dll
❖ Perlombaan
Pendekatan dan Metode Pendidikan Kesehatan
18
Pendekatan
❖ Individual (konseling)
❖ Kelompok :
• Dalam Kelas
• Luar Kelas
• Lingkungan Keluarga
Metode
❖ Dalam kelas: belajar kelompok, kerja kelompok,
diskusi,belajar perorangan, pemberian tugas, karya wisata,
dll
❖ Luar kelas: Keterlibatan aktif peserta didik seperti pramuka,
konselor sebaya, dokcil, OSIS, PMR,
D. PELAYANAN KESEHATAN
19
❖ Skrining Kesehatan Jiwa
• Peserta Didik
• Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
❖ Pengendalian Faktor Risiko
❖ Literasi Kesehatan
❖ Surveilas berbasis masyarakat
PROMOTIF
❖ Mebudayakan hidup sehat jiwa:
• Melakukan aktifitas fisik
• Tidak merokok, minum beralkohol,
NAPZA
• Istirahat cukup
• Melakukan ibadah
• Menggunakan gadget secara sehat
dll
❖ Berperan aktif secara sosial baik di
lingkungan sekolah maupun luar
sekolah
❖ Melakukan kegiatan KIE secara
individu, kelompok, masssa penerapan
perilaku sehat
❖ Intervensi dini berupa psikoedukasi
dan konseling
❖ Pembinaan dan konseling kepada
keluarga
❖ Rujuk ke Puskesmas
PREVENTIF KURATIF & REHABILITATIF
E. PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT
20
Memberikan keteladanan dalam hal perilaku yang diperkenalkan
Memberikan dukungan untuk mewujudkan suasana dan hubungan
kekeluargaan yang akrab dan erat antar sesame warga sekolah dan
masyarakat
Menyebarluaskan opini yang positif terhadap perilaku yang
diperkenalkan
Kegiatan
Pembinaan
Lingkungan Sehat
Pelaksana: Kepala Sekolah, Pendidik, Peserta Didik, Pegawai Sekolah, Komite Sekolah dan Masyarakat
3. PENCATATAN, PELAPORAN,
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pencatatan: kegiatan untuk mendokumentasikan
pelaksanaan suatu kegiatan
Upaya Kesehatan Jiwa di
Sekolah
Pelaporan: kegiatan untuk memberikan infomasi
terkait dengan pelaksanaan dan hasil dari suatu
kegiatan
Pemantauan: kegiatan untuk mengawasi atau
mengamati secara terus menerus terhadap upaya
peningkatan kesehatan jiwa
Evaluasi: kegiatan untuk menilai hasil
penyelenggaraan peningkatan kesehatan jiwa yang
sudah diselenggarakan
PENCATATAN
22
Pelaksana Pokja Upaya Kesehatan Jiwa
Ruang
Lingkup
Proses pelaksanaan kegiatan, sasaran kegiatan, kendala yang dihadapi, upaya yang
dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi, sumberdaya yang digunakan serta
pihak-pihak yang terlbat
Waktu Setelah pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
PELAPORAN
23
Pelaksana Pokja Upaya Kesehatan Jiwa
Ruang
Lingkup
Laporan beberapa pelaksanaan kegiatan yang berisi terkait dengan tujuan, sasaran,
proses pelaksanaan, sumberdaya yang digunakan, permasalahan dalam pelaksanaan,
upaya untuk mengatasi dan keterlibatan stakeholder
Waktu Bulanan dan semesteran
PEMANTAUAN
24
Pelaksana
Internal: kepala sekolah, penanggungjawab UKS di sekolah, ketua Yayasan, ketua
komite sekolah,
Eksternal: TP UKS, Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab./Kota, Provinsi serta lintas
sektor terkait
Ruang
Lingkup
Indikator Input:
a. minimal 1 guru untuk 150 siswa yang terlatih terkait kesehatan jiwa
b. untuk TKA/RA dan SD/MI minimal guru kelas dan guru agama mendapatkan
pelatihan psikoedukasi
c. adanya pelaksana UKS yang sudah mendapatkan orientasi terkait kegiatan
sekolah sehat
d. adanya pelaksana UKS yang sudah mendapatkan orientasi terkait kegiatan
pemberdayaan masyarakat
e. adanya kader kesehatan di sekolah/madarasah yang terlatih terkait dengan upaya
peningkatan kesehatan jiwa
f. tersedianya kuesioner PSC, SDQ dan SRQ-20 untuk warga sekolah
PEMANTAUAN
25
Ruang
Lingkup
Indikator Input:
g. tersedianya buku raport kesehatanku untuk pengamatan prestasi, sikap dan
perilaku
h. untuk TKS, tersedianya Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK)
i. ketersediaan media KIE kesehatan jiwa di sekolah
j. ketersediaan dana/anggaran kegiatan peningkatan kesehatan jiwa di sekolah
k. adanya komitmen dari sekolah untuk menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa di
sekolah dalam bentuk kebijakan
Indikator Proses:
a. Terlaksanya Kegiatan Persiapan upaya peningkatan kesehatan jiwa yang
terintergasi dengan manajemen sekolah sehat mulai dari analisis situasi sampai
penyusunan perencanaan kegiatan
b. Terlaksananya Pelaksanaan kegiatan peningkatan kesehatan jiwa di sekolah
sesuai dengan perencanaan kegiatan yang disepakati, sebagai berikut:
1) Terlaksananya kegiatan Pendidikan kesehatan Jiwa di sekolah, sebagai berikut:
a) Kegiatan intrakurikuler
b) Kegiatan ekstrakurikuler
PEMANTAUAN
26
Ruang
Lingkup
Indikator Proses:
2) Terlaksananya kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa di sekolah, sebagai berikut:
a) Upaya Promotif
Adanya kegiatan peningkatan literasi kesehatan, sebagai berikut:
(1) Penyuluhan baik secara kelompok maupun massa di sekolah
(2) Peningkatan kapasitas seperti:
• Dilaksanakannya pelatihan keterampilan sosial bagi guru, impelementasi
keterampilan sosial oleh guru terhadap siswa, siswa terhadap siswa
(pendidikan kelompok sebaya) minimal dua kali dalam setahun.
• Dilaksanakannya psikoedukasi dengan materi kesehatan jiwa terkait bagi
orangtua/pengasuh dan warga sekolah lainnya minimal dua kali dalam
setahun.
b) Upaya Preventif
(1) Terlaksananya kegiatan skrining kesehatan jiwa minimal dua kali dalam
setahun, dengan rincian sebagai berikut:
• Pemeriksaan kekuatan dan kesulitan pada anak anak dan remaja
dengan SDQ
• Pengamatan emosi konsentrasi, perilaku dan sikap melalui buku raport
kesehatanku
• Penilaian kesehatan bagi guru dan pegawai sekolah dengan SRQ 20
PEMANTAUAN
27
Ruang
Lingkup
Indikator Proses:
c) Upaya Kuratif dan Rehabilitatif
(1) Terlaksanya kegiatan intervensi dini berupa psikoedukasi dan konseling
(2) Dilakukannya rujukan kasus ke Puskesmas atau fasyankes lainnya
3) Terlaksananya kegiatan Pembinaan Lingkungan Sehat di sekolah, sebagai berikut:
a) Pembinaan lingkungan sehat yang dilakukan oleh kepala sekolah
b) Pembinaan lingkungan sehat yang dilakukan oleh pendidik
c) Pembinaan lingkungan sehat yang dilakukan oleh peserta didik
d) Pembinaan lingkungan sehat yang dilakukan oleh warga sekolah lainnya
Indikator Output:
a. Adanya komitmen dalam bentuk kebijakan kepala sekolah untuk upaya
peningkatan kesehatan jiwa di sekolah
b. Adanya kegiatan kemitraan untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan jiwa
di sekolah
c. Adanya gerakan warga sekolah terkait peningkatan kesehatan jiwa
d. Skrining Kesehatan Jiwa:
1) Minimal 75 % dari jumlah siswa telah dilakukan deteksi masalah emosi dan
perilaku .
PEMANTAUAN
28
Ruang
Lingkup
2) Minimal 75 % dari jumlah warga sekolah telah dilakukan deteksi masalah
kesehatan jiwa.
3) Minimal 75 % dari jumlah warga sekolah telah mendapatkan psikoedukasi (topik:
kesehatan jiwa).
Waktu
Triwulanan dan tahunan
Cara
Melakukan
• Melakukan pemantauan dengan mempelajari dokumen pencatatan dan laporan
pokja kesehatan jiwa di sekolah
• Melakukan supervisi atau kunjungan secara langsung ke sekolah dengan
melakukan pengamatan/wawancara/diskusi
• Melakukan wawancara mendalam atau diskusi kelompok terarah (FGD)
EVALUASI
29
Ruang
Lingkup
Indikator Outcome:
a. Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan jiwa warga sekolah,
meliputi:
1) Perubahan tingkat pengetahuan yang terkait dengan kesehatan jiwa
2) Perubahan sikap dan efeksi terhadap prinsip-prinsip pola hidup sehat terkait
kesehatan jiwa
b. Tidak adanya atau berkurangnya permasalahan kesehatan jiwa di sekolah
Waktu minimal 1 tahun setelah kegiatan intervensi upaya kesehatan
jiwa dilakukan
Pelaksana
Internal: kepala sekolah, penanggungjawab UKS di sekolah, ketua Yayasan, ketua
komite sekolah,
Eksternal: TP UKS, Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab./Kota, Provinsi serta lintas
sektor terkait
30
PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN
JIWA DI SEKOLAH
Terintegrasi dengan Kegiatan Sekolah Sehat
RUANG LINGKUP
31
01
02
03
04
05
Pembinaan terhadap pengorganisasian penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa di sekolah,
seperti terkait dengan pembagian peran dan tugas dalam Pokja Kesehatan Jiwa
06
Penerapan tahapan persiapan dalam upaya peningkatan kesehatan jiwa di sekolah mulai dari
tahapan analisis situasi kesehatan jiwa sampai dengan penyusunan perencanaan kegiatan
kesehatan jiwa di sekolah
Pelaksanaan kegiatan upaya peningkatan kesehatan jiwa di sekolah
Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan jiwa di sekolah
Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan penilaian yang telah dilakukan baik oleh
pihak internal maupun eksternal sekolah
Pembinaan terhadap komitmen pemegang kebijakan di sekolah serta stakeholder
terkait terhadap upaya peningkatan kesehatan jiwa di sekolah
SASARAN DAN PIHAK YANG MELAKUKAN PEMBINAAN
32
Sasaran:
a. Kepala Sekolah
b. Pelaksana UKS di sekolah
c. Kader kesehatan di sekolah
d. Warga sekolah lainnya
e. Stakeholder terkait
Pihak yang melakukan pembinaan peningkatan kesehatan jiwa di
sekolah:
a. Internal sekolah seperti kepala sekolah/madrasah, ketua yayasan,
pelaksana UKS di sekolah
b. Ekternal sekolah seperti:
- Petugas Puskesmas (pimpinan Puskesmas, Petugas UKS,
Pengelola Kesehatan Jiwa, petugas promosi kesehatan, dll)
- Tim Pembina UKS (kecamatan, kab./kota dan provinsi)
- Dinas kesehatan (kab./kota dan provinsi)
- Organisasi Profesi terkait dengan kesehatan jiwa
- Dinas Pendidikan (kab./kota dan provinsi)
- Kanwil Kementerian Agama (kab./kota dan provinsi)
METODE KEGIATAN PEMBINAAN
33
Secara Langsung:
• Rapat koodinasi/sosialisasi/
seminar
• Kunjungan dan diskusi
• Penyelenggaraan lomba internal/
eksternal sekolah
• Penyuluhan di sekolah
• Pengawasan
• Lokakarya/orientasi/pelatihan
• Studi banding, PKL
• Pemberian pengharagaan, dll
Secara Tidak Langsung
• Melalui media sosial
• Penyebarluasan informasi melalui
pemutaran video, film, radio-spot pada
waktu tertentu
• Pemberian dukungan melalui anggaran
untuk peningkatan kesehatan jiwa
• Pemberian dukungan sarana prasarana
untuk peningkatan kesehatan jiwa, dll
C E R I A
Cerdas intelektual
emosional dan
spiritual
Empati dalam
berkomunikasi
efektif
Rajin beribadah
sesuai agama &
keyakinan
Interaksi yang
bermanfaat bagi
kehidupan
Asah, asih, asuh
tumbuh kembang
dalam keluarga & masyarakat

More Related Content

What's hot

Perencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahPerencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerah
Muh Saleh
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
Zakiah dr
 
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaGizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Cut Ampon Lambiheue
 

What's hot (20)

01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolah01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolah
 
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
 
Perencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahPerencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerah
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
 
PEDOMAN INTERNAL UKS.docx
PEDOMAN INTERNAL UKS.docxPEDOMAN INTERNAL UKS.docx
PEDOMAN INTERNAL UKS.docx
 
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxPPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
 
PAPARAN STUNTING .pptx
PAPARAN STUNTING .pptxPAPARAN STUNTING .pptx
PAPARAN STUNTING .pptx
 
V2_Konsep Aksi Bergizi Nasional.pptx
V2_Konsep Aksi Bergizi Nasional.pptxV2_Konsep Aksi Bergizi Nasional.pptx
V2_Konsep Aksi Bergizi Nasional.pptx
 
Materi Stunting 2023.pptx
Materi Stunting 2023.pptxMateri Stunting 2023.pptx
Materi Stunting 2023.pptx
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan reproduksi anak usia dini bkkbn rev4
 
SK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docx
SK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docxSK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docx
SK PROGRAM PENINGKATN MUTU.docx
 
PPT KESWA
PPT KESWAPPT KESWA
PPT KESWA
 
Bimbingan manasik haji-KESEHATAN HAJI
Bimbingan manasik haji-KESEHATAN HAJIBimbingan manasik haji-KESEHATAN HAJI
Bimbingan manasik haji-KESEHATAN HAJI
 
Pelayanan kesehatan jiwa pkp
Pelayanan kesehatan jiwa pkpPelayanan kesehatan jiwa pkp
Pelayanan kesehatan jiwa pkp
 
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaGizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
 
Materi Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro RemajaMateri Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro Remaja
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatan
 
Remaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyaRemaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannya
 

Similar to PPT UPAYA KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH.pdf

PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJATPENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
kharir3
 
Plan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uksPlan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uks
ADam Raeyoo
 
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdfEtika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
promkesseyegan
 
Visi misi puskesmas bowong cindea
Visi misi puskesmas bowong cindeaVisi misi puskesmas bowong cindea
Visi misi puskesmas bowong cindea
Andy Rahman
 

Similar to PPT UPAYA KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH.pdf (20)

PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJATPENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
 
Program tumbang anak kel1
Program tumbang anak  kel1Program tumbang anak  kel1
Program tumbang anak kel1
 
PPT Posrem Road Show.pptx
PPT Posrem Road Show.pptxPPT Posrem Road Show.pptx
PPT Posrem Road Show.pptx
 
phbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdfphbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdf
 
Keperawatan Komunitas: USAHA KESEHATAN SEKOLAH.pptx
Keperawatan Komunitas: USAHA KESEHATAN SEKOLAH.pptxKeperawatan Komunitas: USAHA KESEHATAN SEKOLAH.pptx
Keperawatan Komunitas: USAHA KESEHATAN SEKOLAH.pptx
 
POSYANDU REMAJA YASTI.pptx
POSYANDU REMAJA YASTI.pptxPOSYANDU REMAJA YASTI.pptx
POSYANDU REMAJA YASTI.pptx
 
Aksi Nyata PMM Modul P5 SMAN 16 Makassar.pdf
Aksi Nyata PMM Modul P5 SMAN 16 Makassar.pdfAksi Nyata PMM Modul P5 SMAN 16 Makassar.pdf
Aksi Nyata PMM Modul P5 SMAN 16 Makassar.pdf
 
Plan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uksPlan of action ners cilik uks
Plan of action ners cilik uks
 
Konsep dasar KPP
Konsep dasar KPPKonsep dasar KPP
Konsep dasar KPP
 
Materi Kadis-7.pptx
Materi Kadis-7.pptxMateri Kadis-7.pptx
Materi Kadis-7.pptx
 
4. materi dasar kebijakan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga ...
4. materi dasar kebijakan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga ...4. materi dasar kebijakan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga ...
4. materi dasar kebijakan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga ...
 
60781876 promosi-kesehatan
60781876 promosi-kesehatan60781876 promosi-kesehatan
60781876 promosi-kesehatan
 
Posy Remaja dll.ppt
Posy Remaja dll.pptPosy Remaja dll.ppt
Posy Remaja dll.ppt
 
Rencana program UKS
Rencana program UKSRencana program UKS
Rencana program UKS
 
URGENSI PAUD
URGENSI PAUDURGENSI PAUD
URGENSI PAUD
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Uks kecamatan
Uks kecamatanUks kecamatan
Uks kecamatan
 
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdfEtika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdf
 
IKM - PART 1 PENGANTAR.pptx
IKM - PART 1 PENGANTAR.pptxIKM - PART 1 PENGANTAR.pptx
IKM - PART 1 PENGANTAR.pptx
 
Visi misi puskesmas bowong cindea
Visi misi puskesmas bowong cindeaVisi misi puskesmas bowong cindea
Visi misi puskesmas bowong cindea
 

Recently uploaded

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 

Recently uploaded (20)

Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 

PPT UPAYA KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH.pdf

  • 1. UPAYA KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH Terintegrasi dengan Kegiatan Sekolah Sehat DIREKTORAT KESEHATAN JIWA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2022
  • 2. 2 Sistematika: Kebijakan dan Latar Belakang Upaya Kesehatan Jiwa di Sekolah Pembinaan Upaya Kesehatan Jiwa di Sekolah
  • 4. 4 KEBIJAKAN Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020 - 2024 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 18 Tahun tentang Kesehatan Jiwa Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Permendagri No. 100 tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal Peraturan Bersama Antara Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Agama RI dan Menteri Dalam Negeri, RI No. 6/X/PB/2014, Nomor 73/2014, Nomor 41/2014 serta Nomor 81/2014 tentang Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah Permenkes No. 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Permenkes No. 2269 Tahun 2011 tentang Pedoman Pembinaan PHBS Permenkes No. 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
  • 5. 5 PERMASALAHAN • Gangguan emosional penduduk umur > 15 tahun 9% • Prevalensi merokok umur 10-18 tahun, 9,1%. 6% adalah perokok aktif • Proporsi minuman beralkohol usia > 10 tahun 3,3% • 27% Pengguna NAPZA adalah pelajar serta • Kasus kekerasan 4885 aduan Riskesdas 2018 • lebih dari 50% siswa ke sekolah menggunakan kendaraan pribadi: • SD/sederajat 41,38% • SMP/sederajat 52,18 % • SLTA/sederajat, 63,37% • siswa mengakses internet: • SD/sederajat, 27,18% • SMP/sederajat, 68,7% • SLTA/sederajat, 87,06% • 94,7% siswa menonton TV setiap hari Susenas Modul Sosial Budaya, 2018 Pengguna Layanan Kesehatan Jiwa dalam 12 bulan terakhir menunjukkan: • 1,7% menggunakan layanan untuk kebutuhan kesehatan jiwa mereka • Hampir 40% remaja mencari pertolongan ke layanan sekolah • 4,29% dari pengasuh remaja merasa memerlukan layanan kesehatan jiwa untuk anaknya tetapi tidak melakukannya karena beberapa alas an • Dari sudut pandang remaja, terdapat beberapa mekanisme coping yang mereka gunakan untuk menghadapi gangguan kejiwaan mereka. NAMHS, 2021
  • 6. 6 Sasaran Upaya Kesehatan Jiwa di Sekolah Stakeholder Pemegang Kebijakan Warga Sekolah Sasaran yang berisiko terkena masalah kesehatan jiwa individu, kelompok maupun institusi/organisasi yang mempunyai potensi melakukan upaya kesehatan jiwa di sekolah yaitu Puskesmas, Tim Pembina UKS/M, Dunia Usaha, Organisasi Profesi, Organisasi Kemasyarakatan, dll pemegang kebijakan atau pengambil keputusan yang mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan kebijakan peningkatan kesehatan jiwa yaitu Kepala Sekolah/M, Komite Sekolah/M, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dll.
  • 7. 7 UPAYA KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH Terintegrasi dengan Kegiatan Sekolah Sehat
  • 8. KONSEP UPAYA KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH 8 Terintegrasi dengan Kegiatan Sekolah Sehat
  • 9. 9 1. PERSIAPAN Analisis Situasi Kegiatan Pokok dan Pengorganisasian Perencanaan Peningkatan Kapasitas Kegiatan untuk melihat kondisi/keadaan sekolah yang akan diintervensi. Tujuan: adanya data dasar yang dapat dipergunakan sebagai landasan dalam penyelenggaraan upaya peningkatan kesehatan jiwa • Kegiatan pokok merupakan kegiatan strategis yang dibuat untuk upaya kesehatan jiwa di sekolah berdasarkan hasil analisis situasi yang dilakukan sekolah • Pengorganisasian merupakan pembagian tanggungjawab dan peran untuk setiap kegiatan pokok yang dirumuskan Merupakan kegiatan yang disusun pada setiap kegiatan pokok yang dirumuskan Kegiatan orientasi, pelatihan, pembinaan yang dilakukan oleh petugas UKS/pengelola jiwa di Puskesmas kepada Pelaksana UKS di sekolah
  • 10. ANALISIS SITUASI 10 IDENTIFIKASI DATA DASAR 1. Data Umum, jumlah siswa, jumlah guru, jumlah guru BP, jumlah pegawai sekolah, sarana prasarana penunjang untuk melakukan KIE (peralatan, media), dll 2. Data Khusus, • Permasalahan kesehatan yang dirasakan warga sekolah, yang diperoleh melalui Survei PHBS • Hasil penjaringan kesehatan jiwa • Catatan lainnya di UKS dan sekolah seperti absen, buku siswa sakit, buku rujukan Puskesmas dll 3. Kegiatan UKS yang ada 4. Stakeholder yang sudah bekerjasama 5. Kegiatan kemitraan yang sudah ada 6. Kebijakan berwawasan kesehatan yang sudah ada SURVEI MAWAS DIRI SMD merupakan kegiatan pengenalan masalah kesehatan serta potens sumberdaya yang dimiliki sekolah yang dapat mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa di sekolah Tahapan SMD: 1. Persiapan SMD • Identifikasi masalah kesehatan yang dirasakan warga sekolah • Penetapan Prioritas Permasalahan Kesehatan • Identifikasi Faktor Risiko Perilaku dan Non Perilaku • Identifikasi Potensi sumberdaya yang dimiliki • Menyusun Instrumen SMD • Menetapkan rencana pelaksanaan SMD 2. Pelaksanaan SMD 3. Rekapitulasi Hasil SMD
  • 11. PENYUSUNAN KEGIATAN POKOK DAN PENGORGANISASIAN No Kegiatan Pokok Pengorganisasian (1) (2) (3) Keterangan: (1) Diisi no urut (2) Diisi uraian kegiatan pokok (3) Diisi nama pengorganisasian, penanggungjawab dan anggota
  • 12. PERENCANAAN 12 No Kegiatan Tujuan Sasaran Pj Pelaksana Kebutuhan Sumberdaya Sumber Dana Ket (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Keterangan: (1) Diisi no urut (2) Diisi uraian kegiatan pokok (3) Diisi tujuan pelaksanaan kegiatan (4) Diisi sasaran kegiatan (5) Diisi penanggungjawab kegiatan (6) Diisi pelaksana kegiatan (7) Diisi kebutuhan sumberdaya seperti sarana//fasilitas, peralatan, media, dll (8) Diisi sumber dana pelaksanaan kegiatan (9) Diisi keterangan lainnya bila ada yang perlu dituliskan
  • 13. 2. PELAKSANAAN A. Advokasi Kesehatan Jiwa di Sekolah B. Penggalangan Mitra Potensial C. Pendidikan Kesehatan Jiwa di Sekolah D. Pelayanan Kesehatan Jiwa di Sekolah E. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
  • 14. A. ADVOKASI KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH Langkah dalam pengembangan kebijakan berwawasan kesehatan: a. Identifikasi kebutuhan kebijakan. b. Identifikasi kebijakan yang sudah ada c. Merumuskan, menetapkan serta mengesahkan kebijakan d. Mensosialisasikan dan mengimplementasikan e. Melakukan pemantauan dan pengawasan serta penilaian penerapan kebijakan. f. Penyempurnaan kebijakan apabila diperlukan.
  • 15. B. PENGGALANGAN MITRA POTENSIAL 15 Kemitraan adalah hubungan (kerjasama) antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan (memberi manfaat) untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peran masing-masing pihak Menentukan jenis kegiatan Melakukan identifikasi calon mitra Merumuskan tujuan dan peran setiap mitra Melakukan komunikasi atau pendekatan Menyelenggar akan pertemuuan Menyusun rencana kegiatan Pelaksanaan keguatan Pencatatan dan dokumnetasi Tahapan Kegiatan Kemitraan: Tujuan: ❑ Adanya dukungan sosial, sumberdaya dan peran aktif ❑ Adanya jejaring kemitraan
  • 16. C. PENDIDIKAN KESEHATAN Tujuan Pendidikan Kesehatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Peserta Didik • Mampu menghadapi tantangan hidup dan memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar • Berfikir dan berperilaku positif • Mewujudkan hubungan Kerjasama yang harmonis • Mengenali potensi yang dimiliki • Menjadi jiwa yang bertanggungjawab • Menjadi manusia yang mandiri dan kreatif • Perkembangan jiwa peserta didik • Permasalahan kesehatan jiwa • Membimbing meningkatkan kesehatan jiwa • Berfikir dan berperilaku positif • Mewujudkan hubungan Kerjasama • Mengembangkan potensi peserta didik • Menanamkan jiwa tanggungkawab • Mengembangkan kemampuan mandiri dan kreatif • Menjadikan lingkungan belajar yang aman, jujur, inovasi dll
  • 17. 17 Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Kegiatan Intrakurikuler: ❖ Usia 4 -10 tahun, materi seperti: • Perilaku sehat jiwa dalam keluarga • Cara berteman yang baik • Cara mengenali dan menghadapi emosi ❖ Usia 11 -18 tahun, materi seperti • Perkembangan fisik dan jiwa • Permasalahan kesehatan jiwa • Meningkatkan kecakapan hidup Kegiatan Ekstrakurikuler: ❖ Kegiatan melibatkan warga sekolah dan nakes, seperti: • Dokcil, KKR, konselor sebaya, pramuka, PMR, kunjungan ke panti sosial dll • Kreatifitas peserta didik: pengembangan media KIE spesifik lokal ❖ Pendidikan dan bimbingan kesehatan kepada pendidik, tenaga pendidik, orangtua/pengasuh dan pelaksana UKS di sekolah ❖ Kegiatan sosial: kerjabakti, kunjungan panti dll ❖ Perlombaan
  • 18. Pendekatan dan Metode Pendidikan Kesehatan 18 Pendekatan ❖ Individual (konseling) ❖ Kelompok : • Dalam Kelas • Luar Kelas • Lingkungan Keluarga Metode ❖ Dalam kelas: belajar kelompok, kerja kelompok, diskusi,belajar perorangan, pemberian tugas, karya wisata, dll ❖ Luar kelas: Keterlibatan aktif peserta didik seperti pramuka, konselor sebaya, dokcil, OSIS, PMR,
  • 19. D. PELAYANAN KESEHATAN 19 ❖ Skrining Kesehatan Jiwa • Peserta Didik • Pendidik dan Tenaga Kependidikan ❖ Pengendalian Faktor Risiko ❖ Literasi Kesehatan ❖ Surveilas berbasis masyarakat PROMOTIF ❖ Mebudayakan hidup sehat jiwa: • Melakukan aktifitas fisik • Tidak merokok, minum beralkohol, NAPZA • Istirahat cukup • Melakukan ibadah • Menggunakan gadget secara sehat dll ❖ Berperan aktif secara sosial baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah ❖ Melakukan kegiatan KIE secara individu, kelompok, masssa penerapan perilaku sehat ❖ Intervensi dini berupa psikoedukasi dan konseling ❖ Pembinaan dan konseling kepada keluarga ❖ Rujuk ke Puskesmas PREVENTIF KURATIF & REHABILITATIF
  • 20. E. PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT 20 Memberikan keteladanan dalam hal perilaku yang diperkenalkan Memberikan dukungan untuk mewujudkan suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antar sesame warga sekolah dan masyarakat Menyebarluaskan opini yang positif terhadap perilaku yang diperkenalkan Kegiatan Pembinaan Lingkungan Sehat Pelaksana: Kepala Sekolah, Pendidik, Peserta Didik, Pegawai Sekolah, Komite Sekolah dan Masyarakat
  • 21. 3. PENCATATAN, PELAPORAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pencatatan: kegiatan untuk mendokumentasikan pelaksanaan suatu kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa di Sekolah Pelaporan: kegiatan untuk memberikan infomasi terkait dengan pelaksanaan dan hasil dari suatu kegiatan Pemantauan: kegiatan untuk mengawasi atau mengamati secara terus menerus terhadap upaya peningkatan kesehatan jiwa Evaluasi: kegiatan untuk menilai hasil penyelenggaraan peningkatan kesehatan jiwa yang sudah diselenggarakan
  • 22. PENCATATAN 22 Pelaksana Pokja Upaya Kesehatan Jiwa Ruang Lingkup Proses pelaksanaan kegiatan, sasaran kegiatan, kendala yang dihadapi, upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi, sumberdaya yang digunakan serta pihak-pihak yang terlbat Waktu Setelah pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
  • 23. PELAPORAN 23 Pelaksana Pokja Upaya Kesehatan Jiwa Ruang Lingkup Laporan beberapa pelaksanaan kegiatan yang berisi terkait dengan tujuan, sasaran, proses pelaksanaan, sumberdaya yang digunakan, permasalahan dalam pelaksanaan, upaya untuk mengatasi dan keterlibatan stakeholder Waktu Bulanan dan semesteran
  • 24. PEMANTAUAN 24 Pelaksana Internal: kepala sekolah, penanggungjawab UKS di sekolah, ketua Yayasan, ketua komite sekolah, Eksternal: TP UKS, Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab./Kota, Provinsi serta lintas sektor terkait Ruang Lingkup Indikator Input: a. minimal 1 guru untuk 150 siswa yang terlatih terkait kesehatan jiwa b. untuk TKA/RA dan SD/MI minimal guru kelas dan guru agama mendapatkan pelatihan psikoedukasi c. adanya pelaksana UKS yang sudah mendapatkan orientasi terkait kegiatan sekolah sehat d. adanya pelaksana UKS yang sudah mendapatkan orientasi terkait kegiatan pemberdayaan masyarakat e. adanya kader kesehatan di sekolah/madarasah yang terlatih terkait dengan upaya peningkatan kesehatan jiwa f. tersedianya kuesioner PSC, SDQ dan SRQ-20 untuk warga sekolah
  • 25. PEMANTAUAN 25 Ruang Lingkup Indikator Input: g. tersedianya buku raport kesehatanku untuk pengamatan prestasi, sikap dan perilaku h. untuk TKS, tersedianya Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) i. ketersediaan media KIE kesehatan jiwa di sekolah j. ketersediaan dana/anggaran kegiatan peningkatan kesehatan jiwa di sekolah k. adanya komitmen dari sekolah untuk menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa di sekolah dalam bentuk kebijakan Indikator Proses: a. Terlaksanya Kegiatan Persiapan upaya peningkatan kesehatan jiwa yang terintergasi dengan manajemen sekolah sehat mulai dari analisis situasi sampai penyusunan perencanaan kegiatan b. Terlaksananya Pelaksanaan kegiatan peningkatan kesehatan jiwa di sekolah sesuai dengan perencanaan kegiatan yang disepakati, sebagai berikut: 1) Terlaksananya kegiatan Pendidikan kesehatan Jiwa di sekolah, sebagai berikut: a) Kegiatan intrakurikuler b) Kegiatan ekstrakurikuler
  • 26. PEMANTAUAN 26 Ruang Lingkup Indikator Proses: 2) Terlaksananya kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa di sekolah, sebagai berikut: a) Upaya Promotif Adanya kegiatan peningkatan literasi kesehatan, sebagai berikut: (1) Penyuluhan baik secara kelompok maupun massa di sekolah (2) Peningkatan kapasitas seperti: • Dilaksanakannya pelatihan keterampilan sosial bagi guru, impelementasi keterampilan sosial oleh guru terhadap siswa, siswa terhadap siswa (pendidikan kelompok sebaya) minimal dua kali dalam setahun. • Dilaksanakannya psikoedukasi dengan materi kesehatan jiwa terkait bagi orangtua/pengasuh dan warga sekolah lainnya minimal dua kali dalam setahun. b) Upaya Preventif (1) Terlaksananya kegiatan skrining kesehatan jiwa minimal dua kali dalam setahun, dengan rincian sebagai berikut: • Pemeriksaan kekuatan dan kesulitan pada anak anak dan remaja dengan SDQ • Pengamatan emosi konsentrasi, perilaku dan sikap melalui buku raport kesehatanku • Penilaian kesehatan bagi guru dan pegawai sekolah dengan SRQ 20
  • 27. PEMANTAUAN 27 Ruang Lingkup Indikator Proses: c) Upaya Kuratif dan Rehabilitatif (1) Terlaksanya kegiatan intervensi dini berupa psikoedukasi dan konseling (2) Dilakukannya rujukan kasus ke Puskesmas atau fasyankes lainnya 3) Terlaksananya kegiatan Pembinaan Lingkungan Sehat di sekolah, sebagai berikut: a) Pembinaan lingkungan sehat yang dilakukan oleh kepala sekolah b) Pembinaan lingkungan sehat yang dilakukan oleh pendidik c) Pembinaan lingkungan sehat yang dilakukan oleh peserta didik d) Pembinaan lingkungan sehat yang dilakukan oleh warga sekolah lainnya Indikator Output: a. Adanya komitmen dalam bentuk kebijakan kepala sekolah untuk upaya peningkatan kesehatan jiwa di sekolah b. Adanya kegiatan kemitraan untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan jiwa di sekolah c. Adanya gerakan warga sekolah terkait peningkatan kesehatan jiwa d. Skrining Kesehatan Jiwa: 1) Minimal 75 % dari jumlah siswa telah dilakukan deteksi masalah emosi dan perilaku .
  • 28. PEMANTAUAN 28 Ruang Lingkup 2) Minimal 75 % dari jumlah warga sekolah telah dilakukan deteksi masalah kesehatan jiwa. 3) Minimal 75 % dari jumlah warga sekolah telah mendapatkan psikoedukasi (topik: kesehatan jiwa). Waktu Triwulanan dan tahunan Cara Melakukan • Melakukan pemantauan dengan mempelajari dokumen pencatatan dan laporan pokja kesehatan jiwa di sekolah • Melakukan supervisi atau kunjungan secara langsung ke sekolah dengan melakukan pengamatan/wawancara/diskusi • Melakukan wawancara mendalam atau diskusi kelompok terarah (FGD)
  • 29. EVALUASI 29 Ruang Lingkup Indikator Outcome: a. Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan jiwa warga sekolah, meliputi: 1) Perubahan tingkat pengetahuan yang terkait dengan kesehatan jiwa 2) Perubahan sikap dan efeksi terhadap prinsip-prinsip pola hidup sehat terkait kesehatan jiwa b. Tidak adanya atau berkurangnya permasalahan kesehatan jiwa di sekolah Waktu minimal 1 tahun setelah kegiatan intervensi upaya kesehatan jiwa dilakukan Pelaksana Internal: kepala sekolah, penanggungjawab UKS di sekolah, ketua Yayasan, ketua komite sekolah, Eksternal: TP UKS, Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab./Kota, Provinsi serta lintas sektor terkait
  • 30. 30 PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH Terintegrasi dengan Kegiatan Sekolah Sehat
  • 31. RUANG LINGKUP 31 01 02 03 04 05 Pembinaan terhadap pengorganisasian penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa di sekolah, seperti terkait dengan pembagian peran dan tugas dalam Pokja Kesehatan Jiwa 06 Penerapan tahapan persiapan dalam upaya peningkatan kesehatan jiwa di sekolah mulai dari tahapan analisis situasi kesehatan jiwa sampai dengan penyusunan perencanaan kegiatan kesehatan jiwa di sekolah Pelaksanaan kegiatan upaya peningkatan kesehatan jiwa di sekolah Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan jiwa di sekolah Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan penilaian yang telah dilakukan baik oleh pihak internal maupun eksternal sekolah Pembinaan terhadap komitmen pemegang kebijakan di sekolah serta stakeholder terkait terhadap upaya peningkatan kesehatan jiwa di sekolah
  • 32. SASARAN DAN PIHAK YANG MELAKUKAN PEMBINAAN 32 Sasaran: a. Kepala Sekolah b. Pelaksana UKS di sekolah c. Kader kesehatan di sekolah d. Warga sekolah lainnya e. Stakeholder terkait Pihak yang melakukan pembinaan peningkatan kesehatan jiwa di sekolah: a. Internal sekolah seperti kepala sekolah/madrasah, ketua yayasan, pelaksana UKS di sekolah b. Ekternal sekolah seperti: - Petugas Puskesmas (pimpinan Puskesmas, Petugas UKS, Pengelola Kesehatan Jiwa, petugas promosi kesehatan, dll) - Tim Pembina UKS (kecamatan, kab./kota dan provinsi) - Dinas kesehatan (kab./kota dan provinsi) - Organisasi Profesi terkait dengan kesehatan jiwa - Dinas Pendidikan (kab./kota dan provinsi) - Kanwil Kementerian Agama (kab./kota dan provinsi)
  • 33. METODE KEGIATAN PEMBINAAN 33 Secara Langsung: • Rapat koodinasi/sosialisasi/ seminar • Kunjungan dan diskusi • Penyelenggaraan lomba internal/ eksternal sekolah • Penyuluhan di sekolah • Pengawasan • Lokakarya/orientasi/pelatihan • Studi banding, PKL • Pemberian pengharagaan, dll Secara Tidak Langsung • Melalui media sosial • Penyebarluasan informasi melalui pemutaran video, film, radio-spot pada waktu tertentu • Pemberian dukungan melalui anggaran untuk peningkatan kesehatan jiwa • Pemberian dukungan sarana prasarana untuk peningkatan kesehatan jiwa, dll
  • 34. C E R I A Cerdas intelektual emosional dan spiritual Empati dalam berkomunikasi efektif Rajin beribadah sesuai agama & keyakinan Interaksi yang bermanfaat bagi kehidupan Asah, asih, asuh tumbuh kembang dalam keluarga & masyarakat