Visi dan misi jurusan dan program studi gizi di Tasikmalaya dan universitas tertentu menekankan pada pengembangan sumber daya manusia di bidang gizi yang unggul dengan wawasan global dan kewirausahaan serta memberdayakan sumber daya lokal. Tujuan ini akan dicapai melalui pendidikan, penelitian terapan, pengabdian masyarakat, dan kerjasama dengan berbagai pihak di bidang gizi.
2. VISI MISI JURUSAN GIZI
Visi
Menjadi jurusan yang unggul dalam pengembangan IPTEKS dan SDM di
bidang gizi berjiwa wirausaha dengan wawasan global melalui pemanfaatan
sumber daya lokal Tahun 2024
Misi
1.Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga Gizi yang
berkarakter wirausaha, kompeten dan berdaya saing dengan wawasan global
berkearifan lokal
2.Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang gizi dan dietetik,
pangan dan kesehatan serta publikasi yang berkualitas di tingkat nasional
dan internasional
3.Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang gizi
4.Mengembangkan sarana, sumber daya, dan jaminan mutu untuk
mendukung penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi
5.Menjalin kerjasama dengan institusi lain khususnya di bidang gizi
3. VISI MISI PRODI DIII GIZI
TASIKMALAYA
Visi
“Menjadi program studi pencetak ahli madya gizi yang unggul dalam
mengembangkan formula makanan terkait pemenuhan gizi berbasis
kewirausahaan pada tahun 2024”.
Misi
1.Menyelenggarakan pendidikan gizi secara profesional dalam
mengembangkan formula makanan terkait pemenuhan gizi
2.Melaksanakan penelitian terapan dalam bidang gizi
3.Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang gizi
4.Menjalin kemitraan dengan institusi lain, khususnya dalam bidang gizi
5.Mengembangkan jiwa kewirausahaan di bidang gizi bagi seluruh
civitas akademika
5. Pendahuluan
• IKM ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup dan meningkatkan Kesehatan
melalui usaha-usaha perngorganisasian masy untuk
perbaikan sanitasi ling, pemberantasan penyakit
menular, Pendidikan Kesehatan dan lain sebagainya
• Sejarah
A. Periode sebelum ilmu peng
B. Periode setelah ilmu peng
6.
7. TUGAS MEMBACA MANDIRI
• Sejarah IKM
• Periode Perkembangan IKM
• Tujuan, Prinsip, Ruang
Lingkup IKM
12. Pengertian Paradigma
• Paradigma Kata itu sendiri berasal dari Inggris abad
pertengahan yang merupakan kata dari bahasa Latin pada
1483, yang berarti bahwa paradigma model atau pola.
• Paradigma adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya, yang akan mempengaruhinya dalam
berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku
(psikomotorik).
• Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep,
nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang
realitas di sebuah komunitas.
13. Pengertian Paradigma
Menurut Para Ahli
Menurut Robert Friedrichs (1970)
• Dasar Pandangan Disiplin pada apa materi pembelajaran yg harus dipelajari
Menurut Patton (1975)
• Sebuah pandangan dunia, sebuah sudut pandang umum, atau cara untuk
menguraikan kompleksitas dunia nyata
Menurut George Ritzer(1980)
• Pandangan mendasar ilmuwan tentang apa materi pelajaran yg harus
dipelajari oleh cabang ilmu atau disiplin dan apa yang harus diikuti dalam
menafsirkan informasi yg dikumpulkan dalam menanggapi isu-isu ini
20. Pembangunan Kesehatan
O Pembangunan kesehatan
upaya yg dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa
indonesia yg bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan
masy yg setinggi-tingginya ,
sebagai investasi bagi
pembangunan SDM yg
produktif secara sosial dan
ekonomis .
21. PARADIGMA SEHAT
O Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau
model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik.
O masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor,
yang utama lingkungan dan perilaku dan bersifat lintas
sektor. Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan,
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya
panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan
tetapi bagaimana menjadikan orang tetap dalam kondisi
sehat.
O Paradigma sehat kerangka berfikir tentang
pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan yg
mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
O Kesehatan juga merupakan hak azasi manusia dan
menentukan kualitas hidup sumber daya manusia
Peningkatan produktivitas
22. Perilaku sehat
adalah perilaku
proaktif untuk
memelihara &
meningkatkan
kesehatan
mencegah risiko tjd
penyakit,
melindungi diri dr
ancaman penyakit,
berperan aktif dlm
gerakan kesehatan
masyarakat.
23. Pendekatan Preventif dan Promotif
dalam pembangunan kesehatan
O Pendekatan Preventif dilaksanakan melalui
kegiatan pencegahan penyakit
dilakukan oleh Pemerintah Pusat/Daerah/
Masy untuk menghindari atau mengurangi
risiko , masalah dan dampak buruk akibat
penyakit.
O Pendekatan Promotif dilaksanakan melalui
kegiatan peningkatan kesehatan
dilakukan oleh Pemerintah Pusat/Daerah/
masy untuk mengoptimalkan kesehatan
melalui penyuluhan, penyebarluasan
informasi
24.
25. Kebijakan dan Regulasi
O UU No 23 th 1992 ttg kesehatan pasal 3
tujuan pembangunan kesehatan adalah
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan yg optimal.
O UU no 17 tahun 2007 tentang RPJPN
Bidang kesehatan tahun 2005 -2025
O Pepres No 72 tahun 2012 Tentang Sistem
kesehatan Nasional
26. KEBIJAKAN DAN REGULASI (1)
O Mewajibkan daerah membuat Sistem Kesehatan Provinsi dan
Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai arah kebijakan
pembangunan kesehatan di daerah.
O Merevisi SKB POKJANAL Desa Siaga (Kemenkes, Kemendagri
dan Kementerian Pemerintahan Desa, PDT dan Transmigrasi),
termasuk pendanaannya.
O Menerbitkan Perda, Pergub, Perwali, Perbup, promotif preventif
seperti : Imunisasi, KTR di sekolah, Gizi, dll
O Adanya komitmen pemerintah daerah dalam mendukung upaya
promotif preventif bidang kesehatan yang ditandai dengan
penyediaan sumber daya yang memadai.
O Membentuk lembaga promosi kesehatan di daerah seperti Balai
Promosi Kesehatan Daerah.
27. KEBIJAKAN DAN REGULASI (2)
O Mendorong revisi UU Pernikahan terkait batas usia minimal
dari 16 tahun menjadi 20 tahun.
O Menerbitkan regulasi ketenagaan promotif preventif melalui
tenaga kontrak daerah.
O Meningkatkan proporsi anggaran promotif preventif bidang
kesehatan menjadi minimal 10% dari anggaran desa.
O Menerapkan penghargaan dan sanksi bagi pelaksanaan
upaya promotif dan preventif.
O Mengutamakan fungsi UKM di Puskesmas.
O Menerbitkan regulasi pemanfaatan dana kapitasi JKN yang
meningkatkan porsi pembiayaan kegiatan promotif preventif
O Menerbitkan regulasi yang menetapkan jumlah dan
kualifikasi SDM Promosi Kesehatan di daerah.
28.
29.
30.
31.
32. SUMBER DAYA (1)
I. SUMBER DAYA MANUSIA :
O Peningkatan jumlah, distribusi dan kompetensi SDM
promosi kesehatan.
O Peningkatan jumlah tenaga dan kelas jabatan fungsional
PKM/Promkes.
O Penempatan petugas sesuai dengan kompetensi/ jabatan
fungsional.
O Peningkatkan kemampuan petugas dalam pendekatan
edukatif (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)
O Peningkatan kepatuhan terhadap aturan dan pedoman
teknis/SOP yang ada melalui pelatihan penyegaran dan
pengawasan.
O Pengarus-utamaan upaya promotif preventif oleh seluruh
tenaga kesehatan.
33. SUMBER DAYA (2)
2. SUMBER DAYA PEMBIAYAAN :
- Memasukkan unsur UKM dlm revisi Permenkes
19/2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi
serta Permenkes 28/2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan JKN
- Menyusun costing UKM sbg dasar perhitungan
alokasi anggaran pemberdayaan masyarakat
terutama dalam pemenuhan SPM
- SKB/SEB Menkes, Menkeu dan Mendagri ttg
pedoman pemanfaatan pajak rokok untuk
bidang Kesehatan
- Menggali Sumber Pembiayaan dari Mitra
Potensial termasuk masyarakat
37. https://nusantarasehat.kemkes.go.id/
Pengiriman tenaga
kesehatan secara tim
maka pelayanan
kesehatan bisa lebih
optimal karena
menggunakan
pendekatan yang
terintegrasi bukan
sekedar kuratif
seperti yang selama
ini telah dilakukan
selama ini namun
juga mengedepankan
aspek preventif dan
promotif.
REKRUTMEN
NUSANTARA
SEHAT
INDIVIDUAL
DARURAT
BENCANA
PANDEMI COVID-
19
38.
39. Referensi
O Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
Jenderal Indonesia. 2016. Pedoman Umum
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
O Kementerian BPN BAPPENAS. Rancangan
Teknokratik RPJMN 2020-2024
Dengan Paradigma Sehat maka orangorang yang sehat akan diupayakan agar tetap sehat dengan menerapkan pendekatan yang holistik. Selama ini cara pan dang, asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang berlaku tampaknya masih menitik beratkan pada penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan – Paradigma Sakit. Apalagi dengan dilaksanakannya JKN yang saat ini masih lebih memperhatikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan bagi perorangan. Oleh sebab itu, dalam kurun waktu lima tahun ke depan harus dilakukan perubahan, agar Paradigma Sehat benar-benar diterapkan dalam membangun keseha tan masyarakat, termasuk dalam pelak sanaan JKN. Perubahan yang dimaksud mencakup perubahan pada penentu kebijakan (lintas sektor), tenaga kesehatan institusi kesehatan, dan masyarakat
Prinsip Paradigma Sehat. Berdasarkan prinsip paradigma sehat, Puskesmas wajib mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi indi- vidu, keluarga, kelompok, dan masya- rakat. Paradigma adalah cara pan- dang orang terhadap diri dan lingku- ngannya, yang akan mempengaru- hinya dalam berpikir (kognitif), bersi- kap (afektif), dan bertingkah laku (psi- komotorik). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas di sebuah komunitas. Dengan demikian, Paradigma Sehat dapat didefinisikan sebagai cara pandang, asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang mengutamakan upaya menjaga dan memelihara kesehatan, tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Dengan Paradigma Sehat maka orangorang yang sehat akan diupayakan agar tetap sehat dengan menerapkan pendekatan yang holistik. Selama ini cara pandang, asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang berlaku tampaknya masih menitik beratkan pada penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan – Paradigma Sakit. Apalagi dengan dilaksanakannya JKN yang saat ini masih lebih memperhatikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan bagi perorangan. Oleh sebab itu, dalam kurun waktu lima tahun ke depan harus dilakukan perubahan, agar Paradigma Sehat benar-benar diterapkan dalam membangun kesehatan masyarakat, termasuk dalam pelaksanaan JKN. Perubahan yang dimaksud mencakup perubahan pada penentu kebijakan (lintas sektor), tenaga kesehatan, institusi kesehatan, dan masyarakat
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat