SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


 Desain dan Pengaruh Sistem Kontrol : Pengujian Model Pengaruh
                 Langsung dan Tidak Langsung
                                      Kiryanto



         Two models are developed on the effects of a control system that include
participative standar settingm standard-based incentive, and standard tightness. The
direct model propose that the control system directly affects performance, whereas
the indirect model proposes that the affects the control system on performance are
indirect through the mediating influence of job-related stress. Hypothesis tests and a
comparison test using path analysis indicate that the indirect model has a
significantly better fit to the data than does the direct model.

Kata kunci : Participative Standard Setting, Standard Tightness, Standard Based
              Incentives, Job Related Stress, Job Performance




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                          1

                                     K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


1. Pendahuluan




           Sistem kontrol seperti telah diteliti dalam literatur akuntansi, biasanya
didasarkan pada cybernetic model yang mana standart kinerja (budget, goal, target)
dan pengukuran kinerja diperbandingkan sebagai dasar untuk kegiatan koreksi dan
evaluasi kinerja. Tiga komponen penting dari sistem kontrol berbasis-kinerja adalah
proses penyusunan standart (misalnya: partisipasi, imposition), standard tightness
(misalnya: goal difficulty, budgetary slack), dan insentif berbasis standart (misalnya:
bonus untuk setiap unit yang diukur kinerjanya melebihi standar kinerja yang telah
ditetapkan). Tiga komponen sistem kontrol ini saling berinteraksi/berhubungan
(Demski & Feltham, 1978) . Proses yang digunakan untuk menetapkan standar
kinerja adalah kemungkinan pengaruh tingkat keketatan/kesulitan dan sebaliknya
pengaruh penghargaan yang diterima terhadap kinerja berdasarkan standar yang ada.
           Banyak studi yang telah meneliti pengaruh langsung dari satu atau lebih
komponen sistem kontrol tersebut (partisipasi penganggaran, standart tightness,
insentif berbasis kinerja) terhadap kinerja atau variabel-variabel lainnya (misal: job-
related stress) (Birnberg, Shields, & Young: 1990; Kren & Liao, 1988; Merchant:
1989; Shields      & Shields: 1998; Young & Lewis: 1995). Penelitian-penelitian
terdahulu kebanyakan masih meneliti hubungan univariat dan bivariat dari setiap
komponen sistem kontrol tersebut. Sedangkan yang meneliti pengaruh tidak
langsung terhadap komponen-komponen sistem kontrol tersebut masih sangat
sedikit.
           Namun demikian, penelitian-penelitian terdahulu telah banyak memberikan
pandangan terhadap pengaruh komponen-komponen sistem kontrol tersebut. Ada
beberapa kelemahan berdasarkan studi-studi terdahulu, antara lain: Pertama, banyak
studi terdahulu yang hanya meneliti        satu komponen sistem kontrol sedangkan
seharusnya difokuskan pada seluruh komponen sistem kontrol karena akuntansi
manajemen dan kontrol manajemen biasanya mempunyai lebih dari satu komponen
yang disajikan dalam sebuah sistem yang saling terkait. Penelitian terhadap
keseluruhan komponen sistem kontrol adalah sangat penting dalam rangka
memahami bagaimana sistem kontrol tersebut beroperasi/bekerja sebagai sebuah
sistem dan pengaruh sistem tersebut.


Padang, 23-26 Agustus 2006                                                           2

                                       K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

        Kedua, pada saat sistem kontrol dan komponen-komponennya mempunyai
pengaruh, kebanyakan studi hanya meneliti satu variabel dependen (univariat) atau
apabila telah meneliti berbagai variabel dependen hanya meneliti hubungan diantara
komponen-komponen sistem kontrol tersebut. Ketiga, kebanyakan penelitian-
penelitian terdahulu hanya meneliti secara langsung dari berbagai komponen sistem
kontrol tersebut. Ada perbedaan yang sangat penting secara teoritis antara model
langsung dan tidak langsung yang mempunyai implikasi pada pada praktek (Bollen:
1989). Selain itu, berdasarkan literatur psikologi organisasi, bahwa hubungan
komponen-komponen sistem kontrol tersebut sebenarnya juga sangat ditentukan
oleh tingkat tekanan dari pekerjaan yang dihadapi. Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka penelitian ini akan mencoba membandingkan model pengaruh tidak
langsung dan langsung terhadap komponen-komponen sistem kontrol melalui
tekanan pekerjaan (job-related stress) yang dihadapi bawahan. Adapun penelitian ini
juga akan mencoba menggunakan analisis regresi berganda bertingkat untuk
membandingkan model langsung dan tidak langsung tersebut.


2. Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis Penelitian
        Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan penelitian sebelumnya
dengan membandingkan model langsung dan tidak langsung pengaruh dari seluruh
unsur-unsur komponen sistem kontrol, yang meliputi: partisipasi penyusunan
standart (participative standard setting), insentif berbasis standart (standard-based
incentive), keketatan standart (standard tightness), dan tingkat tekanan pekerjaan
(job-related stress) serta kinerja pekerjaan (job performance) sebagai variabel-
variabel penelitian. Hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam praktek, yaitu: dalam
rangka memahami hubungan langsung dan tidak langsung komponen-komponen
sistem kontrol tersebut. Penerapan kebijakan langsung dan tidak langsung terhadap
komponen-komponen sistem kontrol terhadap kinerja akan dapat meningkatkan
atau memaksimumkan kinerja. Sedangkan manfaat dalam literatur akuntansi
manajemen akan mengembangkan model penerapan tidak langsung terhadap
komponen-komponen sistem kontrol serta membandingkannya.




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                         3

                                    K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


2.1 Partisipasi Penyusunan Standart (Participative Standard Setting) dan
    Ketetatan Standart (Standard Tightness)


        Penelitian pertama hubungan partisipasi dengan senjangan (slack) didasarkan
pada penelitian oleh Cyert dan March (1963) dan Williamson (1964) yang
menunjukkan bahwa pembentukan senjangan (slack) dalam standart didorong oleh
kepentingan ekonomi bawahan. Sedangkan penelitian Lowe & Shaw, (1968) dan
Schiff & Lewin, (1970), menunjukkan keberadaan senjangan (slack) serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa
partisipasi mengurangi keinginan bawahan membentuk senjangan (slack) di dalam
budget, walaupun hubungan negatif antara partisipasi dan senjangan hanya
merupakan hubungan tidak langsung (Onsi, 1973); tidak terdeteksi (Collins, 1978),
dan terdeteksi sangat lemah oleh Merchant (1985).
        Prediksi secara lebih tepat selanjutnya didasarkan pada teori agensi
(Baiman, 1982; Baiman & Evans, 1983). Dasar prediksi hubungan positif antara
partisipasi dan senjangan (slack) karena pada saat bawahan mengharapkan
kompensasi maka bawahan berkepentingan terhadap keketatan standart sehingga
bawahan mengharapkan menggunakan kesempatan partisipasi dalam penyusunan
standar tersebut. Konsekuensinya, Lukka (1988) memberikan bukti studi lapangan
bahwa ketika bawahan berpartisipasi dalam penyusunan standart (budget) maka ia
mencoba menggunakan partisipasi untuk membuat standar (budget) yang lebih
mudah dicapai.
        Beberapa studi juga telah menguji hubungan partisipasi dengan keketatan
(tightness) dengan senjangan (slack) didasarkan pada teori agensi. Nouri dan Parker
(1998) memberikan bukti survey lapangan terhadap hubungan partisipasi anggaran
dengan kerugian budget (looser budget). Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa
bawahan yang berpartisipasi dengan memilih/menetapkan sendiri (self selecting)
standart kinerja mereka sendiri maka mereka akan memilih standar yang lebih
rendah (Chow, Cooper & Haddan, 1991; Chow, Cooper & Waller, 1988; Waller,
1988; Young, 1985).
        Berdasarkan bukti-bukti secara keseluruhan dari analisis teoritis dan
eksperimental, survey dan studi lapangan maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :


Padang, 23-26 Agustus 2006                                                       4

                                    K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

H1 : Ada hubungan negatif antara partisipasi penyusunan standar (participation
     standard setting) dan ketetatan standart (standard tightness).
2.2. Partisipasi Penyusunan Standart (Participation Standard Setting) dan
    Insentif Berbasis Standart (Standard Based Incentive)


         Penelitian sebelumnya telah memprediksi berdasarkan teori agensi tentang
hubungan partispasi penyusunan standart dengan insentif berbasis kinerja. Menurut
Baiman, 1982; Baiman            & Evans, 1983 menunjukkan bahwa ketika bawahan
berpartisipasi dalam penyusunan standart maka manajemen menggunakan insentif
berbasis kinerja yang lebih besar apabila tercapai atau melebih standart yang telah
ditetapkan.
         Asumsi yang mendasari hubungan antara partisipasi penyusunan standart
dengan insentif berbasis-standart adalah bahwa tingkat partisipasi meningkat maka
atasan dapat belajar bagaimana mengembangkan standart kinerja yang lebih baik
sehingga bawahan termotivasi untuk memaksimumkan kinerja (Shields & Shields,
1998). Cara yang penting untuk memotivasi bawahan memaksimumkan kinerja
adalah memberikan insentif yang lebih banyak atas pencapaian standart atau
melebihi standart.
         Penelitian     ini   juga   mengharapkan   bahwa   seorang     bawahan     akan
menggunakan kesempatan untuk berpartisipasi dengan meningkatkan insentif
berbasis    standart.     Bawahan     diasumsikan   menggunakan       partisipasi   untuk
memperoleh kombinasi dari insentif berbasis standart dengan keketatan standart
(standard tightness) yang dapat memaksimumkan reward yang akan diperolehnya.
         Oleh karena itu, penelitian ini mengharapkan seorang bawahan akan
memanfaatkan partisipasi penyusunan standart untuk mencoba meningkatkan
reward yang diharapkannya. Rewards tersebut akan dapat diperoleh apabila
pencapaian targetnya tercapai atau melebihi standart kinerja yang telah ditetapkan.
Shields dan Young (1993) menemukan bukti bahwa terjadi hubungan positif antara
partisipasi penyusunan standart dengan insentif berbasis standar. Berdasarkan hal
tersebut maka dalam penelitian ini dapat dihipotesiskan dengan hal yang sama,
yaitu:
H2 : Ada hubungan positif antara partisipasi penyusunan standart (Participation
         Standard Setting) dengan insentif berbasis standart (standard based
     incentive).
Padang, 23-26 Agustus 2006                                                              5

                                        K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

2.3 Partisipasi Penyusunan Standart (Participation Standard Setting) dengan
   Kinerja (Job Performance)


       Pengaruh langsung partisipasi penyusunan standar terhadap kinerja telah
diteliti oleh beberapa peneliti (Shields & Shields, 1998). Studi yang paling akhir
didasarkan pada teori organisasi dan psikologi untuk menyusun penelitian mereka
terhadap pengaruh langsung variabel independen sikap partisipasi, tekanan stress
(job-related stress), motivasi (motivation), kinerja (performance), serta kepuasan
(satisfaction) (misalnya: Hofstede, 1967; Kenis,1979; Milani, 1975). Bukti terhadap
hasil penelitian ini masing bervariasi dan sangat lemah hasilnya, tetapi kebanyakan
menunjukkan hubungan yang positif. Hopwood (1976) mencatat bahwa studi-studi
partisipasi dan yang berkaitan dengan studi organisasi biasanya menunjukkan hasil
yang positif hubungan antara partispasi dengan kinerja. Sedangkan beberapa
peneltian lain menunjukkan hubungan yang negatif antara partisipasi dengan kinerja.
       Berdasarkan hasil yang bervariasi dan masih lemah tersebut maka Hopwood
(1976) menyarakan memperluas literatur dengan menggunakan/mengawinkan teori
organisasi dengan teori psikologi. Govindarajan (1986) dan Merchant (1981)
menyarakan pnelitian yang memasukkan variabel independen partisipasi berinteraksi
dengan variabel lain atau sebagai variabel moderator yang mempengaruhi secara
langsung terhdap kinerja kinerja atau variabel-variabel lain. Kebanyakan bukti
empiris menunjukkan bahwa partisipasi adalah bagian dari interaksi (dengan
variabel independen atau variabel moderasi) terhadap kinerja mempunyai hubungan
yang positif. Secara keseluruhan dari studi yang meneliti pengaruh langsung secara
independen atau interaksi dari partisipasi penyusunan standart melaporkan positif
hubungan langsung antara partisipasi dengan kinerja. Brdasakan hal tersebut maka
dapat dihipotesiskan sebagai berikut :
H3 : Ada hubungan positif antara partisipasi penyusunan standart (Participation
       Standard Setting) dengan kinerja (job performance).
2.4 Partisipasi Penyusunan Standart (Participation Standard Setting) dengan
   Tekanan Pekerjaan (Job-Related Stress)


       Hasil penelitian akuntansi terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan
standart dengan tekanan pekerjaan adalah lemah berdasarkan teori dan menunjukkan


Padang, 23-26 Agustus 2006                                                        6

                                     K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

hasil yang masih bervariasi. Kenis (1979) tidak secara eksplisit memprediksi hal
tersebut tetapi hasilnya menunjukkan hubungan negatif yang signifikan.
       Ada beberapa penelitian yang meneliti hubungan antara partisipasi
penyusunan standart dengan tekanan pekerjaan (job-related stress), antara lain:
Brownell dan Hirst (1986) menemukan bahwa terjadi hubungan negatif linier antara
partisipasi penyusunan standart dengan tekanan pekerjaan (job-relates stress).
Sedangkan Harrison (1992) melaporkan bahwa partisipasi penyusunan standart
merupakan bagian dari interaksi yang signifikan berkaitan dengan tekanan pekerjaan
(job-related stress) yang tidak diprediksi sebelumnya. Penelitian lain oleh Lau, Low,
dan Eggleton (1995) tidak menemukan interaksi seperti yang diharapkan antara
partisipasi penyusunan standart dengan tekanan pekerjaan (job-ralated stress) atau
hubungan linier bivariate yang signifikan.
       Berdasarkan hasil penelitian Beehr (1985) dan Jex & Bechr (1991)
menunjukkan bahwa kemampuan keinginan kinerja dari tugas (task demand-
performance) dari bawahan dalam pembuatan keputusan akan menyebabkan
penurunan tekanan pekerjaan (job-related stress). Dasar teori hubungan ini adalah
bahwa partisipasi dapat meningkatkan perasaan individu untuk mengendalikan yang
mana akan mengurangi stress.
       Oleh karena itu, konsisten dengan penemuan hasil penelitian Brownell dan
Hirst (1986); Kenis (1979); Beehr (1985) dan Jex & Bechr (1991) serta teori yang
ada maka dapat dihipotesiskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
H4 : Ada hubungan negatif antara partisipasi penyusunan standart (Participation
      Standard Setting) dengan tekanan pekerjaan (job-related stress).
2.5 Insentif   Berbasis Standart (Standard Based Incentive) dan Tekanan
    Pekerjaan (Job-Related Stress)


       Penelitian akuntansi sebelumnya belum ada yang meneliti terhadap
hubungan antara insentif berbasis standart dengan tekanan pekerjaan (job-related
stress). Sedangkan penelitian yang berkaitan dengan hal tersebut pernah dilakukan
oleh Edwards (1996) dan Van Harrison (1985) yang menemukan bahwa pada saat
individu mengharapkan rewards yang lebih tinggi, maka dalam rangka mencapai
tujuan tersebut mereka akan mengalami kurang stress karena harapan reward akan
meningkatkan kemampuan kinerjanya melalui peningkatan usahanya. Peningkatan


Padang, 23-26 Agustus 2006                                                         7

                                    K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

usaha menjadikan tugasnya mudah sehingga mengurangi stress. Oleh karena itu,
maka dalam penelitian ini dapat dihipotesiskan sebagai berikut:
H5 : Ada hubungan negatif antara insentif berbasis standart (Standard Based
     Incentive) dan tekanan pekerjaan (job-related stress).
2.6. Keketatan Standart (Standard Tightness) dan Tekanan Pekerjaan (Job-
    Related Stress)


       Tekanan pekerjaan (Job-Related Stress) merupakan fungsi positif dari
perbedaan antara permintaan kinerja dari setiap pekerjaan dengan kemampuan
kinerja secara individu (Beehr, 1985; Edwards, 1996; Van Horrison, 1985). Tekanan
pekerjaan (job-related stress) ini timbul karena meningkatnya stress sebagai akibat
dari permintaan pekerjaan secara meningkat melebih kemampuan kinerja dari
pekerja.
       Beberapa studi telah dilakukan yang membuktikan bahwa ada hubungan
positif antara keketatan anggaran (budget tightness) dengan tekanan pekerjaan (Job-
Related Stress) (Jick’s, 1984,1985). Hal yang sama juga dilakukan oleh Kenis
(1979) yang membuktikan bahwa terjadi hubungan positif antara keketatan anggaran
(budget tightness) dengan tekanan pekerjaan (job related stress). Berdasarkan hasil-
hasil penelitian tersebut maka dalam penelitian ini dapat dihipotesiskan sebagai
berikut:
H6 : Ada hubungan positif antara keketatan standart ( Standard Tightness) dengan
      Tekanan Pekerjaan (Job-Related Stress).
2.7. Tekanan Pekerjaan (Job-Related Stress) dan Kinerja (Job Performance)
       Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kemampuan kinerja yang
diinginkan dalam tugas berhubungan negatif antara tekanan pekerjaan dan kinerja
pekerjaan (Beehr, 1985; Beehr & Bhagat, 1985; Edwards, 1996; Van Horrison,
1985). Model ini mengasumsikan bahwa stress berasal dari salah satunya dari
ambiguity(ketidakcocokan) terhadap tugas yang diinginkan atau tugas yang overload
maka hal tersebut akan dapat meningkatkan stress. Setiap individu mempunyai
ketidakpastian yang besar terhadap kemungkinan hasil dari pekerjannya atau
bagaimana    usaha-usahanya    akan    mempengaruhi     kinerja   mereka.   Adanya
ketidakpastian yang besar terhadap pencapaian hasil tersebut akan berakibat pada
perasaan    peran ambiguity (ketidakcocokan) yang akan mempengaruhi kinerja
mereka.
Padang, 23-26 Agustus 2006                                                        8

                                      K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

        Penelitian akuntansi yang lain, yaitu : McGrath, (1976); Motowidlo et.al.,
(1986); serta Dunk (1993) hasil yang konsisten/sama bahwa terjadi hubungan
negatif antara tekanan pekerjaan (job-related stress) dengan kinerja (job
performance). Oleh karena itu dapat dihipotesis hal yang sama, yaitu:
H7 : Ada hubungan negatif antara tekanan pekerjaan (job-related stress) dengan
      kinerja pekerjaan (job performance).
2.8. Keketatan standart ( Standard Tightness) dan Kinerja (Job Performance)
       Keketatan standar ( Standard Tightness) didefinisikan sebagai jumlah dari
sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan pada tingkat standar
tertentu dikurangi dengan jumlah sumber-sumber yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan tersebut. Beberapa teori motivasi termasuk tingkat aspirasi (Stendry,
1960), ekspektasi (Ronen & Living Stone, 1975), agensi (Chow, 1983), dan goal
stting (Hirst & Lowy, 1990) telah menggunkan prediksi asumsi bahwa standar
adalah disetujui sehingga dapat dicapai, kinerja merupakan kenaikan fungsi dari
tingkat kesulitan standar.   Sesuai dengan prediksi secara teori dan hasil beberapa
penelitian dalam psikologi organisasi        (Locke & Latham, 1990), penelitian
ekperimen dan survey dalam laporan akuntansi terjadi hubungan positif antara
keketatan standar (Standard Tightness) dan kinerja individual (Chow, Hirst & Lowy,
1967; Hosftede, 1967; Lindquist, 1995; Rockness, 1977; Stendry, 1960; Walter &
Chow, 1985).
       Sebaliknya penelitian survey dari Kenis (1979) menunjukkan bukti yang
berlawanan dengan harapan hubungan antara keketatan (Standard Tightness) dengan
kinerja. Penelitiannya juga mencatat bahwa ketika keketatan bergubungan positif
dengan motivasi maka keketatan berhubungan negatif dengan kinerja. Oleh karena
itu, hasil tersebut tergantung pada persepsi dari keketatan (penurunan kinerja jika
standar dipersepsikan lebih ketat/sulit dari pada mudah/longgar).           Secara
keseluruhan bukti dari penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang positif maka
penelitian ini menghipotesiskan sebagai berikut :
H8 : Ada hubungan positif antara keketatan standar (Standard Tightness ) dengan
      kinerja pekerjaan (job performance).




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                       9

                                     K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

2.9. Insentif Berbasis Standart (Standard Based Incentive) dan Kinerja (Job
     Performance)


       Berdasarkan Demski & Feltham (1978); Locke & Latham (1990); Ronen &
Livingstone (1975); menunjukkan bahwa teori-teori agensi, ekspektasi, dan goal
setting memprediksi bahwa kinerja merupakan fungsi insentif ketidakpastian dari
kinerja. Secara khusus, ketidakpastian insentif terhadap kelebihan kinerja di atas
standart akan memotivasi     individu untuk mendesak adanya tambahan bonus.
Penelitian akuntansi yang didasarkan pada prediksi dari teori ini melaporkan bukti
hubungan positif antara insentif berbasis standart dengan kinerja (Chow, 1983;
Dillard & Fisher, 1990; Kren, 1990; Rockness, 1977; dan Waller & Chow, 1985).
Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini menghipotesiskan
sebagai berikut :
H9 : Ada hubungan positif antara Insentif Berbasis Standart (Standard Based
      Incentive) dengan kinerja pekerjaan (job performance).




3. Metodologi Penelitian
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
        Populasi penelitian ini terdiri dari para akuntan yang bekerja pada Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang meliputi Jawa Tengah dan Yogyakarta. Profesi akuntan
biasanya bekerja berdasarkan target waktu, target jumlah klien dan lain sebagainya,
sehingga para akuntan akan menghadapi stress dalam rangka penyelesaian pekerjaan
dan pencapaian target tersebut. Berdasarkan later belakang tersebut maka penelitian
ini mengambil akuntan sebagai populasinya. Adapun populasi penelitian ini meliputi
seluruh akuntan di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang terdaftar di Bank Indonesia
ada di Jawa Tengah dan DIY. Berdasarkan data yang ada di BI maka jumlah KAP
di Jawa Tengah dan DIY ada sebanyak 26 KAP.
       Sedangkan metode pengambilan sampel digunkan metode Purposive
Sampling, yaitu metode penentuan sampel yang sesuai dengan karakteristik yang
kita tentukan. Kemudian peneliti mengirim kuesioner kepada para akuntan di kantor
akuntan-kantor akuntan yang telah ditetapkan. Adapun jumlah sampel yang dikirimi
kuesioner sebanyak 125 akuntan.


Padang, 23-26 Agustus 2006                                                      10

                                    K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


3.2. Pengumpulan Data
        Tiap-tiap responden dikirim kuesioner disertai dengan surat permohnan
pengisian kuesioner beserta amplop berperangko yang tertulis alamat peneliti tetapi
sebagain besar kuesioner dikirim secara langsung kepada responden. Untuk
menghindari timbulnya keragu-raguan responden terhadap berbagai pertanyaan yang
mungkin dianggap sensitif, maka dalam surat permohonan juga diterangkan bahwa
informasi dari responden akan dijaga kerahasiaannya.
        Berdasarkan kuesioner yang dikirim sebanyak 125, kembali sebanyak 67
buah (54%). Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kuesiner yang kembali
ternyata semuanya dapat digunakan untuk analisis. Peneliti menganggap hal ini
sudah cukup layak untuk digunakan dalam analisis karena sudah termasuk dalam
kategori sampel besar, yaitu n > 30.dan sebagian besar diantar secara langsung
kepada responden Selanjutnya responden dikirimi dan sebagian diantar secara
langsung kepada responden yang bersangkutan.
3.3 Variabel Penelitian dan Pengukurannya
        Ada lima variabel dalam penelitian ini, yaitu: Partisipasi Penyusunan
Standart (Participation Standard Setting), Keketatan Standart (Standard Tightness),
Insentif Berbasis Standart (Standard Based Incentive), Tekanan Pekerjaan (Job-
Related Stress), dan Kinerja (Job Performance). Masing-masing variabel tersebut
diukur dengan menggunakan berbagai indikator yang dituangkan dalam kuesioner.
Responden diperlukan untuk menjawab setiap butir pertanyaan yang berkenaan
dengan tugas mereka.
3.3.1. Partisipasi Penyusunan Standart (Participation Standard Setting)
        Partisipasi penyusunan standar diukur dengan delapan item pertanyaan yang
diambil dari Shields dan Young (1993). Masing-masing item diukur dengan tujuh
skala dengan skala lebih tinggi menunjukkan partisipasi yang lebih besar.
3.3.2. Keketatan Standart (Standard Tightness)
        Keketatan standart (standard tighness) diukur dengan cara seperti penelitian
terdahulu yaitu sesuai dengan Shileds et.al. , yaitu skor dijumlah diskala      satu
sampai dengan 13 dengan niali yang lebih tinggi menunjukkan standar kinerja yang
lebih ketat.
3.3.3 Insentif Berbasis Standart (Standard Based Incentive)
        Insentif berbasis standart (standard based Incentive) diukur dengan
memodifikasi versi dari tiga item instrumen yang digunakan Shields dan Young
Padang, 23-26 Agustus 2006                                                11

                                    K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

(1993). Skore dari tiga instrumen yang terdiri dari tujuh skala pengukuran yang
mengukur insentif dan jumlah yang lebih tinggi menunjukkan insentif lebih tinggi.
3.3.4. Tekanan Pekerjaan (Job-Related Stress)
       Variabel tekanan pekerjaan diukur sebagai jumlah jawaban dari sembilan
item dari 15 iteminstrumen asli yang dikembangkan oleh Kahn, Wolfe, Quinn,
Snoek dan Rosenthal (1964) dan telah banyak digunakan dalam beberapa penelitian
akuntansi (misal: Brownell dan Hirst, 1986). Instrumen ini telah dimodifikasi agar
supaya fit hubungannya dengan penelitian saat ini termasuk penghapusan enam item
yang tidak dapat diterapkan. Masing-masing item diukur dengan lima point skala
dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan tingkat stress yang tinggi.
3.3.5. Kinerja (Job Performance)
       Variabel kinerja (job performance) diukur menggunakan instrumen dari
Mahoney, Jerdee dan Carroll (1965). Instrumen dari kinerja menggunakan delapan
dimensi manajerial, yang mana diukur dengan tujuh point skala dengan nilai yang
lebih tinggi menunjukkan kinerja yang lebih tinggi.


3.4. Pengujian Hipotesis
       Pengujian hipotesis diuji digunakan path analysis (analisis jalur). Analisis ini
digunakan untuk mengestimasikan parameter-parameter model tidak langsung dan
langsung yang dibangun dalam penelitian ini. Adapun model tidak langsung dan
langsung yang akan diuji disajikan dalam gambar 1 sebagai berikut :




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                          12

                                     K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG




                                     GAMBAR 1
 Model Langsung dan Tidak Langsung Hubungan Participation Standard Setting,
     Standard Tightness, Standard Based Incentive,Job Related Stress, dan Job
                                     Performance


4. Analisis Data dan Pembahasan
4.1. Pengujian Kesesuaian Data
       Berdasarkan hasil pengumpulan data maka kuesioner yang telah disebar
sebanyak 125 telah kembali sebanyak 67 dan semua kuesioner yang kembali
lengkap dan dapat diolah. Selanjutnya peneliti juga telah melakukan pengujian data
dengan mengukur reliabilitas dan validitas instrumen penelitian. Uji reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha coefficient yang mengukur
konsistensi internal pengggunaan instrumen tersebut. Sedangkan uji validitas diuji
dengan menggunakan korelasi product moment person. Adapun ringkasan hasil uji
reliabilitas dan validitas disajikan dalam lampiran 1.


4.2. Pengujian Hipotesis
       Model Tidak langsung terdiri dari 6 hipotesis (lampiran 3). Tanda dan
tingkat signifikansi estimasi parameter-parameter telah memberikan dukungan
terhadap hipotesis tersebut. Secara khusus, hasilnya menunjukkan bahwa hubungan
negatif antara Participative Standard Setting dengan Standard Tightness (H1 : -
0,248, p-value : 0,049); hubungan positif antara Participative Standard Setting
dengan Standard Based Incentives (H2 : 0,308, p-value : 0,024); hubungan negatif
Padang, 23-26 Agustus 2006                                                      13

                                      K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

antara Participative Standard Setting dengan Job Related Stress (H4 : -0,275, p-
value = 0,023); hubungan positif antara Standard Tightness dengan Job Related
Stress (H6 : 0,299; p-value = 0,011); hubungan negative antara Standard Based
Incentives dengan Job Related Stress (H5 : -0,245; p-value = 0,034); hubungan
negative antara Job Related Stress dengan Job Performance (H7 : -0,120; p-value =
0,046)
         Hubungan langsung mempunyai 5 hipotesis, dua diantaranya tidak
mendukung hipotesis (lampiran 4). Secara khusus, hasilnya menunjukkan bahwa
hubungan antara Participative Standard Setting dengan Standard Tightness adalah
positif dan tidak signifikan (H1 : 0,092, p-value : 0,460); hubungan positif antara
Participative Standard Setting dengan Standard Based Incentives (H2 : 0,349, p-
value : 0,004); hubungan positif antara Participative Standard Setting dengan Job
Performance (H3 : 0,376, p-value = 0,001); hubungan negatif antara Standard
Tightness dengan Job Performance (H8 : -0,056; p-value = 0,614) tetapi tidak
signifikan; hubungan positive antara Standard Based Incentives dengan Job
Performance (H9 : 0,316; p-value = 0,009).
4.3 Pembahasan
         Hasil perbandingan model menunjukkan bahwa hubungan tidak langsung
lebih baik dari pada model langsung. Hal ini dibuktikan dengan dukungan terhadap
semua hipotesis model tidak langsung sedangkan model langsung ada 2 hipotesis
yang tidak didukung dari lima hipotesis yang ada.
         Secara keseluruhan, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa standar berbasis
insentif dan tekanan pekerjaan dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan stnadar oleh
bawahan. Sedangkan pengaruh dari tiga komponen system kontrol ini terhadap
kinerja dimoderasi oleh tingkat stress pelaksanaan pekerjaan bawahan. Hasil ini
mengkalsifikasi dan memodifikasi hasil yang digambarkan oleh penelitian terdahulu.


5. Kesimpulan, Kontribusi, Keterbatasan dan Implikasi


5.1. Kesimpulan
         Penelitian ini dilakukan pada akuntan publik pada KAP di Jawa Tengah dan
DIY. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua hipotesis yang diajukan dalam
penlitian ini sesuai dengan data yang ada untuk model tidak langsung. Sedangkan
model langsung hanya tiga hipotesis yang diterima dan yang lain tidak.
Padang, 23-26 Agustus 2006                                                      14

                                     K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


5.2. Kontribusi Penelitian
       Hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam praktek, yaitu: dalam rangka
memahami hubungan tidak langsung komponen-komponen sistem kontrol tersebut.
Penerapan kebijakan tidak langsung terhadap komponen-komponen sistem kontrol
terhadap kinerja     akan dapat meningkatkan atau memaksimumkan kinerja.
Sedangkan manfaat dalam literatur akuntansi manajemen akan mengembangkan
model penerapan tidak langsung terhadap komponen-komponen sistem kontrol.
5.3. Keterbatasan dan Implikasi Penelitian
       Ada beberapa keterbatasan dan implikasi dari penelitian ini antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Penelitian selanjutnya dapat digunakan alat analisis yang lain, misalnya: SEM.
2. Oleh karena itu, untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan alat uji analisis
   yang berbeda yaitu SEM, apakah akan menunjukkan hasil yang konsisten.




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                          15

                                    K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


Referensi:

Augusty Ferdinand, 2000, “Structural Equation Modelling Dalam Penelitian
      Manajemen”, BP Universitas Diponegoro, Semarang

Baiman, S., 1982. Agency Research in Managerial Accounting a Survey. Journal of
      Accounting Literature, 1, 154

Baiman, S., & Evans, J. 1983. Pre-decision Information and participative
      Management Control System. Journal of Accounting Reserach, 21, 371-395

Beehr, T. 1985. Organizational Stress and Employee Effectiveness. In Beehr, T. &
       Bhagat, R. Human Stress and Cognition in Organizations., New York: John
       Wiley and Sons.

Birnberg, J., Shields, M., & Young, S. M. 1990. The Case for Multiple Methods in
       Empirical Management Accounting Research (with an illustration from
       budget setting). Journal of Management Accounting Research, 2, 33 – 66.

Bollen, K. 1989. Structural Equations with Latens Variabels., New York: John
       Wiley and Sons.

Brownell, P., & Hirst, M. (1986). Reliance on Accounting Information, Budgetary
      Participation and Task Uncertainty: test of a Three-way Interaction. Journal
      of Accounting Research, 24, 241 – 249.

Chow, C., Cooper, J., & Waller, W., 1988. Participative Budgetting Effects of a
      Truth-inducting Pay Scheme and Information Asymmetry on Slack and
      Performance. The Accounting Review, 63, 111 – 122.

Chow, C., Cooper, J., & Haddad, K., 1991. The Effects of Pay Scheme and Ratchets
      on Budgetary Slack and Performance : Multiperiod Experiement.
      Accounting, Organizations and Society,, 16, 47 – 60.

Collins, F. 1978. The Interaction of Budget Characteristic and Personality Variables
       with BudgetaryResponse Attitudes. The Accounting Review, 53, 324 – 335.

Cyert, R., & March, J. 1963. A Behavioral Theory of The Firm, Englewood Cliffs,
       NJ: Prentice Hall.

Demski, J., & Feltham, G. 1978. Economic Incentives in Budgetary Control
      Systems, The Accounting Review, 53, 336 – 359.

Dunk,A. 1993. The Effects of Job-Related Tension on managerial Peformance in
      Participative Budgetary Settings, Accounting, Organizations and Society ,
      18, 575 – 585.

Edwards, J. 1996. An Examination of Competing Versions of The Person-
      Environment Fit Approach to Stress. Academy of Management Journal. 39,
      292 – 339.
Padang, 23-26 Agustus 2006                                                       16

                                    K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG



Harrison, G. 1992. The Cross-Cultural Generalizability of The Relation Between
       Participation, Budget Emphasis and Job-Realted Attitudes, Accounting,
       Organizations and Society , 17, 1 - 15.

Jex, S., & Beehr, T., 1991. Emerging Theoretical and Methodological Issues in The
        Study of Work-Related Stress. Research in Personnel and Human Resources
        Management, 9, 311 – 365.

Jick, T., 1984. The Stressful Effects of Budget Cuts in Organization. In Rosen, L.
        Topic in Managerial Accounting (3rd ed.), Toronto: McGraw-Hill Ryerson.

Jick, T. 1985. As The ax Falls: Budgets Cuts and The Experience of Stress in
       Organizations. In Beehr, T. & Bhagat, R. Human Stress and Cognition in
       Organizations., New York: John Wiley and Sons.

Kenis, I. 1979. Effects of Budgetary Goal Characteristic on Management Attitudes
       and Performance. The Accounting Review, 54, 707 –721.

Kren, L., & Liao, W. 1988. The Role of Accounting Information in The Control of
       Organization : a Review of The Evidence. Journal of Accounting Literature,
       7, 100 –112.

Lau, C., Low, L., & Enggleton, I. 1995 The Impact of Reliance on Accounting
      Performance Measures on Job-Related Tension and Managerial
      Performance. Additional Evidence, Accounting, Organization and Society,
      20, 359 –381.

Lowe, E., & Shaw, R. 1968. An Analysis of Managerial Biasing: Evidence from a
      Company’s Budgeting Process. The Journal of Management Studies, 5, 304
      – 315.

Lukka, K. 1988. Budgetary Biasing in Orgaization Theoretical Framework and
      Empirical Evidence, Accounting, Organization and Society, 13, 281 - 301.

Mahoney, T., Jerdee, T., & Caroll, S. 1965. The Job(s) of Management, Industrial
     Relations, 4, 97 –110

McGrath, J. 1976, Stress in Behavioral in Organization, In M. Dunnett : Handbook
      of Industrial and Organization Psychology. Chicago: Rand McNally.

Merchant, K. 1982. The Design of The Corporate Budgeting System: Influences on
      Managerial Behavioral and Performance. The Accounting Review, 56, 813 –
      829.

Merchant, K. 1982. The Design of The Corporate Budgeting System: Influences on
      Managerial Behavioral and Performance. The Accounting Review, 56, 813 –
      829.



Padang, 23-26 Agustus 2006                                                     17

                                   K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Merchant, K. 1989. Rewarding Result: Motivating Profit Center Manager. Boston:
      Harvard Business School,

Motowidlo, S., Pacard, J., & Manning, M. 1986. Occuppational Stress : It Causes
     and Consequencies. Journal of Applies Psichology, 71, 618 – 629.

Onsi, M. 1973. Factor Analysis of Behavioral Variables Affecting Budgetary Slack,
       The Accounting Review, 48, 535 –548.

Schiff, M., & Lewin, A., 1970. The Impact of People on Budgets. The Accounting
       Review, 45, 259 – 268.

Shields, J., & Shields, M. 1998. Antecendents of Participative Budgeting,
       Accounting, Organizations and Society, 23, 49 – 76.

Van Harrison, R. 1985. The Person –Environment Fit Model and The study of Job
      Stress. In Beehr, T. & Bhagat, R. Human Stress and Cognition in
      Organizations., New York: John Wiley and Sons.

Waller, W. 1988. Slack in Participative Budgeting The Joint Effect of a Truth-
       Inducing Pay Scheme and Risk Preferences,. Accounting, Organizatios and
       Society, 13, 87 – 98.
Williamson, O.E. 1964. The Economics of Discrecionary Behaviour: Managerial
       Objective in a Theory of The Firm. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

Young, S. M. 1985. Participative Budgeting : The Effects of Risk Aversion and
      Asymmetric Information, Journal of Accounting Research, 23, 829 – 842.

Young, S. M., & Lewis, B. 1995. Experimental Incentive Contracting Research in
     Management Accounting, In Ashton, R. & Ashton, A. Judgment and
     Decision Making Reserch in Accounting and Auditing. Cambridge, UK:
     Cambridge University press.




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                     18

                                   K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


Lampiran 1


                                       TABEL 1

              Hasil Uji Reliabilitas Dan Validitas Instrumen Penelitian

   Variabel          Jumlah Item             Cronbach      Koefisien      Kesimpulan
                     Pertanyaan               Alpha         Korelasi
 Participation          Delapan item          0,9047      0,62 – 0,78      Reliable
Standard Setting         pertanyaan                                        dan valid
   Standard             Delapan item          0,9142      0,54 – 0,92      Reliable
   Tightness             pertanyaan                                        dan valid
Standard Based            Tiga item           0,8177      0,62 – 0,79      Reliable
   Incentive             pertanyaan                                        dan valid
  Job-Related           Sembilan item         0,7823      0,61 – 0,79      Reliable
     Stress              pertanyaan                                        dan valid
Job Performance           Tiga item           0,8854      0,74 – 0,81      Reliable
                         pertanyaan                                        dan valid




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                      19

                                       K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


Lampiran 2




                              TABEL 2
 Rangkuman Uji Hipotesis Hubungan Tidak Langsung dengan Analisis Jalur
                            (path analysis)

Regresi   Variabel   Variabel    Koef.    t hitung   p-value     Keterangan

          Endogen    Eksogen     Jalur

   1         X2         X1       -0,248     2,026      0,049   Korelasi negatif,
                                                                 Signifikan
   2         X3         X1        0,308     2,286      0,024   Korelasi positif,
                                                                 Signifikan
   3         X4         X1       -0,275     2,315      0,023   Korelasi negatif,
                                                                 Signifikan
   4         X4         X2        0,299     2,591      0,011   Korelasi positif,
                                                                 Signifikan
   5         X4         X3       -0,245     2,137      0,034   Korelasi negatif,
                                                                 Signifikan
   6         X5         X4       -0,120     2,094      0,046   Korelasi negatif,
                                                                 Signifikan

Keterangan :
X1 = Participative Standard Setting
X2 = Standard Tightness
X3 = Standard Based Incentives
X4 = Job Related Stress
X5 = Job Performance




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                         20

                                      K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


Lampiran 3



                              TABEL 3
  Rangkuman Uji Hipotesis Hubungan Langsung dengan Analisis Jalur (path
                               analysis)

Regresi   Variabel   Variabel    Koef.    t hitung   p-value     Keterangan

          Endogen    Eksogen     Jalur

   1         X2         X1        0,092     0,744      0,460   Korelasi positif,
                                                                tdk signifikan
   2         X3         X1        0,349     3,005      0,004   Korelasi positif,
                                                                  Signifikan
   3         X5         X1        0,376     3,370      0,001   Korelasi negatif,
                                                                  Signifikan
   4         X5         X2       -0,056    -0,507      0,614   Korelasi negatif,
                                                                tdk signifikan
   5         X5         X3        0,316     2,272      0,009   Korelasi positif,
                                                                  Signifikan

Keterangan :
X1 = Participative Standard Setting
X2 = Standard Tightness
X3 = Standard Based Incentives
X4 = Job Related Stress
X5 = Job Performance




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                         21

                                      K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG



                                          Participative
                                     Standard Setting     0,308
             -0,248
             (p = 0,049)                                  (p = 0,024)




            Standard             -0,275                     Standard
                                 (p = 0,023)                  Based
            Tighness
                                                            Incentives


              0,299                   Job Related          -0,245
              (p = 0,011)                                  (p = 0,034)
                                            Stress

                            -0,120
                            (p = 0,046)


                                              Job
                                          Performance




Padang, 23-26 Agustus 2006                                               22

                                  K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG




                                          Participative
                                     Standard Setting     0,308
             -0,248
             (p = 0,049)                                  (p = 0,024)




            Standard             -0,275                     Standard
                                 (p = 0,023)                  Based
            Tighness
                                                            Incentives


              0,299                   Job Related          -0,245
              (p = 0,011)                                  (p = 0,034)
                                            Stress

                            -0,120
                            (p = 0,046)


                                              Job
                                          Performance




Padang, 23-26 Agustus 2006                                               23

                                  K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


Lampiran 1


                                       TABEL 1

              Hasil Uji Reliabilitas Dan Validitas Instrumen Penelitian

   Variabel          Jumlah Item             Cronbach      Koefisien      Kesimpulan
                     Pertanyaan               Alpha         Korelasi
 Participation          Delapan item          0,9047      0,62 – 0,78      Reliable
Standard Setting         pertanyaan                                        dan valid
   Standard             Delapan item          0,9142      0,54 – 0,92      Reliable
   Tightness             pertanyaan                                        dan valid
Standard Based            Tiga item           0,8177      0,62 – 0,79      Reliable
   Incentive             pertanyaan                                        dan valid
  Job-Related           Sembilan item         0,7823      0,61 – 0,79      Reliable
     Stress              pertanyaan                                        dan valid
Job Performance           Tiga item           0,8854      0,74 – 0,81      Reliable
                         pertanyaan                                        dan valid




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                      24

                                       K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


Lampiran 2




                              TABEL 2
 Rangkuman Uji Hipotesis Hubungan Tidak Langsung dengan Analisis Jalur
                            (path analysis)

Regresi   Variabel   Variabel    Koef.    t hitung   p-value     Keterangan

          Endogen    Eksogen     Jalur

   1         X2         X1       -0,248     2,026      0,049   Korelasi negatif,
                                                                 Signifikan
   2         X3         X1        0,308     2,286      0,024   Korelasi positif,
                                                                 Signifikan
   3         X4         X1       -0,275     2,315      0,023   Korelasi negatif,
                                                                 Signifikan
   4         X4         X2        0,299     2,591      0,011   Korelasi positif,
                                                                 Signifikan
   5         X4         X3       -0,245     2,137      0,034   Korelasi negatif,
                                                                 Signifikan
   6         X5         X4       -0,120     2,094      0,046   Korelasi negatif,
                                                                 Signifikan

Keterangan :
X1 = Participative Standard Setting
X2 = Standard Tightness
X3 = Standard Based Incentives
X4 = Job Related Stress
X5 = Job Performance




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                         25

                                      K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


Lampiran 3



                              TABEL 3
  Rangkuman Uji Hipotesis Hubungan Langsung dengan Analisis Jalur (path
                               analysis)

Regresi   Variabel   Variabel    Koef.    t hitung   p-value     Keterangan

          Endogen    Eksogen     Jalur

   1         X2         X1        0,092     0,744      0,460   Korelasi positif,
                                                                tdk signifikan
   2         X3         X1        0,349     3,005      0,004   Korelasi positif,
                                                                  Signifikan
   3         X5         X1        0,376     3,370      0,001   Korelasi negatif,
                                                                  Signifikan
   4         X5         X2       -0,056    -0,507      0,614   Korelasi negatif,
                                                                tdk signifikan
   5         X5         X3        0,316     2,272      0,009   Korelasi positif,
                                                                  Signifikan

Keterangan :
X1 = Participative Standard Setting
X2 = Standard Tightness
X3 = Standard Based Incentives
X4 = Job Related Stress
X5 = Job Performance




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                         26

                                      K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


Lampiran 4




                                             Participative
                                        Standard Setting      0,308
                -0,248
                                                              (p = 0,024)
                (p = 0,049)



               Standard             -0,275                      Standard
                                    (p = 0,023)                   Based
               Tighness
                                                                Incentives


                 0,299                   Job Related           -0,245
                 (p = 0,011)                                   (p = 0,034)
                                               Stress

                               -0,120
                               (p = 0,046)


                                                 Job
                                             Performance




                                GAMBAR 1

                         Model Tidak Langsung
                Hubungan Participation Standard Setting,
              Standard Tightness, Standard Based Incentive,
                 Job Related Stress Dan Job Performance




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                   27

                                 K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG




                                 Participatio
                                 n Standard
                  0.092            Setting
                  p = 460                       0,349
                                                P = 0,004



            Standard                                 Standard
            Tightness                                  Based
                                                     Incentive




                                     Job
                                 Performanc




Padang, 23-26 Agustus 2006                                       28

                             K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


Lampiran 5




                               0,376
                               P = 0,001


                                                         0,319
                 -0,056                                  P = 0,009
                 P = 0,614




                              GAMBAR 2

         Model Langsung Hubungan Participation Standard Setting,
              Standard Tightness, Standard Based Incentive,
                 Job Related Stress Dan Job Performance




Padang, 23-26 Agustus 2006                                           29

                               K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


Lampiran 6

                           DAFTAR PERTANYAAN

I. Isilah pertanyaan berikut pada tempat jawaban yang telah disediakan untuk
   pertanyaan dengan tipe pilihan berilah tanda (X), pada kotak jawaban yang
   Bapak / Ibu / Saudara anggap tepat.
Nama kantor                    : ...............................................
Nama responden                 : ...............................................
(Dapat diisi / dapat tidak )
Jenis kelamin                  :      ‫ ڤ‬Laki-laki                 ‫ ڤ‬Perempuan
Umur                           : .................................................
Pendidikan terahir             :     ‫ ٱ‬D3 ‫ ٱ‬S1 ‫ ٱ‬S2               ‫ ڤ‬Lainnya : ..............
Jabatan                         : ................................................
Masa kerja                     :     ‫ ڤ‬Kurang dari 1 tahun.                        ‫ ڤ‬Sampai 3 tahun.
                                      ‫ ڤ‬Sampai 2 tahun.                            ‫ ڤ‬Lebih dari 3 tahun.




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                                                 30

                                              K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


II. Partisipasi penyusunan target (Participative Standard Setting)

Isilah pertanyaan berikut dengan cara menyilang (X), nomor yang anda anggap
paling mewakili apa yang benar-benar anda rasakan tentang tugas-tugas kerja anda,
pada kolom score.
 Rentang jawaban dari :
( 1: Amat sangat rendah (ASR), sampai 7 : Amat sangat tinggi (AST) )

No                          Pertanyaan                               Score
                                                             ASR                      AST

1     Sejauh mana atasan anda meminta masukan anda,           1    2 3 4 5   6        7
      dalam membuat target kinerja anda.

2     Sejauh mana atasan anda meminta masukan anda            1    2 3 4 5   6        7
      untuk menentukan jumlah waktu yang dibutuhkan
      untuk tugas-tugas anda.
3     Sejauh mana atasan anda menganggap penting              1    2 3 4 5   6        7
      terhadap usulan anda atas perubahan target kinerja
      anda .
4     Sejauh mana atasan anda menganggap penting              1    2 3 4 5   6        7
      terhadap usulan anda atas perubahan dalam
      penentuan jumlah waktu yang harus disediakan
      untuk tugas –tugas anda.
5     Sejauh mana atasan anda menganggap penting,             1    2 3 4 5   6        7
      untuk tidak menolak target kinerja anda sampai
      anda puas (sepakat ) dengan mereka.
6     Sejauh mana atasan anda menganggap penting              1    2 3 4 5   6        7
      untuk tidak menolak jumlah waktu yang harus
      disediakan untuk tugas-tugas anda, sampai anda
      puas (sepakat) dengan mereka.
7     Secara keseluruhan, seberapa besar pengaruh anda        1    2 3 4 5   6        7
      dalam membuat target kinerja anda.
8     Secara keseluruhan, seberapa besar pengaruh anda        1    2 3 4 5   6        7
      dalam menentukan jumlah waktu yang harus
      disediakan untuk tugas-tugas anda.




II. Insentif penyusunan target (Standard Based Incentives)



Padang, 23-26 Agustus 2006                                                       31

                                        K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


No                     Pertanyaan                                        Score

                                                         ASR                              AST

1     Seberapa besar tingkat peningkatan nilai fee           1   2   3    4      5   6        7
     dengan     peningkatan      jumlah   pemeriksaan
     Akuntan terhadap peningkatan kinerja terukur.
2    Bagaimana tingkat nilai fee dari Akuntan,               1   2   3    4      5   6        7
     ditentukan secara total oleh perbandingan kinerja
     terukur terhadap kinerja standar.
3    Seberapa besar akuntan mendapatkan nilai reward         1   2   3    4      5   6        7
     berdasarkan pencapaian target diatas 75% dari
     target kinerja.


III. Tingkat Kesulitan Target (Standard Tightness)

No                      Pertanyaan                                       Score
                                                         ASR                              AST
1     Tunjukkanlah jumlah total dari tiap-tiap sumber
      berikut yang anda percayai dibutuhkan secara
      khusus untuk mencapai target anda, dalam
      tugas-tugas Pemeriksaan.
      Empat sumber tersebut :

         a.   Jumlah jam kerja anda.                     1       2   3    4      5   6   7
         b. Tehnologi.                                   1       2   3    4      5   6   7
         c.   Bantuan dari teman kerja.                  1       2   3    4      5   6   7
         d.   Bantuan pihak lain yang expert.            1       2   3    4      5   6   7




2     Tunjukkanlah jumlah total dari tiap sumber-
      sumber berikut yang secara khusus dibuat dan
      disediakan untuk tugas-tugas anda menurut
      standar kantor akuntan anda.
                                                         1       2   3    4      5   6   7
         a.   Jumlah jam kerja anda.
                                                         1       2   3    4      5   6   7
         a.   Tehnologi.
                                                         1       2   3    4      5   6   7
         b.   Bantuan dari teman kerja.
                                                         1       2   3    4      5   6   7
         d. Bantuan pihak lain yang expert




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                               32

                                       K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG


IV. Tekanan pekerjaan (Job-Related Stress)

Untuk tiap pertanyaan, lingkarilah nomor yang paling mewakili apa yang benar-
benar anda rasakan tentang tugas-tugas kerja anda.

  Angka 1 berarti tidak pernah (TP )
  Angka 2 berarti jarang ( j )
  Angka 3 berarti kadang-kadang (KK)
  Angka 4 berarti Sering ( S )
  Angka 5 berarti Sangat sering ( SS )


  No                       Pertanyaan                            TP   J   KK   S   SS

  1    Anda sangat sering merasa hanya punya sedikit             1    2   3    4   5
       kewenangan untuk melaksanakan tanggung
       jawab yang dibebankan pada anda.
  2    Tidak jelas apakah lingkup dan tanggung jawab             1    2   3    4   5
       pekerjaan anda.
  3    Merasa bahwa anda mendapatkan beban kerja                 1    2   3    4   5
       yang sangat berat yang tidak mungkin
       diselesaikan selama hari kerja yang umum.
  4    Berpikir bahwa anda tidak akan dapat memuaskan            1    2   3    4   5
       permintaan-permintaan yang bertentangan dari berbagai
       orang disekeliling anda.
  5    Tidak mengerti apa yang dipikirkan atasan anda mengenai   1    2   3    4   5
       diri anda, bagaimana dia menilai kerja anda.
  6    Fakta bahwa anda tidak dapat memperoleh informasi yang    1    2   3    4   5
       dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan anda.
  7    Merasa tidak dapat mempengaruhi keputusan dan langkah     1    2   3    4   5
       yang mendadak atau tiba-tiba dari supervisor yang
       melibatkan anda.
  8    Tidak mengetahui harapan orang akan pekerjaan anda.       1    2   3    4   5


  9    Berpikir bahwa jumlah pekerjaan yang harus anda           1    2   3    4   5
       kerjakan mungkin dapat mempengaruhi “Sebagaimana
       baik” pekerjaan anda.




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                         33

                                      K-AMEN 05
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

    V. Kinerja (Job-Performance )

No                        Pertanyaan                                Score

                                                      ASR                         AST

1       Tingkat perbandingan kinerja terukur saya 1         2   3    4   5   6   7
        terhadap target kinerja.
2       Tingkat perbandingan kinerja terukur saya 1         2   3    4   5   6   7
        terhadap kinerja terukur para akuntan lain.
3       Tingkat kinerja terukur saya.                 1     2   3    4   5   6   7




Padang, 23-26 Agustus 2006                                                       34

                                        K-AMEN 05

More Related Content

Viewers also liked

Hak pemilik harta intelek
Hak pemilik harta intelekHak pemilik harta intelek
Hak pemilik harta intelekdellnami
 
June 13 praxis presentation
June 13 praxis presentationJune 13 praxis presentation
June 13 praxis presentationgminkhorst
 
PMK 234 Th 2011 (Sistem Akuntansi Transaksi Khusus)
PMK 234 Th 2011 (Sistem Akuntansi Transaksi Khusus)PMK 234 Th 2011 (Sistem Akuntansi Transaksi Khusus)
PMK 234 Th 2011 (Sistem Akuntansi Transaksi Khusus)ncariwibowo
 
Statistics for management
Statistics for managementStatistics for management
Statistics for managementJohn Prarthan
 
Gestalt’s approach on educational psychology
Gestalt’s approach on educational psychologyGestalt’s approach on educational psychology
Gestalt’s approach on educational psychologycatchpraveen22
 
คำวิเศษณ์2 [โหมดความเข้ากันได้]
คำวิเศษณ์2 [โหมดความเข้ากันได้]คำวิเศษณ์2 [โหมดความเข้ากันได้]
คำวิเศษณ์2 [โหมดความเข้ากันได้]Nongkran_Jarurnphong
 
กาพย์ยานี11และโคลงสี่สุภาพ [โหมดความเข้ากันได้]
กาพย์ยานี11และโคลงสี่สุภาพ [โหมดความเข้ากันได้]กาพย์ยานี11และโคลงสี่สุภาพ [โหมดความเข้ากันได้]
กาพย์ยานี11และโคลงสี่สุภาพ [โหมดความเข้ากันได้]Nongkran_Jarurnphong
 
Powerpoint administrasi
Powerpoint administrasiPowerpoint administrasi
Powerpoint administrasiayunurochimah
 
Bagung resume'
Bagung resume'Bagung resume'
Bagung resume'gladysshen
 

Viewers also liked (13)

Pomnish
PomnishPomnish
Pomnish
 
Rempeyek herbal
Rempeyek herbalRempeyek herbal
Rempeyek herbal
 
Hak pemilik harta intelek
Hak pemilik harta intelekHak pemilik harta intelek
Hak pemilik harta intelek
 
June 13 praxis presentation
June 13 praxis presentationJune 13 praxis presentation
June 13 praxis presentation
 
PMK 234 Th 2011 (Sistem Akuntansi Transaksi Khusus)
PMK 234 Th 2011 (Sistem Akuntansi Transaksi Khusus)PMK 234 Th 2011 (Sistem Akuntansi Transaksi Khusus)
PMK 234 Th 2011 (Sistem Akuntansi Transaksi Khusus)
 
Statistics for management
Statistics for managementStatistics for management
Statistics for management
 
Gestalt’s approach on educational psychology
Gestalt’s approach on educational psychologyGestalt’s approach on educational psychology
Gestalt’s approach on educational psychology
 
คำนาม
คำนามคำนาม
คำนาม
 
คำวิเศษณ์2 [โหมดความเข้ากันได้]
คำวิเศษณ์2 [โหมดความเข้ากันได้]คำวิเศษณ์2 [โหมดความเข้ากันได้]
คำวิเศษณ์2 [โหมดความเข้ากันได้]
 
กาพย์ยานี11และโคลงสี่สุภาพ [โหมดความเข้ากันได้]
กาพย์ยานี11และโคลงสี่สุภาพ [โหมดความเข้ากันได้]กาพย์ยานี11และโคลงสี่สุภาพ [โหมดความเข้ากันได้]
กาพย์ยานี11และโคลงสี่สุภาพ [โหมดความเข้ากันได้]
 
Powerpoint administrasi
Powerpoint administrasiPowerpoint administrasi
Powerpoint administrasi
 
Flickr
FlickrFlickr
Flickr
 
Bagung resume'
Bagung resume'Bagung resume'
Bagung resume'
 

Similar to K amen05

OCB and Career Outcomes
OCB and Career OutcomesOCB and Career Outcomes
OCB and Career OutcomesAndi Tenripada
 
A Critical Review about OCB and Career Outcomes: The Cost of Being a Good Cit...
A Critical Review about OCB and Career Outcomes: The Cost of Being a Good Cit...A Critical Review about OCB and Career Outcomes: The Cost of Being a Good Cit...
A Critical Review about OCB and Career Outcomes: The Cost of Being a Good Cit...Andi Tenripada
 
Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi KeperilakuanAkuntansi Keperilakuan
Akuntansi KeperilakuanKikiangraini1
 
Besaran organisasi part 1
Besaran organisasi part 1Besaran organisasi part 1
Besaran organisasi part 1seito szz
 
0deec530d27bb98d21000000
0deec530d27bb98d210000000deec530d27bb98d21000000
0deec530d27bb98d21000000Iijalarake
 
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...MeiKrisnawati1
 
ppt Pengaruh gaya Kepemipinan alam Lingkungan Kerja.pptx
ppt Pengaruh gaya Kepemipinan alam Lingkungan Kerja.pptxppt Pengaruh gaya Kepemipinan alam Lingkungan Kerja.pptx
ppt Pengaruh gaya Kepemipinan alam Lingkungan Kerja.pptxriki304599
 
PENILAIAN KINERJA
PENILAIAN KINERJAPENILAIAN KINERJA
PENILAIAN KINERJAotnayirt
 
Telaah kritis artikel good corporate governance1
Telaah kritis artikel good corporate governance1Telaah kritis artikel good corporate governance1
Telaah kritis artikel good corporate governance1heroeaccygy
 
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undangRachmat Sahputra
 
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...yanmafaradita
 
Hasil Penelitian
Hasil PenelitianHasil Penelitian
Hasil PenelitianVennyER
 
1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuan1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuanpadlah1984
 

Similar to K amen05 (20)

252 426-1-pb
252 426-1-pb252 426-1-pb
252 426-1-pb
 
OCB and Career Outcomes
OCB and Career OutcomesOCB and Career Outcomes
OCB and Career Outcomes
 
A Critical Review about OCB and Career Outcomes: The Cost of Being a Good Cit...
A Critical Review about OCB and Career Outcomes: The Cost of Being a Good Cit...A Critical Review about OCB and Career Outcomes: The Cost of Being a Good Cit...
A Critical Review about OCB and Career Outcomes: The Cost of Being a Good Cit...
 
Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi KeperilakuanAkuntansi Keperilakuan
Akuntansi Keperilakuan
 
Bsc, at, and cg
Bsc, at, and cgBsc, at, and cg
Bsc, at, and cg
 
Besaran organisasi part 1
Besaran organisasi part 1Besaran organisasi part 1
Besaran organisasi part 1
 
0deec530d27bb98d21000000
0deec530d27bb98d210000000deec530d27bb98d21000000
0deec530d27bb98d21000000
 
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWA...
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Mpp
MppMpp
Mpp
 
ppt Pengaruh gaya Kepemipinan alam Lingkungan Kerja.pptx
ppt Pengaruh gaya Kepemipinan alam Lingkungan Kerja.pptxppt Pengaruh gaya Kepemipinan alam Lingkungan Kerja.pptx
ppt Pengaruh gaya Kepemipinan alam Lingkungan Kerja.pptx
 
PENILAIAN KINERJA
PENILAIAN KINERJAPENILAIAN KINERJA
PENILAIAN KINERJA
 
Telaah kritis artikel good corporate governance1
Telaah kritis artikel good corporate governance1Telaah kritis artikel good corporate governance1
Telaah kritis artikel good corporate governance1
 
757 1862-1-sm
757 1862-1-sm757 1862-1-sm
757 1862-1-sm
 
PENILAIAN KERJA
PENILAIAN KERJAPENILAIAN KERJA
PENILAIAN KERJA
 
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang
300110 urgensi monitoring dan evaluasi undang-undang
 
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...
 
Hasil Penelitian
Hasil PenelitianHasil Penelitian
Hasil Penelitian
 
Critical jurnal pertemuan kedua
Critical jurnal pertemuan keduaCritical jurnal pertemuan kedua
Critical jurnal pertemuan kedua
 
1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuan1.pengantar akuntansi keperilakuan
1.pengantar akuntansi keperilakuan
 

Recently uploaded

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 

Recently uploaded (17)

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 

K amen05

  • 1. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Desain dan Pengaruh Sistem Kontrol : Pengujian Model Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Kiryanto Two models are developed on the effects of a control system that include participative standar settingm standard-based incentive, and standard tightness. The direct model propose that the control system directly affects performance, whereas the indirect model proposes that the affects the control system on performance are indirect through the mediating influence of job-related stress. Hypothesis tests and a comparison test using path analysis indicate that the indirect model has a significantly better fit to the data than does the direct model. Kata kunci : Participative Standard Setting, Standard Tightness, Standard Based Incentives, Job Related Stress, Job Performance Padang, 23-26 Agustus 2006 1 K-AMEN 05
  • 2. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG 1. Pendahuluan Sistem kontrol seperti telah diteliti dalam literatur akuntansi, biasanya didasarkan pada cybernetic model yang mana standart kinerja (budget, goal, target) dan pengukuran kinerja diperbandingkan sebagai dasar untuk kegiatan koreksi dan evaluasi kinerja. Tiga komponen penting dari sistem kontrol berbasis-kinerja adalah proses penyusunan standart (misalnya: partisipasi, imposition), standard tightness (misalnya: goal difficulty, budgetary slack), dan insentif berbasis standart (misalnya: bonus untuk setiap unit yang diukur kinerjanya melebihi standar kinerja yang telah ditetapkan). Tiga komponen sistem kontrol ini saling berinteraksi/berhubungan (Demski & Feltham, 1978) . Proses yang digunakan untuk menetapkan standar kinerja adalah kemungkinan pengaruh tingkat keketatan/kesulitan dan sebaliknya pengaruh penghargaan yang diterima terhadap kinerja berdasarkan standar yang ada. Banyak studi yang telah meneliti pengaruh langsung dari satu atau lebih komponen sistem kontrol tersebut (partisipasi penganggaran, standart tightness, insentif berbasis kinerja) terhadap kinerja atau variabel-variabel lainnya (misal: job- related stress) (Birnberg, Shields, & Young: 1990; Kren & Liao, 1988; Merchant: 1989; Shields & Shields: 1998; Young & Lewis: 1995). Penelitian-penelitian terdahulu kebanyakan masih meneliti hubungan univariat dan bivariat dari setiap komponen sistem kontrol tersebut. Sedangkan yang meneliti pengaruh tidak langsung terhadap komponen-komponen sistem kontrol tersebut masih sangat sedikit. Namun demikian, penelitian-penelitian terdahulu telah banyak memberikan pandangan terhadap pengaruh komponen-komponen sistem kontrol tersebut. Ada beberapa kelemahan berdasarkan studi-studi terdahulu, antara lain: Pertama, banyak studi terdahulu yang hanya meneliti satu komponen sistem kontrol sedangkan seharusnya difokuskan pada seluruh komponen sistem kontrol karena akuntansi manajemen dan kontrol manajemen biasanya mempunyai lebih dari satu komponen yang disajikan dalam sebuah sistem yang saling terkait. Penelitian terhadap keseluruhan komponen sistem kontrol adalah sangat penting dalam rangka memahami bagaimana sistem kontrol tersebut beroperasi/bekerja sebagai sebuah sistem dan pengaruh sistem tersebut. Padang, 23-26 Agustus 2006 2 K-AMEN 05
  • 3. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Kedua, pada saat sistem kontrol dan komponen-komponennya mempunyai pengaruh, kebanyakan studi hanya meneliti satu variabel dependen (univariat) atau apabila telah meneliti berbagai variabel dependen hanya meneliti hubungan diantara komponen-komponen sistem kontrol tersebut. Ketiga, kebanyakan penelitian- penelitian terdahulu hanya meneliti secara langsung dari berbagai komponen sistem kontrol tersebut. Ada perbedaan yang sangat penting secara teoritis antara model langsung dan tidak langsung yang mempunyai implikasi pada pada praktek (Bollen: 1989). Selain itu, berdasarkan literatur psikologi organisasi, bahwa hubungan komponen-komponen sistem kontrol tersebut sebenarnya juga sangat ditentukan oleh tingkat tekanan dari pekerjaan yang dihadapi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan mencoba membandingkan model pengaruh tidak langsung dan langsung terhadap komponen-komponen sistem kontrol melalui tekanan pekerjaan (job-related stress) yang dihadapi bawahan. Adapun penelitian ini juga akan mencoba menggunakan analisis regresi berganda bertingkat untuk membandingkan model langsung dan tidak langsung tersebut. 2. Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan penelitian sebelumnya dengan membandingkan model langsung dan tidak langsung pengaruh dari seluruh unsur-unsur komponen sistem kontrol, yang meliputi: partisipasi penyusunan standart (participative standard setting), insentif berbasis standart (standard-based incentive), keketatan standart (standard tightness), dan tingkat tekanan pekerjaan (job-related stress) serta kinerja pekerjaan (job performance) sebagai variabel- variabel penelitian. Hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam praktek, yaitu: dalam rangka memahami hubungan langsung dan tidak langsung komponen-komponen sistem kontrol tersebut. Penerapan kebijakan langsung dan tidak langsung terhadap komponen-komponen sistem kontrol terhadap kinerja akan dapat meningkatkan atau memaksimumkan kinerja. Sedangkan manfaat dalam literatur akuntansi manajemen akan mengembangkan model penerapan tidak langsung terhadap komponen-komponen sistem kontrol serta membandingkannya. Padang, 23-26 Agustus 2006 3 K-AMEN 05
  • 4. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG 2.1 Partisipasi Penyusunan Standart (Participative Standard Setting) dan Ketetatan Standart (Standard Tightness) Penelitian pertama hubungan partisipasi dengan senjangan (slack) didasarkan pada penelitian oleh Cyert dan March (1963) dan Williamson (1964) yang menunjukkan bahwa pembentukan senjangan (slack) dalam standart didorong oleh kepentingan ekonomi bawahan. Sedangkan penelitian Lowe & Shaw, (1968) dan Schiff & Lewin, (1970), menunjukkan keberadaan senjangan (slack) serta faktor- faktor yang mempengaruhinya. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa partisipasi mengurangi keinginan bawahan membentuk senjangan (slack) di dalam budget, walaupun hubungan negatif antara partisipasi dan senjangan hanya merupakan hubungan tidak langsung (Onsi, 1973); tidak terdeteksi (Collins, 1978), dan terdeteksi sangat lemah oleh Merchant (1985). Prediksi secara lebih tepat selanjutnya didasarkan pada teori agensi (Baiman, 1982; Baiman & Evans, 1983). Dasar prediksi hubungan positif antara partisipasi dan senjangan (slack) karena pada saat bawahan mengharapkan kompensasi maka bawahan berkepentingan terhadap keketatan standart sehingga bawahan mengharapkan menggunakan kesempatan partisipasi dalam penyusunan standar tersebut. Konsekuensinya, Lukka (1988) memberikan bukti studi lapangan bahwa ketika bawahan berpartisipasi dalam penyusunan standart (budget) maka ia mencoba menggunakan partisipasi untuk membuat standar (budget) yang lebih mudah dicapai. Beberapa studi juga telah menguji hubungan partisipasi dengan keketatan (tightness) dengan senjangan (slack) didasarkan pada teori agensi. Nouri dan Parker (1998) memberikan bukti survey lapangan terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kerugian budget (looser budget). Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa bawahan yang berpartisipasi dengan memilih/menetapkan sendiri (self selecting) standart kinerja mereka sendiri maka mereka akan memilih standar yang lebih rendah (Chow, Cooper & Haddan, 1991; Chow, Cooper & Waller, 1988; Waller, 1988; Young, 1985). Berdasarkan bukti-bukti secara keseluruhan dari analisis teoritis dan eksperimental, survey dan studi lapangan maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Padang, 23-26 Agustus 2006 4 K-AMEN 05
  • 5. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG H1 : Ada hubungan negatif antara partisipasi penyusunan standar (participation standard setting) dan ketetatan standart (standard tightness). 2.2. Partisipasi Penyusunan Standart (Participation Standard Setting) dan Insentif Berbasis Standart (Standard Based Incentive) Penelitian sebelumnya telah memprediksi berdasarkan teori agensi tentang hubungan partispasi penyusunan standart dengan insentif berbasis kinerja. Menurut Baiman, 1982; Baiman & Evans, 1983 menunjukkan bahwa ketika bawahan berpartisipasi dalam penyusunan standart maka manajemen menggunakan insentif berbasis kinerja yang lebih besar apabila tercapai atau melebih standart yang telah ditetapkan. Asumsi yang mendasari hubungan antara partisipasi penyusunan standart dengan insentif berbasis-standart adalah bahwa tingkat partisipasi meningkat maka atasan dapat belajar bagaimana mengembangkan standart kinerja yang lebih baik sehingga bawahan termotivasi untuk memaksimumkan kinerja (Shields & Shields, 1998). Cara yang penting untuk memotivasi bawahan memaksimumkan kinerja adalah memberikan insentif yang lebih banyak atas pencapaian standart atau melebihi standart. Penelitian ini juga mengharapkan bahwa seorang bawahan akan menggunakan kesempatan untuk berpartisipasi dengan meningkatkan insentif berbasis standart. Bawahan diasumsikan menggunakan partisipasi untuk memperoleh kombinasi dari insentif berbasis standart dengan keketatan standart (standard tightness) yang dapat memaksimumkan reward yang akan diperolehnya. Oleh karena itu, penelitian ini mengharapkan seorang bawahan akan memanfaatkan partisipasi penyusunan standart untuk mencoba meningkatkan reward yang diharapkannya. Rewards tersebut akan dapat diperoleh apabila pencapaian targetnya tercapai atau melebihi standart kinerja yang telah ditetapkan. Shields dan Young (1993) menemukan bukti bahwa terjadi hubungan positif antara partisipasi penyusunan standart dengan insentif berbasis standar. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini dapat dihipotesiskan dengan hal yang sama, yaitu: H2 : Ada hubungan positif antara partisipasi penyusunan standart (Participation Standard Setting) dengan insentif berbasis standart (standard based incentive). Padang, 23-26 Agustus 2006 5 K-AMEN 05
  • 6. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG 2.3 Partisipasi Penyusunan Standart (Participation Standard Setting) dengan Kinerja (Job Performance) Pengaruh langsung partisipasi penyusunan standar terhadap kinerja telah diteliti oleh beberapa peneliti (Shields & Shields, 1998). Studi yang paling akhir didasarkan pada teori organisasi dan psikologi untuk menyusun penelitian mereka terhadap pengaruh langsung variabel independen sikap partisipasi, tekanan stress (job-related stress), motivasi (motivation), kinerja (performance), serta kepuasan (satisfaction) (misalnya: Hofstede, 1967; Kenis,1979; Milani, 1975). Bukti terhadap hasil penelitian ini masing bervariasi dan sangat lemah hasilnya, tetapi kebanyakan menunjukkan hubungan yang positif. Hopwood (1976) mencatat bahwa studi-studi partisipasi dan yang berkaitan dengan studi organisasi biasanya menunjukkan hasil yang positif hubungan antara partispasi dengan kinerja. Sedangkan beberapa peneltian lain menunjukkan hubungan yang negatif antara partisipasi dengan kinerja. Berdasarkan hasil yang bervariasi dan masih lemah tersebut maka Hopwood (1976) menyarakan memperluas literatur dengan menggunakan/mengawinkan teori organisasi dengan teori psikologi. Govindarajan (1986) dan Merchant (1981) menyarakan pnelitian yang memasukkan variabel independen partisipasi berinteraksi dengan variabel lain atau sebagai variabel moderator yang mempengaruhi secara langsung terhdap kinerja kinerja atau variabel-variabel lain. Kebanyakan bukti empiris menunjukkan bahwa partisipasi adalah bagian dari interaksi (dengan variabel independen atau variabel moderasi) terhadap kinerja mempunyai hubungan yang positif. Secara keseluruhan dari studi yang meneliti pengaruh langsung secara independen atau interaksi dari partisipasi penyusunan standart melaporkan positif hubungan langsung antara partisipasi dengan kinerja. Brdasakan hal tersebut maka dapat dihipotesiskan sebagai berikut : H3 : Ada hubungan positif antara partisipasi penyusunan standart (Participation Standard Setting) dengan kinerja (job performance). 2.4 Partisipasi Penyusunan Standart (Participation Standard Setting) dengan Tekanan Pekerjaan (Job-Related Stress) Hasil penelitian akuntansi terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan standart dengan tekanan pekerjaan adalah lemah berdasarkan teori dan menunjukkan Padang, 23-26 Agustus 2006 6 K-AMEN 05
  • 7. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG hasil yang masih bervariasi. Kenis (1979) tidak secara eksplisit memprediksi hal tersebut tetapi hasilnya menunjukkan hubungan negatif yang signifikan. Ada beberapa penelitian yang meneliti hubungan antara partisipasi penyusunan standart dengan tekanan pekerjaan (job-related stress), antara lain: Brownell dan Hirst (1986) menemukan bahwa terjadi hubungan negatif linier antara partisipasi penyusunan standart dengan tekanan pekerjaan (job-relates stress). Sedangkan Harrison (1992) melaporkan bahwa partisipasi penyusunan standart merupakan bagian dari interaksi yang signifikan berkaitan dengan tekanan pekerjaan (job-related stress) yang tidak diprediksi sebelumnya. Penelitian lain oleh Lau, Low, dan Eggleton (1995) tidak menemukan interaksi seperti yang diharapkan antara partisipasi penyusunan standart dengan tekanan pekerjaan (job-ralated stress) atau hubungan linier bivariate yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian Beehr (1985) dan Jex & Bechr (1991) menunjukkan bahwa kemampuan keinginan kinerja dari tugas (task demand- performance) dari bawahan dalam pembuatan keputusan akan menyebabkan penurunan tekanan pekerjaan (job-related stress). Dasar teori hubungan ini adalah bahwa partisipasi dapat meningkatkan perasaan individu untuk mengendalikan yang mana akan mengurangi stress. Oleh karena itu, konsisten dengan penemuan hasil penelitian Brownell dan Hirst (1986); Kenis (1979); Beehr (1985) dan Jex & Bechr (1991) serta teori yang ada maka dapat dihipotesiskan dalam penelitian ini sebagai berikut: H4 : Ada hubungan negatif antara partisipasi penyusunan standart (Participation Standard Setting) dengan tekanan pekerjaan (job-related stress). 2.5 Insentif Berbasis Standart (Standard Based Incentive) dan Tekanan Pekerjaan (Job-Related Stress) Penelitian akuntansi sebelumnya belum ada yang meneliti terhadap hubungan antara insentif berbasis standart dengan tekanan pekerjaan (job-related stress). Sedangkan penelitian yang berkaitan dengan hal tersebut pernah dilakukan oleh Edwards (1996) dan Van Harrison (1985) yang menemukan bahwa pada saat individu mengharapkan rewards yang lebih tinggi, maka dalam rangka mencapai tujuan tersebut mereka akan mengalami kurang stress karena harapan reward akan meningkatkan kemampuan kinerjanya melalui peningkatan usahanya. Peningkatan Padang, 23-26 Agustus 2006 7 K-AMEN 05
  • 8. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG usaha menjadikan tugasnya mudah sehingga mengurangi stress. Oleh karena itu, maka dalam penelitian ini dapat dihipotesiskan sebagai berikut: H5 : Ada hubungan negatif antara insentif berbasis standart (Standard Based Incentive) dan tekanan pekerjaan (job-related stress). 2.6. Keketatan Standart (Standard Tightness) dan Tekanan Pekerjaan (Job- Related Stress) Tekanan pekerjaan (Job-Related Stress) merupakan fungsi positif dari perbedaan antara permintaan kinerja dari setiap pekerjaan dengan kemampuan kinerja secara individu (Beehr, 1985; Edwards, 1996; Van Horrison, 1985). Tekanan pekerjaan (job-related stress) ini timbul karena meningkatnya stress sebagai akibat dari permintaan pekerjaan secara meningkat melebih kemampuan kinerja dari pekerja. Beberapa studi telah dilakukan yang membuktikan bahwa ada hubungan positif antara keketatan anggaran (budget tightness) dengan tekanan pekerjaan (Job- Related Stress) (Jick’s, 1984,1985). Hal yang sama juga dilakukan oleh Kenis (1979) yang membuktikan bahwa terjadi hubungan positif antara keketatan anggaran (budget tightness) dengan tekanan pekerjaan (job related stress). Berdasarkan hasil- hasil penelitian tersebut maka dalam penelitian ini dapat dihipotesiskan sebagai berikut: H6 : Ada hubungan positif antara keketatan standart ( Standard Tightness) dengan Tekanan Pekerjaan (Job-Related Stress). 2.7. Tekanan Pekerjaan (Job-Related Stress) dan Kinerja (Job Performance) Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kemampuan kinerja yang diinginkan dalam tugas berhubungan negatif antara tekanan pekerjaan dan kinerja pekerjaan (Beehr, 1985; Beehr & Bhagat, 1985; Edwards, 1996; Van Horrison, 1985). Model ini mengasumsikan bahwa stress berasal dari salah satunya dari ambiguity(ketidakcocokan) terhadap tugas yang diinginkan atau tugas yang overload maka hal tersebut akan dapat meningkatkan stress. Setiap individu mempunyai ketidakpastian yang besar terhadap kemungkinan hasil dari pekerjannya atau bagaimana usaha-usahanya akan mempengaruhi kinerja mereka. Adanya ketidakpastian yang besar terhadap pencapaian hasil tersebut akan berakibat pada perasaan peran ambiguity (ketidakcocokan) yang akan mempengaruhi kinerja mereka. Padang, 23-26 Agustus 2006 8 K-AMEN 05
  • 9. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Penelitian akuntansi yang lain, yaitu : McGrath, (1976); Motowidlo et.al., (1986); serta Dunk (1993) hasil yang konsisten/sama bahwa terjadi hubungan negatif antara tekanan pekerjaan (job-related stress) dengan kinerja (job performance). Oleh karena itu dapat dihipotesis hal yang sama, yaitu: H7 : Ada hubungan negatif antara tekanan pekerjaan (job-related stress) dengan kinerja pekerjaan (job performance). 2.8. Keketatan standart ( Standard Tightness) dan Kinerja (Job Performance) Keketatan standar ( Standard Tightness) didefinisikan sebagai jumlah dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan pada tingkat standar tertentu dikurangi dengan jumlah sumber-sumber yang digunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Beberapa teori motivasi termasuk tingkat aspirasi (Stendry, 1960), ekspektasi (Ronen & Living Stone, 1975), agensi (Chow, 1983), dan goal stting (Hirst & Lowy, 1990) telah menggunkan prediksi asumsi bahwa standar adalah disetujui sehingga dapat dicapai, kinerja merupakan kenaikan fungsi dari tingkat kesulitan standar. Sesuai dengan prediksi secara teori dan hasil beberapa penelitian dalam psikologi organisasi (Locke & Latham, 1990), penelitian ekperimen dan survey dalam laporan akuntansi terjadi hubungan positif antara keketatan standar (Standard Tightness) dan kinerja individual (Chow, Hirst & Lowy, 1967; Hosftede, 1967; Lindquist, 1995; Rockness, 1977; Stendry, 1960; Walter & Chow, 1985). Sebaliknya penelitian survey dari Kenis (1979) menunjukkan bukti yang berlawanan dengan harapan hubungan antara keketatan (Standard Tightness) dengan kinerja. Penelitiannya juga mencatat bahwa ketika keketatan bergubungan positif dengan motivasi maka keketatan berhubungan negatif dengan kinerja. Oleh karena itu, hasil tersebut tergantung pada persepsi dari keketatan (penurunan kinerja jika standar dipersepsikan lebih ketat/sulit dari pada mudah/longgar). Secara keseluruhan bukti dari penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang positif maka penelitian ini menghipotesiskan sebagai berikut : H8 : Ada hubungan positif antara keketatan standar (Standard Tightness ) dengan kinerja pekerjaan (job performance). Padang, 23-26 Agustus 2006 9 K-AMEN 05
  • 10. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG 2.9. Insentif Berbasis Standart (Standard Based Incentive) dan Kinerja (Job Performance) Berdasarkan Demski & Feltham (1978); Locke & Latham (1990); Ronen & Livingstone (1975); menunjukkan bahwa teori-teori agensi, ekspektasi, dan goal setting memprediksi bahwa kinerja merupakan fungsi insentif ketidakpastian dari kinerja. Secara khusus, ketidakpastian insentif terhadap kelebihan kinerja di atas standart akan memotivasi individu untuk mendesak adanya tambahan bonus. Penelitian akuntansi yang didasarkan pada prediksi dari teori ini melaporkan bukti hubungan positif antara insentif berbasis standart dengan kinerja (Chow, 1983; Dillard & Fisher, 1990; Kren, 1990; Rockness, 1977; dan Waller & Chow, 1985). Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini menghipotesiskan sebagai berikut : H9 : Ada hubungan positif antara Insentif Berbasis Standart (Standard Based Incentive) dengan kinerja pekerjaan (job performance). 3. Metodologi Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari para akuntan yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang meliputi Jawa Tengah dan Yogyakarta. Profesi akuntan biasanya bekerja berdasarkan target waktu, target jumlah klien dan lain sebagainya, sehingga para akuntan akan menghadapi stress dalam rangka penyelesaian pekerjaan dan pencapaian target tersebut. Berdasarkan later belakang tersebut maka penelitian ini mengambil akuntan sebagai populasinya. Adapun populasi penelitian ini meliputi seluruh akuntan di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang terdaftar di Bank Indonesia ada di Jawa Tengah dan DIY. Berdasarkan data yang ada di BI maka jumlah KAP di Jawa Tengah dan DIY ada sebanyak 26 KAP. Sedangkan metode pengambilan sampel digunkan metode Purposive Sampling, yaitu metode penentuan sampel yang sesuai dengan karakteristik yang kita tentukan. Kemudian peneliti mengirim kuesioner kepada para akuntan di kantor akuntan-kantor akuntan yang telah ditetapkan. Adapun jumlah sampel yang dikirimi kuesioner sebanyak 125 akuntan. Padang, 23-26 Agustus 2006 10 K-AMEN 05
  • 11. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG 3.2. Pengumpulan Data Tiap-tiap responden dikirim kuesioner disertai dengan surat permohnan pengisian kuesioner beserta amplop berperangko yang tertulis alamat peneliti tetapi sebagain besar kuesioner dikirim secara langsung kepada responden. Untuk menghindari timbulnya keragu-raguan responden terhadap berbagai pertanyaan yang mungkin dianggap sensitif, maka dalam surat permohonan juga diterangkan bahwa informasi dari responden akan dijaga kerahasiaannya. Berdasarkan kuesioner yang dikirim sebanyak 125, kembali sebanyak 67 buah (54%). Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kuesiner yang kembali ternyata semuanya dapat digunakan untuk analisis. Peneliti menganggap hal ini sudah cukup layak untuk digunakan dalam analisis karena sudah termasuk dalam kategori sampel besar, yaitu n > 30.dan sebagian besar diantar secara langsung kepada responden Selanjutnya responden dikirimi dan sebagian diantar secara langsung kepada responden yang bersangkutan. 3.3 Variabel Penelitian dan Pengukurannya Ada lima variabel dalam penelitian ini, yaitu: Partisipasi Penyusunan Standart (Participation Standard Setting), Keketatan Standart (Standard Tightness), Insentif Berbasis Standart (Standard Based Incentive), Tekanan Pekerjaan (Job- Related Stress), dan Kinerja (Job Performance). Masing-masing variabel tersebut diukur dengan menggunakan berbagai indikator yang dituangkan dalam kuesioner. Responden diperlukan untuk menjawab setiap butir pertanyaan yang berkenaan dengan tugas mereka. 3.3.1. Partisipasi Penyusunan Standart (Participation Standard Setting) Partisipasi penyusunan standar diukur dengan delapan item pertanyaan yang diambil dari Shields dan Young (1993). Masing-masing item diukur dengan tujuh skala dengan skala lebih tinggi menunjukkan partisipasi yang lebih besar. 3.3.2. Keketatan Standart (Standard Tightness) Keketatan standart (standard tighness) diukur dengan cara seperti penelitian terdahulu yaitu sesuai dengan Shileds et.al. , yaitu skor dijumlah diskala satu sampai dengan 13 dengan niali yang lebih tinggi menunjukkan standar kinerja yang lebih ketat. 3.3.3 Insentif Berbasis Standart (Standard Based Incentive) Insentif berbasis standart (standard based Incentive) diukur dengan memodifikasi versi dari tiga item instrumen yang digunakan Shields dan Young Padang, 23-26 Agustus 2006 11 K-AMEN 05
  • 12. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG (1993). Skore dari tiga instrumen yang terdiri dari tujuh skala pengukuran yang mengukur insentif dan jumlah yang lebih tinggi menunjukkan insentif lebih tinggi. 3.3.4. Tekanan Pekerjaan (Job-Related Stress) Variabel tekanan pekerjaan diukur sebagai jumlah jawaban dari sembilan item dari 15 iteminstrumen asli yang dikembangkan oleh Kahn, Wolfe, Quinn, Snoek dan Rosenthal (1964) dan telah banyak digunakan dalam beberapa penelitian akuntansi (misal: Brownell dan Hirst, 1986). Instrumen ini telah dimodifikasi agar supaya fit hubungannya dengan penelitian saat ini termasuk penghapusan enam item yang tidak dapat diterapkan. Masing-masing item diukur dengan lima point skala dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan tingkat stress yang tinggi. 3.3.5. Kinerja (Job Performance) Variabel kinerja (job performance) diukur menggunakan instrumen dari Mahoney, Jerdee dan Carroll (1965). Instrumen dari kinerja menggunakan delapan dimensi manajerial, yang mana diukur dengan tujuh point skala dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan kinerja yang lebih tinggi. 3.4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis diuji digunakan path analysis (analisis jalur). Analisis ini digunakan untuk mengestimasikan parameter-parameter model tidak langsung dan langsung yang dibangun dalam penelitian ini. Adapun model tidak langsung dan langsung yang akan diuji disajikan dalam gambar 1 sebagai berikut : Padang, 23-26 Agustus 2006 12 K-AMEN 05
  • 13. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG GAMBAR 1 Model Langsung dan Tidak Langsung Hubungan Participation Standard Setting, Standard Tightness, Standard Based Incentive,Job Related Stress, dan Job Performance 4. Analisis Data dan Pembahasan 4.1. Pengujian Kesesuaian Data Berdasarkan hasil pengumpulan data maka kuesioner yang telah disebar sebanyak 125 telah kembali sebanyak 67 dan semua kuesioner yang kembali lengkap dan dapat diolah. Selanjutnya peneliti juga telah melakukan pengujian data dengan mengukur reliabilitas dan validitas instrumen penelitian. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha coefficient yang mengukur konsistensi internal pengggunaan instrumen tersebut. Sedangkan uji validitas diuji dengan menggunakan korelasi product moment person. Adapun ringkasan hasil uji reliabilitas dan validitas disajikan dalam lampiran 1. 4.2. Pengujian Hipotesis Model Tidak langsung terdiri dari 6 hipotesis (lampiran 3). Tanda dan tingkat signifikansi estimasi parameter-parameter telah memberikan dukungan terhadap hipotesis tersebut. Secara khusus, hasilnya menunjukkan bahwa hubungan negatif antara Participative Standard Setting dengan Standard Tightness (H1 : - 0,248, p-value : 0,049); hubungan positif antara Participative Standard Setting dengan Standard Based Incentives (H2 : 0,308, p-value : 0,024); hubungan negatif Padang, 23-26 Agustus 2006 13 K-AMEN 05
  • 14. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG antara Participative Standard Setting dengan Job Related Stress (H4 : -0,275, p- value = 0,023); hubungan positif antara Standard Tightness dengan Job Related Stress (H6 : 0,299; p-value = 0,011); hubungan negative antara Standard Based Incentives dengan Job Related Stress (H5 : -0,245; p-value = 0,034); hubungan negative antara Job Related Stress dengan Job Performance (H7 : -0,120; p-value = 0,046) Hubungan langsung mempunyai 5 hipotesis, dua diantaranya tidak mendukung hipotesis (lampiran 4). Secara khusus, hasilnya menunjukkan bahwa hubungan antara Participative Standard Setting dengan Standard Tightness adalah positif dan tidak signifikan (H1 : 0,092, p-value : 0,460); hubungan positif antara Participative Standard Setting dengan Standard Based Incentives (H2 : 0,349, p- value : 0,004); hubungan positif antara Participative Standard Setting dengan Job Performance (H3 : 0,376, p-value = 0,001); hubungan negatif antara Standard Tightness dengan Job Performance (H8 : -0,056; p-value = 0,614) tetapi tidak signifikan; hubungan positive antara Standard Based Incentives dengan Job Performance (H9 : 0,316; p-value = 0,009). 4.3 Pembahasan Hasil perbandingan model menunjukkan bahwa hubungan tidak langsung lebih baik dari pada model langsung. Hal ini dibuktikan dengan dukungan terhadap semua hipotesis model tidak langsung sedangkan model langsung ada 2 hipotesis yang tidak didukung dari lima hipotesis yang ada. Secara keseluruhan, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa standar berbasis insentif dan tekanan pekerjaan dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan stnadar oleh bawahan. Sedangkan pengaruh dari tiga komponen system kontrol ini terhadap kinerja dimoderasi oleh tingkat stress pelaksanaan pekerjaan bawahan. Hasil ini mengkalsifikasi dan memodifikasi hasil yang digambarkan oleh penelitian terdahulu. 5. Kesimpulan, Kontribusi, Keterbatasan dan Implikasi 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan pada akuntan publik pada KAP di Jawa Tengah dan DIY. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua hipotesis yang diajukan dalam penlitian ini sesuai dengan data yang ada untuk model tidak langsung. Sedangkan model langsung hanya tiga hipotesis yang diterima dan yang lain tidak. Padang, 23-26 Agustus 2006 14 K-AMEN 05
  • 15. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG 5.2. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam praktek, yaitu: dalam rangka memahami hubungan tidak langsung komponen-komponen sistem kontrol tersebut. Penerapan kebijakan tidak langsung terhadap komponen-komponen sistem kontrol terhadap kinerja akan dapat meningkatkan atau memaksimumkan kinerja. Sedangkan manfaat dalam literatur akuntansi manajemen akan mengembangkan model penerapan tidak langsung terhadap komponen-komponen sistem kontrol. 5.3. Keterbatasan dan Implikasi Penelitian Ada beberapa keterbatasan dan implikasi dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya dapat digunakan alat analisis yang lain, misalnya: SEM. 2. Oleh karena itu, untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan alat uji analisis yang berbeda yaitu SEM, apakah akan menunjukkan hasil yang konsisten. Padang, 23-26 Agustus 2006 15 K-AMEN 05
  • 16. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Referensi: Augusty Ferdinand, 2000, “Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen”, BP Universitas Diponegoro, Semarang Baiman, S., 1982. Agency Research in Managerial Accounting a Survey. Journal of Accounting Literature, 1, 154 Baiman, S., & Evans, J. 1983. Pre-decision Information and participative Management Control System. Journal of Accounting Reserach, 21, 371-395 Beehr, T. 1985. Organizational Stress and Employee Effectiveness. In Beehr, T. & Bhagat, R. Human Stress and Cognition in Organizations., New York: John Wiley and Sons. Birnberg, J., Shields, M., & Young, S. M. 1990. The Case for Multiple Methods in Empirical Management Accounting Research (with an illustration from budget setting). Journal of Management Accounting Research, 2, 33 – 66. Bollen, K. 1989. Structural Equations with Latens Variabels., New York: John Wiley and Sons. Brownell, P., & Hirst, M. (1986). Reliance on Accounting Information, Budgetary Participation and Task Uncertainty: test of a Three-way Interaction. Journal of Accounting Research, 24, 241 – 249. Chow, C., Cooper, J., & Waller, W., 1988. Participative Budgetting Effects of a Truth-inducting Pay Scheme and Information Asymmetry on Slack and Performance. The Accounting Review, 63, 111 – 122. Chow, C., Cooper, J., & Haddad, K., 1991. The Effects of Pay Scheme and Ratchets on Budgetary Slack and Performance : Multiperiod Experiement. Accounting, Organizations and Society,, 16, 47 – 60. Collins, F. 1978. The Interaction of Budget Characteristic and Personality Variables with BudgetaryResponse Attitudes. The Accounting Review, 53, 324 – 335. Cyert, R., & March, J. 1963. A Behavioral Theory of The Firm, Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Demski, J., & Feltham, G. 1978. Economic Incentives in Budgetary Control Systems, The Accounting Review, 53, 336 – 359. Dunk,A. 1993. The Effects of Job-Related Tension on managerial Peformance in Participative Budgetary Settings, Accounting, Organizations and Society , 18, 575 – 585. Edwards, J. 1996. An Examination of Competing Versions of The Person- Environment Fit Approach to Stress. Academy of Management Journal. 39, 292 – 339. Padang, 23-26 Agustus 2006 16 K-AMEN 05
  • 17. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Harrison, G. 1992. The Cross-Cultural Generalizability of The Relation Between Participation, Budget Emphasis and Job-Realted Attitudes, Accounting, Organizations and Society , 17, 1 - 15. Jex, S., & Beehr, T., 1991. Emerging Theoretical and Methodological Issues in The Study of Work-Related Stress. Research in Personnel and Human Resources Management, 9, 311 – 365. Jick, T., 1984. The Stressful Effects of Budget Cuts in Organization. In Rosen, L. Topic in Managerial Accounting (3rd ed.), Toronto: McGraw-Hill Ryerson. Jick, T. 1985. As The ax Falls: Budgets Cuts and The Experience of Stress in Organizations. In Beehr, T. & Bhagat, R. Human Stress and Cognition in Organizations., New York: John Wiley and Sons. Kenis, I. 1979. Effects of Budgetary Goal Characteristic on Management Attitudes and Performance. The Accounting Review, 54, 707 –721. Kren, L., & Liao, W. 1988. The Role of Accounting Information in The Control of Organization : a Review of The Evidence. Journal of Accounting Literature, 7, 100 –112. Lau, C., Low, L., & Enggleton, I. 1995 The Impact of Reliance on Accounting Performance Measures on Job-Related Tension and Managerial Performance. Additional Evidence, Accounting, Organization and Society, 20, 359 –381. Lowe, E., & Shaw, R. 1968. An Analysis of Managerial Biasing: Evidence from a Company’s Budgeting Process. The Journal of Management Studies, 5, 304 – 315. Lukka, K. 1988. Budgetary Biasing in Orgaization Theoretical Framework and Empirical Evidence, Accounting, Organization and Society, 13, 281 - 301. Mahoney, T., Jerdee, T., & Caroll, S. 1965. The Job(s) of Management, Industrial Relations, 4, 97 –110 McGrath, J. 1976, Stress in Behavioral in Organization, In M. Dunnett : Handbook of Industrial and Organization Psychology. Chicago: Rand McNally. Merchant, K. 1982. The Design of The Corporate Budgeting System: Influences on Managerial Behavioral and Performance. The Accounting Review, 56, 813 – 829. Merchant, K. 1982. The Design of The Corporate Budgeting System: Influences on Managerial Behavioral and Performance. The Accounting Review, 56, 813 – 829. Padang, 23-26 Agustus 2006 17 K-AMEN 05
  • 18. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Merchant, K. 1989. Rewarding Result: Motivating Profit Center Manager. Boston: Harvard Business School, Motowidlo, S., Pacard, J., & Manning, M. 1986. Occuppational Stress : It Causes and Consequencies. Journal of Applies Psichology, 71, 618 – 629. Onsi, M. 1973. Factor Analysis of Behavioral Variables Affecting Budgetary Slack, The Accounting Review, 48, 535 –548. Schiff, M., & Lewin, A., 1970. The Impact of People on Budgets. The Accounting Review, 45, 259 – 268. Shields, J., & Shields, M. 1998. Antecendents of Participative Budgeting, Accounting, Organizations and Society, 23, 49 – 76. Van Harrison, R. 1985. The Person –Environment Fit Model and The study of Job Stress. In Beehr, T. & Bhagat, R. Human Stress and Cognition in Organizations., New York: John Wiley and Sons. Waller, W. 1988. Slack in Participative Budgeting The Joint Effect of a Truth- Inducing Pay Scheme and Risk Preferences,. Accounting, Organizatios and Society, 13, 87 – 98. Williamson, O.E. 1964. The Economics of Discrecionary Behaviour: Managerial Objective in a Theory of The Firm. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. Young, S. M. 1985. Participative Budgeting : The Effects of Risk Aversion and Asymmetric Information, Journal of Accounting Research, 23, 829 – 842. Young, S. M., & Lewis, B. 1995. Experimental Incentive Contracting Research in Management Accounting, In Ashton, R. & Ashton, A. Judgment and Decision Making Reserch in Accounting and Auditing. Cambridge, UK: Cambridge University press. Padang, 23-26 Agustus 2006 18 K-AMEN 05
  • 19. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Lampiran 1 TABEL 1 Hasil Uji Reliabilitas Dan Validitas Instrumen Penelitian Variabel Jumlah Item Cronbach Koefisien Kesimpulan Pertanyaan Alpha Korelasi Participation Delapan item 0,9047 0,62 – 0,78 Reliable Standard Setting pertanyaan dan valid Standard Delapan item 0,9142 0,54 – 0,92 Reliable Tightness pertanyaan dan valid Standard Based Tiga item 0,8177 0,62 – 0,79 Reliable Incentive pertanyaan dan valid Job-Related Sembilan item 0,7823 0,61 – 0,79 Reliable Stress pertanyaan dan valid Job Performance Tiga item 0,8854 0,74 – 0,81 Reliable pertanyaan dan valid Padang, 23-26 Agustus 2006 19 K-AMEN 05
  • 20. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Lampiran 2 TABEL 2 Rangkuman Uji Hipotesis Hubungan Tidak Langsung dengan Analisis Jalur (path analysis) Regresi Variabel Variabel Koef. t hitung p-value Keterangan Endogen Eksogen Jalur 1 X2 X1 -0,248 2,026 0,049 Korelasi negatif, Signifikan 2 X3 X1 0,308 2,286 0,024 Korelasi positif, Signifikan 3 X4 X1 -0,275 2,315 0,023 Korelasi negatif, Signifikan 4 X4 X2 0,299 2,591 0,011 Korelasi positif, Signifikan 5 X4 X3 -0,245 2,137 0,034 Korelasi negatif, Signifikan 6 X5 X4 -0,120 2,094 0,046 Korelasi negatif, Signifikan Keterangan : X1 = Participative Standard Setting X2 = Standard Tightness X3 = Standard Based Incentives X4 = Job Related Stress X5 = Job Performance Padang, 23-26 Agustus 2006 20 K-AMEN 05
  • 21. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Lampiran 3 TABEL 3 Rangkuman Uji Hipotesis Hubungan Langsung dengan Analisis Jalur (path analysis) Regresi Variabel Variabel Koef. t hitung p-value Keterangan Endogen Eksogen Jalur 1 X2 X1 0,092 0,744 0,460 Korelasi positif, tdk signifikan 2 X3 X1 0,349 3,005 0,004 Korelasi positif, Signifikan 3 X5 X1 0,376 3,370 0,001 Korelasi negatif, Signifikan 4 X5 X2 -0,056 -0,507 0,614 Korelasi negatif, tdk signifikan 5 X5 X3 0,316 2,272 0,009 Korelasi positif, Signifikan Keterangan : X1 = Participative Standard Setting X2 = Standard Tightness X3 = Standard Based Incentives X4 = Job Related Stress X5 = Job Performance Padang, 23-26 Agustus 2006 21 K-AMEN 05
  • 22. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Participative Standard Setting 0,308 -0,248 (p = 0,049) (p = 0,024) Standard -0,275 Standard (p = 0,023) Based Tighness Incentives 0,299 Job Related -0,245 (p = 0,011) (p = 0,034) Stress -0,120 (p = 0,046) Job Performance Padang, 23-26 Agustus 2006 22 K-AMEN 05
  • 23. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Participative Standard Setting 0,308 -0,248 (p = 0,049) (p = 0,024) Standard -0,275 Standard (p = 0,023) Based Tighness Incentives 0,299 Job Related -0,245 (p = 0,011) (p = 0,034) Stress -0,120 (p = 0,046) Job Performance Padang, 23-26 Agustus 2006 23 K-AMEN 05
  • 24. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Lampiran 1 TABEL 1 Hasil Uji Reliabilitas Dan Validitas Instrumen Penelitian Variabel Jumlah Item Cronbach Koefisien Kesimpulan Pertanyaan Alpha Korelasi Participation Delapan item 0,9047 0,62 – 0,78 Reliable Standard Setting pertanyaan dan valid Standard Delapan item 0,9142 0,54 – 0,92 Reliable Tightness pertanyaan dan valid Standard Based Tiga item 0,8177 0,62 – 0,79 Reliable Incentive pertanyaan dan valid Job-Related Sembilan item 0,7823 0,61 – 0,79 Reliable Stress pertanyaan dan valid Job Performance Tiga item 0,8854 0,74 – 0,81 Reliable pertanyaan dan valid Padang, 23-26 Agustus 2006 24 K-AMEN 05
  • 25. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Lampiran 2 TABEL 2 Rangkuman Uji Hipotesis Hubungan Tidak Langsung dengan Analisis Jalur (path analysis) Regresi Variabel Variabel Koef. t hitung p-value Keterangan Endogen Eksogen Jalur 1 X2 X1 -0,248 2,026 0,049 Korelasi negatif, Signifikan 2 X3 X1 0,308 2,286 0,024 Korelasi positif, Signifikan 3 X4 X1 -0,275 2,315 0,023 Korelasi negatif, Signifikan 4 X4 X2 0,299 2,591 0,011 Korelasi positif, Signifikan 5 X4 X3 -0,245 2,137 0,034 Korelasi negatif, Signifikan 6 X5 X4 -0,120 2,094 0,046 Korelasi negatif, Signifikan Keterangan : X1 = Participative Standard Setting X2 = Standard Tightness X3 = Standard Based Incentives X4 = Job Related Stress X5 = Job Performance Padang, 23-26 Agustus 2006 25 K-AMEN 05
  • 26. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Lampiran 3 TABEL 3 Rangkuman Uji Hipotesis Hubungan Langsung dengan Analisis Jalur (path analysis) Regresi Variabel Variabel Koef. t hitung p-value Keterangan Endogen Eksogen Jalur 1 X2 X1 0,092 0,744 0,460 Korelasi positif, tdk signifikan 2 X3 X1 0,349 3,005 0,004 Korelasi positif, Signifikan 3 X5 X1 0,376 3,370 0,001 Korelasi negatif, Signifikan 4 X5 X2 -0,056 -0,507 0,614 Korelasi negatif, tdk signifikan 5 X5 X3 0,316 2,272 0,009 Korelasi positif, Signifikan Keterangan : X1 = Participative Standard Setting X2 = Standard Tightness X3 = Standard Based Incentives X4 = Job Related Stress X5 = Job Performance Padang, 23-26 Agustus 2006 26 K-AMEN 05
  • 27. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Lampiran 4 Participative Standard Setting 0,308 -0,248 (p = 0,024) (p = 0,049) Standard -0,275 Standard (p = 0,023) Based Tighness Incentives 0,299 Job Related -0,245 (p = 0,011) (p = 0,034) Stress -0,120 (p = 0,046) Job Performance GAMBAR 1 Model Tidak Langsung Hubungan Participation Standard Setting, Standard Tightness, Standard Based Incentive, Job Related Stress Dan Job Performance Padang, 23-26 Agustus 2006 27 K-AMEN 05
  • 28. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Participatio n Standard 0.092 Setting p = 460 0,349 P = 0,004 Standard Standard Tightness Based Incentive Job Performanc Padang, 23-26 Agustus 2006 28 K-AMEN 05
  • 29. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Lampiran 5 0,376 P = 0,001 0,319 -0,056 P = 0,009 P = 0,614 GAMBAR 2 Model Langsung Hubungan Participation Standard Setting, Standard Tightness, Standard Based Incentive, Job Related Stress Dan Job Performance Padang, 23-26 Agustus 2006 29 K-AMEN 05
  • 30. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Lampiran 6 DAFTAR PERTANYAAN I. Isilah pertanyaan berikut pada tempat jawaban yang telah disediakan untuk pertanyaan dengan tipe pilihan berilah tanda (X), pada kotak jawaban yang Bapak / Ibu / Saudara anggap tepat. Nama kantor : ............................................... Nama responden : ............................................... (Dapat diisi / dapat tidak ) Jenis kelamin : ‫ ڤ‬Laki-laki ‫ ڤ‬Perempuan Umur : ................................................. Pendidikan terahir : ‫ ٱ‬D3 ‫ ٱ‬S1 ‫ ٱ‬S2 ‫ ڤ‬Lainnya : .............. Jabatan : ................................................ Masa kerja : ‫ ڤ‬Kurang dari 1 tahun. ‫ ڤ‬Sampai 3 tahun. ‫ ڤ‬Sampai 2 tahun. ‫ ڤ‬Lebih dari 3 tahun. Padang, 23-26 Agustus 2006 30 K-AMEN 05
  • 31. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG II. Partisipasi penyusunan target (Participative Standard Setting) Isilah pertanyaan berikut dengan cara menyilang (X), nomor yang anda anggap paling mewakili apa yang benar-benar anda rasakan tentang tugas-tugas kerja anda, pada kolom score. Rentang jawaban dari : ( 1: Amat sangat rendah (ASR), sampai 7 : Amat sangat tinggi (AST) ) No Pertanyaan Score ASR AST 1 Sejauh mana atasan anda meminta masukan anda, 1 2 3 4 5 6 7 dalam membuat target kinerja anda. 2 Sejauh mana atasan anda meminta masukan anda 1 2 3 4 5 6 7 untuk menentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tugas-tugas anda. 3 Sejauh mana atasan anda menganggap penting 1 2 3 4 5 6 7 terhadap usulan anda atas perubahan target kinerja anda . 4 Sejauh mana atasan anda menganggap penting 1 2 3 4 5 6 7 terhadap usulan anda atas perubahan dalam penentuan jumlah waktu yang harus disediakan untuk tugas –tugas anda. 5 Sejauh mana atasan anda menganggap penting, 1 2 3 4 5 6 7 untuk tidak menolak target kinerja anda sampai anda puas (sepakat ) dengan mereka. 6 Sejauh mana atasan anda menganggap penting 1 2 3 4 5 6 7 untuk tidak menolak jumlah waktu yang harus disediakan untuk tugas-tugas anda, sampai anda puas (sepakat) dengan mereka. 7 Secara keseluruhan, seberapa besar pengaruh anda 1 2 3 4 5 6 7 dalam membuat target kinerja anda. 8 Secara keseluruhan, seberapa besar pengaruh anda 1 2 3 4 5 6 7 dalam menentukan jumlah waktu yang harus disediakan untuk tugas-tugas anda. II. Insentif penyusunan target (Standard Based Incentives) Padang, 23-26 Agustus 2006 31 K-AMEN 05
  • 32. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG No Pertanyaan Score ASR AST 1 Seberapa besar tingkat peningkatan nilai fee 1 2 3 4 5 6 7 dengan peningkatan jumlah pemeriksaan Akuntan terhadap peningkatan kinerja terukur. 2 Bagaimana tingkat nilai fee dari Akuntan, 1 2 3 4 5 6 7 ditentukan secara total oleh perbandingan kinerja terukur terhadap kinerja standar. 3 Seberapa besar akuntan mendapatkan nilai reward 1 2 3 4 5 6 7 berdasarkan pencapaian target diatas 75% dari target kinerja. III. Tingkat Kesulitan Target (Standard Tightness) No Pertanyaan Score ASR AST 1 Tunjukkanlah jumlah total dari tiap-tiap sumber berikut yang anda percayai dibutuhkan secara khusus untuk mencapai target anda, dalam tugas-tugas Pemeriksaan. Empat sumber tersebut : a. Jumlah jam kerja anda. 1 2 3 4 5 6 7 b. Tehnologi. 1 2 3 4 5 6 7 c. Bantuan dari teman kerja. 1 2 3 4 5 6 7 d. Bantuan pihak lain yang expert. 1 2 3 4 5 6 7 2 Tunjukkanlah jumlah total dari tiap sumber- sumber berikut yang secara khusus dibuat dan disediakan untuk tugas-tugas anda menurut standar kantor akuntan anda. 1 2 3 4 5 6 7 a. Jumlah jam kerja anda. 1 2 3 4 5 6 7 a. Tehnologi. 1 2 3 4 5 6 7 b. Bantuan dari teman kerja. 1 2 3 4 5 6 7 d. Bantuan pihak lain yang expert Padang, 23-26 Agustus 2006 32 K-AMEN 05
  • 33. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG IV. Tekanan pekerjaan (Job-Related Stress) Untuk tiap pertanyaan, lingkarilah nomor yang paling mewakili apa yang benar- benar anda rasakan tentang tugas-tugas kerja anda. Angka 1 berarti tidak pernah (TP ) Angka 2 berarti jarang ( j ) Angka 3 berarti kadang-kadang (KK) Angka 4 berarti Sering ( S ) Angka 5 berarti Sangat sering ( SS ) No Pertanyaan TP J KK S SS 1 Anda sangat sering merasa hanya punya sedikit 1 2 3 4 5 kewenangan untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan pada anda. 2 Tidak jelas apakah lingkup dan tanggung jawab 1 2 3 4 5 pekerjaan anda. 3 Merasa bahwa anda mendapatkan beban kerja 1 2 3 4 5 yang sangat berat yang tidak mungkin diselesaikan selama hari kerja yang umum. 4 Berpikir bahwa anda tidak akan dapat memuaskan 1 2 3 4 5 permintaan-permintaan yang bertentangan dari berbagai orang disekeliling anda. 5 Tidak mengerti apa yang dipikirkan atasan anda mengenai 1 2 3 4 5 diri anda, bagaimana dia menilai kerja anda. 6 Fakta bahwa anda tidak dapat memperoleh informasi yang 1 2 3 4 5 dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan anda. 7 Merasa tidak dapat mempengaruhi keputusan dan langkah 1 2 3 4 5 yang mendadak atau tiba-tiba dari supervisor yang melibatkan anda. 8 Tidak mengetahui harapan orang akan pekerjaan anda. 1 2 3 4 5 9 Berpikir bahwa jumlah pekerjaan yang harus anda 1 2 3 4 5 kerjakan mungkin dapat mempengaruhi “Sebagaimana baik” pekerjaan anda. Padang, 23-26 Agustus 2006 33 K-AMEN 05
  • 34. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG V. Kinerja (Job-Performance ) No Pertanyaan Score ASR AST 1 Tingkat perbandingan kinerja terukur saya 1 2 3 4 5 6 7 terhadap target kinerja. 2 Tingkat perbandingan kinerja terukur saya 1 2 3 4 5 6 7 terhadap kinerja terukur para akuntan lain. 3 Tingkat kinerja terukur saya. 1 2 3 4 5 6 7 Padang, 23-26 Agustus 2006 34 K-AMEN 05