SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Pseudomonas sp.
Oleh:
Yunan Jiwintarum
TAKSONOMI
• FAMILI: PSEUDOMONADACEAE
• GENUS: Pseudomonas
• Spesies: P. aerugenosa, P. alcaligenes, P. caryophylll,
P. cepacia, P. Chlororaphis, P. mallei, P. pseudomallei,
P. maltophilia (Xantomonas maltophilia)
• Bacil Gram (-), Non-fermentative KH, Aerob tanah &
air
• Alam  tersebar luas, pembusukan zat organik; Flagel
polar 1/>; bbrp fakultatif Khemolitotrof  dpt memakai
H2 & CO2 sbg sumber carbon;Katalasa (+)
• Patogen binatang/Tanaman/ke-2,
• Ix Manusia <<<  !!! Opportunis + Nosokomial
• 10-12 Sp. Yg pentig dalam klinik
Pseudomonas aerugenosa
• Sering dihubungkan dg Ix. pd manusia
• Penyebab 10-20% Ix. Nosokomial
• >>> sampah, tanah, air, udara
• >>> isolasi dari penderita Neoplastik, Luka,
Luka bakar yg berat
• Dpt menyebabkan Ix.  ISPB, Sal. Kemih,
Mata dll.
• (+) pigmen larut dlm air & berdifusi
MORFOLOGI
• Batang pendek, lurus/bengkok, Gram (-)
• Ukuran 0,5-1,0 x 3,0-4,0 µm
• Bergerak aktif  flagel polar, ampitrik dg 1 atau
2-3 flagel
• Tidak berspora, tdk. Berkapsul
• Struktur ddng. Sel = Enterobacteriaceae
• Sering (+) pili  perlekatan pd permukaan sel &
Resistensi thdp. fagositosis.
Reaksi Biokimia & Sifat Biakan
• Org. sangat mudah beradaptasi, dpt memakai 80 gugus
organik yg beda u/ tumbuh, amonia sbg sumber nitrogen
• Aerob, bisa tumbuh anaerob dgn memanfaatkan nitrat &
arginin sbg akseptor elektron
• Tumbuh pd media = Enterobacteriaceae, mentolerir
alkalis, dpt tumbuh pd media u/ vibrio
• Media padat koloni besar tdk teratur, abu-abu gelap, ada
untaian pd tepinya
• Optimum 35o
C, dpt jg 42o
C
• Beta hemolisis pd BAP
• Pigmen hijau kebiruan yg tersebar dlm. medium
anaerob pigmen (-)
PIGMEN
• Piosianin  larut dlm chloroform
Strain lain  pigmen fenazin
• Fluoresen, larut dalam air
bbrp strain  (+) pigmen merah
DAYA TAHAN
• > Resisten thd disinfektan ~ kuman lain
• Suka lembab: peralatan pernafasan, air dingin,
bedpan, lantai, kamar mandi, tempat air dll.
• >>> antibiotika tidak efektif
• Pernah diisolasi dr NH4 & Sabun Heksakhlorofen
• Disinfektan efektif: Fenol & beta-glutraldehid
• Air mendidih dpt membunuh kuman
PATOGENESIS & MANIFESTASI KLINIK
• Mekanisme Ix pd manusia belum diketahui
• Ensim, toksin, lendir  efek patologik u/
binatang
• 2 tipe protease  lesi hemoragik kulit &
destruksi jar. kornea
• 2 hemolisin dihasilkan: fosfolipase & glikolipid 
tidak letal
• Eksotoksin : A, B, C  letal u/ tikus putih &
anjing, syok hipotensi u/ kera
• Ditemukan enterotoksin  ix. Intestinal  diare
PATOGENESIS & MANIFESTASI KLINIK
• P. aerugenosa dpt menimbulkan Ix  sal. Pernafasan,
sal. Kemih, mata, telinga, kulit, luka, luka bakar/luka
operasi, jg dpt menyebabkan: endokarditis bakterialis,
gastroenteritis
• Ix. jar kornea  buta
• Ix lokal  darah  septikemia (angka mortalitas dpt
80%) & lesi jar lain.
• Pneumonia Pseudomonas  diperkuat fosfolipase 
Sianosis & Empiema. Infiltrasi lobus bag. bawah yg
nodular & nekrosis membentuk abses  mortalitas
tinggi
• Penderita leukemia mortalitas > tinggi bila menderita
leukopenia yg berat
• Penderita fibrosis kistik  org. sering berkapsul u/
mencegah fagositosis
STRUKTUR ANTIGEN & GENETIK
• Antigen O dan Ag. H
• Penggolongan strain  Ag. O
• Px.  bakteriofaga & piosin  melengkapi
sifat2 strain
• Lapisan lendir  sifat imunogenik  peran:
proteksi thdp fagositosis
• Imunisasi aktif & pasif thdp lendir  mencegah
efek letal dari toksin & kuman2 hidup pd tikus
• Pemindahan gen antar strain Konjugasi
(bakteriofage) & transduksi (kawin)
• Resistensi thdp karbenisilin  mll. R faktor
PEMERIKSAAN LAB.
• Spesimen: Sputum, Faeses, Darah, urine,
Pus, sekret vagina
• Isolasi & Identifikasi:
- Enrichment medium: BHI broth
- BAP, MCA, Selektif Pseudomonas
- IMVIC MUTSI
- Uji kimia lain
- Inkubasi 37o
C 24 jam.
EPIDEMIOLOGI
• Ix. terjadi pd  daya tahan tubuh menurun: penderita
luka bakar, orang sakit berat/dgn penyakit metabolit,
pemakai alat-alat kedokteran
• Perpanjangan terapi dg imunosupresi/antimikroba, terapi
radiasi  mempengaruhi kerentanan individu
• Pseudomonas tdk hanya terdapat dlm tanah & air  jg ±
10% pd tinja & kulit individu normal
• Hampir tiap bagian RS dihuni oleh org. ini: kateter,
instrumen, cairan intravena, bahkan sabun
• Pemindahan penderita ke penderita mll. Peg. RS >
menentukan ~ lewat udara
• Hasil survey & Epidemiologi: Ix. Nosokomial 10%, isolasi
dari darah 11%, Ix. Nosokomial epidemik 4%., unit luka
bakar/pusat kanker  30% dari semua Ix.
PENGAWASAN
• Penyebaran Pseudomonas akan meluas bila:
cara kerja ceroboh, pencucian tangan tdk
sempurna, disinfektan dan cara pemakaian
kateter & alat-alat pernafasan yg tidak
disterilkan dg baik.
• Typing dari strain penting u/ mengetahui
sumber Ix. & mencegah penyebarannya
TERAPI
• POLIMIKSIN B
• GENTAMISIN
• RIFADIN
• NINDILANIN
• KARBENISILIN
• KHLORAMFENIKOL
• KUMAN CEPAT RESISTEN THDP
ANTIBIOTIK
Pseudomonas cepacia
• Sering diisolasi dari lingkungan
RS & bahan klinik
• Ada hub. dg penyakit:
endokarditis, septikemia, Ix. luka,
Ix. sal. kemih.
• Kebanyakan resisten thdap
antibiotika
Pseudomonas maltophilia
• Sering diisolasi dari orofaring &
sputum juga dari lingkungan.
• Dapat menyebabkan Ix. Nosokomial
• Dapat mengIx. Luka, saluran kemih,
darah
• Kebanyakan resisten thdp antibiotika
Pseudomonas mallei
• Penyebab penyakit kelenjar pd
kuda & keledai.
• Manusia mendapat Ix. karena
kontak melalui goresan kulit atau
inhalasi
Pseudomonas pseudomallei
• Org. merupakan penghuni biasa tanah
• Menyebabkan Meliodosis = peny. Kelenjar pd
manusia
• Masuk ke badan  inhalasi/kulit lecet
• Menyebabkan penyakit pulmonar ringan serupa
TBC atau penyakit jamur
• Meliodosis dpt jg berupa septikemia akut &
menyebabkan kematian cepat
• Rx. Penyakit dpt terjadi setelah bbrp tahun 
Vietnamese time bomb.
• Dapat diisolasi : sputum, urine, pus, atau darah.
Spesies lain
• P. stutzeri, P. putida, P. alcaligenes, P.
acidovorans telah diisolasi dari bahan klinik
• Jarang sbg penyebab penyakit
• Penyebab Ix. Luka, pleura dan saluran kemih
• P. fluoresens sering diisolasi dari lingkungan
RS/produk darah, tumbuh merata pd suhu 37o
C,
Gejala pd manusia: demam karena
endotoksinnya

More Related Content

What's hot

Presentasi bakteri kel 2
Presentasi bakteri kel 2Presentasi bakteri kel 2
Presentasi bakteri kel 2Lisa Pinto
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiRfr Egha
 
Eubacteria Gram Positif
Eubacteria Gram PositifEubacteria Gram Positif
Eubacteria Gram Positifnana
 
Entamoeba histolytica
Entamoeba histolyticaEntamoeba histolytica
Entamoeba histolyticaAYUANISA10
 
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiMakalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiSeptian Muna Barakati
 
Week 15 parasitologi lingkungan
Week 15   parasitologi lingkunganWeek 15   parasitologi lingkungan
Week 15 parasitologi lingkungansunarto bin sudi
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliArini Utami
 
Salmonellosis
SalmonellosisSalmonellosis
Salmonellosisudayana
 
Infeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropisInfeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropisKindal
 
Dipt 01 penyakit - arti penting
Dipt 01 penyakit - arti pentingDipt 01 penyakit - arti penting
Dipt 01 penyakit - arti pentingAndrew Hutabarat
 
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"Nur Djufry
 
Enterobacteriaceae -non_lactose_fermentation
Enterobacteriaceae  -non_lactose_fermentationEnterobacteriaceae  -non_lactose_fermentation
Enterobacteriaceae -non_lactose_fermentationArif Mulyanto
 
Bakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
Bakteri Penyebab Penyakit PernafasanBakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
Bakteri Penyebab Penyakit PernafasanPrastuti Waraharini
 

What's hot (19)

Presentasi bakteri kel 2
Presentasi bakteri kel 2Presentasi bakteri kel 2
Presentasi bakteri kel 2
 
Bakteri anaerob
Bakteri anaerobBakteri anaerob
Bakteri anaerob
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
Eubacteria Gram Positif
Eubacteria Gram PositifEubacteria Gram Positif
Eubacteria Gram Positif
 
Bakteri Berbahaya
Bakteri BerbahayaBakteri Berbahaya
Bakteri Berbahaya
 
Entamoeba histolytica
Entamoeba histolyticaEntamoeba histolytica
Entamoeba histolytica
 
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiMakalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
 
Week 15 parasitologi lingkungan
Week 15   parasitologi lingkunganWeek 15   parasitologi lingkungan
Week 15 parasitologi lingkungan
 
Yersinia sp
Yersinia spYersinia sp
Yersinia sp
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Salmonellosis
SalmonellosisSalmonellosis
Salmonellosis
 
Tutor anthrax
Tutor anthraxTutor anthrax
Tutor anthrax
 
Infeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropisInfeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropis
 
Dipt 01 penyakit - arti penting
Dipt 01 penyakit - arti pentingDipt 01 penyakit - arti penting
Dipt 01 penyakit - arti penting
 
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
 
Giardiasis presentasi
Giardiasis presentasiGiardiasis presentasi
Giardiasis presentasi
 
Enterobacteriaceae -non_lactose_fermentation
Enterobacteriaceae  -non_lactose_fermentationEnterobacteriaceae  -non_lactose_fermentation
Enterobacteriaceae -non_lactose_fermentation
 
Bakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
Bakteri Penyebab Penyakit PernafasanBakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
Bakteri Penyebab Penyakit Pernafasan
 
Bakteri
Bakteri Bakteri
Bakteri
 

Similar to PSEUDOMONAS (20)

6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf
 
Print full
Print fullPrint full
Print full
 
PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY
 
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
 
Helmintologi tm8
Helmintologi tm8Helmintologi tm8
Helmintologi tm8
 
Pengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi Pengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
 
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptxa3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
K8 jamur artro cacing tropmed16
K8   jamur artro cacing tropmed16K8   jamur artro cacing tropmed16
K8 jamur artro cacing tropmed16
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Samonella thypi
Samonella thypiSamonella thypi
Samonella thypi
 
Penggolongan virus
Penggolongan virusPenggolongan virus
Penggolongan virus
 
pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .pptpengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
Benda Asing, Keracunan, Gigitan, dan Sengatan Hewan
Benda Asing, Keracunan, Gigitan, dan Sengatan HewanBenda Asing, Keracunan, Gigitan, dan Sengatan Hewan
Benda Asing, Keracunan, Gigitan, dan Sengatan Hewan
 
@amiazmie
@amiazmie@amiazmie
@amiazmie
 
Askep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbcAskep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbc
 

PSEUDOMONAS

  • 2. TAKSONOMI • FAMILI: PSEUDOMONADACEAE • GENUS: Pseudomonas • Spesies: P. aerugenosa, P. alcaligenes, P. caryophylll, P. cepacia, P. Chlororaphis, P. mallei, P. pseudomallei, P. maltophilia (Xantomonas maltophilia) • Bacil Gram (-), Non-fermentative KH, Aerob tanah & air • Alam  tersebar luas, pembusukan zat organik; Flagel polar 1/>; bbrp fakultatif Khemolitotrof  dpt memakai H2 & CO2 sbg sumber carbon;Katalasa (+) • Patogen binatang/Tanaman/ke-2, • Ix Manusia <<<  !!! Opportunis + Nosokomial • 10-12 Sp. Yg pentig dalam klinik
  • 3. Pseudomonas aerugenosa • Sering dihubungkan dg Ix. pd manusia • Penyebab 10-20% Ix. Nosokomial • >>> sampah, tanah, air, udara • >>> isolasi dari penderita Neoplastik, Luka, Luka bakar yg berat • Dpt menyebabkan Ix.  ISPB, Sal. Kemih, Mata dll. • (+) pigmen larut dlm air & berdifusi
  • 4. MORFOLOGI • Batang pendek, lurus/bengkok, Gram (-) • Ukuran 0,5-1,0 x 3,0-4,0 µm • Bergerak aktif  flagel polar, ampitrik dg 1 atau 2-3 flagel • Tidak berspora, tdk. Berkapsul • Struktur ddng. Sel = Enterobacteriaceae • Sering (+) pili  perlekatan pd permukaan sel & Resistensi thdp. fagositosis.
  • 5. Reaksi Biokimia & Sifat Biakan • Org. sangat mudah beradaptasi, dpt memakai 80 gugus organik yg beda u/ tumbuh, amonia sbg sumber nitrogen • Aerob, bisa tumbuh anaerob dgn memanfaatkan nitrat & arginin sbg akseptor elektron • Tumbuh pd media = Enterobacteriaceae, mentolerir alkalis, dpt tumbuh pd media u/ vibrio • Media padat koloni besar tdk teratur, abu-abu gelap, ada untaian pd tepinya • Optimum 35o C, dpt jg 42o C • Beta hemolisis pd BAP • Pigmen hijau kebiruan yg tersebar dlm. medium anaerob pigmen (-)
  • 6. PIGMEN • Piosianin  larut dlm chloroform Strain lain  pigmen fenazin • Fluoresen, larut dalam air bbrp strain  (+) pigmen merah
  • 7. DAYA TAHAN • > Resisten thd disinfektan ~ kuman lain • Suka lembab: peralatan pernafasan, air dingin, bedpan, lantai, kamar mandi, tempat air dll. • >>> antibiotika tidak efektif • Pernah diisolasi dr NH4 & Sabun Heksakhlorofen • Disinfektan efektif: Fenol & beta-glutraldehid • Air mendidih dpt membunuh kuman
  • 8. PATOGENESIS & MANIFESTASI KLINIK • Mekanisme Ix pd manusia belum diketahui • Ensim, toksin, lendir  efek patologik u/ binatang • 2 tipe protease  lesi hemoragik kulit & destruksi jar. kornea • 2 hemolisin dihasilkan: fosfolipase & glikolipid  tidak letal • Eksotoksin : A, B, C  letal u/ tikus putih & anjing, syok hipotensi u/ kera • Ditemukan enterotoksin  ix. Intestinal  diare
  • 9. PATOGENESIS & MANIFESTASI KLINIK • P. aerugenosa dpt menimbulkan Ix  sal. Pernafasan, sal. Kemih, mata, telinga, kulit, luka, luka bakar/luka operasi, jg dpt menyebabkan: endokarditis bakterialis, gastroenteritis • Ix. jar kornea  buta • Ix lokal  darah  septikemia (angka mortalitas dpt 80%) & lesi jar lain. • Pneumonia Pseudomonas  diperkuat fosfolipase  Sianosis & Empiema. Infiltrasi lobus bag. bawah yg nodular & nekrosis membentuk abses  mortalitas tinggi • Penderita leukemia mortalitas > tinggi bila menderita leukopenia yg berat • Penderita fibrosis kistik  org. sering berkapsul u/ mencegah fagositosis
  • 10. STRUKTUR ANTIGEN & GENETIK • Antigen O dan Ag. H • Penggolongan strain  Ag. O • Px.  bakteriofaga & piosin  melengkapi sifat2 strain • Lapisan lendir  sifat imunogenik  peran: proteksi thdp fagositosis • Imunisasi aktif & pasif thdp lendir  mencegah efek letal dari toksin & kuman2 hidup pd tikus • Pemindahan gen antar strain Konjugasi (bakteriofage) & transduksi (kawin) • Resistensi thdp karbenisilin  mll. R faktor
  • 11. PEMERIKSAAN LAB. • Spesimen: Sputum, Faeses, Darah, urine, Pus, sekret vagina • Isolasi & Identifikasi: - Enrichment medium: BHI broth - BAP, MCA, Selektif Pseudomonas - IMVIC MUTSI - Uji kimia lain - Inkubasi 37o C 24 jam.
  • 12. EPIDEMIOLOGI • Ix. terjadi pd  daya tahan tubuh menurun: penderita luka bakar, orang sakit berat/dgn penyakit metabolit, pemakai alat-alat kedokteran • Perpanjangan terapi dg imunosupresi/antimikroba, terapi radiasi  mempengaruhi kerentanan individu • Pseudomonas tdk hanya terdapat dlm tanah & air  jg ± 10% pd tinja & kulit individu normal • Hampir tiap bagian RS dihuni oleh org. ini: kateter, instrumen, cairan intravena, bahkan sabun • Pemindahan penderita ke penderita mll. Peg. RS > menentukan ~ lewat udara • Hasil survey & Epidemiologi: Ix. Nosokomial 10%, isolasi dari darah 11%, Ix. Nosokomial epidemik 4%., unit luka bakar/pusat kanker  30% dari semua Ix.
  • 13. PENGAWASAN • Penyebaran Pseudomonas akan meluas bila: cara kerja ceroboh, pencucian tangan tdk sempurna, disinfektan dan cara pemakaian kateter & alat-alat pernafasan yg tidak disterilkan dg baik. • Typing dari strain penting u/ mengetahui sumber Ix. & mencegah penyebarannya
  • 14. TERAPI • POLIMIKSIN B • GENTAMISIN • RIFADIN • NINDILANIN • KARBENISILIN • KHLORAMFENIKOL • KUMAN CEPAT RESISTEN THDP ANTIBIOTIK
  • 15. Pseudomonas cepacia • Sering diisolasi dari lingkungan RS & bahan klinik • Ada hub. dg penyakit: endokarditis, septikemia, Ix. luka, Ix. sal. kemih. • Kebanyakan resisten thdap antibiotika
  • 16. Pseudomonas maltophilia • Sering diisolasi dari orofaring & sputum juga dari lingkungan. • Dapat menyebabkan Ix. Nosokomial • Dapat mengIx. Luka, saluran kemih, darah • Kebanyakan resisten thdp antibiotika
  • 17. Pseudomonas mallei • Penyebab penyakit kelenjar pd kuda & keledai. • Manusia mendapat Ix. karena kontak melalui goresan kulit atau inhalasi
  • 18. Pseudomonas pseudomallei • Org. merupakan penghuni biasa tanah • Menyebabkan Meliodosis = peny. Kelenjar pd manusia • Masuk ke badan  inhalasi/kulit lecet • Menyebabkan penyakit pulmonar ringan serupa TBC atau penyakit jamur • Meliodosis dpt jg berupa septikemia akut & menyebabkan kematian cepat • Rx. Penyakit dpt terjadi setelah bbrp tahun  Vietnamese time bomb. • Dapat diisolasi : sputum, urine, pus, atau darah.
  • 19. Spesies lain • P. stutzeri, P. putida, P. alcaligenes, P. acidovorans telah diisolasi dari bahan klinik • Jarang sbg penyebab penyakit • Penyebab Ix. Luka, pleura dan saluran kemih • P. fluoresens sering diisolasi dari lingkungan RS/produk darah, tumbuh merata pd suhu 37o C, Gejala pd manusia: demam karena endotoksinnya