2. Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan
menggunakan lup yang hanya menggunakan
sebuah lensa cembung kurang maksimal dan
terbatas.
Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih
besar diperlukan susunan alat optik yang lebih
baik.
Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh
dengan membuat susunan dua buah lensa
cembung. Susunan alat optik ini dinamakan
mikroskop yang dapat menghasilkan
perbesaran sampai lebih dari 20 kali.
3. BAGIAN - BAGIAN
MIKROSKOP
LENSA OBJEKTIF
TABUNG
MIKROSKOP
(TUBUS)
MAKROMETER
(PEMUTAR KASAR)
REFLEKTOR
REVOLVER
MIKROMETER
(PEMUTAR HALUS)
LENSA OKULER
KAKI MIKROSKOP
DIAFRAGMA
LENGAN
MIKROSKOP
PENJEPIT KACA
MEJA MIKROSKOP
KONDENSOR
SENDI INKLINASI
4. FUNGSI BAGIAN MIKROSKOP
1. LENSA OBJEKTIF,
lensa ini berada dekat
pada objek yang di
amati, lensa
ini membentuk
bayangan nyata,
terbalik, di perbesar.
2. LENSA OKULER, yaitu
lensa yang dekat dengan
mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk
membentuk bayangan
maya, tegak, dan
diperbesar dari lensa
objektif
3. TABUNG
MIKROSKOP (TUBUS),
tabung ini berfungsi
untuk mengatur fokus
dan menghubungan
lensa objektif dengan
lensa okuler.
4. MAKROMETER
(PEMUTAR KASAR),
makrometer
berfungsi untuk
menaik turunkan
tabung mikroskop
secara cepat.
5. MIKROMETER
(PEMUTAR HALUS),
pengatur ini berfungsi
untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop
secara lambat, dan
bentuknya lebih kecil
daripada makrometer.
6. REVOLVER, revolver
berfungsi untuk
mengatur perbesaran
lensa objektif dengan
cara memutarnya.
5. 7. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis
cermin yaitu cermin datar dan
cermin cekung. Reflektor ini
berfungsi untuk memantulkan
cahaya dari cermin ke meja objek
melalui lubang yang terdapat di meja
objek dan menuju mata pengamat.
Cermin datar digunakan ketika
cahaya yang di butuhkan terpenuhi,
sedangkan jika kurang cahaya maka
menggunakan cermin cekung karena
berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya
8. DIAFRAGMA,
berfungsi untuk
mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang
masuk
9. KONDENSOR,
kondensor berfungsi
untuk
mengumpulkan
cahaya yang masuk,
alat ini dapat putar
dan di naik turunkan.
10. MEJA
MIKROSKOP,
berfungsi sebagai
tempat meletakkan
objek yang akan di
amati.
11. PENJEPIT KACA,
penjepit ini
berfungsi untuk
menjepit kaca yang
melapisi objek agar
tidak mudah
bergeser.
12. LENGAN MIKROSKOP,
berfungsi sebagai pegangang
pada mikroskop.
13. KAKI MIKROSKOP,
berfungsi untuk
menyangga atau
menopang mikroskop.
14. SENDI INKLINASI
(PENGATUR SUDUT),
untuk mengatur sudut
atau tegaknya
mikroskop.
6. PEMBENTUKAN BAYANGAN
PADA MIKROSKOP
• Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif.
Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang
berada di belakang lensa objektif dan di depan lensa okuler.
Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Bayangan I1 akan menjadi benda bagi lensa okuler dan
terletak di depan lensa okuler antara pusat optik dan titik
fokus okuler. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup
dan akan terbentuk bayangan akhir I2 di depan lensa okuler.
Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar,
dan terbalik terhadap objek semula.
• Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari
perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler.
7. PERBESARAN BAYANGAN
A. LENSA OKULER
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu
sebagai berikut:
untuk mata berakomodasi
maksimum
untuk mata tidak berakomodasi
Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat
mata (untuk mata normal sn = 25 cm), dan fok adalah jarak fokus lensa
okuler.
8. B. MIKROSKOP ITU SENDIRI
Tujuan mikroskop adalah menghasilkan bayangan dari
benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini
tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua
lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t)
lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah
jarak pandang mata normal(sn). Rumus:
Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran
lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
ATAU
9. Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1) Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d).
panjang tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa
objektif (s’ob) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2) Menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti
letak bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi,
dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3) Menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak
benda di depan lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok).
Jadi, dapat dituliskan
sok = fok
10. LATIHAN SOAL
Perhatikan diagram pembentukan bayangan pada mikroskop berikut:
Jika jarak benda terhadap lensa objektif
adalah 1,1 cm, jarak fokus objektif
adalah 1 cm, dan jarak fokus lensa okuler
adalah 5 cm maka berapakah perbesaran
mikroskop tersebut?
A. 25 kali
B. 30 kali
C. 40 kali
D. 50 kali
E. 55 kali
11. PEMBAHASAN SOAL
Untuk mengerjakan soal seperti ini kita ingat pola perbesaran (M) mikroskop
adalah:
M total = M objektif X M okuler
Tahap 1:M objektif dapat diselesaikan dengan:
Tahap 2:
M okuler dapat diselesaikan dengan cara berikut:
1. Lihat apakah lensa okuler mengalami perbesaran dengan akomodasi atau tidak.
Apabila tidak terdapat keterangan di soal mengenai berakomodasi atau tidak, lihat
pola bayangannya. Jika bayangan dari lensa objektif atau benda bagi lensa okuler
terletak di fokus okuler (hal ini seperti terjadi pada soal di atas, yaitu bayangan
lensa objektif jatuh tepat di fokus lensa okuler) maka itu menandakan benda tidak
berakomodasi.
12. 2. Perbedaan rumusan M akomodasi dengan tidak akomodasi adalah:
pada soal tersebut karena tidak terjadi akomodasi maka:
Tahap 3:
Kalikan hasil M objektif dengan M okuler:
M total = 10 X 5 = 50 kali
Jawaban: D