3. Mikroskop adalah alat untuk melihat benda-benda mikro. Mikroskop
terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Lensa objektif terletak dekat benda dan lensa okuler bersifat sebagai
lup terletak didekat mata. Umumnya fok lebih besar daripada fob.
Benda diletakkan di ruang II lensa objektif (antara fob dan Pob).
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik
dan diperbesar, oleh lensa okuler bayangan ini akan dilihat sebagai
benda nyata, dan akan diletakkan di ruang I lensa okuler. Bayangan
akhir yang dibuat oleh lensa okuler terletak didepan lensa okuler,
maya dan terbalik. Bayangan akhir yang dibuat oleh mikroskop
adalah terbalik, maya dan diperbesar.
5. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat
lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan
diperbesar dari lensa objektif
LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di
amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di
perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk
menentukan perbesaran lensa objektif.
TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk
mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa
okuler.
MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi
untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
6. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan
dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke
meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi,
sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk.
KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
7. MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat
meletakkan objek yang akan di amati.
PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit
kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang
pada mikroskop.
KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau
menopang mikroskop.
SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk
mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
8. Proses Pembentukan Bayangan :
Benda OA diletakkan di ruang II (antara fob dan Rob) didepan lensa
objektif sejauh Sob, dengan menggunakan prinsip pembiasan pada
lensa cembung (sinar istimewa), maka akan dihasilkan bayangan OB
dibelakang lensa objektif, terbalik, diperbesar, nyata dan berjarak
Sob’ dari lensa objektif. Bayangan OB ini dianggap sebagai benda bagi
lensa okuler, dan terletak di ruang I lensa okuler (antara fok dengan
lensa) dan berjarak Sok. Oleh lensa okuler, bayangan ini akan
dibiaskan didepan lensa okuler, tegak, diperbesar dan semu dan
berjarak Sok’. Maka bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop secara
keseluruhan adalah OC. Sehingga sifat OC terhadap OA adalah
terbalik, diperbesar dan semu. Jadi pada mikroskop terjadi dua kali
pembesaran.
9.
10. Perbesaran Pada Mikroskop
Perbesaran lensa objektif merupakan perbesaran linier sedangkan pada
lensa okuler merupakan perbesaran anguler. Perbesaran linier merupakan
perbandingan tinggi bayangan akhir dengan tinggi benda semula.
Perbesaran total dari mikroskop adalah :
Perbesaran Total :
M = mob x mok
Pembesaran lensa objektif
Mob=
11. 1. Pembesaran lensa okuler tanpa berakomodasi
Sok = fok
Mok = Mθ =
2. Akomodasi maksimum
Mok = +1
13. Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa
objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1) jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung
(d). panjang tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang
dibentuk lensa objektif (s’ob) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke
lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2) menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti
letak bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi,
dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3) menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak
benda di depan lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler
(fok). Jadi, dapat dituliskan
sok = fok
14. Sifat bayangan
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya
merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai
sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda
mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya,
bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan
sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada
mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika
seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan
huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A
yang terbalik dan diperbesar.