Dokumen tersebut membahas tentang sistem rujukan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem rujukan bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu. Dokumen ini menjelaskan konsep, jenis, prosedur, dan manfaat dari penerapan sistem rujukan mulai dari tingkat primer hingga tingkat lanjutan.
1. Semester 02
Modul VIII
Sistem Pelayanan Kesehatan, Sistem Rujukan, dan
Teknologi Tepat Guna
Kegiatan Belajar II
Sistem Rujukan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
3. Pengertian
Suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit
atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara
horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya
(SK Menteri Kesehatan RI No. 32 Tahun 1972)
4. Tujuan Umum
Tujuan umum sistem rujukan untuk meningkatkan mutu,
cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu
serta untuk memberikan petunjuk kepada petugas puskesmas
tentang pelaksanaan rujukan medis dalam rangka menurunkan
angka kematian.
5. 1.
2.
Tujuan Khusus
Meningkatkan kemampuan puskesmas dan peningkatannya dalam
rangka menangani rujukan kasus “resiko tinggi” dan gawat darurat
yang terkait dengan kematian ibu maternal dan bayi.
Menyeragamkan dan menyederhanakan prosedur rujukan di
wilayah kerja puskesmas.
6. 1.
2.
3.
Jenis Rujukan
Rujukan sarana berupa antara lain bantuan
laboratorium kesehatan, teknologi
Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain
dukungan tenaga ahli untuk penyidikan.
Rujukan operasional berupa antara lain bantuan
obat, vaksin, pangan pada saat terjadi bencana.
7. Jenis Rujukan
4. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik,
pengobatan, tindakan operasi dll.
5. Rujukan bahan (spesimen) untuk
pemeriksaan lab klinik yang lebih lengkap
6. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain
dengan mendatangkan atau mengirim
7. Tenaga yang kompeten atau ahli
8. Jalur Rujukan
Rujukan Pelayanan Medis
1. Antara masyarakat dengan puskesmas
2. Antara puskesmas pembantu/bidan di desa
dengan puskesmas
3. Intern petugas / puskesmas rawat inap
4. Antar puskesmas atau puskesmas dengan
rumah sakit, atau fasilitas pelayanan lainnya
9. Jalur Rujukan
Rujukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1. Dari puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
2. Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten
baik instrasektoral maupun lintas sektoral.
3. Bila rujukan di tingkat Kabupaten Kota masih belum
mampu menanggulangi, bisa diteruskan ke Propinsi /
Pusat
10. Ruang Lingkup Rujukan
Rujukan Kesehatan
1. KLB
2. Terjadinya kelaparan
3. Terjadi keracunan massal
4. Masalah umum kesehatan
13. Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat
yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk
meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.
14. Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer
Jumlah kelompok ini di dalam suatu populasi sangat besar
(lebih kurang 85%), pelayanan yang diperlukan oleh
kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic
health services), atau juga merupakan pelayanan kesehatan
primer atau utama (primary health care).
15. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok
masyarakat yang memerlukan perawatan nginap, yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
primer
16. Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok
masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani
oleh pelayanan kesehatan sekunder
18. Regionalisasi
Regionalisasi adalah pembagian wilayah pelaksanaan system
rujukan. Pembagian wilayah ini didasarkan atas pembagian wilayah
secara administrative, tetapi dimana perlu didasarkan atas lokasi
atau mudahnya system rujukan itu dicapai.
19. Tiap Tingkat Unit Kesehatan
Tiap tingkat unit kesehatan diharapkan melakukan penyaringan
terhadap penderita yangakan disalurkan dalam system rujukan.
20. Kemampuan Unit Kesehatan dan Petugas
Khususnya dalam perawatan ibu dijabarkan keterampilan
yang masing-masing diharapkan dari unit kesehatan, beserta
petugasnya.
22. Menentukan Kegawatdaruratan penderita
Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih ditemukan penderita
yang tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarga atau kader/dukun
bayi, maka segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
terdekat
23. Menentukan Kegawatdaruratan penderita
Tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan
kasus yang ditemui, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya, mereka harus menentukan kasus mana yang boleh
ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk
24. Menentukan Tempat Rujukan
Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan
yang mempunyai kewenangan dan terdekat termasuk fasilitas pelayanan
swasta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita
25. Memberikan Informasi Kepada
Penderita dan Keluarga
Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarga. Jika perlu
dirujuk, siapkan dan sertakan dokumentasi tertulis semua asuhan,
perawatan dan hasil penilaian (termasuk partograf) yang telah
dilakukan untuk dibawa ke fasilitas rujukan
26. Mengirimkan Informasi Pada Tempat
Rujukan yang Dituju
1. Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk
2. Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka
persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan
3. Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong
penderita bila penderita tidak mungkin dikirim
27. Persiapan penderita mencangkup Bidan, Alat,
Kendaraan, Surat, Obat, Keluarga, Uang,
Darah yang disingkat dengan BAKSOKUDA
Pengiriman Penderita
28. Tindak Lanjut Penderita
1. Untuk penderita yang telah dikembalikan (rawat
jalan pasca penanganan)
2. Penderita yang memerlukan tindakan lanjut tapi
tidak melapor harus ada tenaga kesehatan yang
melakukan kunjungan rumah.
30. 1.
2.
3.
Sudut Pemerintah
Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan
beberapa macam peralatan kedokteran pada setiap sarana
kesehatan.
Memperjelas sistem pelayanan kesehatan, karena terdapat
hubungan kerja antara berbagai sarana kesehatan yang tersedia
Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek
perencanaan
31. Sudut Masyarakat
1. Meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari
pemeriksaan yang sama secara berulang-ulang
2. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan, karena telah diketahui dengan jelas fungsi
dan wewenang setiap sarana pelayanan kesehatan
32. Sudut Kalangan Kesehatan
1. Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai
akibat positif lainnya seperti semangat kerja, ketekunan, dan dedikasi
2. Membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilan yakni
melalui kerjasama yang terjalin
3. Memudahkan dan atau meringankan beban tugas, karena setiap
sarana kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.
34. Rujukan Kesehatan
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit
dan peningkatan derajat kesehatan. Dengan demikian rujukan
kesehatan pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan
masyarakat (public health services). Rujukan kesehatan dibedakan atas
tiga macam yakni rujukan teknologi, sarana dan operasional.
35. Rujukan Medik
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan
penyakit serta pemulihan kesehatan. Dengan demikian rujukan
medik pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kedokteran
(medical services).
Saudara, mekanismehubungankerja yang memadukansatupelayanandenganpelayanankesehatan lain banyakmacamnya. Salah satudiantaranyadikenaldengannamasistemrujukan (referal system). Apakahandapernamerujukpasienkejenjangpelayanan yang lebihbaik? Indonesia jugamenganutsistemrujukanini, seperti yang dapatdilihatdalamSistemKesehatanNasional. Inilahsebabnyapelayanankesehatan yang ada di indonesia, dibedakanatasbeberapatingkatansepertirumahsakit yang dibedakanatasbeberapakelas, mulaidarikelas D padatingkat yang paling bawahsampaikekelas A padatingkat yang paling atas.SistemRujukanmenurutSK MenteriKesehatan RI No. 32 Tahun 1972 adalahSuatusistempenyelenggaraanpelayanankesehatan yang melaksanakanpelimpahantanggungjawabtimbalbalikterhadapsatukasuspenyakitataumasalahkesehatansecaravertikaldalamartidari unit yang berkemampuankurangkepada unit yang lebihmampuatausecara horizontal dalamartiantar unit-unit yang setingkatkemampuannya
Tujuan umum sistem rujukan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu serta untuk memberikan petunjuk kepada petugas puskesmas tentang pelaksanaan rujukan medis dalam rangka menurunkan angkakematian.
SedangkanTujuan khusus sistem rujukan adalahMeningkatkan kemampuan puskesmas dan peningkatannya dalam rangka menangani rujukan kasus “resiko tinggi” dan gawat darurat yang terkait dengan kematian ibu maternal dan bayi.Menyeragamkan dan menyederhanakan prosedur rujukan di wilayah kerja puskesmas.
SaudararujukanKesehatanMasyarakatterbagidalambeberapajenis:Rujukansaranaberupaantara lain bantuanlaboratoriumkesehatan, teknologiRujukantenagadalambentukantara lain dukungantenagaahliuntukpenyidikan.Rujukanoperasionalberupaantara lain bantuanobat, vaksin, panganpadasaatterjadibencana.
Rujukankasusuntukkeperluandiagnostik, pengobatan, tindakanoperasidll.Rujukanbahan (spesimen) untukpemeriksaan lab klinik yang lebihlengkapRujukanilmupengetahuanantara lain denganmendatangkanataumengirimTenaga yang kompetenatauahli
Jalurrujukanterbagimenjadirujukanmedisdanrujukanpelayanankesehatanmasyarakatuntuklebihjelasnyabacalahmateri di bawahiniRujukanPelayananMedis :AntaramasyarakatdenganpuskesmasAntarapuskesmaspembantu/bidan di desadenganpuskesmasIntern petugas / puskesmasrawatinapAntarpuskesmasataupuskesmasdenganrumahsakit, ataufasilitaspelayananlainnya
RujukanPelayananKesehatanMasyarakat :Dari puskesmaskeDinasKesehatanKabupaten / KotaDari puskesmaskeinstansi lain yang lebihkompetenbaikinstrasektoralmaupunlintassektoral.Bilarujukan di tingkatKabupaten Kota masihbelummampumenanggulangi, bisaditeruskankePropinsi / Pusat .
Yang KeduaRujukanMedis, terdiridari:KonsultasiPenderitaPengirimanbahanpemeriksaan
Bentukpelayanandalam system rujukanterbagitigayaitu Primary Health Care, Secondary Health Care (RS tipe C dan D), dan Tertiary Health Care (RS A dan B) yang akankitabahaslebihrinci di bawahini:Pelayanankesehatantingkatpertama (primary health care):Pelayanankesehatanjenisinidiperlukanuntukmasyarakat yang sakitringandanmasyarakat yang sehatuntukmeningkatkankesehatanmerekaataupromosikesehatan.
Jumlahkelompokini di dalamsuatupopulasisangatbesar(lebihkurang 85%), pelayanan yang diperlukanolehkelompokinibersifatpelayanankesehatandasar (basic health services), ataujugamerupakanpelayanankesehatan primer atauutama (primary health care).Bentukpelayananini di Indonesia adalahPuskesmas, Puskesmaspembantu, PuskesmaskelilingdanBalaipengobatan.
Pelayanankesehatantingkatkedua (secondary health services) :Pelayanankesehatanjenisinidiperlukanolehkelompokmasyarakat yang memerlukanperawatannginap, yang sudahtidakdapatditanganiolehpelayanankesehatan primer. BentukpelayananinimisalnyaRumahSakittipe C dan D , danmemerlukantersedianyatenaga-tenagaspesialis.
Pelayanankesehatantingkatketiga (tertiary health services) :Pelayanankesehataninidiperlukanolehkelompokmasyarakatataupasien yang sudahtidakdapatditanganiolehpelayanankesehatansekunder.Pelayanansudah complex, danmemerlukantenaga-tenaga super spesialis. Contoh di Indonesia: RumahSakittipe A dan B.
Dalammembina system rujukaniniperluditentukanbeberapahal:RegionalisasiRegionalisasiadalahpembagianwilayahpelaksanaan system rujukan.Pembagianwilayahinididasarkanataspembagianwilayahsecara administrative, tetapidimanaperludidasarkanataslokasiataumudahnya system rujukanitudicapai.Haliniuntukmenjaga agar pusat system rujukanmendapataruspenderitasecaramerata.
Tiaptingkat unit kesehatandiharapkanmelakukanpenyaringanterhadappenderitayangakandisalurkandalam system rujukan. Penderita yang dapatmelayanioleh unit kesehatantersebut, tidakperludikirimke unit lain yang lebihmampu.
Kemampuan unit kesehatandanpetugas.Kemampuan unit kesehatantergantungpadamacampetugasdanperalatannya.Walaupun demikian diharapkan mereka dapat melakukan keterampilan tertentu. Khususnya dalam perawatan ibu dijabarkan keterampilan yang masing-masing diharapkan dari unit kesehatan, beserta petugasnya.
Saudaradalampelaksanaanrujukanandaharusmemperhatikanlangkah-langkahdalammerujuk agar tidakterjadikesalahan ,langkah-langkah yang dilakukansebagaiberikut;Menentukan kegawatdaruratan penderitaPada tingkat kader atau dukun bayi terlatih ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarga atau kader/dukun bayi, maka segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat, oleh karena itu mereka belum tentu dapat menerapkan ke tingkat kegawatdaruratan.
Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas. Tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan tersebut harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk
Menentukan tempat rujukanPrinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai kewenangan dan terdekat termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita
MemberikaninformasikepadapenderitadankeluargaKajiulangrencanarujukanbersamaibudankeluarga.Jikaperludirujuk, siapkandansertakandokumentasitertulissemuaasuhan, perawatandanhasilpenilaian (termasukpartograf) yang telahdilakukanuntukdibawakefasilitasrujukan. Jikaibutidaksiapdenganrujukan, lakukankonselingterhadapibudankeluarganyatentangrencanatersebut.Bantumerekamembuatrencanarujukanpadasaatawalpersalinan.
Mengirimkaninformasipadatempatrujukan yang ditujuMemberitahukanbahwaakanadapenderita yang dirujuk.Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.Memintapetunjukdancarapenanganuntukmenolongpenderitabilapenderitatidakmungkindikirim.
Tindaklanjutpenderita:Untukpenderita yang telahdikembalikan (rawatjalanpascapenanganan)Penderita yang memerlukantindakanlanjuttapitidakmelaporharusadatenagakesehatan yang melakukankunjunganrumah.
Beberapamanfaatjugaakandiperolehjikaditinjaudariunsurpembentukpelayanankesehatanterlihatsebagaiberikut :Dari sudutpemerintahsebagaipenentukebijakanJikaditinjaudarisudutpemerintahsebagaipenentukebijakankesehatan (policy maker), manfaat yang akandiperolehantara lain:Membantupenghematandana, karenatidakperlumenyediakanbeberapamacamperalatankedokteranpadasetiapsaranakesehatan.Memperjelassistempelayanankesehatan, karenaterdapathubungankerjaantaraberbagaisaranakesehatan yang tersediaMemudahkanpekerjaanadministrasi, terutamapadaaspekperencanaan
Dari sudutmasyarakatsebagaipemakaijasapelayanan ( health consumer)Jikaditinjaudarisudutmasyarakatsebagaipemakaijasapelayanankesehatan (health consumer), manfaat yang akandiperolehantara lain :Meringankanbiayapengobatan, karenadapatdihindaripemeriksaan yang samasecaraberulang-ulangMempermudahmasyarakatdalammendapatkanpelayanan, karenatelahdiketahuidenganjelasfungsidanwewenangsetiapsaranapelayanankesehatan
Dari sudutkalangankesehatansebagaipenyelenggarapelayanankesehatanJikaditinjaudarisudutkalangankesehatansebagaipenyelenggarapelayanankesehatan (health provider), manfaat yang akandiperolehantara lain :Memperjelasjenjangkariertenagakesehatandenganberbagaiakibatpositiflainnyasepertisemangatkerja, ketekunan, dandedikasiMembantupeningkatanpengetahuandanketerampilanyaknimelaluikerjasama yang terjalinMemudahkandanataumeringankanbebantugas, karenasetiapsaranakesehatanmempunyaitugasdankewajibantertentu.
SistemKesehatanNasionalmembedakanmacamrujukan yang berlaku di indonesiamenjadiduayaknirujukankesehatandanrujukanMedik,seperti di uraikan di bawahini :RujukanKesehatan:Rujukaniniterutamadikaitkandenganupayapencegahanpenyakitdanpeningkatanderajatkesehatan.Dengandemikianrujukankesehatanpadadasarnyaberlakuuntukpelayanankesehatanmasyarakat (public health services).Rujukankesehatandibedakanatastigamacamyaknirujukanteknologi, saranadanoperasional.
RujukanMedikRujukaniniterutamadikaitkandenganupayapenyembuhanpenyakitsertapemulihankesehatan.Dengandemikianrujukanmedikpadadasarnyaberlakuuntukpelayanankedokteran (medical services).Saudara, apabilasistemrujukaninidapatterlaksana, dapatlahdiharapkanterciptanyapelayanankesehatan yang menyeluruhdantertentu.Selamat…….AndatelahselesaimempelajariKegiatanbelajar 2….. Selanjutnya, Andadapatmempelajaribeberapakegiatanbelajarberikutnya.SemogaSukses!