Gaya kepemimpinan kepala bagian humas Setda Kota Gorontalo cenderung demokratis. Gaya ini memberi kebebasan kepada staf untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan dan menyelesaikan tugas. Komunikasi dua arah yang baik membangun komitmen dan kerja sama tim dalam mensukseskan kegiatan. Hal ini mendukung pencapaian tujuan bagian humas.
1. Masalah
1. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan kepala bagian humas terhadap komitmen
kerja staf bagian humas setda Kota Gorontalo?
2.
Gaya kepemimpinan kepala bagian humas Setda Kota Gorontalo tidak otoriter atau lebih ke gaya
kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis
pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Karena di bagian humas Setda Kota Gorontalo perlu kerja tim untuk dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan, maka gaya kepemimpinan kepala bagian humas yang demokratis membuat tim yang
melakukan turun lapangan menjadi semakin solid dan bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan kepada mereka.
Di bagian humas dan protokol untuk satu kegiatan dari kepala daerah, memang memerlukan tim
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut. Misalnya saja ketika kepala daerah menghadiri
acara di manapun itu, baik di kantor maupun diluar kantor, maka perlu tim dari protokol untuk
mengatur kesiapan acara dan humas untuk dokumentasi dan publikasi kegiatan tersebut.
Untuk itulah, kepala bagian humas selalu memberikan kesempatan kepada staf untuk dapat
melakukan apa yang sudah menjadi komitmen bersama yaitu mensukseskan semua kegiatan
kepala daerah.
Dengan diberikan kewenangan secara bebas kepada staf sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya maka staf pun dapat bekerja dengan baik dan lebih leluasa dalam berkreasi, selama hal
itu tidak memberikan efek tidak baik terhadap keseluruhan bagian humas dan protokol.
Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan
ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk
mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota
yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi
Komunikasi yang dibangun oleh pemimpin lebih kepada bottom up atau komunikasi dari bawah
ke atas. Semua bawahan diberikan kesempatan untuk memberikan saran. Namun saran dari
bawahan walaupun diterima dengan baik oleh pimpinan, tetapi tidak semua semua dapat
dilakukan. Masih dilakukan pemilahan terhadap saran yang bisa dilaksanakan dan yang tidak
bisa dilaksanakan.
Dengan adanya proses komunikasi yang baik maka ada proses penyampaian informasi baik dari atasan
kepada bawahan. Tetapi proses komunikasi tidak hanya menyampaikan informasi atau hanya agar orang
lain juga bersedia menerima dan melakukan perbuatan atau kegiatan yang dikehendaki sehingga akan
terjalin suasana yang harmonis kepada para bawahan mengetahui secara pasti keinginan atasan, dan
2. apa yang harus dikerjakan kaitannya dengan usaha kerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang
telah ditetapkan.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Robbin (2004 : 146), sebagai berikut: komunikasi memelihara
motivasi dengan memberi penjelasan kepada bawahan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan
kinerja.