SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN
                         SUKASARI

   EVALUATION OF WASTE MANAGEMENT SYSTEM IN DISTRICT OF
                        SUKASARI

                                        Zulfikar1 dan Mochammad Chaerul2
                                          Program Studi Teknik Lingkungan
                                        Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
                                             Institut Teknologi Bandung
                        1
                          zulfikarindonesia@hotmail.com, 2mochammad.cherul@ftsl.itb.ac.id


Abstrak
Evaluasi terhadap pengelolaan sampah dibutuhkan untuk dapat memberikan masukan mengenai hal-hal yang perlu
diperbaiki dalam pengelolaan sampah agar terlaknsana pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Hal ini
menjadi semakin penting untuk direalisasikan karena adanya UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah yang
mewajibkan hal tersebut. Untuk kota Bandung, hal ini dirasakan semakin mendesak karena semenjak ditutupnya
TPA Leuwigajah Kota Bandung belum memiliki rencana jangka panjang dalam pengelolaan sampahnya.
Kecamatan Sukasari dipilih sebagai wilayah studi dengan pertimbangan karakternya yang dapat merepresentasikan
karakter Kota Bandung dari sisi kependudukan dan kondisi persampahan. Dengan jumlah penduduk 65.604 jiwa
yang tersebar di empat kelurahan, Kecamatan Sukasari dilengkapi dengan enam TPS. Hasil sampling sampah
dengan metode SNI 19-3964-1995 dan SNI M 36-1991-03 menunjukkan bahwa angka timbulan sampah di
Kecamatan Sukasari adalah sebesar 0,36 kg/org/hari atau 2,15 liter/org/hari dengan komposisi terbesar adalah
organik terkompos (61%) kemudian kertas (12%). Timbulan sampah ini dinilai berpotensi untuk diminimasi.
Kondisi TPS di Kecamatan Sukasari sudah cukup baik namun perlu sarana pengumpulan sampah sesuai dengan
kebutuhan wilayah pelayanannya. Sub-sistem persampahan (peraturan/hukum, kelembagaan, peran serta
masyarakat, pembiayaan, dan teknis operasional) di Kecamatan Sukasari juga dinilai masih berjalan secara
terpisah karena belum terjadi suatu kesinambungan yang saling menguntungkan.

Kata Kunci: pengelolaan sampah, evaluasi, sampling, TPS, sub-sistem persampahan.

Abstract
Evaluation of waste management is needed to give suggestion about things that has to be improved in waste
management so the proper and environmentally sound waste management could be implemented. It become more
essential to do so because UU No. 18/2008 about Waste Management say that it’s a must. For Bandung City, it
become more urgent because since the Leuwigajah Landfill operation is terminated Bandung has no long-period
plan for it’s waste management. District of Sukasari is chosen to be the study place considering it’s character that
represent Bandung City characteristic in the demography and waste condition. With 65.604 people who spread in
four sub-district. District of Sukasari has six waste transfer depo. The result of waste sampling by using the SNI 19-
3964-1995 and SNI M 36-1991-03 method show that the rate of waste generation in Sukasari District is 0,36
kgs/person/day or 2,15 liters/person/day with the biggest composition is compostable organic (61%) and paper
(12%). The waste generation is potential to be reduced. Waste transfer depo in Sukasari District is quite well but
need collecting facility that suite the needs of the service area. The waste sub-system (rules/law, institutional,
public-community participation, funding, and operational technology) is considered going separately because
there’s no collaboration that could give benefits for each other.

Key words: waste management, evaluation, sampling, waste transfer depo, waste sub-system.
PENDAHULUAN

        Permasalahan sampah perkotaan di Indonesia merupakan masalah yang belum
terselesaikan secara tuntas. Dari total sampah yang dihasilkan oleh masyarakat diperkirakan
hanya 60%-70% yang diangkut ke TPA oleh pihak yang berwenang. Sebagian besar sampah
yang tidak tertangani pemerintah biasanya dibakar atau dibuang ke sungai dan hanya sebagian
kecil yang ditangani oleh pemulung (Damanhuri, 2009). Pemerintah lokal dipercaya untuk
menangani pengelolaan sampah. Namun karena prioritasnya rendah, pelayanan ini di negara
berkembang menjadi tidak efisien dan tidak berkembang. Pembiayaan yang membengkak,
kekurangan dana operasional, kelembagaan yang berkualitas rendah, ketidakdisiplinan petugas,
kurangnya tenaga terlatih dan tekanan politis membuat situasi semakin buruk (Joseph, 2006).
Dalam menentukan kebijakan pengelolaan sampah, pengambil keputusan umumnya
mempertimbangkan dua aspek yaitu hierarki pengelolaan sampah dan aspek jarak (Mohan,
2006).
        Bandung sebagai bagian dari salah satu kota besar di Indonesia yang terus berkembang
memerlukan solusi-solusi penanganan sampah. Terlebih lagi hal ini dirasakan semakin mendesak
setelah terjadinya bencana longsor di TPA Leuwigajah pada Februari 2005 yang menyebabkan
harus ditutupnya TPA tersebut dan sampah Kota Bandung dibuang menuju TPA Sarimukti yang
kapasitasnya terus berkurang. Populasi penduduk Kota Bandung menurut data Susenas 2007
adalah sebanyak 2.329.929 jiwa dan menghasilkan sampah 1.551 ton/hari.
        Menurut UU No. 18/2008 Tentang Pengelolaan Sampah, pengelolaan sampah adalah
kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah [Pasal 1 ayat (5)]. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya
(Pasal 4). Juga ditekankan bahwa pengelolaan sampah harus berwawasan lingkungan. Peraturan
yang berskala nasional ini dalam pelaksanaannya perlu diperjelas dengan perangkat peraturan
yang bersifat lebih teknis seperti peraturan daerah. Untuk Kota Bandung peraturan daerah yang
mengatur hal ini adalah Peraturan Daerah Kota Bandung No. 03 Tahun 2005 Tentang
Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan. Namun implementasinya di
masyarakat perlu dipelajari lebih lanjut.
        Bagaimanapun juga, keinginan masyarakat untuk berperan serta tergantung kepada
karakter personalnya seperti pendapatan per kapita, tingkat pendidikan, pengetahuan terhadap
metode ilmiah pendaur-ulangan, tingkat penerimaan pelayanan dari pemerintah setempat, usia,
dan jenis kelamin (Chakrabarti, 2008). Masyarakat dapat berperan serta dalam pengeloaan
sampah yang lebih ramah lingkungan dengan cara mengelola sampah sejak di rumahnya masing-
masing dengan mengurangi tingkat produksi sampah, memilah, mengompos, dan kegiatan
lainnya. Minimasi atau pengurangan sampah tidah hanya berpengaruh pada berkurangnya
penggunaan bahan namun dapat memberikan keuntungan lain pada proses seperti mengurangi
dampak lingkungan pada pembuangan sampah (Henningson, 2001).
        Untuk melaksanakan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan secara efektif
dan efisien di Kota Bandung diperlukan pendataan sistem pengelolaan sampah yang telah
dijalankan dan juga evaluasinya. Kecamatan Sukasari dipilih sebagai wilayah studi karena
karakteristiknya yang dinilai dapat merepresentasikan Kota Bandung dalam hal kependudukan
dan kondisi persampahannya.
        Dengan diberikannya evaluasi secara umum dalam penyediaan layanan publik,
pendekatan cara baru dibutuhkan untuk meningkatkan pemenuhan tanggung jawab pada sektor
publik, sektor pribadi, dan masyarakat umum. Untuk itu, pemerintah setempat perlu menganalisa
semua kemungkinan pelayanan sebagai suatu kesatuan usaha untuk memberikan pelayanan
publik dalam memberikan solusi untuk masalah persampahan (Chakrabarti, 2008). Makalah ini
diharapkan dapat menjadi sumbangan referensi yang dapat digunakan oleh instansi terkait dalam
pelaksanaan pengelolaan persampahan di Kota Bandung.

Gambaran Umum Kecamatan Sukasari

       Kecamatan Sukasari terletak di bagian utara Kota Bandung. Kecamatan Sukasari
merupakan salah satu kecamatan dari 26 kecamatan di Kota Bandung. Dilihat dari letak
geografis daerah studi ini terletak di 06o Lintang Selatan dan 22o Bujur Timur, ketinggian ± 700
meter di atas permukaan laut. Temperatur rata-rata 23oC dengan curah hujan rata-rata 1.807
mm/tahun. Batas-batas Kecamatan Sukasari:
        - Utara       :        Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat
        - Timur       :        Kecamatan Cidadap
        - Selatan :            Kecamatan Sukajadi
        - Barat       :        Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat
       Kecamatan Sukasari memiliki jumlah penduduk sebanyak 65.604 jiwa yang terdiri dari
33.551 jiwa laki-laki dan 32.053 jiwaperempuan. Jumlah Kepala Keluarga di Kecamatan
Sukasari saat ini 12.361 KK yang tersebar di 4 kelurahan seperti yang dijelaskan pada Tabel 1
mengenai persebaran penduduk.

                       Tabel 1. Persebaran Kependudukan Tahun 2008
                    Kelurahan       Σ RT Σ RW Jumlah Penduduk
                    Sarijadi        98      11      26.581
                    Sukarasa        56      8       12.147
                    Gegerkalong 38          7       23.854
                    Isola           29      6       15.169
           Sumber: Bandung dalam Angka 2005 dan Profil Kecamatan Sukasari 2008

       Penduduk Kecamatan Sukasari tinggal dalam rumah-rumah yang dapat dikategorikan
berdasarkan bahan bangunannya menjadi tiga kaegori, yaitu: permanen, semi-permanen, dan non
permanen. Persentase setiap kategori rumah yang ada di Kecamatan Sukasari dapat dilihat pada
Tabel 2 mengenai prasarana perumahan.

                          Tabel 2. Prasarana Perumahan Tahun 2008
                       No.         Uraian        Jumlah Keterangan
                        1        Permanen        14.181       51%
                        2     Semi Permanen      13.211       48%
                        3     Tidak Permanen       349        1%
          Sumber: Profil dan Tipologi Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun 2008

METODOLOGI

      Metodologi yang digunakan dalam penyusunan makalah ini meliputi pengumpulan data
sekunder, pengambilan data primer, dan pengolahan data.
Pengumpulan Data Sekunder
        Pengumpulan data mengenai kependudukan dan prasarana perumahan dilakukan dengan
menghubungi pemerintah setempat yaitu Kantor Kecamatan Sukasari dan Kantor Biro Pusat
Statistik Kota Bandung.

Pengambilan Data Primer
      Pengambilan data primer dilakukan dengan mendatangi TPS untuk melakukan
pengamatan langsung dan wawancara singkat. Selain itu dilakukan juga sampling timbulan dan
komposisi sampah. Sampling timbulan dan komposisi sampah dilakukan dengan menentukan titik
sampling dengan metode stratified random sampling berdasarkan prasarana perumahan dan persebaran penduduk
                           atified
terlebih dahulu. Kemudian sampling dilakukan dengan menggunakan metode SNI 19-3964-1995 dan
                                                                                     19
SNI M 36-1991-03 yaitu pengukuran sampah langsung di sumber dengan menggunakan
sampling box selama delapan hari berturut
                                    berturut-turut yang kemudian akan menghasilkan data
timbulan, densitas, dan komposisi sampah. Selain itu dilakukan juga pengamatan terhadap
keberlangsungan lima sub-sistem pengelolaan sampah yaitu: peraturan/hukum, kelembag
                          sistem                                              kelembagaan,
peran serta masyarakat, pembiayaan, dan teknis operasional. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai sistem pengelolaan sampah eksisting.


Pengolahan Data untuk Mendapatkan Evaluasi yang Sesuai
        Pengolahan data dilakukan dengan membandingkan kondisi sistem pengelolaan sampah
hasil pengamatan dengan literatur dihubungkan dengan data mengenai timbulan dan komposisi
sampah yang didapatkan dari hasil pengukuran.

Untuk lebih jelasnya metodologi yang dilaksanakan digambarkan p
                                                              pada Gambar 1.
                                                                    ambar


                                      Pengumpulan Data Sekunder

                         Data Kependudukan                           Data Prasarana Perumahan




                                        Pengambilan Data Primer
                                             Sampling Timbulan dan         Pengamatan Keberlangsungan
                    Pengamatan TPS
                                               Komposisi Sampah           Sub-Sistem Pengelolaan Sampah
                                                                              Sistem




                    Pengolahan Data untuk Mendapatkan Evaluasi yang Sesuai


                                         Gambar 1. Metodologi
HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampling Timbulan dan Komposisi Sampah
        Sampling timbulan dan komposisi sampah diawali dengan penentuan titik sampel. Titik
sampel ditentukan dengan menggunakan persamaan Slovin dengan toleransi galat sebesar 0,1.
              Data          :      - Jumlah penduduk = 65.604 jiwa
                                   - Jumlah jiwa per keluarga = 6 orang
              Persamaan     :      n = N/(1+Ne2)
              Keterangan :         n = jumlah sampel
                                   N = total populasi
                                   e = toleransi galat
              Perhitungan :        n = 65.604/(1+65.604 x 0,12)
                                     = 99,84 jiwa = 100 jiwa
                                   Jumlah titik sampel = 100 jiwa/6 orang per KK = 17 KK
        Sedangkan untuk penentuan persebaran titik sampel digunakan metode stratified random
sampling berdasarkan persebaran penduduk (data Tabel 1) dan prasarana perumahan (data Tabel
2) kemudian didapatkan hasil persebaran yang dipaparkan dalam Tabel 3 mengenai Persebaran
Titik Sampel.
                              Tabel 3. Persebaran Titik Sampel
                 Kelurahan                   Jumlah Titik Sampel
                               Permanen Semi Permanen Non Permanen
                   Sarijadi        4                1                 1
                  Sukarasa         -                3                 -
                Gegerkalong        4                1                 -
                    Isola          1                2                 -

     Hasil dari sampling yang dilakukan dipaparkan pada Tabel 4 mengenai Hasil Sampling
Kecamatan Sukasari dan Tabel 5 mengenai Hasil Sampling per Jenis Perumahan serta pada
Gambar 2 mengenai Komposisi Sampah Sukasari.

                                  Tabel 4. Hasil Sampling
                                                   2,15 liter/orang/hari
                              Timbulan
                                                   0,36 kg/orang/hari
                      Berat Harian Rata-rata      36,46 Kg
                      Volume Harian Rata-rata      0,22 m3
                      Densitas Harian Rata-rata 166,13 Kg/m3

                       Tabel 5. Hasil Sampling per Jenis Perumahan
         Jenis Perumahan Timbulan (kg/orang/hari) Timbulan (liter/orang/hari)
            Permanen                  0,19                        1,14
         Semi-Permanen                0,15                        0,89
          Non Permanen                0,02                        0,13
B3 dan lainnya
                          Organik Tak                   8%
                          Terkompos                                   Plastik Kerasan
                              3%                                             4% Plastik
                                                                              Lembaran
                                                                                 9%


                         Organik                                    Kertas
                        Terkompos                                    12%
                           61%

                                                                              Logam
                                                                                0%
                                                                    Kaca
                                                                     3%



                           Gambar 2. Komposisi Sampah Sukasari

        Dilihat dari komposisinya, sampah Kecamatan Sukasari memiliki potensi yang cukup
tinggi untuk diminimasi. Sampah organik terkompos yang berjumlah 61% dari total sampah
dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi kompos, sampah kertas yang berjumlah 12% dari t total
sampah dapat didaur-ulang menjadi recycled paper, sedangkan sisa sampah berupa plastik dapat
                      ulang
dijual.

Pengamatan TPS
      Hasil pengamatan TPS dijabar
          il                  dijabarkan pada Tabel 5 mengenai Tempat Penampungan
Sementara Sampah Sukasari dan persebarannya digambarkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Persebaran TPS

     Tabel 5. Tempat Penampungan Sementara Sampah Sukasari
    TPS          Sarana         Ritasi       Jumlah    Jumlah
               Transportasi Pengangkutan     Sarana    Petugas
                 ke TPA                  Pengumpulan
                Sarimukti
   Orari          Load        Sehari 2 x   4 gerobak       3
                Hauled 10
                   m3
 Sarimadu         Load        Sehari 2 x  4 gerobak, 2    10
                Hauled 10                     mobil
                   m3
KPAD Barat        Load      Seminggu 2 x   3 gerobak       5
                Hauled 10
                   m3
  KPAD            Load        Sehari 1 x   6 gerobak      10
   Timur        Hauled 10
                   m3
   Pasar          Load        Sehari 1 x   4 gerobak       8
Gegerkalong Hauled 10
                   m3
   Pasar          Load        Sehari 2 x   4 gerobak       8
  Sarijadi     Hauled 6 m3
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat diperkirakan kapasitas dan kebutuhan
gerobak (dengan ritasi pengumpulan 3 kali sehari) setiap TPS dengan hasil perkiraan seperti
pada Tabel 6.

              Tabel 6. Perkiraan Kapasitas Harian dan Kebutuhan Gerobak TPS
              TPS            Perkiraan Kapasitas Harian Kebutuhan Sarana Gerobak
             Orari                     20 m3                         7
                                            3
           Sarimadu                    20 m                          7
          KPAD Barat                    3 m3                         1
         KPAD Timur                    20 m3                         7
       Pasar Gegerkalong               10 m3                         4
         Pasar Sarijadi                12 m3                         4

        Dari hasil perkiraan tersebut, total jumlah gerobak yang dibutuhkan adalah sebanyak 30
gerobak. Satu mobil pick-up pengangkut sampah memiliki kapasitas sama dengan tiga gerobak.
Jadi jika enam gerobak kebutuhan itu dikonversi dengan dua mobil pengangkut maka dibutuhkan
24 gerobak dan 2 mobil pengangkut. Jumlah ini telah terpenuhi dengan ketersediaan sarana
pengangkut sampah di Kecamatan Sukasari yaitu 25 gerobak dan 2 mobil pengangkut. Namun
persebaran sarana tersebut dapat lebih disesuaikan agar beban kerja dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan.


Hasil Pengamatan Lima Sub-Sistem Persampahan
   1. Peraturan/Hukum
               Di Kecamatan sukasari peraturan mengenai sistem pengelolaan sampah yang
       berlaku kurang disosialisasikan dengan baik sehingga tidak banyak warga yang benar-
       benar memahaminya dan masing-masing bertindak sesuai dengan kemauannya masing-
       masing. Peraturan mengenai persampahan yang dikenal masyarakat Sukasari umumnya
       adalah Perda K3 Bandung No. 11/2005 yang dikritik banyak pihak kurang berjalan
       dengan baik. Sedangkan UU No. 18/2008 yang lebih baru dan lebih spesifik mengenai
       persampahan belum tersosialisasi dengan baik. Namun memang UU No. 18/2008 ini
       perlu dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah yang sampai saat ini belum diterbitkan.
       Hal ini menjadi kendala di bidang peraturan yang mengatur tentang persampahan.
       Beberapa warga di Kecamatan Sukasari mencoba untuk membuat peraturan sendiri di
       tingkat RW namun masih dalam tahap pembuatan.
   2. Kelembagaan dan Organisasi
               Di Kecamatan Sukasari, penyelenggaraan pengelolaan persampahan umumnya
       dilaksanakan oleh P.D. Kebersihan Kota Bandung. Namun pelaksanaan di lapangan dapat
       dibantu oleh kelembagaan setempat. Seperti misalnya yang berlangsung di komplek
       perumahan tertentu dimana pengambilan sampah dari setiap rumah (door-to-door)
       dilaksanakan oleh pengurus komplek untuk kemudian diserahkan kepada P.D.
       Kebersihan.
               Di beberapa wilayah kelembagaan setempat memiliki sarana sendiri untuk
       mengangkut sampahnya ke TPS. Misalnya di Pondok Pesantren Daarut Tauhid yang
       membuang sampah setiap harinya ke TPS Sarimadu dengan menggunakan mobil pick-up
       milik Pondok Pesantren Daarut Tauhid sendiri.
3. Pembiayaan
               Retribusi merupakan salah satu bentuk nyata partisipasi masyarakat di dalam
      membiayai program pengelolaan persampahan. Retribusi ini dibayarkan kepada P.D.
      Kebersihan Kota Bandung atau pihak lainnya yang menyelenggarakan pengelolaan
      sampah. Besar biaya retribusi bervariasi namun umumnya berada di kisaran Rp3.000,-
      sampai dengan Rp5.000,- per bulan.
   4. Peran Serta Masyarakat
               Sub-sistem ini sebenarnya telah berjalan dengan cukup baik di beberapa kompleks
      perumahan Kecamatan Sukasari. Secara berkala diadakan kerja bakti warga dan ada juga
      warga yang sudah mulai melakukan pengomposan dan/atau memilah sampahnya. Namun
      hal ini tidak terjadi secara merata karena di tempat-tempat lainnya di Kecamatan Sukasari
      masih banyak warga yang hanya membuang sampahnya ke tempat sampah dan kemudian
      tidak lagi mempedulikannya. Peran serta masyarakan sejauh ini secara umum masih
      merupakan atas inisiatif warga sendiri tanpa melibatkan pihak pemerintah.
   5. Teknis Operasional
               Teknis pengelolaan persampahan yang umumnya dilaksanakan di Kecamatan
      Sukasari adalah metode pindah-angkut-buang. Sampah yang terletak di bak sampah
      masing-masing rumah dipindahkan ke TPS dengan menggunakan gerobak ataupun mobil.
      Sampah ini kemudian menunggu untuk diangkut oleh truk kontainer sampah ke TPA
      Sarimukti. Pemindahan sampah dari rumah-rumah ke TPS sebagian besar menggunakan
      gerobak yang ditarik oleh seorang petugas. Wilayah Kecamatan Sukasari yang wilayah
      utaranya lebih tinggi dari wilayah selatan mengakibatkan daerah ini banyak terdapat
      tanjakan dan turunan sehingga menyulitkan pemindahan sampah dengan gerobak
      sehingga untuk beberapa wilayah tertentu seperti di TPS Sarimadu dibantu dengan sarana
      mobil pengumpul sampah. Namun sarana pengumpulan ini belum sesuai dengan
      kebutuhan pelayanannya sehingga masih mengakibatkan adanya sampah yang tidak
      terangkut dari warga.

Evaluasi

         Dilihat dari besar timbulan sampah yang dihasilkan jika dibandingkan dengan data dari
literatur yaitu Tabel 7 Spesifikasi Timbulan Sampah Kota Kecil dan Sedang di Indonesia, maka
timbulan sampah Sukasari dapat dikatakan cukup rendah karena berada di bawah tingkatan Kota
Kecil.
                  Tabel 7. Timbulan Sampah Kota Kecil dan Sedang di Indonesia
               No     Klarifikasi kota          Volume          Berat (kg/orang/hari)
                                          (liter/orang/hari)
            1.        Kota sedang             2,75 – 3,25            0,70 – 0,80
           2.      Kota kecil              2,50 – 2,75             0,625 – 0,70
Sumber: Standar Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia Dept.
                                PU. LPMB. Bandung, 1993.

       Namun dilihat dari komposisinya, sampah di Kecamatan Sukasari memiliki potensi yang
besar untuk lebih diminimalisir. Lebih dari setengah timbulan sampah Sukasari adalah organik
yang dapat dikomposkan. Kemudian 19% adalah sampah kertas yang memiliki potensi untuk
didaur ulang atau digunakan kembali.
        Setiap sub-sistem pengelolaan persampahan di Kecamatan Sukasari telah berjalan dengan
cukup stabil namun belum menunjukkan adanya kesinambungan antara satu sub-sistem dengan
sub-sistem lainnya sehingga berpotensi untuk menimbulkan kekacauan jika tidak segera
dibenahi. Pengelolaan persampahan di Kecamatan Sukasari dinilai masih berjalan secara spontan
dan belum siap mengantisipasi keadaan yang akan datang. Pertumbuhan penduduk yang terus
meningkat memungkinkan terjadinya peningkatan timbulan sampah. Oleh karena itu diperlukan
suatu rencana untuk menghadapi peningkatan jumlah penduduk tersebut.

KESIMPULAN

        Pengamatan terhadap sistem pengelolaan persampahan menunjukkan beberapa hal yang
dapat dievaluasi. Hasil sampling menunjukkan bahwa walaupun tingkat timbulan sampah
Kecamatan Sukasari masih terbilang kecil namun masih sangat berpotensi untuk dilakukan
minimasi. Fasilitas/sarana pengumpul sampah di TPS-TPS perlu diratakan sesuai dengan
kebutuhan wilayah layanannya. Selain itu dirasakan perlunya suatu kesinambungan antara lima
sub-sistem persampahan yang ada dan perencanaan pengelolaan sampah untuk menghadapi
keadaan masa depan saat jumlah penduduk semakin meningkat.

Ucapan Terima Kasih

      Penelitian ini terlaksana karena bantuan dari Program Hibah Kompetisi berbasis Institusi
(PHK-I) Program Studi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung.


REFERENSI

(2005) Bandung dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kota Bandung. Bandung.
(2007) Bandung dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kota Bandung. Bandung.
Damanhuri, Enri & Tri Padmi, (2006), Diktat Kuliah TL-3150 Pengelolaan Sampah. Program
      Studi Teknik Lingkungan, FTSL, ITB. Bandung.
Chakrabarti, Snighda. Amita Majumder, Subhendu Chakrabarti, Public-Community
      Participation in Household Waste Management in India: An Operational Approach.
      Habitat International.
Damanhuri, Enri. I Made Wahyu, Ruslan Ramang, Tri Padmi, (2009), Evaluation of
      Municipal Solid Waste Flow in the Bandung Metropolitan Area Indonesia. The 3rd Expert
      Meeting in Solid Waste Management in Asia and Pacific Islands.
Henningson, Stefan. Rachel M. Pratt, Paul S. Phillips, Katherine Hyde, (2001), Waste
      Minimisation Clubs: A Cost-Efficient Policy Instrument?. European Environment.
Joseph, Kurian, (2006), Stakeholder Participation for Sustainable Waste Management. Habitat
      International.
Mohan, R., J. Robins Spiby, A. Jefferis, G.S. S. Leonardi, (2006), Sustainable Waste
      Management in the UK: The Public Health Role. Public Health.

More Related Content

What's hot

Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015) Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
ikhsan setiawan
 
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestikPerda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
PRO YENI EP
 
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutanKajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
Fitri Indra Wardhono
 
Methodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi airMethodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi air
aliakbar2015
 

What's hot (11)

Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan PermukimanBuku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
 
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015) Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
 
Bab 6 limbah padat dan b3
Bab 6 limbah padat dan b3Bab 6 limbah padat dan b3
Bab 6 limbah padat dan b3
 
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestikPerda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
 
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutanKajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
Kajian upaya perwujudan jakarta berkelanjutan
 
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021 Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
 
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanBestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
 
Kelompok 2 jurnal
Kelompok 2 jurnalKelompok 2 jurnal
Kelompok 2 jurnal
 
Methodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi airMethodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi air
 
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
 

Similar to Evaluasi sistem-pengelolaan-sampah-di-kecamatan-sukasari

7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
Dwitantri Rezkiandini
 
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
hidanganhendra
 
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
Krismiyati Tasrin
 
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docxBhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
GuruMagang1
 
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
dangdutberutu
 
MASYARAKAT KAMPUNG URUG, SUKAJAYA, BOGOR.pdf
MASYARAKAT KAMPUNG URUG, SUKAJAYA, BOGOR.pdfMASYARAKAT KAMPUNG URUG, SUKAJAYA, BOGOR.pdf
MASYARAKAT KAMPUNG URUG, SUKAJAYA, BOGOR.pdf
VitusAntonio
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Samson Supeno
 

Similar to Evaluasi sistem-pengelolaan-sampah-di-kecamatan-sukasari (20)

Jurnal pemberdayaan mayaraka
Jurnal pemberdayaan mayarakaJurnal pemberdayaan mayaraka
Jurnal pemberdayaan mayaraka
 
Kampung tematik klakublik
Kampung tematik klakublikKampung tematik klakublik
Kampung tematik klakublik
 
7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
7 a pengaruh tpst bantar gebang terhadap penurunan kualitas lingkungan sekitar
 
jurnal 1.pdf
jurnal 1.pdfjurnal 1.pdf
jurnal 1.pdf
 
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
 
ppt sidang KP.pptx
ppt sidang KP.pptxppt sidang KP.pptx
ppt sidang KP.pptx
 
213-361-1-SM(1).pdf
213-361-1-SM(1).pdf213-361-1-SM(1).pdf
213-361-1-SM(1).pdf
 
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
 
Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Bandung (2006)
Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Bandung (2006)Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Bandung (2006)
Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Bandung (2006)
 
model pengelolaan di pembhsn.pdf
model pengelolaan di pembhsn.pdfmodel pengelolaan di pembhsn.pdf
model pengelolaan di pembhsn.pdf
 
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
Evaluasi Kinerja Pelayanan Persampahan di Wilayah Metropolitan Bandung Raya, ...
 
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docxBhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
 
Rumah kumuh
Rumah kumuhRumah kumuh
Rumah kumuh
 
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung TimurBuku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
 
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
 
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
 
MASYARAKAT KAMPUNG URUG, SUKAJAYA, BOGOR.pdf
MASYARAKAT KAMPUNG URUG, SUKAJAYA, BOGOR.pdfMASYARAKAT KAMPUNG URUG, SUKAJAYA, BOGOR.pdf
MASYARAKAT KAMPUNG URUG, SUKAJAYA, BOGOR.pdf
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
 
Praktek Baik Program NUSP-2
Praktek Baik Program NUSP-2Praktek Baik Program NUSP-2
Praktek Baik Program NUSP-2
 
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdfPra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Evaluasi sistem-pengelolaan-sampah-di-kecamatan-sukasari

  • 1. EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN SUKASARI EVALUATION OF WASTE MANAGEMENT SYSTEM IN DISTRICT OF SUKASARI Zulfikar1 dan Mochammad Chaerul2 Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung 1 zulfikarindonesia@hotmail.com, 2mochammad.cherul@ftsl.itb.ac.id Abstrak Evaluasi terhadap pengelolaan sampah dibutuhkan untuk dapat memberikan masukan mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan sampah agar terlaknsana pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Hal ini menjadi semakin penting untuk direalisasikan karena adanya UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah yang mewajibkan hal tersebut. Untuk kota Bandung, hal ini dirasakan semakin mendesak karena semenjak ditutupnya TPA Leuwigajah Kota Bandung belum memiliki rencana jangka panjang dalam pengelolaan sampahnya. Kecamatan Sukasari dipilih sebagai wilayah studi dengan pertimbangan karakternya yang dapat merepresentasikan karakter Kota Bandung dari sisi kependudukan dan kondisi persampahan. Dengan jumlah penduduk 65.604 jiwa yang tersebar di empat kelurahan, Kecamatan Sukasari dilengkapi dengan enam TPS. Hasil sampling sampah dengan metode SNI 19-3964-1995 dan SNI M 36-1991-03 menunjukkan bahwa angka timbulan sampah di Kecamatan Sukasari adalah sebesar 0,36 kg/org/hari atau 2,15 liter/org/hari dengan komposisi terbesar adalah organik terkompos (61%) kemudian kertas (12%). Timbulan sampah ini dinilai berpotensi untuk diminimasi. Kondisi TPS di Kecamatan Sukasari sudah cukup baik namun perlu sarana pengumpulan sampah sesuai dengan kebutuhan wilayah pelayanannya. Sub-sistem persampahan (peraturan/hukum, kelembagaan, peran serta masyarakat, pembiayaan, dan teknis operasional) di Kecamatan Sukasari juga dinilai masih berjalan secara terpisah karena belum terjadi suatu kesinambungan yang saling menguntungkan. Kata Kunci: pengelolaan sampah, evaluasi, sampling, TPS, sub-sistem persampahan. Abstract Evaluation of waste management is needed to give suggestion about things that has to be improved in waste management so the proper and environmentally sound waste management could be implemented. It become more essential to do so because UU No. 18/2008 about Waste Management say that it’s a must. For Bandung City, it become more urgent because since the Leuwigajah Landfill operation is terminated Bandung has no long-period plan for it’s waste management. District of Sukasari is chosen to be the study place considering it’s character that represent Bandung City characteristic in the demography and waste condition. With 65.604 people who spread in four sub-district. District of Sukasari has six waste transfer depo. The result of waste sampling by using the SNI 19- 3964-1995 and SNI M 36-1991-03 method show that the rate of waste generation in Sukasari District is 0,36 kgs/person/day or 2,15 liters/person/day with the biggest composition is compostable organic (61%) and paper (12%). The waste generation is potential to be reduced. Waste transfer depo in Sukasari District is quite well but need collecting facility that suite the needs of the service area. The waste sub-system (rules/law, institutional, public-community participation, funding, and operational technology) is considered going separately because there’s no collaboration that could give benefits for each other. Key words: waste management, evaluation, sampling, waste transfer depo, waste sub-system.
  • 2. PENDAHULUAN Permasalahan sampah perkotaan di Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan secara tuntas. Dari total sampah yang dihasilkan oleh masyarakat diperkirakan hanya 60%-70% yang diangkut ke TPA oleh pihak yang berwenang. Sebagian besar sampah yang tidak tertangani pemerintah biasanya dibakar atau dibuang ke sungai dan hanya sebagian kecil yang ditangani oleh pemulung (Damanhuri, 2009). Pemerintah lokal dipercaya untuk menangani pengelolaan sampah. Namun karena prioritasnya rendah, pelayanan ini di negara berkembang menjadi tidak efisien dan tidak berkembang. Pembiayaan yang membengkak, kekurangan dana operasional, kelembagaan yang berkualitas rendah, ketidakdisiplinan petugas, kurangnya tenaga terlatih dan tekanan politis membuat situasi semakin buruk (Joseph, 2006). Dalam menentukan kebijakan pengelolaan sampah, pengambil keputusan umumnya mempertimbangkan dua aspek yaitu hierarki pengelolaan sampah dan aspek jarak (Mohan, 2006). Bandung sebagai bagian dari salah satu kota besar di Indonesia yang terus berkembang memerlukan solusi-solusi penanganan sampah. Terlebih lagi hal ini dirasakan semakin mendesak setelah terjadinya bencana longsor di TPA Leuwigajah pada Februari 2005 yang menyebabkan harus ditutupnya TPA tersebut dan sampah Kota Bandung dibuang menuju TPA Sarimukti yang kapasitasnya terus berkurang. Populasi penduduk Kota Bandung menurut data Susenas 2007 adalah sebanyak 2.329.929 jiwa dan menghasilkan sampah 1.551 ton/hari. Menurut UU No. 18/2008 Tentang Pengelolaan Sampah, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah [Pasal 1 ayat (5)]. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya (Pasal 4). Juga ditekankan bahwa pengelolaan sampah harus berwawasan lingkungan. Peraturan yang berskala nasional ini dalam pelaksanaannya perlu diperjelas dengan perangkat peraturan yang bersifat lebih teknis seperti peraturan daerah. Untuk Kota Bandung peraturan daerah yang mengatur hal ini adalah Peraturan Daerah Kota Bandung No. 03 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan. Namun implementasinya di masyarakat perlu dipelajari lebih lanjut. Bagaimanapun juga, keinginan masyarakat untuk berperan serta tergantung kepada karakter personalnya seperti pendapatan per kapita, tingkat pendidikan, pengetahuan terhadap metode ilmiah pendaur-ulangan, tingkat penerimaan pelayanan dari pemerintah setempat, usia, dan jenis kelamin (Chakrabarti, 2008). Masyarakat dapat berperan serta dalam pengeloaan sampah yang lebih ramah lingkungan dengan cara mengelola sampah sejak di rumahnya masing- masing dengan mengurangi tingkat produksi sampah, memilah, mengompos, dan kegiatan lainnya. Minimasi atau pengurangan sampah tidah hanya berpengaruh pada berkurangnya penggunaan bahan namun dapat memberikan keuntungan lain pada proses seperti mengurangi dampak lingkungan pada pembuangan sampah (Henningson, 2001). Untuk melaksanakan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan secara efektif dan efisien di Kota Bandung diperlukan pendataan sistem pengelolaan sampah yang telah dijalankan dan juga evaluasinya. Kecamatan Sukasari dipilih sebagai wilayah studi karena karakteristiknya yang dinilai dapat merepresentasikan Kota Bandung dalam hal kependudukan dan kondisi persampahannya. Dengan diberikannya evaluasi secara umum dalam penyediaan layanan publik, pendekatan cara baru dibutuhkan untuk meningkatkan pemenuhan tanggung jawab pada sektor
  • 3. publik, sektor pribadi, dan masyarakat umum. Untuk itu, pemerintah setempat perlu menganalisa semua kemungkinan pelayanan sebagai suatu kesatuan usaha untuk memberikan pelayanan publik dalam memberikan solusi untuk masalah persampahan (Chakrabarti, 2008). Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumbangan referensi yang dapat digunakan oleh instansi terkait dalam pelaksanaan pengelolaan persampahan di Kota Bandung. Gambaran Umum Kecamatan Sukasari Kecamatan Sukasari terletak di bagian utara Kota Bandung. Kecamatan Sukasari merupakan salah satu kecamatan dari 26 kecamatan di Kota Bandung. Dilihat dari letak geografis daerah studi ini terletak di 06o Lintang Selatan dan 22o Bujur Timur, ketinggian ± 700 meter di atas permukaan laut. Temperatur rata-rata 23oC dengan curah hujan rata-rata 1.807 mm/tahun. Batas-batas Kecamatan Sukasari: - Utara : Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat - Timur : Kecamatan Cidadap - Selatan : Kecamatan Sukajadi - Barat : Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat Kecamatan Sukasari memiliki jumlah penduduk sebanyak 65.604 jiwa yang terdiri dari 33.551 jiwa laki-laki dan 32.053 jiwaperempuan. Jumlah Kepala Keluarga di Kecamatan Sukasari saat ini 12.361 KK yang tersebar di 4 kelurahan seperti yang dijelaskan pada Tabel 1 mengenai persebaran penduduk. Tabel 1. Persebaran Kependudukan Tahun 2008 Kelurahan Σ RT Σ RW Jumlah Penduduk Sarijadi 98 11 26.581 Sukarasa 56 8 12.147 Gegerkalong 38 7 23.854 Isola 29 6 15.169 Sumber: Bandung dalam Angka 2005 dan Profil Kecamatan Sukasari 2008 Penduduk Kecamatan Sukasari tinggal dalam rumah-rumah yang dapat dikategorikan berdasarkan bahan bangunannya menjadi tiga kaegori, yaitu: permanen, semi-permanen, dan non permanen. Persentase setiap kategori rumah yang ada di Kecamatan Sukasari dapat dilihat pada Tabel 2 mengenai prasarana perumahan. Tabel 2. Prasarana Perumahan Tahun 2008 No. Uraian Jumlah Keterangan 1 Permanen 14.181 51% 2 Semi Permanen 13.211 48% 3 Tidak Permanen 349 1% Sumber: Profil dan Tipologi Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun 2008 METODOLOGI Metodologi yang digunakan dalam penyusunan makalah ini meliputi pengumpulan data sekunder, pengambilan data primer, dan pengolahan data.
  • 4. Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data mengenai kependudukan dan prasarana perumahan dilakukan dengan menghubungi pemerintah setempat yaitu Kantor Kecamatan Sukasari dan Kantor Biro Pusat Statistik Kota Bandung. Pengambilan Data Primer Pengambilan data primer dilakukan dengan mendatangi TPS untuk melakukan pengamatan langsung dan wawancara singkat. Selain itu dilakukan juga sampling timbulan dan komposisi sampah. Sampling timbulan dan komposisi sampah dilakukan dengan menentukan titik sampling dengan metode stratified random sampling berdasarkan prasarana perumahan dan persebaran penduduk atified terlebih dahulu. Kemudian sampling dilakukan dengan menggunakan metode SNI 19-3964-1995 dan 19 SNI M 36-1991-03 yaitu pengukuran sampah langsung di sumber dengan menggunakan sampling box selama delapan hari berturut berturut-turut yang kemudian akan menghasilkan data timbulan, densitas, dan komposisi sampah. Selain itu dilakukan juga pengamatan terhadap keberlangsungan lima sub-sistem pengelolaan sampah yaitu: peraturan/hukum, kelembag sistem kelembagaan, peran serta masyarakat, pembiayaan, dan teknis operasional. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai sistem pengelolaan sampah eksisting. Pengolahan Data untuk Mendapatkan Evaluasi yang Sesuai Pengolahan data dilakukan dengan membandingkan kondisi sistem pengelolaan sampah hasil pengamatan dengan literatur dihubungkan dengan data mengenai timbulan dan komposisi sampah yang didapatkan dari hasil pengukuran. Untuk lebih jelasnya metodologi yang dilaksanakan digambarkan p pada Gambar 1. ambar Pengumpulan Data Sekunder Data Kependudukan Data Prasarana Perumahan Pengambilan Data Primer Sampling Timbulan dan Pengamatan Keberlangsungan Pengamatan TPS Komposisi Sampah Sub-Sistem Pengelolaan Sampah Sistem Pengolahan Data untuk Mendapatkan Evaluasi yang Sesuai Gambar 1. Metodologi
  • 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Sampling Timbulan dan Komposisi Sampah Sampling timbulan dan komposisi sampah diawali dengan penentuan titik sampel. Titik sampel ditentukan dengan menggunakan persamaan Slovin dengan toleransi galat sebesar 0,1. Data : - Jumlah penduduk = 65.604 jiwa - Jumlah jiwa per keluarga = 6 orang Persamaan : n = N/(1+Ne2) Keterangan : n = jumlah sampel N = total populasi e = toleransi galat Perhitungan : n = 65.604/(1+65.604 x 0,12) = 99,84 jiwa = 100 jiwa Jumlah titik sampel = 100 jiwa/6 orang per KK = 17 KK Sedangkan untuk penentuan persebaran titik sampel digunakan metode stratified random sampling berdasarkan persebaran penduduk (data Tabel 1) dan prasarana perumahan (data Tabel 2) kemudian didapatkan hasil persebaran yang dipaparkan dalam Tabel 3 mengenai Persebaran Titik Sampel. Tabel 3. Persebaran Titik Sampel Kelurahan Jumlah Titik Sampel Permanen Semi Permanen Non Permanen Sarijadi 4 1 1 Sukarasa - 3 - Gegerkalong 4 1 - Isola 1 2 - Hasil dari sampling yang dilakukan dipaparkan pada Tabel 4 mengenai Hasil Sampling Kecamatan Sukasari dan Tabel 5 mengenai Hasil Sampling per Jenis Perumahan serta pada Gambar 2 mengenai Komposisi Sampah Sukasari. Tabel 4. Hasil Sampling 2,15 liter/orang/hari Timbulan 0,36 kg/orang/hari Berat Harian Rata-rata 36,46 Kg Volume Harian Rata-rata 0,22 m3 Densitas Harian Rata-rata 166,13 Kg/m3 Tabel 5. Hasil Sampling per Jenis Perumahan Jenis Perumahan Timbulan (kg/orang/hari) Timbulan (liter/orang/hari) Permanen 0,19 1,14 Semi-Permanen 0,15 0,89 Non Permanen 0,02 0,13
  • 6. B3 dan lainnya Organik Tak 8% Terkompos Plastik Kerasan 3% 4% Plastik Lembaran 9% Organik Kertas Terkompos 12% 61% Logam 0% Kaca 3% Gambar 2. Komposisi Sampah Sukasari Dilihat dari komposisinya, sampah Kecamatan Sukasari memiliki potensi yang cukup tinggi untuk diminimasi. Sampah organik terkompos yang berjumlah 61% dari total sampah dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi kompos, sampah kertas yang berjumlah 12% dari t total sampah dapat didaur-ulang menjadi recycled paper, sedangkan sisa sampah berupa plastik dapat ulang dijual. Pengamatan TPS Hasil pengamatan TPS dijabar il dijabarkan pada Tabel 5 mengenai Tempat Penampungan Sementara Sampah Sukasari dan persebarannya digambarkan pada Gambar 3.
  • 7. Gambar 3. Persebaran TPS Tabel 5. Tempat Penampungan Sementara Sampah Sukasari TPS Sarana Ritasi Jumlah Jumlah Transportasi Pengangkutan Sarana Petugas ke TPA Pengumpulan Sarimukti Orari Load Sehari 2 x 4 gerobak 3 Hauled 10 m3 Sarimadu Load Sehari 2 x 4 gerobak, 2 10 Hauled 10 mobil m3 KPAD Barat Load Seminggu 2 x 3 gerobak 5 Hauled 10 m3 KPAD Load Sehari 1 x 6 gerobak 10 Timur Hauled 10 m3 Pasar Load Sehari 1 x 4 gerobak 8 Gegerkalong Hauled 10 m3 Pasar Load Sehari 2 x 4 gerobak 8 Sarijadi Hauled 6 m3
  • 8. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat diperkirakan kapasitas dan kebutuhan gerobak (dengan ritasi pengumpulan 3 kali sehari) setiap TPS dengan hasil perkiraan seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Perkiraan Kapasitas Harian dan Kebutuhan Gerobak TPS TPS Perkiraan Kapasitas Harian Kebutuhan Sarana Gerobak Orari 20 m3 7 3 Sarimadu 20 m 7 KPAD Barat 3 m3 1 KPAD Timur 20 m3 7 Pasar Gegerkalong 10 m3 4 Pasar Sarijadi 12 m3 4 Dari hasil perkiraan tersebut, total jumlah gerobak yang dibutuhkan adalah sebanyak 30 gerobak. Satu mobil pick-up pengangkut sampah memiliki kapasitas sama dengan tiga gerobak. Jadi jika enam gerobak kebutuhan itu dikonversi dengan dua mobil pengangkut maka dibutuhkan 24 gerobak dan 2 mobil pengangkut. Jumlah ini telah terpenuhi dengan ketersediaan sarana pengangkut sampah di Kecamatan Sukasari yaitu 25 gerobak dan 2 mobil pengangkut. Namun persebaran sarana tersebut dapat lebih disesuaikan agar beban kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan. Hasil Pengamatan Lima Sub-Sistem Persampahan 1. Peraturan/Hukum Di Kecamatan sukasari peraturan mengenai sistem pengelolaan sampah yang berlaku kurang disosialisasikan dengan baik sehingga tidak banyak warga yang benar- benar memahaminya dan masing-masing bertindak sesuai dengan kemauannya masing- masing. Peraturan mengenai persampahan yang dikenal masyarakat Sukasari umumnya adalah Perda K3 Bandung No. 11/2005 yang dikritik banyak pihak kurang berjalan dengan baik. Sedangkan UU No. 18/2008 yang lebih baru dan lebih spesifik mengenai persampahan belum tersosialisasi dengan baik. Namun memang UU No. 18/2008 ini perlu dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah yang sampai saat ini belum diterbitkan. Hal ini menjadi kendala di bidang peraturan yang mengatur tentang persampahan. Beberapa warga di Kecamatan Sukasari mencoba untuk membuat peraturan sendiri di tingkat RW namun masih dalam tahap pembuatan. 2. Kelembagaan dan Organisasi Di Kecamatan Sukasari, penyelenggaraan pengelolaan persampahan umumnya dilaksanakan oleh P.D. Kebersihan Kota Bandung. Namun pelaksanaan di lapangan dapat dibantu oleh kelembagaan setempat. Seperti misalnya yang berlangsung di komplek perumahan tertentu dimana pengambilan sampah dari setiap rumah (door-to-door) dilaksanakan oleh pengurus komplek untuk kemudian diserahkan kepada P.D. Kebersihan. Di beberapa wilayah kelembagaan setempat memiliki sarana sendiri untuk mengangkut sampahnya ke TPS. Misalnya di Pondok Pesantren Daarut Tauhid yang membuang sampah setiap harinya ke TPS Sarimadu dengan menggunakan mobil pick-up milik Pondok Pesantren Daarut Tauhid sendiri.
  • 9. 3. Pembiayaan Retribusi merupakan salah satu bentuk nyata partisipasi masyarakat di dalam membiayai program pengelolaan persampahan. Retribusi ini dibayarkan kepada P.D. Kebersihan Kota Bandung atau pihak lainnya yang menyelenggarakan pengelolaan sampah. Besar biaya retribusi bervariasi namun umumnya berada di kisaran Rp3.000,- sampai dengan Rp5.000,- per bulan. 4. Peran Serta Masyarakat Sub-sistem ini sebenarnya telah berjalan dengan cukup baik di beberapa kompleks perumahan Kecamatan Sukasari. Secara berkala diadakan kerja bakti warga dan ada juga warga yang sudah mulai melakukan pengomposan dan/atau memilah sampahnya. Namun hal ini tidak terjadi secara merata karena di tempat-tempat lainnya di Kecamatan Sukasari masih banyak warga yang hanya membuang sampahnya ke tempat sampah dan kemudian tidak lagi mempedulikannya. Peran serta masyarakan sejauh ini secara umum masih merupakan atas inisiatif warga sendiri tanpa melibatkan pihak pemerintah. 5. Teknis Operasional Teknis pengelolaan persampahan yang umumnya dilaksanakan di Kecamatan Sukasari adalah metode pindah-angkut-buang. Sampah yang terletak di bak sampah masing-masing rumah dipindahkan ke TPS dengan menggunakan gerobak ataupun mobil. Sampah ini kemudian menunggu untuk diangkut oleh truk kontainer sampah ke TPA Sarimukti. Pemindahan sampah dari rumah-rumah ke TPS sebagian besar menggunakan gerobak yang ditarik oleh seorang petugas. Wilayah Kecamatan Sukasari yang wilayah utaranya lebih tinggi dari wilayah selatan mengakibatkan daerah ini banyak terdapat tanjakan dan turunan sehingga menyulitkan pemindahan sampah dengan gerobak sehingga untuk beberapa wilayah tertentu seperti di TPS Sarimadu dibantu dengan sarana mobil pengumpul sampah. Namun sarana pengumpulan ini belum sesuai dengan kebutuhan pelayanannya sehingga masih mengakibatkan adanya sampah yang tidak terangkut dari warga. Evaluasi Dilihat dari besar timbulan sampah yang dihasilkan jika dibandingkan dengan data dari literatur yaitu Tabel 7 Spesifikasi Timbulan Sampah Kota Kecil dan Sedang di Indonesia, maka timbulan sampah Sukasari dapat dikatakan cukup rendah karena berada di bawah tingkatan Kota Kecil. Tabel 7. Timbulan Sampah Kota Kecil dan Sedang di Indonesia No Klarifikasi kota Volume Berat (kg/orang/hari) (liter/orang/hari) 1. Kota sedang 2,75 – 3,25 0,70 – 0,80 2. Kota kecil 2,50 – 2,75 0,625 – 0,70 Sumber: Standar Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia Dept. PU. LPMB. Bandung, 1993. Namun dilihat dari komposisinya, sampah di Kecamatan Sukasari memiliki potensi yang besar untuk lebih diminimalisir. Lebih dari setengah timbulan sampah Sukasari adalah organik
  • 10. yang dapat dikomposkan. Kemudian 19% adalah sampah kertas yang memiliki potensi untuk didaur ulang atau digunakan kembali. Setiap sub-sistem pengelolaan persampahan di Kecamatan Sukasari telah berjalan dengan cukup stabil namun belum menunjukkan adanya kesinambungan antara satu sub-sistem dengan sub-sistem lainnya sehingga berpotensi untuk menimbulkan kekacauan jika tidak segera dibenahi. Pengelolaan persampahan di Kecamatan Sukasari dinilai masih berjalan secara spontan dan belum siap mengantisipasi keadaan yang akan datang. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat memungkinkan terjadinya peningkatan timbulan sampah. Oleh karena itu diperlukan suatu rencana untuk menghadapi peningkatan jumlah penduduk tersebut. KESIMPULAN Pengamatan terhadap sistem pengelolaan persampahan menunjukkan beberapa hal yang dapat dievaluasi. Hasil sampling menunjukkan bahwa walaupun tingkat timbulan sampah Kecamatan Sukasari masih terbilang kecil namun masih sangat berpotensi untuk dilakukan minimasi. Fasilitas/sarana pengumpul sampah di TPS-TPS perlu diratakan sesuai dengan kebutuhan wilayah layanannya. Selain itu dirasakan perlunya suatu kesinambungan antara lima sub-sistem persampahan yang ada dan perencanaan pengelolaan sampah untuk menghadapi keadaan masa depan saat jumlah penduduk semakin meningkat. Ucapan Terima Kasih Penelitian ini terlaksana karena bantuan dari Program Hibah Kompetisi berbasis Institusi (PHK-I) Program Studi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. REFERENSI (2005) Bandung dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kota Bandung. Bandung. (2007) Bandung dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kota Bandung. Bandung. Damanhuri, Enri & Tri Padmi, (2006), Diktat Kuliah TL-3150 Pengelolaan Sampah. Program Studi Teknik Lingkungan, FTSL, ITB. Bandung. Chakrabarti, Snighda. Amita Majumder, Subhendu Chakrabarti, Public-Community Participation in Household Waste Management in India: An Operational Approach. Habitat International. Damanhuri, Enri. I Made Wahyu, Ruslan Ramang, Tri Padmi, (2009), Evaluation of Municipal Solid Waste Flow in the Bandung Metropolitan Area Indonesia. The 3rd Expert Meeting in Solid Waste Management in Asia and Pacific Islands. Henningson, Stefan. Rachel M. Pratt, Paul S. Phillips, Katherine Hyde, (2001), Waste Minimisation Clubs: A Cost-Efficient Policy Instrument?. European Environment. Joseph, Kurian, (2006), Stakeholder Participation for Sustainable Waste Management. Habitat International. Mohan, R., J. Robins Spiby, A. Jefferis, G.S. S. Leonardi, (2006), Sustainable Waste Management in the UK: The Public Health Role. Public Health.