Dokumen tersebut merangkum tentang sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Lebak. Jumlah sampah yang dihasilkan Kabupaten Lebak sebesar 500 ton per hari namun hanya 25% yang dapat ditangani. Dokumen ini menganalisis jumlah timbulan sampah dari tahun 2016-2025 dan menjelaskan sistem pengelolaan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak.
4. Latar belakang
• Dalam Statistik Persampahan Indonesia (2008)
disebutkan bahwa dari total populasi Indonesia
sebesar 232,8 juta orang, total sampah yang
dihasilkan sebesar 38,5 juta ton/tahun, sedangkan
populasi yang dapat dilayani sebesar 130,4 juta.
Pengangkutan sampah aktual sebesar 21,72 ton per
tahun, dan sampah yang tidak terangkut sebesar
16,78 juta ton per tahun.
5. Latar belakang
• Untuk pulau jawa terutama di daerah kabupaten lebak dengan Luas
wilayah Kabupaten Lebak 304.472 ha dengan jumlah penduduk wilayah
1.402.324 (BPS 2021 KAB Lebak) menghasilkan 500 ton sampah
perharinya, dan hanya mampu mengelola 25% dari 500 perhari untuk
ditangani secara cepat agar tidak ada penumpukan sampah.
• TPS yang di sediakan belum juga menjadi solusi bagi penanganan
sampah, terdapat masih banyak sampah yang tercecer di sekitar TPS
yang di sediakan.
• Berdasarkan latar belakang, pentingnya pengelolaan bagi sampah di
Kabupaten Lebak. Setelah melakukan Kuliah Praktek (KP) di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak maka dalam penulisan ini mengambil
judul “Sistem Pengelolaan Sampah di TPA Kab. Lebak Kp. Dengung”.
6. Berapa timbulan sampah dari tahun 2016-2025 di
Kabupaten Lebak ?
Bagaimana sistem pengelolaan sampah yang
dilakukan oleh dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Lebak ?
Rumusan masalah
7. Menganalisis jumlah timbulan sampah dari
tahun 2016-2025 di Kabupaten Lebak
Mengetahui sistem pengelolaan sapah dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak
TUJUAN
13. • Menurut UU
18/2008 :
Sampah adalah
sisa kegiatan
sehari-hari
manusia
dan/atau proses
alam yang
berbentuk padat.
DEFINISI
SAMPAH
14. Teknik Operasional Pengelolaan
Sampah
• 1. Pewadahan
Pewadahan sampah adalah cara pembuangan
sampah sementara di sumbernya baik individual
maupun komunal (Enri Damanhuri, 2010).
16. Pola pengumpulan
• Pola individual langsung
• Pola individual tidak langsung
• Pola komunal langsung
• Pola komunal tidak langsung
• Pola penyapuan jalan
Lanjutan