Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan penduduk dan bonus demografi di Indonesia. Secara ringkas, pertama laju pertumbuhan penduduk Indonesia meningkat dari 2000-2010 meskipun menurun pada 1990-2000. Kedua, rasio ketergantungan penduduk akan menurun hingga 2030 yang memberi peluang bonus demografi bagi pembangunan, asalkan SDM dikembangkan dan lapangan kerja bertambah. Ketiga, untuk memanfaatkan bonus demografi dip
6. 119.2 147.5 179.4 205.1 237.6
2.13
2.32
1.97
1.45 1.49
0
50
100
150
200
250
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
SP
1971 SP
1980 SP
1990 SP
2000 SP
2010
Jumlah
Penduduk
(juta
jiwa)
Pertumbuhan
Penduduk
(%)
Jumlah
Penduduk
(juta
jiwa) Pertumbuhan
Penduduk
(%)
Sumber:
Sensus
Penduduk
1971-‐2010
Pertumbuhan
dan
Jumlah
Penduduk,
1971-‐2010
• Jumlah
penduduk
Indonesia
meningkat
dari
205,1
juta
jiwa
pada
tahun
2000
menjadi
237,6
juta
jiwa
pada
tahun
2010.
• Laju
pertumbuhan
penduduk
yang
menurun
signifikan
menjadi
1,45%
dalam
periode
1990-‐2000
meningkat
kembali
menjadi
1,49%
dalam
periode
2000-‐2010
7.
8. 8
1. Laju
pertumbuhan
penduduk
di
beberapa
daerah
masih
sangat
tinggi.
2. Sebagian
besar
disebabkan
oleh
tingginya
angka
kelahiran
total.
Hanya
beberapa
daerah
yang
pertumbuhannya
tinggi
karena
faktor
migrasi,
seperti
Kepulauan
Riau.
3. Isu
tingginya
laju
pertumbuhan
penduduk
harus
mendapat
perhatian
dari
seluruh
pemerintah
daerah
karena
pengaruhnya
pada
keberhasilan
dalam
peningkatan
kesejahteraan
rakyat.
9. 50,5
48,6
47,7
47,2 46,9 47,3
45
46
47
48
49
50
51
Rasio
Ketergantungan
(%)
2028-‐2031:
Dependency
Ratio
terendah
(46,9%)
2011:
Proporsi
penduduk
usia
produktif
>50%
Trend
Rasio
ketergantungan
2010-‐2035
• Terjadi
penurunan
angka
ketergantungan
dengan
meningkatnya
penduduk
usia
kerja
yang
memberi
peluang
terjadinya
bonus
demografi
*)
Ket:
Dependency
ra0o
penduduk
usia
0-‐14
th
dan
usia
65+
terhadap
penduduk
usia
15-‐64
th
Bonus
Demografi
8dak
otoma8s,
tetapi
dapat
diraih
dg
kebijakan
tepat:
-‐
SDM
sehat
dan
terdidik
(usia
anak
sd
lansia,
perempuan
dan
laki-‐2)
-‐ Tenaga
kerja
produkOf,
termasuk
tenaga
kerja
perempuan
-‐ Stabilitas
ekonomi,
meningkatnya
lapangan
kerja
Jika
8dak,
terjadi
MUSIBAH:
-‐ Ongginya
penganguran
-‐ konflik
sosial
-‐ tekanan
pada
pangan
dan
lingkungan
Sumber:
Proyeksi
Penduduk
2010-‐2035
Slide
-‐
9
10. Manusia
Indonesia
itu…
1. Munafik
2. Enggan
bertanggungjawab
atas
perbuatannya
3. Jiwa
feodalistik
4. Percaya
takhyul
5. Artistik
6. Watak
yang
lemah
(Mochtar
Lubis,
1978)
11. ¡ Mendidik seseorang
dalam berfikir tapi
tidak dalam hal moral
berarti mendidik
perusak bangsa
¡ To educate a person in mind and not in
morals is to educate a menace to society
12. ¡ Karakter:
“campuran
yang
saling
melengkapi
dari
semua
nilai
baik
yang
ada
dalam
agama,
ajaran,
petuah,
dan
pengalaman
manusia
dari
masa
lalu”
(Novak,
dalam
Lickona,
1992:
50-‐51)
¡ “Moral
of
knowing,
moral
feeling,
and
moral
behavior”
¡ Pengetahuan,
perasaan,
dan
perilaku
17/09/2012
Jumlah
total
slide
=
25
12
13. ¡ Apa
karakter
itu?
§ Karakter
yang
baik
itu
mengandung
pemahaman
tentang
kebaikan,
menginginkan
kebaikan,
dan
melakukan
kebaikan.
§ Good
character
consists
of
knowing
the
good,
desiring
the
good,
and
doing
the
good
(Lickona,
1992:
p.
51)
¡ Siapa
pemimpin
berkarakter
itu?
§ Seseorang
yang
memiliki
posisi
memimpin
dan
memiliki
pemahaman,
keinginan,
dan
tindakan
yang
baik
17/09/2012
Jumlah
total
slide
=
25
13
14. ¡ Pengakuan
utuh
terhadap
eksistensi
anak
(Megawangi,
2005)
§ Mulai
dari
orangtua
dan
dewasa
di
sekitar
anak-‐
anak
¡ Pelatihan
emosional
&
spiritual
yang
instan
tidak
akan
efektif
à
karakter
tumbuh
dari
keturunan
dan
pengasuhan
keluarga
(Purwanto,
nd)
15. ¡ Asketisme
à
sederhana
¡ Jujur
¡ Demi
bangsa
dan
negara
MAMPUKAH?
16. ¡ Asketisme
¡ Jujur
¡ Mengambil
risiko
¡ BENARKAH?
Karakter
Mocthar
Lubis
Nurcholish
Madjid
Integritas
Munafik
Jujur
Tanggungjawab
Enggan
bertanggungjawab
Bertanggungjawab
Sikap
hidup
Feodalistik
Egaliter
Pemikiran
Percaya
takhyul
Rasional
Kejiwaan
Artistik
Modern
Kepribadian
Watak
yang
lemah
Menerobos
batas
17. 1. Hardskills
2. Softskills
3. Living
Values
Education
4. Living
Examples
5. Pemahaman
Agama
yang
rahmatan
lil’alamin
18. ¡ Keterbukaan
informasi
¡ Globalisasi
ekonomi
¡ Ideologi
¡ Kompetensi
manusia
Indonesia:
bahasa
internasional,
etos
kerja,
integritas,
dan
kemampuan
bekerjasama
lintas-‐kultural
¡ Penilaian
Kinerja
à
Meritokrasi