Dokumen tersebut membahas dampak globalisasi dan postmodernisme terhadap pelayanan misi Kristen, di antaranya memerlukan pendekatan yang lebih holistik dan inklusif untuk menanggapi perubahan sosial, serta memahami karakteristik generasi baru.
2. Kepekaan khusus tentang apa yang sedang
terjadi di dunia sekitar kita: pemikiran,
pembangunan, perubahan-perubahan
Memiliki pandangan Kristen yang biblical
terhadap perubahan-perubahan sosial yang
ada
Perubahan-perubahan sosial yang terjadi
akan berdampak pada pelayanan kita (visi,
strategi, sasaran, planning) dan
mempengaruhi orang-orang yang kita layani
3. “With Bible in one hand
read/watch/listen to the news,
be aware of what is hapenning
in God’s world, form wise
analysis and make prudent
decisions”
4. Interconnectedness-manusia saling terkait
Saling memberi pengaruh
Dunia sebagai satu kesatuan secara global
Borderless world - dunia tanpa border/batasan
BudayaTeknologi & Informasi
Kesenjangan sosial : yang kuat semakin kuat,
yang lemah semakin lemah
5. Globalization adalah sebuah proses interaksi dan
integrasi diantara orang-orang, perusahaan-
perusahaan, pemerintahan dari berbagai negara yang
dipengaruhi oleh perdagangan internasional,
investasi, serta didukung oleh teknologi informasi.
Proses tersebut berpengaruh kepada lingkungan
hidup, budaya, sistem politik, pembangunan ekonomi
dan kemakmuran dan kesejahteraan fisik manusia di
tengah masyarakat dunia.
* Diterjemahkan dari http://www.globalization101.org/what-is-globalization/
6. Fenomena Globalisasi:
Migrasi penduduk di seluruh dunia-diaspora
Global brands : Mc D, Samsung, Sony,
Apple,Carrefur, barang-barang “Made in China”, dll
Film Korea, Korean style
Radikalisasi – terorism
Media Internet : fb, twitter, instagram, dll
Politik: MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)
Kesehatan: SARS, AIDS, Ebola, dll
7. “MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing
untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia
yang tertutup atau minim tenaga asingnya”*
“Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru,
skema MEA juga dapat meningkatkan kesejahteraan 600
juta orang yang hidup di AsiaTenggara”*
Tenaga kerja Indonesia penting untuk dapat bersaing
terutama menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA)
2015-peningkatan kompetensi manusia Indonesia**
*http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_aec
**http://bisnis.liputan6.com/read/2146149/hadapi-mea-2015-tenaga-kerja-ri-diharapkan-
dapat-bersaing
8. Kebutuhan akan Misi yang Holistik
1,3 miliar orang hidup di bawah garis kemiskinan
800 juta orang tidak punya makan yang cukup
(mal nutrisi, tidak bisa baca tulis, sakit-penyakit,
angka kematian ibu dan anak yang tinggi, dll)
Pembangunan Network pelayanan misi
secara global
Fokus pelayanan yang lebih global: tenaga
kerja asing, mahasiswa asing
9. Pentingnya pelayanan misi integral untuk orang-
orang miskin yang bertambah di area urban:
Rasa frustasi, takut akan masa depan, tidak punya power
Tingkat kesehatan rendah
Perumahan tidak layak
Pengangguran tinggi
Kemiskinan, tidak punya uang (insecurity)
Kemalasan
Eksploitasi anak, wanita, dll
Pendidikan dan fasilitas pendidikan rendah
Tingkat kriminalitas tinggi
Situasi politik yang kacau
10. Tradisional- Pre Modern
Otoritas, Iman (religious)
Memelihara dengan ketat tradisi, budaya, agama
Ciri Modernisasi
Perubahan sosial akibat industrialisasi (mobil,TV, HiTech,
dll)
Rasionalisasi (personal choice, fakta, scientific, logic,
research, reason)– dari tradisional ke cara berpikir rasional
Sekularisasi- pemisahan diri dengan rohani/spiritual
pemisahan science dengan agama/iman
Orientasi pada masa depan, waktu
Kapitalis– tidak berpihak pada yg bermodal kecil
11. Knowledge andTruth = relative
Kebenaran tergantung dari bahasa; kebenaran
bisa diciptakan, dibuat oleh manusia
Kebenaran ada pada komunitas, bukan
individual
Dekonstruksi nilai-nilai, termasuk agama seperti
Kekristenan-membuat agama menjadi
meaningless
Keberagaman danToleransi
Tidak ada kompas moral
Penolakan terhadap otoritas dan kepemimpinan
Experiencing adalah yang terpenting
12. Tradisionalis (lahir sebelum tahun 1946)
Baby Boomers (lahir tahun 1946-64)
Generasi X (lahir tahun 1964-1977)
Generasi Milenial;GenY & Z (lahir tahun
1978-2000)
Generasi O; Net Generation (lahir tahun 2000
ke atas)
13. Builder
(<1946)
Baby Boomer
(1946-1964)
X Generation
(1965-1976)
Milenial Gen
(Z &Y) (1977-
2000)
Gen O; Net
Gen (>2000)
Homemaker
mothers
Working
mothers
Single/Working
mothers
Single/Working
mothers,
Loose family
structure
Loose family
structure
Married only
one
Divorced Single Parent Undetermined Undetermined
Formal clothes Casual Bizarre Anything goes Diverse
Birth of
technical
innovation
Calculator Computer Internet Internet, Hi-
tech
14. Generasi yang sangat haus secara rohani—
Generasi yang mencari “Meaning”
Generasi yang butuh “experiencing spirituality”
Generasi yang cepat (butuh kecepatan)
Generasi yang sangat kuat di Social Network- Connect
Generasi yang butuh kolaborasi, partisipasi &
kreativitas, bukan monotonitas
Generasi yang butuh kebebasan- bukan terkekang
aturan -otoritatif
Generasi yang merelatifkan kebenaran
Generasi yang butuh “Icon” & entertaining-gambar,
media
GenerasiWi-Fi, gadget, Hi-tech
15. Slow Starter
Kurang mau mengambil tanggung jawab dan resiko
Menghindari komitmen
Naïve
Semangat tinggi, tetapi… kurang siap terhadap proses yg sulit, mudah
menyerah
Suka yang instant.. Ex: mission triptidak sama dg “hidup bermisi”
Unable to Focus
Perubahan begitu cepat, sulit fokus– tidak suka ketenangan
Multitasking
Living inVirtual Reality
Lebih banyak waktu dalam realita dunia virtual
Drowning in Debt
Kredit untuk banyak hal (study, rumah, dll)