2. Masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh
generasi muda yang saat ini sedang tumbuh.
Generasi muda yang saat ini berusia 16-30 tahun
banyak menyerap berbagai macam ilmu yang
diperoleh dari mana saja termasuk dari internet,
pendidikan formal, pendidikan informal, maupun
teknologi informasi-komunikasi (TIK) yang
semakin maju dll. Oleh karena itu agar suatu bangsa
mempunyai karakter yang utama
maka generasi mudanya perlu
mendapat arahan dari semua pihak
agar mampu mempunyai filter diri
yang kuat untuk menyaring berbagai
macam informasi yang masuk agar
tidak salah arah yang nantinya dapat
mempengaruhi karakter suatu
bangsa
3. Menyadari begitu pentingnya kedudukan dan
peranan pemuda, maka Bung Karno pernah
mengatakan “Seribu orang tua hanya dapat
bermimpi, satu orang pemuda dapat
mengubah dunia”.
Pemuda (saat ini) adalah pemimpin masa
depan, oleh karena itu pendidikan karakter
bagi generasi muda menjadi sangat penting
dan harus terus menerus dilakukan oleh
semua pihak demi harapan dan masa depan
bangsa Indonesia.
4. Menurut undang-undang nomor 40 tahun
2009 tentang kepemudaan, yang dimaksud
pemuda adalah warga Negara Indonesia yang
yang memasuki periode penting pertumbuhan
dan perkembangan yang berusia 16 (enam
belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010
jumlah pemuda Indonesia yang berusia 16-30
tahun sebanyak 26,2% dari total penduduk
Indonesia, sedangkan usia 0-15 sebanyak
28,8% sehingga jika digabung dari usia 0-30
tahun menjadi sebesar 55% dari total
penduduk Indonesia (BKKBN, 2013).
5. Saat ini penduduk Indonesia berjumlah
sebesar 252,2 juta jiwa (Ritonga, 2015), apabila
persentase pemuda Indonesia yang berusia 16-
30 tahun sebanyak 26,2%, maka paling tidak
ada sejumlah 66 juta jiwa pemuda yang perlu
mendapat arahan dan bimbingan secara terus
menerus agar menjadi pribadi yang utama dan
kelak akan menjadi pemimpin bangsa.
Pada dekade terakhir ini timbul kerisauan di
sebagian kalangan masyarakat terhadap
perilaku manusia (termasuk pemuda)
Indonesia yang dinilai menyimpang dari akhlak
atau karakter mulia
6. Harapan: para pemuda Indonesia
membangun diri menjadi manusia
yang mempunyai kepribadian yang
utama sesuai kehendak Tuhan YME
yang tiada lain menjadi pemuda
Indonesia yang berkarakter baik.
7. • Karakter sering diberi padanan kata watak, tabiat,
perangai atau akhlak.
• Karakter adalah “keakuan rohaniah” yang nampak
dalam keseluruhan sikap dan perilaku, yang
dipengaruhi oleh bakat, atau potensi dalam diri dan
lingkungan.
• Karakter adalah suatu kualitas yang mantap dan khusus
(pembeda) yang terbentuk dalam kehidupan individu
yang menentukan sikap dalam mengadakan reaksi
terhadap rangsangan dengan tanpa mempedulikan
situasi dan kondisi (Anwar, 2010).
8. • Karakter secara harfiah adalah stempel, atau yang
tercetak, yang terbentuk dipengaruhi oleh faktor
endogen/dalam diri dan faktor exogeen/luar diri.
• Sebagai contoh rakyat Indonesia semula dikenal
bersikap ramah, memiliki rasa persaudaraan yang
tinggi, suka membantu dan peduli terhadap
lingkungan, dan sikap baik yang lain, namun
dewasa ini telah luntur tergerus arus global,
berubah menjadi sikap yang kurang terpuji,
seperti mementingkan diri sendiri, mencaci maki
pihak lain, mencari kesalahan pihak lain, tidak
bersahabat dan sebagainya
9. Hal ini mungkin saja didorong oleh keinginan untuk
bersaing sebagai salah satu kompetensi yang harus
dikembangkan dalam era globalisasi.
Karakter dapat berubah akibat pengaruh
lingkungan, oleh karena itu perlu usaha
membangun karakter dan menjaganya agar
tidak terpengaruh oleh hal-hal yang
menyesatkan dan menjerumuskan.
10. • Menurut Misman dan Soeprapto (2010),
karakter mempunyai tiga dimensi yaitu
dimensi pribadi (manusia), dimensi
pemerintah (government) dan karakter
nasional (national character).
• Dari basiknya, karakter mengandung arti
suatu habit dari manusia yang berbudi
luhur yang tumbuh sebagai kebiasaan.
• Karakter mencakup nilai kejujuran,
kebenaran, anti kekerasan, saling
menghormati, tidak egois, mudah
menolong orang lain.
Oleh karenanya membentuk karakter bangsa
harus dimulai dari karakter manusianya
termasuk para pemudanya, karakter para
pemimpin dan kebijakannya.
11. Karakter bangsa merupakan aspek penting
dari kualitas SDM karena turut menentukan
kemajuan suatu bangsa. Karakter yang
berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak
usia dini.
Usia dini merupakan masa emas namun
kritis bagi pembentukan karakter
seseorang.
Thomas Lickona (seorang profesor
pendidikan dari Cortland University)
mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda
jaman yang kini terjadi, tetapi harus
diwaspadai karena dapat membawa bangsa
menuju jurang kehancuran,
12. 10 tanda jaman
1. Meningkatnya kekerasan di kalangan
remaja/masyarakat;
2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang
memburuk/tidak baku;
3. Pengaruh peer-group (geng) dalam tindak
kekerasan, menguat;
4. Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti
penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas;
5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk;
6. Menurunnya etos kerja;
7. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua
dan guru;
8. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan
kelompok;
9. Membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan
10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian antar
sesama.
13. Menjadi modal yang sangat penting untuk bersaing dan bekerja sama
secara tangguh dan terhormat di tengah-tengah bangsa lain.
Karakterlah yang membuat bangsa Jepang cepat bangkit sesudah
kekalahannya dalam Perang Dunia II dan meraih kembali martabatnya
di dunia internasional.
Karakterlah yang membuat bangsa Vietnam tidak bisa ditaklukkan,
bahkan mengalahkan dua bangsa yang secara teknologi dan ekonomi
jauh lebih maju, yaitu Perancis dan Amerika.
Pembangunan karakterlah yang membuat Korea Selatan sekarang jauh
lebih maju dari Indonesia, walaupun pada tahun 1962 keadaan kedua
negara secara ekonomi dan teknologi hampir sama.
Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang kemerdekaan
berhasil menghantar bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaannya
(Anwar, 2010).
14. Oleh karena itu karakter diri menjadi
hal yang sangat strategis untuk
kelangsungan hidup berbangsa, maka
agar Negara Indonesia tetap semakin
maju perlu adanya pendidikan
karakter, wawasan kebangsaan dan
patriotisme dikenalkan kepada kaum
muda sebagai generasi penerus
bangsa.
15. • Dalam sejarah kebangsaan Indonesia,
pemuda Indonesia merupakan aset
bangsa yang sangat mahal dan tak
ternilai harganya.
• Pada tahun 1928 pemuda Indonesia
mengguncang dunia dengan manifesto
heroik dengan mendeklarasikan Sumpah
Pemuda.
• Pemuda Indonesia menjadi pioneer
dalam proses bangkitnya bangsa
Indonesia untuk melakukan perlawanan
sistematis terhadap imperialisme
(penjajahan) waktu itu.
16. Pada tahun 1998 pemuda Indonesia pun melakukan
gerakan reformasi terhadap pemerintahan orde baru,
menuju pemerintahan reformasi.
Namun masih kita sadari hingga saat ini perjalanan orde
reformasi, yang telah diwarnai kepemimpinan nasional
dengan tujuh presiden ternyata kita masih tertatih-tatih
keluar dari krisis.
Pengangguran masih belum signifikan penurunannya,
ancaman dis-integrasi bangsa masih terasa, korupsi belum
teratasi dengan sempurna, dan moral bangsa yang harus
diperbaiki terus menerus.
Oleh karena itu pemahaman wawasan kebangsaan bagi
para pemuda menjadi sangat penting.
17. Menurut para pakar yang
dimaksud wawasan
kebangsaan adalah cara
pandang sebuah bangsa
terhadap eksistensi dirinya
yang bersifat dinamis,
senantiasa mengikuti
perkembangan zaman dan
selalu berinteraksi dengan
seluruh dimensi kehidupan
masyarakat.
Wawasan kebangsaan
Indonesia adalah cara
pandang yang harus dimiliki
oleh setiap pribadi warga
Negara Indonesia yang
berjiwa pancasila.
18. Pribadi yang berwawasan kebangsaan dan
patriotisme adalah pribadi yang memiliki:
Prinsip keteladanan
Prinsip keyakinan
Prinsip keseimbangan
Prinsip kedaulatan rakyat
Prinsip keadilan social dalam
kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa/bernegara
(Moerdiyanto, 2009).
19. • Prinsip keteladanan merupakan sikap dan tingkah
laku yang mengutamakan keteladanan, kejujuran
(satu kata dengan perbuatan) dan obyektif dalam
kehidupan sehari-hari.
• Prinsip keteladanan tercermin pada perilaku
yang didasarkan pada nilai-nilai luhur yang
bersumber dari pancasila, yaitu jiwa religius
berketuhanan, memiliki rasa kemanusiaan yang
tinggi, semangat persatuan dan kesatuan, karya
sosial berdasarkan nilai gotong royong dan terus
menerus meningkatkan kesejahteraan sosial bagi
seluruh masyarakat.
20. • Suri tauladan (tepa selira) merupakan nilai semangat
yang luhur yaitu “jika tidak mau diperlakukan
sewenang-wenang oleh orang lain, maka jangan
sewenang-wenang dengan orang lain”.
• Hal ini merupakan nilai moral yang terkandung dalam
pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia.
• Oleh karena itu, pendidikan kepemimpinan bagi
pemuda Indonesia melalui ilmu pengetahuan,
kecerdasan, dan keterampilan harus dibangun di atas
fondasi moral dan budi pekerti luhur
21. Pribadi patriot nasional
Indonesia hendaknya
berpegang teguh pada prinsip
moral Pancasila, sebagai
faham ideologi bangsa
Indonesia dalam mengabdi
secara tulus dan iklas untuk
kepentingan masyarakat,
bangsa dan Negara.
22. Prinsip keyakinan merupakan idealisme atau
cita-cita untuk membangun masyarakat dan
bangsa Indonesia yang makmur dan
berkedilan.
Oleh karena itu pendidikan kepemimpinan
bagi pemuda Indonesia harus dibangun
untuk memiliki etos kerja yang tinggi sebagai
tanggung jawab terhadap tugas sosial
kemasyarakatan maupun tugas pemerintah
23. Wujud prinsip keyakinan yang harus
dipelajari oleh generasi muda adalah
a. Mensyukuri kekayaan alam sebagai rahmat
Tuhan,
b. Mengelola kekayaan alam tersebut untuk
kemakmuran seluruh masyarakat secara adil,
c. Melestarikan kekayaan alam dengan
eksplorasi secara ramah lingkungan,
d. Membela tanah air dan negara dari gangguan
dan ancaman
24. e. Merasa sederajat dengan
bangsa-bangsa lain di
dunia,
f. Merdeka dan bebas
menentukan nasib sendiri
tanpa tergantung pada
bangsa lain,
g. Mandiri dalam
pelaksanaan ekonomi.
25. Prinsip keseimbangan
merupakan upaya untuk
• Memiliki keserasian antara
sikap mental
• Kemampuan berfikir
• kesehatan lahir/batin
Pendidikan kepemimpinan
bagi pemuda Indonesia
haruslah mempertimbangkan
keseimbangan antara
• Cipta (kekauatan
penalaran),
• Rasa (sikap mental, moral
dan budi luhur)
• Karsa (perbuatan yang
didasarkan pada nilai moral
kemanusiaan yang adil dan
beradab).
26. Prinsip kedaulatan rakyat merupakan
sikap mental dan moral kejuangan yang
didasarkan asas demokrasi dalam
kehidupan masyarakat. Dalam praktik
kehidupan berpolitik, pengambilan
keputusan didasarkan atas musyawarah,
dan mayoritas tidak meniadakan
minoritas, sedangkan minoritas tidak
memaksakan kehendak pada mayoritas.
Selain itu juga perlu keseimbangan
antara individualitas dan integralitas,
yaitu berlatih menjadi pribadi yang
memiliki kesadaran tinggi, disiplin yang
kuat, dan tanggung jawab yang besar
baik terhadap kehidupan pribadi
maupun kehidupan sosial
kemasayarakatan, berbangsa dan
bernegara.
27. Pendidikan kepemimpinan pemuda
dikembangkan saling asih, asah dan asuh serta
menghindarkan sikap kesombongan
kecongkakan dengan mengedepankan saling
tenggang rasa.
Pada praktik kehidupan ekonomi didasarkan
pada asas kekeluargaan atau koperasi.
Prinsip keadilan sosial berarti bahwa perjuangan
selalu bertujuan agar masyarakat memiliki
kehidupan yang tenteram lahir dan batin, tanpa
ada penindasan serta bebas dari kebatilan. Pada
konteks ini, pendidikan kepemimpinan pemuda
harus diarahkan agar mereka memiliki kesadaran
untuk menguasai kemampuan membangun
ekonomi kerakyatan yang merata, kemakmuran
yang sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.
28. Beberapa nilai-nilai luhur yang perlu di ajarkan
pada generasi muda antara lain :
1. Kejujuran
2. Loyalitas dan dapat diandalkan
3. Hormat
4. Cinta
5. Ketidak egoisan dan sensitifitas
6. Baik hati dan pertemanan
7. Keberanian
29. 8. Kedamaian
9. Mandiri dan Potensial
10. Disiplin diri dan Moderasi
11. Kesetiaan dan kemurnian
12. Keadilan dan kasih sayang.
30. PENUTUP
• Demikian beberapa pokok-pokok pikiran yang dapat
saya sumbangperankan pada momen yang berbahagia
ini, utamanya pada Sarasehan Pentingnya Pendidikan
Karakter pada Generasi Muda di Gedung Subud
Purwokerto tahun 2015.
• Mudah-mudahan bermanfaat untuk membangun
pemuda Indonesia agar mempunyai kepribadian diri
yang utama sebagai calon pemimpin bangsa, sekaligus
menjadi pelopor kebangsaan dan patriotisme.
• Kami ucapkan terima kasih kepada Kantor Kesbangpol
Kabupaten Banyumas yang menyelenggarakan acara
ini.