2. PENGERTIAN
• Analisis pekerjaan adalah proses menentukan batasan tanggung
jawab, persyaratan keterampilan dan jenis orang yang dibutuhkan
untuk suatu pekerjaan tertentu.
• Deskripsi pekerjaan adalah daftar pekerjaan, wewenang,
tanggung jawab, hubungan pelaporan, dan kondisi pekerjaan pada
suatu jabatan tertentu.
• Spesifikasi pekerjaan adalah daftar persyaratan keterampilan
dan jenis orang yang dibutuhkan untuk suatu jabatan tertentu.
3. INFORMASI DALAM ANALISIS PEKERJAAN - 1
• Aktivitas pekerjaan, seperti: membersihkan, menjual,
mencatat, melayani, dll.
• Perilaku manusia, seperti: mengawasi, berkomunikasi,
memutuskan, membimbing, dll.
• Perangkat, peralatan, dan bantuan pekerjaan, termasuk
informasi bahan-bahan yang diperlukan.
4. INFORMASI DALAM ANALISIS PEKERJAAN - 2
• Standar prestasi, misal: kuantitas dan kualitas minimum untuk
setiap kewajiban pekerjaan.
• Konteks pekerjaan, seperti: kondisi fisik pekerjaan, jadwal kerja,
dan hubungan koordinasi.
• Persyaratan manusia, seperti pengetahuan dan keterampilan
yang berhubungan dengan pekerjaan (mencakup: pendidikan,
pelatihan, pengalaman) serta atribut pribadi yang dibutuhkan
(seperti: keadaan pisik, karakteristik pribadi, bakat dan minat)
5. TUJUAN
• Menentukan batasan tanggung jawab pada masing-masing posisi
pekerjaan.
• Menentukan kualifikasi dan karakteristik orang yang seharusnya
mengisi posisi jabatan tersebut.
6. MANFAAT - 1
• Perekrutan dan penyeleksian, analisis pekerjaan memberikan
informasi mengenai kebutuhan pekerjaan dan karakteristik manusia yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
• Kompensasi, informasi analisis pekerjaan sangat penting untuk
memperkirakan nilai dari setiap pekerjaan dan kompensasi yang tepat.
• Penilaian prestasi, penilaian prestasi dilakukan dengan
membandingkan prestasi setiap karyawan dengan standar prestasi yang
ditetapkan perusahaan.
7. MANFAAT - 2
• Pelatihan, deskripsi pekerjaan harus memberikan gambaran tentang
aktivitas, keterampilan, dan pelatihan yang dibutuhkan oleh pekerjaan
tsb.
• Menentukan kewajiban yang tidak ditugaskan, Analisis
pekerjaan juga dapat membantu mengungkapkan kewajiban yang belum
ditugaskan.
• Memenuhi peraturan/UU, Analisis pekerjaan berperan dalam
mengarahkan pelaksanaan pekerjaan sesuai peraturan dan undang-undang
yang berlaku.
8. MANFAAT INFORMASI ANALISIS PEKERJAAN
JOB ANALYSIS
JOB DISCRIPTION JOB SPECIFICATION
RECRUITING
AND
SELECTION
DECITION
PERFORMANCE
APPRAISAL
JOB EVALUATION,
WAGES AND
SALARY
DECITION
TRAING
REQUIREMENTS
9. TAHAPAN ANALISIS PEKERJAAN - 1
• Tahap-1 Menentukan jenis data/informasi serta cara
mengumpulkannya, misal: melalui wawancara, kuesioner atau
observasi langsung.
• Tahap-2 Meninjau informasi dasar yang relevan, seperti bagan
organisasi, bagan proses, dan deskripsi pekerjaan. Bagan organisasi
memperlihatkan tata kerja dari seluruh organisasi. Bagan proses
memberikan gambaran alur kerja yang lebih rinci.
• Tahap-3 Memilih posisi pekerjaan yang dapat mewakili, karena
mungkin terlalu banyak pekerjaan serupa untuk dianalisis.
10. TAHAPAN ANALISIS PEKERJAAN - 2
• Tahap-4 Menganalisis pekerjaan, dengan mengumpulkan data aktivitas
pekerjaan, perilaku karyawan yang dibutuhkan, kondisi pekerjaan, dan
sifat serta kemampuan manusia yang akan dipekerjakan.
• Tahap-5 Melakukan verifikasi informasi analisis pekerjaan terhadap
pekerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan terhadap penyelia
yang bersangkutan.
• Tahap-6 Menetapkan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan, yang
merupakan hasil darai proses analisis pekerjaan.
12. ISI DISKRIPSI PEKERJAAN
• Identitas pekerjaan, contoh: sekretaris .
• Hubungan dengan unit lain, contoh: melapor kepada, berkoordinasi dgn..
• Ringkasan pekerjaan, contoh: menjawab pangilan tilpon dan menerima tamu …
• Otoritas, menolak tamu yang belum terjadwal.
• Kewajiban dan tanggung jawab, membantu kelancaran tugas direktur untuk
pekerjaan adm surat menyurat, menerimaan tamu, dan menjawab pangilan telpon.
• Standar prestasi, rapi dalam pengarsipan, terampil dalam mengetikan, ramah dan
sopan dalam menerima tamu dan menjawab panggilan tilpon.
• Kondisi kerja, ruang tertutup, berpenerangan cukup dan berpendingin AC.
• Perralatan kerja, 1 set komputer dan printer, 1 unit faksimile dan telpon.
13. DISAIN PEKERJAAN
• Proses penentuan tugas yang akan dilaksanakan, metode dan
teknik yang akan digunakan, serta keterkaitan pekerjaan tsb
dengan unit lain di dalam dan di luar organisasi.
• Disain pekerjaan juga memadukan isi pekerjaan, balas jasa dan
kualifikasi yang dipersyaratkan untuk masing-masing pekerjaan.
14. PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PEKERJAAN
• Ketekunan, contoh: tetap bekerja meski yang lainnya asik mengobrol; mencari
kesibukan lain saat selesai dengan tugas rutin.
• Ketelitian, contoh: membersihkan peralatan dengan cermat, memperhatikan barang
yang tidak pada tempatnya.
• Fleksibilitas jadwal, menerima perubahan jadwal saat diperlukan, tetap tinggal saat
direktur banyak tamu.
• Tg jawab, memastikan pekerjaan selesai sesuai batas waktu dengan hasil sesuai standar
• Inisiatif, mengambil prakarsa mandiri dalam melaksanakan tugas meskipun yang lain
berskap menunggu
15. BEBERAPA TEKNIK DALAM
DISAIN PEKERJAAN (1)
• Job Simplification, penyederhanaan pekerjaan tanpa mengurangi tanggung jawab.
• Job Enlargemen - perluasan pekerjaan, memberikan tambahan aktivitas berlevel sama
kepada pekerja dengan maksud meningkatkan jumlah aktivitas pekerjaan.
• Job Rotation, secara sistematis memindahkan pekerja dari satu pekerjaan ke pekerjaan
lainnya.
• Job Enrichment - memperkaya pekerjaan, merencanakan kembali pekerjaan dengan
meningkatkan partisipasi dalam perencanaan, pengambilan keputusan, tanggung jawab,
pertumbuhan dan pengakuan.
• Dejobbing, dalam banyak perusahaan saat ini, pekerjaan makin tidak berbentuk dan
lebih sulit untuk didefiniskan, dengan kata lain trennya menuju “dejobbing” yaitu
memperluas tanggung jawab dengan mendorong karyawan untuk tidak membatasi diri
dengan deskripsi pekerjaan mereka.
16. BEBERAPA TEKNIK DALAM
DISAIN PEKERJAAN (2)
• Organisasi tanpa batas, menumbuhkan sifat responsif dengan mendorong karyawan untuk
menghilangkan sikap “bukan pekerjaan saya” yang biasanya menjadi dinding pemisah antar
kelompok karyawan. Fokusnya mendefinisikan proyek atau tugas dalam konteks keunggulan
seluruh organisasi. Dengan demikian menghindari pemikiran bahwa pekerjaan hanyalah kumpulan
kewajiban yang harus dikerjakan.
• Reengineering – rekayasa ulang, pemikiran kembali atau perencanaan kembali secara radikal
proses bisnis untuk mencapai peningkatan dramatis ukuran prestasi seperti biaya, mutu, jasa, dan
kecepatan.
• Kompetensi, (1) karakteristik dari suatu kemampuan seseorang yang dapat dibuktikan sehingga
memunculkan suatu prestasi kerja. (2) Pengetahuan, keahlian, kemampuan yang dibutuhkan untuk
dapat melaksanakan pekerjaan.
• Analisis pekerjaan berbasis kompetensi, mendiskripsikan pekerjaan dengan kompetensi
yang dapat diukur, dapat diobservasi, dengan perilaku yang harus ditunjukkan kualitasnya untuk
dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
17. ANALISIS PEKERJAAN (TRADISIONAL) VS ANALISIS
PEKERJAAN BERBASIS KOMPETENSI
• Analisis pekerjaan tradisional berfokus pada “apa” yang harus dikerjakan + kewajiban
dan tanggung jawab yang menyertainya.
• Analisis pekerjaan berbasis kompetensi berfokus pada “bagaimana” karyawan
mencapai tujuan-tujuan pekerjaan mereka.