SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
ANALISIS PENGGUNAAN BALLAST ELEKTRONIK UNTUK
PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA BEBAN PENERANGAN
Suroso*)
, Winasis, and Satria Ardhi Permana
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman
Jl. Mayjend Sungkono KM 05 Blater, Purbalingga, Indonesia
*)
Email: suroso.te.unsoed@gmail.com
Abstrak
Lampu neon tabung masih banyak digunakan masyarakat umum meskipun telah diciptakan lampu neon kompak yang
menggantikan lampu pijar. Lampu neon kompak memiliki efisiensi tinggi karena menggunakan ballast elektronik,
sedangkan lampu neon tabung yang umum dipakai masih menggunakan ballast elektromagnetik. Makalah ini
menganalisa tingkat penghematan yang didapatkan saat ballast elektromagnetik diganti dengan ballast elektronik pada
beban penerangan lampu neon, khususnya untuk rangkaian lampu neon tabung 18 Watt dan 36 Watt di RSUD Saras
Husada Purworejo. Analisa kedua jenis ballast meliputi perbandingan konsumsi daya, faktor daya, analisa segi
ekonomis, tingkat pencahayaan, harmonisa, dan bentuk gelombang arus yang ditarik oleh beban lampu dari sumber
listrik PLN. Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa lampu neon dengan ballast elektronik konsumsi dayanya lebih
rendah, faktor daya lebih tinggi, dan biaya listrik per bulannya lebih hemat dibandingkan dengan lampu neon yang
memakai ballast elektromagnetik. Namun dari data pengukuran intensitas pencahayaan ditemukan terjadi penurunan
kuat pencahayaan untuk lampu yang menggunakan ballast elektronik. Untuk data harmonisa arus yang ditarik dari
sumber diperoleh bahwa lampu yang menggunakan ballast elektronik menarik arus dengan kandungan komponen
harmonisa yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu dengan ballast elektromagnetik.
Kata kunci : energi listrik, efisiensi, ballast elektronik
Abstract
Fluorescent tube lamps are still widely used in spite of the compact fluorescent lamp has been introduced to replace the
incandescent lamps. Compact fluorescent lamps use electronic ballast with higher efficiency, however many of the
installed fluorescent tube lamps still use electromagnetic ballasts. This paper analyzes the level of savings obtained
when the electromagnetic ballasts replaced by electronic ballasts in the fluorescent tube lamp circuits of 18 Watt and 36
Watt installed at Saras Husada Hospital Purworejo. Comparison analysis of both types of ballast was carried out, i.e. the
ratio of power consumption, power factor, economic analysis, illumination levels, harmonics, and waveform. The
results showed that the lamp with electronic ballasts have lower power consumption, better power factor, and cheaper in
the electricity cost than the lamp with electromagnetic ballasts. However, a decrease in the level of illumination is found
for the lamp with electronic ballast. In the case of harmonic contents of the current drawn from the power grid, the lamp
with electronic ballast created a more distortion and harmonic contents of the current.
Keywords : electrical energy, efficiency, electronic ballasts
1. Pendahuluan
Lampu fluorescent bekerja berdasarkan pelepasan elektron
secara terus menerus di dalam uap yang diionisasi yang
dikombinasikan dengan fosfor yang dapat berpendar. Gas
yang dipakai adalah merkuri atau natrium. Lampu
fluorescent yang juga umum disebut lampu TL (tube
lamp) biasanya dilengkapi dengan ballast dan starter yang
fungsinya untuk membatasi aliran arus dan menyediakan
tegangan transien yang sesuai untuk penyalaan katoda
untuk proses ionisasi. Ballast dilihat dari prinsip kerjanya
ada dua jenis yaitu ballast elektromagnetik dan ballast
elektronik. Ballast elektromagnetik bekerja atas dasar
prinsip elektromagnetik dengan frekuensi kerja sama
dengan frekuensi sumber listrik (50/60 Hz). Ballast
elektronik umumnya bekerja dengan prinsip resonant
inverter yang dilakukan dengan proses pensaklaran
pada frekuensi tinggi [1-2].
Jenis ballast induktif yang beroperasi pada frekuensi
saluran (50 Hz) mempunyai beberapa kekurangan seperti
ukurannya yang besar serta berat karena terbuat dari inti
TRANSMISI, 16, (2), 2014, 100
besi dengan kumparan tembaga yang mengelilinginya.
Selain itu jenis ballast induktif juga mempunyai
permasalahan dengan efisiensi yang rendah,
kehandalannya kurang, sulit untuk mengontrol luminous
lampu, harus memakai starter, faktor daya yang rendah,
distorsi harmonik yang besar, adanya resiko terjadinya
gangguan arus lebih yang disebabkan oleh
Sumber AC
220 V 50 Hz
Ballast
elektromagnetik
Lampu
TL
Saklar
starter
Gambar 1. Lampu TL dengan ballast elektromagnetik [5]
kejenuhan inti, dan adanya fenomena flicker karena
frekuensi sumber tegangan yang rendah. Adanya flicker
dan arus picu pada lampu fluorescent akan
mengakibatkan umur lampu menjadi lebih pendek.
Rendahnya efisiensi dan faktor daya dari ballast induktif
serta distorsi harmonik yang besar akan mengakibatkan
tidak efisiennya penggunaan energi listrik, sehingga
pemakaian energi listrik menjadi boros [1], [3].
Sistem ballast elektronik terintegrasi dalam suatu kotak,
dimana di dalamnya terdapat komponen-komponen
elektronik yang terdiri dari beberapa blok yaitu [3-6]:
1. Low pass filter, membatasi distorsi harmonik,
membatasi radiasi elektromaknetik, serta memproteksi
komponen elektronik terhadap tegangan listrik yang
tinggi.
2. Konverter AC/DC, berfungsi mengubah tegangan AC
menjadi tegangan DC.
3. Inverter, berfungsi mengubah tegangan DC menjadi
tegangan AC frekuensi tinggi.
Filter Penyearah Inverter
Ballast
Frekuensi
Tinggi
Rangkaian
Starting
Rangkaian Kontrol dan
Proteksi
Lampu
Sumber
AC
Gambar 2. Diagram lampu TL dengan ballast elektronik [5]
Secara umum pada ballast elektronik terdapat 3 macam tipe
inverter yang sering digunakan yaitu flyback inverter,
current-source inverter jenis resonans, dan voltage source
inverter jenis resonans. Jenis inverter yang ketiga merupakan
inverter yang paling banyak digunakan pada ballast
elektronik. Contoh gambar dari masing-masing konfigurasi
ditunjukkan pada gambar 3, gambar 4 dan gambar 5 [5], [6].
Lampu
VDC
Q
C
.
.
D
Gambar 3. Rangkaian flyback inverter [5]
Q1 Q2
Q3Q4
VDC
L
C
Lampu
LDC
Gambar 4. Rangkaian full-bridge current source inverter
tipe resonans [5]
Q1
Q2
VDC
+
-
Lampu C2
C1 L
Gambar 5. Rangkaian half-bridge voltage source inverter
tipe resonans [5]
Dalam Peraturan Menteri ESDM Republik Indonesia
Nomor: 13 Tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian
Tenaga Listrik dan Nomor: 14 Tahun 2012 tentang
Manjemen Energi, memuat tata cara pelaksanaan
penghematan pemakaian tenaga listrik pada bangunan
gedung BUMN, BUMD, dan BHMN melalui sistem tata
cahaya dapat dilakukan dengan cara menggunakan ballast
elektronik pada lampu TL (neon), dan mengatur daya
listrik maksimum untuk pencahayaan (termasuk rugi-rugi
ballast) sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
[7-9].
Rumah Sakit sebagai salah satu instansi pelayanan
kesehatan yang melayani masyarakat selama 24 jam
tentunya membutuhkan sistem penerangan yang
memadai. Sistem pencahayaan di RSUD Saras Husada
Purworejo menggunakan jenis lampu antara lain neon
TRANSMISI, 16, (2), 2014, 101
tabung atau disebut juga lampu TL (Tubular Luminaire),
dan lampu neon kompak atau disebut juga LHE (Lampu
Hemat Energi). Namun lampu neon tabung masih banyak
digunakan dikarenakan instalasi pencahayaan masih
menggunakan instalasi lama. Sedangkan pada bangunan
gedung-gedung baru telah menggunakan jenis lampu neon
kompak.
Makalah ini akan mengkaji hasil pengukuran dan analisis
penggunaan ballast elektronik untuk penghematan
penggunaan energi listrik dengan sampel lokasi penelitian
di RSUD Saras Husada Purworejo, Jawa Tengah.
2. Metode
2.1. Alat Penelitian
Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Power Analyzer TES 3600
2. Osiloskop
3. Current probe
4. Luxmeter
5. Komputer
6. Alat pencatat
2.2. Bahan Pengujian
Bahan yang digunakan sebagai objek pengujian ini adalah
sebagai berikut :
1. Ballast Elektromagnetik
Sampleballast elektromagnetik yang digunakan adalah
sebuah ballast dengan daya 36 Watt dan sebuah ballast
dengan daya 18 W, yang diambil dari RSUD Saras
Husada Purworejo.
2. Ballast Elektronik
Ballast elektronik yang digunakan adalah sebuah
ballast dengan daya 36 Watt dan sebuah ballast
dengan daya 18 W, yang diambil dari merk yang
beredar di pasaran.
3. Lampu neon tabung yang digunakan pada pengujian
ini adalah lampu tabung merk Philips dengan daya 18
Watt dan 36 Watt.
4. Starter untuk rangkaian lampu neon dengan ballast
elektromagnetik.
3. Hasil dan Analisa
Pada bagian ini akan dibahas tentang perbandingan hasil
pengukuran masing-masing ballast yang meliputi
konsumsi daya, faktor daya, perhitungan penghematan
dari segi ekonomis, tingkat pencahayaan, harmonisa total,
dan bentuk gelombang arus dan tegangan.
3.1. Konsumsi Daya
Dari pengukuran rangkaian lampu neon dengan kedua
jenis ballast, didapatkan perbandingan konsumsi daya
yang ditampilkan pada gambar 6 dan gambar 7 berikut.
72.237
40.243 35.9
58.026
18
0
50
100
Daya
Ballast Elektromagnetik dan ballast elektronik
Gambar 6 Grafik perbandingan daya untuk lampu 36 Watt
43.706
21.036
25.22
17.916
35.695
11.024
0
20
40
60
Daya
Ballast elektromagnetik vs ballast elektronik
Gambar 7. Grafik perbandingan daya untuk lampu 18 Watt
Dari gambar dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi daya
ballast elektronik lebih kecil dibandingkan ballast
elektromagnetik untuk spesifikasi daya lampu yang sama.
Pada ballast elektromagnetik terlihat besarnya daya semu
yang dibutuhkan lebih banyak yang terkonsumsi menjadi
daya reaktif karena pada ballast elektromagnetik terdapat
komponen kumparan yang bersifat induktif. Sedangkan
ballast elektronik telah menggunakan komponen ssaklar
emikonduktor yang mampu menurunkan kebutuhan daya
reaktif.
Dari data konsumsi daya aktif pada kedua ballast tersebut
terlihat bahwa penggunaan ballast elektronik dapat
menghemat konsumsi daya aktif dibandingkan ballast
elektromagnetik. Daya aktif adalah daya yang terukur
pada alat kWh meter, sehingga penurunan daya aktif yang
terukur sama dengan penurunan biaya pembayan listrik.
Berikut ini adalah perhitungannya potensi penghematan
daya aktif pada ballast elektronik dibanding ballast
elektromagnetik yang ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan konsumsi daya
Spesifikasi
Daya
Daya aktif terukur
Penghematan
daya
Ballast
Elektromagnetik
Ballast
Elektronik
36 Watt 43 Watt 35,9 Watt 28,96%
18 Watt 25,2 Watt 17,9 Watt 16,5%
Konsumsi daya rangkaian berhubungan dengan faktor
daya, sumber tegangan, dan tingkat konsumsi arusnya.
Untuk tingkat penggunaan arus dari tiap rangkaian lampu
neon dengan kedua jenis ballast dan tingkat
penurunannya dapat dilihat pada tabel 2, dan besarnya
sumber tegangan saat percobaan ditampilkan pada tabel 3.
TRANSMISI, 16, (2), 2014, 102
Tabel 2. Perbandingan arus
Spesifikasi
Daya
Arus rata-rata terukur (Ampere)
Persentase
perbedaan
Ballast
Elektromagnetik
Ballast
Elektronik
36 Watt 0,332 A 0,185 A 45,65%
18 Watt 0,202 A 0,097 A 52 %
Tabel 3 Perbandingan tegangan
Spesifikasi
Daya
Tegangan rata-rata terukur (Volt)
Ballast Elektromagnetik Ballast Elektronik
36 Watt 217.63 V 217.67 V
18 Watt 216.18 V 216.22 V
3.2. Faktor Daya
Faktor daya merupakan parameter yang menunjukkan
tingkat efisiensi perbandingan antara daya aktif yang
diserap oleh beban dengan daya nyata yang dikirimkan
oleh sumber dalam rangkaian listrik arus bolak-balik.
Gambar 8 dan 9 menunjukkan nilai faktor daya yang
didapatkan dari pengukuran pada kedua jenis ballast.
0.596 0.894
0
1
Elektromagnetik 36 W Elektronik 36 W
FaktorDaya
Ballast
Gambar 8. Perbandingan faktor daya untuk lampu 36 Watt
0.577
0.852
0
1
Elektromagnetik 18 W Elektronik 18 W
FaktorDaya
Ballast
Gambar 9. Perbandingan faktor daya untuk lampu 18 Watt
Dari gambar tersebut terlihat bahwa ballast elektronik
memiliki faktor daya yang lebih baik dibandingkan
dengan ballast elektomagnetik. Hal inidikarenakan pada
ballast elektronik terdapat rangkaian Power Factor
Correction (PFC). Sedangkan faktor daya yang rendah
pada ballast elektromagnetikdisebabkan karena sifat
induktif dari ballast tersebut yang menyebabkan
kebutuhan daya reaktif menjadi lebih tinggi. Untuk
analisa hal ini bisa dilihat pada pengukuran daya semu
dan daya aktif pada ballast elektromagnetik 36 W dan 18
W.
Dengan diketahuinya nilai daya aktif dan daya semu,
maka dapat dihitung besarnya faktor daya tiap ballast.
Berikut perhitungan faktor daya pada ballast
elektromagnetik dan ballast elektronik 36 Watt.
 Ballast Elektromagnetik 36 Watt dengan daya aktif
terukur 43 Watt dan daya semu terukur 72 VA, maka
dapat dihitung faktor dayanya adalah:
Faktor daya = P / S
= 43 Watt / 72 VA
= 0,597
 Ballast Elektronik 36 Watt dengan daya aktif terukur
35 Watt dan daya semu terukur 40 VA, maka dapat
dihitung faktor dayanya adalah:
Faktor daya = P / S
= 35 Watt / 40 VA
= 0,875
Terlihat dari hasil perhitungan bahwa faktor daya pada
ballast elektronik 36 W lebih baik daripada ballast
elektromagnetik 36 W.
Berikut perhitungan faktor daya pada ballast
elektromagnetik dan ballast elektronik 18 Watt.
 Ballast Elektromagnetik 18 Watt dengan daya aktif
terukur 25,2 Watt dan daya semu terukur 43,7 VA,
maka dapat dihitung faktor dayanya adalah:
Faktor daya = P / S
= 25,2 Watt / 43,7 VA
= 0,576
 Ballast Elektronik 18 Watt dengan daya aktif terukur
17,9 Watt dan daya semu terukur 21 VA, maka dapat
dihitung faktor dayanya adalah:
Faktor daya = P / S
= 17,9 Watt / 21 VA
= 0,852
Terlihat dari hasil perhitungan bahwa faktor daya pada
ballast elektronik 18 W lebih baik daripada ballast
elektromagnetik 18 W. Dapat disimpulkan bahwa secara
pengukuran maupun perhitungan, faktor daya dari lampu
neon tabung yang menggunakan ballast elektronik lebih
baik dibanding dengan ballast elektromagnetik.
3.3. Analisa Segi Ekonomis
Pada analisia ini akan dibahas perhitungan penghematan
penggunaan ballast elektronik dari segi ekonomis.
Perhitungan biaya yang digunakan dalam penelitian ini
bertujuan untuk dapat memberikan nilai perbandingan
keuntungan biaya antara kedua jenis ballast lampu neon
yang diteliti. Perhitungan dilakukan dengan melihat
besarnya konsumsi energi yang digunakan baik pada
ballastelektromagnetikmaupun ballast elektronik.
Konsumsi energi listrik tersebut yang selanjutnya akan
dikonversi dalam bentuk rupiah dan pada analisa ini
dilihat biaya listrik yang dibayarkan dalam satu bulan.
RSUD Saras Husada Purworejo merupakan pelanggan
listrik kategori S2/TR dengan daya 197.000 VA, termasuk
TRANSMISI, 16, (2), 2014, 103
dalam batas daya 3500 VA sampai dengan 200 kVA
dengan tarif reguler Rp. 900,- untuk tiap kWh sesuai
peraturan Menteri ESDM Nomor 30 Tahun 2012.
Terdapat lampu neon tabung daya 36 W dengan jumlah
113 dan lampu neon tabung daya 18 W dengan jumlah
814 dengan asumsi penggunaan lampu tersebut selama 7
jam dalam satu hari. Maka berikut ini perhitungan biaya
energi listrik yang digunakan lampu neon tabung dengan
masing-masing ballast :
 Ballast Elektromagnetik36 Watt
Pada pengukuran didapatkan bahwa besarnya daya aktif
rata-rata dari ballast elektromagnetik36 Watt sebesar 43
Watt. Maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik
dalam sehari adalah :
kWh per hari= (Daya aktif × Jumlah × Lama pemakaian) /
1000
= (43 Watt×113×7 jam) / 1000
= 34,013 kWh
Jika diasumsikan dalam satu bulan terdapat tiga puluh
hari maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik
dalam satu bulan sebesar :
kWh per bulan = kWh per hari × 30 hari
= 34,013 kWh × 30 hari
= 1.020,39 kWh
Selanjutnya besarnya konsumsi energi listrik dalam
sebulan tersebut dikonversi dalam bentuk biaya listrik
dalam satu bulan sehingga didapatkan besarnya biaya
listrik dalam satu bulan, yaitu :
Biaya listrik per bulan = kWh per bulan × Biaya per
kWh
= 1.020,39 kWh × Rp. 900,-
= Rp. 918.351,-
 Ballast Elektronik 36 Watt
Dari pengukuran didapatkan bahwa besarnya daya aktif
rata-rata dari ballastelektronik36 Watt sebesar 35,9 Watt.
Maka besarnya konsumsi energi listrik dalam sehari
adalah :
kWh per hari = (Daya aktif × Jumlah lampu × Lama
pemakaian) / 1000
= (35,9 Watt×113×7 jam) / 1000
= 28, 397 kWh
Jika diasumsikan dalam satu bulan terdapat tiga puluh
hari maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik
dalam satu bulan sebesar :
kWh per bulan = kWh per hari × 30 hari
= 28,397 kWh × 30 hari
= 851,91 kWh
Selanjutnya besarnya konsumsi energi listrik dalam
sebulan tersebut dikonversi dalam bentuk biaya listrik
dalam satu bulan sehingga didapatkan besarnya biaya
listrik dalam satu bulan, yaitu :
Biaya listrik per bulan = kWh per bulan × Biaya per kWh
= 851,91 kWh × Rp. 900,-
= Rp.766.719,-
 Ballast Elektromagnetik 18 Watt
Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa besarnya daya
aktif rata-rata dari ballastelektromagnetik18 Watt sebesar
25,2 Watt. Maka didapatkan besarnya konsumsi energi
listrik dalam sehari adalah :
kWh per hari = (Daya aktif × Jumlah × Lama pemakaian)
/ 1000
= (25,2 Watt×814×7 jam) / 1000
= 143,6 kWh
Jika diasumsikan dalam satu bulan terdapat tiga puluh
hari maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik
dalam satu bulan sebesar :
kWh per bulan = kWh per hari × 30 hari
= 143,6 kWh × 30 hari
= 4.308 kWh
Selanjutnya besarnya konsumsi energi listrik dalam
sebulan tersebut dikonversi dalam bentuk biaya listrik
dalam satu bulan sehingga didapatkan besarnya biaya
listrik dalam satu bulan, yaitu :
Biaya listrik per bulan = kWh per bulan × Biaya per kWh
= 4308 kWh × Rp. 900,-
= Rp.3.877.200,-
 Ballast Elektronik 18 Watt
Pada pengukuran didapatkan besarnya daya aktif rata-rata
dari ballast elektronik36 Watt sebesar 17,9 Watt. Maka
besarnya konsumsi energi listrik dalam sehari adalah :
kWh per hari = (Daya aktif × Jumlah × Lama pemakaian)
/ 1000
= (17,9 Watt×814×7 jam) / 1000
= 102 kWh
Jika diasumsikan dalam satu bulan terdapat tiga puluh
hari maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik
dalam satu bulan sebesar :
kWh per bulan = kWh per hari × 30 hari
= 102 kWh × 30 hari
= 3.060 kWh
Selanjutnya besarnya konsumsi energi listrik dalam
sebulan tersebut dikonversi dalam bentuk biaya listrik
dalam satu bulan sehingga besarnya biaya listrik dalam
satu bulan yaitu:
Biaya listrik per bulan = kWh per bulan × Biaya per kWh
= 3060 kWh × Rp. 900,-
= Rp.2.754.000,-
Perbandingan biaya energi listrik lampu neon tabung yang
menggunakan ballast elektromagnetik dan yang
menggunakan ballast elektronik dapat dilihat pada tabel
4.
Tabel 4. Tingkat penghematan biaya penggunaan energi
listrik
Spesifikasi
Daya
Biaya penggunaan energi listrik
Penghematan
Biaya
Ballast
Elektromagnetik
Ballast
Elektronik
36 Watt Rp. 918.351,- Rp.766.719,- 16,5%
18 Watt Rp.3.877.200,- Rp.2.754.000,- 28, 9%
TRANSMISI, 16, (2), 2014, 104
Dari tabel diatas terlihat bahwa rangkaian lampu neon
tabung dengan ballast elektronik membutuhkan biaya
listrik per bulan lebih kecil dibandingkan dengan ballast
elektromagnetik. Hal ini dapat dilihat sebagai potensi
penghematan energi listrik pada sistem pencahayaan yang
dilakukan dengan mengganti ballast elektromagnetik
dengan ballast elektronik.
3.4. Tingkat Pencahayaan
Pengukuran tingkat pencahayaan dilakukan untuk melihat
kinerja masing-masing ballast terhadap keluaran cahaya
dari lampu neon tabung. Dari pengukuran menggunakan
luxmeter pada jarak 1 meter dari lampu neon dengan
masing-masing ballast, didapatkan rata-rata hasil
pengukuran tingkat pencahayaan yang perbandingannya
dapat dilihat pada gambar 10 dan 11.
199.9 152
0
200
400
Elektromagnetik Elektronik
Iluminasi(Lux)
Ballast 36 Watt
Gambar 10. Perbandingan kuat pencahayaan lampu neon
36 Watt
Gambar11. Perbandingan kuat pencahayaan lampu neon
18 Watt
Dari gambar dapat dilihat bahwa lampu neon tabung yang
menggunakan ballast elektronik tingkat keluaran
cahayanya lebih rendah dibanding menggunakan ballast
elektromagnetik. Berikut merupakan perhitungan
penurunan tingkat pencahayaan lampu neon tabung
seperti yang ditampilkan pada tabel 5.
Tabel 2. Perbandingan kuat pencahayaan
Spesifikasi
Daya
Kuat pencahayaan terukur (lux)
Tingkat
PenurunanBallast
Elektromagnetik
Ballast
Elektronik
36 Watt 200 152 24 %
18 Watt 102,3 90,7 11,34 %
3.5. Kandungan Harminosa Arus
Pada pengukuran dengan osciloscope didapatkan data
berupa gambar bentuk gelombang tegangan dan arus dari
masing-masing ballast yang dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
 Ballast elektromagnetik
Gambar 12 Bentuk gelombang arus untuk ballast
elektromagnetik 36 Watt dan spektrum
harmonisanya
Gambar 13 Bentuk gelombang arus dan tegangan untuk
ballast elektromagnetik 36 Watt
 Ballast elektronik
Gambar 14 Bentuk gelombang arus untuk ballast
elektromagnetik 18 Watt dan spektrum
harmonisanya
TRANSMISI, 16, (2), 2014, 105
Gambar 15. Bentuk gelombang arus dan tegangan untuk
ballast elektronik 36 Watt
Dari gambar dapat dilihat perbandingan bentuk
gelombang arus dan tegangan pada ballast
elektromagnetik dan ballast elektronik. Gelombang
tegangan dari semua ballast lebih mendekati bentuk
sinusoidal yang merupakan tegangan jala-jala listrik,
sedangkan bentuk gelombang arusnya bervariasi. Pada
ballast jenis elektromagnetik bentuk arusnya tidak lagi
sinusoidal tetapi lebih ke bentuk mendekati segitiga,
sedang pada ballast jenis elektronik bentuk gelombang
arusnya lebih jauh dari sinusoidal (distorsinya lebih
tinggi).
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data penelitian, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Konsumsi daya pada lampu dengan ballast elektronik
lebih rendah daripada ballast elektromagnetik.
2. Faktor daya pada lampu dengan ballast elektronik
lebih baik dan memenuhi standar faktor daya yang
ditetapkan PLN yaitu 0,85 dibanding ballast
elektromagnetik.
3. Terjadi penurunan kuat pencahayaan pada lampu neon
dengan ballast elektronik dibanding ballast
elektromagnetik.
4. Ditinjau dari segi ekonomis, biaya listrik per bulan
untuk lampu dengan ballast elektronik lebih hemat
dibanding ballast elektromagnetik.
5. Bentuk gelombang arus pada lampu dengan ballast
elektronik mengandung komponen harmonisa yang
lebih besar dibanding lampu dengan ballast
elektromagnetik.
Referensi
[1]. Firmansyah, E., F.D. Wijaya, H.N. Pradana dan Y.S.
Wijoyo. Analisis Unjuk Kerja Ballast Elektronik Dalam
Implementasi Efisiensi Energi. Prosiding PPI Standarisasi.
Yogyakarta. 2011: 238-247.
[2]. Supriono, I Nyoman Wahyu Setiawan. Peningkatan
Kinerja Lampu TL pada Catu Daya dengan Regulasi
Tegangan Buruk. Jurnal Teknik Elektro. 2005. Vol. 5.
Nomor 2: 59-66.
[3]. Moo, C.S. Electronic ballast for operating fluorescent
lamps over wide temperature range. IEE Proceedings
Electric Power Applications. 2003. vol 150. issue. 2: 153-
157.
[4]. Nan Chen. A Driving Technology for Retrofit LED Lamp
for Fluorescent Lighting Fixtures With Electronic Ballasts.
IEEE Transactions on Power Electronics. 2011 vol. 26.
Issue 2: 588 – 601.
[5]. M. Rashid. Power Electronics Handbook. Academic Press:
565-591.
[6]. http://elektronika-
elektronika.blogspot.com/2007/06/ballast.html
[7]. Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2012 Tentang
Manajemen Energi. Jakarta. Kementrian ESDM. 2012
[8]. Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-6197-2000..
Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan. Jakarta.
SNI. 2000.
[9]. Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-6575-2001. Tata
Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada
Bangunan Gedung. Jakarta. SNI. 2001.

More Related Content

What's hot

Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...Wayan Santika
 
Soal 9e energi dan daya listrik
Soal 9e energi dan daya listrikSoal 9e energi dan daya listrik
Soal 9e energi dan daya listrikAri Sudibjo
 
Energi listrik (tri okvita h)
Energi listrik (tri okvita h)Energi listrik (tri okvita h)
Energi listrik (tri okvita h)kemenag
 
Bab 4 energi dan daya listrik
Bab 4 energi dan daya listrikBab 4 energi dan daya listrik
Bab 4 energi dan daya listrikMustahal SSi
 
07 plts-solar-energi [12 b]
07 plts-solar-energi [12 b]07 plts-solar-energi [12 b]
07 plts-solar-energi [12 b]Kira R. Yamato
 
Bagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panel
Bagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panelBagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panel
Bagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panelFrancoise Hugshine
 
Daya dan energi workshop
Daya dan energi workshopDaya dan energi workshop
Daya dan energi workshopsmp 4 bae kudus
 
Teknik tenaga listrik 2
Teknik tenaga listrik 2Teknik tenaga listrik 2
Teknik tenaga listrik 2haafizah
 
Energi listrik dan daya listrik Power Point
Energi listrik dan daya listrik Power PointEnergi listrik dan daya listrik Power Point
Energi listrik dan daya listrik Power Pointrena alexandrea
 
5 manfaat energi listrik bagi kehidupan manusia
5 manfaat energi listrik bagi kehidupan manusia5 manfaat energi listrik bagi kehidupan manusia
5 manfaat energi listrik bagi kehidupan manusiaIben Zani
 
Daring 7. Listrik Dinamis SMP Ibrahimy 1 Sukorejo P2S3
Daring 7. Listrik Dinamis SMP Ibrahimy 1 Sukorejo P2S3Daring 7. Listrik Dinamis SMP Ibrahimy 1 Sukorejo P2S3
Daring 7. Listrik Dinamis SMP Ibrahimy 1 Sukorejo P2S3ZainulHasan13
 
Laporan Resmi Percobaan Photovoltaic
Laporan Resmi Percobaan PhotovoltaicLaporan Resmi Percobaan Photovoltaic
Laporan Resmi Percobaan PhotovoltaicLatifatul Hidayah
 
1643 4251-1-pb
1643 4251-1-pb1643 4251-1-pb
1643 4251-1-pbGie Anggy
 
Materi Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikMateri Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikCharis Muhammad
 

What's hot (20)

Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
 
8.1
8.18.1
8.1
 
Soal 9e energi dan daya listrik
Soal 9e energi dan daya listrikSoal 9e energi dan daya listrik
Soal 9e energi dan daya listrik
 
Energi listrik (tri okvita h)
Energi listrik (tri okvita h)Energi listrik (tri okvita h)
Energi listrik (tri okvita h)
 
Energi & Daya Listrik
Energi & Daya ListrikEnergi & Daya Listrik
Energi & Daya Listrik
 
Bab 4 energi dan daya listrik
Bab 4 energi dan daya listrikBab 4 energi dan daya listrik
Bab 4 energi dan daya listrik
 
07 plts-solar-energi [12 b]
07 plts-solar-energi [12 b]07 plts-solar-energi [12 b]
07 plts-solar-energi [12 b]
 
Bagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panel
Bagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panelBagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panel
Bagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panel
 
Daya dan energi workshop
Daya dan energi workshopDaya dan energi workshop
Daya dan energi workshop
 
Teknik tenaga listrik 2
Teknik tenaga listrik 2Teknik tenaga listrik 2
Teknik tenaga listrik 2
 
Konsep PLTS 2.4
Konsep PLTS 2.4Konsep PLTS 2.4
Konsep PLTS 2.4
 
Energi listrik dan daya listrik Power Point
Energi listrik dan daya listrik Power PointEnergi listrik dan daya listrik Power Point
Energi listrik dan daya listrik Power Point
 
Katalog Lampu LED
Katalog Lampu LEDKatalog Lampu LED
Katalog Lampu LED
 
5 manfaat energi listrik bagi kehidupan manusia
5 manfaat energi listrik bagi kehidupan manusia5 manfaat energi listrik bagi kehidupan manusia
5 manfaat energi listrik bagi kehidupan manusia
 
Photovoltaic
PhotovoltaicPhotovoltaic
Photovoltaic
 
Daring 7. Listrik Dinamis SMP Ibrahimy 1 Sukorejo P2S3
Daring 7. Listrik Dinamis SMP Ibrahimy 1 Sukorejo P2S3Daring 7. Listrik Dinamis SMP Ibrahimy 1 Sukorejo P2S3
Daring 7. Listrik Dinamis SMP Ibrahimy 1 Sukorejo P2S3
 
Tes Formatif Energi & Daya Listrik
Tes Formatif Energi & Daya ListrikTes Formatif Energi & Daya Listrik
Tes Formatif Energi & Daya Listrik
 
Laporan Resmi Percobaan Photovoltaic
Laporan Resmi Percobaan PhotovoltaicLaporan Resmi Percobaan Photovoltaic
Laporan Resmi Percobaan Photovoltaic
 
1643 4251-1-pb
1643 4251-1-pb1643 4251-1-pb
1643 4251-1-pb
 
Materi Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikMateri Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga Listrik
 

Similar to ANALISIS PENGGUNAAN BALLAST ELEKTRONIK

rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNrancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNAgusta Laksmana
 
Reka-Bentuk-Elektrik.pptx
Reka-Bentuk-Elektrik.pptxReka-Bentuk-Elektrik.pptx
Reka-Bentuk-Elektrik.pptxMohdTaufek2
 
dasar sistem elektronika.pptx
dasar sistem elektronika.pptxdasar sistem elektronika.pptx
dasar sistem elektronika.pptxKevinCarrillo74
 
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemResume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemMuhamad Arghifary
 
Persentasi jurnal
Persentasi jurnalPersentasi jurnal
Persentasi jurnalPIPINAZRIN
 
Rivo 11041036
Rivo 11041036Rivo 11041036
Rivo 1104103611041036
 
Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...
Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...
Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...Abdul Lathifudin Ghafur
 
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrikAdhi Susanto
 
Miniatur panel surya
Miniatur panel suryaMiniatur panel surya
Miniatur panel surya28DEKY
 
2.3.pptx edit 5 jun
2.3.pptx edit 5 jun2.3.pptx edit 5 jun
2.3.pptx edit 5 junfare nordin
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdfIWISUKARTO531201031
 
Makalah Kewarganegaraan
Makalah KewarganegaraanMakalah Kewarganegaraan
Makalah KewarganegaraanAhmad Musdikar
 
Prakarya Kelas 9 BAB 5 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 9 BAB 5 - www.ilmuguru.org.pptxPrakarya Kelas 9 BAB 5 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 9 BAB 5 - www.ilmuguru.org.pptxMFahryFahreza
 
Bagas Ghosa Hidajat_Kualitas Daya Listrik.pptx
Bagas Ghosa Hidajat_Kualitas Daya Listrik.pptxBagas Ghosa Hidajat_Kualitas Daya Listrik.pptx
Bagas Ghosa Hidajat_Kualitas Daya Listrik.pptxBagasGhosaHidajat1
 

Similar to ANALISIS PENGGUNAAN BALLAST ELEKTRONIK (20)

rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNrancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
 
Reka-Bentuk-Elektrik.pptx
Reka-Bentuk-Elektrik.pptxReka-Bentuk-Elektrik.pptx
Reka-Bentuk-Elektrik.pptx
 
Heri_Irawan
Heri_IrawanHeri_Irawan
Heri_Irawan
 
dasar sistem elektronika.pptx
dasar sistem elektronika.pptxdasar sistem elektronika.pptx
dasar sistem elektronika.pptx
 
4660 10129-1-sm (1)
4660 10129-1-sm (1)4660 10129-1-sm (1)
4660 10129-1-sm (1)
 
4660 10129-1-sm (2)
4660 10129-1-sm (2)4660 10129-1-sm (2)
4660 10129-1-sm (2)
 
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemResume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
 
Persentasi jurnal
Persentasi jurnalPersentasi jurnal
Persentasi jurnal
 
2.3.pptx
2.3.pptx 2.3.pptx
2.3.pptx
 
Rivo 11041036
Rivo 11041036Rivo 11041036
Rivo 11041036
 
Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...
Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...
Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...
 
Panel surya
Panel suryaPanel surya
Panel surya
 
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
 
Miniatur panel surya
Miniatur panel suryaMiniatur panel surya
Miniatur panel surya
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
2.3.pptx edit 5 jun
2.3.pptx edit 5 jun2.3.pptx edit 5 jun
2.3.pptx edit 5 jun
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
Makalah Kewarganegaraan
Makalah KewarganegaraanMakalah Kewarganegaraan
Makalah Kewarganegaraan
 
Prakarya Kelas 9 BAB 5 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 9 BAB 5 - www.ilmuguru.org.pptxPrakarya Kelas 9 BAB 5 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 9 BAB 5 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Bagas Ghosa Hidajat_Kualitas Daya Listrik.pptx
Bagas Ghosa Hidajat_Kualitas Daya Listrik.pptxBagas Ghosa Hidajat_Kualitas Daya Listrik.pptx
Bagas Ghosa Hidajat_Kualitas Daya Listrik.pptx
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 

Recently uploaded (11)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 

ANALISIS PENGGUNAAN BALLAST ELEKTRONIK

  • 1. ANALISIS PENGGUNAAN BALLAST ELEKTRONIK UNTUK PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA BEBAN PENERANGAN Suroso*) , Winasis, and Satria Ardhi Permana Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Jl. Mayjend Sungkono KM 05 Blater, Purbalingga, Indonesia *) Email: suroso.te.unsoed@gmail.com Abstrak Lampu neon tabung masih banyak digunakan masyarakat umum meskipun telah diciptakan lampu neon kompak yang menggantikan lampu pijar. Lampu neon kompak memiliki efisiensi tinggi karena menggunakan ballast elektronik, sedangkan lampu neon tabung yang umum dipakai masih menggunakan ballast elektromagnetik. Makalah ini menganalisa tingkat penghematan yang didapatkan saat ballast elektromagnetik diganti dengan ballast elektronik pada beban penerangan lampu neon, khususnya untuk rangkaian lampu neon tabung 18 Watt dan 36 Watt di RSUD Saras Husada Purworejo. Analisa kedua jenis ballast meliputi perbandingan konsumsi daya, faktor daya, analisa segi ekonomis, tingkat pencahayaan, harmonisa, dan bentuk gelombang arus yang ditarik oleh beban lampu dari sumber listrik PLN. Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa lampu neon dengan ballast elektronik konsumsi dayanya lebih rendah, faktor daya lebih tinggi, dan biaya listrik per bulannya lebih hemat dibandingkan dengan lampu neon yang memakai ballast elektromagnetik. Namun dari data pengukuran intensitas pencahayaan ditemukan terjadi penurunan kuat pencahayaan untuk lampu yang menggunakan ballast elektronik. Untuk data harmonisa arus yang ditarik dari sumber diperoleh bahwa lampu yang menggunakan ballast elektronik menarik arus dengan kandungan komponen harmonisa yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu dengan ballast elektromagnetik. Kata kunci : energi listrik, efisiensi, ballast elektronik Abstract Fluorescent tube lamps are still widely used in spite of the compact fluorescent lamp has been introduced to replace the incandescent lamps. Compact fluorescent lamps use electronic ballast with higher efficiency, however many of the installed fluorescent tube lamps still use electromagnetic ballasts. This paper analyzes the level of savings obtained when the electromagnetic ballasts replaced by electronic ballasts in the fluorescent tube lamp circuits of 18 Watt and 36 Watt installed at Saras Husada Hospital Purworejo. Comparison analysis of both types of ballast was carried out, i.e. the ratio of power consumption, power factor, economic analysis, illumination levels, harmonics, and waveform. The results showed that the lamp with electronic ballasts have lower power consumption, better power factor, and cheaper in the electricity cost than the lamp with electromagnetic ballasts. However, a decrease in the level of illumination is found for the lamp with electronic ballast. In the case of harmonic contents of the current drawn from the power grid, the lamp with electronic ballast created a more distortion and harmonic contents of the current. Keywords : electrical energy, efficiency, electronic ballasts 1. Pendahuluan Lampu fluorescent bekerja berdasarkan pelepasan elektron secara terus menerus di dalam uap yang diionisasi yang dikombinasikan dengan fosfor yang dapat berpendar. Gas yang dipakai adalah merkuri atau natrium. Lampu fluorescent yang juga umum disebut lampu TL (tube lamp) biasanya dilengkapi dengan ballast dan starter yang fungsinya untuk membatasi aliran arus dan menyediakan tegangan transien yang sesuai untuk penyalaan katoda untuk proses ionisasi. Ballast dilihat dari prinsip kerjanya ada dua jenis yaitu ballast elektromagnetik dan ballast elektronik. Ballast elektromagnetik bekerja atas dasar prinsip elektromagnetik dengan frekuensi kerja sama dengan frekuensi sumber listrik (50/60 Hz). Ballast elektronik umumnya bekerja dengan prinsip resonant inverter yang dilakukan dengan proses pensaklaran pada frekuensi tinggi [1-2]. Jenis ballast induktif yang beroperasi pada frekuensi saluran (50 Hz) mempunyai beberapa kekurangan seperti ukurannya yang besar serta berat karena terbuat dari inti
  • 2. TRANSMISI, 16, (2), 2014, 100 besi dengan kumparan tembaga yang mengelilinginya. Selain itu jenis ballast induktif juga mempunyai permasalahan dengan efisiensi yang rendah, kehandalannya kurang, sulit untuk mengontrol luminous lampu, harus memakai starter, faktor daya yang rendah, distorsi harmonik yang besar, adanya resiko terjadinya gangguan arus lebih yang disebabkan oleh Sumber AC 220 V 50 Hz Ballast elektromagnetik Lampu TL Saklar starter Gambar 1. Lampu TL dengan ballast elektromagnetik [5] kejenuhan inti, dan adanya fenomena flicker karena frekuensi sumber tegangan yang rendah. Adanya flicker dan arus picu pada lampu fluorescent akan mengakibatkan umur lampu menjadi lebih pendek. Rendahnya efisiensi dan faktor daya dari ballast induktif serta distorsi harmonik yang besar akan mengakibatkan tidak efisiennya penggunaan energi listrik, sehingga pemakaian energi listrik menjadi boros [1], [3]. Sistem ballast elektronik terintegrasi dalam suatu kotak, dimana di dalamnya terdapat komponen-komponen elektronik yang terdiri dari beberapa blok yaitu [3-6]: 1. Low pass filter, membatasi distorsi harmonik, membatasi radiasi elektromaknetik, serta memproteksi komponen elektronik terhadap tegangan listrik yang tinggi. 2. Konverter AC/DC, berfungsi mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. 3. Inverter, berfungsi mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC frekuensi tinggi. Filter Penyearah Inverter Ballast Frekuensi Tinggi Rangkaian Starting Rangkaian Kontrol dan Proteksi Lampu Sumber AC Gambar 2. Diagram lampu TL dengan ballast elektronik [5] Secara umum pada ballast elektronik terdapat 3 macam tipe inverter yang sering digunakan yaitu flyback inverter, current-source inverter jenis resonans, dan voltage source inverter jenis resonans. Jenis inverter yang ketiga merupakan inverter yang paling banyak digunakan pada ballast elektronik. Contoh gambar dari masing-masing konfigurasi ditunjukkan pada gambar 3, gambar 4 dan gambar 5 [5], [6]. Lampu VDC Q C . . D Gambar 3. Rangkaian flyback inverter [5] Q1 Q2 Q3Q4 VDC L C Lampu LDC Gambar 4. Rangkaian full-bridge current source inverter tipe resonans [5] Q1 Q2 VDC + - Lampu C2 C1 L Gambar 5. Rangkaian half-bridge voltage source inverter tipe resonans [5] Dalam Peraturan Menteri ESDM Republik Indonesia Nomor: 13 Tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik dan Nomor: 14 Tahun 2012 tentang Manjemen Energi, memuat tata cara pelaksanaan penghematan pemakaian tenaga listrik pada bangunan gedung BUMN, BUMD, dan BHMN melalui sistem tata cahaya dapat dilakukan dengan cara menggunakan ballast elektronik pada lampu TL (neon), dan mengatur daya listrik maksimum untuk pencahayaan (termasuk rugi-rugi ballast) sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) [7-9]. Rumah Sakit sebagai salah satu instansi pelayanan kesehatan yang melayani masyarakat selama 24 jam tentunya membutuhkan sistem penerangan yang memadai. Sistem pencahayaan di RSUD Saras Husada Purworejo menggunakan jenis lampu antara lain neon
  • 3. TRANSMISI, 16, (2), 2014, 101 tabung atau disebut juga lampu TL (Tubular Luminaire), dan lampu neon kompak atau disebut juga LHE (Lampu Hemat Energi). Namun lampu neon tabung masih banyak digunakan dikarenakan instalasi pencahayaan masih menggunakan instalasi lama. Sedangkan pada bangunan gedung-gedung baru telah menggunakan jenis lampu neon kompak. Makalah ini akan mengkaji hasil pengukuran dan analisis penggunaan ballast elektronik untuk penghematan penggunaan energi listrik dengan sampel lokasi penelitian di RSUD Saras Husada Purworejo, Jawa Tengah. 2. Metode 2.1. Alat Penelitian Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Power Analyzer TES 3600 2. Osiloskop 3. Current probe 4. Luxmeter 5. Komputer 6. Alat pencatat 2.2. Bahan Pengujian Bahan yang digunakan sebagai objek pengujian ini adalah sebagai berikut : 1. Ballast Elektromagnetik Sampleballast elektromagnetik yang digunakan adalah sebuah ballast dengan daya 36 Watt dan sebuah ballast dengan daya 18 W, yang diambil dari RSUD Saras Husada Purworejo. 2. Ballast Elektronik Ballast elektronik yang digunakan adalah sebuah ballast dengan daya 36 Watt dan sebuah ballast dengan daya 18 W, yang diambil dari merk yang beredar di pasaran. 3. Lampu neon tabung yang digunakan pada pengujian ini adalah lampu tabung merk Philips dengan daya 18 Watt dan 36 Watt. 4. Starter untuk rangkaian lampu neon dengan ballast elektromagnetik. 3. Hasil dan Analisa Pada bagian ini akan dibahas tentang perbandingan hasil pengukuran masing-masing ballast yang meliputi konsumsi daya, faktor daya, perhitungan penghematan dari segi ekonomis, tingkat pencahayaan, harmonisa total, dan bentuk gelombang arus dan tegangan. 3.1. Konsumsi Daya Dari pengukuran rangkaian lampu neon dengan kedua jenis ballast, didapatkan perbandingan konsumsi daya yang ditampilkan pada gambar 6 dan gambar 7 berikut. 72.237 40.243 35.9 58.026 18 0 50 100 Daya Ballast Elektromagnetik dan ballast elektronik Gambar 6 Grafik perbandingan daya untuk lampu 36 Watt 43.706 21.036 25.22 17.916 35.695 11.024 0 20 40 60 Daya Ballast elektromagnetik vs ballast elektronik Gambar 7. Grafik perbandingan daya untuk lampu 18 Watt Dari gambar dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi daya ballast elektronik lebih kecil dibandingkan ballast elektromagnetik untuk spesifikasi daya lampu yang sama. Pada ballast elektromagnetik terlihat besarnya daya semu yang dibutuhkan lebih banyak yang terkonsumsi menjadi daya reaktif karena pada ballast elektromagnetik terdapat komponen kumparan yang bersifat induktif. Sedangkan ballast elektronik telah menggunakan komponen ssaklar emikonduktor yang mampu menurunkan kebutuhan daya reaktif. Dari data konsumsi daya aktif pada kedua ballast tersebut terlihat bahwa penggunaan ballast elektronik dapat menghemat konsumsi daya aktif dibandingkan ballast elektromagnetik. Daya aktif adalah daya yang terukur pada alat kWh meter, sehingga penurunan daya aktif yang terukur sama dengan penurunan biaya pembayan listrik. Berikut ini adalah perhitungannya potensi penghematan daya aktif pada ballast elektronik dibanding ballast elektromagnetik yang ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. Perbandingan konsumsi daya Spesifikasi Daya Daya aktif terukur Penghematan daya Ballast Elektromagnetik Ballast Elektronik 36 Watt 43 Watt 35,9 Watt 28,96% 18 Watt 25,2 Watt 17,9 Watt 16,5% Konsumsi daya rangkaian berhubungan dengan faktor daya, sumber tegangan, dan tingkat konsumsi arusnya. Untuk tingkat penggunaan arus dari tiap rangkaian lampu neon dengan kedua jenis ballast dan tingkat penurunannya dapat dilihat pada tabel 2, dan besarnya sumber tegangan saat percobaan ditampilkan pada tabel 3.
  • 4. TRANSMISI, 16, (2), 2014, 102 Tabel 2. Perbandingan arus Spesifikasi Daya Arus rata-rata terukur (Ampere) Persentase perbedaan Ballast Elektromagnetik Ballast Elektronik 36 Watt 0,332 A 0,185 A 45,65% 18 Watt 0,202 A 0,097 A 52 % Tabel 3 Perbandingan tegangan Spesifikasi Daya Tegangan rata-rata terukur (Volt) Ballast Elektromagnetik Ballast Elektronik 36 Watt 217.63 V 217.67 V 18 Watt 216.18 V 216.22 V 3.2. Faktor Daya Faktor daya merupakan parameter yang menunjukkan tingkat efisiensi perbandingan antara daya aktif yang diserap oleh beban dengan daya nyata yang dikirimkan oleh sumber dalam rangkaian listrik arus bolak-balik. Gambar 8 dan 9 menunjukkan nilai faktor daya yang didapatkan dari pengukuran pada kedua jenis ballast. 0.596 0.894 0 1 Elektromagnetik 36 W Elektronik 36 W FaktorDaya Ballast Gambar 8. Perbandingan faktor daya untuk lampu 36 Watt 0.577 0.852 0 1 Elektromagnetik 18 W Elektronik 18 W FaktorDaya Ballast Gambar 9. Perbandingan faktor daya untuk lampu 18 Watt Dari gambar tersebut terlihat bahwa ballast elektronik memiliki faktor daya yang lebih baik dibandingkan dengan ballast elektomagnetik. Hal inidikarenakan pada ballast elektronik terdapat rangkaian Power Factor Correction (PFC). Sedangkan faktor daya yang rendah pada ballast elektromagnetikdisebabkan karena sifat induktif dari ballast tersebut yang menyebabkan kebutuhan daya reaktif menjadi lebih tinggi. Untuk analisa hal ini bisa dilihat pada pengukuran daya semu dan daya aktif pada ballast elektromagnetik 36 W dan 18 W. Dengan diketahuinya nilai daya aktif dan daya semu, maka dapat dihitung besarnya faktor daya tiap ballast. Berikut perhitungan faktor daya pada ballast elektromagnetik dan ballast elektronik 36 Watt.  Ballast Elektromagnetik 36 Watt dengan daya aktif terukur 43 Watt dan daya semu terukur 72 VA, maka dapat dihitung faktor dayanya adalah: Faktor daya = P / S = 43 Watt / 72 VA = 0,597  Ballast Elektronik 36 Watt dengan daya aktif terukur 35 Watt dan daya semu terukur 40 VA, maka dapat dihitung faktor dayanya adalah: Faktor daya = P / S = 35 Watt / 40 VA = 0,875 Terlihat dari hasil perhitungan bahwa faktor daya pada ballast elektronik 36 W lebih baik daripada ballast elektromagnetik 36 W. Berikut perhitungan faktor daya pada ballast elektromagnetik dan ballast elektronik 18 Watt.  Ballast Elektromagnetik 18 Watt dengan daya aktif terukur 25,2 Watt dan daya semu terukur 43,7 VA, maka dapat dihitung faktor dayanya adalah: Faktor daya = P / S = 25,2 Watt / 43,7 VA = 0,576  Ballast Elektronik 18 Watt dengan daya aktif terukur 17,9 Watt dan daya semu terukur 21 VA, maka dapat dihitung faktor dayanya adalah: Faktor daya = P / S = 17,9 Watt / 21 VA = 0,852 Terlihat dari hasil perhitungan bahwa faktor daya pada ballast elektronik 18 W lebih baik daripada ballast elektromagnetik 18 W. Dapat disimpulkan bahwa secara pengukuran maupun perhitungan, faktor daya dari lampu neon tabung yang menggunakan ballast elektronik lebih baik dibanding dengan ballast elektromagnetik. 3.3. Analisa Segi Ekonomis Pada analisia ini akan dibahas perhitungan penghematan penggunaan ballast elektronik dari segi ekonomis. Perhitungan biaya yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan nilai perbandingan keuntungan biaya antara kedua jenis ballast lampu neon yang diteliti. Perhitungan dilakukan dengan melihat besarnya konsumsi energi yang digunakan baik pada ballastelektromagnetikmaupun ballast elektronik. Konsumsi energi listrik tersebut yang selanjutnya akan dikonversi dalam bentuk rupiah dan pada analisa ini dilihat biaya listrik yang dibayarkan dalam satu bulan. RSUD Saras Husada Purworejo merupakan pelanggan listrik kategori S2/TR dengan daya 197.000 VA, termasuk
  • 5. TRANSMISI, 16, (2), 2014, 103 dalam batas daya 3500 VA sampai dengan 200 kVA dengan tarif reguler Rp. 900,- untuk tiap kWh sesuai peraturan Menteri ESDM Nomor 30 Tahun 2012. Terdapat lampu neon tabung daya 36 W dengan jumlah 113 dan lampu neon tabung daya 18 W dengan jumlah 814 dengan asumsi penggunaan lampu tersebut selama 7 jam dalam satu hari. Maka berikut ini perhitungan biaya energi listrik yang digunakan lampu neon tabung dengan masing-masing ballast :  Ballast Elektromagnetik36 Watt Pada pengukuran didapatkan bahwa besarnya daya aktif rata-rata dari ballast elektromagnetik36 Watt sebesar 43 Watt. Maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik dalam sehari adalah : kWh per hari= (Daya aktif × Jumlah × Lama pemakaian) / 1000 = (43 Watt×113×7 jam) / 1000 = 34,013 kWh Jika diasumsikan dalam satu bulan terdapat tiga puluh hari maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik dalam satu bulan sebesar : kWh per bulan = kWh per hari × 30 hari = 34,013 kWh × 30 hari = 1.020,39 kWh Selanjutnya besarnya konsumsi energi listrik dalam sebulan tersebut dikonversi dalam bentuk biaya listrik dalam satu bulan sehingga didapatkan besarnya biaya listrik dalam satu bulan, yaitu : Biaya listrik per bulan = kWh per bulan × Biaya per kWh = 1.020,39 kWh × Rp. 900,- = Rp. 918.351,-  Ballast Elektronik 36 Watt Dari pengukuran didapatkan bahwa besarnya daya aktif rata-rata dari ballastelektronik36 Watt sebesar 35,9 Watt. Maka besarnya konsumsi energi listrik dalam sehari adalah : kWh per hari = (Daya aktif × Jumlah lampu × Lama pemakaian) / 1000 = (35,9 Watt×113×7 jam) / 1000 = 28, 397 kWh Jika diasumsikan dalam satu bulan terdapat tiga puluh hari maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik dalam satu bulan sebesar : kWh per bulan = kWh per hari × 30 hari = 28,397 kWh × 30 hari = 851,91 kWh Selanjutnya besarnya konsumsi energi listrik dalam sebulan tersebut dikonversi dalam bentuk biaya listrik dalam satu bulan sehingga didapatkan besarnya biaya listrik dalam satu bulan, yaitu : Biaya listrik per bulan = kWh per bulan × Biaya per kWh = 851,91 kWh × Rp. 900,- = Rp.766.719,-  Ballast Elektromagnetik 18 Watt Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa besarnya daya aktif rata-rata dari ballastelektromagnetik18 Watt sebesar 25,2 Watt. Maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik dalam sehari adalah : kWh per hari = (Daya aktif × Jumlah × Lama pemakaian) / 1000 = (25,2 Watt×814×7 jam) / 1000 = 143,6 kWh Jika diasumsikan dalam satu bulan terdapat tiga puluh hari maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik dalam satu bulan sebesar : kWh per bulan = kWh per hari × 30 hari = 143,6 kWh × 30 hari = 4.308 kWh Selanjutnya besarnya konsumsi energi listrik dalam sebulan tersebut dikonversi dalam bentuk biaya listrik dalam satu bulan sehingga didapatkan besarnya biaya listrik dalam satu bulan, yaitu : Biaya listrik per bulan = kWh per bulan × Biaya per kWh = 4308 kWh × Rp. 900,- = Rp.3.877.200,-  Ballast Elektronik 18 Watt Pada pengukuran didapatkan besarnya daya aktif rata-rata dari ballast elektronik36 Watt sebesar 17,9 Watt. Maka besarnya konsumsi energi listrik dalam sehari adalah : kWh per hari = (Daya aktif × Jumlah × Lama pemakaian) / 1000 = (17,9 Watt×814×7 jam) / 1000 = 102 kWh Jika diasumsikan dalam satu bulan terdapat tiga puluh hari maka didapatkan besarnya konsumsi energi listrik dalam satu bulan sebesar : kWh per bulan = kWh per hari × 30 hari = 102 kWh × 30 hari = 3.060 kWh Selanjutnya besarnya konsumsi energi listrik dalam sebulan tersebut dikonversi dalam bentuk biaya listrik dalam satu bulan sehingga besarnya biaya listrik dalam satu bulan yaitu: Biaya listrik per bulan = kWh per bulan × Biaya per kWh = 3060 kWh × Rp. 900,- = Rp.2.754.000,- Perbandingan biaya energi listrik lampu neon tabung yang menggunakan ballast elektromagnetik dan yang menggunakan ballast elektronik dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Tingkat penghematan biaya penggunaan energi listrik Spesifikasi Daya Biaya penggunaan energi listrik Penghematan Biaya Ballast Elektromagnetik Ballast Elektronik 36 Watt Rp. 918.351,- Rp.766.719,- 16,5% 18 Watt Rp.3.877.200,- Rp.2.754.000,- 28, 9%
  • 6. TRANSMISI, 16, (2), 2014, 104 Dari tabel diatas terlihat bahwa rangkaian lampu neon tabung dengan ballast elektronik membutuhkan biaya listrik per bulan lebih kecil dibandingkan dengan ballast elektromagnetik. Hal ini dapat dilihat sebagai potensi penghematan energi listrik pada sistem pencahayaan yang dilakukan dengan mengganti ballast elektromagnetik dengan ballast elektronik. 3.4. Tingkat Pencahayaan Pengukuran tingkat pencahayaan dilakukan untuk melihat kinerja masing-masing ballast terhadap keluaran cahaya dari lampu neon tabung. Dari pengukuran menggunakan luxmeter pada jarak 1 meter dari lampu neon dengan masing-masing ballast, didapatkan rata-rata hasil pengukuran tingkat pencahayaan yang perbandingannya dapat dilihat pada gambar 10 dan 11. 199.9 152 0 200 400 Elektromagnetik Elektronik Iluminasi(Lux) Ballast 36 Watt Gambar 10. Perbandingan kuat pencahayaan lampu neon 36 Watt Gambar11. Perbandingan kuat pencahayaan lampu neon 18 Watt Dari gambar dapat dilihat bahwa lampu neon tabung yang menggunakan ballast elektronik tingkat keluaran cahayanya lebih rendah dibanding menggunakan ballast elektromagnetik. Berikut merupakan perhitungan penurunan tingkat pencahayaan lampu neon tabung seperti yang ditampilkan pada tabel 5. Tabel 2. Perbandingan kuat pencahayaan Spesifikasi Daya Kuat pencahayaan terukur (lux) Tingkat PenurunanBallast Elektromagnetik Ballast Elektronik 36 Watt 200 152 24 % 18 Watt 102,3 90,7 11,34 % 3.5. Kandungan Harminosa Arus Pada pengukuran dengan osciloscope didapatkan data berupa gambar bentuk gelombang tegangan dan arus dari masing-masing ballast yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :  Ballast elektromagnetik Gambar 12 Bentuk gelombang arus untuk ballast elektromagnetik 36 Watt dan spektrum harmonisanya Gambar 13 Bentuk gelombang arus dan tegangan untuk ballast elektromagnetik 36 Watt  Ballast elektronik Gambar 14 Bentuk gelombang arus untuk ballast elektromagnetik 18 Watt dan spektrum harmonisanya
  • 7. TRANSMISI, 16, (2), 2014, 105 Gambar 15. Bentuk gelombang arus dan tegangan untuk ballast elektronik 36 Watt Dari gambar dapat dilihat perbandingan bentuk gelombang arus dan tegangan pada ballast elektromagnetik dan ballast elektronik. Gelombang tegangan dari semua ballast lebih mendekati bentuk sinusoidal yang merupakan tegangan jala-jala listrik, sedangkan bentuk gelombang arusnya bervariasi. Pada ballast jenis elektromagnetik bentuk arusnya tidak lagi sinusoidal tetapi lebih ke bentuk mendekati segitiga, sedang pada ballast jenis elektronik bentuk gelombang arusnya lebih jauh dari sinusoidal (distorsinya lebih tinggi). 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil data penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Konsumsi daya pada lampu dengan ballast elektronik lebih rendah daripada ballast elektromagnetik. 2. Faktor daya pada lampu dengan ballast elektronik lebih baik dan memenuhi standar faktor daya yang ditetapkan PLN yaitu 0,85 dibanding ballast elektromagnetik. 3. Terjadi penurunan kuat pencahayaan pada lampu neon dengan ballast elektronik dibanding ballast elektromagnetik. 4. Ditinjau dari segi ekonomis, biaya listrik per bulan untuk lampu dengan ballast elektronik lebih hemat dibanding ballast elektromagnetik. 5. Bentuk gelombang arus pada lampu dengan ballast elektronik mengandung komponen harmonisa yang lebih besar dibanding lampu dengan ballast elektromagnetik. Referensi [1]. Firmansyah, E., F.D. Wijaya, H.N. Pradana dan Y.S. Wijoyo. Analisis Unjuk Kerja Ballast Elektronik Dalam Implementasi Efisiensi Energi. Prosiding PPI Standarisasi. Yogyakarta. 2011: 238-247. [2]. Supriono, I Nyoman Wahyu Setiawan. Peningkatan Kinerja Lampu TL pada Catu Daya dengan Regulasi Tegangan Buruk. Jurnal Teknik Elektro. 2005. Vol. 5. Nomor 2: 59-66. [3]. Moo, C.S. Electronic ballast for operating fluorescent lamps over wide temperature range. IEE Proceedings Electric Power Applications. 2003. vol 150. issue. 2: 153- 157. [4]. Nan Chen. A Driving Technology for Retrofit LED Lamp for Fluorescent Lighting Fixtures With Electronic Ballasts. IEEE Transactions on Power Electronics. 2011 vol. 26. Issue 2: 588 – 601. [5]. M. Rashid. Power Electronics Handbook. Academic Press: 565-591. [6]. http://elektronika- elektronika.blogspot.com/2007/06/ballast.html [7]. Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Energi. Jakarta. Kementrian ESDM. 2012 [8]. Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-6197-2000.. Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan. Jakarta. SNI. 2000. [9]. Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-6575-2001. Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bangunan Gedung. Jakarta. SNI. 2001.