SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
INTERNATIONAL JOURNAL OF RENEWABLE ENERGY RESEARCH V. N.
Palaskar et al. ,Vol. 4, No. 4, 2014
Received: 09.08.2014 Accepted: 28.10.2014
Study of Oscillatory Flow Heat Exchanger
Used in Hybrid Solar System Attached with
Fixed Reflectors
By
Pipin Azrin
1207113572
Mechanical Engineeering
Faculty Of Engineering
University Of Riau
2015
ABSTRAK :
Fotovoltaik hibrida sederhana /Thermal atau PV/T sistem solar water
secara komersil tidak menarik karena kombinasi efisiensi lebih sedikit,
ratio konsentrasi lebih rendah, jangka waktu proses yang panjang.
Pembesaran radiasi solar dipermukaan modul adalah metode yang mudah
dan biaya efektif untuk meningkatkan ratio konsentrasi dan
dikombinasikan PV/T efeisiensi dari solar system hybrid sederhana. Hal ini
dapat diselesaikan dengan pembuatan dan memasang reflektor aluminium
sisi modul pada solar system hibrida. Paper ini menawarkan design dan
kinerja analisis osilasi aliran penukar kalor yang digunakan dalam sistem
hybrid dilengkapi dengan reflektor aluminium. Hasil diteliti seperti, kinerja
efisiensi pada fotovoltaik, thermal dan kombinasi PV/T sistem pada
rentang kondisi operasi yang ditentukan dan ditaksir untuk garis lintang di
mumbai. Radiasi solarnya 929 𝑊/𝑚2
dan kecepatan aliran air 0,042 kg/s.
Sistem hybrid ini telah menghasilkan kombinasi PV/T efesiensi 65,10 %
dengan efisiensi PV 12,50 %. Di rekomendasikan untuk meningkatkan
kinerja dari sistem hibrida dengan reflektor yang telah dibahas dalam paper
ini.
Kata kunci : ratio konsentrasi, jangka waktu proses panjang, kombinasi
PV/T efisiensi, reflektor datar, osilasi aliran penukar kalor
1. Introduction
Modul fotovoltaik meyerap radiasi matahari untuk menghasilkan
listrik, sehinggga meningkatkan temperatur. Pendinginan pada modul
meningkatkan pembangkit tenaga listrik, efesiensi. Secara umum,
modul telah didinginkan dengan mengalirkan air dingin melalui
penukar kalor yang telah terpasang disisi bawah modul. Penukar
kalor ini disebeut sebagai PV, permukaan absorber yang menyerap
panas dari modul yang dipanaskan dan didinginkan pada temperatur
lingkingan. Didalam solar system hybrida, modul PV sederhana dan
unit kolektor thermal dipasang bersama-sama untuk memfasilitasi
konversi reaksi radiasi matahari menjadi energi listrik dan thermal
dari satu sistem.
2. Experimental
2.1 Komersial Pv Modul dengan dudukan.
Tata Bp India membuat modul Pv dengan kapasitas 180 Watt
digunakan untuk percobaan pada Un-cooled dan didinginkan tanpa
modul PV dengan menggunakan reflektor. Panjang modul : 1,587 m,
dan lebar : 0,79 m masing-masing, dengan luas 1,25 𝑚2. Tegangan
rangkaian terbuka 44,8 V dan arus modul pada kondisi STC 5,40
amps. Tegangan maksimum dan arus, 36,60 V dan 4,99 amps.
Efisiensi ditentukan 14,52 %
2.2 Desain PV penukar kalor dan pembuatan
Khusus design penukar kalor sebagai aliran osilasi tersebuat terbuat
dari stainless stell melingkar dan aluminium persegi untuk bagian
tabung.
Gambar 1 menunjukkan gambar rinci modul PV dan perakitan penukar
penukar kalor.
Gambar 2 menunjukkan instalasi yang sebenarnya dari osilasi aliran
penukar kalor disisi bawah modul sederhana.
2.3 Desain dan Pembuatan pada Aluminium datar Reflektor
Daya PV tertinggi telah dihasilkan oleh modul PV tergantung pada
iklim setempat, musim tahun, suhu lingkungan, kecepatan angin,
lintang lokasi, kemiringan modul dan intensitas radiasi matahari. Dari
analisa parameter ini konerja modul sangat dipengaruhi oleh intensitas
radiasi matahari. Ketebalan lembar aluminium 0,5 mm digunakan untuk
pembuatan reflektor datar.
Rasio konsentrasi dan Tinggi kemiring reflektor pada reflektor dihitung
menggunakan rumus,dalam tabel 2.
Tabel 2. Hubungan Analisis untuk menghitung rasio konsentrasi dan
tinggi reflektor
Dimana: α- sudut penerimaan; ψ-sudut trough; A-lebar celah kolektor;
B- lebar dasar receiver; H- tinggi kemiringan reflektor; Cr- rasio
konsentrasi; n-jumlah pemantulan dan ρ- reflektifitas kolektor.
2.4 Alat pengukur
Dynalab pyranometer digunakan untuk mengukur global dan
menyebarkan radiasi surya di permukaan horisontal. K-jenis termokopel
digunakan untuk mengukur suhu lingkungan dan suhu di atas dan
bawah modul PV selama percobaan.
Pada gambar 3 : komplit, perakitan eksperimental dengan semua
komponen.
2.5 Pengamatan Experimental
Tujuan utama dari pekerjaan yang diteliti ini adalah untuk
membandingkan kinerja dari un-cooled modul dan sistem tata surya
hibrida dengan reflektor untuk lintang Mumbai. Karya eksperimental
dilakukan selama bulan Maret-April 2014.
3. Hasil dan pembahasan
3.1. Analisis Kinerja pada Un-cooled PV Modul
Gambar-7 menunjukkan temp operasi maksimum modul yang tercatat
61,20 ˚C selama percobaan pada titik puncak daya PV .
Tegangan operasi, dan arus yang dihasilkan oleh modul un-cooled 31,60
Volt dan 4,36 amp pada waktu 12:30 PM. Daya listrik dan efisiensi
didapatkan 137.80 W dan 11,50% dengan rasio performance 76,60%
pada gambar 4 dan 5. Hasil dan analisis un-cooled modul menunjukkan,
Modul bisa menghasilkan daya puncak 137,80 W di temp 61.2˚C suhu
modul dengan menggunakan intensitas radiasi matahari 924 W/m2
seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.
3.2. Analisis Kinerja Air pendingin Modul PV
Pendinginan modul dengan mengekstraksi panas dari sisi bawah oleh
osilasi aliran penukar kalor mengakibatkan kenaikan tegangan rangkaian
terbuka (40,60 Volt) dan tegangan (32,40 Volt) di titik puncak daya pada
pukul 1 PM dibandingkan un-cooled modul. Daya listrik (146,12 W), rasio
kinerja (81,20%), dan efisiensi (13,30%) meningkat, pada gambar 4 dan 5.
Gambar 5 menunjukkan rendahnya efisiensi PV di pagi dan sore hari untuk
kedua kedua kasus cooled dan un-cooled.
Ekstrak pembuangan panas dari modul, sistem surya hibrida yang
menghasilkan 572 W daya panas, pada laju alir 0,042 Kg/s. Suhu air
yang tercatat di outlet dari penukar panas adalah 34.25˚C, efisiensi PV /
T efesiensi untuk sistem hybrid 65,3% seperti pada gambar 6. Setelah
memperbaiki penukar panas di sisi bawah modul, temp operasi turun
menjadi 48.70˚C dari 61,20 ˚C pada un-cooled modul pada gambar 7.
3.3. Analisis Kinerja Modul PV Un-cooled dengan
Reflektor datar
Sebagai efek gabungan dari kerja parameter ini, daya fotovoltaik,
dan efisiensi meningkat menjadi 151,10 W dan 14,40% seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4, dan 5, dan rasio performance 84%.
3.4. Analisis Kinerja Air pendingin PV Modul Dilengkapi dengan
Reflektor datar permanen
solar system dengan osilasi aliran penukar kalor dan reflektor datar
mengakibatkan kenaikan tegangan rangkaian terbuka (40,60 Volt),
tegangan operasi (35.65Volts) dan arus (4,70 Amps) titik puncak
daya PV pukul 01:00. Power fotovoltaik (167,60 W), rasio kinerja
(93%) dan efisiensi (12,50%) dari sistem hibrida, meningkat pada
gambar 4 dan 5.
Memanfaatkan panas buang dari modul, solar system hybrid
menghasilkan 704 W daya panas pada laju alir 0,042 Kg / sec. Suhu air
di outlet penukar kalor 35.75˚ C. Kombinasi PV/ T efisiensi 65,10%
ditemukan untuk sistem hybrid, pada gambar 6. Dengan memperbaiki
penukar kalor pada bagian bawah modul PV dan pemasangan reflektor
datar, suhu operasi turun menjadi 56.70˚C dari 76.25˚C pada un-cooled
modul dilengkapi dengan reflektor seperti pada gambar 7.
4. Kesimpulan
Hasil eksperimental menunjukkan, daya PV dan efisiensi sistem air
hybrid dengan reflektor 21,62% dan 8,70% pada pukul 1:00
dibandingkan dengan modul un-cooled. Rasio kinerja modul cooled
dengan menambahkan reflektor 16,40%. Karena efek pendinginan,
sistem hybrid telah menghasilkan 704 W daya panas dengan efisiensi
52,60%, tercapainya kombinasi efisiensi 65,10%. Hybrid solar
system ini telah memperlihatkan kombinasi efisiensi PV / T 65,10%
Sistem hybrid solar water memanfaatkan 65,10% dari total radiasi
matahari jatuh ke bumi dan dikonversi 52,60% dari panas buang ke
energi panas. Dengan demikian, secara tahunan, sistem hybrid dapat
menghasilkan 1255 KWh dari gabungan energi dan 242 KWh energi
listrik per m2 daerah module. Dengan percobaan ini, dapat
disimpulkan bahwa sistem air surya hibrida dengan reflektor
memiliki pengganti potensial untuk pembangkit tenaga listrik dan
menghasilkan panas air yang digunakan di daerah pedesaan.
INTERNATIONAL JOURNAL of RENEWABLE ENERGY RESEARCH V. N. Palaskar et al.,
Vol.5, No.2, 2015
Received: 28.01.2015 Accepted: 25.03.2015
Performance Analysis of a Specially Designed Flow Heat
Exchanger Used in Hybrid Photovoltaic/Thermal Solar System
Abstrak : Modul Photovoltaic surya mengkonversi komponen cahaya
radiasi matahari menjadi daya listrik,sebagian panas yang diserap oleh
modul meningkatkan temp operasi. Suhu modul tinggi mengurangi
efisiensi listrik dari modul sebesar 10 sampai 35%. Pendinginan modul
menggunakan sistem pendingin eksternal disebut sebagai penukar panas
fotovoltaik dapat meningkatkan efisiensi daya listrik tersebut. Sistem
pendingin terpasang di bagian belakang modul menghasilkan daya panas
dalam hal air panas, yang dapat digunakan untuk aplikasi suhu rendah.
Dikombinasikan modul PV dan penukar kalor menghasilkan daya listrik
dan termal sebagai Photovoltaic / termal (PV/T) tata surya hibrida. Sebuah
kinerja aliran penukar panas yang dirancang khusus sebagai aliran spiral
PV absorber dan efeknya pada PV/T hybrid sistem dikaji dalam paper ini.
Hasil eksperimen seperti efisiensi kinerja Photovoltaic, termal dan sistem
PV/T pada rentang kondisi kerja yang dibahas dan dievaluasi untuk garis
lintang Mumbai. Hasil radiasi matahari 892 W/m2 dan laju aliran massa air
0,042 kg/detik melalui penukar kalor menunjukkan perbaikan yang
signifikan dalam kombinasi PV/T efisiensi 68,2% dengan efisiensi PV dari
12,9% dan rasio kinerja 80%.
1. Introduction
Surya Photovoltaic (SPV) modul menggunakan radiasi matahari untuk
menghasilkan listrik meningkatkan temperatur operasi. Pendinginan modul
PV meningkatkan output daya listrik dan efisiensi yang cukup. Modul PV
dapat didinginkan oleh sirkulasi air dingin melalui penukar kalor tetap di
bagian belakang modul PV komersial.
2. Experimental
2.1 Modul PV komersial dengan dudukan
TATA BP modul PV komersial dengan kapasitas 180 watt dengan wilayah
1,25 m2 digunakan untuk melakukan percobaan pada un-cooled PV modul
dan sistem tata surya hibrida. Spesifikasi teknis dari modul STC sebagai
data per pabrikan diberikan pada Table1.
2.2. Desain PV penukar kalor dan pembuatan
Untuk mencapai kombinasi maksimum output PV / T, spiral aliran PV
absorber itu dibuat dengan tabung berongga dari penampang persegi.
Manufaktur dan perakitan tembaga spiral aliran PV permukaan absorber
sederhana dan biaya efektif dibandingkan dengan jenis aliran lainnya dan
materialnya. Dimensi rinci penukar kalor dalam Tabel 2.
Gambar 1 menunjukkan gambar rinci modul PV dan perakitan
penukar panas dengan dimensi penting dan fitur yang diperlukan
seperti inlet air, output
Dipasang aliran spiral PV absorber permukaan di sisi belakang modul
PV ditunjukkan pada Gambar 2.
2.3. Alat ukur
Tegangan dan arus pada berbagai kondisi pembebanan selama satu hari
diukur dengan menggunakan DC voltmeter dan ammeter masing-masing.
36 Volt dan 180 Watt, arus beban langsung digunakan untuk mengukur
tegangan dan arus beban pada modul PV selama percobaan. Komplit,
perakitan eksperimental dengan semua komponen yang ditunjukkan pada
Gambar 3.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Analisis kinerja un-cooled modul PV
Temperatur modul 61.80 ˚C pada Gambar 7. Pada 12:30, tegangan output
dan arus yang dihasilkan oleh un-cooled modul pada daya PV tertinggi
adalah 29,7 Volt dan 4,37 Amps.
Untuk daya PV tertinggi, daya listrik dan efisiensi 129,8 W dan 11,70%,
dengan rasio kinerja 72% pada Gambar 4 dan 5. kapasitas pembangkit
tenaga listrik dari modul mengalami penurunan sebesar 0,4% untuk setiap
kenaikan 1 °C suhu modul PV di atas 25 ˚C pada ATC. Gambar 4
menunjukkan modul yang bisa menghasilkan tenaga tertinggi 129,8 W
pada 61,8 ˚C suhu modul pada radiasi matahari dari 893 W / m2.
Dengan peningkatan temperatur modul, tegangan rangkaian terbuka
menurun drastis menjadi 38,2 Volt. Suhu di bagian atas dan belakang
PV modul un-cooled (di bawah penukar kalor) yang 61,8 ˚C dan 39 ˚C
pada Gambar 7 dan 8
3.2. Performance analysis of hybrid solar water system
Pendinginan modul dengan penukar kalor spiral meningkatkan tegangan
rangkaian terbuka (40 Volt) dan tegangan beban (31,5 Volt) dengan daya
PV tertinggi modul pukul 12:30 dibandingkan dengan un-cooled modul.
Hal ini juga menyebabkan peningkatan daya fotovoltaik (146.3W), rasio
kinerja (80%) dan efisiensi (12,9%) pada Gambar 4 dan 5. Gambar 5
menunjukkan efisiensi PV rendah di pagi dan sore hari untuk kedua kasus
cooled dan un-cooled.
Diamati bahwa PV / T sistem dapat menghasilkan daya dengan kombinasi
efisiensi 68,2% pada Gambar 6. Selama eksperimental, air pendingin terus
bersirkulasi melewati penukar kalor menggunakan pompa listrik pukul
10:00-03:00. Kinerja sistem ditingkatkan secara signifikan dan suhu operasi
dari sistem berkurang jauh. Dengan pemasangan penukar kalor tembaga
spiral permukaan aliran PV absorber dan memasok air pendingin secara
terus menerus, suhu operasi modul turun 50.7˚C yang jauh lebih rendah dari
suhu puncak yang dicapai oleh modul seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 7.
Sebuah sistem hybrid autonomous mungkin dikembangkan untuk
aplikasi yang disebutkan di atas untuk daerah pedesaan. Pada kondisi
titik puncak daya PV, penilaian kinerja modul PV sederhana dan tata
surya hybrid pada kondisi ATC untuk garis lintang Mumbai dapat
dilihat pada Tabel 3.
4. Conclusion
Daya fotovoltaik dan efisiensi modul berpendingin air meningkat
10,60% dan 10,30% pada pukul 12:30 dibandingkan dengan un-
cooled modul. Performance rasio modul cooled meningkat sebesar
8%. Sistem hybrid menghasilkan listrik termal dan efisiensi 616 W
dan 55,3%. Dikombinasikan PV / T efisiensi 68,2% pada daya PV
titik tertinggi. Sistem air hybrid solar yang digunakan dalam
pekerjaan ini dimanfaatkan 68,2% dari radiasi matahari yang jatuh
ke bumi menggunakan 55,3% dari limbah panas ke energi panas
meningkatkan efisiensi gabungan dari sistem secara signifikan.
Dengan demikian, secara tahunan, sistem hybrid dapat menghasilkan
1368 KWh kombinasi energi dengan 259 KWh energi listrik untuk
wilayah modul 1,25 m2. Hasil di atas menunjukkan bahwa sistem air
surya hybrid dapat digunakan sebagai alternatif potensial untuk
menghasilkan listrik.

More Related Content

What's hot

Turbin gas
Turbin gasTurbin gas
Turbin gas
unhas
 
Teknik tenaga listrik 2
Teknik tenaga listrik 2Teknik tenaga listrik 2
Teknik tenaga listrik 2
haafizah
 
Turbine gas
Turbine gasTurbine gas
Turbine gas
maulanho
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrik
UDIN MUHRUDIN
 
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jatiSistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
Supriyanto .
 

What's hot (20)

Turbin gas
Turbin gasTurbin gas
Turbin gas
 
Teknik tenaga listrik 2
Teknik tenaga listrik 2Teknik tenaga listrik 2
Teknik tenaga listrik 2
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
Turbine gas
Turbine gasTurbine gas
Turbine gas
 
PLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cyclePLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cycle
 
Mengenal Turbin gas
Mengenal Turbin gasMengenal Turbin gas
Mengenal Turbin gas
 
Prinsip kerja turbin gas
Prinsip kerja turbin gasPrinsip kerja turbin gas
Prinsip kerja turbin gas
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrik
 
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jatiSistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
 
Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...
Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...
Ringkasan artikel - fpga berbasis pelacakan penambahan konduktansi titik daya...
 
Efisiensi pada gas turbine engine
Efisiensi pada gas turbine engineEfisiensi pada gas turbine engine
Efisiensi pada gas turbine engine
 
Pltg pdf
Pltg pdfPltg pdf
Pltg pdf
 
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
 
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) pembangkit listrik tenaga diesel
 
Superheater & reheater
Superheater & reheaterSuperheater & reheater
Superheater & reheater
 
Tugas sistem energi termal-ginanjar budiarsyah- 612019008
Tugas sistem energi termal-ginanjar budiarsyah- 612019008Tugas sistem energi termal-ginanjar budiarsyah- 612019008
Tugas sistem energi termal-ginanjar budiarsyah- 612019008
 
Agustinus siahaan-08120201006
Agustinus siahaan-08120201006Agustinus siahaan-08120201006
Agustinus siahaan-08120201006
 
Pltu batubara s
Pltu batubara sPltu batubara s
Pltu batubara s
 
Sde tm6
Sde tm6Sde tm6
Sde tm6
 
Boiling water reactor (bwr)
Boiling water reactor (bwr)Boiling water reactor (bwr)
Boiling water reactor (bwr)
 

Similar to Persentasi jurnal

Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Adhi Susanto
 
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemResume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Muhamad Arghifary
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor surya
Helmas Tanjung
 
Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...
Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...
Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...
Rivaldy Fachrul Armando
 
MGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang ArenggaMGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang Arengga
danang arengga
 
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNrancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
Agusta Laksmana
 
334270180 perencanaan-plts-terpusat
334270180 perencanaan-plts-terpusat334270180 perencanaan-plts-terpusat
334270180 perencanaan-plts-terpusat
Emil ..
 
modul minggu ke 5 (1).pptx
modul minggu ke 5 (1).pptxmodul minggu ke 5 (1).pptx
modul minggu ke 5 (1).pptx
DoniDony
 

Similar to Persentasi jurnal (20)

Materi fister rekayasa pembangkit listrik
Materi  fister rekayasa pembangkit listrikMateri  fister rekayasa pembangkit listrik
Materi fister rekayasa pembangkit listrik
 
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptxPemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
Pemodelan dan Simulasi Fotovoltaik M. AMIR ALFAYYID.pptx
 
7003 14964-1-pb
7003 14964-1-pb7003 14964-1-pb
7003 14964-1-pb
 
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy SystemResume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
Resume Solar Electric Power Generation - Photovoltaic Energy System
 
Resume fpga based mppt for pv system
Resume fpga based mppt for pv systemResume fpga based mppt for pv system
Resume fpga based mppt for pv system
 
Ringkasan artikel sistem embedded 3
Ringkasan artikel sistem embedded 3Ringkasan artikel sistem embedded 3
Ringkasan artikel sistem embedded 3
 
Pemanas Induksi dengan catu daya Inverter Half Bridge
Pemanas Induksi dengan catu daya Inverter Half BridgePemanas Induksi dengan catu daya Inverter Half Bridge
Pemanas Induksi dengan catu daya Inverter Half Bridge
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor surya
 
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimum
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimumTelkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimum
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimum
 
FPGA-based real time incremental conductance maximum power point tracking con...
FPGA-based real time incremental conductance maximum power point tracking con...FPGA-based real time incremental conductance maximum power point tracking con...
FPGA-based real time incremental conductance maximum power point tracking con...
 
TUGAS RINGKASAN MATERI EMBEDED
TUGAS RINGKASAN MATERI EMBEDEDTUGAS RINGKASAN MATERI EMBEDED
TUGAS RINGKASAN MATERI EMBEDED
 
Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...
Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...
Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...
 
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimum
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimumTelkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimum
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimum
 
MGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang ArenggaMGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang Arengga
 
538 1044-1-sm
538 1044-1-sm538 1044-1-sm
538 1044-1-sm
 
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNrancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
 
ppt kolo zahra.pptx
ppt kolo zahra.pptxppt kolo zahra.pptx
ppt kolo zahra.pptx
 
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
 
334270180 perencanaan-plts-terpusat
334270180 perencanaan-plts-terpusat334270180 perencanaan-plts-terpusat
334270180 perencanaan-plts-terpusat
 
modul minggu ke 5 (1).pptx
modul minggu ke 5 (1).pptxmodul minggu ke 5 (1).pptx
modul minggu ke 5 (1).pptx
 

Recently uploaded

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 

Recently uploaded (19)

UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 

Persentasi jurnal

  • 1. INTERNATIONAL JOURNAL OF RENEWABLE ENERGY RESEARCH V. N. Palaskar et al. ,Vol. 4, No. 4, 2014 Received: 09.08.2014 Accepted: 28.10.2014 Study of Oscillatory Flow Heat Exchanger Used in Hybrid Solar System Attached with Fixed Reflectors By Pipin Azrin 1207113572 Mechanical Engineeering Faculty Of Engineering University Of Riau 2015
  • 2. ABSTRAK : Fotovoltaik hibrida sederhana /Thermal atau PV/T sistem solar water secara komersil tidak menarik karena kombinasi efisiensi lebih sedikit, ratio konsentrasi lebih rendah, jangka waktu proses yang panjang. Pembesaran radiasi solar dipermukaan modul adalah metode yang mudah dan biaya efektif untuk meningkatkan ratio konsentrasi dan dikombinasikan PV/T efeisiensi dari solar system hybrid sederhana. Hal ini dapat diselesaikan dengan pembuatan dan memasang reflektor aluminium sisi modul pada solar system hibrida. Paper ini menawarkan design dan kinerja analisis osilasi aliran penukar kalor yang digunakan dalam sistem hybrid dilengkapi dengan reflektor aluminium. Hasil diteliti seperti, kinerja efisiensi pada fotovoltaik, thermal dan kombinasi PV/T sistem pada rentang kondisi operasi yang ditentukan dan ditaksir untuk garis lintang di mumbai. Radiasi solarnya 929 𝑊/𝑚2 dan kecepatan aliran air 0,042 kg/s. Sistem hybrid ini telah menghasilkan kombinasi PV/T efesiensi 65,10 % dengan efisiensi PV 12,50 %. Di rekomendasikan untuk meningkatkan kinerja dari sistem hibrida dengan reflektor yang telah dibahas dalam paper ini. Kata kunci : ratio konsentrasi, jangka waktu proses panjang, kombinasi PV/T efisiensi, reflektor datar, osilasi aliran penukar kalor
  • 3. 1. Introduction Modul fotovoltaik meyerap radiasi matahari untuk menghasilkan listrik, sehinggga meningkatkan temperatur. Pendinginan pada modul meningkatkan pembangkit tenaga listrik, efesiensi. Secara umum, modul telah didinginkan dengan mengalirkan air dingin melalui penukar kalor yang telah terpasang disisi bawah modul. Penukar kalor ini disebeut sebagai PV, permukaan absorber yang menyerap panas dari modul yang dipanaskan dan didinginkan pada temperatur lingkingan. Didalam solar system hybrida, modul PV sederhana dan unit kolektor thermal dipasang bersama-sama untuk memfasilitasi konversi reaksi radiasi matahari menjadi energi listrik dan thermal dari satu sistem.
  • 4. 2. Experimental 2.1 Komersial Pv Modul dengan dudukan. Tata Bp India membuat modul Pv dengan kapasitas 180 Watt digunakan untuk percobaan pada Un-cooled dan didinginkan tanpa modul PV dengan menggunakan reflektor. Panjang modul : 1,587 m, dan lebar : 0,79 m masing-masing, dengan luas 1,25 𝑚2. Tegangan rangkaian terbuka 44,8 V dan arus modul pada kondisi STC 5,40 amps. Tegangan maksimum dan arus, 36,60 V dan 4,99 amps. Efisiensi ditentukan 14,52 %
  • 5. 2.2 Desain PV penukar kalor dan pembuatan Khusus design penukar kalor sebagai aliran osilasi tersebuat terbuat dari stainless stell melingkar dan aluminium persegi untuk bagian tabung.
  • 6. Gambar 1 menunjukkan gambar rinci modul PV dan perakitan penukar penukar kalor. Gambar 2 menunjukkan instalasi yang sebenarnya dari osilasi aliran penukar kalor disisi bawah modul sederhana.
  • 7. 2.3 Desain dan Pembuatan pada Aluminium datar Reflektor Daya PV tertinggi telah dihasilkan oleh modul PV tergantung pada iklim setempat, musim tahun, suhu lingkungan, kecepatan angin, lintang lokasi, kemiringan modul dan intensitas radiasi matahari. Dari analisa parameter ini konerja modul sangat dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari. Ketebalan lembar aluminium 0,5 mm digunakan untuk pembuatan reflektor datar. Rasio konsentrasi dan Tinggi kemiring reflektor pada reflektor dihitung menggunakan rumus,dalam tabel 2. Tabel 2. Hubungan Analisis untuk menghitung rasio konsentrasi dan tinggi reflektor
  • 8. Dimana: α- sudut penerimaan; ψ-sudut trough; A-lebar celah kolektor; B- lebar dasar receiver; H- tinggi kemiringan reflektor; Cr- rasio konsentrasi; n-jumlah pemantulan dan ρ- reflektifitas kolektor. 2.4 Alat pengukur Dynalab pyranometer digunakan untuk mengukur global dan menyebarkan radiasi surya di permukaan horisontal. K-jenis termokopel digunakan untuk mengukur suhu lingkungan dan suhu di atas dan bawah modul PV selama percobaan.
  • 9. Pada gambar 3 : komplit, perakitan eksperimental dengan semua komponen. 2.5 Pengamatan Experimental Tujuan utama dari pekerjaan yang diteliti ini adalah untuk membandingkan kinerja dari un-cooled modul dan sistem tata surya hibrida dengan reflektor untuk lintang Mumbai. Karya eksperimental dilakukan selama bulan Maret-April 2014.
  • 10. 3. Hasil dan pembahasan 3.1. Analisis Kinerja pada Un-cooled PV Modul Gambar-7 menunjukkan temp operasi maksimum modul yang tercatat 61,20 ˚C selama percobaan pada titik puncak daya PV .
  • 11. Tegangan operasi, dan arus yang dihasilkan oleh modul un-cooled 31,60 Volt dan 4,36 amp pada waktu 12:30 PM. Daya listrik dan efisiensi didapatkan 137.80 W dan 11,50% dengan rasio performance 76,60% pada gambar 4 dan 5. Hasil dan analisis un-cooled modul menunjukkan, Modul bisa menghasilkan daya puncak 137,80 W di temp 61.2˚C suhu modul dengan menggunakan intensitas radiasi matahari 924 W/m2 seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.
  • 12. 3.2. Analisis Kinerja Air pendingin Modul PV Pendinginan modul dengan mengekstraksi panas dari sisi bawah oleh osilasi aliran penukar kalor mengakibatkan kenaikan tegangan rangkaian terbuka (40,60 Volt) dan tegangan (32,40 Volt) di titik puncak daya pada pukul 1 PM dibandingkan un-cooled modul. Daya listrik (146,12 W), rasio kinerja (81,20%), dan efisiensi (13,30%) meningkat, pada gambar 4 dan 5. Gambar 5 menunjukkan rendahnya efisiensi PV di pagi dan sore hari untuk kedua kedua kasus cooled dan un-cooled.
  • 13. Ekstrak pembuangan panas dari modul, sistem surya hibrida yang menghasilkan 572 W daya panas, pada laju alir 0,042 Kg/s. Suhu air yang tercatat di outlet dari penukar panas adalah 34.25˚C, efisiensi PV / T efesiensi untuk sistem hybrid 65,3% seperti pada gambar 6. Setelah memperbaiki penukar panas di sisi bawah modul, temp operasi turun menjadi 48.70˚C dari 61,20 ˚C pada un-cooled modul pada gambar 7.
  • 14. 3.3. Analisis Kinerja Modul PV Un-cooled dengan Reflektor datar Sebagai efek gabungan dari kerja parameter ini, daya fotovoltaik, dan efisiensi meningkat menjadi 151,10 W dan 14,40% seperti yang ditunjukkan pada gambar 4, dan 5, dan rasio performance 84%.
  • 15. 3.4. Analisis Kinerja Air pendingin PV Modul Dilengkapi dengan Reflektor datar permanen solar system dengan osilasi aliran penukar kalor dan reflektor datar mengakibatkan kenaikan tegangan rangkaian terbuka (40,60 Volt), tegangan operasi (35.65Volts) dan arus (4,70 Amps) titik puncak daya PV pukul 01:00. Power fotovoltaik (167,60 W), rasio kinerja (93%) dan efisiensi (12,50%) dari sistem hibrida, meningkat pada gambar 4 dan 5.
  • 16. Memanfaatkan panas buang dari modul, solar system hybrid menghasilkan 704 W daya panas pada laju alir 0,042 Kg / sec. Suhu air di outlet penukar kalor 35.75˚ C. Kombinasi PV/ T efisiensi 65,10% ditemukan untuk sistem hybrid, pada gambar 6. Dengan memperbaiki penukar kalor pada bagian bawah modul PV dan pemasangan reflektor datar, suhu operasi turun menjadi 56.70˚C dari 76.25˚C pada un-cooled modul dilengkapi dengan reflektor seperti pada gambar 7.
  • 17. 4. Kesimpulan Hasil eksperimental menunjukkan, daya PV dan efisiensi sistem air hybrid dengan reflektor 21,62% dan 8,70% pada pukul 1:00 dibandingkan dengan modul un-cooled. Rasio kinerja modul cooled dengan menambahkan reflektor 16,40%. Karena efek pendinginan, sistem hybrid telah menghasilkan 704 W daya panas dengan efisiensi 52,60%, tercapainya kombinasi efisiensi 65,10%. Hybrid solar system ini telah memperlihatkan kombinasi efisiensi PV / T 65,10% Sistem hybrid solar water memanfaatkan 65,10% dari total radiasi matahari jatuh ke bumi dan dikonversi 52,60% dari panas buang ke energi panas. Dengan demikian, secara tahunan, sistem hybrid dapat menghasilkan 1255 KWh dari gabungan energi dan 242 KWh energi listrik per m2 daerah module. Dengan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa sistem air surya hibrida dengan reflektor memiliki pengganti potensial untuk pembangkit tenaga listrik dan menghasilkan panas air yang digunakan di daerah pedesaan.
  • 18. INTERNATIONAL JOURNAL of RENEWABLE ENERGY RESEARCH V. N. Palaskar et al., Vol.5, No.2, 2015 Received: 28.01.2015 Accepted: 25.03.2015 Performance Analysis of a Specially Designed Flow Heat Exchanger Used in Hybrid Photovoltaic/Thermal Solar System Abstrak : Modul Photovoltaic surya mengkonversi komponen cahaya radiasi matahari menjadi daya listrik,sebagian panas yang diserap oleh modul meningkatkan temp operasi. Suhu modul tinggi mengurangi efisiensi listrik dari modul sebesar 10 sampai 35%. Pendinginan modul menggunakan sistem pendingin eksternal disebut sebagai penukar panas fotovoltaik dapat meningkatkan efisiensi daya listrik tersebut. Sistem pendingin terpasang di bagian belakang modul menghasilkan daya panas dalam hal air panas, yang dapat digunakan untuk aplikasi suhu rendah. Dikombinasikan modul PV dan penukar kalor menghasilkan daya listrik dan termal sebagai Photovoltaic / termal (PV/T) tata surya hibrida. Sebuah kinerja aliran penukar panas yang dirancang khusus sebagai aliran spiral PV absorber dan efeknya pada PV/T hybrid sistem dikaji dalam paper ini. Hasil eksperimen seperti efisiensi kinerja Photovoltaic, termal dan sistem PV/T pada rentang kondisi kerja yang dibahas dan dievaluasi untuk garis lintang Mumbai. Hasil radiasi matahari 892 W/m2 dan laju aliran massa air 0,042 kg/detik melalui penukar kalor menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam kombinasi PV/T efisiensi 68,2% dengan efisiensi PV dari 12,9% dan rasio kinerja 80%.
  • 19. 1. Introduction Surya Photovoltaic (SPV) modul menggunakan radiasi matahari untuk menghasilkan listrik meningkatkan temperatur operasi. Pendinginan modul PV meningkatkan output daya listrik dan efisiensi yang cukup. Modul PV dapat didinginkan oleh sirkulasi air dingin melalui penukar kalor tetap di bagian belakang modul PV komersial. 2. Experimental 2.1 Modul PV komersial dengan dudukan TATA BP modul PV komersial dengan kapasitas 180 watt dengan wilayah 1,25 m2 digunakan untuk melakukan percobaan pada un-cooled PV modul dan sistem tata surya hibrida. Spesifikasi teknis dari modul STC sebagai data per pabrikan diberikan pada Table1.
  • 20. 2.2. Desain PV penukar kalor dan pembuatan Untuk mencapai kombinasi maksimum output PV / T, spiral aliran PV absorber itu dibuat dengan tabung berongga dari penampang persegi. Manufaktur dan perakitan tembaga spiral aliran PV permukaan absorber sederhana dan biaya efektif dibandingkan dengan jenis aliran lainnya dan materialnya. Dimensi rinci penukar kalor dalam Tabel 2.
  • 21. Gambar 1 menunjukkan gambar rinci modul PV dan perakitan penukar panas dengan dimensi penting dan fitur yang diperlukan seperti inlet air, output
  • 22. Dipasang aliran spiral PV absorber permukaan di sisi belakang modul PV ditunjukkan pada Gambar 2.
  • 23. 2.3. Alat ukur Tegangan dan arus pada berbagai kondisi pembebanan selama satu hari diukur dengan menggunakan DC voltmeter dan ammeter masing-masing. 36 Volt dan 180 Watt, arus beban langsung digunakan untuk mengukur tegangan dan arus beban pada modul PV selama percobaan. Komplit, perakitan eksperimental dengan semua komponen yang ditunjukkan pada Gambar 3.
  • 24. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Analisis kinerja un-cooled modul PV Temperatur modul 61.80 ˚C pada Gambar 7. Pada 12:30, tegangan output dan arus yang dihasilkan oleh un-cooled modul pada daya PV tertinggi adalah 29,7 Volt dan 4,37 Amps.
  • 25. Untuk daya PV tertinggi, daya listrik dan efisiensi 129,8 W dan 11,70%, dengan rasio kinerja 72% pada Gambar 4 dan 5. kapasitas pembangkit tenaga listrik dari modul mengalami penurunan sebesar 0,4% untuk setiap kenaikan 1 °C suhu modul PV di atas 25 ˚C pada ATC. Gambar 4 menunjukkan modul yang bisa menghasilkan tenaga tertinggi 129,8 W pada 61,8 ˚C suhu modul pada radiasi matahari dari 893 W / m2.
  • 26. Dengan peningkatan temperatur modul, tegangan rangkaian terbuka menurun drastis menjadi 38,2 Volt. Suhu di bagian atas dan belakang PV modul un-cooled (di bawah penukar kalor) yang 61,8 ˚C dan 39 ˚C pada Gambar 7 dan 8
  • 27. 3.2. Performance analysis of hybrid solar water system Pendinginan modul dengan penukar kalor spiral meningkatkan tegangan rangkaian terbuka (40 Volt) dan tegangan beban (31,5 Volt) dengan daya PV tertinggi modul pukul 12:30 dibandingkan dengan un-cooled modul. Hal ini juga menyebabkan peningkatan daya fotovoltaik (146.3W), rasio kinerja (80%) dan efisiensi (12,9%) pada Gambar 4 dan 5. Gambar 5 menunjukkan efisiensi PV rendah di pagi dan sore hari untuk kedua kasus cooled dan un-cooled.
  • 28. Diamati bahwa PV / T sistem dapat menghasilkan daya dengan kombinasi efisiensi 68,2% pada Gambar 6. Selama eksperimental, air pendingin terus bersirkulasi melewati penukar kalor menggunakan pompa listrik pukul 10:00-03:00. Kinerja sistem ditingkatkan secara signifikan dan suhu operasi dari sistem berkurang jauh. Dengan pemasangan penukar kalor tembaga spiral permukaan aliran PV absorber dan memasok air pendingin secara terus menerus, suhu operasi modul turun 50.7˚C yang jauh lebih rendah dari suhu puncak yang dicapai oleh modul seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.
  • 29. Sebuah sistem hybrid autonomous mungkin dikembangkan untuk aplikasi yang disebutkan di atas untuk daerah pedesaan. Pada kondisi titik puncak daya PV, penilaian kinerja modul PV sederhana dan tata surya hybrid pada kondisi ATC untuk garis lintang Mumbai dapat dilihat pada Tabel 3.
  • 30. 4. Conclusion Daya fotovoltaik dan efisiensi modul berpendingin air meningkat 10,60% dan 10,30% pada pukul 12:30 dibandingkan dengan un- cooled modul. Performance rasio modul cooled meningkat sebesar 8%. Sistem hybrid menghasilkan listrik termal dan efisiensi 616 W dan 55,3%. Dikombinasikan PV / T efisiensi 68,2% pada daya PV titik tertinggi. Sistem air hybrid solar yang digunakan dalam pekerjaan ini dimanfaatkan 68,2% dari radiasi matahari yang jatuh ke bumi menggunakan 55,3% dari limbah panas ke energi panas meningkatkan efisiensi gabungan dari sistem secara signifikan. Dengan demikian, secara tahunan, sistem hybrid dapat menghasilkan 1368 KWh kombinasi energi dengan 259 KWh energi listrik untuk wilayah modul 1,25 m2. Hasil di atas menunjukkan bahwa sistem air surya hybrid dapat digunakan sebagai alternatif potensial untuk menghasilkan listrik.