SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
Episode Merdeka Belajar sampai dengan hari ini
2
Episode 1
Penggantian Ujian Nasional,
Penghapusan USBN,
Penyederhanaan RPP,
Zonasi PPDB
Episode 2
Kampus Merdeka
Episode 3
Perubahan
Mekanisme BOS
Episode 4
Program Organisasi
Penggerak
Episode 5
Program Guru
Penggerak
Episode 6
Transformasi Dana
Pemerintah untuk
Pendidikan Tinggi
Episode 7
Program Sekolah
Penggerak
Episode 8
SMK Pusat
Keunggulan
Episode 9
KIP Kuliah
Merdeka
Episode 10
Perluasan Program
Beasiswa LPDP
Episode 11
Kampus Merdeka
Vokasi
Episode 12
Sekolah Aman
Berbelanja bersama
SIPLah
Episode 13
Merdeka Berbudaya
dengan Kanal
Indonesiana
Episode 14
Kampus Merdeka
dari Kekerasan
Seksual
Episode 15
Merdeka Mengajar
Episode 16
Akselerasi dan
Peningkatan Dana PAUD
dan Pendidikan Setara
Episode 17
Revitalisasi Bahasa
Daerah
Episode 18
Merdeka Berbudaya
dengan Dana
Indonesiana
Episode 19
Rapor Pendidikan
Indonesia
Episode 21
Dana Abadi
Perguruan Tinggi
Episode 22
Transformasi Seleksi
Masuk Perguruan Tinggi
Negeri
Episode 20
Praktisi Mengajar
Episode 23
Buku Bacaan
Bermutu untuk
Literasi Indonesia
Episode 24
Transisi PAUD ke SD
yang Menyenangkan
Episode 25
Pencegahan dan
Penanganan Kekerasan di
Lingkungan Satuan
Pendidikan
Pendidikan tinggi memiliki
potensi dampak tercepat
dalam membangun SDM unggul
3
Pendidikan tinggi di Indonesia perlu
beradaptasi lebih cepat agar kita
mampu bersaing di tingkat dunia
4
Pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-26:
Transformasi Standar Nasional dan
Akreditasi Pendidikan Tinggi
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Sistem Akreditasi
Pendidikan Tinggi
1 2
*) Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
5
Sebelumnya, standar nasional pendidikan tinggi terlalu
kaku dan rinci
Perguruan tinggi kurang leluasa merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan
keilmuan dan perkembangan teknologi.
Contoh:
1
Akibat:
Rumusan kompetensi sikap, pengetahuan umum, dan keterampilan umum dijabarkan terpisah dan
secara rinci.
Mahasiswa program sarjana wajib membuat skripsi, mahasiswa program magister wajib publikasi
dalam jurnal ilmiah terakreditasi, dan mahasiswa program doktor wajib publikasi dalam jurnal
internasional bereputasi.
Mengatur secara kaku alokasi waktu (menit) dalam 1 sks untuk bentuk pembelajaran tertentu
(contoh: 1 sks kuliah terdiri atas kuliah tatap muka 50 menit per minggu, penugasan terstruktur 60
menit per minggu, dan kegiatan mandiri 60 menit per minggu).
6
Padahal perguruan tinggi perlu menyesuaikan bentuk
pembelajaran agar lebih relevan dengan dunia nyata
Sejak Kampus Merdeka dan Kedaireka diluncurkan pada tahun 2020:
● Lebih dari 760.000 mahasiswa telah
berkegiatan di luar program studi dan di luar
kampus.
● Lebih dari 1.000 kolaborasi penelitian antara
perguruan tinggi dan industri telah terjadi, dengan
melibatkan lebih dari 33.000 mahasiswa dan
5.600 dosen.
Perguruan tinggi perlu ruang lebih luas untuk mengakui dan menilai
hasil pembelajaran di luar kelas.
1
7
Melalui Merdeka Belajar Episode ke-26, standar nasional
pendidikan tinggi bertransformasi menjadi lebih sederhana
Standar nasional pendidikan tinggi yang baru berfungsi sebagai kerangka (framework) mutu
penyelenggaraan pendidikan tinggi, tidak lagi preskriptif atau mengatur secara rinci.
Contoh penyederhanaan
pengaturan terjadi pada:
Standar kompetensi
lulusan
Standar proses
pembelajaran dan penilaian
1
8
Lingkup standar
Standar penelitian dan standar pengabdian kepada
masyarakat masing-masing terdiri atas delapan
standar, yaitu:
1. standar hasil
2. standar isi
3. standar proses
4. standar penilaian
Standar penelitian dan standar pengabdian kepada
masyarakat masing-masing hanya terdiri atas tiga
standar yaitu:
1. standar luaran
2. standar proses
3. standar masukan
Memberikan ruang lebih luas kepada perguruan tinggi untuk mendefinisikan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sesuai misinya serta situasi dan kondisi setempat.
Sebelum
Dampak positif
Penyederhanaan lingkup standar
Sesudah
9
Mengurangi beban pelaporan dalam proses akreditasi.
5. standar pelaksana
6. standar sarpras
7. standar pengelolaan
8. standar pendanaan
Rumusan kompetensi sikap,
pengetahuan umum, dan keterampilan
umum dijabarkan terpisah dan
secara rinci.
Mahasiswa sarjana/sarjana terapan
wajib membuat skripsi.
Mahasiswa magister/magister terapan
wajib menerbitkan makalah di jurnal
ilmiah terakreditasi.
Mahasiswa doktor/doktor terapan wajib
menerbitkan makalah di jurnal
internasional bereputasi.
Kompetensi tidak lagi dijabarkan secara rinci.
Perguruan tinggi dapat merumuskan kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara terintegrasi.
Tugas akhir dapat berbentuk prototipe, proyek, atau bentuk
lainnya, tidak hanya skripsi/tesis/disertasi.
Jika program studi sarjana/sarjana terapan sudah menerapkan
kurikulum berbasis proyek atau bentuk lain yang sejenis, maka tugas
akhir dapat dihapus/tidak lagi bersifat wajib.
Mahasiswa program magister/magister terapan dan doktor/doktor
terapan wajib diberikan tugas akhir, namun tidak wajib diterbitkan
di jurnal.
Program studi dapat menentukan bentuk tugas akhir.
Menghilangkan kewajiban tugas akhir pada banyak program studi sarjana/sarjana terapan.
Mendorong perguruan tinggi menjalankan Kampus Merdeka dan berbagai inovasi pelaksanaan Tridharma.
Penyederhanaan standar kompetensi lulusan
10
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
Penyederhanaan standar proses pembelajaran dan penilaian
Mengatur pembagian waktu
(menit) per 1 sks, seperti tatap muka
50 menit per minggu, penugasan
terstruktur 60 menit per minggu, dan
kegiatan mandiri 60 menit per
minggu.
Penilaian mata kuliah hanya dalam
angka/huruf dan dihitung sebagai
indeks prestasi/IPK.
1 sks didefinisikan sebagai 45 jam*) per semester, dengan
pembagian waktu ditentukan oleh masing-masing perguruan
tinggi.
Penilaian mata kuliah tidak hanya berbentuk indeks prestasi tapi
juga dapat berbentuk lulus atau tidak lulus (pass/fail).
✓ Khusus pada mata kuliah yang berbentuk kegiatan di luar
kelas (seperti kegiatan Kampus Merdeka) atau
menggunakan uji kompetensi.
✓ Mata kuliah pass/fail tidak dihitung dalam indeks
prestasi/IPK.
Perguruan tinggi dapat menentukan distribusi sks yang terbaik sesuai karakteristik mata kuliah, tidak terbatas pada
kegiatan belajar dalam kelas.
Tidak memaksakan penilaian indeks prestasi yang kaku pada kegiatan di luar kelas atau uji kompetensi.
*) sebanding dengan sistem lain seperti European Credit Transfer and Accumulation System (ECTS) 11
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
Inovasi hanya bisa dilakukan
dengan ruang gerak yang luas
12
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Sistem Akreditasi
Pendidikan Tinggi
1 2
Pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-26:
Transformasi Standar Nasional dan
Akreditasi Pendidikan Tinggi
13
Merdeka Belajar Episode Ke-2: Kampus Merdeka merupakan
langkah awal transformasi sistem akreditasi
Dalam episode tersebut, diumumkan bahwa:
2
1 Akreditasi diperbaharui secara otomatis setiap 5 tahun.
2
Re-akreditasi bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan
program studi yang sudah siap naik peringkat akreditasi.
3
Re-akreditasi tetap dapat dilakukan kapan saja bila ada
indikasi penurunan kualitas perguruan tinggi/program studi.
Program studi yang berhasil mendapatkan akreditasi
internasional tidak perlu menjalani proses akreditasi nasional.
4
14
Merdeka Belajar Episode Ke-26 meneruskan transformasi dengan
meringankan beban administrasi dan finansial akreditasi
Akreditasi terhadap perguruan tinggi dan program
studi dapat menghasilkan berbagai status
(tidak terakreditasi, baik, baik sekali, atau unggul).
Status akreditasi disederhanakan.
Pemerintah menanggung biaya akreditasi
wajib, baik yang dilakukan BAN-PT maupun
LAM.
Proses akreditasi program-program studi
dapat dilaksanakan bersama pada tingkat
pengelola program studi.
2
Sebelum Sesudah
Biaya akreditasi program studi oleh LAM
dibebankan pada perguruan tinggi.
Proses akreditasi dilakukan terhadap masing-
masing program studi, sehingga permintaan
data pada level fakultas/perguruan tinggi dilakukan
berulang.
15
Akreditasi terhadap perguruan
tinggi dan program studi
menghasilkan berbagai
status:
a. tidak terakreditasi
b. terakreditasi baik
c. terakreditasi baik sekali
d. terakreditasi unggul
Akreditasi perguruan tinggi menghasilkan status:
a. tidak terakreditasi
b. terakreditasi
Akreditasi program studi menghasilkan status:
a. tidak terakreditasi
b. terakreditasi
c. terakreditasi unggul
d. terakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional
Status terakreditasi berarti memenuhi SN Dikti.
Status terakreditasi unggul berarti memenuhi standar LAM.
Standar LAM harus melampaui SN Dikti.
Program studi yang mendapatkan akreditasi internasional tetap tidak perlu
menjalani proses akreditasi nasional.
Standar yang menjadi basis akreditasi lebih jelas dan sederhana.
Instrumen akreditasi juga lebih sederhana dan mengurangi beban administrasi perguruan tinggi.
Status akreditasi disederhanakan
Sebelum Sesudah
Dampak Positif
16
Pemerintah menanggung biaya akreditasi wajib
Biaya akreditasi program studi oleh LAM
dibebankan pada perguruan tinggi.
Status terakreditasi bersifat wajib, tapi status
terakreditasi unggul tidak bersifat wajib.
Pemerintah menanggung biaya asesmen untuk
status terakreditasi.
Perguruan tinggi menanggung biaya asesmen
untuk status terakreditasi unggul.
Perguruan tinggi tidak lagi menanggung biaya asesmen untuk status terakreditasi yang bersifat wajib.
Perguruan tinggi yang belum mampu atau merasa belum perlu untuk program studinya mendapatkan status
terakreditasi unggul, tidak harus mengajukan asesmen akreditasi unggul ke LAM.
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
17
Akreditasi dapat dilakukan pada tingkat unit pengelola
program studi
Proses akreditasi harus dilakukan terhadap masing-
masing program studi dengan permintaan data
yang berulang.
Proses akreditasi dapat dilaksanakan pada tingkat
unit pengelola program studi yaitu departemen/
jurusan/sekolah/fakultas, sehingga data yang
sama dapat diserahkan sekaligus untuk beberapa
program studi.
Akreditasi lebih sederhana dan mengurangi beban administrasi perguruan tinggi.
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
18
Langkah selanjutnya bagi perguruan tinggi, Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi, dan Lembaga Akreditasi Masyarakat:
19
Perguruan Tinggi
Menjabarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi sesuai dengan tingkat mutu, keluasan substansi,
serta visi dan misi masing-masing dalam bentuk Standar Pendidikan Tinggi.
Menyesuaikan penyelenggaraan perguruan tinggi dengan peraturan baru dalam waktu paling lambat dua
tahun.
Peringkat akreditasi yang ada (A, Unggul, B, Baik Sekali, C, dan Baik) tetap berlaku hingga masa
berlakunya selesai.
Perpanjangan status akreditasi akan menggunakan status akreditasi yang disederhanakan.
BAN-PT dan LAM
Tidak lagi menarik biaya ke perguruan tinggi untuk asesmen status terakreditasi yang bersifat wajib.
Menyesuaikan instrumen akreditasi dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dalam waktu paling lambat
dua tahun.
Dengan transformasi standar dan akreditasi pendidikan
tinggi yang lebih memerdekakan, maka:
Perguruan tinggi memiliki ruang gerak lebih luas untuk melakukan
diferensiasi misi.
Beban administrasi dan finansial perguruan tinggi untuk akreditasi
berkurang.
Perguruan tinggi bisa lebih adaptif dan fokus pada peningkatan mutu
Tridharma Perguruan Tinggi.
20
Terima kasih
http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id

More Related Content

Similar to materi pemaparan Mas Menteri_ 29 Agustus 2023.pdf

Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalKonperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalAbu Ja'far
 
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalKonperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalHj.Dini Indriani,M.Pd
 
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015Bukik Setiawan
 
Profesi guru
Profesi guruProfesi guru
Profesi gurukie242004
 
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13  lang assesment & evaluationStandar penilaian k13  lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluationat'z Farida
 
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdfLampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdfAri Wedhasmara
 
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptxBudiHermono1
 
Futunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
FutunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjjFutunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
FutunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjjYogaDwiWijanarko
 
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujian
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujianBuku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujian
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujianmond niel
 
Matematika d asar
Matematika d asarMatematika d asar
Matematika d asarismail umar
 
Pengenalan sekolah amanah ii
Pengenalan sekolah amanah iiPengenalan sekolah amanah ii
Pengenalan sekolah amanah iiguru
 
A.gambaran umum bermutu (fix)
A.gambaran umum bermutu (fix)A.gambaran umum bermutu (fix)
A.gambaran umum bermutu (fix)Sutiono Tio
 
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianModul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
 
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANUJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANNASuprawoto Sunardjo
 
MATERI-BELMAWA.pdf
MATERI-BELMAWA.pdfMATERI-BELMAWA.pdf
MATERI-BELMAWA.pdfssuser4daec4
 
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikan
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikanPemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikan
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikanTaufik Nurhidayat
 
Implementasi Manajemen Strategi pada level Mikro (Pendidikan Dasar dan Meneng...
Implementasi Manajemen Strategi pada level Mikro (Pendidikan Dasar dan Meneng...Implementasi Manajemen Strategi pada level Mikro (Pendidikan Dasar dan Meneng...
Implementasi Manajemen Strategi pada level Mikro (Pendidikan Dasar dan Meneng...Lila Setiyani
 
Presentation 6 (1).pptx
Presentation  6 (1).pptxPresentation  6 (1).pptx
Presentation 6 (1).pptxRizaAyuda
 

Similar to materi pemaparan Mas Menteri_ 29 Agustus 2023.pdf (20)

Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalKonperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
 
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalKonperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
 
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
 
Un 2015
Un 2015Un 2015
Un 2015
 
Profesi guru
Profesi guruProfesi guru
Profesi guru
 
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13  lang assesment & evaluationStandar penilaian k13  lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluation
 
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdfLampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
 
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
 
Futunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
FutunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjjFutunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
Futunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
 
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujian
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujianBuku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujian
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujian
 
Matematika d asar
Matematika d asarMatematika d asar
Matematika d asar
 
Pengenalan sekolah amanah ii
Pengenalan sekolah amanah iiPengenalan sekolah amanah ii
Pengenalan sekolah amanah ii
 
A.gambaran umum bermutu (fix)
A.gambaran umum bermutu (fix)A.gambaran umum bermutu (fix)
A.gambaran umum bermutu (fix)
 
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianModul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
 
Sosialisasi kkni2013bag2rpl sept2013
Sosialisasi kkni2013bag2rpl sept2013Sosialisasi kkni2013bag2rpl sept2013
Sosialisasi kkni2013bag2rpl sept2013
 
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANUJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
 
MATERI-BELMAWA.pdf
MATERI-BELMAWA.pdfMATERI-BELMAWA.pdf
MATERI-BELMAWA.pdf
 
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikan
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikanPemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikan
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu pendidikan
 
Implementasi Manajemen Strategi pada level Mikro (Pendidikan Dasar dan Meneng...
Implementasi Manajemen Strategi pada level Mikro (Pendidikan Dasar dan Meneng...Implementasi Manajemen Strategi pada level Mikro (Pendidikan Dasar dan Meneng...
Implementasi Manajemen Strategi pada level Mikro (Pendidikan Dasar dan Meneng...
 
Presentation 6 (1).pptx
Presentation  6 (1).pptxPresentation  6 (1).pptx
Presentation 6 (1).pptx
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

materi pemaparan Mas Menteri_ 29 Agustus 2023.pdf

  • 1.
  • 2. Episode Merdeka Belajar sampai dengan hari ini 2 Episode 1 Penggantian Ujian Nasional, Penghapusan USBN, Penyederhanaan RPP, Zonasi PPDB Episode 2 Kampus Merdeka Episode 3 Perubahan Mekanisme BOS Episode 4 Program Organisasi Penggerak Episode 5 Program Guru Penggerak Episode 6 Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi Episode 7 Program Sekolah Penggerak Episode 8 SMK Pusat Keunggulan Episode 9 KIP Kuliah Merdeka Episode 10 Perluasan Program Beasiswa LPDP Episode 11 Kampus Merdeka Vokasi Episode 12 Sekolah Aman Berbelanja bersama SIPLah Episode 13 Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana Episode 14 Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual Episode 15 Merdeka Mengajar Episode 16 Akselerasi dan Peningkatan Dana PAUD dan Pendidikan Setara Episode 17 Revitalisasi Bahasa Daerah Episode 18 Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana Episode 19 Rapor Pendidikan Indonesia Episode 21 Dana Abadi Perguruan Tinggi Episode 22 Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Episode 20 Praktisi Mengajar Episode 23 Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia Episode 24 Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan Episode 25 Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan
  • 3. Pendidikan tinggi memiliki potensi dampak tercepat dalam membangun SDM unggul 3
  • 4. Pendidikan tinggi di Indonesia perlu beradaptasi lebih cepat agar kita mampu bersaing di tingkat dunia 4
  • 5. Pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-26: Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi 1 2 *) Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi 5
  • 6. Sebelumnya, standar nasional pendidikan tinggi terlalu kaku dan rinci Perguruan tinggi kurang leluasa merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan keilmuan dan perkembangan teknologi. Contoh: 1 Akibat: Rumusan kompetensi sikap, pengetahuan umum, dan keterampilan umum dijabarkan terpisah dan secara rinci. Mahasiswa program sarjana wajib membuat skripsi, mahasiswa program magister wajib publikasi dalam jurnal ilmiah terakreditasi, dan mahasiswa program doktor wajib publikasi dalam jurnal internasional bereputasi. Mengatur secara kaku alokasi waktu (menit) dalam 1 sks untuk bentuk pembelajaran tertentu (contoh: 1 sks kuliah terdiri atas kuliah tatap muka 50 menit per minggu, penugasan terstruktur 60 menit per minggu, dan kegiatan mandiri 60 menit per minggu). 6
  • 7. Padahal perguruan tinggi perlu menyesuaikan bentuk pembelajaran agar lebih relevan dengan dunia nyata Sejak Kampus Merdeka dan Kedaireka diluncurkan pada tahun 2020: ● Lebih dari 760.000 mahasiswa telah berkegiatan di luar program studi dan di luar kampus. ● Lebih dari 1.000 kolaborasi penelitian antara perguruan tinggi dan industri telah terjadi, dengan melibatkan lebih dari 33.000 mahasiswa dan 5.600 dosen. Perguruan tinggi perlu ruang lebih luas untuk mengakui dan menilai hasil pembelajaran di luar kelas. 1 7
  • 8. Melalui Merdeka Belajar Episode ke-26, standar nasional pendidikan tinggi bertransformasi menjadi lebih sederhana Standar nasional pendidikan tinggi yang baru berfungsi sebagai kerangka (framework) mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, tidak lagi preskriptif atau mengatur secara rinci. Contoh penyederhanaan pengaturan terjadi pada: Standar kompetensi lulusan Standar proses pembelajaran dan penilaian 1 8 Lingkup standar
  • 9. Standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat masing-masing terdiri atas delapan standar, yaitu: 1. standar hasil 2. standar isi 3. standar proses 4. standar penilaian Standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat masing-masing hanya terdiri atas tiga standar yaitu: 1. standar luaran 2. standar proses 3. standar masukan Memberikan ruang lebih luas kepada perguruan tinggi untuk mendefinisikan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai misinya serta situasi dan kondisi setempat. Sebelum Dampak positif Penyederhanaan lingkup standar Sesudah 9 Mengurangi beban pelaporan dalam proses akreditasi. 5. standar pelaksana 6. standar sarpras 7. standar pengelolaan 8. standar pendanaan
  • 10. Rumusan kompetensi sikap, pengetahuan umum, dan keterampilan umum dijabarkan terpisah dan secara rinci. Mahasiswa sarjana/sarjana terapan wajib membuat skripsi. Mahasiswa magister/magister terapan wajib menerbitkan makalah di jurnal ilmiah terakreditasi. Mahasiswa doktor/doktor terapan wajib menerbitkan makalah di jurnal internasional bereputasi. Kompetensi tidak lagi dijabarkan secara rinci. Perguruan tinggi dapat merumuskan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terintegrasi. Tugas akhir dapat berbentuk prototipe, proyek, atau bentuk lainnya, tidak hanya skripsi/tesis/disertasi. Jika program studi sarjana/sarjana terapan sudah menerapkan kurikulum berbasis proyek atau bentuk lain yang sejenis, maka tugas akhir dapat dihapus/tidak lagi bersifat wajib. Mahasiswa program magister/magister terapan dan doktor/doktor terapan wajib diberikan tugas akhir, namun tidak wajib diterbitkan di jurnal. Program studi dapat menentukan bentuk tugas akhir. Menghilangkan kewajiban tugas akhir pada banyak program studi sarjana/sarjana terapan. Mendorong perguruan tinggi menjalankan Kampus Merdeka dan berbagai inovasi pelaksanaan Tridharma. Penyederhanaan standar kompetensi lulusan 10 Sebelum Dampak positif Sesudah
  • 11. Penyederhanaan standar proses pembelajaran dan penilaian Mengatur pembagian waktu (menit) per 1 sks, seperti tatap muka 50 menit per minggu, penugasan terstruktur 60 menit per minggu, dan kegiatan mandiri 60 menit per minggu. Penilaian mata kuliah hanya dalam angka/huruf dan dihitung sebagai indeks prestasi/IPK. 1 sks didefinisikan sebagai 45 jam*) per semester, dengan pembagian waktu ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi. Penilaian mata kuliah tidak hanya berbentuk indeks prestasi tapi juga dapat berbentuk lulus atau tidak lulus (pass/fail). ✓ Khusus pada mata kuliah yang berbentuk kegiatan di luar kelas (seperti kegiatan Kampus Merdeka) atau menggunakan uji kompetensi. ✓ Mata kuliah pass/fail tidak dihitung dalam indeks prestasi/IPK. Perguruan tinggi dapat menentukan distribusi sks yang terbaik sesuai karakteristik mata kuliah, tidak terbatas pada kegiatan belajar dalam kelas. Tidak memaksakan penilaian indeks prestasi yang kaku pada kegiatan di luar kelas atau uji kompetensi. *) sebanding dengan sistem lain seperti European Credit Transfer and Accumulation System (ECTS) 11 Sebelum Dampak positif Sesudah
  • 12. Inovasi hanya bisa dilakukan dengan ruang gerak yang luas 12
  • 13. Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi 1 2 Pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-26: Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi 13
  • 14. Merdeka Belajar Episode Ke-2: Kampus Merdeka merupakan langkah awal transformasi sistem akreditasi Dalam episode tersebut, diumumkan bahwa: 2 1 Akreditasi diperbaharui secara otomatis setiap 5 tahun. 2 Re-akreditasi bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan program studi yang sudah siap naik peringkat akreditasi. 3 Re-akreditasi tetap dapat dilakukan kapan saja bila ada indikasi penurunan kualitas perguruan tinggi/program studi. Program studi yang berhasil mendapatkan akreditasi internasional tidak perlu menjalani proses akreditasi nasional. 4 14
  • 15. Merdeka Belajar Episode Ke-26 meneruskan transformasi dengan meringankan beban administrasi dan finansial akreditasi Akreditasi terhadap perguruan tinggi dan program studi dapat menghasilkan berbagai status (tidak terakreditasi, baik, baik sekali, atau unggul). Status akreditasi disederhanakan. Pemerintah menanggung biaya akreditasi wajib, baik yang dilakukan BAN-PT maupun LAM. Proses akreditasi program-program studi dapat dilaksanakan bersama pada tingkat pengelola program studi. 2 Sebelum Sesudah Biaya akreditasi program studi oleh LAM dibebankan pada perguruan tinggi. Proses akreditasi dilakukan terhadap masing- masing program studi, sehingga permintaan data pada level fakultas/perguruan tinggi dilakukan berulang. 15
  • 16. Akreditasi terhadap perguruan tinggi dan program studi menghasilkan berbagai status: a. tidak terakreditasi b. terakreditasi baik c. terakreditasi baik sekali d. terakreditasi unggul Akreditasi perguruan tinggi menghasilkan status: a. tidak terakreditasi b. terakreditasi Akreditasi program studi menghasilkan status: a. tidak terakreditasi b. terakreditasi c. terakreditasi unggul d. terakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional Status terakreditasi berarti memenuhi SN Dikti. Status terakreditasi unggul berarti memenuhi standar LAM. Standar LAM harus melampaui SN Dikti. Program studi yang mendapatkan akreditasi internasional tetap tidak perlu menjalani proses akreditasi nasional. Standar yang menjadi basis akreditasi lebih jelas dan sederhana. Instrumen akreditasi juga lebih sederhana dan mengurangi beban administrasi perguruan tinggi. Status akreditasi disederhanakan Sebelum Sesudah Dampak Positif 16
  • 17. Pemerintah menanggung biaya akreditasi wajib Biaya akreditasi program studi oleh LAM dibebankan pada perguruan tinggi. Status terakreditasi bersifat wajib, tapi status terakreditasi unggul tidak bersifat wajib. Pemerintah menanggung biaya asesmen untuk status terakreditasi. Perguruan tinggi menanggung biaya asesmen untuk status terakreditasi unggul. Perguruan tinggi tidak lagi menanggung biaya asesmen untuk status terakreditasi yang bersifat wajib. Perguruan tinggi yang belum mampu atau merasa belum perlu untuk program studinya mendapatkan status terakreditasi unggul, tidak harus mengajukan asesmen akreditasi unggul ke LAM. Sebelum Dampak positif Sesudah 17
  • 18. Akreditasi dapat dilakukan pada tingkat unit pengelola program studi Proses akreditasi harus dilakukan terhadap masing- masing program studi dengan permintaan data yang berulang. Proses akreditasi dapat dilaksanakan pada tingkat unit pengelola program studi yaitu departemen/ jurusan/sekolah/fakultas, sehingga data yang sama dapat diserahkan sekaligus untuk beberapa program studi. Akreditasi lebih sederhana dan mengurangi beban administrasi perguruan tinggi. Sebelum Dampak positif Sesudah 18
  • 19. Langkah selanjutnya bagi perguruan tinggi, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dan Lembaga Akreditasi Masyarakat: 19 Perguruan Tinggi Menjabarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi sesuai dengan tingkat mutu, keluasan substansi, serta visi dan misi masing-masing dalam bentuk Standar Pendidikan Tinggi. Menyesuaikan penyelenggaraan perguruan tinggi dengan peraturan baru dalam waktu paling lambat dua tahun. Peringkat akreditasi yang ada (A, Unggul, B, Baik Sekali, C, dan Baik) tetap berlaku hingga masa berlakunya selesai. Perpanjangan status akreditasi akan menggunakan status akreditasi yang disederhanakan. BAN-PT dan LAM Tidak lagi menarik biaya ke perguruan tinggi untuk asesmen status terakreditasi yang bersifat wajib. Menyesuaikan instrumen akreditasi dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dalam waktu paling lambat dua tahun.
  • 20. Dengan transformasi standar dan akreditasi pendidikan tinggi yang lebih memerdekakan, maka: Perguruan tinggi memiliki ruang gerak lebih luas untuk melakukan diferensiasi misi. Beban administrasi dan finansial perguruan tinggi untuk akreditasi berkurang. Perguruan tinggi bisa lebih adaptif dan fokus pada peningkatan mutu Tridharma Perguruan Tinggi. 20