3. 1. Karakter komputer grafis sebagai alat produksi media dakwah seperti
film, radio, televisi, surat kabar, lagu, sinetron Islami, majalah,
Internet, buku, SMS(Short Message Service), semua ini memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam menyebarkan informasi
2. Pertanyaannya adalah seberapa besar Da’i dan Muballigh di Indonesia
yang telah menggunakan media film sebagai instrumen dakwah.
3. Tony berkesimpulan bahwa ceramah lisan masih menduduki retin
tertinggi, sementara dakwah bentuk aksi buku, film, esay, majalah dan
cerita bergambar belum banyak menjadi pilihan Da’i dan Muballigh.
4. Banyak karya ceramah film dari Timur tengah menguasai pasar
(Industri Dakwah) di Indonesia dalam bentuk buku, CD, majalah, film.
5. Minimnya SDM dalam dunia film Dai dan Muballigh di bidang ICT
sebagai media mutakhir dalam penyebaran Informasi agama yang
berkembang hanya dakwah lisan.
4. 1. Apa Efektifitas komputer grafis dalam
mendesain Film sebagai media dakwah?
2. Bagaimana proses desain film lewat
komputer grafis dalam mendesain Film
sebagai media dakwah?
3. Mengapa memilih komputer grafis dalam
mendesain Film sebagai media dakwah?
5. 1. Kekayaan fasilitas teknologi komputer grafis memiliki banyak perspektif, citarasa dalam melakukan
produksi film dakwah. Film bisa efektif jika substansi informasi yang disampaikan memiliki unsur
pendidikan, menghibur, menyenangkan serta dapat merubah pada prilaku mad’u menjadi lebih baik.
2. Proses produksi film lewat teknologi komputer grafis sebagai media dakwah dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Menggali ide dakwah dari Al-Quran dan Sunnah serta pemilihan tema dakwah yang akan didesain lewat
teknologi komputer grafis.
Pemilihan seorang visualizer dakwah bidang perfilman perlu memahami naluri dasar manusia: seperti
manusia senang melihat yang indah, suara merdu, kecerdasan, akhlaq mulia, jujur, adil, yang dapat
membuat orang empati.
Menentukan segmen pasar dari film itu, apakah untuk kalangan remaja, orang tua atau anak.
Pemilihan kamera profesional audio visual serta pemilihan software editing video. Serta Pilihan
software yang digunakan dalam mengedit film seperti Adobe premier profesional versi 7dan 8, 3 D max,
corelDraw, Adobe photoshop dan software original.
Serta teknik menggunakan cahaya, Pencahayaan dalam pengambilan gambar sangat menentukan
gambar itu baik atau buruk.
3. Pemilihan komputer grafis dalam mendesain film sebagai media dakwah karena film termasuk
multimedia yang memiliki suara, gambar, teks, bahasa, musik, gradasi warna, dinamis, lebih realiastis,
tingkat penyerapan infromasi lebih mudah dan akurat, dapat di ulang-ulang.
6. 1. Kekayaan fasilitas teknologi komputer grafis memiliki banyak perspektif, citarasa dalam melakukan
produksi film dakwah. Film bisa efektif jika substansi informasi yang disampaikan memiliki unsur
pendidikan, menghibur, menyenangkan serta dapat merubah pada prilaku mad’u menjadi lebih baik.
2. Proses produksi film lewat teknologi komputer grafis sebagai media dakwah dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Menggali ide dakwah dari Al-Quran dan Sunnah serta pemilihan tema dakwah yang akan didesain lewat
teknologi komputer grafis.
Pemilihan seorang visualizer dakwah bidang perfilman perlu memahami naluri dasar manusia: seperti
manusia senang melihat yang indah, suara merdu, kecerdasan, akhlaq mulia, jujur, adil, yang dapat
membuat orang empati.
Menentukan segmen pasar dari film itu, apakah untuk kalangan remaja, orang tua atau anak.
Pemilihan kamera profesional audio visual serta pemilihan software editing video. Serta Pilihan
software yang digunakan dalam mengedit film seperti Adobe premier profesional versi 7dan 8, 3 D max,
corelDraw, Adobe photoshop dan software original.
Serta teknik menggunakan cahaya, Pencahayaan dalam pengambilan gambar sangat menentukan
gambar itu baik atau buruk.
3. Pemilihan komputer grafis dalam mendesain film sebagai media dakwah karena film termasuk
multimedia yang memiliki suara, gambar, teks, bahasa, musik, gradasi warna, dinamis, lebih realiastis,
tingkat penyerapan infromasi lebih mudah dan akurat, dapat di ulang-ulang.