SlideShare a Scribd company logo
1 of 122
Download to read offline
SKRIPSI
TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP
USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM
(Studi Pada CV. Azka Syahrani Collection)
Skripsi
Ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (Se.Sy)
Oleh
Ly Fairuzah Aisyah
Nim: 106046101650
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH
PROGRAM STUDY MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM )
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 M/ 2011 H
TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM
TERHADAP USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM
(Studi Pada CV. Azka Syahrani Collection)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
LY FAIRUZAH AISYAH
NIM: 106046101650
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd Sri Hidayati, M. Ag
NIP. 195607121981031003 NIP.197102151997032002
K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H
PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM )
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1432 H / 2011 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM TERHADAP
USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM (STUDI PADA AZKASYAH COLLECTION)”
telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 September 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 21 September 2011
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,
Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM.
NIP: 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
1. Ketua : Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH.,
MA., MM
NIP. 197107011998032002
2. Sekretaris : Mu’min Rauf, S.Ag., M.A.
NIP. 150281979
3. Pembimbing I : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd
NIP. 195607121981031003
4. Pembimbing II : Sri Hidayati, M. Ag
NIP: 197102151997032002
5. Penguji I : Dr. Mamat S.Burhanuddin, MA.
NIP: 197006051998031005
6. Penguji II : Dr. Syahrul A’dam, M.Ag.
NIP:
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ciputat, 23 Syawal 1432 H
21 September 2011 M
LY FAIRUZAH AISYAH
vi
KATA PENGANTAR
Tak ada kata yang tepat yang dapat diuntaikan Penulis, selain
mengucapkan “Alhamdulillah”, Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan cahaya ilmu-Nya. Atas berkat Rahmatnya pulalah, Penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Dialah sang Motivator sejati yang selalu mendorong
Penulis untuk terus berusaha menuntaskan kewajiban dan tanggung jawab mulia
ini. Serta shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat Rasul pembawa
cahaya, Muhammad SAW. Di balik terselesaikannya skripsi dengan judul
“Tinjauan Sistem Ekonomi Islam Terhadap Usaha Bisnis Busana Muslim
(Studi Pada Azkasyah Collection)”, maka penulis ingin mengucapkan terima
kasih terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM., Selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu DR. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak H. Ah. Azharudin Lathif, M.Ag, MH,
Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd dan Sri Hidayati, M. Ag, Dosen
Pembimbing I dan II atas segenap waktu, dan pengarahan dalam membimbing
penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
vii
4. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu yang telah
didapat oleh penulis dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
5. Kepada Ibu Hj. Leony Anwar, Bpk. Hilman Istijadi dan segenap karyawan
terima kasih atas jasa-jasa dan waktu luang yang telah diberikan kepada
Penulis untuk dapat memperoleh data, semoga bisnis yang ibu jalankan dapat
berkembang, success selalu dan mendapatkan barakah dari Allah swt.
6. Ayahanda tercinta Hasan Luthfy At-Tamimy, M. Ag, dan Ibunda tersayang
Haimah Tus’Sadiah, karena doa, kesabaran, kasih sayang dan motivasi yang
diberikan kepada penulis, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga
akhir.
7. Teruntuk kakakku yang sangat penulis cintai, yaitu K’ Abdi Al-Motivator,
terima kasih atas dukungannya baik moril maupun materil. Adik-adikku yang
mewarnai duniaku, Fanny Yati El-Mawaddah dan Tamim Falaky Dhuha,
terima kasih atas dukungannya yang diberikan kepada penulis selama
penyelesaian skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku di kampus UIN Juli, Neneng, Liana, Iim, Mimi, Mumu,
Azhar, Uqoh, Inayah, Rizal, Irwan, Irfan, Lina, Nova, Nilna, Nadia, Nailus,
Lia, Murni, Roni, Wiwi, Saman, Jazuli, Sukron, Lilis, Dini, Mujib, Defri, M.
Ismail, Ismail yang selama 4 tahun bersama menjalani studi.
9. Seluruh sahabat-sahabat KKN ku, Ali, Ajid, Amri, Naldy, Iqbal, Zahrah, Jumi,
Rian, Yoga, Salim dan Rosi, terima kasih banyak atas jasa kalian dalam
viii
menjalani segala aktivitas selama sebulan untuk sama-sama mendapatkan
nilai.
10. Teman-teman di Program Studi Muamalat Perbankan Syariah angkatan 2006,
yang telah menemani penulis selama menimba ilmu di perkuliahan.
11. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi
ini baik moril maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Jazakumullahu Khairul Jaza.
Ciputat, 23 Syawal 1432 H
21 September
2011 M
LY FAIRUZAH AISYAH
ix
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah.......................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................... 6
D. Review Studi Terdahulu..................................................................... 7
E. Metode Penelitian............................................................................... 8
F. Subjek Penelitian ................................................................................ 10
G. Sistematika Penelitian ........................................................................ 11
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Sistem, Nilai dan Tujuan Ekonomi Islam .......................................... 13
1. Pengertian antara Ilmu Ekonomi dengan Sistem Ekonomi.......... 13
2. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam ................................................ 15
3. Nilai-Nilai Instrumen Ekonomi Islam ......................................... 19
4. Tujuan Ekonomi Islam ................................................................ 26
B. Bisnis Dalam Islam ............................................................................ 27
1. Pengertian Bisnis Islami.............................................................. 27
2. Teori Produksi Dalam Islam ....................................................... 29
3. Teori Distribusi Dalam perspektif Islam..................................... 32
4. Manajemen Keuangan Islam....................................................... 34
x
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Deskripsi Perusahaan CV. AzkaSyah (Azka Syahrani) Collection .. 38
B. Sejarah Pendirian dan Perkembangan ................................................ 39
C. Visi, Misi dan Tujuan ......................................................................... 41
D. Program-Program Perusahaan............................................................ 42
F. Jenis-Jenis Produk............................................................................... 44
G. Pangsa Pasar....................................................................................... 45
H. Prestasi yang telah diraih.................................................................... 45
I. Pameran-Pameran yang diselenggarakan ............................................ 46
J. Aspek Teknis Produksi........................................................................ 46
K. Sistem Distribusi ................................................................................ 48
L. Aspek Keuangan................................................................................. 50
BAB IV ANALISA USAHA BISNIS BERDASARKAN TINJAUAN SISTEM
EKONOMI ISLAM
A. Analisis Mengenai Proses Produksi Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam
................................................................................................................. 53
B. Analisis Distribusi Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam ........................ 65
C. Analisis Manajemen Keuangan Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam .... 69
BAB V PENUTUP
Kesimpulan.............................................................................................. 72
Saran-saran.............................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah SWT kemuka
bumi untuk menjadi rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), Islam
tidak hanya sekedar mengatur masalah ibadah seseorang hamba kepada
Tuhan-Nya, tetapi juga mampu menjawab berbagai macam bentuk tantangan
pada setiap zaman, termasuk dalam persoalan ekonomi, yang dikenal pada
saat ini dengan istilah Ekonomi Islam.
Kemunculan ekonomi Islam dipandang sebagai sebuah gerakan baru yang
disertai dengan misi dekonstrutif atas kegagalan sistem ekonomi dunia
dominan selama ini.1
Ekonomi Islam diikat oleh seperangkat nilai iman, akhlak dan moral etik
bagi setiap aktivitas ekonominya baik dalam posisinya sebagai konsumen,
produsen, distributor dan lain-lain dalam melakukan usahanya serta
menciptakan hartanya.2
Aktivitas perdagangan merupakan salah satu dari aspek kehidupan yang
bersifat horizontal (hablum minannas), yang juga mendapatkan penekanan
khusus dalam ekonomi Islam, karena keterkaitannya secara langsung dengan
sektor rill, sistem ekonomi Islam memang lebih mengutamakan sektor riil
1
Muhammad, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 1
2
Ibid, h. 2
2
dibandingkan dengan sektor moneter, dan transaksi jual beli memastikan
keterkaitan kedua sektor tersebut.3
Dalam sistem ekonomi Islam yang menekankan pada sektor riil seperti ini,
pertumbuhan bukanlah merupakan ukuran utama dalam melihat
perkembangan ekonomi yang terjadi, tetapi lebih pada aspek pemerataan dan
pengurangan jumlah kemiskinan, kondisi seperti ini lebih memungkinkan
dengan pengembangan setor riil yang dapat menyerap tenaga kerja.
Kemudian melalui pemerataan, kekayaan suatu negara tidak akan
terkonsentrasi atau dikuasai oleh sekelompok orang tertentu, tetapi
terdisribusikan secara lebih merata pada anggota masyarakat yang lebih luas.4
Dalam aktivitas perdagangan atau dikenal dalam istilah berbisnis pada era
modern ini, mencari keuntungan merupakan tujuan utamanya, serta praktik-
praktik haram, kerap kali dilakukan untuk mendapatkan tujuan tersebut,
seperti mengurangi timbangan, penjualan dua kali lipat dari harga aslinya
yang jatuhnya adalah riba.
Tujuan dan semua praktik-praktik tersebut dalam ekonomi Islam adalah
suatu hal yang dilarang. ekonomi Islam memandang mencari keuntungan
adalah suatu hal yang fitrah, yang dapat menimbulkan semangat berinovasi,
dan bersaing. Perhatian utama ekonomi Islam adalah upaya bagaimana
manusia meningkatkan kesejahtraan materialnya yang sekaligus akan
meningkatkan kesejahtraan spiritualnya, karena aspek spiritual harus hadir
3
Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 8
4
Ibid, h. 9
3
bersamaan dengan target material, maka diperlukan sarana penopang utama,
yaitu moralitas pelaku ekonomi.
Perjanjian perdagangan pasar bebas antara enam negara anggota ASEAN
(Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam)
dengan Cina, yang disebut dengan ASEAN-China Free Trade Agreement
(ACFTA) membawa pro dan kontra bagi pendapat kalangan pelaku bisnis.
Bagi golongan pro, imbas perdagangan China ke Indonesia hanya sebesar
20% saja, sedangkan keuntungan yang diharapkan lebih dari itu, Indonesia
dapat dengan leluasa memasuki perdagangan ke negara China. Namun untuk
golongan yang kontra bahwa keberadaan perjanjian perdagangan pasar bebas
dengan negara China dapat berdampak negative. Produksi China sebelum
adanya perjanjian ini, mengalir seperti seperti air bah. Apalagi dengan
keadaaan negara Indonesia yang dianggap sebagai negara berkembang, tidak
seperti China yang perindustriannya sudah maju, maka Indonesia dianggap
kalah bersaing.5
Salah satu pelaku bisnis baju busana muslim di Indonesia mengatakan,
bahwa industri yang belum terlalu bersaingan dan pangsa pasarnya cukup
dianggap baik dan maju di negara Indonesia adalah bisnis baju busana
muslim, persaingan pasar global tidak terlalu berdampak besar terhadap
bisnis ini.6
maka dari hal tersebutlah industri ini harus perlu diperhatikan.
5
Kompas, “Acfta – Pasar Bebas 2010: “Bunuh Diri Ekonomi Indonesia”, artikel diakses pada 12
Januari 2010 dari http://hizbut-tahrir.or.id/2010/01/12/acfta-pasar-bebas-2010-bunuh-diri-ekonomi-
Indonesia/.
6
Wawancara dengan BapakTeguh, (Salah satu pendistributor bisnis busana muslim), Jakarta, 25
Juli 2010.
4
Dan melihat kaum mayoritas di Indonesia yang sebagian besar beragama
Islam, maka dipastikan pangsa pasar bisnis busana muslim akan semakin baik
kedepannya. Namun apakah bisnis ini sesuai dengan anjuran Islam yaitu
sebagai busana penutup aurat bagi umat Islam?, maka ekonomi yang
dijalankannyapun tidak bertentangan dengan ekonomi Islam, seperti riba,
mengambil hak orang lain, penipuan dan sebagainya. Karena banyak diera
modern ini bisnis-bisnis yang dilakukan hanya sekedar memperkaya
individualismenya sendiri, seperti aliran ekonomi yang dipergunakan oleh
kaum kapitalisme, yang menganut asas laissez fair, hak kepemilikan
perorangan adalah absolute tanpa batas, terjaminnya kebebasan memasuki
segala macam kegiatan ekonomi dan transaksi menurut persaingan bebas dan
norma-norma individual ditarik dari individulisme dan utilitarisme, dimana
setiap komoditi itu dianggap baik secara moral dan ekonomi sepanjang itu
dapat dijual.7
Begitu juga banyak diantaranya usaha bisnis yang tidak mengedepankan
keadilan, yaitu aliran ekonomi sosialisme/marxisme, hak milik yang hanya
untuk kaum proletar (kaum buruh) yang diwakili oleh kepemimpinan
diktator, distribusi faktor-faktor produksi dan apa yang harus diproduksi
ditetapkan oleh negara, bagaimana dan untuk siapa produksi yang diatur
secara pusat pula, pendapat kolektif dan distribusi yang kolektif adalah norma
7
Ahmad M. Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta Pusat : Media Da’wah dan
LIPPM), h. 42
5
utama, sedangkan hubungan-hubungan ekonomi dalam transaksi secara
perorangan sangat dibatasi.8
CV. AzkaSyah Collection adalah salah satu usaha bisnis busana muslim,
yang dijalankan oleh seorang eunterpreuner bernama Hj.Leony, mendapatkan
penghargaan sebagai Young Entrepreneur Award 2009, versi harian bisnis
Indonesia, karena pembinaan terhadap segmen tenaga kerja yang melibatkan
ibu-ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah, sebanyak 540 orang
karyawan dan 91%nya adalah wanita.9
Selain membina secara teknik dan manajemen, inovasi melebar ke
pembinaan sosial. dengan mengembangkan sisi bisnis, usaha inipun
mengelola Corporate Social Responsibility (CSR). Programnya meliputi
berbagai bantuan untuk lingkungan sekitar yaitu menyantuni dhuafa, yatim,
jompo, perbaikan infrastruktur, membina UKM informal, dan mencarikan
beasiswa. 10
Dari gambaran diatas, maka penulis berkeinginan melakukan penelitian
yang berkaitan dengan bisnis busana muslim yang tidak terlalu besar
pengaruhnya terhadap persaingan pasar global yang memungkinkan
pertumbuhan dan pemasaran bisnis di Indonesia begitu banyak diminati.
Apakah pengelolaan bisnis ini selaras dengan Ekonomi Islam?
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
8
Ibid, h. 42
9
Rosita, “Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan”, http://ummi-
online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html
10
Rosita, “Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan”, http://ummi-
online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html
6
Untuk lebih memfokuskan dalam menyusun skripsi ini, Penulis
membatasi persoalan masalah yang dimunculkan mencangkup :
a. Aspek umum mengenai proses usaha produksi, distribusi serta
manajemen keuangan di CV. Azkasyah Collection.
b. Aplikasi atau pelaksanaan dilapangan yang digunakan CV.
Azkasyah Collection dalam menjalankan usaha bisnisnya.
c. Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Usaha Bisnis Busana Muslim
pada CV. Azkasyah Collection
2. Perumusan Masalah .
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap proses produksi pada
usaha bisnis busana muslim CV. AzkaSyah Collection?
2. Bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap sistem pendistribusian
pada usaha bisnis busana muslim CV. AzkaSyah Collection?
3. Bagaimana mekanisme pengelolaan sistem manajemen keuangan di
CV. AzkaSyah Collection ditinjau dari sistem Ekonomi Islam?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui konsep Ekonomi Islam terhadap proses
produksi di CV. AzkaSyah Collection?
7
b. Untuk mengetahui bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap
sistem pendistribusian pada usaha bisnis busana muslim CV.
AzkaSyah Collection?
c. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pengelolaan sistem
manajemen keuangan di CV. AzkaSyah Collection ditinjau dari
Sistem Ekonomi Islam?
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai Tinjauan Sistem Ekonomi Islam dalam usaha bisnis
busana muslim.
b. Bagi institusi sebagai bahan pertimbangan dalam rangka
memperbaiki dan penyempurnaan sistem yang telah dilakukan.
c. Bagi Perpustakaan diharapkan dipergunakakan untuk memperkaya
koleksi dalam ruang lingkup karya-karya penulisan lapangan.
d. Bagi masyarakat memberikan informasi tentang usaha bisnis
busana muslim sebagai alternatif pilihan yang diharapkan dapat
membantu perekonomian mereka.
D. Review Studi Terdahulu
1. Siti Romlah, Sistem Penggajian Karyawan Pt. Hitachi Contruction
Machinery Indonesia (Hcmi) Kota Bekasi Dalam Perspektif Ekonomi
Islam, Mahasiswa Fakultas Syariah Dan Hukum, Tahun 2006
8
Membahas mengenai masalah sistem penggajian karyawan di PT.
Hitachi Contruction Machinery Indonesia (Hcmi) Kota Bekasi dengan
melihat dari sudut Ekonomi Syariah.
2. Muchamad Mujahidin, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Etika
Bisnis Pada Home Industri Roti Goreng Medan di Karet Kuningan
Jakarta Selatan, Fakultas Syariah dan Hukum, Tahun 2007.
Skripsi ini lebih membahas masalah konsep etika bisnis dalam hukum
syariah pada usaha roti goreng,
3. Eka Pratama, Strategi Pemasaran CV. Pasir Gumapak Raya Ditinjau
Dari Perspektif Islam, Fakultas Syariah Dan Hukum, Tahun 2007.
Skripsi ini membahas masalah analisis terhadap pelaksanaan
pemasaran CV. Pasir gumapak raya ditinjau dari persfektif syariah.
4. Devi Puspa Pita Sari, Analisis Biaya Pada Penetapan Harga
Produksi CV. Alike Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Fakultas Syariah
Dan Hukum, Tahun 2007, skripsi ini membahas masalah analisis biaya
produksi yang ditinjau dalam perspektif ekonomi syariah.
Perbedaan dengan masalah yang penulis angkat adalah bahwa
penulis meneliti mengenai sistem produksi, distribusi dan manajemen
keuangan dari usaha busana muslim CV. AzkaSyah Collection dengan
melihat apakah penerapan sistem Ekonomi Islam terdapat pada usaha
bisnis busana muslim di CV. AzkaSyah Collection tersebut.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
9
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yaitu
penelitian yang menggambarkan data dan informasi dilapangan
berdasarkan fakta yang diperoleh dilapangan secara mendalam.11
Dalam metode ini penelitian yang dimaksudkan untuk membuat
pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi/kejadian-kejadian.12
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris, yaitu subjek
kajian dengan melakukan pengamatan langsung kelapangan.13
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara, merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.
Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi data yang
valid dan akurat dari pihak-pihak yang dijadikan sebagai informasi.
Dalam wawancara ini menggunakan alat wawancara interview
guide (panduan wawancara).
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan berarti melakukan penelusuran kepustakaan dan
menelaahnya. Sumber berupa buku, majalah, Koran, internet, dan
lain-lain, selain itu juga berupa dokumen dari CV. AzkaSyah
Collection
3. Teknik Pengelolaan Data
11
Suharmi Arikunto, Managemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), Cet Kedua, h. 309
12
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2004), Cet Keenam
Belas, h. 76
10
Dalam pengolahan data yang telah diperoleh, penulis
mengklasifikasikan data tersebut, kemudian melengkapinya dengan
interpretasi-interpretasi, dengan menggunakan metode analisa data
sebagai berikut.
Metode induktif, yaitu suatu cara menganalisa data yang bertitik
tolak dari data yang bersifat khusus, kemudian ditarik atau diambil
kesimpulan yang bersifat umum. Metode deduktif, yaitu suatu logika
yang beritik tolak dari pengetahuan yang bersifat umum, kemudian
dijadikan titik tolak dalam menilai suatu fakta yang bersifat khusus.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu
sebuah studi untuk menemukan fakta dan interpretasi yang tepat dan
menganalisis lebih dalam tentang hubungan-hubungannya.
F. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini bersumber dari beberapa data, yaitu: data
primer, wawancara langsung kepada pengelola operasional usaha bisnis
busana muslim CV. AzkaSyah Collection dan beberapa pihak yang
berkompeten dalam penelitian ini, data primer ini juga bersumber dari jurnal.
Data sekunder, sumber data pendukung dan pelengkap data penelitian
berupa buku, majalah, jurnal tentang hal-hal yang berkaitan dengan tema
skripsi ini, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini Penulis berpedoman kepada buku “pedoman
penulisan skripsi Universitas Syariah Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
11
Jakarta Fakultas Syariah Dan Hukum” Tahun 2007 yang diterbitkan oleh
Jakarta Press.
G. Sistematika Penulisan
Penulis mengklasifikasikan skripsi ini kedalam beberapa bab dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Menyajikan Pendahuluan, yang memaparkan latar belakang,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review
studi terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Pengertian antara ilmu dan sistem ekonomi Islam, nilai-nilai
dasar ekonomi Islam, nilai-nilai istrumental ekonomi Islam, tujuan ekonomi
Islam, pengertian bisnis Islami, teori produksi dalam Islam, teori distribusi
dalam persfektif Islam, manajemen keuangan Islam.
BAB III : Gambaran umum, pada bab ini membahas tentang sejarah
singkat usaha bisnis busana muslim CV. Azka Syahrani Collection, kegiatan
dan jenis produk, visi, misi dan tujuan pendirian, struktur organisasi dan tata
kerja, jumlah agen/network, prestasi serta analisa data tentang pemberian data
dari perusahaan.
BAB IV : Mengenai Tinjauan Sistem Ekonomi Islam Terhadap Usaha
Bisnis Busana Muslim (Studi Kasus Pada CV. Azka Syahrani Collection),
dilihat dari sistem produksi, sistem pendistribusian, dan sistem manajemen
keuangan. pada usaha bisnis busana muslim yang dilakukan oleh CV. Azka
Syahrani Collection
12
BAB V : Penutup, terdiri atas kesimpulan yang berisi jawaban dari
perumusan masalah dan beberapa sasaran dari penulisan.
13
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Sistem, Nilai dan Tujuan Ekonomi Islam
1. Pengertian antara Ilmu Ekonomi dengan Sistem Ekonomi Islam
Secara etimologi kata ekonomi berasal dari bahasa oikononemia (Greek
atau Yunani), terdiri dari dua kata : oicos yang berarti rumah dan nomos
yang berarti aturan. Jadi ekonomi ialah aturan-aturan untuk
menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik
rumah tangga rakyat (volkshuishouding), maupun rumah tangga negara
(staathuishouding), yang dalam bahasa inggris disebutnya sebagai
economics.1
Sedangkan pengertian ekonomi Islam menurut istilah (terminologi)
terdapat pengertian menurut beberapa ahli ekonomi Islam sebagai berikut :
a. Yusuf Qardhawi memberikan pengertian ekonomi Islam adalah ekonomi
yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah,
bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas
dari syari’at Allah.2
1
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam, (Bandung, PT. Pustaka Setia
Pertama Maret 2002), Cet. Ke-1, h.18.
2
Surya Pos, “Pengertian Ekonomi Islam”, Artikel di akses pada tanggal 29 Mei 2011 dari
http://www.suryapost.com/2010/12/pengertian-ekonomi-islam.html
14
b. M. Syauqi Al-Faujani memberikan pengertian ekonomi Islam dengan
segala aktivitas perekonomian beserta aturan-aturannya yang didasarkan
kepada pokok-pokok ajaran Islam tentang ekonomi.3
c. Monzer Kahf memberikan pengertian ekonomi Islam dengan kajian
tentang proses dan penangguhan kegiatan manusia yang berkaitan
dengan produksi, distribusi dan konsumsi dalam masyarakat muslim.4
Masih banyak lagi para ahli yang memberikan definisi tentang apa itu
ekonomi Islam. Sehingga ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai suatu
prilaku individu muslim dalam setiap aktivitas ekonomi syariahnya harus
sesuai dengan tuntunan syariat Islam dalam rangka mewujudkan dan
menjaga maqashid syariah (agama, jiwa, akal, nasab, dan harta).5
Islam membedakan antara ilmu ekonomi dan sistem ekonomi. Dalam
definisi umum, sistem merupakan keseluruhan yang kompleks, yakni suatu
susunan hal atau bagian yang saling berhubungan, sedangkan ilmu adalah
pengetahuan yang dirumuskan secara sistematis. Jadi sistem dapat
didefinisikan sebagai setiap peraturan yang lahir dari pandangan dunia atau
akidah tertentu yang berfungsi untuk memecahkan dan mengatasi problema
hidup manusia, menjelaskan bagaimana cara pemecahan, memelihara serta
mengembangkannya.6
3
Ibid
4
Ibid
5
Manajemen Dakwah, “Pengertian Ekonomi Islam” Artikel diakses pada tanggal 29 Mei 2011
dari http://md-uin.blogspot.com/2009/07/pengertian-ekonomi-islam.html
6
M. Ismail Yusanto Dan M. Arif Yunus, Pengantar Ekonomi Islam, (Bogor : Al-Azhar Press,
2009), Cet 1, hal 13.
15
Kesimpulan perbedaan antara ilmu ekonomi dan sistem ekonomi
muncul karena ada dua fakta berbeda, yaitu :
1) Dalam pemenuhan urusan masyarakat dari segi pemenuhan harta
kekayaan (barang dan jasa) melalui teknik produksi.
2) Dalam pengaturan urusan masyarakat dari segi cara memperoleh,
memanfaatkan, dan mendistribusikan kekayaan.
Pembahasan pertama lebih banyak berkaitan dengan kegiatan teknik
memperbanyak jumlah barang dan jasa serta bagaimana cara menjaga
pengadaannya (produksi), pembahasan ini lebih tepat dikatagorikan dalam
ilmu ekonomi. Pembahasan kedua sama sekali tidak dipengaruhi oleh
banyak dan sedikitnya kekayaan, tetapi hanya berhubungan dengan tatakerja
(mekanisme) pendistribusiannya. Dan ini lebih tepat dikatagorikan sistem
ekonomi.7
Dengan demikian, sistem ekonomi merupakan bagian dari sistem
penataan kehidupan masyarakat yang terkait dengan cara pandang atau
ideologi tertentu. Berbeda dengan ilmu ekonomi bersifat universal, tidak
terkait dengan ideology tertentu.8
2. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam
Nilai-nilai dasar ekonomi Islam adalah seperangkat nilai yang telah
diyakini dengan segenap keimanan, dimana ia akan menjadi landasan
paradigma ekonomi Islam. Nilai-nilai dasar ini baik nilai filosofis,
instrumental maupun institusional didasarkan atas Al-Qur’an dan Hadist
7
Ibid, h. 13-14
8
Ibid, h.14
16
yang merupakan dua sumber normative tertinggi dalam agama Islam. Inilah
hal utama yang membedakan ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional,
yaitu ditempatkannya sumber ajaran agama sebagai sumber utama ilmu
ekonomi. Tentu saja, Al-Qur’an dan Hadist bukanlah merupakan suatu
sumber yang secara instan menjadi ilmu pengetahuan. Untuk mengubah
nilai dan etika Islam menjadi suatu peralatan operasional yang berupa
analisis ilmiah, maka suatu filsafat etika harus disusutkan (diperas) menjadi
sekumpulan aksioma yang kemudian dapat berlaku sebagai suatu titik mula
pembuat kesimpulan logis mengenai kaidah-kaidah sosial dan perilaku
ekonomi yang Islami, inilah yang dimaksud dengan nilai dasar ekonomi
Islam dalam pembahasan ini, yang sesungguhnya merupakan derivatif dari
ajaran Islam dalam bentuk yang lebih fokus.
Menurut Ahmad Saefuddin, ada beberapa nilai yang menjadi sumber
dari dasar sistem ekonomi Islam, antara lain:
a. Kepemilikan
Nilai dasar pemilikan dalam sistem Ekonomi Islam
1. Pemilikan terletak pada kepemilikan pemanfaatannya dan bukan
menguasai secara mutlak terhadap sumber-sumber ekonomi.
2. Pemilikan terbatas pada sepanjang umurnya selama hidup di dunia,
dan bila orang itu mati, harus didistribusikan kepada ahli warisnya
menurut ketentuan Islam.
17
3. Pemilikan perorangan tidak dibolehkan terhadap sumber-sumber
yang menyangkut kepentingan umum atau menjadi hajat hidup
orang banyak.9
b. Keseimbangan
Merupakan nilai dasar yang pengaruhnya terlihat pada berbagai aspek
tingkah laku ekonomi muslim, misal kesederhanaan (moderation), berhemat
(parsimony), dan menjauhi pemborosan (extravagance).
Konsep nilai kesederhanaan berlaku dalam tingkah laku ekonomi,
terutama dalam menjauhi konsumerisme, dan menjauhi pemborosan berlaku
tidak hanya untuk pembelanjaan yang diharamkan saja, tetapi juga
pembelanjaan dan sedekah yang berlebihan.
QS. Al-Furqon: (25): 67

Artinya : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”
Nilai dasar keseimbangan ini selain mengutamakan kepentingan dunia
dan kepentingan akhirat, juga mengutamakan kepentingan perorangan dan
kepentingan umum, dengan dipeliharanya keseimbangan antara hak dan
kewajiban.10
c. Keadilan
9
Ahmad M. Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta Pusat : Media Da’wah
dan LIPPM), h. 43-49
10
Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), Cet. 2, h. 5
18
Secara garis besar keadilan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan
dimana terdapat kesamaan perlakuan di mata hukum, kesamaan hak
kompensasi, hak hidup secara layak, dan hak menikmati pembangunan.11
Berdasarkan muatan kata adil yang ada dalam Al-Qur’an.
1. Keadilan berarti kebebasan yang bersyarat akhlak Islam.
QS Al-Hasyr (59) : 7




Artinya : “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah
kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari
penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-
orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar
di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang
diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”
2. Keadilan harus ditetapkan disemua fase kegiatan ekonomi, baik
kaitannya dengan produksi maupun konsumsi, yaitu dengan
aransemen efisiensi dan memberantas keborosan ke dalam
keadilan distribusi ialah penilaian yang tepat terhadap faktor-
faktor produksi dan kebijaksanaan harga hasilnya sesuai dengan
takaran yang wajar dan ukuran yang tepat atau kadar
sebenarnya.
11
P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 59
19
QS Ar-Rahman (55) : 9

Artinya : “Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan
janganlah kamu mengurangi neraca itu”
3. Keadilan berarti kebijaksanaan mengalokasikan sejumlah hasil
tertentu dari kegiatan ekonomi bagi mereka yang tidak mampu
memasuki pasar atau tidak sanggup membelinya menurut
kekuatan pasar, yaitu kebijaksanaan melalui zakat, infaq dan
shodaqoh.12
QS Asy-Syu’araa (26) : 182-183


Artinya : “Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus, dan
janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan
janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat
kerusakan;
Dengan demikian yang dimaksud dengan adl‟ didefinisikan sebagai
“tidak menzalimi dan tidak dizalimi” implikasi dari ekonomi dari nilai ini
adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan
pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam.13
1. Nilai-Nilai Instrumental Ekonomi Islam
12
Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Islami Sistem Ekonomi Islam, h. 59-65
13
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007),
Ed. Ketiga, h, 35
20
Ada lima nilai instrumental yang sangat mempengaruhi pada tingkah
laku ekonomi manusia dan masyarakat serta pembangunan ekonomi
umumnya, sebagai berikut :
a. Zakat
Zakat adalah kewajiban financial dari harta kekayaan menurut
ketentuan Islam, yang didistribusikan kepada delapan kelompok
sasaran, yaitu :
QS At-Taubah (9) : 60



Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka
yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana”
Menurut Qardhawi (1997: 416), zakat memainkan peranan
penting dan signifikan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan, dan
berpengaruh besar pada konsumsi umat.14
Pengaruh dari zakat pada aspek sosial ekonomi memberikan
dampak terciptanya keamanan masyarakat dan menghilangan
14
Qardhawi sebagaimana dikutip oleh Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam,
(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004/2005), Cet. 1, h. 90-91
21
pertentangan kelas yang diakibatkan oleh ketajaman perbedaan
pendapatan. Pelaksanaan zakat oleh Negara menunjang terbentuknya
keadaan ekonomi, yakni peningkatan produktivitas yang dibarengi
dengan pemerataan pendapatan serta peningkatan lapangan kerja bagi
masyarakat serta dapat menciptakan redistribusi yang merata,
disamping dapat pula membantu mengekang laju inflasi serta
terciptanya keseimbangan tata ekonomi yang diinginkan.15
b. Pelarangan Riba
Pelarangan riba dalam Islam pada hakikatnya berarti penolakan
terhadap resiko financial tambahan yang ditetapkan dalam transaksi
uang atau modal maupun jual beli yang dibebankan kepada satu pihak
saja sedangkan pihak lainnya dijamin keuntungannya. Bunga
pinjaman uang, modal dan barang dalam segala bentuk dan
macamnya, baik untuk tujuan produktif atau konsumtif dengan tingkat
bunga tinggi atau rendah, dan dalam jangka waktu panjang maupun
pendek, adalah termasuk riba.16
QS Al-Baqarah (2): 275



15
Muhammad A. Mannan, Ekonomi Islam Ekonomi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: PT.
Dana Bhakti Wakaf, 1995).
16
Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, h. 70
22


Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak
dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata
(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka
baginya apa yang Telah diambilnya dahulu, (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang
kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
1) Jenis-Jenis Riba
a) Riba Qardh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berutang (muqtaridh).
b) Riba Jahiliyyah
Utang dibayar lebih dari pokoknya karena sipeminjam
tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang
ditetapkan.
c) Riba Fadhl
Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran
yang berbeda, sedangkan barang yang ditukarkannya itu
termasuk jenis barang ribawi.
d) Riba Nasi‟ah
23
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang ditukarkan dengan jenis barang ribawi
lainnya, riba ini muncul karena adanya perbedaan,
perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini
dan diserahkan kemudian.17
2) Dampak Negatif Riba
Dampak riba di tengah-tengah masyarakat tidak saja berpengaruh
dalam kehidupan ekonomi, tetapi dalam seluruh aspek kehidupan
manusia, yaitu dapat membuat proses kemiskinan struktural terjadi,
contoh paling nyata adalah utang negara-negara berkembang kepada
negara-negara maju yang terus-menerus terjadi, dengan rendahnya
tingkat peminjaman dan tingginya biaya bunga, akan menjadikan
peminjam tidak pernah keluar dari ketergantungan.18
maka hal ini
menjadikan negara-negara peminjam akan terus menjadi miskin
karena terlilitnya hutang yang tidak dapat dikembalikan. Selain itu
rakyatpun menjadi korban dari tingginya tingkat kebutuhan hidup, dan
ini dinamakan dampak inflantoir, yang diakibatkan oleh bunga
sebagai biaya uang, ini terjadi karena salah satu elemen penentuan
harga adalah suku bunga, semakin tinggi suku bunga maka, semakin
tinggi harga yang ditetapkan.19
c. Kerjasama Ekonomi
17
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syari‟ah dari Teori ke Praktek, (Jakarta; Gema Insani
Press, 2001), Cet. 1, hal. 41
18
Ibid, h. 67
19
Ibid, h. 67
24
Dalam rangka untuk mengganti transaksi bunga, ekonomi Islam
memberikan insentif memobilisasi sumber daya kedalam usaha
produktif yang diperbolehkan melalui partisipasi dan perluasan
kerjasama antar agen dan proyek-proyek ekonomi, diversifikasi efektif
produksi, investasi dan risiko yang dicapai. Dengan demikian harga
resiko dalam makna tingkat suku bunga digantikan oleh expected rate
of returns (tingkat pengembalian yang diharapkan). Pengembalian
sektor riil dibagi oleh para peserta dalam korperasi. kompetisi
Marginal antara sektor moneter dan sektor riil, antara pemilik modal
dan tenaga kerja, serta antara orang kaya dan miskin yang disebabkan
oleh prevalensi suku bunga, semuanya digantikan oleh usaha
partisipatif. Dengan cara ini, mobilisasi sumber daya melalui profit
sharing terkait langsung dengan komplementaritas antara kegiatan
ekonomi dan pelaku ekonomi.20
Dengan demikian kerja sama (Cooperative) merupakan karakter
dalam masyarakat Ekonomi Islam versus kompetisi bebas dari
masyarakat kapitalis dan kediktatoran ekonomi marxisme.21
Dokrin kerja sama dalam Ekonomi Islam seperti diatas dapat
menciptakan kerja produktif sehari-hari dari masyarakat,
meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan sosial,
mencegah penindasan ekonomi dan distribusi kekayaan yang tidak
merata, dan melindungi kepentingan ekonomi lemah.22
d. Jaminan Sosial
20
Ekonomi Islam Online, “Struktur Ekonomi Islam:Prespekif Komparasi Terhadap
Pasar, Etika dan Ekonomi”, artikel diakses pada tanggal 10 Augustus 2010, dari
http://www.ekisonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=59:struktur-
ekonomi-islamprespekif-komparasi-terhadap-pasar-etika-dan-ekonomi&catid=34:ekonomi-
mikro
21
Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam, Cet. 1. h. 92
22
Ibid, h. 92
25
Komponen-komponen nilai instrumental jaminan atau
pengeluaran sosial yang Islami ialah sebagai berikut :
1) Keuntungan dan beban adalah sebanding dengan manfaat.
Tidak ada kewajiban yang dibebankan tanpa diimbangi
dengan pemberian hak yang sehubungan dengan kewajiban
orang tersebut.
2) Tidak ada saling membebankan kerusakan atau biaya-biaya
eksternal.
3) Manfaat dari sumber-sumber harus dinikmati oleh semua
makhluk.
4) Pemerintah harus menyediakan uang untuk menjamin
kesejahteraan sosial dan pertumbuhan ekonomi.
5) Pengeluaran adalah hak yang syah dari orang miskin dan
malang.
6) Kesearahan arus pengeluaran sosial dari pihak yang kaya
kepada pihak yang miskin.
7) Kesanggupan membayar sesuai kemampuan untuk tujuan-
tujuan yang bermanfaat.
8) Prioritas untuk memenuhi tujuan yang bermanfaat dan
penting bagi masyarakat.
9) Surplus pendapatan dan kekayaan sebagai dasar
perhitungan tagihan untuk tujuan bermanfaat dan
pengeluaran pribadi.
26
10) Makin besar surplus makin tinggi angka pertambahan
marginal dari pengeluaran sosial.
11) Mengeluarkan tenaga dan modal untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat adalah alasan hidup seorang muslim
12) Mengorbankan jiwa dan tenaga untuk tujuan sosial sebagai
pengganti pengorbanan uang.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa nilai instrumental jaminan
sosial dapat membuat manusia dekat kepada Allah dan karunia-Nya,
dan dapat membuat mereka bersih dan berkembang, menghilangkan
sifat tamak, sifat mementingkan diri sendiri dan hambatan-hambatan
terhadap stabilitas dan pertumbuhan sosial ekonomi.23
2. Tujuan Ekonomi Islam
Menurut As-Shatibi tujuan utama syariat Islam adalah mencapai
kesejahteraan manusia yang terletak pada perlindungan terhadap lima ke-
mashlahah-an, yaitu keimanan (ad-dien), ilmu (al-„ilm), kehidupan (an-
nafs), harta (al-maal), dan kelangsungan keturunan (an-nasl).24
Mashlahah dicapai hanya jika kehidupan manusia hidup dalam
keseimbangan, diantaranya mencakup keseimbangan antara moral dan
spiritual sehingga terciptanya kesejahteraan yang hakiki.
Tujuan ekonomi Islam lainnya menggunakan pendekatan antara lain :
(a) konsumsi manusia dibatasi sampai pada tingkat yang dibutuhkan dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia, (b) alat pemuas kebutuhan manusia
23
Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, h.79-104
24
P3EI, Ekonomi Islam, h. 54
27
seimbang dengan tingkat kualitas manusia agar ia mampu meningkatkan
kecerdasan dan kemampuan teknologinya guna menggali sumber-sumber
yang masih terpendam, (c) dalam pengaturan distribusi dan sirkulasi barang
dan jasa, nilai-nilai moral harus diterapkan, (d) pemerataan pendapatan
dilakukan dengan mengingat sumber kekayaan seseorang yang diperoleh
dari usaha halal, maka zakat sebagai sarana distribusi pendapatan
merupakan sarana yang ampuh.25
Secara umum tujuan ekonomi dalam Islam adalah untuk menciptakan
al-falah atau kemenangan, keselamatan dan kebahagian dunia dan akhirat.
Untuk mencapai hal demikian maka manusia harus bekerja keras mencari
rezeki dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya baik yang
bersifat materi maupun non material (rohaniah), serta berbuat baik dengan
harta yang dimilikinya dengan memperhatikan nilai-nilai dan norma-norma
ajaran Islam, berupa pelaksanaan perintahnya dan menjauhkan larangannya
agar tercipta kemashlahatan yang sesungguhnya baik untuk dirinya sendiri
dan orang lain.26
B. Bisnis Dalam Islam
1. Pengertian Bisnis Islami
Asal kata “bisnis” berasal dari bahasa Inggris “business” yang berarti
: perusahaan, urusan atau usaha. Bisnis dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan menjual
25
Halide, Majalah, Mimbar Ummi, 1982, hlm 15
26
Anwar Abbas, Dasar-Dasar Sistem Ekonomi Islam, Jakarta: Fakultas Syariah Dan Hukum,
Uin Syahid, 2009, h. 14
28
barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Pendapat lain menyatakan bahwa bisnis adalah sejumlah total usaha
yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi,
komunikasi, usaha jasa yang bergerak dalam bidang membuat dan
memasarkan barang dan jasa konsumen.27
Dalam kaitannya dengan bisnis sebenarnya manusia telah banyak
dianugrahi berbagai macam fasilitas untuk mendapatkan rezeki diantaranya
yaitu bumi, dengan segala isinya, semua itu di instruksikan untuk dikelola
dan dikembangkan dalam upaya peningkatan kehidupan manusia Namun
semua itu harus melalui kode etik halalan-thayyiban mulai dari cara
memperolehnya sampai kepada pendayagunaannya, sebagaimana diungkap
oleh Allah dalam surat An-Nisa (4) : 29 Allah berfirman :


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.
Dengan demikian, maka bisnis menurut Islam dapat diartikan
serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi
jumlah (kuantitas) kepemilikan hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya,
27
Buchari Alma, Pengantar Bisnis, Bandung : Alfabeta, 1998, h.21
29
namun dibatasi dalam cara dan perolehan dan pendayagunaan hartanya
(aturan halal dan haram).
Dengan kendali syari’at, bisnis bertujuan untuk mencapai empat hal
yakni target hasil (profit materi dan benerfit non materi), pertumbuhan
artinya terus meningkat, keberlangsungan dalam kurun waktu selama
mungkin dan keberkahan keridhaan Allah SWT28
2. Teori Produksi Dalam Ekonomi Islami
Menurut para ahli ekonom, produksi didefinisikan sebagai
“menciptakan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-
sumber kekayaan”.29
Imam Al-Ghazali seperti di kutip oleh Adiwarman, menggunakan kata
kasab dan islah dalam hal produksi, yang berarti usaha fisik yang
dikerahkan manusia dan yang kedua adalah upaya manusia untuk mengelola
dan mengubah sumber-sumber daya yang tersedia agar mempunyai manfaat
yang lebih tinggi.30
Ada dua jenis sistem produksi menurut proses penghasilan outputnya,
yaitu:
a. Proses produksi kontinyu (Continuous Process)
Proses produksi yang dilakukan secara terus-menerus dengan
tidak memerlukan waktu set up yang lama.
28
Ismail Yusanto Dan Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam, (Jakarta, Gema
Insane Press, 2002), H. 18)
29
Yusuf Qardhawi, Peran Nilai Dan Moral Dalam Perekonomian Islam, (Jakarta: Robbani
Press, 1997), cet. 1, h. 138
30
Adiwarman A.Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007),
Ed. 3, h. 102.
30
b. Proses produksi terputus (Intermittent Process/Discrete System)
Proses memproduksi berbagai jenis spesifikasi barang yang
sesuai dengan pesanan, dengan memerlukan waktu set up yang
lebih lama.31
Dalam konteks manufaktur, proses produksi terputus disebut juga
sistem job shop, yaitu merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit
untuk pesanan yang berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula
dengan melalui pusat-pusat kerja yang dikelompokan berdasarkan
fungsinya, volume produksi tiap jenis produksi sedikit, variasi produknya
banyak, lama proses produksnya tiap jenis produk agak panjang dan tidak
ada lintasan produksi khusus. Kebutuhan job shop memerlukan adanya
sumber-sumber daya manusia yang terampil/keterampilannya tinggi, mesin-
mesin general purpose yang dikelompokan berdasarkan fungsi harus dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan khusus untuk pesanan yang berbeda.32
Berkenaan dengan teori produksi, tujuan prilaku produsen dalam
pandangan ekonomi konvensional adalah memaksimalkan keuntungan serta
bagaimana mengoptimalkan efesiensi produksinya. Berbeda dalam
pandangan ekonomi Islam motivasi produsen selain mencari keuntungan
serta efensiensi terhadap faktor produksinya, konsep meraih mashlahah juga
harus terwujud agar tercapai falah (kedamaian dan kesejahteraan dunia dan
akhirat).
31
Arman Hakim Nasution, Manajemen Indutri, (Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2008), Ed. 1,
h. 230-231
32
Ibid, h. 231-235
31
M = TR – TC – BC
Konsep mashlahah terdiri dari dua komponen, yaitu manfaat (fisik
dan nonfisik) berupa keuntungan material (maal) merupakan selisih antara
pendapatan total/total revenue (TR) dengan biaya total/total cost (TC),
. dan berkah merupakan kompensasi yang secara tidak langsung
diterima oleh produsen atau berkah revenue (BR) dikurangi dengan biaya
untuk mendapatkan berkah tersebut atau berkah cost (BC),
B = BR – BC = -BC, maka konsep mashlahah dapat dirumuskan menjadi.33
Adanya biaya untuk mencari berkah (BC) tentu saja akan membawa
implikasi terhadap harga barang dan jasa yang dihasilkan produsen. Harga
jual produk adalah harga yang telah mengakomodasi pengeluarkan tersebut,
yaitu : B
P = P + BC, sehingga rumus mashlahah menjadi M = B
TR – TC-
BC, dan rumus mashlahah yang digunakan produsen untuk
memaksimumkan mashlahah atau Optimum Mashlahah Condition (OMC)
yaitu: B
P dQ = dTC + dBC, jadi Optimum Mashlahah Condition
menyatakan bahwanya Mashlahah akan maksimum jika dan hanya jika nilai
dari unit terakhir yang diproduksi (B
P dQ) masih lebih besar dari
pengeluarannya, dTC + dBC, maka produsen akan mempunyai dorongan
(Incentive) untuk menambah jumlah produksi lagi, hanya jika nilai unit
terakhir hanya pas untuk membayar kompensasi yang dikeluarkan dalam
rangka memproduksi unit tersebut, dTC + dBC, maka tidak akan ada lagi
33
P3EI, Ekonomi Islam, h. 243-244
(Π = TR – TC)
32
dorongan bagi produsen untuk menambah unit lagi. Dalam kondisi tersebut
produsen dikatakan mengalami kondisi seimbang.34
Dengan demikian teori produksi dalam pandangan ekonomi Islam
adalah mashlahah maximize, mencari keuntungan melalui produksi dan
kegiatan bisnis lain tidak dilarang sepanjang berada dalam bingkai dan
tujuan hukum Islam.
3. Teori Distribusi Dalam Perspektif Islam
Dalam kamus bahasa Indonesia, distribusi menurut bahasa adalah :
pembagian, pengiriman barang-barang kepada orang-orang banyak atau ke
beberapa tempat.35
Dalam dunia bisnis, kegiatan distribusi dapat diartikan sebagai usaha
melancarkan penyebaran sumber daya sehingga kesejahteraan dapat dengan
merata dirasakan. Artinya, distribusi terjadi karena aktivitas ekonomi,
seperti kegiatan jual beli dan dunia kerja. Fungsi distribusi dalam aktivitas
ekonomi pada hakekatnya mempertemukan kepentingan produsen dengan
konsumen dengan tujuan kemashlatan umat.36
Ada 3 alternatif untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat
perdagangan besar atau pedagangan eceran, yaitu; distribusi intensif,
distribusi selektif, dan distribusi eksklusif.
34
Ibid, h. 246
35
Muhammad Ali, Kamus Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta : Pustaka Amani), h.84
36
Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam, Jakarta: Paradigma Dan Aqsa Publishing, 2007,
Cet. Ke-1, h.145
33
1. Distribusi intensif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh
produsen dengan menggunakan sebanyak mungkin penyaluran
(terutama pengecer) untuk mencapai konsumen.
2. Distribusi selektif, merupakan strategi yang digunakan oleh produsen
dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan atau pengecer
yang terbatas dalam daerah geografis tertentu. Dalam hal ini produsen
berusaha memilih penyaluran yang betul-betul baik dan mampu
melaksanakan fungsinya.
3. Distribusi ekslusif, merupakan strategi yang digunakan oleh produsen
dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer
didaerah tertentu. Jadi, produsen hanya menjual barangnya kepada
satu pedangan besar atau pengecer saja.37
Berkenaan dengan ditribusi dalam arti penyebaran dan penukaran
hasil produksi ini, Islam telah memberikan tuntutan yang wajib diikuti oleh
para pelaku ekonomi, pemerintah maupun masyarakat luas. Tuntutan
tersebut secara hukum normative tertuang dalam fiqh al-mu‟amalah.
Menurut Penulis, dalam fiqh mu‟amalah ditetapkan kaidah hukum
bahwa hukum asal dalam mu‟amalah, sebagai bentuk distribusi, itu boleh
sebelum ada nash yang menyatakan keharamannya. Berbagai kegiatan
ekonomi boleh dilakukan dalam upaya pendistribusian hasil produksi bila
tidak ditemukan ketentuan nash yang melarangnya. Oleh karena itu,
37
Swastha Basu, Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 1998, Cet. Ke
VI, h. 208
34
distribusi dalam perspektif Islam sangat luas, kegiatan distribusi apapun
boleh dilakukan sepanjang tidak ada larangan dari nash.
4. Manajemen Keuangan Islam
Pengertian Manajemen Keusangan mengalami perkembangan mulai
dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas
memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh
dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva.
Beberapa definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut:
a. Liefman: usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang
untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
b. James Van Horne: segala aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan
menyeluruh.
c. Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut
seefisien mungkin.38
Pengertian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa
manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas (fungsi) utama.
38
Bayutube86, “Makalah Manajemen Keuangan”, artikel diakses pada tanggal 2 Februari
2010 dari http://cafe-ekonomi.blogspot.com/search/label/Manajemen%20Keuangan%20Indonesia
35
1) Allocation of funds (aktivitas penggunaan dana) yaitu aktivitas
untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Alokasi
dana berbentuk:
 Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas
berharga yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai
hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertif~kat
deposito, atau obligasi.
 Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah,
bangunan, peralatan.
2) Raising of funds (aktivitas perolehan dana) yaitu aktivitas untuk
mendapatkan sumber dana baik dari sumber internal perusahaan
maupun sumber eksternal perusahaan, termasuk juga politik
dividen. Sumber dana pada perusahaan secara keseluruhan:
3) Manajemen assets (aktivitas pengelolaan aktiva) yaitu setelah
dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva-aktiva
harus dikelola seefisien mungkin.39
Analisis aspek keuangan suatu usaha perlu dilakukan untuk
mengetahui gambaran umum mengenai pendapatan dan pengeluaran atau
biaya, kemampuan melunasi kredit (jika usaha tersebut mendapatkan
pendanaan secara kredit dari lembaga perbankan atau non bank), serta
kelayakan usaha ditinjau dari beberapa kriteria kelayakan keuangan seperti
39
Bayutube86, “Makalah Manajemen Keuangan”, artikel diakses pada tanggal 2 Februari
2010 dari http://cafe-ekonomi.blogspot.com/search/label/Manajemen%20Keuangan%20Indonesia
36
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Pay Back Period
(PBP) dan Net Benefit/Cost Ratio (Net B/C). Analisis keuangan suatu usaha
terdiri dari proyeksi penerimaan dan proyeksi pengeluaran selama periode
proyek.40
Dalam hukum keuangan Islam dibahas bahwa dalam mengelola atau
menajemen keuangan harus dilandasi dengan eksplorasi nilai-nilai Islam,
yang berpijak pada tujuan maqhasid syariah dengan mewujudkannya nilai
keadilan dan kebenaran.
Point penting yang harus diingat, bahwa laba (keuntungan) dalam
bisnis syariah tidak selalu identik dengan materil, pertumbuhan aset atau
harta. Laba dalam Islam memiliki dua orientasi yaitu Materil dan Non-
materil. Aspek Materil dari laba dimaknai dengan penambahan harta yang
halal dan bersih dari seorang pebisnis muslim. Sedang aspek Non-Materil,
laba sangat erat kaitannya dengan : ketakwaan, kesabaran, bersyukur,
mengikuti perintah Rasullullah SAW serta dipelihara dari kekikiran.41
Dampak dari implementasi konsep laba dalam Islam adalah semua
pebisnis dalam menjalankan usaha akan selalu menjaga diri dari perbuatan
tercela, tidak amanah, penipuan, peng-rusakan lingkungan, dan perbuatan
tercela lainnya yang dilarang syariah. Keuntungan yang di dapat pun tidak
akan ter-akumulasi pada diri mereka sendiri melainkan terdistribusi secara
proporsional juga kepada masyarakat kurang mampu. Dalam jangka
40
Tim Penelitian Dan Pengembangan Perkreditan Dan UMKM, “Pola Pembiayaan Usaha
Kecil (Industri Pakaian Jadi Muslim)”, Artikel diaskes pada tanggal 5 Februari 2010 Dari
www.bi.go.Id
41
Irham Fahreza Anas, “Hakikat Laba Dalam Bisnis Syariah”, Artikel diakses pada tanggal
14 April 2011 http://Irham-anas.blogspot.com/2011/04/aslm.html
37
panjang, penerapan konsep laba ini akan mengarah pada terciptanya suatu
tatanan kehidupan ekonomi yang sejahtera dan berkeadilan, tatanan
kehidupan sosial yang saling menghargai, menghormati dan tolong
menolong di antara seluruh masyarakat.
Berikut terdapat kalimat yang banyak mengandung hikmah terkait
dengan konsep laba dalam bisnis syariah :
”Waspadalah terhadap bisnis yang tidak menjadi amal, yang tidak
menjadi nama baik, yang tidak menjadi ilmu, yang memutuskan silaturami
dan yang mengecewakan orang lain. Karena semua itu bukan keuntungan,
tetapi bencana”42
42
Irham Fahreza Anas, “Hakikat Laba Dalam Bisnis Syariah”, Artikel diakses pada tanggal
14 April 2011 http://Irham-anas.blogspot.com/2011/04/aslm.html
38
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Deskripsi Perusahaan CV. AzkaSyah (Azka Syahrani) Collection
1. Lokasi Usaha
Usaha ini, terletak di perumahan daerah Bogor, dekat dengan pasar
dan tidak jauh dari perkotaan, berkedudukan di Perum Ciomas Permai
Blok C16/No 23, Bogor. Jawa Barat 16610.
2. Profil Usaha
Industri pakaian jadi dalam penelitian ini, merupakan salah satu jenis
industri yang berbentuk CV (Commanditaire Vennotschaap) atau
persekutuan komanditer adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2
kelompok atau lebih. Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu :
Sekutu aktif adalah kelompok yang memimpin/ menjalankan perusahaan
dan bertanggung jawab penuh atas utang-utang perusahaan dan sekutu
pasif / sekutu komanditer adalah kelompok yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan
operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang
terjadi sampai batas modal yang ditanam serta keuntungan yang diperoleh
dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.1
1
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “Badan Usaha”, Atikel Ini diakses Pada Tanggal 25
Februari 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha
39
Mereka biasanya mengerjakan pesanan dengan melakukan proses
produksi secara lengkap mulai dari merancang pakaian hingga menjualnya
untuk dijual di dalam negeri atau diekspor ke negara Singapura.
Adapun jenis pakaian jadi yang dipilih adalah pakaian jadi muslim
untuk wanita dewasa, laki-laki dewasa dan pakaian jadi muslim anak-anak.
Segmen pasar yang dituju oleh pengusaha adalah kalangan menengah
ke bawah dan mencoba beranjak ke segmen menengah ke atas. motivasi
pengusaha mendirikan usaha industri pakaian jadi adalah karena ingin
memberdayakan ummat serta memberikan nilai-nilai spiritual sehingga
dapat memberi keberkahan, baik bagi produsen, pemasar hingga pengguna
akhir produk Azka Sulam Etnik.2
B. Sejarah dan Perkembangan CV. Azkasyah Collection
Mulai Januari 2011 perusahaan ini berubah nama yang bermula dari Azka
menjadi Azkasyah, karena perubahan ini mengikuti hasil final lembaga HAKI
setelah sebelumnya proses pendaftaran nama dilakukan.3
CV. Azkasyah Collection merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang produksi fashion busana muslim dengan spesialisasi hasil rajutan
sulaman tangan / handmade yang kombinasinya mengangkat khasanah etnik
nusantara seperti batik lawas, lurik ATBM klaten, sasirangan, banjar masin,
jumputan Palembang dll. dengan No. Surat Izin Usaha Kecil 1367/10-
2
Ketentuan Umum Keagenan CV. Azka Sulam Etnik, Bogor 2010
3
Butik Azka,” Dari Azka Sulam Etnik menjadi Azkasyah”, Artikel diakses Pada Tanggal 20 Maret
2011 dari http://butik-azka.blogspot.com/2011/03/dari-azka-sulam-etnik-menjadi-azkasyah.html
40
20/PK/XI/2006, No Tanda Daftar Perusahaan 10,20,5,52,10949, serta No.
NPWP 01.300.992.3-051.000.4
Perjalanan usaha dimulai sejak tahun 2001 didirikan oleh Hj. Leony Agus
Setiawati SP, seorang wanita muda S1 dari lulusan IPB jurusan Sosial
Ekonomi Agrobisnis, yang lahir di Bandung, tanggal 6 Agustus 1976 dan
mempunyai dua orang anak Azka Salsabila (11 th) & Aqila Syahrani (7 th),
usaha ini juga dibantu beserta sang suami H. Anwar Sanusi, SE., yang
awalnya sebatas pembukaan toko yang menjual pakaian busana muslim di
daerah Tajur, Bogor. dengan hanya mempekerjakan 2 orang karyawan yang
menggunakan sistem penjualan secara konvensional.5
Tak puas dengan membuka toko di Tajur. Hj. Leony, akhirnya membuka
toko di rumahnya. Dari situlah ia mencoba untuk memproduksi sendiri barang
dagangannya, namun sejak 2002-2003, Hj. Leony mengubahnya menjadi
butik yang menyediakan jasa jahit dan bordir. Tak tanggung-tanggung tujuh
karyawan sekaligus direkrut untuk membantu mengelola usahanya., selang
setahun kemudian pada Tahun 2004 mulai transisi ke konveksi, hasil
produksinya ditawarkan ke toko, namun usaha ini mengalami kebangkrutan
yang disebabkan oleh minimnya modal yang dimiliki serta penerapan sistem
manajemen yang kurang baik.6
Hingga pada tahun 2005, usaha ini, bangkit kembali dengan mencoba
memanfaatkan fasilitas yang ada, Garasi rumah disulapnya menjadi ruang
4
Dokumen, CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP, pada tanggal 16
Februari 2011
5
Wawancara Pribadi dengan Hj. Leony Anwar. Bogor, 16 Februari 2011
6
www.Azkafashion.net
41
konveksi kecil-kecilan. Upaya bangkit untuk meraih sukses diperolehnya
setelah giat mengikuti berbagai seminar dan pelatihan kewirausahaan dan
dibantu oleh seorang penjahit dan tiga orang penyulam, sistem penjualan
yang dilakukan adalah sistem konsinyasi (penitipan barang dagangan kepada
orang untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian).7
Tahun 2006 bisnis ini
mulai mengembangkan sayapnya dengan merintis sistem penjualan keagenan
(direct selling) dengan sistem pembayaran cash dan carry hingga sekarang
bisnis usahanya berkembang dan berhasil meraih penghargaan dan pengakuan
dari lembaga nasional seperti Komite Akreditasi Nasional (KAN), ISO
9001:2000, dan ISO 9001 No : BQSS-08-2007.8
Kini, di Tahun 2010, perusahaan yang berada didaerah perumahan Ciomas
Permai, Bogor, mampu mempekerjakan karyawannya hingga sebanyak 638
pekerja, 91% adalah wanita, dan segmen tenaga kerja utamanya adalah tenaga
kerja yang tidak terserap oleh perusahaan-perusahaan besar seperti ibu-ibu
rumah tangga dan remaja putus sekolah.9
C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi adalah Menjadi perusahaan multinasional di bidang produk tekstil
dengan memberdayakan ummat.
Misi adalah Menghasilkan & menjual produk tekstil dengan kualitas
terbaik dan inovatif, dengan melibatkan umat sebanyak-banyaknya yang
7
Www.Azkafashion.Net
8
Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16
Februari 2011
9
Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16
Februari 2011
42
didukung dengan sistem manajemen terpadu. Serta membuka jaringan
pemasaran yang luas dengan sistem pemasaran yang tangguh.
Adapun tujuan CV. Azka Syahrini mengeluti bidang fashion, sebagai
antara lain sebagai berikut :
1. Membuat produk busana muslim dengan model unik, inovatif dan
berkualitas.
2. Memberdayakan masyarakat sekitar yang sebelumnya tidak produktif
menjadi produktif
3. Membangun sentra produk sulam di Ciomas, Bogor dan sekitarnya
4. Meningkatkan kesejahteraan bersama antara owner (pemilik usaha),
pekerja, ummat sekitar dan mitra bisnis.10
D. Program-Program Perusahaan
1. Program yang Sudah Berjalan
Selain pembinaan perusahaan secara teknik dan manajemen, inovasi
usaha ini melebar ke pembinaan sosial Corporate Social Responsibility
(CSR), Programnya yang telah terlaksana meliputi berbagai bantuan untuk
lingkungan sekitar yaitu :
a. Ketahanan Pangan
yaitu program pemberian sembako gratis diperuntukan kepada
jompo, janda miskin, yatim dan dhuafa, pemberian ini diberikan setiap
3 bulan sekali dalam setahun.
b. Pinjaman Ghorimin (Untuk usaha Mikro & Keluarga)
10
Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16
Februari 2011
43
Pemberian pinjaman ke segmen-segmen usaha informal seperti
pedagang keliling, penjual jamu gendong, warung jajanan, dan usaha-
usaha lain yang sebatas pada usaha kecil-kecilan. Serta pinjaman untuk
keluarga. Pinjaman-pinjaman tersebut diberikan tanpa bunga dan tanpa
agunan. karena melihat diwiliyah terdekat perusahaan mempunyai 4
perusahaan yang diduga adalah perusahaan renternir.
c. Perbaikan Sarana Lingkungan dan Ibadah
Program yang bertujuan membantu memperbaiki sarana
lingkungan dan ibadah yang berada di desa-desa pelosok wilayah
sekitar pedalaman Bogor, tidak jauh dari perkotaan, seperti perbaikan
MCK atau Mandi Cuci Kakus, perbaikan jalan, jembatan, musholla,
dan sarana fisik lainnya.
d. Pemberian Bea Siswa
Diberikan untuk siswa-siswa dhuafa berprestasi & Guru tahsin,
serta ibu-ibu rumah tangga yang ingin belajar mengaji, pemberian ini
dengan mendata orang-orang yang terkait dengan karyawan dan diluar
lingkungan karyawan yang berprofesi sebagai guru tahsin serta
masyarakat atau ibu-ibu yang mempunyai atau berkeinginan belajar
tahsin bisa difasilitasi untuk berlajar tahsin
e. Sunatan Massal (Untuk anak yatim/piatu & dhuafa)
Program Kegiatan ini dilakukan setahun sekali dengan ketentuan
batasan maksimal untuk 30 orang anak pertahun yang telah didaftar
sebelum acara berlangsung, jika kuota daftar anak melebihi daftar yang
44
telah ditentukan, maka anak tersebut akan didaftarkan untuk tahun
depan.
f. Biaya Nikah Gratis
Pemberian bantuan nikah gratis yang diperuntukan khusus untuk
para karyawan CV. Azka Syahrani. dengan alasan agar menjaga para
karyawan dari pergaulan bebas. Nikah gratis ini hanya sebatas
pemberian kepada dana untuk penghulu dan untuk dana-dana
operasional lainnya ditanggung oleh pihak karyawan yang
bersangkutan.
2. Rencana Program-Program Kedepan
a. Program Kesehatan Masyarakat
Meliputi pembangunan politeknik untuk dhuafa serta pengobatan
gratis masuk desa, desa yang akan digarap antara lain adalah Desa
Sukaharja, Ciapus, Sukamakmur, Pagelaran, Sukawening, Sukadamai,
dan Ciherang.
b. Pembinaan Usaha Mikro
Meliputi pelatihan dan bimbingan kewirausahaan oleh CV. Azka
Collection untuk para pengusaha-pengusaha mikro.
E. Jenis-Jenis Produk
Ciri khas dari produksi AzkaSyah Collection adalah tagline sulam etnik
khas Bogor, yang dibuat dari sulaman tangan ibu-ibu rumah yang dilatih dan
dibina keterampilan menyulam, Sulaman ini lantas diterapkan dalam berbagai
busana diantaranya, yaitu :
45
1. Sarimbit atau busana untuk seluruh keluarga yakni terdiri dari : koko
dewasa, blus dewasa, koko anak dan blus anak.
2. Baju Koko (Baju Takwa)
3. Blus Muslimah
4. Gamis Wanita
5. Sarimbit Pasangan
6. Baju Anak.
7. Jilbab
F. Pangsa Pasar
1. Target Konsumen
Adalah kalangan menengah kebawah atau position kelas C, namun
saat ini brand positioning akan menuju ke kelas B atau golongan kelas
menengah atas.
2. Brand Image
Brand image yang akan dibangun adalah Spritual Company yang
dicari bukan hanya uang, tetapi lebih kepada aturan-aturan atau nilai-nilai
yang diterapkan diwilayah kerja perusahaan misalnya, menjaga
kebersihan, menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan,
mewajibkan kerudung untuk pegawai wanita, dan yang sedang
dicanangkan adalah area wilayah bebas merokok.
G. Prestasi yang Diraih
1. Tahun 2008 :
a. Penghargaan dari Bupati Bogor Sebagai UKM Berprestasi
46
b. Peringkat 4 Kontes Pemanfaatan TIK (Teknologi Ilmu Komputer)
oleh UKM Kementrian Negara KUKM
2. Tahun 2009 :
a. Peringkat I ”Young Entrepeneur Awards” Katagori Utama (Bisnis
Indonesia).
3. Tahun 2010 :
a. Peringkat II Tingkat Nasional Lomba Fashion Show Busana
Muslim pada Festival Maulid Nusantara di Palu.
H. Pameran-Pameran yang Telah Diselenggarakan
1. Dalam Negeri
INACRAFT, ICRA, INDOCRAFT, TEXCRAFT YOGYA, PKBL,
SMESCO dll
2. Luar Negeri
 2006 Pameran MidValley, KualaLumpur Malaysia
 2007 Pameran Enchanting Indonesia Orchard Road, Singapura
 2008 Pameran SISMEF, Ghuangzhou Cina
 2009 Pameran IndoAsia, Johor Malaysia
I. Aspek Teknis Produksi
Fasilitas Produksi dan Peralatan
Tabel III.1 Beberapa Fasilitas Produksi dan Peralatan
No Nama Alat Fungsi
Fasilitas Produksi
1 Bangunan Tempat produksi
47
2 Sepeda Motor Sarana transportasi
3 Mobil Sarana transportasi
4 Computer dan Laptop Tempat menyimpan file-file penting
5
Lemari panjang dan rak
baju
Tempat menyimpan bahan penolong
dan memanjang (display) pakaian jadi
6 Kursi Tempat duduk tenaga pekerja
7 Meja tempat merancang Membuat pola dan memotong bahan
8 Kursi tamu Tempat duduk konsumen/klien
Peralatan
1 Meja jahit Untuk menjahit pakaian
2 Mesin obras Untuk mengobras kain
3
Mesin pelubang
kancing
Untuk melubangi tempat kancing
4 Meja untuk mesin
Sebagai tempat menyimpan mesin
jahit, mesin obras dan mesin pelubang
kancing
5 Lader
Untuk menandai kain yang akan
dijahit
6 Gunting Untuk menggunting pola pakaian
7 Penggaris Untuk menggaris tepi jahitan
8 Meteran Untuk mengukur ukuran pakaian
9
Wadah peralatan
menjahit
Untuk menyimpan peralatan/bahan
penolong yang sedang digunakan
10
Terminal dan scket
listrik
Peralatan listrik yang digunakan untuk
mesin jahit, mesin obras, dan mesin
pelubang kancing
1. Proses Produksi
Desain dan
pembuatan Pola
Proses Produksi
48
Gambar III.2
Diagram Alir Proses Produksi Pakaian Jadi Muslim
J. Sistem Distribusi
Distribusi dapat diartikan sebagai pola penyaluran barang agar sampai
kepada konsumen, disini perusahaan memutuskan pilihan jaringan disrtibusi
yang dipandang efektif dan efisien untuk menghubungkan produsen dengan
konsumen.11
Pola distribusi yang tergambar dalam bisnis ini menggunakan pedagang
perantara atau middle man, yaitu agen adalah pihak yang memasarkan produk
produsen untuk konsumen. CV. Azka Collection bertindak sebagai principal
11
Ismail Yusanto, Menggagas Bisni Islam, Hal
Proses Sulaman
Pemotongan Kain
Proses Penjahitan dan
Pengobrasan
Quality Control Jahitan dan
pengobrasan
Pengemasan
Quality Control Sulaman
49
atau franchisor tidak berhubungan langsung dengan pembeli atau konsumen
maka, tidak ada contractual liability antara produsen dan konsumen.12
Struktur pemasar CV. Azka Sulam Etnik terdiri atas Agen Manager dan
Agen, Diluar struktur tersebut adalah membership yang menginduk kepada
masing-masing Agen Manager atau Agen.
Yang dimaksud Agen Manager adalah struktur pemasar tertinggi yang
berkomitmen kepada CV Azka Syahrani untuk membangun jaringan
pemasaran serta melayani agen-agen yang berada di bawahnya.
Agen Manager dapat bertindak sebagai representasi CV Azka Syahrani
dalam mengedukasi dan mempromosikan produk Azka Sulam Etnik kepada
konsumen, Agen manager bisa berbentuk badan hukum maupun
perseorangan.
Sementara untuk sistem pemasaran yang berlaku adalah direct selling
berjenjang, Dengan sistem ini tim pemasaran aktif mendatangi konsumen
secara langsung, sehingga dapat menangkap informasi mengenai respon &
masukan konsumen, dengan menggunakan sistem pembayaran pertama atau
down paymen (DP) dalam istilahnya uang muka.
12
Suharnoko, Hukum Perjanjian (Teori dan Analisa Kasus), (Jakarta : Kencana, 2009), Cet. 6, hlm.
37
50
Gambar III.3
Stuktur Sistem Pemasaran
K. Aspek Keuangan
1. Sumber Perolehan Modal Usaha dan Peran Lembaga Keuangan
Dari segi modal usaha yang dijalankan oleh perusahaan CV.
AzkaSyah Collection, diperoleh dari berbagai ragam pemberian kredit
usaha. Awal permodalan dari gaji suami yang bekerja di Scopindo, dan
selanjutnya diperoleh dari lembaga-lembaga keuangan baik pemerintah
maupun swasta. Dari wawancara yang dilakukan perusahaan memperoleh
kemudahan pemberian pembiayaan dari pemerintah karena bunga yang
diberikan cukup terjangkau yaitu sebesar 6% pertahun, pembiayaan
tersebut diperoleh dari sisihan dana BUMN sebesar 2% yang dialokasikan
untuk UKM dengan nama PKBL (Pembinaan Usaha Koperasi Dan Bina
Lingkungan) atau istilah lain bagi perusahaan adalah dana CSR (
51
Corporate Social Responsibility), kemudian modal yang diperoleh dari
pemberian kredit Lembaga Keuangan Syariah yaitu Bank Mandiri Syariah,
banyak manfaat yang diperoleh yaitu mendapatkan pembinaan serta
monitoring secara rutin bagi perkembangan bisnis perusahaan, dan juga di
rasa nyaman oleh pemilik karena terbebas dari adanya unsur bunga,
walaupun dirasa bahwa porsi pembagian hasil ini menurut perusahaan
lebih besar dibandingkan bunga yang dikenakan oleh bank-bank
konvensional pada umumnya dan BUMN.13
dan sekarang modal yang
dijalankan sudah pure (murni) menggunakan modal sendiri.14
2. Realisasi Penjualan dan Dana CSR
Tabel III.4 Realisasi Penjualan dan CSR
BULAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
Jumlah CSR Jumlah CSR Jumlah CSR Jumlah CSR Jumlah CSR
Penjualan
685.832.830 6.158 233.453.904 2.180 858.317.058 7.221 480.479.840 4.273 933.200.997 8.347
C
S
R
Rp. 35.366.028,84
13
Ketentuan Umum Keagenan CV. Azka Sulam Etnik, Bogor 2010
14
Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection),
Bogor, Tanggal 16 Februari 2011.
52
3. Laba Perusahaan
Tabel III.5 Omzet Penjualan Azka
Bulan Januari 2011
Bulan Keterangan Jumlah
Januari 2011
Agen Manager 1 42.399.620
Agen Manager 2 61.245.200
Agen Manager 3 53.834.500
Agen Manager 4 6.033.500
Agen Manager 5 46.782.000
Agen Manager 6 59.629.000
Agen Manager 7 113.000.000
Agen Manager 8 28.851.202
Agen Manager 9 52.242.814
Omset Azka Per Januari 2011 464.017.836
53
BAB IV
ANALISA USAHA BISNIS
BERDASARKAN TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM
Bisnis atau berusaha sebagai bagian dari aktivitas ekonomi selalu
memegang peranan vital di dalam kehidupan manusia sepanjang masa, sehingga
kepentingan ekonomi akan mempengaruhi tingkah laku bagi semua tingkat
individu, sosial, regional, nasional, dan internasional. Umat Islam telah lama
terlibat dalam aktivitas ekonomi, yakni sejak lima belas abad yang silam.
Fenomena tersebut bukanlah suatu hal yang aneh, karena Islam menganjurkan
umatnya untuk melakukan kegiatan bisnis (berusaha) guna memenuhi kebutuhan
sosial-ekonomi mereka. Rasulullah Shallullahu Alaihi wa Sallam sendiri terlibat
di dalam kegiatan bisnis selaku pedagang bersama istrinya Khadijah.
Disamping anjuran untuk bekerja atau berbisnis, Islam sangat menekankan
(mewajibkan) aspek kehalalannya, baik dari sisi perolehan maupun
pendayagunaannya (pengelolaan dan pembelanjaannya).
Untuk itu dalam bab ini, akan dijelaskan tentang hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis terhadap mekanisme salah satu bisnis usaha busana
muslim yang dijalankan oleh perusahaan CV. Azka Syahrani dalam kaitannya
dengan keselarasan terhadap sistem ekonomi Islam, dan juga sebagai apresiasi
pengembangan sektor bisnis busana muslim yang sedang mengalami
perkembangan yang disignifikan dimulai pada awal tahun 1990-an. yang dulu
54
busana muslim ketika itu hanya dianggap mewakili kaum muslim konservatif
sehingga penggunaannya dianggap “gagap mode”. untuk mengetahui hal tersebut
penulis mengadakan observasi serta wawancara dengan pihak Direktur dan juga
GM (General Manajer) perusahaan. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 16
Februari 2011, pertanyaan yang diajukan mencangkup ruang lingkup secara
umum tentang mekanisme usaha.
A. Analisa Mengenai Proses Produksi Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam
Produksi berarti diciptakannya manfaat, produksi tidak diartikan sebagai
menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang pun dapat
menciptakan benda. Yang dapat dilakukan oleh manusia hanyalah membuat
barang-barang menjadi berguna, disebut sebagai “dihasilkan.” Prinsip
fundamental yang harus diperhatikan dalam proses produksi adalah prinsip
kesejahteraan ekonomi. Tidak ada perbedaan sudut pandang apa yang menjadi
faktor-faktor produksi dalam pandangan ekonomi umum dengan ekonomi Islam
yakni, tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi dipandang sama sebagai faktor-
faktor produksi. Perbedaan keduanya adalah dari sudut pandang perlakuan faktor-
faktor produksi tersebut.
Sudut pandang ekonomi Islam dianggap dapat mewujudkan kemakmuran
dan keadilan. Sistem ekonomi Islam tidak terlepas dari seluruh sistem ajaran
Islam secara integral dan komphensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi
Islam mengacu pada saripati ajaran Islam. Kesesuaian sistem tersebut dengan
fitrah manusia tidak ditinggalkan, keselarasan inilah yang menimbulkan
keharmonisan tidak terjadi benturan-benturan dalam Implementasinya. berikut
55
beberapa faktor-faktor produksi yang dapat penulis lihat untuk menentukan
keselarasan dengan ekonomi Islam.
1. Analisis Terhadap Faktor Tenaga Kerja
Salah satu faktor produksi yang berperan sangat penting adalah unsur
tenaga kerja, yang merupakan faktor produksi insani yang secara langsung
maupun tidak langsung menjalankan suatu kegiatan produksi.
Melalui tenaga kerja yang efektif mengharuskan CV. Azka Syahrani.
untuk menemukan cara terbaik dalam mendayagunakan orang-orang yang ada
dilingkungan perusahaannya agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat tercapai,
berkaitan dengan hal tersebut,1
Firman Allah swt, Surah At-Taubah (9) ; (111)




Artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang
mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh
atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati
janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual
beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang
besar.”
Ayat ini memerintahkan menggunakan seluruh sumber daya yang ada,
agar mampu mencapai cita-cita organisasi sehingga keberhasilan yang diraih
1
Veithzal Rivai, Islamic Human Capital, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), Ed. 1, hal. 8
56
akan membawa mereka kepada kebaikan tidak saja didunia tapi juga mencapai
surga yang dijanjikan Allah SWT.
Bila ditinjau mengenai aspek tenaga kerja sudah tercermin dari pada
pemberdayaan serta luasnya peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,
terlihat dari jumlah para tenaga kerja yang diperkerjakan, data yang didapat
terakhir pada tahun 2010, dari jumlah 638 tenaga kerjanya, 91 % adalah
wanita2
, Dari yang penulis ketahui bahwa usaha fashion ini keunggulannya
adalah dibidang sulam tangan (handmade), maka dari itu pusat perhatian utama
adalah membangun komunitas para penyulam sebagai salah satu tujuan
pemberdayaan masyarakat, dan kebanyakan dari jumlah tenaga kerja adalah
bagian penyulam yang tersebar diberbagai lokasi didaerah bogor yang tidak
jauh dari wilayah perusahaan.3
Alasannya rata-rata tenaga kerja dari kalangan
ibu-ibu rumah tangga yang dipekerjakan merupakan tulang punggung bagi
keluarganya, karena kebanyakan dari suami mereka tidak bekerja.
Pemberdayaan terhadap tenaga kerja menjadi tujuan utama yang
ditekankan oleh perusahaan, dan diangkat sebagai salah satu visi, misi dan
tujuan pendirian perusahaan yaitu melibatkan dan memberdayakan ummat
sebanyak-banyaknya, di tambah dengan kesadaran ibu leony sebagai pemilik
perusahaan, dalam melihat kondisi masyarakat sekitarnya yang kerap kali
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.
2
Rosita, “Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan”, http://ummi-
online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html
3
Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection), Bogor,
Tanggal 16 Februari 2011
57
Begitu juga penerapan spiritual company, semangat yang diterapkan oleh
perusahaan terhadap karyawannya dengan mengedepankan sikap dan prilaku
yang baik, menjaga hubungan antara karyawan, berjilbab atau menutup aurat
saat berada di lingkungan perusahaan serta menjaga pergaulan bebas antara
karyawan laki-laki dan perempuan, hal ini merupakan semangat untuk
menyebarkan kebaikan. Bisnis yang berlandaskan syariah adalah bisnis yang
diisi oleh nilai-nilai spiritual dengan mengedepankan moral dan etika, disertai
keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT dan juga
bagaimana suatu bisnis itu dapat meningkatkan kesejahteraan dan
pengembangan diri sendiri, dengan lingkungan sekitar (masyarakat dan bisnis).
Namun implikasi usaha tersebut tidak saja hanya sebatas bagaimana
pemberdayaan itu dilakukan, akan tetapi sisi sudut pandang ekonomi Islam
yang mementingkan akan adanya tingkat kesejahteraan yang diberikan
perusahaan terhadap para tenaga kerjanya dalam aspek keadilan akan hak-hak
dan tanggung jawab serta jaminan sosial bagi tenaga kerja harus juga
diperhatikan, dari wawancara yang telah penulis lakukan dengan pemilik
perusahaan secara langsung, hal tersebut sudah disediakan dan dijamin oleh
pihak perusahaan. yaitu dengan pemberian gaji yang dilihat berdasarkan
standar kebutuhan dari para pekerja, disesuaikan menurut porsi jabatan atau
posisi masing-masing pekerja, yaitu sistem kompensasi untuk penjahit dan
penyulam diberikan dengan sistem borongan, sedangkan untuk para staff dan
senior manajemen, ada tingkat level penggajian paling terendah sudah
mendekati UMR, dan rata-rata sudah diatas UMR. untuk karyawan manajemen
58
dan finishing gaji tetap dan ada pemberian-pemberian berupa tunjangan-
tunjangan, ada tahapan-tahapan jenjang karier, dimana ketika karyawan akan
direkrut, ia terlebih dahulu ditempatkan diposisi finishing, karena dengan
posisi tersebutlah karyawan dapat lebih peka terhadap pekerjaannya
(manajemen turn over sangat tinggi karena stok posisi barang di finishing),
Sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah SWT, dalam firman-Nya dalam
surat Al-Ahqaf (46) : 19

Artinya : “ Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang
telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka
(balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada
dirugikan”(Qs: Al-Ahqaf (46) : 19)
Sesuai prinsip dasar yang digunakan Rasulullah SAW dan khulafaur
Rasyidin adalah pertengahan, moderat dalam penentuan upah pegawai, tidak
berlebih-lebihan dan juga tidak terlalu sedikit (proposional). 4
Menurut Ibn Khaldun yang dikutip oleh Adiwarman Karim tentang
pemberian gaji atau upah, beliau berpendapat bahwa bila gaji terlalu rendah,
pasar akan lesu dan produksi tidak mengalami peningkatan, dan jika gaji terlalu
tinggi akan terjadi tekanan inflasi dan produsen kehilangan minat untuk
bekerja.5
4
Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah (Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer), hal 116-117
5
Adiwarman Azwar Karim, “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”, (Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada, 2006), Ed.3, hal. 405
59
Selain gaji, sebagai implikasi dari adanya jaminan sosial perusahaan juga
memberikan fasilitas- fasilitas lain diantaranya jaminan kesehatan dengan
didaftarkannya karyawan pada pihak asuransi kesehatan (rawat inap dan rawat
jalan) yang sudah didaftarkan di asuransi bumi putera untuk 78 karyawan,
terdiri dari 20 karyawan manajemen dan sisanya penjahit dan beberapa staff-
staff umum (ob, supir), imbalan yang didapat ketika terjadi kematian berupa
uang senilai Rp. 50 juta rupiah, dan ketika sakit uang yang diperoleh untuk
biaya kesehatan sebesar Rp. 825.000 (penjahit), untuk bagian staff manajemen
senilai Rp. 1,2 juta, selain itu pemberian fasilitas koperasi, pemberian fasilitas
lingkungan yang nyaman dengan dan kebijakan perusahaan yang sehat. seperti
berupa kepedulian kepada keagamaan.6
Berangkat dari pemikiran semangat
religiusitas dalam menjalankan kiprah perusahaan yang bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup dan pemberdayaan masyarakat, yang disemangati
oleh dua hal, pertama, antusiasme untuk memacu prestasi demi kejayaan
perusahaan, kedua, pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai tanggung jawab
sosial perusahaan,7
maka CV. Azka Collection mengembangkan religiusitas
dilingkungan perusahaan, mulai dari pengajian mingguan dan bulanan dengan
mendatangkan penceramah dari berbagai tanah air. hal ini sudah merupakan
suatu kewajiban rutin yang harus di ikuti oleh para tenaga kerja yang terlibat.
pengadaan pelatihan dan pengembangan yang merupakan salah satu fasilitas
yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, sehingga perusahaan
6
Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection), Bogor,
Tanggal 16 Februari 2011
7
Syahrin Harahap, Islam Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, (Yogyakarta : PT. Tiara
Wacana Yogya, 1999), Cet 1, hal 1
60
berharap tidak saja untuk tujuan dalam peningkatan keahlian bagi pekerja, juga
bertujuan untuk memuaskan kualitas mutu bagi konsumen, hal tersebutlah yang
menjadi tujuan bagi perusahaan dari pada kesungguhan dalam mengelola
bisnisnya.
Islam memandang bahwa ilmu merupakan dasar penentuan martabat dan
derajat seseorang dalam kehidupan. Allah memerintahkan kepada Rasulullah-
Nya untuk senantiasa meminta tambahan ilmu. dengan bertambahnya ilmu,
akan meningkatkan pengetahuan seorang muslim terhadap berbagai dimensi
kehidupan, baik urusan dunia atau agama. Sehingga ia akan mendekatkan diri
dan lebih mengenal Allah, serta meningkatkan kemampuan dan kopetensinya
dalam menjalankan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.8
Pelatihan (training) dalam segala bidang pekerjaan merupakan bentuk
ilmu untuk meningkatkan kinerja, di mana islam mendorong umatnya untuk
bersungguh-sungguh dan memuliakan pekerjaan.
Rasulullah bersabda :
‫الوقدام‬ ‫عي‬ ‫هعداى‬ ‫بي‬ ‫خبلد‬ ‫عي‬ ‫ثْر‬ ‫عي‬ ‫عيسى‬ ‫أخبزًب‬ ‫هْسى‬ ‫بي‬ ‫إبزاُين‬ ‫حدثٌب‬
ٌَ‫ع‬ ‫اهلل‬ ‫رضي‬:‫قبل‬ ‫سلن‬ ّ َ‫علي‬ ‫اهلل‬ ‫صلى‬ ‫اهلل‬ ‫رسْل‬ ‫عي‬(‫قط‬ ‫طعبهب‬ ‫أحد‬ ‫أكل‬ ‫هب‬
ٍ‫يد‬ ‫عول‬ ‫هي‬ ‫يأكل‬ ‫كبى‬ ‫السالم‬ َ‫علي‬ ‫داّد‬ ‫اهلل‬ ‫ًبي‬ ‫ّإى‬ ٍ‫يد‬ ‫عول‬ ‫هي‬ ‫يأكل‬ ‫أى‬ ‫هي‬ ‫خيزا‬
)
Diceritakan oleh Ibrahim ibn Musa kepada kami, diberitakan kepada
kami oleh Isa dari Tsaur dari Khalid ibn Ma’dan dari Miqdan ra., dari
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada makanan yang lebih baik yang
dimakan oleh seseorang dari pada apa yang ia makan dari pekerjaan
tangannya, sesungguhnya Nabi Allah Dawud a.s memakan makanan dari
hasil kerja tangannya”. (HR. Buchori)9
8
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah (Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer),
(Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2008). Hal 116-117
9
Muhammad ibn Ismail Abu Abdullah al-Buchari al-Ja’fi, Shahih Buchari al-Jami’ al-Shahih al-
Muchtasar, Bairut; Ibn Katsir al-Yamamah, 1987, jil. ke-2, hal. 730
61
Islam mendorong untuk melakukan pelatihan (training) terhadap para
karyawan dengan tujuan mengembangkan kopetensi dan kemampuan teknis
karyawan dalam menunaikan tanggung jawab pekerjaannya. Rasulullah
memberikan pelatihan terhadap orang yang diangkat untuk mengurusi
persoalan kaum muslimin, dan membekalinya dengan nasihat-nasihat dan
beberapa petunjuk.
Begitu juga dengan pemberian intensif berupa uang tunai pada mereka
yang berprestasi. Islam membenarkan seseorang mendapatkan uang intensif
dari yang lainnya disebabkan keberhasilannya dalam bekerja secara maksimal,
memang patut di lakukan. Dan atas jerih payahnya itu ia berhak mendapat
bonus dari perusahaan, karena ini selaras dengan sabda Rasulullah:”
ََِ‫ل‬‫ال‬ ُ‫ل‬ُْ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫َب‬‫ق‬ َ‫ل‬‫َب‬‫ق‬ َِ‫ِي‬‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ي‬َ‫ع‬ ٍ‫ز‬‫ِي‬‫ز‬َ‫ج‬ ِ‫ي‬ْ‫ب‬ ِ‫ر‬ِ‫ذ‬ٌُْ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ي‬َ‫ع‬ ٍ‫ز‬ْ‫ي‬َ‫و‬ُ‫ع‬ ُ‫ي‬ْ‫ب‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫َب‬ٌَ‫ث‬َ‫د‬َ‫ح‬-‫صلى‬
‫ّسلن‬ َ‫علي‬ ‫اهلل‬-«َ‫ل‬ِ‫و‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬َ‫ه‬ ِ‫ز‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫ه‬َّ ‫َب‬ُُ‫ز‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ََُ‫ل‬ َ‫ى‬‫َب‬‫ك‬ ‫َب‬ِِ‫ب‬ َ‫ل‬ِ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ ً‫ة‬ٌََ‫س‬َ‫ح‬ ً‫ة‬ٌَُ‫س‬ َ‫ي‬َ‫س‬ ْ‫ي‬َ‫ه‬
‫ًب‬‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ُِِ‫ر‬ُْ‫ج‬ُ‫أ‬ ْ‫ي‬ِ‫ه‬ ُ‫ص‬ُ‫ق‬ٌَْ‫ي‬ َ‫ال‬ ‫َب‬ِِ‫ب‬
Diceritakan oleh Abdul Malik Ibn Umar dari Munzir Ibn Jarir dari
Bapaknya kepada kami berkata, Rasulullah SAW, bersabda
“Barangsiapa di dalam Islam berbuat suatu kebajikan maka kepadanya
diberi pahala, serta pahala dari orang yang mengikutinya tanpa
dikurangi sedikitpun”(HR. Ibn Majah).10
2. Analisa Terhadap Bahan Baku
Bahan baku yang diperlukan meliputi kain, benang, kancing, retsleting,
bahan variasi/renda/pita, kain keras, dan elastik (karet), jarum untuk mesin
jahit, jarum pentul, kapur jahit, pensil, dan karbon. Dari hasil wawancara yang
10
Abu Abdullah Muhammad ibn Yazid al-Qazwini, Sunan Ibn Majah, Mawqi Wizarah al-Auqaf al-
Misriyah, tpn., jil. ke-1, hal. 244
62
dilakukan bahan baku utama diperoleh perusahaan berasal dari Jakarta dan
Bandung, dikarenakan kualitas dari dua kota tersebut terkenal bagus.
CV. AzkaSyah Collection mementingkan kualitas mutu produk maka dari
itu bahan baku utama perusahaan ini yaitu kain berasal dari kualitas yang baik,
seratnya halus dan menyerap keringat, karena segmen perusahaan ini adalah
menengah keatas sehingga pakaiannya kualitas nomor 1, dan berakibat
wajarnya harga ratusan rupiah yang dijual.
Ditambah kancing yang dipergunakan berasal dari perusahaan jepang yaitu
YKK, kancing produksi jepang ini terkenal memiliki kualitas yang baik dari
pada kancing-kancing yang dijual di pasaran, dan harga 1 kancing sebesar 5000
rupiah.
Dengan meningkatnya harga bahan baku pakaian jadi berkisar antara 5-
15%,11
maka dari itu pengusaha agar tetap survive, menaikan juga harga
penjualan ke konsumen, namun tidak semua produk dinaikan harga jualnya,
hanya produk-produk tertentu saja artinya produk yang memiliki kualitas
paling unggul karena tingkat kualitas bahan baku yang baik.
Penargetan produksi pakaian oleh perusahaan dengan memproduksi
20.000/pcs setiap bulannya, dilakukan bertujuan agar pihak perusahaan tidak
memproduksi tanpa batas kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan.12
11
Direktorat kredit, BPR, dan UMKM, industri pakaian jadi, artikel diakses pada tanggal 9
Februari 2001,dari
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BBEDDC1A-7C85-402F-AA66-039A70512B40/18000/
Pakaianjadimuslim
12
Dokumen, CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP, pada tanggal 16
Februari 2011
63
Dalam Islam berkah merupakan komponen penting dalam mashlahah.
Oleh karena itu bagaimanapun dan seperti apapun pengklasifikasiannya,
berkah harus dimasukan dalam input produksi, sebab berkah mempunyai andil
(share) nyata dalam membentuk output.
Berkah harus dimasukan dalam input produksi meliputi bahan baku yang
dipergunakan untuk proses produksi harus memiliki kebaikan dan manfaat baik
dimasa sekarang atau dimasa yang akan mendatang, penggunaan bahan baku
yang tanpa batas penggunaannya akan mendapatkan masalah dan akan
membawa mudharat.13
Bahan baku yang diperoleh perusahaan, adalah bahan baku yang memang
diproduksi sesuai kebutuhan akan produksi perusahaan.
3. Analisa Terhadap Produk
Pada dasarnya Islam, tidak melarang apapun produk dan jasa diciptakan
dan dikembangkan, sejauh rekayasa manusia memungkinkan. Namun,
syaratnya produk dan jasa tersebut tidak haram atau merusak, misalnya
memproduksikan arak, babi, darah, berhala, dan benda-benda haram lainnya
yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.



13
Tjoet Nyak Nuroel Izzatie, “Teori Produksi Dalam Ekonomi Islam”, Senin, 03 Januari 2011,
http://tjoetnyakkkkk.blogspot.com/2011/01/teori-produksi-dalam-ekonomi-islam.html
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM
EKONOMI BUSANA MUSLIM

More Related Content

What's hot

Pengaruh modal kerja_terhadap_profitabilitas_perusahaan_manufaktur[1]
Pengaruh modal kerja_terhadap_profitabilitas_perusahaan_manufaktur[1]Pengaruh modal kerja_terhadap_profitabilitas_perusahaan_manufaktur[1]
Pengaruh modal kerja_terhadap_profitabilitas_perusahaan_manufaktur[1]Aries Veronica
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGUofa_Unsada
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...Uofa_Unsada
 
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...Uofa_Unsada
 
Pengaruh kompetensi dan independensi auditor
Pengaruh kompetensi dan independensi auditorPengaruh kompetensi dan independensi auditor
Pengaruh kompetensi dan independensi auditoryogieardhensa
 
Biografi para sultan dan sunan
Biografi para sultan dan sunan Biografi para sultan dan sunan
Biografi para sultan dan sunan zacharywinowatan
 
Laporan penelitian keraton cirebon & yogyakarta
Laporan penelitian keraton cirebon & yogyakartaLaporan penelitian keraton cirebon & yogyakarta
Laporan penelitian keraton cirebon & yogyakartaRifqi Syamsul Fuadi
 
Modul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta MatematikaModul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta MatematikaAdelia Ibrahim
 
Tesis civil penalty daftar isi
Tesis civil penalty daftar isiTesis civil penalty daftar isi
Tesis civil penalty daftar isiKendy Puspita
 

What's hot (17)

Pengaruh modal kerja_terhadap_profitabilitas_perusahaan_manufaktur[1]
Pengaruh modal kerja_terhadap_profitabilitas_perusahaan_manufaktur[1]Pengaruh modal kerja_terhadap_profitabilitas_perusahaan_manufaktur[1]
Pengaruh modal kerja_terhadap_profitabilitas_perusahaan_manufaktur[1]
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
 
doc
docdoc
doc
 
Kti wa liati
Kti wa liatiKti wa liati
Kti wa liati
 
Kti wa ode sitti nurbaedah
Kti wa ode sitti nurbaedahKti wa ode sitti nurbaedah
Kti wa ode sitti nurbaedah
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
 
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...
 
Pengaruh kompetensi dan independensi auditor
Pengaruh kompetensi dan independensi auditorPengaruh kompetensi dan independensi auditor
Pengaruh kompetensi dan independensi auditor
 
Wa ode novira yukrimula.pdf
Wa ode novira yukrimula.pdfWa ode novira yukrimula.pdf
Wa ode novira yukrimula.pdf
 
Kti arun apriliani natasya r.
Kti arun apriliani natasya r.Kti arun apriliani natasya r.
Kti arun apriliani natasya r.
 
Biografi para sultan dan sunan
Biografi para sultan dan sunan Biografi para sultan dan sunan
Biografi para sultan dan sunan
 
File1
File1File1
File1
 
Laporan penelitian keraton cirebon & yogyakarta
Laporan penelitian keraton cirebon & yogyakartaLaporan penelitian keraton cirebon & yogyakarta
Laporan penelitian keraton cirebon & yogyakarta
 
Skipsiku
SkipsikuSkipsiku
Skipsiku
 
Modul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta MatematikaModul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
 
Tesis civil penalty daftar isi
Tesis civil penalty daftar isiTesis civil penalty daftar isi
Tesis civil penalty daftar isi
 

Viewers also liked

Laporan skripsi
Laporan skripsi Laporan skripsi
Laporan skripsi Ari Ari
 
Contoh Skripsi: Ekonomi managemen
Contoh Skripsi: Ekonomi managemenContoh Skripsi: Ekonomi managemen
Contoh Skripsi: Ekonomi managemenKonsultan Tesis
 
Pedoman penulisan skripsi stie's tahun 2015
Pedoman penulisan skripsi stie's tahun 2015Pedoman penulisan skripsi stie's tahun 2015
Pedoman penulisan skripsi stie's tahun 2015labiboziel011010
 
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Dadik Hardian
 
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...Uofa_Unsada
 
Willingnes to pay Retribusi Sampah
Willingnes to pay Retribusi SampahWillingnes to pay Retribusi Sampah
Willingnes to pay Retribusi Sampahtritoliz
 
SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN INDEKS PEMBANGUNAN...
SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN INDEKS PEMBANGUNAN...SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN INDEKS PEMBANGUNAN...
SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN INDEKS PEMBANGUNAN...Reza Yudhalaksana
 
Pedoman Skripsi Jur Akuntansi
Pedoman Skripsi Jur AkuntansiPedoman Skripsi Jur Akuntansi
Pedoman Skripsi Jur Akuntansiamaen
 
Cara mengutip skripsi
Cara mengutip skripsiCara mengutip skripsi
Cara mengutip skripsiArif Mulyono
 
Panduan penyusunan skripsi_ta_fkom_uniku
Panduan penyusunan skripsi_ta_fkom_unikuPanduan penyusunan skripsi_ta_fkom_uniku
Panduan penyusunan skripsi_ta_fkom_unikuDevi Apriansyah
 
Makalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasMakalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasCak Qur
 
Proposal judul skripsi
Proposal judul skripsiProposal judul skripsi
Proposal judul skripsitjhand
 
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiPedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiMelwin Syafrizal
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiAnggayuh Gusti
 

Viewers also liked (16)

Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Laporan skripsi
Laporan skripsi Laporan skripsi
Laporan skripsi
 
Contoh Skripsi: Ekonomi managemen
Contoh Skripsi: Ekonomi managemenContoh Skripsi: Ekonomi managemen
Contoh Skripsi: Ekonomi managemen
 
Pedoman penulisan skripsi stie's tahun 2015
Pedoman penulisan skripsi stie's tahun 2015Pedoman penulisan skripsi stie's tahun 2015
Pedoman penulisan skripsi stie's tahun 2015
 
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
 
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...
 
Willingnes to pay Retribusi Sampah
Willingnes to pay Retribusi SampahWillingnes to pay Retribusi Sampah
Willingnes to pay Retribusi Sampah
 
SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN INDEKS PEMBANGUNAN...
SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN INDEKS PEMBANGUNAN...SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN INDEKS PEMBANGUNAN...
SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN INDEKS PEMBANGUNAN...
 
Pedoman Skripsi Jur Akuntansi
Pedoman Skripsi Jur AkuntansiPedoman Skripsi Jur Akuntansi
Pedoman Skripsi Jur Akuntansi
 
Cara mengutip skripsi
Cara mengutip skripsiCara mengutip skripsi
Cara mengutip skripsi
 
Panduan penyusunan skripsi_ta_fkom_uniku
Panduan penyusunan skripsi_ta_fkom_unikuPanduan penyusunan skripsi_ta_fkom_uniku
Panduan penyusunan skripsi_ta_fkom_uniku
 
Analisis Skripsi
Analisis SkripsiAnalisis Skripsi
Analisis Skripsi
 
Makalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasMakalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uas
 
Proposal judul skripsi
Proposal judul skripsiProposal judul skripsi
Proposal judul skripsi
 
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiPedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
 

Similar to EKONOMI BUSANA MUSLIM

MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdf
MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdfMEISYA DWI PUTRI-FSH.pdf
MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdfOnlineShop15
 
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...yogieardhensa
 
Inayah fsh
Inayah fshInayah fsh
Inayah fshyona95
 
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdfGABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdfssuser5d2927
 
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadinAhmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadinAhyadin Rite
 
Ios dan pertumbuhan perusahaan
Ios dan pertumbuhan perusahaanIos dan pertumbuhan perusahaan
Ios dan pertumbuhan perusahaanyogieardhensa
 
Perpustakaan umsurabaya -sitiaisjah-261-1-pendahul-n
Perpustakaan umsurabaya -sitiaisjah-261-1-pendahul-nPerpustakaan umsurabaya -sitiaisjah-261-1-pendahul-n
Perpustakaan umsurabaya -sitiaisjah-261-1-pendahul-nOperator Warnet Vast Raha
 
123dok kriminalisasi+perkawinan+dibawah+umur (1)
123dok kriminalisasi+perkawinan+dibawah+umur (1)123dok kriminalisasi+perkawinan+dibawah+umur (1)
123dok kriminalisasi+perkawinan+dibawah+umur (1)agatubela
 
Konsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islamKonsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islamCak Mujib
 
IRVAN-FITK.docx
IRVAN-FITK.docxIRVAN-FITK.docx
IRVAN-FITK.docxSandiFadil
 
Analisis hubungan set kesempatan investasi
Analisis hubungan set kesempatan investasiAnalisis hubungan set kesempatan investasi
Analisis hubungan set kesempatan investasiyogieardhensa
 
Kti titi lestari akbid paramata
Kti titi lestari akbid paramataKti titi lestari akbid paramata
Kti titi lestari akbid paramataWarnet Raha
 
Analisis permintaan deposito berjangka
Analisis permintaan deposito berjangkaAnalisis permintaan deposito berjangka
Analisis permintaan deposito berjangkayogieardhensa
 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI PADA BAYI DI W...
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI PADA BAYI DI W...GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI PADA BAYI DI W...
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI PADA BAYI DI W...Warnet Raha
 

Similar to EKONOMI BUSANA MUSLIM (20)

MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdf
MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdfMEISYA DWI PUTRI-FSH.pdf
MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdf
 
2008050610224801312168
20080506102248013121682008050610224801312168
2008050610224801312168
 
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...
 
Inayah fsh
Inayah fshInayah fsh
Inayah fsh
 
GABUNG.pdf
GABUNG.pdfGABUNG.pdf
GABUNG.pdf
 
Bab i,v
Bab i,vBab i,v
Bab i,v
 
Bab i,v
Bab i,vBab i,v
Bab i,v
 
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdfGABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf
 
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadinAhmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
 
Ios dan pertumbuhan perusahaan
Ios dan pertumbuhan perusahaanIos dan pertumbuhan perusahaan
Ios dan pertumbuhan perusahaan
 
Perpustakaan umsurabaya -sitiaisjah-261-1-pendahul-n
Perpustakaan umsurabaya -sitiaisjah-261-1-pendahul-nPerpustakaan umsurabaya -sitiaisjah-261-1-pendahul-n
Perpustakaan umsurabaya -sitiaisjah-261-1-pendahul-n
 
123dok kriminalisasi+perkawinan+dibawah+umur (1)
123dok kriminalisasi+perkawinan+dibawah+umur (1)123dok kriminalisasi+perkawinan+dibawah+umur (1)
123dok kriminalisasi+perkawinan+dibawah+umur (1)
 
Konsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islamKonsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islam
 
2013 2013292 men
2013 2013292 men2013 2013292 men
2013 2013292 men
 
IRVAN-FITK.docx
IRVAN-FITK.docxIRVAN-FITK.docx
IRVAN-FITK.docx
 
Analisis hubungan set kesempatan investasi
Analisis hubungan set kesempatan investasiAnalisis hubungan set kesempatan investasi
Analisis hubungan set kesempatan investasi
 
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAUKti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
 
Kti titi lestari akbid paramata
Kti titi lestari akbid paramataKti titi lestari akbid paramata
Kti titi lestari akbid paramata
 
Analisis permintaan deposito berjangka
Analisis permintaan deposito berjangkaAnalisis permintaan deposito berjangka
Analisis permintaan deposito berjangka
 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI PADA BAYI DI W...
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI PADA BAYI DI W...GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI PADA BAYI DI W...
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI PADA BAYI DI W...
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

EKONOMI BUSANA MUSLIM

  • 1. SKRIPSI TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM (Studi Pada CV. Azka Syahrani Collection) Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (Se.Sy) Oleh Ly Fairuzah Aisyah Nim: 106046101650 KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDY MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM ) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 M/ 2011 H
  • 2. TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM TERHADAP USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM (Studi Pada CV. Azka Syahrani Collection) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : LY FAIRUZAH AISYAH NIM: 106046101650 Di Bawah Bimbingan: Pembimbing I Pembimbing II Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd Sri Hidayati, M. Ag NIP. 195607121981031003 NIP.197102151997032002 K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM ) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1432 H / 2011 M
  • 3. PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM TERHADAP USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM (STUDI PADA AZKASYAH COLLECTION)” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 September 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta, 21 September 2011 Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM. NIP: 195505051982031012 Panitia Ujian Munaqasyah 1. Ketua : Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM NIP. 197107011998032002 2. Sekretaris : Mu’min Rauf, S.Ag., M.A. NIP. 150281979 3. Pembimbing I : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd NIP. 195607121981031003 4. Pembimbing II : Sri Hidayati, M. Ag NIP: 197102151997032002 5. Penguji I : Dr. Mamat S.Burhanuddin, MA. NIP: 197006051998031005 6. Penguji II : Dr. Syahrul A’dam, M.Ag. NIP:
  • 4. LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat, 23 Syawal 1432 H 21 September 2011 M LY FAIRUZAH AISYAH
  • 5. vi KATA PENGANTAR Tak ada kata yang tepat yang dapat diuntaikan Penulis, selain mengucapkan “Alhamdulillah”, Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan cahaya ilmu-Nya. Atas berkat Rahmatnya pulalah, Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dialah sang Motivator sejati yang selalu mendorong Penulis untuk terus berusaha menuntaskan kewajiban dan tanggung jawab mulia ini. Serta shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat Rasul pembawa cahaya, Muhammad SAW. Di balik terselesaikannya skripsi dengan judul “Tinjauan Sistem Ekonomi Islam Terhadap Usaha Bisnis Busana Muslim (Studi Pada Azkasyah Collection)”, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM., Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu DR. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak H. Ah. Azharudin Lathif, M.Ag, MH, Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd dan Sri Hidayati, M. Ag, Dosen Pembimbing I dan II atas segenap waktu, dan pengarahan dalam membimbing penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
  • 6. vii 4. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu yang telah didapat oleh penulis dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 5. Kepada Ibu Hj. Leony Anwar, Bpk. Hilman Istijadi dan segenap karyawan terima kasih atas jasa-jasa dan waktu luang yang telah diberikan kepada Penulis untuk dapat memperoleh data, semoga bisnis yang ibu jalankan dapat berkembang, success selalu dan mendapatkan barakah dari Allah swt. 6. Ayahanda tercinta Hasan Luthfy At-Tamimy, M. Ag, dan Ibunda tersayang Haimah Tus’Sadiah, karena doa, kesabaran, kasih sayang dan motivasi yang diberikan kepada penulis, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. 7. Teruntuk kakakku yang sangat penulis cintai, yaitu K’ Abdi Al-Motivator, terima kasih atas dukungannya baik moril maupun materil. Adik-adikku yang mewarnai duniaku, Fanny Yati El-Mawaddah dan Tamim Falaky Dhuha, terima kasih atas dukungannya yang diberikan kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini. 8. Sahabat-sahabatku di kampus UIN Juli, Neneng, Liana, Iim, Mimi, Mumu, Azhar, Uqoh, Inayah, Rizal, Irwan, Irfan, Lina, Nova, Nilna, Nadia, Nailus, Lia, Murni, Roni, Wiwi, Saman, Jazuli, Sukron, Lilis, Dini, Mujib, Defri, M. Ismail, Ismail yang selama 4 tahun bersama menjalani studi. 9. Seluruh sahabat-sahabat KKN ku, Ali, Ajid, Amri, Naldy, Iqbal, Zahrah, Jumi, Rian, Yoga, Salim dan Rosi, terima kasih banyak atas jasa kalian dalam
  • 7. viii menjalani segala aktivitas selama sebulan untuk sama-sama mendapatkan nilai. 10. Teman-teman di Program Studi Muamalat Perbankan Syariah angkatan 2006, yang telah menemani penulis selama menimba ilmu di perkuliahan. 11. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini baik moril maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Jazakumullahu Khairul Jaza. Ciputat, 23 Syawal 1432 H 21 September 2011 M LY FAIRUZAH AISYAH
  • 8. ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................... vi DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah.......................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................... 6 D. Review Studi Terdahulu..................................................................... 7 E. Metode Penelitian............................................................................... 8 F. Subjek Penelitian ................................................................................ 10 G. Sistematika Penelitian ........................................................................ 11 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Sistem, Nilai dan Tujuan Ekonomi Islam .......................................... 13 1. Pengertian antara Ilmu Ekonomi dengan Sistem Ekonomi.......... 13 2. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam ................................................ 15 3. Nilai-Nilai Instrumen Ekonomi Islam ......................................... 19 4. Tujuan Ekonomi Islam ................................................................ 26 B. Bisnis Dalam Islam ............................................................................ 27 1. Pengertian Bisnis Islami.............................................................. 27 2. Teori Produksi Dalam Islam ....................................................... 29 3. Teori Distribusi Dalam perspektif Islam..................................... 32 4. Manajemen Keuangan Islam....................................................... 34
  • 9. x BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan CV. AzkaSyah (Azka Syahrani) Collection .. 38 B. Sejarah Pendirian dan Perkembangan ................................................ 39 C. Visi, Misi dan Tujuan ......................................................................... 41 D. Program-Program Perusahaan............................................................ 42 F. Jenis-Jenis Produk............................................................................... 44 G. Pangsa Pasar....................................................................................... 45 H. Prestasi yang telah diraih.................................................................... 45 I. Pameran-Pameran yang diselenggarakan ............................................ 46 J. Aspek Teknis Produksi........................................................................ 46 K. Sistem Distribusi ................................................................................ 48 L. Aspek Keuangan................................................................................. 50 BAB IV ANALISA USAHA BISNIS BERDASARKAN TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM A. Analisis Mengenai Proses Produksi Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam ................................................................................................................. 53 B. Analisis Distribusi Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam ........................ 65 C. Analisis Manajemen Keuangan Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam .... 69 BAB V PENUTUP Kesimpulan.............................................................................................. 72 Saran-saran.............................................................................................. 73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 75
  • 10. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah SWT kemuka bumi untuk menjadi rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), Islam tidak hanya sekedar mengatur masalah ibadah seseorang hamba kepada Tuhan-Nya, tetapi juga mampu menjawab berbagai macam bentuk tantangan pada setiap zaman, termasuk dalam persoalan ekonomi, yang dikenal pada saat ini dengan istilah Ekonomi Islam. Kemunculan ekonomi Islam dipandang sebagai sebuah gerakan baru yang disertai dengan misi dekonstrutif atas kegagalan sistem ekonomi dunia dominan selama ini.1 Ekonomi Islam diikat oleh seperangkat nilai iman, akhlak dan moral etik bagi setiap aktivitas ekonominya baik dalam posisinya sebagai konsumen, produsen, distributor dan lain-lain dalam melakukan usahanya serta menciptakan hartanya.2 Aktivitas perdagangan merupakan salah satu dari aspek kehidupan yang bersifat horizontal (hablum minannas), yang juga mendapatkan penekanan khusus dalam ekonomi Islam, karena keterkaitannya secara langsung dengan sektor rill, sistem ekonomi Islam memang lebih mengutamakan sektor riil 1 Muhammad, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 1 2 Ibid, h. 2
  • 11. 2 dibandingkan dengan sektor moneter, dan transaksi jual beli memastikan keterkaitan kedua sektor tersebut.3 Dalam sistem ekonomi Islam yang menekankan pada sektor riil seperti ini, pertumbuhan bukanlah merupakan ukuran utama dalam melihat perkembangan ekonomi yang terjadi, tetapi lebih pada aspek pemerataan dan pengurangan jumlah kemiskinan, kondisi seperti ini lebih memungkinkan dengan pengembangan setor riil yang dapat menyerap tenaga kerja. Kemudian melalui pemerataan, kekayaan suatu negara tidak akan terkonsentrasi atau dikuasai oleh sekelompok orang tertentu, tetapi terdisribusikan secara lebih merata pada anggota masyarakat yang lebih luas.4 Dalam aktivitas perdagangan atau dikenal dalam istilah berbisnis pada era modern ini, mencari keuntungan merupakan tujuan utamanya, serta praktik- praktik haram, kerap kali dilakukan untuk mendapatkan tujuan tersebut, seperti mengurangi timbangan, penjualan dua kali lipat dari harga aslinya yang jatuhnya adalah riba. Tujuan dan semua praktik-praktik tersebut dalam ekonomi Islam adalah suatu hal yang dilarang. ekonomi Islam memandang mencari keuntungan adalah suatu hal yang fitrah, yang dapat menimbulkan semangat berinovasi, dan bersaing. Perhatian utama ekonomi Islam adalah upaya bagaimana manusia meningkatkan kesejahtraan materialnya yang sekaligus akan meningkatkan kesejahtraan spiritualnya, karena aspek spiritual harus hadir 3 Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 8 4 Ibid, h. 9
  • 12. 3 bersamaan dengan target material, maka diperlukan sarana penopang utama, yaitu moralitas pelaku ekonomi. Perjanjian perdagangan pasar bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina, yang disebut dengan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) membawa pro dan kontra bagi pendapat kalangan pelaku bisnis. Bagi golongan pro, imbas perdagangan China ke Indonesia hanya sebesar 20% saja, sedangkan keuntungan yang diharapkan lebih dari itu, Indonesia dapat dengan leluasa memasuki perdagangan ke negara China. Namun untuk golongan yang kontra bahwa keberadaan perjanjian perdagangan pasar bebas dengan negara China dapat berdampak negative. Produksi China sebelum adanya perjanjian ini, mengalir seperti seperti air bah. Apalagi dengan keadaaan negara Indonesia yang dianggap sebagai negara berkembang, tidak seperti China yang perindustriannya sudah maju, maka Indonesia dianggap kalah bersaing.5 Salah satu pelaku bisnis baju busana muslim di Indonesia mengatakan, bahwa industri yang belum terlalu bersaingan dan pangsa pasarnya cukup dianggap baik dan maju di negara Indonesia adalah bisnis baju busana muslim, persaingan pasar global tidak terlalu berdampak besar terhadap bisnis ini.6 maka dari hal tersebutlah industri ini harus perlu diperhatikan. 5 Kompas, “Acfta – Pasar Bebas 2010: “Bunuh Diri Ekonomi Indonesia”, artikel diakses pada 12 Januari 2010 dari http://hizbut-tahrir.or.id/2010/01/12/acfta-pasar-bebas-2010-bunuh-diri-ekonomi- Indonesia/. 6 Wawancara dengan BapakTeguh, (Salah satu pendistributor bisnis busana muslim), Jakarta, 25 Juli 2010.
  • 13. 4 Dan melihat kaum mayoritas di Indonesia yang sebagian besar beragama Islam, maka dipastikan pangsa pasar bisnis busana muslim akan semakin baik kedepannya. Namun apakah bisnis ini sesuai dengan anjuran Islam yaitu sebagai busana penutup aurat bagi umat Islam?, maka ekonomi yang dijalankannyapun tidak bertentangan dengan ekonomi Islam, seperti riba, mengambil hak orang lain, penipuan dan sebagainya. Karena banyak diera modern ini bisnis-bisnis yang dilakukan hanya sekedar memperkaya individualismenya sendiri, seperti aliran ekonomi yang dipergunakan oleh kaum kapitalisme, yang menganut asas laissez fair, hak kepemilikan perorangan adalah absolute tanpa batas, terjaminnya kebebasan memasuki segala macam kegiatan ekonomi dan transaksi menurut persaingan bebas dan norma-norma individual ditarik dari individulisme dan utilitarisme, dimana setiap komoditi itu dianggap baik secara moral dan ekonomi sepanjang itu dapat dijual.7 Begitu juga banyak diantaranya usaha bisnis yang tidak mengedepankan keadilan, yaitu aliran ekonomi sosialisme/marxisme, hak milik yang hanya untuk kaum proletar (kaum buruh) yang diwakili oleh kepemimpinan diktator, distribusi faktor-faktor produksi dan apa yang harus diproduksi ditetapkan oleh negara, bagaimana dan untuk siapa produksi yang diatur secara pusat pula, pendapat kolektif dan distribusi yang kolektif adalah norma 7 Ahmad M. Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta Pusat : Media Da’wah dan LIPPM), h. 42
  • 14. 5 utama, sedangkan hubungan-hubungan ekonomi dalam transaksi secara perorangan sangat dibatasi.8 CV. AzkaSyah Collection adalah salah satu usaha bisnis busana muslim, yang dijalankan oleh seorang eunterpreuner bernama Hj.Leony, mendapatkan penghargaan sebagai Young Entrepreneur Award 2009, versi harian bisnis Indonesia, karena pembinaan terhadap segmen tenaga kerja yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah, sebanyak 540 orang karyawan dan 91%nya adalah wanita.9 Selain membina secara teknik dan manajemen, inovasi melebar ke pembinaan sosial. dengan mengembangkan sisi bisnis, usaha inipun mengelola Corporate Social Responsibility (CSR). Programnya meliputi berbagai bantuan untuk lingkungan sekitar yaitu menyantuni dhuafa, yatim, jompo, perbaikan infrastruktur, membina UKM informal, dan mencarikan beasiswa. 10 Dari gambaran diatas, maka penulis berkeinginan melakukan penelitian yang berkaitan dengan bisnis busana muslim yang tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap persaingan pasar global yang memungkinkan pertumbuhan dan pemasaran bisnis di Indonesia begitu banyak diminati. Apakah pengelolaan bisnis ini selaras dengan Ekonomi Islam? B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah 8 Ibid, h. 42 9 Rosita, “Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan”, http://ummi- online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html 10 Rosita, “Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan”, http://ummi- online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html
  • 15. 6 Untuk lebih memfokuskan dalam menyusun skripsi ini, Penulis membatasi persoalan masalah yang dimunculkan mencangkup : a. Aspek umum mengenai proses usaha produksi, distribusi serta manajemen keuangan di CV. Azkasyah Collection. b. Aplikasi atau pelaksanaan dilapangan yang digunakan CV. Azkasyah Collection dalam menjalankan usaha bisnisnya. c. Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Usaha Bisnis Busana Muslim pada CV. Azkasyah Collection 2. Perumusan Masalah . Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap proses produksi pada usaha bisnis busana muslim CV. AzkaSyah Collection? 2. Bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap sistem pendistribusian pada usaha bisnis busana muslim CV. AzkaSyah Collection? 3. Bagaimana mekanisme pengelolaan sistem manajemen keuangan di CV. AzkaSyah Collection ditinjau dari sistem Ekonomi Islam? C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui konsep Ekonomi Islam terhadap proses produksi di CV. AzkaSyah Collection?
  • 16. 7 b. Untuk mengetahui bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap sistem pendistribusian pada usaha bisnis busana muslim CV. AzkaSyah Collection? c. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pengelolaan sistem manajemen keuangan di CV. AzkaSyah Collection ditinjau dari Sistem Ekonomi Islam? 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Tinjauan Sistem Ekonomi Islam dalam usaha bisnis busana muslim. b. Bagi institusi sebagai bahan pertimbangan dalam rangka memperbaiki dan penyempurnaan sistem yang telah dilakukan. c. Bagi Perpustakaan diharapkan dipergunakakan untuk memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya-karya penulisan lapangan. d. Bagi masyarakat memberikan informasi tentang usaha bisnis busana muslim sebagai alternatif pilihan yang diharapkan dapat membantu perekonomian mereka. D. Review Studi Terdahulu 1. Siti Romlah, Sistem Penggajian Karyawan Pt. Hitachi Contruction Machinery Indonesia (Hcmi) Kota Bekasi Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Mahasiswa Fakultas Syariah Dan Hukum, Tahun 2006
  • 17. 8 Membahas mengenai masalah sistem penggajian karyawan di PT. Hitachi Contruction Machinery Indonesia (Hcmi) Kota Bekasi dengan melihat dari sudut Ekonomi Syariah. 2. Muchamad Mujahidin, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Etika Bisnis Pada Home Industri Roti Goreng Medan di Karet Kuningan Jakarta Selatan, Fakultas Syariah dan Hukum, Tahun 2007. Skripsi ini lebih membahas masalah konsep etika bisnis dalam hukum syariah pada usaha roti goreng, 3. Eka Pratama, Strategi Pemasaran CV. Pasir Gumapak Raya Ditinjau Dari Perspektif Islam, Fakultas Syariah Dan Hukum, Tahun 2007. Skripsi ini membahas masalah analisis terhadap pelaksanaan pemasaran CV. Pasir gumapak raya ditinjau dari persfektif syariah. 4. Devi Puspa Pita Sari, Analisis Biaya Pada Penetapan Harga Produksi CV. Alike Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Fakultas Syariah Dan Hukum, Tahun 2007, skripsi ini membahas masalah analisis biaya produksi yang ditinjau dalam perspektif ekonomi syariah. Perbedaan dengan masalah yang penulis angkat adalah bahwa penulis meneliti mengenai sistem produksi, distribusi dan manajemen keuangan dari usaha busana muslim CV. AzkaSyah Collection dengan melihat apakah penerapan sistem Ekonomi Islam terdapat pada usaha bisnis busana muslim di CV. AzkaSyah Collection tersebut. E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
  • 18. 9 Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan data dan informasi dilapangan berdasarkan fakta yang diperoleh dilapangan secara mendalam.11 Dalam metode ini penelitian yang dimaksudkan untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi/kejadian-kejadian.12 Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris, yaitu subjek kajian dengan melakukan pengamatan langsung kelapangan.13 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut: a. Wawancara, merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi data yang valid dan akurat dari pihak-pihak yang dijadikan sebagai informasi. Dalam wawancara ini menggunakan alat wawancara interview guide (panduan wawancara). b. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan berarti melakukan penelusuran kepustakaan dan menelaahnya. Sumber berupa buku, majalah, Koran, internet, dan lain-lain, selain itu juga berupa dokumen dari CV. AzkaSyah Collection 3. Teknik Pengelolaan Data 11 Suharmi Arikunto, Managemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), Cet Kedua, h. 309 12 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2004), Cet Keenam Belas, h. 76
  • 19. 10 Dalam pengolahan data yang telah diperoleh, penulis mengklasifikasikan data tersebut, kemudian melengkapinya dengan interpretasi-interpretasi, dengan menggunakan metode analisa data sebagai berikut. Metode induktif, yaitu suatu cara menganalisa data yang bertitik tolak dari data yang bersifat khusus, kemudian ditarik atau diambil kesimpulan yang bersifat umum. Metode deduktif, yaitu suatu logika yang beritik tolak dari pengetahuan yang bersifat umum, kemudian dijadikan titik tolak dalam menilai suatu fakta yang bersifat khusus. 4. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu sebuah studi untuk menemukan fakta dan interpretasi yang tepat dan menganalisis lebih dalam tentang hubungan-hubungannya. F. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini bersumber dari beberapa data, yaitu: data primer, wawancara langsung kepada pengelola operasional usaha bisnis busana muslim CV. AzkaSyah Collection dan beberapa pihak yang berkompeten dalam penelitian ini, data primer ini juga bersumber dari jurnal. Data sekunder, sumber data pendukung dan pelengkap data penelitian berupa buku, majalah, jurnal tentang hal-hal yang berkaitan dengan tema skripsi ini, dan lain-lain. Dalam penelitian ini Penulis berpedoman kepada buku “pedoman penulisan skripsi Universitas Syariah Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
  • 20. 11 Jakarta Fakultas Syariah Dan Hukum” Tahun 2007 yang diterbitkan oleh Jakarta Press. G. Sistematika Penulisan Penulis mengklasifikasikan skripsi ini kedalam beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : Menyajikan Pendahuluan, yang memaparkan latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Pengertian antara ilmu dan sistem ekonomi Islam, nilai-nilai dasar ekonomi Islam, nilai-nilai istrumental ekonomi Islam, tujuan ekonomi Islam, pengertian bisnis Islami, teori produksi dalam Islam, teori distribusi dalam persfektif Islam, manajemen keuangan Islam. BAB III : Gambaran umum, pada bab ini membahas tentang sejarah singkat usaha bisnis busana muslim CV. Azka Syahrani Collection, kegiatan dan jenis produk, visi, misi dan tujuan pendirian, struktur organisasi dan tata kerja, jumlah agen/network, prestasi serta analisa data tentang pemberian data dari perusahaan. BAB IV : Mengenai Tinjauan Sistem Ekonomi Islam Terhadap Usaha Bisnis Busana Muslim (Studi Kasus Pada CV. Azka Syahrani Collection), dilihat dari sistem produksi, sistem pendistribusian, dan sistem manajemen keuangan. pada usaha bisnis busana muslim yang dilakukan oleh CV. Azka Syahrani Collection
  • 21. 12 BAB V : Penutup, terdiri atas kesimpulan yang berisi jawaban dari perumusan masalah dan beberapa sasaran dari penulisan.
  • 22. 13 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Sistem, Nilai dan Tujuan Ekonomi Islam 1. Pengertian antara Ilmu Ekonomi dengan Sistem Ekonomi Islam Secara etimologi kata ekonomi berasal dari bahasa oikononemia (Greek atau Yunani), terdiri dari dua kata : oicos yang berarti rumah dan nomos yang berarti aturan. Jadi ekonomi ialah aturan-aturan untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik rumah tangga rakyat (volkshuishouding), maupun rumah tangga negara (staathuishouding), yang dalam bahasa inggris disebutnya sebagai economics.1 Sedangkan pengertian ekonomi Islam menurut istilah (terminologi) terdapat pengertian menurut beberapa ahli ekonomi Islam sebagai berikut : a. Yusuf Qardhawi memberikan pengertian ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syari’at Allah.2 1 Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam, (Bandung, PT. Pustaka Setia Pertama Maret 2002), Cet. Ke-1, h.18. 2 Surya Pos, “Pengertian Ekonomi Islam”, Artikel di akses pada tanggal 29 Mei 2011 dari http://www.suryapost.com/2010/12/pengertian-ekonomi-islam.html
  • 23. 14 b. M. Syauqi Al-Faujani memberikan pengertian ekonomi Islam dengan segala aktivitas perekonomian beserta aturan-aturannya yang didasarkan kepada pokok-pokok ajaran Islam tentang ekonomi.3 c. Monzer Kahf memberikan pengertian ekonomi Islam dengan kajian tentang proses dan penangguhan kegiatan manusia yang berkaitan dengan produksi, distribusi dan konsumsi dalam masyarakat muslim.4 Masih banyak lagi para ahli yang memberikan definisi tentang apa itu ekonomi Islam. Sehingga ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai suatu prilaku individu muslim dalam setiap aktivitas ekonomi syariahnya harus sesuai dengan tuntunan syariat Islam dalam rangka mewujudkan dan menjaga maqashid syariah (agama, jiwa, akal, nasab, dan harta).5 Islam membedakan antara ilmu ekonomi dan sistem ekonomi. Dalam definisi umum, sistem merupakan keseluruhan yang kompleks, yakni suatu susunan hal atau bagian yang saling berhubungan, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang dirumuskan secara sistematis. Jadi sistem dapat didefinisikan sebagai setiap peraturan yang lahir dari pandangan dunia atau akidah tertentu yang berfungsi untuk memecahkan dan mengatasi problema hidup manusia, menjelaskan bagaimana cara pemecahan, memelihara serta mengembangkannya.6 3 Ibid 4 Ibid 5 Manajemen Dakwah, “Pengertian Ekonomi Islam” Artikel diakses pada tanggal 29 Mei 2011 dari http://md-uin.blogspot.com/2009/07/pengertian-ekonomi-islam.html 6 M. Ismail Yusanto Dan M. Arif Yunus, Pengantar Ekonomi Islam, (Bogor : Al-Azhar Press, 2009), Cet 1, hal 13.
  • 24. 15 Kesimpulan perbedaan antara ilmu ekonomi dan sistem ekonomi muncul karena ada dua fakta berbeda, yaitu : 1) Dalam pemenuhan urusan masyarakat dari segi pemenuhan harta kekayaan (barang dan jasa) melalui teknik produksi. 2) Dalam pengaturan urusan masyarakat dari segi cara memperoleh, memanfaatkan, dan mendistribusikan kekayaan. Pembahasan pertama lebih banyak berkaitan dengan kegiatan teknik memperbanyak jumlah barang dan jasa serta bagaimana cara menjaga pengadaannya (produksi), pembahasan ini lebih tepat dikatagorikan dalam ilmu ekonomi. Pembahasan kedua sama sekali tidak dipengaruhi oleh banyak dan sedikitnya kekayaan, tetapi hanya berhubungan dengan tatakerja (mekanisme) pendistribusiannya. Dan ini lebih tepat dikatagorikan sistem ekonomi.7 Dengan demikian, sistem ekonomi merupakan bagian dari sistem penataan kehidupan masyarakat yang terkait dengan cara pandang atau ideologi tertentu. Berbeda dengan ilmu ekonomi bersifat universal, tidak terkait dengan ideology tertentu.8 2. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam Nilai-nilai dasar ekonomi Islam adalah seperangkat nilai yang telah diyakini dengan segenap keimanan, dimana ia akan menjadi landasan paradigma ekonomi Islam. Nilai-nilai dasar ini baik nilai filosofis, instrumental maupun institusional didasarkan atas Al-Qur’an dan Hadist 7 Ibid, h. 13-14 8 Ibid, h.14
  • 25. 16 yang merupakan dua sumber normative tertinggi dalam agama Islam. Inilah hal utama yang membedakan ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional, yaitu ditempatkannya sumber ajaran agama sebagai sumber utama ilmu ekonomi. Tentu saja, Al-Qur’an dan Hadist bukanlah merupakan suatu sumber yang secara instan menjadi ilmu pengetahuan. Untuk mengubah nilai dan etika Islam menjadi suatu peralatan operasional yang berupa analisis ilmiah, maka suatu filsafat etika harus disusutkan (diperas) menjadi sekumpulan aksioma yang kemudian dapat berlaku sebagai suatu titik mula pembuat kesimpulan logis mengenai kaidah-kaidah sosial dan perilaku ekonomi yang Islami, inilah yang dimaksud dengan nilai dasar ekonomi Islam dalam pembahasan ini, yang sesungguhnya merupakan derivatif dari ajaran Islam dalam bentuk yang lebih fokus. Menurut Ahmad Saefuddin, ada beberapa nilai yang menjadi sumber dari dasar sistem ekonomi Islam, antara lain: a. Kepemilikan Nilai dasar pemilikan dalam sistem Ekonomi Islam 1. Pemilikan terletak pada kepemilikan pemanfaatannya dan bukan menguasai secara mutlak terhadap sumber-sumber ekonomi. 2. Pemilikan terbatas pada sepanjang umurnya selama hidup di dunia, dan bila orang itu mati, harus didistribusikan kepada ahli warisnya menurut ketentuan Islam.
  • 26. 17 3. Pemilikan perorangan tidak dibolehkan terhadap sumber-sumber yang menyangkut kepentingan umum atau menjadi hajat hidup orang banyak.9 b. Keseimbangan Merupakan nilai dasar yang pengaruhnya terlihat pada berbagai aspek tingkah laku ekonomi muslim, misal kesederhanaan (moderation), berhemat (parsimony), dan menjauhi pemborosan (extravagance). Konsep nilai kesederhanaan berlaku dalam tingkah laku ekonomi, terutama dalam menjauhi konsumerisme, dan menjauhi pemborosan berlaku tidak hanya untuk pembelanjaan yang diharamkan saja, tetapi juga pembelanjaan dan sedekah yang berlebihan. QS. Al-Furqon: (25): 67  Artinya : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian” Nilai dasar keseimbangan ini selain mengutamakan kepentingan dunia dan kepentingan akhirat, juga mengutamakan kepentingan perorangan dan kepentingan umum, dengan dipeliharanya keseimbangan antara hak dan kewajiban.10 c. Keadilan 9 Ahmad M. Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta Pusat : Media Da’wah dan LIPPM), h. 43-49 10 Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), Cet. 2, h. 5
  • 27. 18 Secara garis besar keadilan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terdapat kesamaan perlakuan di mata hukum, kesamaan hak kompensasi, hak hidup secara layak, dan hak menikmati pembangunan.11 Berdasarkan muatan kata adil yang ada dalam Al-Qur’an. 1. Keadilan berarti kebebasan yang bersyarat akhlak Islam. QS Al-Hasyr (59) : 7     Artinya : “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang- orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya” 2. Keadilan harus ditetapkan disemua fase kegiatan ekonomi, baik kaitannya dengan produksi maupun konsumsi, yaitu dengan aransemen efisiensi dan memberantas keborosan ke dalam keadilan distribusi ialah penilaian yang tepat terhadap faktor- faktor produksi dan kebijaksanaan harga hasilnya sesuai dengan takaran yang wajar dan ukuran yang tepat atau kadar sebenarnya. 11 P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 59
  • 28. 19 QS Ar-Rahman (55) : 9  Artinya : “Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu” 3. Keadilan berarti kebijaksanaan mengalokasikan sejumlah hasil tertentu dari kegiatan ekonomi bagi mereka yang tidak mampu memasuki pasar atau tidak sanggup membelinya menurut kekuatan pasar, yaitu kebijaksanaan melalui zakat, infaq dan shodaqoh.12 QS Asy-Syu’araa (26) : 182-183   Artinya : “Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus, dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan; Dengan demikian yang dimaksud dengan adl‟ didefinisikan sebagai “tidak menzalimi dan tidak dizalimi” implikasi dari ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam.13 1. Nilai-Nilai Instrumental Ekonomi Islam 12 Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Islami Sistem Ekonomi Islam, h. 59-65 13 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), Ed. Ketiga, h, 35
  • 29. 20 Ada lima nilai instrumental yang sangat mempengaruhi pada tingkah laku ekonomi manusia dan masyarakat serta pembangunan ekonomi umumnya, sebagai berikut : a. Zakat Zakat adalah kewajiban financial dari harta kekayaan menurut ketentuan Islam, yang didistribusikan kepada delapan kelompok sasaran, yaitu : QS At-Taubah (9) : 60    Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang- orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana” Menurut Qardhawi (1997: 416), zakat memainkan peranan penting dan signifikan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan, dan berpengaruh besar pada konsumsi umat.14 Pengaruh dari zakat pada aspek sosial ekonomi memberikan dampak terciptanya keamanan masyarakat dan menghilangan 14 Qardhawi sebagaimana dikutip oleh Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004/2005), Cet. 1, h. 90-91
  • 30. 21 pertentangan kelas yang diakibatkan oleh ketajaman perbedaan pendapatan. Pelaksanaan zakat oleh Negara menunjang terbentuknya keadaan ekonomi, yakni peningkatan produktivitas yang dibarengi dengan pemerataan pendapatan serta peningkatan lapangan kerja bagi masyarakat serta dapat menciptakan redistribusi yang merata, disamping dapat pula membantu mengekang laju inflasi serta terciptanya keseimbangan tata ekonomi yang diinginkan.15 b. Pelarangan Riba Pelarangan riba dalam Islam pada hakikatnya berarti penolakan terhadap resiko financial tambahan yang ditetapkan dalam transaksi uang atau modal maupun jual beli yang dibebankan kepada satu pihak saja sedangkan pihak lainnya dijamin keuntungannya. Bunga pinjaman uang, modal dan barang dalam segala bentuk dan macamnya, baik untuk tujuan produktif atau konsumtif dengan tingkat bunga tinggi atau rendah, dan dalam jangka waktu panjang maupun pendek, adalah termasuk riba.16 QS Al-Baqarah (2): 275    15 Muhammad A. Mannan, Ekonomi Islam Ekonomi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995). 16 Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, h. 70
  • 31. 22   Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu, (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni- penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. 1) Jenis-Jenis Riba a) Riba Qardh Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berutang (muqtaridh). b) Riba Jahiliyyah Utang dibayar lebih dari pokoknya karena sipeminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan. c) Riba Fadhl Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang ditukarkannya itu termasuk jenis barang ribawi. d) Riba Nasi‟ah
  • 32. 23 Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang ditukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya, riba ini muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dan diserahkan kemudian.17 2) Dampak Negatif Riba Dampak riba di tengah-tengah masyarakat tidak saja berpengaruh dalam kehidupan ekonomi, tetapi dalam seluruh aspek kehidupan manusia, yaitu dapat membuat proses kemiskinan struktural terjadi, contoh paling nyata adalah utang negara-negara berkembang kepada negara-negara maju yang terus-menerus terjadi, dengan rendahnya tingkat peminjaman dan tingginya biaya bunga, akan menjadikan peminjam tidak pernah keluar dari ketergantungan.18 maka hal ini menjadikan negara-negara peminjam akan terus menjadi miskin karena terlilitnya hutang yang tidak dapat dikembalikan. Selain itu rakyatpun menjadi korban dari tingginya tingkat kebutuhan hidup, dan ini dinamakan dampak inflantoir, yang diakibatkan oleh bunga sebagai biaya uang, ini terjadi karena salah satu elemen penentuan harga adalah suku bunga, semakin tinggi suku bunga maka, semakin tinggi harga yang ditetapkan.19 c. Kerjasama Ekonomi 17 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syari‟ah dari Teori ke Praktek, (Jakarta; Gema Insani Press, 2001), Cet. 1, hal. 41 18 Ibid, h. 67 19 Ibid, h. 67
  • 33. 24 Dalam rangka untuk mengganti transaksi bunga, ekonomi Islam memberikan insentif memobilisasi sumber daya kedalam usaha produktif yang diperbolehkan melalui partisipasi dan perluasan kerjasama antar agen dan proyek-proyek ekonomi, diversifikasi efektif produksi, investasi dan risiko yang dicapai. Dengan demikian harga resiko dalam makna tingkat suku bunga digantikan oleh expected rate of returns (tingkat pengembalian yang diharapkan). Pengembalian sektor riil dibagi oleh para peserta dalam korperasi. kompetisi Marginal antara sektor moneter dan sektor riil, antara pemilik modal dan tenaga kerja, serta antara orang kaya dan miskin yang disebabkan oleh prevalensi suku bunga, semuanya digantikan oleh usaha partisipatif. Dengan cara ini, mobilisasi sumber daya melalui profit sharing terkait langsung dengan komplementaritas antara kegiatan ekonomi dan pelaku ekonomi.20 Dengan demikian kerja sama (Cooperative) merupakan karakter dalam masyarakat Ekonomi Islam versus kompetisi bebas dari masyarakat kapitalis dan kediktatoran ekonomi marxisme.21 Dokrin kerja sama dalam Ekonomi Islam seperti diatas dapat menciptakan kerja produktif sehari-hari dari masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan sosial, mencegah penindasan ekonomi dan distribusi kekayaan yang tidak merata, dan melindungi kepentingan ekonomi lemah.22 d. Jaminan Sosial 20 Ekonomi Islam Online, “Struktur Ekonomi Islam:Prespekif Komparasi Terhadap Pasar, Etika dan Ekonomi”, artikel diakses pada tanggal 10 Augustus 2010, dari http://www.ekisonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=59:struktur- ekonomi-islamprespekif-komparasi-terhadap-pasar-etika-dan-ekonomi&catid=34:ekonomi- mikro 21 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam, Cet. 1. h. 92 22 Ibid, h. 92
  • 34. 25 Komponen-komponen nilai instrumental jaminan atau pengeluaran sosial yang Islami ialah sebagai berikut : 1) Keuntungan dan beban adalah sebanding dengan manfaat. Tidak ada kewajiban yang dibebankan tanpa diimbangi dengan pemberian hak yang sehubungan dengan kewajiban orang tersebut. 2) Tidak ada saling membebankan kerusakan atau biaya-biaya eksternal. 3) Manfaat dari sumber-sumber harus dinikmati oleh semua makhluk. 4) Pemerintah harus menyediakan uang untuk menjamin kesejahteraan sosial dan pertumbuhan ekonomi. 5) Pengeluaran adalah hak yang syah dari orang miskin dan malang. 6) Kesearahan arus pengeluaran sosial dari pihak yang kaya kepada pihak yang miskin. 7) Kesanggupan membayar sesuai kemampuan untuk tujuan- tujuan yang bermanfaat. 8) Prioritas untuk memenuhi tujuan yang bermanfaat dan penting bagi masyarakat. 9) Surplus pendapatan dan kekayaan sebagai dasar perhitungan tagihan untuk tujuan bermanfaat dan pengeluaran pribadi.
  • 35. 26 10) Makin besar surplus makin tinggi angka pertambahan marginal dari pengeluaran sosial. 11) Mengeluarkan tenaga dan modal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah alasan hidup seorang muslim 12) Mengorbankan jiwa dan tenaga untuk tujuan sosial sebagai pengganti pengorbanan uang. Seperti yang disebutkan diatas bahwa nilai instrumental jaminan sosial dapat membuat manusia dekat kepada Allah dan karunia-Nya, dan dapat membuat mereka bersih dan berkembang, menghilangkan sifat tamak, sifat mementingkan diri sendiri dan hambatan-hambatan terhadap stabilitas dan pertumbuhan sosial ekonomi.23 2. Tujuan Ekonomi Islam Menurut As-Shatibi tujuan utama syariat Islam adalah mencapai kesejahteraan manusia yang terletak pada perlindungan terhadap lima ke- mashlahah-an, yaitu keimanan (ad-dien), ilmu (al-„ilm), kehidupan (an- nafs), harta (al-maal), dan kelangsungan keturunan (an-nasl).24 Mashlahah dicapai hanya jika kehidupan manusia hidup dalam keseimbangan, diantaranya mencakup keseimbangan antara moral dan spiritual sehingga terciptanya kesejahteraan yang hakiki. Tujuan ekonomi Islam lainnya menggunakan pendekatan antara lain : (a) konsumsi manusia dibatasi sampai pada tingkat yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi kehidupan manusia, (b) alat pemuas kebutuhan manusia 23 Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, h.79-104 24 P3EI, Ekonomi Islam, h. 54
  • 36. 27 seimbang dengan tingkat kualitas manusia agar ia mampu meningkatkan kecerdasan dan kemampuan teknologinya guna menggali sumber-sumber yang masih terpendam, (c) dalam pengaturan distribusi dan sirkulasi barang dan jasa, nilai-nilai moral harus diterapkan, (d) pemerataan pendapatan dilakukan dengan mengingat sumber kekayaan seseorang yang diperoleh dari usaha halal, maka zakat sebagai sarana distribusi pendapatan merupakan sarana yang ampuh.25 Secara umum tujuan ekonomi dalam Islam adalah untuk menciptakan al-falah atau kemenangan, keselamatan dan kebahagian dunia dan akhirat. Untuk mencapai hal demikian maka manusia harus bekerja keras mencari rezeki dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya baik yang bersifat materi maupun non material (rohaniah), serta berbuat baik dengan harta yang dimilikinya dengan memperhatikan nilai-nilai dan norma-norma ajaran Islam, berupa pelaksanaan perintahnya dan menjauhkan larangannya agar tercipta kemashlahatan yang sesungguhnya baik untuk dirinya sendiri dan orang lain.26 B. Bisnis Dalam Islam 1. Pengertian Bisnis Islami Asal kata “bisnis” berasal dari bahasa Inggris “business” yang berarti : perusahaan, urusan atau usaha. Bisnis dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan menjual 25 Halide, Majalah, Mimbar Ummi, 1982, hlm 15 26 Anwar Abbas, Dasar-Dasar Sistem Ekonomi Islam, Jakarta: Fakultas Syariah Dan Hukum, Uin Syahid, 2009, h. 14
  • 37. 28 barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Pendapat lain menyatakan bahwa bisnis adalah sejumlah total usaha yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa konsumen.27 Dalam kaitannya dengan bisnis sebenarnya manusia telah banyak dianugrahi berbagai macam fasilitas untuk mendapatkan rezeki diantaranya yaitu bumi, dengan segala isinya, semua itu di instruksikan untuk dikelola dan dikembangkan dalam upaya peningkatan kehidupan manusia Namun semua itu harus melalui kode etik halalan-thayyiban mulai dari cara memperolehnya sampai kepada pendayagunaannya, sebagaimana diungkap oleh Allah dalam surat An-Nisa (4) : 29 Allah berfirman :   Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dengan demikian, maka bisnis menurut Islam dapat diartikan serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah (kuantitas) kepemilikan hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya, 27 Buchari Alma, Pengantar Bisnis, Bandung : Alfabeta, 1998, h.21
  • 38. 29 namun dibatasi dalam cara dan perolehan dan pendayagunaan hartanya (aturan halal dan haram). Dengan kendali syari’at, bisnis bertujuan untuk mencapai empat hal yakni target hasil (profit materi dan benerfit non materi), pertumbuhan artinya terus meningkat, keberlangsungan dalam kurun waktu selama mungkin dan keberkahan keridhaan Allah SWT28 2. Teori Produksi Dalam Ekonomi Islami Menurut para ahli ekonom, produksi didefinisikan sebagai “menciptakan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber- sumber kekayaan”.29 Imam Al-Ghazali seperti di kutip oleh Adiwarman, menggunakan kata kasab dan islah dalam hal produksi, yang berarti usaha fisik yang dikerahkan manusia dan yang kedua adalah upaya manusia untuk mengelola dan mengubah sumber-sumber daya yang tersedia agar mempunyai manfaat yang lebih tinggi.30 Ada dua jenis sistem produksi menurut proses penghasilan outputnya, yaitu: a. Proses produksi kontinyu (Continuous Process) Proses produksi yang dilakukan secara terus-menerus dengan tidak memerlukan waktu set up yang lama. 28 Ismail Yusanto Dan Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam, (Jakarta, Gema Insane Press, 2002), H. 18) 29 Yusuf Qardhawi, Peran Nilai Dan Moral Dalam Perekonomian Islam, (Jakarta: Robbani Press, 1997), cet. 1, h. 138 30 Adiwarman A.Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), Ed. 3, h. 102.
  • 39. 30 b. Proses produksi terputus (Intermittent Process/Discrete System) Proses memproduksi berbagai jenis spesifikasi barang yang sesuai dengan pesanan, dengan memerlukan waktu set up yang lebih lama.31 Dalam konteks manufaktur, proses produksi terputus disebut juga sistem job shop, yaitu merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk pesanan yang berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui pusat-pusat kerja yang dikelompokan berdasarkan fungsinya, volume produksi tiap jenis produksi sedikit, variasi produknya banyak, lama proses produksnya tiap jenis produk agak panjang dan tidak ada lintasan produksi khusus. Kebutuhan job shop memerlukan adanya sumber-sumber daya manusia yang terampil/keterampilannya tinggi, mesin- mesin general purpose yang dikelompokan berdasarkan fungsi harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan khusus untuk pesanan yang berbeda.32 Berkenaan dengan teori produksi, tujuan prilaku produsen dalam pandangan ekonomi konvensional adalah memaksimalkan keuntungan serta bagaimana mengoptimalkan efesiensi produksinya. Berbeda dalam pandangan ekonomi Islam motivasi produsen selain mencari keuntungan serta efensiensi terhadap faktor produksinya, konsep meraih mashlahah juga harus terwujud agar tercapai falah (kedamaian dan kesejahteraan dunia dan akhirat). 31 Arman Hakim Nasution, Manajemen Indutri, (Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2008), Ed. 1, h. 230-231 32 Ibid, h. 231-235
  • 40. 31 M = TR – TC – BC Konsep mashlahah terdiri dari dua komponen, yaitu manfaat (fisik dan nonfisik) berupa keuntungan material (maal) merupakan selisih antara pendapatan total/total revenue (TR) dengan biaya total/total cost (TC), . dan berkah merupakan kompensasi yang secara tidak langsung diterima oleh produsen atau berkah revenue (BR) dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan berkah tersebut atau berkah cost (BC), B = BR – BC = -BC, maka konsep mashlahah dapat dirumuskan menjadi.33 Adanya biaya untuk mencari berkah (BC) tentu saja akan membawa implikasi terhadap harga barang dan jasa yang dihasilkan produsen. Harga jual produk adalah harga yang telah mengakomodasi pengeluarkan tersebut, yaitu : B P = P + BC, sehingga rumus mashlahah menjadi M = B TR – TC- BC, dan rumus mashlahah yang digunakan produsen untuk memaksimumkan mashlahah atau Optimum Mashlahah Condition (OMC) yaitu: B P dQ = dTC + dBC, jadi Optimum Mashlahah Condition menyatakan bahwanya Mashlahah akan maksimum jika dan hanya jika nilai dari unit terakhir yang diproduksi (B P dQ) masih lebih besar dari pengeluarannya, dTC + dBC, maka produsen akan mempunyai dorongan (Incentive) untuk menambah jumlah produksi lagi, hanya jika nilai unit terakhir hanya pas untuk membayar kompensasi yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi unit tersebut, dTC + dBC, maka tidak akan ada lagi 33 P3EI, Ekonomi Islam, h. 243-244 (Π = TR – TC)
  • 41. 32 dorongan bagi produsen untuk menambah unit lagi. Dalam kondisi tersebut produsen dikatakan mengalami kondisi seimbang.34 Dengan demikian teori produksi dalam pandangan ekonomi Islam adalah mashlahah maximize, mencari keuntungan melalui produksi dan kegiatan bisnis lain tidak dilarang sepanjang berada dalam bingkai dan tujuan hukum Islam. 3. Teori Distribusi Dalam Perspektif Islam Dalam kamus bahasa Indonesia, distribusi menurut bahasa adalah : pembagian, pengiriman barang-barang kepada orang-orang banyak atau ke beberapa tempat.35 Dalam dunia bisnis, kegiatan distribusi dapat diartikan sebagai usaha melancarkan penyebaran sumber daya sehingga kesejahteraan dapat dengan merata dirasakan. Artinya, distribusi terjadi karena aktivitas ekonomi, seperti kegiatan jual beli dan dunia kerja. Fungsi distribusi dalam aktivitas ekonomi pada hakekatnya mempertemukan kepentingan produsen dengan konsumen dengan tujuan kemashlatan umat.36 Ada 3 alternatif untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat perdagangan besar atau pedagangan eceran, yaitu; distribusi intensif, distribusi selektif, dan distribusi eksklusif. 34 Ibid, h. 246 35 Muhammad Ali, Kamus Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta : Pustaka Amani), h.84 36 Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam, Jakarta: Paradigma Dan Aqsa Publishing, 2007, Cet. Ke-1, h.145
  • 42. 33 1. Distribusi intensif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh produsen dengan menggunakan sebanyak mungkin penyaluran (terutama pengecer) untuk mencapai konsumen. 2. Distribusi selektif, merupakan strategi yang digunakan oleh produsen dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan atau pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu. Dalam hal ini produsen berusaha memilih penyaluran yang betul-betul baik dan mampu melaksanakan fungsinya. 3. Distribusi ekslusif, merupakan strategi yang digunakan oleh produsen dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer didaerah tertentu. Jadi, produsen hanya menjual barangnya kepada satu pedangan besar atau pengecer saja.37 Berkenaan dengan ditribusi dalam arti penyebaran dan penukaran hasil produksi ini, Islam telah memberikan tuntutan yang wajib diikuti oleh para pelaku ekonomi, pemerintah maupun masyarakat luas. Tuntutan tersebut secara hukum normative tertuang dalam fiqh al-mu‟amalah. Menurut Penulis, dalam fiqh mu‟amalah ditetapkan kaidah hukum bahwa hukum asal dalam mu‟amalah, sebagai bentuk distribusi, itu boleh sebelum ada nash yang menyatakan keharamannya. Berbagai kegiatan ekonomi boleh dilakukan dalam upaya pendistribusian hasil produksi bila tidak ditemukan ketentuan nash yang melarangnya. Oleh karena itu, 37 Swastha Basu, Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 1998, Cet. Ke VI, h. 208
  • 43. 34 distribusi dalam perspektif Islam sangat luas, kegiatan distribusi apapun boleh dilakukan sepanjang tidak ada larangan dari nash. 4. Manajemen Keuangan Islam Pengertian Manajemen Keusangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Beberapa definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut: a. Liefman: usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva. b. James Van Horne: segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh. c. Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.38 Pengertian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas (fungsi) utama. 38 Bayutube86, “Makalah Manajemen Keuangan”, artikel diakses pada tanggal 2 Februari 2010 dari http://cafe-ekonomi.blogspot.com/search/label/Manajemen%20Keuangan%20Indonesia
  • 44. 35 1) Allocation of funds (aktivitas penggunaan dana) yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk:  Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertif~kat deposito, atau obligasi.  Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan. 2) Raising of funds (aktivitas perolehan dana) yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana baik dari sumber internal perusahaan maupun sumber eksternal perusahaan, termasuk juga politik dividen. Sumber dana pada perusahaan secara keseluruhan: 3) Manajemen assets (aktivitas pengelolaan aktiva) yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva-aktiva harus dikelola seefisien mungkin.39 Analisis aspek keuangan suatu usaha perlu dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai pendapatan dan pengeluaran atau biaya, kemampuan melunasi kredit (jika usaha tersebut mendapatkan pendanaan secara kredit dari lembaga perbankan atau non bank), serta kelayakan usaha ditinjau dari beberapa kriteria kelayakan keuangan seperti 39 Bayutube86, “Makalah Manajemen Keuangan”, artikel diakses pada tanggal 2 Februari 2010 dari http://cafe-ekonomi.blogspot.com/search/label/Manajemen%20Keuangan%20Indonesia
  • 45. 36 Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Pay Back Period (PBP) dan Net Benefit/Cost Ratio (Net B/C). Analisis keuangan suatu usaha terdiri dari proyeksi penerimaan dan proyeksi pengeluaran selama periode proyek.40 Dalam hukum keuangan Islam dibahas bahwa dalam mengelola atau menajemen keuangan harus dilandasi dengan eksplorasi nilai-nilai Islam, yang berpijak pada tujuan maqhasid syariah dengan mewujudkannya nilai keadilan dan kebenaran. Point penting yang harus diingat, bahwa laba (keuntungan) dalam bisnis syariah tidak selalu identik dengan materil, pertumbuhan aset atau harta. Laba dalam Islam memiliki dua orientasi yaitu Materil dan Non- materil. Aspek Materil dari laba dimaknai dengan penambahan harta yang halal dan bersih dari seorang pebisnis muslim. Sedang aspek Non-Materil, laba sangat erat kaitannya dengan : ketakwaan, kesabaran, bersyukur, mengikuti perintah Rasullullah SAW serta dipelihara dari kekikiran.41 Dampak dari implementasi konsep laba dalam Islam adalah semua pebisnis dalam menjalankan usaha akan selalu menjaga diri dari perbuatan tercela, tidak amanah, penipuan, peng-rusakan lingkungan, dan perbuatan tercela lainnya yang dilarang syariah. Keuntungan yang di dapat pun tidak akan ter-akumulasi pada diri mereka sendiri melainkan terdistribusi secara proporsional juga kepada masyarakat kurang mampu. Dalam jangka 40 Tim Penelitian Dan Pengembangan Perkreditan Dan UMKM, “Pola Pembiayaan Usaha Kecil (Industri Pakaian Jadi Muslim)”, Artikel diaskes pada tanggal 5 Februari 2010 Dari www.bi.go.Id 41 Irham Fahreza Anas, “Hakikat Laba Dalam Bisnis Syariah”, Artikel diakses pada tanggal 14 April 2011 http://Irham-anas.blogspot.com/2011/04/aslm.html
  • 46. 37 panjang, penerapan konsep laba ini akan mengarah pada terciptanya suatu tatanan kehidupan ekonomi yang sejahtera dan berkeadilan, tatanan kehidupan sosial yang saling menghargai, menghormati dan tolong menolong di antara seluruh masyarakat. Berikut terdapat kalimat yang banyak mengandung hikmah terkait dengan konsep laba dalam bisnis syariah : ”Waspadalah terhadap bisnis yang tidak menjadi amal, yang tidak menjadi nama baik, yang tidak menjadi ilmu, yang memutuskan silaturami dan yang mengecewakan orang lain. Karena semua itu bukan keuntungan, tetapi bencana”42 42 Irham Fahreza Anas, “Hakikat Laba Dalam Bisnis Syariah”, Artikel diakses pada tanggal 14 April 2011 http://Irham-anas.blogspot.com/2011/04/aslm.html
  • 47. 38 BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan CV. AzkaSyah (Azka Syahrani) Collection 1. Lokasi Usaha Usaha ini, terletak di perumahan daerah Bogor, dekat dengan pasar dan tidak jauh dari perkotaan, berkedudukan di Perum Ciomas Permai Blok C16/No 23, Bogor. Jawa Barat 16610. 2. Profil Usaha Industri pakaian jadi dalam penelitian ini, merupakan salah satu jenis industri yang berbentuk CV (Commanditaire Vennotschaap) atau persekutuan komanditer adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 kelompok atau lebih. Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu : Sekutu aktif adalah kelompok yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang-utang perusahaan dan sekutu pasif / sekutu komanditer adalah kelompok yang hanya menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam serta keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.1 1 Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “Badan Usaha”, Atikel Ini diakses Pada Tanggal 25 Februari 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha
  • 48. 39 Mereka biasanya mengerjakan pesanan dengan melakukan proses produksi secara lengkap mulai dari merancang pakaian hingga menjualnya untuk dijual di dalam negeri atau diekspor ke negara Singapura. Adapun jenis pakaian jadi yang dipilih adalah pakaian jadi muslim untuk wanita dewasa, laki-laki dewasa dan pakaian jadi muslim anak-anak. Segmen pasar yang dituju oleh pengusaha adalah kalangan menengah ke bawah dan mencoba beranjak ke segmen menengah ke atas. motivasi pengusaha mendirikan usaha industri pakaian jadi adalah karena ingin memberdayakan ummat serta memberikan nilai-nilai spiritual sehingga dapat memberi keberkahan, baik bagi produsen, pemasar hingga pengguna akhir produk Azka Sulam Etnik.2 B. Sejarah dan Perkembangan CV. Azkasyah Collection Mulai Januari 2011 perusahaan ini berubah nama yang bermula dari Azka menjadi Azkasyah, karena perubahan ini mengikuti hasil final lembaga HAKI setelah sebelumnya proses pendaftaran nama dilakukan.3 CV. Azkasyah Collection merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi fashion busana muslim dengan spesialisasi hasil rajutan sulaman tangan / handmade yang kombinasinya mengangkat khasanah etnik nusantara seperti batik lawas, lurik ATBM klaten, sasirangan, banjar masin, jumputan Palembang dll. dengan No. Surat Izin Usaha Kecil 1367/10- 2 Ketentuan Umum Keagenan CV. Azka Sulam Etnik, Bogor 2010 3 Butik Azka,” Dari Azka Sulam Etnik menjadi Azkasyah”, Artikel diakses Pada Tanggal 20 Maret 2011 dari http://butik-azka.blogspot.com/2011/03/dari-azka-sulam-etnik-menjadi-azkasyah.html
  • 49. 40 20/PK/XI/2006, No Tanda Daftar Perusahaan 10,20,5,52,10949, serta No. NPWP 01.300.992.3-051.000.4 Perjalanan usaha dimulai sejak tahun 2001 didirikan oleh Hj. Leony Agus Setiawati SP, seorang wanita muda S1 dari lulusan IPB jurusan Sosial Ekonomi Agrobisnis, yang lahir di Bandung, tanggal 6 Agustus 1976 dan mempunyai dua orang anak Azka Salsabila (11 th) & Aqila Syahrani (7 th), usaha ini juga dibantu beserta sang suami H. Anwar Sanusi, SE., yang awalnya sebatas pembukaan toko yang menjual pakaian busana muslim di daerah Tajur, Bogor. dengan hanya mempekerjakan 2 orang karyawan yang menggunakan sistem penjualan secara konvensional.5 Tak puas dengan membuka toko di Tajur. Hj. Leony, akhirnya membuka toko di rumahnya. Dari situlah ia mencoba untuk memproduksi sendiri barang dagangannya, namun sejak 2002-2003, Hj. Leony mengubahnya menjadi butik yang menyediakan jasa jahit dan bordir. Tak tanggung-tanggung tujuh karyawan sekaligus direkrut untuk membantu mengelola usahanya., selang setahun kemudian pada Tahun 2004 mulai transisi ke konveksi, hasil produksinya ditawarkan ke toko, namun usaha ini mengalami kebangkrutan yang disebabkan oleh minimnya modal yang dimiliki serta penerapan sistem manajemen yang kurang baik.6 Hingga pada tahun 2005, usaha ini, bangkit kembali dengan mencoba memanfaatkan fasilitas yang ada, Garasi rumah disulapnya menjadi ruang 4 Dokumen, CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP, pada tanggal 16 Februari 2011 5 Wawancara Pribadi dengan Hj. Leony Anwar. Bogor, 16 Februari 2011 6 www.Azkafashion.net
  • 50. 41 konveksi kecil-kecilan. Upaya bangkit untuk meraih sukses diperolehnya setelah giat mengikuti berbagai seminar dan pelatihan kewirausahaan dan dibantu oleh seorang penjahit dan tiga orang penyulam, sistem penjualan yang dilakukan adalah sistem konsinyasi (penitipan barang dagangan kepada orang untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian).7 Tahun 2006 bisnis ini mulai mengembangkan sayapnya dengan merintis sistem penjualan keagenan (direct selling) dengan sistem pembayaran cash dan carry hingga sekarang bisnis usahanya berkembang dan berhasil meraih penghargaan dan pengakuan dari lembaga nasional seperti Komite Akreditasi Nasional (KAN), ISO 9001:2000, dan ISO 9001 No : BQSS-08-2007.8 Kini, di Tahun 2010, perusahaan yang berada didaerah perumahan Ciomas Permai, Bogor, mampu mempekerjakan karyawannya hingga sebanyak 638 pekerja, 91% adalah wanita, dan segmen tenaga kerja utamanya adalah tenaga kerja yang tidak terserap oleh perusahaan-perusahaan besar seperti ibu-ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah.9 C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi adalah Menjadi perusahaan multinasional di bidang produk tekstil dengan memberdayakan ummat. Misi adalah Menghasilkan & menjual produk tekstil dengan kualitas terbaik dan inovatif, dengan melibatkan umat sebanyak-banyaknya yang 7 Www.Azkafashion.Net 8 Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16 Februari 2011 9 Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16 Februari 2011
  • 51. 42 didukung dengan sistem manajemen terpadu. Serta membuka jaringan pemasaran yang luas dengan sistem pemasaran yang tangguh. Adapun tujuan CV. Azka Syahrini mengeluti bidang fashion, sebagai antara lain sebagai berikut : 1. Membuat produk busana muslim dengan model unik, inovatif dan berkualitas. 2. Memberdayakan masyarakat sekitar yang sebelumnya tidak produktif menjadi produktif 3. Membangun sentra produk sulam di Ciomas, Bogor dan sekitarnya 4. Meningkatkan kesejahteraan bersama antara owner (pemilik usaha), pekerja, ummat sekitar dan mitra bisnis.10 D. Program-Program Perusahaan 1. Program yang Sudah Berjalan Selain pembinaan perusahaan secara teknik dan manajemen, inovasi usaha ini melebar ke pembinaan sosial Corporate Social Responsibility (CSR), Programnya yang telah terlaksana meliputi berbagai bantuan untuk lingkungan sekitar yaitu : a. Ketahanan Pangan yaitu program pemberian sembako gratis diperuntukan kepada jompo, janda miskin, yatim dan dhuafa, pemberian ini diberikan setiap 3 bulan sekali dalam setahun. b. Pinjaman Ghorimin (Untuk usaha Mikro & Keluarga) 10 Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16 Februari 2011
  • 52. 43 Pemberian pinjaman ke segmen-segmen usaha informal seperti pedagang keliling, penjual jamu gendong, warung jajanan, dan usaha- usaha lain yang sebatas pada usaha kecil-kecilan. Serta pinjaman untuk keluarga. Pinjaman-pinjaman tersebut diberikan tanpa bunga dan tanpa agunan. karena melihat diwiliyah terdekat perusahaan mempunyai 4 perusahaan yang diduga adalah perusahaan renternir. c. Perbaikan Sarana Lingkungan dan Ibadah Program yang bertujuan membantu memperbaiki sarana lingkungan dan ibadah yang berada di desa-desa pelosok wilayah sekitar pedalaman Bogor, tidak jauh dari perkotaan, seperti perbaikan MCK atau Mandi Cuci Kakus, perbaikan jalan, jembatan, musholla, dan sarana fisik lainnya. d. Pemberian Bea Siswa Diberikan untuk siswa-siswa dhuafa berprestasi & Guru tahsin, serta ibu-ibu rumah tangga yang ingin belajar mengaji, pemberian ini dengan mendata orang-orang yang terkait dengan karyawan dan diluar lingkungan karyawan yang berprofesi sebagai guru tahsin serta masyarakat atau ibu-ibu yang mempunyai atau berkeinginan belajar tahsin bisa difasilitasi untuk berlajar tahsin e. Sunatan Massal (Untuk anak yatim/piatu & dhuafa) Program Kegiatan ini dilakukan setahun sekali dengan ketentuan batasan maksimal untuk 30 orang anak pertahun yang telah didaftar sebelum acara berlangsung, jika kuota daftar anak melebihi daftar yang
  • 53. 44 telah ditentukan, maka anak tersebut akan didaftarkan untuk tahun depan. f. Biaya Nikah Gratis Pemberian bantuan nikah gratis yang diperuntukan khusus untuk para karyawan CV. Azka Syahrani. dengan alasan agar menjaga para karyawan dari pergaulan bebas. Nikah gratis ini hanya sebatas pemberian kepada dana untuk penghulu dan untuk dana-dana operasional lainnya ditanggung oleh pihak karyawan yang bersangkutan. 2. Rencana Program-Program Kedepan a. Program Kesehatan Masyarakat Meliputi pembangunan politeknik untuk dhuafa serta pengobatan gratis masuk desa, desa yang akan digarap antara lain adalah Desa Sukaharja, Ciapus, Sukamakmur, Pagelaran, Sukawening, Sukadamai, dan Ciherang. b. Pembinaan Usaha Mikro Meliputi pelatihan dan bimbingan kewirausahaan oleh CV. Azka Collection untuk para pengusaha-pengusaha mikro. E. Jenis-Jenis Produk Ciri khas dari produksi AzkaSyah Collection adalah tagline sulam etnik khas Bogor, yang dibuat dari sulaman tangan ibu-ibu rumah yang dilatih dan dibina keterampilan menyulam, Sulaman ini lantas diterapkan dalam berbagai busana diantaranya, yaitu :
  • 54. 45 1. Sarimbit atau busana untuk seluruh keluarga yakni terdiri dari : koko dewasa, blus dewasa, koko anak dan blus anak. 2. Baju Koko (Baju Takwa) 3. Blus Muslimah 4. Gamis Wanita 5. Sarimbit Pasangan 6. Baju Anak. 7. Jilbab F. Pangsa Pasar 1. Target Konsumen Adalah kalangan menengah kebawah atau position kelas C, namun saat ini brand positioning akan menuju ke kelas B atau golongan kelas menengah atas. 2. Brand Image Brand image yang akan dibangun adalah Spritual Company yang dicari bukan hanya uang, tetapi lebih kepada aturan-aturan atau nilai-nilai yang diterapkan diwilayah kerja perusahaan misalnya, menjaga kebersihan, menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan, mewajibkan kerudung untuk pegawai wanita, dan yang sedang dicanangkan adalah area wilayah bebas merokok. G. Prestasi yang Diraih 1. Tahun 2008 : a. Penghargaan dari Bupati Bogor Sebagai UKM Berprestasi
  • 55. 46 b. Peringkat 4 Kontes Pemanfaatan TIK (Teknologi Ilmu Komputer) oleh UKM Kementrian Negara KUKM 2. Tahun 2009 : a. Peringkat I ”Young Entrepeneur Awards” Katagori Utama (Bisnis Indonesia). 3. Tahun 2010 : a. Peringkat II Tingkat Nasional Lomba Fashion Show Busana Muslim pada Festival Maulid Nusantara di Palu. H. Pameran-Pameran yang Telah Diselenggarakan 1. Dalam Negeri INACRAFT, ICRA, INDOCRAFT, TEXCRAFT YOGYA, PKBL, SMESCO dll 2. Luar Negeri  2006 Pameran MidValley, KualaLumpur Malaysia  2007 Pameran Enchanting Indonesia Orchard Road, Singapura  2008 Pameran SISMEF, Ghuangzhou Cina  2009 Pameran IndoAsia, Johor Malaysia I. Aspek Teknis Produksi Fasilitas Produksi dan Peralatan Tabel III.1 Beberapa Fasilitas Produksi dan Peralatan No Nama Alat Fungsi Fasilitas Produksi 1 Bangunan Tempat produksi
  • 56. 47 2 Sepeda Motor Sarana transportasi 3 Mobil Sarana transportasi 4 Computer dan Laptop Tempat menyimpan file-file penting 5 Lemari panjang dan rak baju Tempat menyimpan bahan penolong dan memanjang (display) pakaian jadi 6 Kursi Tempat duduk tenaga pekerja 7 Meja tempat merancang Membuat pola dan memotong bahan 8 Kursi tamu Tempat duduk konsumen/klien Peralatan 1 Meja jahit Untuk menjahit pakaian 2 Mesin obras Untuk mengobras kain 3 Mesin pelubang kancing Untuk melubangi tempat kancing 4 Meja untuk mesin Sebagai tempat menyimpan mesin jahit, mesin obras dan mesin pelubang kancing 5 Lader Untuk menandai kain yang akan dijahit 6 Gunting Untuk menggunting pola pakaian 7 Penggaris Untuk menggaris tepi jahitan 8 Meteran Untuk mengukur ukuran pakaian 9 Wadah peralatan menjahit Untuk menyimpan peralatan/bahan penolong yang sedang digunakan 10 Terminal dan scket listrik Peralatan listrik yang digunakan untuk mesin jahit, mesin obras, dan mesin pelubang kancing 1. Proses Produksi Desain dan pembuatan Pola Proses Produksi
  • 57. 48 Gambar III.2 Diagram Alir Proses Produksi Pakaian Jadi Muslim J. Sistem Distribusi Distribusi dapat diartikan sebagai pola penyaluran barang agar sampai kepada konsumen, disini perusahaan memutuskan pilihan jaringan disrtibusi yang dipandang efektif dan efisien untuk menghubungkan produsen dengan konsumen.11 Pola distribusi yang tergambar dalam bisnis ini menggunakan pedagang perantara atau middle man, yaitu agen adalah pihak yang memasarkan produk produsen untuk konsumen. CV. Azka Collection bertindak sebagai principal 11 Ismail Yusanto, Menggagas Bisni Islam, Hal Proses Sulaman Pemotongan Kain Proses Penjahitan dan Pengobrasan Quality Control Jahitan dan pengobrasan Pengemasan Quality Control Sulaman
  • 58. 49 atau franchisor tidak berhubungan langsung dengan pembeli atau konsumen maka, tidak ada contractual liability antara produsen dan konsumen.12 Struktur pemasar CV. Azka Sulam Etnik terdiri atas Agen Manager dan Agen, Diluar struktur tersebut adalah membership yang menginduk kepada masing-masing Agen Manager atau Agen. Yang dimaksud Agen Manager adalah struktur pemasar tertinggi yang berkomitmen kepada CV Azka Syahrani untuk membangun jaringan pemasaran serta melayani agen-agen yang berada di bawahnya. Agen Manager dapat bertindak sebagai representasi CV Azka Syahrani dalam mengedukasi dan mempromosikan produk Azka Sulam Etnik kepada konsumen, Agen manager bisa berbentuk badan hukum maupun perseorangan. Sementara untuk sistem pemasaran yang berlaku adalah direct selling berjenjang, Dengan sistem ini tim pemasaran aktif mendatangi konsumen secara langsung, sehingga dapat menangkap informasi mengenai respon & masukan konsumen, dengan menggunakan sistem pembayaran pertama atau down paymen (DP) dalam istilahnya uang muka. 12 Suharnoko, Hukum Perjanjian (Teori dan Analisa Kasus), (Jakarta : Kencana, 2009), Cet. 6, hlm. 37
  • 59. 50 Gambar III.3 Stuktur Sistem Pemasaran K. Aspek Keuangan 1. Sumber Perolehan Modal Usaha dan Peran Lembaga Keuangan Dari segi modal usaha yang dijalankan oleh perusahaan CV. AzkaSyah Collection, diperoleh dari berbagai ragam pemberian kredit usaha. Awal permodalan dari gaji suami yang bekerja di Scopindo, dan selanjutnya diperoleh dari lembaga-lembaga keuangan baik pemerintah maupun swasta. Dari wawancara yang dilakukan perusahaan memperoleh kemudahan pemberian pembiayaan dari pemerintah karena bunga yang diberikan cukup terjangkau yaitu sebesar 6% pertahun, pembiayaan tersebut diperoleh dari sisihan dana BUMN sebesar 2% yang dialokasikan untuk UKM dengan nama PKBL (Pembinaan Usaha Koperasi Dan Bina Lingkungan) atau istilah lain bagi perusahaan adalah dana CSR (
  • 60. 51 Corporate Social Responsibility), kemudian modal yang diperoleh dari pemberian kredit Lembaga Keuangan Syariah yaitu Bank Mandiri Syariah, banyak manfaat yang diperoleh yaitu mendapatkan pembinaan serta monitoring secara rutin bagi perkembangan bisnis perusahaan, dan juga di rasa nyaman oleh pemilik karena terbebas dari adanya unsur bunga, walaupun dirasa bahwa porsi pembagian hasil ini menurut perusahaan lebih besar dibandingkan bunga yang dikenakan oleh bank-bank konvensional pada umumnya dan BUMN.13 dan sekarang modal yang dijalankan sudah pure (murni) menggunakan modal sendiri.14 2. Realisasi Penjualan dan Dana CSR Tabel III.4 Realisasi Penjualan dan CSR BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI Jumlah CSR Jumlah CSR Jumlah CSR Jumlah CSR Jumlah CSR Penjualan 685.832.830 6.158 233.453.904 2.180 858.317.058 7.221 480.479.840 4.273 933.200.997 8.347 C S R Rp. 35.366.028,84 13 Ketentuan Umum Keagenan CV. Azka Sulam Etnik, Bogor 2010 14 Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection), Bogor, Tanggal 16 Februari 2011.
  • 61. 52 3. Laba Perusahaan Tabel III.5 Omzet Penjualan Azka Bulan Januari 2011 Bulan Keterangan Jumlah Januari 2011 Agen Manager 1 42.399.620 Agen Manager 2 61.245.200 Agen Manager 3 53.834.500 Agen Manager 4 6.033.500 Agen Manager 5 46.782.000 Agen Manager 6 59.629.000 Agen Manager 7 113.000.000 Agen Manager 8 28.851.202 Agen Manager 9 52.242.814 Omset Azka Per Januari 2011 464.017.836
  • 62. 53 BAB IV ANALISA USAHA BISNIS BERDASARKAN TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM Bisnis atau berusaha sebagai bagian dari aktivitas ekonomi selalu memegang peranan vital di dalam kehidupan manusia sepanjang masa, sehingga kepentingan ekonomi akan mempengaruhi tingkah laku bagi semua tingkat individu, sosial, regional, nasional, dan internasional. Umat Islam telah lama terlibat dalam aktivitas ekonomi, yakni sejak lima belas abad yang silam. Fenomena tersebut bukanlah suatu hal yang aneh, karena Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan bisnis (berusaha) guna memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi mereka. Rasulullah Shallullahu Alaihi wa Sallam sendiri terlibat di dalam kegiatan bisnis selaku pedagang bersama istrinya Khadijah. Disamping anjuran untuk bekerja atau berbisnis, Islam sangat menekankan (mewajibkan) aspek kehalalannya, baik dari sisi perolehan maupun pendayagunaannya (pengelolaan dan pembelanjaannya). Untuk itu dalam bab ini, akan dijelaskan tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap mekanisme salah satu bisnis usaha busana muslim yang dijalankan oleh perusahaan CV. Azka Syahrani dalam kaitannya dengan keselarasan terhadap sistem ekonomi Islam, dan juga sebagai apresiasi pengembangan sektor bisnis busana muslim yang sedang mengalami perkembangan yang disignifikan dimulai pada awal tahun 1990-an. yang dulu
  • 63. 54 busana muslim ketika itu hanya dianggap mewakili kaum muslim konservatif sehingga penggunaannya dianggap “gagap mode”. untuk mengetahui hal tersebut penulis mengadakan observasi serta wawancara dengan pihak Direktur dan juga GM (General Manajer) perusahaan. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2011, pertanyaan yang diajukan mencangkup ruang lingkup secara umum tentang mekanisme usaha. A. Analisa Mengenai Proses Produksi Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam Produksi berarti diciptakannya manfaat, produksi tidak diartikan sebagai menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang pun dapat menciptakan benda. Yang dapat dilakukan oleh manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna, disebut sebagai “dihasilkan.” Prinsip fundamental yang harus diperhatikan dalam proses produksi adalah prinsip kesejahteraan ekonomi. Tidak ada perbedaan sudut pandang apa yang menjadi faktor-faktor produksi dalam pandangan ekonomi umum dengan ekonomi Islam yakni, tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi dipandang sama sebagai faktor- faktor produksi. Perbedaan keduanya adalah dari sudut pandang perlakuan faktor- faktor produksi tersebut. Sudut pandang ekonomi Islam dianggap dapat mewujudkan kemakmuran dan keadilan. Sistem ekonomi Islam tidak terlepas dari seluruh sistem ajaran Islam secara integral dan komphensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu pada saripati ajaran Islam. Kesesuaian sistem tersebut dengan fitrah manusia tidak ditinggalkan, keselarasan inilah yang menimbulkan keharmonisan tidak terjadi benturan-benturan dalam Implementasinya. berikut
  • 64. 55 beberapa faktor-faktor produksi yang dapat penulis lihat untuk menentukan keselarasan dengan ekonomi Islam. 1. Analisis Terhadap Faktor Tenaga Kerja Salah satu faktor produksi yang berperan sangat penting adalah unsur tenaga kerja, yang merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan suatu kegiatan produksi. Melalui tenaga kerja yang efektif mengharuskan CV. Azka Syahrani. untuk menemukan cara terbaik dalam mendayagunakan orang-orang yang ada dilingkungan perusahaannya agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat tercapai, berkaitan dengan hal tersebut,1 Firman Allah swt, Surah At-Taubah (9) ; (111)     Artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.” Ayat ini memerintahkan menggunakan seluruh sumber daya yang ada, agar mampu mencapai cita-cita organisasi sehingga keberhasilan yang diraih 1 Veithzal Rivai, Islamic Human Capital, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), Ed. 1, hal. 8
  • 65. 56 akan membawa mereka kepada kebaikan tidak saja didunia tapi juga mencapai surga yang dijanjikan Allah SWT. Bila ditinjau mengenai aspek tenaga kerja sudah tercermin dari pada pemberdayaan serta luasnya peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, terlihat dari jumlah para tenaga kerja yang diperkerjakan, data yang didapat terakhir pada tahun 2010, dari jumlah 638 tenaga kerjanya, 91 % adalah wanita2 , Dari yang penulis ketahui bahwa usaha fashion ini keunggulannya adalah dibidang sulam tangan (handmade), maka dari itu pusat perhatian utama adalah membangun komunitas para penyulam sebagai salah satu tujuan pemberdayaan masyarakat, dan kebanyakan dari jumlah tenaga kerja adalah bagian penyulam yang tersebar diberbagai lokasi didaerah bogor yang tidak jauh dari wilayah perusahaan.3 Alasannya rata-rata tenaga kerja dari kalangan ibu-ibu rumah tangga yang dipekerjakan merupakan tulang punggung bagi keluarganya, karena kebanyakan dari suami mereka tidak bekerja. Pemberdayaan terhadap tenaga kerja menjadi tujuan utama yang ditekankan oleh perusahaan, dan diangkat sebagai salah satu visi, misi dan tujuan pendirian perusahaan yaitu melibatkan dan memberdayakan ummat sebanyak-banyaknya, di tambah dengan kesadaran ibu leony sebagai pemilik perusahaan, dalam melihat kondisi masyarakat sekitarnya yang kerap kali mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. 2 Rosita, “Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan”, http://ummi- online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html 3 Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection), Bogor, Tanggal 16 Februari 2011
  • 66. 57 Begitu juga penerapan spiritual company, semangat yang diterapkan oleh perusahaan terhadap karyawannya dengan mengedepankan sikap dan prilaku yang baik, menjaga hubungan antara karyawan, berjilbab atau menutup aurat saat berada di lingkungan perusahaan serta menjaga pergaulan bebas antara karyawan laki-laki dan perempuan, hal ini merupakan semangat untuk menyebarkan kebaikan. Bisnis yang berlandaskan syariah adalah bisnis yang diisi oleh nilai-nilai spiritual dengan mengedepankan moral dan etika, disertai keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT dan juga bagaimana suatu bisnis itu dapat meningkatkan kesejahteraan dan pengembangan diri sendiri, dengan lingkungan sekitar (masyarakat dan bisnis). Namun implikasi usaha tersebut tidak saja hanya sebatas bagaimana pemberdayaan itu dilakukan, akan tetapi sisi sudut pandang ekonomi Islam yang mementingkan akan adanya tingkat kesejahteraan yang diberikan perusahaan terhadap para tenaga kerjanya dalam aspek keadilan akan hak-hak dan tanggung jawab serta jaminan sosial bagi tenaga kerja harus juga diperhatikan, dari wawancara yang telah penulis lakukan dengan pemilik perusahaan secara langsung, hal tersebut sudah disediakan dan dijamin oleh pihak perusahaan. yaitu dengan pemberian gaji yang dilihat berdasarkan standar kebutuhan dari para pekerja, disesuaikan menurut porsi jabatan atau posisi masing-masing pekerja, yaitu sistem kompensasi untuk penjahit dan penyulam diberikan dengan sistem borongan, sedangkan untuk para staff dan senior manajemen, ada tingkat level penggajian paling terendah sudah mendekati UMR, dan rata-rata sudah diatas UMR. untuk karyawan manajemen
  • 67. 58 dan finishing gaji tetap dan ada pemberian-pemberian berupa tunjangan- tunjangan, ada tahapan-tahapan jenjang karier, dimana ketika karyawan akan direkrut, ia terlebih dahulu ditempatkan diposisi finishing, karena dengan posisi tersebutlah karyawan dapat lebih peka terhadap pekerjaannya (manajemen turn over sangat tinggi karena stok posisi barang di finishing), Sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah SWT, dalam firman-Nya dalam surat Al-Ahqaf (46) : 19  Artinya : “ Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan”(Qs: Al-Ahqaf (46) : 19) Sesuai prinsip dasar yang digunakan Rasulullah SAW dan khulafaur Rasyidin adalah pertengahan, moderat dalam penentuan upah pegawai, tidak berlebih-lebihan dan juga tidak terlalu sedikit (proposional). 4 Menurut Ibn Khaldun yang dikutip oleh Adiwarman Karim tentang pemberian gaji atau upah, beliau berpendapat bahwa bila gaji terlalu rendah, pasar akan lesu dan produksi tidak mengalami peningkatan, dan jika gaji terlalu tinggi akan terjadi tekanan inflasi dan produsen kehilangan minat untuk bekerja.5 4 Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah (Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer), hal 116-117 5 Adiwarman Azwar Karim, “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”, (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2006), Ed.3, hal. 405
  • 68. 59 Selain gaji, sebagai implikasi dari adanya jaminan sosial perusahaan juga memberikan fasilitas- fasilitas lain diantaranya jaminan kesehatan dengan didaftarkannya karyawan pada pihak asuransi kesehatan (rawat inap dan rawat jalan) yang sudah didaftarkan di asuransi bumi putera untuk 78 karyawan, terdiri dari 20 karyawan manajemen dan sisanya penjahit dan beberapa staff- staff umum (ob, supir), imbalan yang didapat ketika terjadi kematian berupa uang senilai Rp. 50 juta rupiah, dan ketika sakit uang yang diperoleh untuk biaya kesehatan sebesar Rp. 825.000 (penjahit), untuk bagian staff manajemen senilai Rp. 1,2 juta, selain itu pemberian fasilitas koperasi, pemberian fasilitas lingkungan yang nyaman dengan dan kebijakan perusahaan yang sehat. seperti berupa kepedulian kepada keagamaan.6 Berangkat dari pemikiran semangat religiusitas dalam menjalankan kiprah perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan pemberdayaan masyarakat, yang disemangati oleh dua hal, pertama, antusiasme untuk memacu prestasi demi kejayaan perusahaan, kedua, pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai tanggung jawab sosial perusahaan,7 maka CV. Azka Collection mengembangkan religiusitas dilingkungan perusahaan, mulai dari pengajian mingguan dan bulanan dengan mendatangkan penceramah dari berbagai tanah air. hal ini sudah merupakan suatu kewajiban rutin yang harus di ikuti oleh para tenaga kerja yang terlibat. pengadaan pelatihan dan pengembangan yang merupakan salah satu fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, sehingga perusahaan 6 Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection), Bogor, Tanggal 16 Februari 2011 7 Syahrin Harahap, Islam Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, (Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1999), Cet 1, hal 1
  • 69. 60 berharap tidak saja untuk tujuan dalam peningkatan keahlian bagi pekerja, juga bertujuan untuk memuaskan kualitas mutu bagi konsumen, hal tersebutlah yang menjadi tujuan bagi perusahaan dari pada kesungguhan dalam mengelola bisnisnya. Islam memandang bahwa ilmu merupakan dasar penentuan martabat dan derajat seseorang dalam kehidupan. Allah memerintahkan kepada Rasulullah- Nya untuk senantiasa meminta tambahan ilmu. dengan bertambahnya ilmu, akan meningkatkan pengetahuan seorang muslim terhadap berbagai dimensi kehidupan, baik urusan dunia atau agama. Sehingga ia akan mendekatkan diri dan lebih mengenal Allah, serta meningkatkan kemampuan dan kopetensinya dalam menjalankan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.8 Pelatihan (training) dalam segala bidang pekerjaan merupakan bentuk ilmu untuk meningkatkan kinerja, di mana islam mendorong umatnya untuk bersungguh-sungguh dan memuliakan pekerjaan. Rasulullah bersabda : ‫الوقدام‬ ‫عي‬ ‫هعداى‬ ‫بي‬ ‫خبلد‬ ‫عي‬ ‫ثْر‬ ‫عي‬ ‫عيسى‬ ‫أخبزًب‬ ‫هْسى‬ ‫بي‬ ‫إبزاُين‬ ‫حدثٌب‬ ٌَ‫ع‬ ‫اهلل‬ ‫رضي‬:‫قبل‬ ‫سلن‬ ّ َ‫علي‬ ‫اهلل‬ ‫صلى‬ ‫اهلل‬ ‫رسْل‬ ‫عي‬(‫قط‬ ‫طعبهب‬ ‫أحد‬ ‫أكل‬ ‫هب‬ ٍ‫يد‬ ‫عول‬ ‫هي‬ ‫يأكل‬ ‫كبى‬ ‫السالم‬ َ‫علي‬ ‫داّد‬ ‫اهلل‬ ‫ًبي‬ ‫ّإى‬ ٍ‫يد‬ ‫عول‬ ‫هي‬ ‫يأكل‬ ‫أى‬ ‫هي‬ ‫خيزا‬ ) Diceritakan oleh Ibrahim ibn Musa kepada kami, diberitakan kepada kami oleh Isa dari Tsaur dari Khalid ibn Ma’dan dari Miqdan ra., dari Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada makanan yang lebih baik yang dimakan oleh seseorang dari pada apa yang ia makan dari pekerjaan tangannya, sesungguhnya Nabi Allah Dawud a.s memakan makanan dari hasil kerja tangannya”. (HR. Buchori)9 8 Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah (Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer), (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2008). Hal 116-117 9 Muhammad ibn Ismail Abu Abdullah al-Buchari al-Ja’fi, Shahih Buchari al-Jami’ al-Shahih al- Muchtasar, Bairut; Ibn Katsir al-Yamamah, 1987, jil. ke-2, hal. 730
  • 70. 61 Islam mendorong untuk melakukan pelatihan (training) terhadap para karyawan dengan tujuan mengembangkan kopetensi dan kemampuan teknis karyawan dalam menunaikan tanggung jawab pekerjaannya. Rasulullah memberikan pelatihan terhadap orang yang diangkat untuk mengurusi persoalan kaum muslimin, dan membekalinya dengan nasihat-nasihat dan beberapa petunjuk. Begitu juga dengan pemberian intensif berupa uang tunai pada mereka yang berprestasi. Islam membenarkan seseorang mendapatkan uang intensif dari yang lainnya disebabkan keberhasilannya dalam bekerja secara maksimal, memang patut di lakukan. Dan atas jerih payahnya itu ia berhak mendapat bonus dari perusahaan, karena ini selaras dengan sabda Rasulullah:” ََِ‫ل‬‫ال‬ ُ‫ل‬ُْ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫َب‬‫ق‬ َ‫ل‬‫َب‬‫ق‬ َِ‫ِي‬‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ي‬َ‫ع‬ ٍ‫ز‬‫ِي‬‫ز‬َ‫ج‬ ِ‫ي‬ْ‫ب‬ ِ‫ر‬ِ‫ذ‬ٌُْ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ي‬َ‫ع‬ ٍ‫ز‬ْ‫ي‬َ‫و‬ُ‫ع‬ ُ‫ي‬ْ‫ب‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫َب‬ٌَ‫ث‬َ‫د‬َ‫ح‬-‫صلى‬ ‫ّسلن‬ َ‫علي‬ ‫اهلل‬-«َ‫ل‬ِ‫و‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬َ‫ه‬ ِ‫ز‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫ه‬َّ ‫َب‬ُُ‫ز‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ََُ‫ل‬ َ‫ى‬‫َب‬‫ك‬ ‫َب‬ِِ‫ب‬ َ‫ل‬ِ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ ً‫ة‬ٌََ‫س‬َ‫ح‬ ً‫ة‬ٌَُ‫س‬ َ‫ي‬َ‫س‬ ْ‫ي‬َ‫ه‬ ‫ًب‬‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ُِِ‫ر‬ُْ‫ج‬ُ‫أ‬ ْ‫ي‬ِ‫ه‬ ُ‫ص‬ُ‫ق‬ٌَْ‫ي‬ َ‫ال‬ ‫َب‬ِِ‫ب‬ Diceritakan oleh Abdul Malik Ibn Umar dari Munzir Ibn Jarir dari Bapaknya kepada kami berkata, Rasulullah SAW, bersabda “Barangsiapa di dalam Islam berbuat suatu kebajikan maka kepadanya diberi pahala, serta pahala dari orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun”(HR. Ibn Majah).10 2. Analisa Terhadap Bahan Baku Bahan baku yang diperlukan meliputi kain, benang, kancing, retsleting, bahan variasi/renda/pita, kain keras, dan elastik (karet), jarum untuk mesin jahit, jarum pentul, kapur jahit, pensil, dan karbon. Dari hasil wawancara yang 10 Abu Abdullah Muhammad ibn Yazid al-Qazwini, Sunan Ibn Majah, Mawqi Wizarah al-Auqaf al- Misriyah, tpn., jil. ke-1, hal. 244
  • 71. 62 dilakukan bahan baku utama diperoleh perusahaan berasal dari Jakarta dan Bandung, dikarenakan kualitas dari dua kota tersebut terkenal bagus. CV. AzkaSyah Collection mementingkan kualitas mutu produk maka dari itu bahan baku utama perusahaan ini yaitu kain berasal dari kualitas yang baik, seratnya halus dan menyerap keringat, karena segmen perusahaan ini adalah menengah keatas sehingga pakaiannya kualitas nomor 1, dan berakibat wajarnya harga ratusan rupiah yang dijual. Ditambah kancing yang dipergunakan berasal dari perusahaan jepang yaitu YKK, kancing produksi jepang ini terkenal memiliki kualitas yang baik dari pada kancing-kancing yang dijual di pasaran, dan harga 1 kancing sebesar 5000 rupiah. Dengan meningkatnya harga bahan baku pakaian jadi berkisar antara 5- 15%,11 maka dari itu pengusaha agar tetap survive, menaikan juga harga penjualan ke konsumen, namun tidak semua produk dinaikan harga jualnya, hanya produk-produk tertentu saja artinya produk yang memiliki kualitas paling unggul karena tingkat kualitas bahan baku yang baik. Penargetan produksi pakaian oleh perusahaan dengan memproduksi 20.000/pcs setiap bulannya, dilakukan bertujuan agar pihak perusahaan tidak memproduksi tanpa batas kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan.12 11 Direktorat kredit, BPR, dan UMKM, industri pakaian jadi, artikel diakses pada tanggal 9 Februari 2001,dari http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BBEDDC1A-7C85-402F-AA66-039A70512B40/18000/ Pakaianjadimuslim 12 Dokumen, CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP, pada tanggal 16 Februari 2011
  • 72. 63 Dalam Islam berkah merupakan komponen penting dalam mashlahah. Oleh karena itu bagaimanapun dan seperti apapun pengklasifikasiannya, berkah harus dimasukan dalam input produksi, sebab berkah mempunyai andil (share) nyata dalam membentuk output. Berkah harus dimasukan dalam input produksi meliputi bahan baku yang dipergunakan untuk proses produksi harus memiliki kebaikan dan manfaat baik dimasa sekarang atau dimasa yang akan mendatang, penggunaan bahan baku yang tanpa batas penggunaannya akan mendapatkan masalah dan akan membawa mudharat.13 Bahan baku yang diperoleh perusahaan, adalah bahan baku yang memang diproduksi sesuai kebutuhan akan produksi perusahaan. 3. Analisa Terhadap Produk Pada dasarnya Islam, tidak melarang apapun produk dan jasa diciptakan dan dikembangkan, sejauh rekayasa manusia memungkinkan. Namun, syaratnya produk dan jasa tersebut tidak haram atau merusak, misalnya memproduksikan arak, babi, darah, berhala, dan benda-benda haram lainnya yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.    13 Tjoet Nyak Nuroel Izzatie, “Teori Produksi Dalam Ekonomi Islam”, Senin, 03 Januari 2011, http://tjoetnyakkkkk.blogspot.com/2011/01/teori-produksi-dalam-ekonomi-islam.html