SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan
cross sectional. Cross sectional adalah penelitian yang data variabelnya
dikumpul secara bersamaan.
B. Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah 30 orang tenaga kerja dengan kriteria
bahwa lama bekerja lebih dari satu tahun di industri ini, umur minimal 20
tahun dan lama kerja minimal 8 jam. Kriteria ini diambil karena vital paru dapat
turun berdasarkan faktor-faktor tersebut.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Bebas
a. Kadar Debu Respirabel
Definisi operasional: Kadar debu respirabel adalah debu yang masuk
bersama udara pernafasan, diukur menggunakanj alat berupa
Personal Dust Sampler (PDS) selama 30 menit.
Alat Ukur :Personal Dust Sampler (PDS)
Skala :Ratio
Waktu pengukuran :Pengukuran dilaksanakan pada saat jam kerja.
28
29
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Definisi opersional: penggunaan APD (masker) tenaga kerja pada saat
melakukan aktivitas di tempat kerja, dinilai berdasarkan penggunaan
APD pada saat berkerja dan dikelompokkan menjadi:
1) Memakai
2) Tidak Memakai
Metode : Observasi
Alat Ukur : Formulir dan responden
Skala : Nominal
2. Variabel Terikat
Kapasitas Vital Paru
Definisi operasional :Jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan
paru-paru seseorang setelah mengisinya
sampai batas maksimum.
Alat Ukur : Spirometer merk Minato Autospiro AS-505
Skala : Nominal dan Ratio
Cara mengukur kapasitas vital paru
a. Nyalakan alat (power off), tungguh beberapa saat sampai printer
berhenti
b. Kursor diarahkan dan menekan enter ke: Barometer / ID
lagelweightlheightlsex 1(pria), 2(wanita) / ras 4(oriental).
c. Tekan enter
30
Setelah pencatatan identitas responden selesai barulah dimulai
pemeriksaan, caranya adalah :
a. Responden dipersilakan berdiri di dekat spirometer
b. Pakai penjepit hidung
c. Pasang mounthpiece di mulut.
d. Lakukan pernafasan biasa (tidal breathing) melalui mulut.
e. Tekan VC, tekan start, responden bernafas biasa kira-kira tiga kali.
Setelah terdengar bunyi ‘‘tit’’, operator menekan enter dan
responden disuruh bernafas secara maksimum dan kemudian
membung nafas sedalam-dalamnya dan sekuat-kuatnya lakukan
sebanyak tiga kali.
f. Tekan FVC, responden sudah pada posisinya, tekan star dan
responden bernafas normal, stelah terdengar bunyi ‘‘tit’’ tekan
enter. Tarik nafas sedalam-dalamnya dan buang nafas dengan
cara dihentakan, cepat dan selama mungkin.
3. Variabel Penganggu
a. Pekerjaan sambilan
Dikendalikan dengan cara memilih tenaga kerja yang tidak berkerja di
tempat lain dan menghasilkan banyak debu.
b. Masa Kerja
Tenaga kerja pada penelitian ini memiliki masa kerja lebih dari 1
Tahun
c. Umur
31
Umur para tenaga kerja lebih dari 20 tahun.
d. Kebiasaan Merokok
Tidak dilakukan pengendalian.
e. Kebiasaan Olaraga
Tidak dilakukan pengendalian.
4. Hubungan Antar Variabel
Gambar 3. Hubungan Antar Variabel
D. Tahap Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Menentukan obyek penelitian industri ‘‘X’’ di Kota Yogyakarta
b. Pengurusan izin penelitian
c. Survei pendahuluan
Variabel Bebas
1. Kadar Debu
2. Penggunaan APD
Variabel Terikat
Kapasitas Vital Paru
Variabel Pengganggu
a. Pekerjaan Sambilan
b. Masa Kerja
c. Umur
d. Kebiasaan Merokok
e. Kebiasaan Olaraga
32
d. Persiapan peralatan untuk pengukuran debu lingkungan kerja.
32
d. Persiapan peralatan untuk pengukuran debu lingkungan kerja.

More Related Content

What's hot (16)

Ppt kdpk
Ppt kdpkPpt kdpk
Ppt kdpk
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
Pemebrian obat melalui Intravena
Pemebrian obat melalui IntravenaPemebrian obat melalui Intravena
Pemebrian obat melalui Intravena
 
parenteral intracutan
parenteral intracutanparenteral intracutan
parenteral intracutan
 
Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
2. leaflet intravena
2. leaflet intravena2. leaflet intravena
2. leaflet intravena
 
Pemberian cairan melalui infus
Pemberian cairan melalui infusPemberian cairan melalui infus
Pemberian cairan melalui infus
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatan
 
Ppt steril
Ppt sterilPpt steril
Ppt steril
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
 
Injek
Injek Injek
Injek
 
Fitriani pemasangan infus
Fitriani pemasangan infusFitriani pemasangan infus
Fitriani pemasangan infus
 
Sop pemasangan infus
Sop pemasangan infusSop pemasangan infus
Sop pemasangan infus
 
Daftar tilik pemeriksaan hb
Daftar tilik pemeriksaan hbDaftar tilik pemeriksaan hb
Daftar tilik pemeriksaan hb
 

Viewers also liked (10)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Cover susanto sitorus
Cover susanto sitorusCover susanto sitorus
Cover susanto sitorus
 
Lampiran 4
Lampiran 4Lampiran 4
Lampiran 4
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Halaman depan
Halaman depanHalaman depan
Halaman depan
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Hal 37 39
Hal 37 39Hal 37 39
Hal 37 39
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Hal 11
Hal 11Hal 11
Hal 11
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 

Similar to Bab iii

Satuan acara penyuluhan wsd
Satuan acara penyuluhan wsdSatuan acara penyuluhan wsd
Satuan acara penyuluhan wsd
Azwar Sjarief
 
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptxPELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
vidyanti2
 
Bab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampelBab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampel
eky45
 

Similar to Bab iii (19)

SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
 
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rsKepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
 
Bab ii bamss
Bab ii bamssBab ii bamss
Bab ii bamss
 
TB_PPI.ppt
TB_PPI.pptTB_PPI.ppt
TB_PPI.ppt
 
1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja
1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja
1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja
 
Satuan acara penyuluhan wsd
Satuan acara penyuluhan wsdSatuan acara penyuluhan wsd
Satuan acara penyuluhan wsd
 
fisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerfisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezer
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
 
KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3
 
Penilaian standar rumah sakit (11)
Penilaian standar rumah sakit (11)Penilaian standar rumah sakit (11)
Penilaian standar rumah sakit (11)
 
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptxPELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
 
Laporan Resmi Praktikum Teknik Sterilisasi
Laporan Resmi Praktikum Teknik SterilisasiLaporan Resmi Praktikum Teknik Sterilisasi
Laporan Resmi Praktikum Teknik Sterilisasi
 
4.BAB III.pdf
4.BAB III.pdf4.BAB III.pdf
4.BAB III.pdf
 
materi respirator
materi respiratormateri respirator
materi respirator
 
RP ptmdksadjskdsdj.docx
RP ptmdksadjskdsdj.docxRP ptmdksadjskdsdj.docx
RP ptmdksadjskdsdj.docx
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
3517
35173517
3517
 
Bab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampelBab 1 populasi dan sampel
Bab 1 populasi dan sampel
 

Bab iii

  • 1. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah penelitian yang data variabelnya dikumpul secara bersamaan. B. Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah 30 orang tenaga kerja dengan kriteria bahwa lama bekerja lebih dari satu tahun di industri ini, umur minimal 20 tahun dan lama kerja minimal 8 jam. Kriteria ini diambil karena vital paru dapat turun berdasarkan faktor-faktor tersebut. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Bebas a. Kadar Debu Respirabel Definisi operasional: Kadar debu respirabel adalah debu yang masuk bersama udara pernafasan, diukur menggunakanj alat berupa Personal Dust Sampler (PDS) selama 30 menit. Alat Ukur :Personal Dust Sampler (PDS) Skala :Ratio Waktu pengukuran :Pengukuran dilaksanakan pada saat jam kerja. 28
  • 2. 29 b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Definisi opersional: penggunaan APD (masker) tenaga kerja pada saat melakukan aktivitas di tempat kerja, dinilai berdasarkan penggunaan APD pada saat berkerja dan dikelompokkan menjadi: 1) Memakai 2) Tidak Memakai Metode : Observasi Alat Ukur : Formulir dan responden Skala : Nominal 2. Variabel Terikat Kapasitas Vital Paru Definisi operasional :Jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan paru-paru seseorang setelah mengisinya sampai batas maksimum. Alat Ukur : Spirometer merk Minato Autospiro AS-505 Skala : Nominal dan Ratio Cara mengukur kapasitas vital paru a. Nyalakan alat (power off), tungguh beberapa saat sampai printer berhenti b. Kursor diarahkan dan menekan enter ke: Barometer / ID lagelweightlheightlsex 1(pria), 2(wanita) / ras 4(oriental). c. Tekan enter
  • 3. 30 Setelah pencatatan identitas responden selesai barulah dimulai pemeriksaan, caranya adalah : a. Responden dipersilakan berdiri di dekat spirometer b. Pakai penjepit hidung c. Pasang mounthpiece di mulut. d. Lakukan pernafasan biasa (tidal breathing) melalui mulut. e. Tekan VC, tekan start, responden bernafas biasa kira-kira tiga kali. Setelah terdengar bunyi ‘‘tit’’, operator menekan enter dan responden disuruh bernafas secara maksimum dan kemudian membung nafas sedalam-dalamnya dan sekuat-kuatnya lakukan sebanyak tiga kali. f. Tekan FVC, responden sudah pada posisinya, tekan star dan responden bernafas normal, stelah terdengar bunyi ‘‘tit’’ tekan enter. Tarik nafas sedalam-dalamnya dan buang nafas dengan cara dihentakan, cepat dan selama mungkin. 3. Variabel Penganggu a. Pekerjaan sambilan Dikendalikan dengan cara memilih tenaga kerja yang tidak berkerja di tempat lain dan menghasilkan banyak debu. b. Masa Kerja Tenaga kerja pada penelitian ini memiliki masa kerja lebih dari 1 Tahun c. Umur
  • 4. 31 Umur para tenaga kerja lebih dari 20 tahun. d. Kebiasaan Merokok Tidak dilakukan pengendalian. e. Kebiasaan Olaraga Tidak dilakukan pengendalian. 4. Hubungan Antar Variabel Gambar 3. Hubungan Antar Variabel D. Tahap Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Menentukan obyek penelitian industri ‘‘X’’ di Kota Yogyakarta b. Pengurusan izin penelitian c. Survei pendahuluan Variabel Bebas 1. Kadar Debu 2. Penggunaan APD Variabel Terikat Kapasitas Vital Paru Variabel Pengganggu a. Pekerjaan Sambilan b. Masa Kerja c. Umur d. Kebiasaan Merokok e. Kebiasaan Olaraga
  • 5. 32 d. Persiapan peralatan untuk pengukuran debu lingkungan kerja.
  • 6. 32 d. Persiapan peralatan untuk pengukuran debu lingkungan kerja.