SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
TEMU ILMIAH IPLBI 2016
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 1
Keberlanjutan Operasional BRT Trans Sidoarjo
Terhadap Aksesibilitas Antar CBD
Pungut
1
dan Suning
2
(1)
Dosen Teknik Lingkungan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
(2)
Dosen Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Abstrak
Kota Sidoarjo sudah menerapkan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Sidoarjo Sejak Tahun 2015.
Ketertarikan masyarakat untuk naik BRT menuju central business district (CBD) masih rendah.
Penelitian ini bertujuan mengkaji secara empiris terkait keberlanjutan operasional BRT terhadap
aksesibilitas antar CBD. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan sebar kuesioner kepada penumpang yang naik angkutan umum
non BRT dan BRT. Hasil penelitian 65,67% penumpang menggunakan angkutan umum non BRT
menuju CBD. Ini dikarenakan jalur trayek rute BRT tidak melewati CBD yang ada di perkotaan
Sidoarjo, jalur rute tidak sesuai dengan tujuan penumpang, headway dan frekuensi masih rendah
yaitu 2-3 bus/jam, dan terjadi ngetem lama di terminal pemberangkatan. Kebijakan yang dapat
dilakukan untuk keberlanjutan operasional BRT adalah menambah jalur trayek rute BRT baru yang
mengintegrasikan antar CBD yang melewati perkotaan Sidoarjo, Buduran dan Candi, dan dapat
memenuhi atribut operasional BRT sesuai dengan standart yang ditetapkan.
Kata-kunci : Aksesibiltas, BRT Trans Sidoarjo, Central Business Dsitrict (CBD), Keberlanjutan, Operasional BRT
Pengantar
Jumlah penduduk kota Sidoarjo sebesar 464.819
jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 95
jiwa / ha pada Tahun 2015. Perkotaan Sidoarjo
meliputi Kecamatan Sidoarjo, Kecamatan
Buduran dan Kecamatan. Ketiga kecamatan
tersebut merupakan pusat nya kegiatan central
business district (CBD) di perkotaan Sidoarjo,
meliputi kantor pemerintahan Kabupaten
Sidoarjo, pertokoan besar, tempat pelayananan
jasa, tersedianya tempat parkir, serta terdapat
sarana rekreasi dan olahraga. Tingkat
kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan
Candi, Kepadatan Sedang di Kecamatan Sidoarjo
dan tingkat kepadatan rendah di Kecamatan
Buduran. Naiknya jumlah penduduk di Kota
Sidoarjo setiap tahun tentu mempengaruhi
pertumbuhan kendaraan pribadi bagi penduduk.
Kondisi eksisting menunjukkan angka
pertumbuhan kendaraan ringan (LV) sebesar
6 % per tahun, kendaraan berat (HV) 3%
pertahun, dan sepeda motor (MC) 11%
pertahun dan total kepemilikan kendaraan
pribadi kota Sidoarjo mencapai 111.313 unit
(Suning dan pungut, 2015). Angka pertumbuhan
penduduk dan kepemilikian kendaraan pribadi
yang meningkat setiap tahun, tentu akan
berdampak pada kemacetan lalu lintas yang
pada akhirnya berpengaruh terhadap kuantitas
dan kualitas aktifitas masyarakat.
Meningkatnya kondisi ekonomi masyarakat
Sidoarjo menyebabkan masyarakat mulai
meninggalkan angkutan umum dan beralih ke
kendaraan pribadi. Sedangkan jaringan jalan
tidak ada penambahan sehingga membebani
jaringan jalan yang ada, banyak ruas jalan yang
digunakan sebagai sarana parkir, dan berjualan.
Salah satu usaha yang sudah dilakukan
pemerintah Kota Sidoarjo adalah menekan laju
kepemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi
menuju angkutan umum masal.
Kota Sidoarjo mulai Tahun 2015 sudah
menerapkan angkutan umum masal berupa Bus
Rapid Transit (BRT) Trans Sidoarjo. Jalur trayek
rute BRT Trans Sidoarjo dimulai dari Terminal
Porong dan berakhir di Terminal Purabaya, yang
difasilitasi 14 Halte dan 15 Armada Bus. Kondisi
eksisting menunjukkan bahwa ketertarikan
masyarakat untuk naik BRT masih rendah
Keberlanjutan Operasional BRT Trans Sidoarjo Terhadap Aksesibilitas Antar CBD
2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
dengan nilai load factor terendah rata-rata pada
jam sibuk hanya 20%, dibandingkan load factor
berdasarkan standart Dirjend. Perhubungan
Darat sebesar 70%. Salah satu penyebab
rendahnya rata-rata nilai load factor karena jalur
trayek rute BRT tidak terintegrasi antar CBD di
perkotaan Sidoarjo (Pungut dan Suning, 2016).
Oleh karena itu meneliti terkait bagaimana
keberlanjutan operasional BRT Trans Sidoarjo
terhadap aksesibiltas antar CBD menjadi penting.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif -
kuatitatif atau mixed-method. Penelitian
kualitatif berusaha untuk mengangkat secara
ideografis berbagai fenomena dan realitas sosial
(Creswell dalam Somantri, 2005). Sehingga teori
yang dihasilkan diharapkan mendapatkan
pijakan yang kuat pada realitas yang bersifat
kontekstual dan historis (Somantri, 2005).
Penelitian kualitatif dilakukan untuk
mendapatkan kategorisasi data-data yang
ditemukan di lapangan dengan pola-pola atau
teori yang dapat menjelaskan fenomena sosial.
Penelitian kuantitatif berusaha mencari
penjelasan hubungan antara variabel-variabel
yang diteliti dengan menggunakan data berupa
angka-angka (Sugiyono, 2009).
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
pengambilan data primer bertujuan untuk
mengetahui secara eksisting operasional BRT
Trans Sidoarjo yang sudah diterapkan dengan
parameter Standar Pelayanan yang ditentukan
di Surat Keputusan Dirjend. Perhubungan Darat
Nomor 687 tahun 2002 tentang Pedoman
Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Di Wilayah
Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur.
Pengambilan data primer dilakukan dengan
sebar kuesioner kepada penumpang yang naik
angkutan umum non BRT dan BRT Trans
Sidoarjo, dengan jumlah sample secara acak
150 penumpang baik yang naik angkutan umum
non BRT maupun BRT Trans Sidoarjo.
Metode Analisis Data
Data sekunder yang diperoleh dijadikan sebagai
data pendukung dan referensi untuk analisis
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data primer
yang didapat digunakan untuk analisis
kuantitatif terkait tingkat pelayanan BRT Trans
Sidoarjo dengan mengacu pada Standar
Pelayanan yang ditentukan di Surat Keputusan
Dirjend. Perhubungan Darat Nomor 687 tahun
2002 tentang Pedoman Kualitas Pelayanan
Angkutan Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam
Trayek Tetap dan Teratur, serta Tingkat Kinerja
Pelayanan Angkutan Umum.
Analisis dan Interpretasi
1. Central Business District Perkotaan
Sidoarjo
Penataan ruang Kota Sidoarjo melingkupi
wilayah perkantoran, industri, perdagangan,
pertanian, permukiman dan ruang terbuka hijau
(RTRW Kota Sidoarjo 2009-2029). Peningkatan
penataan ruang wilayah dilakukan melalui
pengembangan sarana dan prasarana serta
pengadaan angkutan umum, untuk menunjang
kegiatan masyarakat. CBD di perkotaan
Sidoarjo tersebar di 3 (tiga) lokasi, yaitu di
Kecamatan Buduran, Kecamatan Sidoarjo Kota,
dan Kecamatan Candi, sehingga tingkat
pelayanan transportasi di Kota Sidoarjo
berpengaruh terhadap aksesibilitas antar CBD
(Suning dan Pungut, 2015). Tingkat pelayanan
ruas jalan yang menghubungkan antar CBD
perkotaan di Kota Sidoarjo rata-rata memiliki
nilai derajad kejenuhan (DS) > 1 sehingga
menimbulkan kemacetan, kecepatan rendah dan
volume melebihi kapasitas (Jusmartinah et al.,
2013).
Tujuan 11 dari SDGS 2015-2030 adalah
membangun kota dan pemukiman inklusif, aman,
tahan lama dan berkelanjutan. Salah satu yang
menjadi target tujuan tersebut pada tahun 2030
adalah menyediakan akses terhadap sistem
transportasi yang aman, terjangkau, mudah
diakses, dan berkelanjutan bagi semua,
meningkatkan keamanan jalan, dengan
memperbanyak transportasi publik, dengan
perhatian khusus terhadap kebutuhan dari
mereka yang berada di situasi rentan,
perempuan, anak-anak, orang dengan disablitas
dan manula (The 2030 Agenda For Sustainable
Development. Online Publication, 2015).
Pungut
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 3
BRT Trans Sidoarjo setiap hari beroperasi mulai
pukul 06.00 sampai pukul 18.00. Setiap
penumpang dikenakan tarif jauh atau dekat
sebesar Rp. 5000, dimulai dari Terminal Porong
dan berakhir di Terminal Purabaya. Jalur trayek
rute BRT Trans Sidoarjo secara operasional
belum melewati 14 halte yang sudah disediakan,
terutama CBD yang ada di kawasan Buduran.
Angkutan umum yang melewati jalur CBD
kawasan Buduran adalah angkutan umum non
BRT (Pungut dan Suning, 2016). Pola
persebaran CBD yang dapat terintegrasi dengan
BRT Trans Sidoarjo ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. pola persebaran CBD Perkotaan
Sidoarjo
Gambar 1 dijelaskan bahwa CBD perkotaan
Sidoarjo terpusat di Kecamatan Kota Sidoarjo,
Kecamatan Candi dan Kecamatan Buduran.
Kegiatan utama CBD meliputi perkantoran,
pendidikan, kesehatan, industri, perdagangan
dan jasa serta ada beberapa pergudangan.
Persebaran halte BRT Trans Sidoarjo di
tunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Persebaran halte BRT Trans
Sidoarjo
Gambar 2 dijelaskan bahwa 14 halte yang sudah
disediakan untuk BRT Trans Sidoarjo yang
tersebar di spot-spot perkotaan Sidoarjo belum
semuanya dilewati oleh BRT Trans Sidoarjo
terutama halte yang ada di kawasan CBD
Buduran, hal ini mempertimbangkan angkutan
umum non BRT yang sudah mendominasi lewat
di jalur tersebut.
2. Operasional BRT Trans Sidoarjo
Terhadap Aksesibilitas CBD
Analisis operasional BRT Trans Sidoarjo ini
diperoleh dari hasil kuesioner terhadap 100
responden secara acak antara penumpang
angkutan umum non BRT dan peumpang BRT.
Hasil persentase responden terkait dengan
operasional BRT Trans Sidoarjo terhadap
aksesibilitas CBD ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Alasan Penumpang Non BRT dan BRT
Respo
nden
Alasan
Penumpang
Frekue
nsi
Prose
ntase
Lebih cepat BRT
daripada non BRT
tetapi kurang
efisien karena
lewat tol
27 27 %
Frekuensi
Keberangkatan
BRT lebih sedikit
daripada non BRT
3 3 %
Biaya BRT lebih
terjangkau
daripad non BRT
53 53 %
Keamanan BRT
lebih terjaga
daripada non BRT
6 6 %
Kenyamanan BRT
lebih terjamin
daripada non BRT
7 7 %
Lainnya 4 4 %
Jumlah 100 100 %
Sumber: Hasil analisis, 2016
Tabel 1 dijelaskan bahwa 27% penumpang
menyatakan dengan naik BRT Trans Sidoarjo
lebih cepat namun kurang efisien, karena
melewati Tol sehingga perlu naik angkutan
umum lainnya untuk bisa sampai ke tujuan akhir
penumpang. Namun jika dilihat dari
keterjangkauan biaya, penumpang 53%
Keberlanjutan Operasional BRT Trans Sidoarjo Terhadap Aksesibilitas Antar CBD
4 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
menyatakan lebih terjangkau BRT daripada non
BRT.
Tabel 2. Load Factor Tertinggi BRT Trans
Sidoarjo
JAM SIBUK
PAGI
JAM
SIBUK
SIANG
JAM SIBUK
SORE
35 % 25 % 43 %
Sumber: Hasil Analisis, 2016
Tabel 2 dijelaskan bahwa load factor pada jam
sibuk pagi 35%, jam sibuk siang 25% dan jam
sibuk sore 43%. Rata-rata nilai load factor
tertinggi pada jam sibuk hanya 34,33% belum
dapat mencapai 70% atau kurang dari standar
yang ditetapkan Dirjend. Perhubungan Darat.
Hasil analisis load factor tersebut menjelaskan
bahwa masyarakat masih dominan
menggunakan angkutan umum non BRT menuju
CBD maupun kegiatan perekonomian lainnya
yaitu sebesar 65,67%.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian analisis dan pembahasan
pada penelitian ini, maka simpulan yang
dihasilkan bahwa keberlanjutan operasional BRT
Trans Sidoarjo dapat dilakukan dengan
menambah jalur trayek rute BRT baru yang
mengintegrasikan antar CBD yang melewati
perkotaan Sidoarjo, Buduran dan Candi sesuai
dengan lokasi halte yang sudah ditentukan, dan
memenuhi atribut operasional BRT sesuai
dengan ketetapan Dirjend. Perhubungan Darat.
Sehingga ketertarikan masyarakat untuk naik
BRT Trans Sidoarjo dapat meningkat.
Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih kepada DIKTI yang telah
membiayai penelitian ini dalam bentuk dana
HIBAH BERSAING Tahun Anggaran 2016.
Terimakasih juga kami sampaikan kepada
kampus Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
yang telah memfasilitasi penelitian ini.
Daftar Pustaka
1. Creswell, J. W. (2003). Research Design:
Qualitative, Quantitative, and Mixed Method
Approaches (2nd ed.). Thousand Oaks,
California: Sage Publications
2. Outcome Document Transforming Our
World: The 2030 Agenda For Sustainable
Development. Online Publication, 2015.
3. Pungut dan Suning (2016). Hasil laporan
kemajuan penelitian Hibah Bersaing
Penerapan Mass Rapid Transit Kota Sidoarjo
Menuju Kota Kompak
4. Sugiyono (2010). Metode penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit
ALFABETA, Jakarta
5. Soemantri, G. R. (2005), Memahami Metode
Kualitatif. Jurnal Sosial-Humaniora, Vol. 9,
No. 2; 57-65
6. Suning dan Pungut (2015). Penerapan Bus
Rapid Transit (BRT) Menuju Sidoarjo Smart
City. Prosiding dalam Seminar Nasional
Teknologi Informasi, Komunikasi dan
Industri (SNTIKI) 7, Riau Pekanbaru, ISSN :
2085-9902
7. Badan Pusat Statistik (2010). Kabupaten
Sidoarjo Dalam Angka
8. Surat Keputusan Dirjend. Perhubungan
Darat Nomor 687 tahun 2002 tentang
Pedoman Kualitas Pelayanan Angkutan
Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek
Tetap dan Teratur
9. Undang-undang RI No.22 Tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan umum
10. Dokumen RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun
2009-2029.
11. Surat Keputusan Dirjend. Perhubungan
Darat Nomor 687 tahun 2002 tentang
Pedoman Kualitas Pelayanan Angkutan
Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek
Tetap dan Teratur

More Related Content

Similar to keberlanjutan operasional BRT Trans Sidoarjo terhadap aksesibilitas antar CBD suning universitas pgri adi buana surabaya

analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.Ardi Bato'v Patimang
 
11 39-1-pb
11 39-1-pb11 39-1-pb
11 39-1-pbdniel6
 
presepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek onlinepresepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek onlinefuad nst
 
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarOptimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarCakra Prasatya
 
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...Leo Ikals
 
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdfKamalia35
 
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node DistrictLaras Kun Rahmanti Putri
 
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...Jajan Rohjan
 
Kelompok D_ Tubes Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptx
Kelompok D_ Tubes  Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptxKelompok D_ Tubes  Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptx
Kelompok D_ Tubes Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptxChristabelaJesselyn
 
Kelompok D_ Tubes Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptx
Kelompok D_ Tubes  Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptxKelompok D_ Tubes  Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptx
Kelompok D_ Tubes Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptxChristabelaJesselyn
 
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdfTangkabDishub
 
2833 6477-1-sm
2833 6477-1-sm2833 6477-1-sm
2833 6477-1-smdniel6
 
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Ikbar Nurmartanu Fajar
 
an Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon Cityan Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon CityArief Budiman
 
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptxPatologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptxtedy2629
 
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxTUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxRishaf Salman
 
Aksesibilitas dan Mobilitas Publik Transport di Kota Surakarta
Aksesibilitas dan Mobilitas Publik Transport di Kota SurakartaAksesibilitas dan Mobilitas Publik Transport di Kota Surakarta
Aksesibilitas dan Mobilitas Publik Transport di Kota Surakartahegarlasardi
 

Similar to keberlanjutan operasional BRT Trans Sidoarjo terhadap aksesibilitas antar CBD suning universitas pgri adi buana surabaya (20)

analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
 
11 39-1-pb
11 39-1-pb11 39-1-pb
11 39-1-pb
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
 
Jurnal Ilmiah
Jurnal IlmiahJurnal Ilmiah
Jurnal Ilmiah
 
presepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek onlinepresepsi masyarakat pengguna ojek online
presepsi masyarakat pengguna ojek online
 
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassarOptimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
Optimalisasi jalur 2 pintu 2 universitas hasanuddin, makassar
 
1. bab 1
1.  bab 11.  bab 1
1. bab 1
 
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
Jurnal penentuan strategi transportation demand management (tdm) berbasis imp...
 
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
349-Article Text-691-1-10-20140613.pdf
 
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
 
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...
KEMUNGKINAN PENERAPAN RIDE SHARING PROGRAM UNTUK MENGATASI MASALAH KEMACETAN ...
 
Kelompok D_ Tubes Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptx
Kelompok D_ Tubes  Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptxKelompok D_ Tubes  Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptx
Kelompok D_ Tubes Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptx
 
Kelompok D_ Tubes Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptx
Kelompok D_ Tubes  Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptxKelompok D_ Tubes  Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptx
Kelompok D_ Tubes Matrans_Sistem Pengendalian Transportasi.pptx
 
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
04_PAPARAN USULAN TOD JUTPI KOTA TANGERANG SELATAN REVISI.pdf
 
2833 6477-1-sm
2833 6477-1-sm2833 6477-1-sm
2833 6477-1-sm
 
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana serta Keterjangkauan Sistem Transpo...
 
an Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon Cityan Idea for Public Transport in Cilegon City
an Idea for Public Transport in Cilegon City
 
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptxPatologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
Patologi Birokrasi (1) Ahmad Ulul Azmi_41715719.pptx
 
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxTUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
 
Aksesibilitas dan Mobilitas Publik Transport di Kota Surakarta
Aksesibilitas dan Mobilitas Publik Transport di Kota SurakartaAksesibilitas dan Mobilitas Publik Transport di Kota Surakarta
Aksesibilitas dan Mobilitas Publik Transport di Kota Surakarta
 

More from suningterusberkarya

kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdfkalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdfsuningterusberkarya
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitansuningterusberkarya
 
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabayaPemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabayasuningterusberkarya
 
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...suningterusberkarya
 
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 

More from suningterusberkarya (20)

kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdfkalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
 
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabayaPemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
 
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
 
Jurnal waktu 2011 suning
Jurnal waktu 2011 suningJurnal waktu 2011 suning
Jurnal waktu 2011 suning
 
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 

keberlanjutan operasional BRT Trans Sidoarjo terhadap aksesibilitas antar CBD suning universitas pgri adi buana surabaya

  • 1. TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 1 Keberlanjutan Operasional BRT Trans Sidoarjo Terhadap Aksesibilitas Antar CBD Pungut 1 dan Suning 2 (1) Dosen Teknik Lingkungan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya (2) Dosen Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Abstrak Kota Sidoarjo sudah menerapkan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Sidoarjo Sejak Tahun 2015. Ketertarikan masyarakat untuk naik BRT menuju central business district (CBD) masih rendah. Penelitian ini bertujuan mengkaji secara empiris terkait keberlanjutan operasional BRT terhadap aksesibilitas antar CBD. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan sebar kuesioner kepada penumpang yang naik angkutan umum non BRT dan BRT. Hasil penelitian 65,67% penumpang menggunakan angkutan umum non BRT menuju CBD. Ini dikarenakan jalur trayek rute BRT tidak melewati CBD yang ada di perkotaan Sidoarjo, jalur rute tidak sesuai dengan tujuan penumpang, headway dan frekuensi masih rendah yaitu 2-3 bus/jam, dan terjadi ngetem lama di terminal pemberangkatan. Kebijakan yang dapat dilakukan untuk keberlanjutan operasional BRT adalah menambah jalur trayek rute BRT baru yang mengintegrasikan antar CBD yang melewati perkotaan Sidoarjo, Buduran dan Candi, dan dapat memenuhi atribut operasional BRT sesuai dengan standart yang ditetapkan. Kata-kunci : Aksesibiltas, BRT Trans Sidoarjo, Central Business Dsitrict (CBD), Keberlanjutan, Operasional BRT Pengantar Jumlah penduduk kota Sidoarjo sebesar 464.819 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 95 jiwa / ha pada Tahun 2015. Perkotaan Sidoarjo meliputi Kecamatan Sidoarjo, Kecamatan Buduran dan Kecamatan. Ketiga kecamatan tersebut merupakan pusat nya kegiatan central business district (CBD) di perkotaan Sidoarjo, meliputi kantor pemerintahan Kabupaten Sidoarjo, pertokoan besar, tempat pelayananan jasa, tersedianya tempat parkir, serta terdapat sarana rekreasi dan olahraga. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Candi, Kepadatan Sedang di Kecamatan Sidoarjo dan tingkat kepadatan rendah di Kecamatan Buduran. Naiknya jumlah penduduk di Kota Sidoarjo setiap tahun tentu mempengaruhi pertumbuhan kendaraan pribadi bagi penduduk. Kondisi eksisting menunjukkan angka pertumbuhan kendaraan ringan (LV) sebesar 6 % per tahun, kendaraan berat (HV) 3% pertahun, dan sepeda motor (MC) 11% pertahun dan total kepemilikan kendaraan pribadi kota Sidoarjo mencapai 111.313 unit (Suning dan pungut, 2015). Angka pertumbuhan penduduk dan kepemilikian kendaraan pribadi yang meningkat setiap tahun, tentu akan berdampak pada kemacetan lalu lintas yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas aktifitas masyarakat. Meningkatnya kondisi ekonomi masyarakat Sidoarjo menyebabkan masyarakat mulai meninggalkan angkutan umum dan beralih ke kendaraan pribadi. Sedangkan jaringan jalan tidak ada penambahan sehingga membebani jaringan jalan yang ada, banyak ruas jalan yang digunakan sebagai sarana parkir, dan berjualan. Salah satu usaha yang sudah dilakukan pemerintah Kota Sidoarjo adalah menekan laju kepemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi menuju angkutan umum masal. Kota Sidoarjo mulai Tahun 2015 sudah menerapkan angkutan umum masal berupa Bus Rapid Transit (BRT) Trans Sidoarjo. Jalur trayek rute BRT Trans Sidoarjo dimulai dari Terminal Porong dan berakhir di Terminal Purabaya, yang difasilitasi 14 Halte dan 15 Armada Bus. Kondisi eksisting menunjukkan bahwa ketertarikan masyarakat untuk naik BRT masih rendah
  • 2. Keberlanjutan Operasional BRT Trans Sidoarjo Terhadap Aksesibilitas Antar CBD 2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 dengan nilai load factor terendah rata-rata pada jam sibuk hanya 20%, dibandingkan load factor berdasarkan standart Dirjend. Perhubungan Darat sebesar 70%. Salah satu penyebab rendahnya rata-rata nilai load factor karena jalur trayek rute BRT tidak terintegrasi antar CBD di perkotaan Sidoarjo (Pungut dan Suning, 2016). Oleh karena itu meneliti terkait bagaimana keberlanjutan operasional BRT Trans Sidoarjo terhadap aksesibiltas antar CBD menjadi penting. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif - kuatitatif atau mixed-method. Penelitian kualitatif berusaha untuk mengangkat secara ideografis berbagai fenomena dan realitas sosial (Creswell dalam Somantri, 2005). Sehingga teori yang dihasilkan diharapkan mendapatkan pijakan yang kuat pada realitas yang bersifat kontekstual dan historis (Somantri, 2005). Penelitian kualitatif dilakukan untuk mendapatkan kategorisasi data-data yang ditemukan di lapangan dengan pola-pola atau teori yang dapat menjelaskan fenomena sosial. Penelitian kuantitatif berusaha mencari penjelasan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dengan menggunakan data berupa angka-angka (Sugiyono, 2009). Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer bertujuan untuk mengetahui secara eksisting operasional BRT Trans Sidoarjo yang sudah diterapkan dengan parameter Standar Pelayanan yang ditentukan di Surat Keputusan Dirjend. Perhubungan Darat Nomor 687 tahun 2002 tentang Pedoman Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur. Pengambilan data primer dilakukan dengan sebar kuesioner kepada penumpang yang naik angkutan umum non BRT dan BRT Trans Sidoarjo, dengan jumlah sample secara acak 150 penumpang baik yang naik angkutan umum non BRT maupun BRT Trans Sidoarjo. Metode Analisis Data Data sekunder yang diperoleh dijadikan sebagai data pendukung dan referensi untuk analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data primer yang didapat digunakan untuk analisis kuantitatif terkait tingkat pelayanan BRT Trans Sidoarjo dengan mengacu pada Standar Pelayanan yang ditentukan di Surat Keputusan Dirjend. Perhubungan Darat Nomor 687 tahun 2002 tentang Pedoman Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur, serta Tingkat Kinerja Pelayanan Angkutan Umum. Analisis dan Interpretasi 1. Central Business District Perkotaan Sidoarjo Penataan ruang Kota Sidoarjo melingkupi wilayah perkantoran, industri, perdagangan, pertanian, permukiman dan ruang terbuka hijau (RTRW Kota Sidoarjo 2009-2029). Peningkatan penataan ruang wilayah dilakukan melalui pengembangan sarana dan prasarana serta pengadaan angkutan umum, untuk menunjang kegiatan masyarakat. CBD di perkotaan Sidoarjo tersebar di 3 (tiga) lokasi, yaitu di Kecamatan Buduran, Kecamatan Sidoarjo Kota, dan Kecamatan Candi, sehingga tingkat pelayanan transportasi di Kota Sidoarjo berpengaruh terhadap aksesibilitas antar CBD (Suning dan Pungut, 2015). Tingkat pelayanan ruas jalan yang menghubungkan antar CBD perkotaan di Kota Sidoarjo rata-rata memiliki nilai derajad kejenuhan (DS) > 1 sehingga menimbulkan kemacetan, kecepatan rendah dan volume melebihi kapasitas (Jusmartinah et al., 2013). Tujuan 11 dari SDGS 2015-2030 adalah membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan berkelanjutan. Salah satu yang menjadi target tujuan tersebut pada tahun 2030 adalah menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses, dan berkelanjutan bagi semua, meningkatkan keamanan jalan, dengan memperbanyak transportasi publik, dengan perhatian khusus terhadap kebutuhan dari mereka yang berada di situasi rentan, perempuan, anak-anak, orang dengan disablitas dan manula (The 2030 Agenda For Sustainable Development. Online Publication, 2015).
  • 3. Pungut Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 3 BRT Trans Sidoarjo setiap hari beroperasi mulai pukul 06.00 sampai pukul 18.00. Setiap penumpang dikenakan tarif jauh atau dekat sebesar Rp. 5000, dimulai dari Terminal Porong dan berakhir di Terminal Purabaya. Jalur trayek rute BRT Trans Sidoarjo secara operasional belum melewati 14 halte yang sudah disediakan, terutama CBD yang ada di kawasan Buduran. Angkutan umum yang melewati jalur CBD kawasan Buduran adalah angkutan umum non BRT (Pungut dan Suning, 2016). Pola persebaran CBD yang dapat terintegrasi dengan BRT Trans Sidoarjo ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. pola persebaran CBD Perkotaan Sidoarjo Gambar 1 dijelaskan bahwa CBD perkotaan Sidoarjo terpusat di Kecamatan Kota Sidoarjo, Kecamatan Candi dan Kecamatan Buduran. Kegiatan utama CBD meliputi perkantoran, pendidikan, kesehatan, industri, perdagangan dan jasa serta ada beberapa pergudangan. Persebaran halte BRT Trans Sidoarjo di tunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Persebaran halte BRT Trans Sidoarjo Gambar 2 dijelaskan bahwa 14 halte yang sudah disediakan untuk BRT Trans Sidoarjo yang tersebar di spot-spot perkotaan Sidoarjo belum semuanya dilewati oleh BRT Trans Sidoarjo terutama halte yang ada di kawasan CBD Buduran, hal ini mempertimbangkan angkutan umum non BRT yang sudah mendominasi lewat di jalur tersebut. 2. Operasional BRT Trans Sidoarjo Terhadap Aksesibilitas CBD Analisis operasional BRT Trans Sidoarjo ini diperoleh dari hasil kuesioner terhadap 100 responden secara acak antara penumpang angkutan umum non BRT dan peumpang BRT. Hasil persentase responden terkait dengan operasional BRT Trans Sidoarjo terhadap aksesibilitas CBD ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Alasan Penumpang Non BRT dan BRT Respo nden Alasan Penumpang Frekue nsi Prose ntase Lebih cepat BRT daripada non BRT tetapi kurang efisien karena lewat tol 27 27 % Frekuensi Keberangkatan BRT lebih sedikit daripada non BRT 3 3 % Biaya BRT lebih terjangkau daripad non BRT 53 53 % Keamanan BRT lebih terjaga daripada non BRT 6 6 % Kenyamanan BRT lebih terjamin daripada non BRT 7 7 % Lainnya 4 4 % Jumlah 100 100 % Sumber: Hasil analisis, 2016 Tabel 1 dijelaskan bahwa 27% penumpang menyatakan dengan naik BRT Trans Sidoarjo lebih cepat namun kurang efisien, karena melewati Tol sehingga perlu naik angkutan umum lainnya untuk bisa sampai ke tujuan akhir penumpang. Namun jika dilihat dari keterjangkauan biaya, penumpang 53%
  • 4. Keberlanjutan Operasional BRT Trans Sidoarjo Terhadap Aksesibilitas Antar CBD 4 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 menyatakan lebih terjangkau BRT daripada non BRT. Tabel 2. Load Factor Tertinggi BRT Trans Sidoarjo JAM SIBUK PAGI JAM SIBUK SIANG JAM SIBUK SORE 35 % 25 % 43 % Sumber: Hasil Analisis, 2016 Tabel 2 dijelaskan bahwa load factor pada jam sibuk pagi 35%, jam sibuk siang 25% dan jam sibuk sore 43%. Rata-rata nilai load factor tertinggi pada jam sibuk hanya 34,33% belum dapat mencapai 70% atau kurang dari standar yang ditetapkan Dirjend. Perhubungan Darat. Hasil analisis load factor tersebut menjelaskan bahwa masyarakat masih dominan menggunakan angkutan umum non BRT menuju CBD maupun kegiatan perekonomian lainnya yaitu sebesar 65,67%. Kesimpulan Berdasarkan uraian analisis dan pembahasan pada penelitian ini, maka simpulan yang dihasilkan bahwa keberlanjutan operasional BRT Trans Sidoarjo dapat dilakukan dengan menambah jalur trayek rute BRT baru yang mengintegrasikan antar CBD yang melewati perkotaan Sidoarjo, Buduran dan Candi sesuai dengan lokasi halte yang sudah ditentukan, dan memenuhi atribut operasional BRT sesuai dengan ketetapan Dirjend. Perhubungan Darat. Sehingga ketertarikan masyarakat untuk naik BRT Trans Sidoarjo dapat meningkat. Ucapan Terimakasih Ucapan terimakasih kepada DIKTI yang telah membiayai penelitian ini dalam bentuk dana HIBAH BERSAING Tahun Anggaran 2016. Terimakasih juga kami sampaikan kepada kampus Universitas PGRI Adi Buana Surabaya yang telah memfasilitasi penelitian ini. Daftar Pustaka 1. Creswell, J. W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches (2nd ed.). Thousand Oaks, California: Sage Publications 2. Outcome Document Transforming Our World: The 2030 Agenda For Sustainable Development. Online Publication, 2015. 3. Pungut dan Suning (2016). Hasil laporan kemajuan penelitian Hibah Bersaing Penerapan Mass Rapid Transit Kota Sidoarjo Menuju Kota Kompak 4. Sugiyono (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit ALFABETA, Jakarta 5. Soemantri, G. R. (2005), Memahami Metode Kualitatif. Jurnal Sosial-Humaniora, Vol. 9, No. 2; 57-65 6. Suning dan Pungut (2015). Penerapan Bus Rapid Transit (BRT) Menuju Sidoarjo Smart City. Prosiding dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 7, Riau Pekanbaru, ISSN : 2085-9902 7. Badan Pusat Statistik (2010). Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 8. Surat Keputusan Dirjend. Perhubungan Darat Nomor 687 tahun 2002 tentang Pedoman Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur 9. Undang-undang RI No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan umum 10. Dokumen RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029. 11. Surat Keputusan Dirjend. Perhubungan Darat Nomor 687 tahun 2002 tentang Pedoman Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur