2.
a. Kegunaan:
- Baterai,foil, keramik, tekstil
- Emetik yang berisi antimoni potasium tartrat
b. Dosis fatal:
- 100-200 mg
c. Manifestasi:
- Gangguan gastrointestinal ( konesti dan edema)
iritan pada membran mukus dan jaringan
- Degenerasi lemak pada parenkhim hepar
ANTIMONI = Cl 3 Sb
3.
- STIBIN
b. Batas pemejanan: 0,1 ppm
c. Manifestasi:
- Hemolisis dan iritasi pada SSP
d. Keracunan akut:
Tertelan
- Mual, muntah, diare dengan darah
- Nefritis dan hepatitis
ANTIMONI = Cl 3 Sb
4.
Terhirup
- Mual, muntah, sakit kepala, hemolisis
e. Keracunan kronik:
- Konjungtivitis, BB↓, anemia
f. Laboratorium:
- Sel darah merah ↓
- Eosinofil 25 %
- Urin -- Hb
ANTIMONI = Cl 3 Sb
5.
g. Pengobatan:
- Akut: bilas lambung dan emesis
- Kronik: Antidotum: dimerkaprol
h. Klasifikasi
- Iritan dan berbahaya
ANTIMONI = Cl 3 Sb
6.
a. Kegunaan:
- Racun semut, insektisida, bahan wall paper, cat
pada keramik dan gelas
b. Dosis fatal:
- 120 mg
- Toksik karena bereaksi dengan sulfhidril ( Sh)
ensim dan pada metabolisme sel
c. Manifestasi:
- Gangguan gastrointestinal
ARSEN = As
7.
d. Keracunan akut:
Tertelan:
- Terbakar pada kerongkongan, muntah, kejang dan
koma
Terhirup:
- Batuk, edema paru dan sianosis
e. Keracunan kronik:
Tertelan dan terhirup:
- SSP, alopesia, dermatitis, ginjal, kardiovaskuler,
salivasi, sirosis hati, anemia, anemia aplastik, BB ↓
ARSEN = As
8.
f. Laboratorium:
Akut:
- Urin: sel darah merah, protein, gangguan
gastrointestinal
- Serum: met Hb
Kronik:
- Rambut, kuku, urin, anemia dan faeses
- Fungsi ginjal dan hepar -- terganggu
ARSEN = As
9.
g. Pengobatan:
Akut:
- Bilas lambung atau emesis
- Obat: dimerkaprol atau penisilamin
- Dehidrasi,anuria,edema paru dan kerusakan hepar -
obati
Kronik:
- Dimerkaprol
h. Klasifikasi:
- Racun dan karsinogenik
ARSEN = As
10.
a. Kegunaan:
- Alat elektrik, tube sinar katode
b. Batas pemejanan: 0,002 mg / m3
c. Manifestasi:
- Sulit bernafas
d. Keracunan akut:
Terhirup:
- Demam,batuk, pneumonitis akut dan sianosis
Kulit: dermatitis akut
Mata: konjungtivitis
BERILIUM = Be
11.
e. Keracunan kronik:
Terhirup:
- BB ↓, sulit bernafas, pulmo granulomatosis
(berylliosis ).
Kulit:
- Eksema
f. Laboratorium sinar X:
- Akut pneumonitis: gambaran diffuse pada paru
- Kronik: berylliois: gambaran snowstorm pada
paru
BERILIUM = Be
12.
g. Pengobatan:
Akut: sianosis -- O2 (40-60%)
- Antidotum: kalsium edetat
Kronik:
- Perbaiki: P02 arterial
- Kena kulit atau mata: cuci dengan air
- Rasa sakit: salep anestesi lokal
BERILIUM = Be
13.
a. Kegunaan:
- Campuran solder perak
b. Batas pemejanan: 0,04 mg/ m3
c. Manifestasi:
- Iritasi pada paru dan ginjal
d. Keracunan akut:
Tertelan: mual, muntah, rasa logam pada mulut,
sakit kepala, diare, salivasi, kerusakan hepar
dan ginjal
Terhirup: demam dan batuk
CADMIUM = Cd
14.
e. Keracunan kronik:
Terhirup:
- Anemia, batuk, BB ↓, sulit bernafas, gangguan
pada hepar dan ginjal
f. Laboratorium:
- Hematuria, proteinuria
- Sedimen eritrosin ↑
- Pneumonia bronkhial
CADMIUM = Cd
15.
g. Pengobatan:
Terhirup:
- Edema paru: kalsium edetat
Tertelan:
- Iritasi gastrointestinal: milk dan kalsium disodium
edetat
- Obati kerusakan ginjal dan hepar
h. Klasifikasi:
- Racun
CADMIUM = Cd
16.
a. Kegunaan:
b. Baterai, industri cat, solder, pengolahan karet,
gasoline( tetraetil Pb), pelapis perhiasan --
seperti mutiara
c. Dosis letal: 0,5 gram
- Limit pemejanan diudara: 0,15 mg/ m3
- Limit pemejajan pada makanan; 2,56 mg/kg
- Limit pemejanan pada tetraetil Pb: 0,07 mg/ m3
d. Manifestasi:
- Anemia, gangguan gastrointestinal dan SSP
Lead = Plumbum = Pb
17.
e. Keracunan akut:
Tertelan:
Rasa logam pada mulut, muntah, diare, faeses hitam,
oliguria, kolaps dan koma
f. Keracunan kronik:
Tertelan, terhirup dan absorpsi kulit:
- Rasa lelah, sakit kepala, konstipasi, rasa logam pada
mulut, tidak mau makan, BB ↓, anemia
- Pada wanita: siklus haid terganggu, kejang dan
keguguran
Lead = Plumbum = Pb
18.
g. Laboratrorium:
- Hb -- << 13 gram / 100 ml
- Lead dalam urin -- >> 0,08 mg/hari
h. Pengobatan:
- Bilas lambung dengan magnesium / natrium
sulfas atau emesis
- Edema serebral- manitol, prednisolon atau
kortikosteroid lain
I. Klasifikasi:
- Racun
Lead = Plumbum = Pb
19.
a. Kegunaan:
- Isi termometer, lampu dan baterai
b. Dosis letal : 1 gram
c. Manifestasi:
- Anuria Nefritis pada glomeruler dan tubuler
- Mukosa sal. gastrointestinal- inflamasi, kongesti dan koagulasi
d. Keracunan akut (tertelan):
- Rasa logam, sakit abdomen, muntah, diare bercampur darah
- Inhalasi: stomatitis, salivasi, pneumonitis dan kerusakan ginjal
MERKURI = Hg
20.
e. Keracunan kronis ( tertelan):
- Dermatitis, stomatitis, salivasi, anemia, anuria dan kerusakan
hepar, ginjal
- Inhalasi atau kontak kulit: tremor, salivasi, cemas, nefritis,
anoreksia, depresi mental dan halusinasi
f. Laboratorium:
- Proteinuria dan hematuria
g. Pengobatan:
- Bilas lambung, hemodialisis, anuria
- Antidotum: dimerkaprol
I . Klasifikasi:
- Racun
MERKURI = Hg
21.
a. Kegunaan:
- Pemasakan kulit dan anti karat pada radiator
b. Dosis letal : 5 gram
c. Manifestasi:
- iritasi
d. Keracunan akut ( tertelan): pusing, mual,muntah , shock,
oliguria dan anuria ( † -- uremia )
e. Keracunan kronis ( inhalasi dan absorpsi kulit)
- Perdarahan, konjungtivitis, lakrimasi dan hepatitis
f. Laboratorium:
- Proteinuria dan hematuria
- Kerusakan sel hepar
Cromium = Cr
22.
g. Pengobatan:
- Bilas lambung atau emesis
- Oliguria & anuria-- kontrol cairan elektrolit
- Kerusakan hepar --- diet tinggi : KH, Protein
h. Klasifikasi:
- Iritan dan racun
Cromium = Cr
23.
a. Kegunaan:
- Campuran antiseptik (protein silver)
b. Dosis fatal: < 2 gram
- Batas pemejanan: 0,01 mg/m3
c. Manifestasi:
- Muntah, membran mukus hitam dan kolaps
d. Keracunan akut:
Tertelan silver nitrat:
- Sakit dan terbakar pada mulut, kulit dan membran mukosa
hitam, muntah warna hitam, diare,anuria, kejang koma
dan †
SILVER = Perak = Ag
24.
e. Keracunan kronik:
- Aplikasi komponen pada kulit dan membran mukusa,
diskolorisasi pada kulit dan konjungtivitis
f. Pengobatan:
- Akut: Air yang berisi NaCl
- Obati: shock dan met Hb
- Iritasi lambung: milk, meperidin, kodein
- Kronik: belum ada ???
h. Klasifikasi:
- Racun
SILVER = Perak = Ag
25.
a. Kegunaan:
- Pembasmi roden dan insektisida
b. Dosis letal: 1 mg / kg
- Batas pemejanan: 0,1 mg/m3
c. Manifestasi:
- Erosi pada gastrointestinal, edema pada paru dan
gangguan pada hepar
d. Keracunan akut:
Tertelan:
- mual, muntah, aritmia jantung, nafas bau bawang putih,
oliguria dan †
FOSFOR (KUNING) = F
26.
Terhirup:
- Tekanan darah ↓, sulit bernafas, muntah, aritmia jantung,
kejang,koma dan †
e. Keracunan kronik :
Gigi dan rahang edema dan nekrosis, mudah lelah, tidak
mau makan, anemia dan tulang mudah patah
f. Laboratorium:
- Kegagalan fungsi hepar
- Blood urea Nitrogen (BUN) dan bilirubin ↑ ---- asidosis
- Hematuria dan proteinuria
FOSFOR (KUNING) = F
27.
g. Pengobatan:
Akut: bilas lambung
- Obati: shock, edema paru dan kerusakan hepar
Kronik:
- Obati; Nekrosis
h. Klasifikasi:
- Mudah terbakar dan beracun
FOSFOR (KUNING) = F