Dokumen tersebut membahas tentang fiqh zakat, meliputi definisi zakat, dasar hukum zakat, syarat-syarat harta yang wajib dizakati, mustahiq zakat, jenis-jenis zakat seperti zakat mal dan zakat fitrah, serta hikmah dari pelaksanaan zakat.
3. Setelah melalui kegitan pembelajaran, peserta didik
diharapkan dapat:
Mematuhi pelaksanaan zakat dengan benar.
Menyenangi zakat sebagai perintah agama dengan
benar.
Membiasakan perilaku taat sebagai hikmah dari
ketentuan zakat dengan benar.
Menampilkan perilaku peduli sebagai hikmah dari
pelaksanaan zakat dengan benar
.
Mendefinisikan pengertian zakat dengan benar.
4. Menyebutkan Dasar Hukum Zakat Dengan Benar
Menjelaskan macam-macam zakat dengan benar.
Menjelaskan syarat mengeluarkan zakat dengan
benar
Menjelaskan waktu mengeluarkan zakat dengan
benar.
Menyebutkan jenis harta yang wajib dizakati
dengan benar.
Menyebutkan dalil naqli terkait dengan zakat fitrah
dan zakat mal dengan benar.
6. Definisi Zakat
Menurut Bahasa(lughat), zakat berarti :
tumbuh; berkembang; kesuburan atau
bertambah (HR. At- Tirmidzi) atau dapat
pula berarti membersihkan atau
mensucikan (QS. At-Taubah : 10)
Menurut istilah syara', zakat adalah nama
bagi suatu pengambilan tertentu dari harta
yang tertentu, menurut sifat-sifat yang
tertentu dan untuk diberikan kepada
golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab
Al Hawi).
.
7. Definisi Zakat
Dengan kata lain, zakat adalah sejumlah harta
yang wajib dikeluarkan dan diberikan kepada
mereka yang berhak menerimanya (mustahiq
zakat), apabila telah mencapai nishab/batas
tertentu, dengan syarat-syarat tertentu pula.
8. Makna Zakat
Zakat bermakna At-Thahuru, yang artinya
membersihkan atau mensucikan. Jadi disini
ditegaskan bahwa orang yang selalu
menunaikan zakat karena Allah dan bukan
karena ingin dipuji dan dilihat orang, Allah akan
membersihkan dan mensucikan baik hartanya
maupun jiwanya.(Qs. At Taubah : 103)
Zakat bermakna Al-Barakatu, yang artinya
berkah. Jadi, orang yang selalu membayar
zakat, hartanya akan selalu dilimpahkan
keberkahan oleh Allah SWT, yang mana
keberkahan
9. Makna Zakat
Zakat bermakna An-Numuw, yang artinya
tumbuh dan berkembang. Jadi, orang yang
selalu membayar zakat insya Allah hartanya
akan selalu terus tumbuh dan berkembang, dan
ini disebabkan oleh kesucian dan keberkahan
harta karena telah menunaikan zakat. (Q.s Ar-
Rum : 39).
Zakat bermakna As-Sholahu, yang artinya
beres atau keberesan, yaitu bahwa orang orang
yang selalu menunaikan zakat hartanya akan
selalu beres dan tidak akan dirundung masalah.
10. Hukum dan Dalil Zakat
Zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang
memiliki harta yang telah sampai nishab untuk
dikeluarkan zakatnya. (Qs. At Taubah : 103).
pada ayat lain: "Dirikanlah shalat dan berikanlah
zakat.“ Pada bagian lain Allah SWT berfirman
tentang kaum Musyrikin : "Bila mereka
bertaubat, mendirikan shalat dan memberikan
zakat, maka mereka adalah saudaramu
seagama.“ (Qs. At Taubah : 17). Disini Allah
menjadikan zakat sebagai ikatan persudaraan
dalam agama. Jadi barang siapa tidak
mengeluarkan zakat maka persaudaraannya
sesama muslim hilang, bahkan wajib diperangi.
11. Hukum dan Dalil Zakat
Diantara dalil sunnah, sabda Rasulullah saw
dalam kitab shahih Bukhari
: "Islam dibangun atas lima dasar : Membaca
syahadat (bersaksi) bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan sesungguhnya Muhammad
adalah utusanNya, mendirikan shalat,
memberikan zakat, berhaji ke baitullah dan
puasa ramadhan.“
Diantara dalil ijma' adalah : Abubakar pernah
memerangi kaum murtad yang tidak mengeluarkan
zakat, Para sahabat sependapat dengan
Abubakar. Mereka bersamanya memerangi kaum
murtad.
12. Hikmah Zakat
Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa,
memurnikan jiwa (menumbuhkan akhlaq mulia
menjadi murah hati, peka terhadap rasa
kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta
serakah.
Membantu orang miskin dan menutup kebutuhan
orang yang berada dalam kesulitan dan penderitaan
serta memenuhi kebutuhannya untuk meng-
hormati/melindungi dirinya dari kehinaan minta-
minta selain kepada Allah.
Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki
dari diri orang-orang di sekitarnya berkehidupan
cukup, apalagi mewah. Sedang ia sendiri tak
memiliki apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari
orang kaya kepadanya.
13. Hikmah Zakat
Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan
Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: Ummatan
Wahidan (umat yang satu), Musawah (persamaan
derajat, dan dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah
(persaudaraan Islam) dan Takaful Ijtima’i (tanggung
jawab bersama)
Menjadi unsur penting dalam mewujudkan
keseimbangan dalam distribusi harta (social
distribution), dan tanggungjawab individu dalam
masyarakat.
Mempermudah penyaluran harta dari seseorang kepada
orang lain sehingga harta tersebut mengalir dan lebih
bermanfaat, agar harta tidak beredar di kalangan
tertentu, atau hanya beredar di kalangan orang-orang
kaya saja. (QS. Al-Hasyr: 7)
14. Syarat Wajib Zakat Mal
Baik dan halal
Berkembang dan berpotensi untuk berkembang Hak milik sempurna
(milik penuh = al-milk al-tam) Bebas dari hutang
Masak (matang) dan enak, khusus untuk jenis kurma dan biji-bijian atau
buah-buahan.
Berlalu Satu Tahun (al-Haul). Kepemilikan harta sudah mencapai satu
tahun. Persyaratan ini berlaku bagi ternak, harta simpanan dan
perniagaan. Sedangkan hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz
(barang temuan) tidak ada syarat haul, tetapi wajib saat panen/didapat.
Cukup Nishab (batas minimal harta). Harta tersebut telah mencapai
jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan syara’. Jika harta tidak sampai
nishabnya terbebas dari Zakat dan dianjurkan mengeluarkan Infaq
serta Shadaqah.
Lebih dari kebutuhan pokok.
15. Sumber Zakat Mal (harta)
Zakat Emas dan Perak
Zakat Hewan ternak (unta, sapi, kambing, dsb.)
Zakat Perdagangan
Zakat Pertanian
Zakat Rikaz (harta terpendam/ barang temuan)
Zakat Penghasilan/Profesi Zakat
Simpanan
Zakat Saham atau Obligasi
Zakat Undian atau Kuis Berhadiah
Zakat hadiah dan Sejenisnya Zakat
madu dan produksi hewani
Zakat barang tambang dan hasil laut
Zakat investasi pabrik, gedung, dll
16. Nishab dan Kadar Zakat
Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak
adalah 200 dirham (setara 672 gram perak). Artinya bila seseorang
telah memiliki emas sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah
setahun, maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %.
Segala macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan dapat
dikategorikan dalam "emas dan perak", seperti uang tunai, tabungan,
cek, saham, surat berharga ataupun yang lainnya, nishab dan zakatnya
sama dengan ketentuan emas dan perak, artinya jika seseorang
memiliki bermacam-macam bentuk harta dan jumlah akumulasinya
lebih besar atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia telah
terkena wajib zakat (2,5 %).
Rikaz. Harta yang diperoleh dari hasil undian atau kuis berhadiah
merupakan salah satu sebab dari kepemilikan harta yang diidentikkan
dengan harta temuan (rikaz). Oleh sebab itu jika hasil tersebut
memenuhi kriteria zakat, maka wajib dizakati sebasar 20% (1/5)
17. Nishab dan Kadar Zakat
Nishab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 750 kg.
Apabila hasil pertanian termasuk makanan pokok, seperti beras,
jagung, gandum, kurma, dll, maka nishabnya adalah 750 kg dari
hasil pertanian tersebut. Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila
diairi dengan air hujan, atau sungai/mata air, maka 10%. Apabila
diairi dengan cara disiram / irigasi (ada biaya tambahan) maka
zakatnya 5%.
Pada sistem pertanian saat ini, biaya tidak sekedar air, akan tetapi
ada biaya lain seperti pupuk, insektisida, dll. Maka untuk
mempermudah perhitungan zakatnya, biaya pupuk, intektisida dan
sebagainya diambil dari hasil panen, kemudian sisanya (apabila
lebih dari nishab) dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% (tergantung
sistem pengairannya).
18. Nishab
dan
Zakat
Nishab ternak unggas
dan perikanan adalah
setara dengan 20 Dinar
(1 Dinar = 4,25 gram
emas murni) atau sama
dengan 85 gram emas.
Artinya bila seorang
beternak unggas atau
perikanan, dan pada akhir
tahun (tutup buku) ia
memiliki kekayaan yang
berupa modal kerja dan
keuntungan lebih besar
atau setara dengan 85
gram emas murni, maka
ia terkena kewajiban
zakat sebesar 2,5 %
20. Penerima zakat (mustahiq)
QS. Al-Taubah ayat 60. Yang berhak menerima zakat:
1. fakir: orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak
mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi
penghidupannya. 2. miskin: orang yang tidak cukup
penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3.
‘Amil (Pengurus zakat): orang yang diberi tugas untuk
mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf:
orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang
yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
21. Penerima zakat (mustahiq)
6. Gharimin, orang berhutang: orang yang berhutang
karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan
tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang
berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam
dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia
mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah):
Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum
muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat
bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-
kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah
sakit dan lain-lain. 8. Ibnu Sabil, orang yang sedang
dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.
22. Penerima zakat (mustahiq)
Tidak boleh memberikan zakat kepada orang yang
wajib ia nafkahi, seperti ayah-bunda, anak-anak, istri.
Zakat juga tidak diberikan kepada ahlul bait, keluarga
Rasul Saw karena kemuliaan mereka. Zakat tidak
diberikan kepada orang kafir, fasiq (seperti
meninggalkan shalat dan melecehkan syariat Islam).
Zakat tidak boleh dipindah dari satu negeri ke negeri
lain, kecuali jika di negeri tersebut tidak ada orang fakir
atau mempunyai kebutuhan besar.
23. Zakat Fitrah
Disebut juga zakat al-nufus. Mulai disyari’atkan
pada tahun kedua Hijriah, ketika diwajibkan
shaum Ramadhan.
Zakat Fitrah harus diberikan sebelum shalat
‘ied. Misalnya 1 atau 2 hari sebelum shalat ‘ied.
Jika lewat dari shalat ‘ied, maka jatuhnya
sebagai sedekah.
24. Zakat Fitrah
Dikeluarkan dari jenis makanan pokok setempat yang biasa
dimakan sehari-hari. Mazhab hanafi membolehkan pembayaran
zakat fitrah dengan membayar harga dari makanan pokok (diganti
dengan uang yang senilai).
Hukumnya wajib atas setiap individu muslim, untuk
dirinya dan orang-orang yang berada dibawah
tanggungannya.
Ukuran zakat fitrah untuk tiap jiwa adalah 1 sha’ (2,5 kg =
3,5 liter).
25. EVALUASI
PEMBELAJARAN
SOAL NOMER 1 : (POINT 10 – 30 )
BERITA TERKINI DARI MEDIA ONLINE BAHWA HARGA EMAS PERTANGGAL 10
NOVEMBER 2022 Rp. 975.000 PER GRAM, HITUNGLAH ZAKAT EMAS JIKA ANDA
MEMILIKI SIMPANAN PRIBADI EMAS SEBERAT 85 GRAM YANG SDH ANDA MILIKI
SATU TAHUN PENUH, BERAPA RUPIAH ZAKATNYA?
SOAL NOMER 2 : (POINT 10 – 40)
PAK SLAMET HASIL PANEN PADINYA DALAM 1 HEKTAR 80 KARUNG DAN 1
KARUNGNYA SEBERAT 85 KG, DAN HARGA GABAH PERKILO RP 3.000, BERAPA
RUPIAH ZAKAT PAK SLAMET JIKA SAWAHNYA DI AIRI MENGGUNAKAN AIR HUJAN?
SOAL NOMER 3 : NILAI (POINT 10- 30 )
TULISLAH 8 GOLONGAN MUSTAHIQ MENURUT QS. AT-TAUBAH AYAT 60
26. JAWABAN EVALUASI
PEMBELAJARAN
SOAL NOMER 1 : (POINT 10 – 30 )
DIKETAHUI
HARGA PERGRAM = RP. 975.000
JUMLAH GRAM = 85 GRAM
DIJAWAB
= 975.000 x 85 = 82.875,000
= 82.875,000 x 2.5%
= 2.071.875,00
Jadi zakatnya adalah 2.071.875
?
27. JAWABAN EVALUASI
PEMBELAJARAN
SOAL NOMER 2 : (POINT 10 – 30 )
DIKETAHUI
Hasil panen = 80 KARUNG
Jumlah kg/karung = 85 kg
Harga per kg = Rp 3.000
DITANYA
BERAPA RUPIAH ZAKATNYA?
DIJAWAB
= 80 x 85 = 6.800 kg
= 6.800 x 3.000 = 20.400.000
= 20.400.000 x 10% = 2.040.000