Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dibayarkan oleh setiap Muslim sebelum hari raya Idul Fitri dengan makanan pokok setempat seperti beras, yang bertujuan untuk membersihkan jiwa dan memberikan makan bagi orang miskin. Zakat fitrah harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti niat, adanya pemberi dan penerima zakat, serta barang yang dizakatkan.
2. Pengertian Zakat
• Islam adalah sebuah sistem yang sempurna dan menyeluruh.
Dengan Islam, Allah swt. memuliakan manusia, agar dapat
hidup dengan nyaman dan sejahtera di muka bumi ini. Allah
memberikan sarana-sarana untuk menuju kehidupan yang
mulia dan memungkinkan dirinya melakukan ibadah. Diantara
sarana-sarana menuju kebahagian hidup manusia yang
diciptakan Allah melalui agama Islam adalah disyariatkannya
Zakat, yaitu dalam rangka meluruskan perjalanan manusia
agar selaras dengan syarat-syarat menuju kesejahteraan
manusia secara pribadi dan kesejahteraan manusia dalam
hubungannya dengan orang lain. Zakat berfungsi menjaga
kepemilikan pribadi agar tidak keluar dari timbangan keadilan,
dan menjaga jarak kesenjangan sosial yang menjadi biang
utama terjadinya gejolak yang berakibat runtuhnya ukhuwah,
tertikamnya kehormatan dan robeknya integritas bangsa.
3. lanjutan
• Zakat mulai disyari'atkan pada bulan
Syawal tahun ke 2 Hijriyah sesudah pada
bulan Ramadlannya diwajibkan zakat
fitrah. Jadi mula mula diwajibkan zakat
fitrah, baru kemudian diwajibkan zakat mal
atau kekayaan. Akan tetapi pada dasarnya
secara garis besar zakat telah diwajibkan
sebelum Rasulullah berhijrah ke Madinah,
tetapi belum terperinci benda-benda apa
yang dikenakan zakat dan belum ada kadar
nisabnya maupun kadar zakatnya
4. Zakat Fitrah
• Fitrah secara bahasa berarti bersih
atau suci. Menurut istilah, zakat fitrah
adalah sejumlah harta berupa bahan
makanan pokok yang wajib dikeluarkan
oleh seorang muslim menjelang hari
raya idul fitri dengan tujuan
membersihkan jiwa dengan syarat
tertentu dan rukun tertentu. Melaksanakan
zakat fitrah hukumnya fardhu `ain atau
wajib atas setiap muslim dan muslimah.
5. lanjutan
• Hadits nabi
Dari Ibnu Abbas ra. berkata :Bahwa
Rasulullah saw. telah mewajibkan zakat
fitrah yaitu sebagai pembersih bagi orang
yang berpuasa dari perkataan dan
perbuatan keji, dan sebagai bekal makan
bagi orang miskin…..” (HR.Abu Dawud
dan Ibnu Majah)
6. Tujuan Zakat Fitrah
• Adapun tujuan dari zakat fitrah adalah
memenuhi kebutuhan orang-orang miskin
pada hari raya idul fitri dan untuk
menghibur mereka dengan sesuatu yang
menjadi makanan pokok penduduk negeri
tersebu
7. Syarat Wajib dan rukun Zakat
Fitrah
zakat fitrah harus memenuhi rukun-rukun tertentu, yakni:
•Niat
•Ada pemberi zakat fitrah (muzaki)
•Ada penerima zakat fitrah (mustahik)
•Ada barang atau makanan pokok yang dizakatkan
Sedangkan syarat wajib zakat adalah sebagai berikut:
•Islam, dengan demikian orang yang tidak beragama Islam tidak wajib
membayar zakat.
•Orang tersebut ada pada waktu terbenam matahari paa malam Idul Fitri. Bagi
setiap muslim yang melihat matahari terbenam di akhir bulan Ramadhan atau
mendapati awal bulan syawal, maka wajib baginya untuk membayar zakat fitrah
untuk dirinya dan yang ditanggung.
•Mempunyai kelebihan makanan baik untuk dirinya maupun keluarganya.
•Berupa makanan pokok penduduk setempat.
8. Waktu Mengeluarkan Zakat Fitrah
Adapun waktu mengelurakannya adalah:
•Waktu yang diperbolehkan, yaitu sejak awal bulan ramadhan
sampai akhir bulan ramadhan.
•Waktu yang diutamakan, yaitu mulai terbenam mata hari pada akhir
bulan ramadhan.
•Waktu yang lebih baik, yaitu dilaksanakan setelah shalat shubuh
sebelum pergi melaksanakan shalat id.
•Waktu yang tidak diperbolehkan, yaitu membayar zakat fitrah
setelah shalat id, karena hanya dianggap sebagai sadaqah biasa.
Nabi saw. bersabda:
Artinya: “Dari Ibn Abbas, ia berkata: “Telah diwajibkan oleh Rasulullah
saw. zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang puasa dan memberi
makan bagi orang miskin, barang siapa yang menunaikannya sebelum
shalat hari raya maka zakat itu diterima, dan barang siapa
membayarnya sesudah shalat hari raya maka zakat itu sebagai
sedekah biasa”(HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)
9. Ukuran Zakat Fitrah
Benda yang dapat dipergunakan untuk membayar zakat
fitrah adalah bahan makanan pokok daerah setempat.
Sebagai contoh daerah yang makanan pokoknya beras,
maka membayar zakat fitrah adalah dengan beras. Sedangkan
ukurannya adalah 3,5 liter atau setara dengan 2,5 kg beras.
Tetapi dapat juga diganti dengan uang yang besarnnya
sama dengan harga beras. Sebagaimana sabda Rasulullah
saw: Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan
zakat fitrah dengan satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum,
kepada setiap budak atau orang merdeka, laki-laki atau wanita,
anak maupun dewasa, dari kalangan kaum muslimin. Beliau
memerintahkan untuk ditunaikan sebelum masyarakat berangkat
shalat id”. (HR. Bukhari).
10. Orang yang berhak serta yang
tidak berhak menerima Zakat
• Mengenai tentang yang berhak menerima zakat fitrah, ulama
berbeda pendapat. Menurut pendapat ulama yang kuat,
Orang yang berhak menerima zakat fitrah hanya 2 golongan,
yaitu fakir miskin yang tidak mempunyai harta dan tidak
mampu berusaha/bekerja mencari nafkah. Hal ini bertujuan
agar mereka dapat merayakan hari raya idul fitri sebagaimana
umat Islam lainnya. Mereka berlandaskan dari hadits Nabi
saw.: Artinya: Dari Ibnu Abbas ia mengatakan: “Rasulullah
saw. mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang
yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan kata-kata
kotor serta sebagai pemberian makanan bagi orang-orang
miskin.” (HR. Abu Daud)
• Sedangkan ulama lain berpendapat bahwa zakat fitrah
termasuk zakat mal, oleh karena itu sistem penyalurannya
mengikuti zakat mal sehingga yang berhak menerimanya
adalah 8 golongan.
11. Lanjutan
• Adapun golongan orang yang menerima zakat yang lain adalah sebagai berikut:
– Fakir, yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak memiliki harta dan tidak
mempunyai tenaga untuk menutupi kebutuhan dirinya dan keluarganya.
Seumpama orang fakir adalah seumpama orang yang membutuhkan 10.000
rupiah tapi ia hanya berpenghasilan 3.000 rupiah. Maka wajib diberikan zakat
kepadanya untuk menutupi kebutuhannya.
– Miskin, yaitu orang yang mempunyai barang yang berharga atau
pekerjaan yang dapat menutup sebagian hajatnya akan tetapi tidak
mencukupinya, seperti seumpama orang yang membutuhkan 10.000 rupiah,
tapi ia hanya berpenghasilan 7.000 rupiah. Orang ini wajib diberi zakat sekedar
menutupi kekurangan dari kebutuhannya.. Jadi dengan kaidah di atas, bahwa
fakir itu lebih parah dari miskin.
– Amil, adalah orang yang ditunjuk untuk mengumpulkan zakat,
menyimpannya, membaginya kepada yang berhak dan mengerjakan
pembukuannya. Amil zakat harus memiliki syarat tertentu yaitu muslim, akil dan
baligh, merdeka, adil (bijaksana), medengar, melihat, laki-laki dan mengerti
tentang hukum agama. Pekerjaan ini merupakan tugas baginya dan harus diberi
imbalan yang sesuai dengan pekerjaaanya yaitu diberikan kepadanya zakat
12. Lanjutan
– Mualaf
• Mualaf dibagi menjadi 4 macam, yaitu :
• Mualaf muslim ialah orang yang sudah masuk Islam tapi niatnya atau imannya masih
lemah,maka diperkuat dengan diberi Zakat.
• Muallaf yang telah masuk Islam dan niatnya cukup kuat, dan ia terkemuka di kalangan
kaumnya. Ia diberi zakat dengan harapan kawan kawannya akan tertarik masuk Islam.
• Mualaf yang dapat membendung kejahatan orang kafir yang di sampingnya.
• Mualaf yang dapat membendung kejahatan orang yang membangkang membayar
zakat.
Bagian ketiga dan keempat kita beri zakat sekiranya mereka kita perlukan, misalnya
karena mereka kita beri zakat, maka kita tidak usah menyediakan angkatan bersenjata
guna menghadapi kaum kafir atau pembangkang zakat yang biayanya pun akan lebih
besar. Adapun golongan pertama dan kedua maka kita beri zakat tanpa syarat".
– Riqab, adalah mukatab yang berarti budak belian yang diberi kebebasan usaha
mengumpulkan kekayaan agar ia dapat menebus dirinya untuk merdeka. Dalam hal
ini ada syarat, bahwa yang menguasai atau memilikinya sebagai budak belian
itu bukan si muzakki sendiri sebab jika demikian maka uang zakat itu akan kembali
kepadanya saja.
13. lanjutan
– Gharim yaitu yang mempunyai hutang.
• Gharim dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
• orang yang meminjam guna menghindarkan fitnah atau
mendamaikan pertikian/permusuhan.
• orang yang meminjam guna keperluan diri sendiri atau
keluarganya untuk hajat yang mubah.
• orang yang meminjam karena tanggungan, misalnya para
pengurus masjid, madrasah atau pesantren menanggung
pinjaman guna keperluan masjid, madrasah atau
pesantren itu"
– Sabilillah, yaitu orang yang berada di jalan yang dapat
menyampaikan sesuatu karena ridla Allah swt. baik berupa ilmu
maupun amal.
– Ibnu sabil, yaitu orang yang mengadakan perjalanan yang
bukan bertujuan maksiat di negeri rantauan, lalu mengalami
kesulitan dan kesengsaraan dalam perjalanannya
14. Orang yang tidak berhak menerima
zakat
• Keluarga Rasulullah saw (Bani Hasyim)
• Orang kaya
• Orang kafir
• setiap orang yang wajib dinafkahi oleh
muzakki (wajib zakat)
• Budak
15. Hikmah Zakat
• Adapun faedah disyariatkannya zakat adalah sebagai berikut:
– Faidah Diniyah (segi agama)
• Berzakat berarti menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang mengantarkan
seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat.
• Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah,
sehingga akan menambah keimanan.
• Membayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda
• Zakat merupakan sarana penghapus dosa.
•
– Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak)
• Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi
pembayar zakat.
• Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut
kepada saudaranya yang tidak punya.
• Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa
harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa.
Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat
pengorbanannya.
• Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
•
16. Lanjutan
– Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan)
• Zakat merupakan sarana untuk membantu memenuhi
hajat hidup para fakir miskin yang merupakan kelompok
mayoritas sebagian besar negara di dunia.
• Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan
mengangkat eksistensi mereka. Ini bisa dilihat dalam
kelompok penerima zakat, salah satunya adalah mujahidin
fi sabilillah.
• Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan
rasa dongkol yang ada dalam dada fakir miskin.
• Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan
yang jelas berkahnya akan melimpah.
• Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda
atau uang, karena ketika harta dibelanjakan maka
perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang
mengambil manfaat.