Dokumen ini membahas tentang mesin bor dan komponennya, jenis-jenis mata bor, prinsip kerja pengeboran, kecepatan potong dan pemakanan, serta perawatan mesin bor.
1. Mesin Perkakas
Mesin Bor
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. DEDE ILHAMSYAH
2. KHAIRUDDIN NST
3. M. FADHIL SAPTIKA
2. Defenisi Mesin Bor
• Pengeboran adalah suatu proses pengerjaan
pemotongan menggunakan mata bor (twist drill) untuk
menghasilkan lubang yang bulat pada material logam
maupun non logam yang masih pejal atau material
yang sudah berlubang. Proses menghasilkan lubang
dapat pula dilakukan dengan cara yang lain yaitu
dengan proses boring (memperbesar lubang).
• Dalam pelaksanaannya pengeboran sesungguhnya
adalah suatu poros yang berputar, dimana pada bagian
ujungnya (bagian bawah) disambungkan mata bor yang
dapat mengebor terhadap benda kerja yang di jepit
pada meja mesin bor.
3.
4. Jenis-jenis Mesin Bor
• Mesin Bor Meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan
diatas meja. Mesin ini digunakan untuk membuat
lobang benda kerja dengan diameter kecil
(terbatas sampai dengan diameter 16 mm).
Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran
motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga
poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang
sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat
digerakkan naik turun yang dapat mengatur
tekanan pemakanan saat pengeboran.
5. • Mesin Bor Lantai
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang
dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut
juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor
lantai ini adalah mesin bor yang mejanya
disangga dengan batang pendukung. Mesin
bor jenis ini biasanya dirancang untuk
pengeboran benda-benda kerja yang besar
dan berat.
6. • Mesin Bor Radial
Mesin bor radial khusus dirancang untuk
pengeboran benda-benda kerja yang besar
dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada
lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang
secara permanen pada landasan atau alas
mesin.
7. • Mesin Bor Koordinat
Mesin bor koordinat pada dasarnya sama
prinsipnya dengan mesin bor sebelumnya.
Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan
posisi pengeboran. Mesin bor koordinat
digunakan untuk membuat/membesarkan lobang
dengan jarak titik pusat dan diameter lobang
antara masing-masingnya memiliki ukuran dan
ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan ukuran
ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja
kombinasi yang dapat diatur dalam arah
memanjang dan arah melintang dengan bantuan
sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran
dengan sisitem optik dapat diatur sampai
mencapai toleransi 0,001 mm.
9. • Pemegang dan Penjepit Benda Kerja
• Ragum Tangan
Ragum tangan dapat dibuka dan dikunci dengan kekuatan tangan. Benda
kerja yang dapat dijepit oleh ragum tangan harus berukuran kecil dan
terbatas sampai pada diameter ± 6 mm.
• Ragum Mesin
Benda kerja yang besar tidak dapat dipegang oleh tangan karena gaya
pemotongannya semakin besar, maka digunakan ragum mesin.
• Meja Mesin
Penjepitan benda kerja pada meja mesin umumnya dilakukan apabila
benda kerja tidak mungkin di jepit oleh ragum. Teknik penjepitan benda
kerja menggunakan baut pengunci T yang mana baut ini dimasukkan ke
dalam alur meja mesin bor.
10. Mata Bor
• Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk
membuat lubang yang rapih dan presisi.
Bisadigunakan pada bahan kayu, plastik ataupun
logam. Banyak jenis dan ukuran lubang yang
bisadibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi
dengan mempertimbangkan ukuran lubang
dan jenis bahan kita perlu menggunakan mata
bor yang tepat.Selain itupun jenis bahan
pembuat mata bor juga menentukan kualitas
hasil pelubangan. Lebih keras logam pada mata
bor akan lebih halus hasil pengeboran.
11.
12. Twist Bits
• Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan
cukupuniversal fungsinya. Bisa digunakan menggunakan
mesin bor tangan atau mesin bor duduk baik secara horisontal
maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat lubang
pada bahan kayu, plastik atau logam.Biasanya tersedia dalam
ukuran ∅ 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat
menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini
ketika anda menggunakan mesin bor tangan. Masonry Bits
Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau
batu.Digunakan dengan mesin bor pada setelan martil (gerakan
bir bergetar seperti ketukan martil)dan pada ujung mata bor
terdapat logam keras sebagai pemotong. Biasanya tersedia
dalam ∅ 4-15mm dan mata bor lebih panjang daripada twist
bits (300 - 400mm).
13. Mata Bor Spiral
• Disebut mata bor spiral karena mata bor ini mempunyai alur potong
melingkar yang berbentuk spiral sepanjang badan. Mata bor spiral
mempunyai dua bagian utama yaitu mata potong dan sudut
pemotong. Mata bor spiral dibuat dari bahan baja karbon, baja
campuran, baja kecepatan tinggi dan karbida. Bentuk badan mata
bor ini tidak silindris tetapi berbentuk tirus dari ujung sampai batas
tangkai dengan kenaikan 0,05 mm setiap kenaikan panjang 100 mm.
• Mata bor spiral terdapat dua macam bentuk tangkai, yaitu tangkai
berbentuk silindris dan tangkai yang berbentuk tirus. Alur spiral
mempunyai sudut tatal dan dapat mempercepat keluarnya bram
selama pengeboran. Mata potong terdiri dari dua buah bibir
pemotong. Tebal bor merupakan tulang/punggung yang berbentuk
spiral , bagian ini terdapat di kedua alur pemotong. Sisi pemotong
terdapat sepanjang alur pemotong dan ini dapat menentukan ukuran
bor.
14. Mata Bor Masonry Bist
• Dirancang untuk membuat lubang pada
tembok, beton atau batu. Digunakan dengan
mesin bor pada setelan martil (gerakan bir
bergetar seperti ketukan martil) dan pada
ujung mata bor terdapat logam keras sebagai
pemotong. Biasanya tersedia dalam ∅ 4-
15mm dan mata bor lebih panjang daripada
twist bits (300-400mm).
15. Mata Bor Spur Bits
• Dikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung
mata bor runcing pada bagian tengahnya dan
pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung
runcing di tengah berfungsi untuk menjaga
agar mata bor tetap lurus sehingga lubang
yang dihasilkan presisi dan dengan ∅ yang
sama. Ukuran ∅ yang tersedia sekitar 6-15mm.
16. Mata Bor Counter Sink Bits
• Mata bor ini bersudut 90 pada ujungnya dan
berfungsi untuk membuat lubang 45 terhadap
permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat
membuat lubang untuk kepala sekrup agar
permukaan sama rata dengan kayu. Mata bor
ini bisa berdiri sendiri dan ada juga yang
terpasang langsung dengan mata bor utama
untuk membuat lubang sekrup.
17. Mata Pemotong
• Mata potong terdiri dari dua bagian, yaitu bibir
pemotong dan sisi pemotong. Bibir pemotong
mata bor terdapat dua buah yang terletak
antara dua sisi pemotong yang saling
berhadapan. Kedua sisi pemotongan ini diasah
hingga membentuk sudut yang bervariasi
sesuai dengan bahan yang di bor.
18. Tabel 2.1 Sudut Mata Bor
BESAR SUDUT BAHAN
500-800 Kuningan, Perunggu
1180 Baja, Besi Tuang, Baja Lunak, Baja Tuang
1400 Baja Keras
19. • Sudut Potong
• Sudut potong mata bor terdapat empat
macam, yaitu:
- Sudut Bebas (a)
- Sudut Mata Potong (b)
- Sudut Tatal (γ)
- Sudut Pemotongan (δ)
20. PRINSIP PENGEBORAN
• Kecepatan potong ditentukan dalam satuan
panjang yang dihitung berdasarkan putaran
mesin per menit. Atau secara defenitif dapat
dikatakan bahwa kecepatan potong adalah
panjangnya bram yang terpotong per satuan
waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga
kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda.
Dalam pengeboran putaran mesin perlu
disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Bila
kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat
panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau
bisa patah.
21. Kecepatan potong ditentukan oleh:
• Jenis bahan yang akan dibor
• Jenis bahan mata bor
• Kualitas lobang yang diinginkan
• Efesiensi pendinginan
• Cara/teknik pengeboran
• Kapasitas mesin bor
22. Harga Kecepatan Mata Bor Dari
Bahan HSS
BAHAN KECEPATAN POTONG (m/menit)
Alumunium Campuran 60 – 100
Kuningan Campuran 30 – 100
Perunggu Tegangan Tinggi 25 – 30
Besi Tuang Lunak 30 – 50
Besi Tuang Menengah 25 – 30
Besi Tuang Keras 10 – 20
Tembaga 20 – 30
Baja Karbon Rendah 30 – 50
Baja Karbon Sedang 20 – 30
Baja Karbon Tinggi 15 – 20
Baja Perkakas 10 – 30
Baja Campuran 15 – 25
23. PEMAKANAN PENGEBORAN
• Pemakanan adalah jarak perpindahan mata
potong bor ke dalam lobang/benda kerja
dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya
pemakanan dalam pengeboran dipilih
berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam
satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan.
Pemakanan juga tergantung pada bahan yang
akan dibor, kualitas lobang yang dibuat,
kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan
diameter mata bor.
24. Tabel Besarnya Pemakanan
Berdasarkan Diameter Mata Bor
Diameter Mata Bor Besarnya Pemakanan Dalam Satu
(mm)
Kali Putaran (mm)
-3 0.025 – 0.050
3–6 0.050 – 0.100
6 – 12 0.100 – 0.175
12 – 25 0.175 – 0.375
25 – dan seterusnya 0.375 – 0.675
25. Proses pengeboran
• Tandai dengan garis pada bagian yang akan dibor dengan
menggunakan scriber dengan jarak sesuai dengan gambar kerja.
• Pada perpotongan tanda garis tersebut, buatlah titik dengan
menggunakan centre punch.
• Pasang benda kerja pada tanggem dan cekam dengan kuat. Pastikan
benda kerja terpasang tegak lurus terhadap sumbu spindel bor.
• Pasang centre tap pada drill chuck untuk menepatkan pusat lubang
yang akan dibuat.
• Pasang NC drill pada drill chuck untuk membuat awalan lubang. NC
drill hanya boleh masuk sampai pada batas sisi potongnya karena
pada spiralnya tidak terdapat sudut bebas sehingga kalau
dipaksakan maka NC drill akan terjepit.
• Setelah lubang awal dibuat, mulailah pengeboran dengan
menggunakan mata bor. Jika lubang berukuran besar, maka
pengeboran dilakukan bertahap ( kira – kira 5 mm ).
26. PERAWATAN MESIN
• 1.Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan
gesekan.
• 2.Mesin harus dibersihkan setelah digunakan
• 3.Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.
• 4.T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus
dibersihkan.
• 5.Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah
dari berkarat
• 6.Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil)
sebelum memulai operasi.
• 7.Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran
• 8.Hindari pemakaian longgar