SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
1
ANALISIS JALUR
( PATH ANALYSIS )
2
ILUSTRASI 1
TINGKAT
DENDA
SIKAP
PENOLAKAN
PERILAKU
PENOLAKAN
KEPATUHAN
3
Analisis korelasi
 Analisis korelasi dapat digunakan untuk mengetahui
tingkat keeratan hubungan antar variabel, tidak ada
yang mempengaruhi (independen) & tidak ada yang
dipengaruhi (dependen)
 Dapat juga diterapkan pada independen  dependen
Sikap
penolakan
Sikap
acuh
4
Analisis regresi
 Regresi: upaya mempelajari hubungan antar variabel, dan tidak
pernah mempermasalahkan mengapa hubungan tersebut ada (atau
tidak ada) dan juga apakah hubungan antara Y dengan X dikarenakan
oleh X-nya itu sendiri atau faktor-faktor lain.
 Bilamana variabel yang terlibat lebih dari dua (banyak variabel), di
dalam analisis regresi juga tidak pernah dipermasalahkan struktur
hubungannya, dimana semua variabel bebas dianggap
berpengaruh langsung terhadap variabel tergantung.
TINGKAT
DENDA
SIKAP
PENOLAKAN
PERILAKU
PENOLAKAN
KEPATUHAN
5
ILUSTRASI 2
 Suatu penelitian berbentuk survey (observasional) bertujuan
ingin menguji model pengaruh beberapa variabel terhadap
variabel kinerja karyawan (telah dibahas pada analisis faktor)
 Sistem hubungan sbb:
Kepuasan
Loyalitas
Kinerja
Motivasi
6
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
PATH (1)
 PERTAMA (PERANCANGAN MODEL)
 Merancang model berdasarkan konsep dan
teori. Misal, secara teoritis :
 Variabel Motivasi berpengaruh terhadap
Kepuasan dan Loyalitas.
 Loyalitas dipengaruhi oleh Kepuasan.
 Variabel Kepuasan dan Loyalitas
berpengaruh terhadap Kinerja.
 Berdasarkan hubung-hubungan antar variabel
secara teoritis tersebut, dapat dibuat model
HIPOTETIK
7
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
PATH (1)
KONSTRUKSI DIAGRAM JALUR
8
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
PATH (1)
 Model tersebut juga dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan, sehingga membentuk sistem
persamaan / sistem persamaan simultan / model
struktural.
(1) Kepuasan = 0 + 1 Motivasi + 1
(2) Loyalitas = 0 + 1 Motivasi + 2 Kepuasan + 2
(3) Kinerja = 0 + 1 Kepuasan + 2 Loyalitas + 3
KONVERSI DIAGRAM JALUR KE PERSAMAAN
9
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
PATH (1)
 Atau bilamana sudah dibakukan :
(1) ZKepuasan = 0 + 1 ZMotivasi + 1
(2) ZLoyalitas = 0 + 1 ZMotivasi + 2 ZKepuasan + 2
(3) ZKinerja = 0 + 1 ZKepuasan + 2 ZLoyalitas + 3
 Mengingat model tersebut dikembangkan untuk
menjawab permasalahan penelitian dan berbasis
teori dan konsep, maka dinamakan model
hipotetik.
10
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
PATH (2)
 KEDUA (ASUMSI)
 Asumsi yang melandasi analisis path adalah :
 Di dalam model analisis path, hubungan antar variabel
adalah linier dan aditif
 Hanya model rekursif dapat dipertimbangkan, yaitu hanya
sistem aliran causal ke satu arah. Sedangkan pada model
yang mengandung causal bolak-balik tidak dapat dilakukan
analisis path.
 Data variabel endogen minimal dalam skala interval
 Observed variables diukur tanpa kesalahan
(instrumen pengukuran valid dan reliabel).
 Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi)
dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-
konsep yang relevan.
11
Pendugaan Parameter (Perhitungan Koefisien Jalur)
 Metode perhitungan koefisien jalur terdapat tiga cara:
 Pendekatan matriks korelasi; bila model tidak
berjenjang (p = Rx
-1 Ry)
 Koefisien regresi dilanjutkan dengan suatu perhitungan
matematik { pi = bi (Sxi / Sy)}
 Koefisien regresi standardize
 Pada tulisan ini dipilih metode yang terakhir, yaitu
regresi standardize, hal ini mengingat metode ini
yang dipandang paling sederhana.
 Di samping itu, perhitungan goodness of fit berupa
Koefisien Determinasi Total dapat dilakukan secara
sederhana, dan pelaksanaan Theory Triming dapat
dilakukan dengan mudah.
KETIGA
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
PATH (3)
12
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
PATH (3)
 KETIGA
 Pendugaan parameter: Koefisien regresi standardize
 Untuk anak panah bolak-balik , koefisiennya
merupakan koefisien korelasi, r dihitung seperti
biasanya)
 Untuk anak panah satu arah  digunakan
perhitungan regresi data standardize, secara parsiil
pada masing-masing persamaan.
 Metode yang digunakan adalah OLS, yaitu metode
kuadrat terkecil biasa. Hal ini dapat dilakukan
mengingat modelnya rekursif.
13
PENGARUH LANGSUNG DAN
TIDAK LANGSUNG (3)
 Koefisien pi dinamakan koefisien path pengaruh
langsung
 Sedangkan pengaruh tidak langsung dan pengaruh
total dihitung dengan cara :
 Pengaruh langsung Motivasi ke Kepuasan = p1
 Pengaruh tidak langsung Motivasi ke Kinerja melalui
Kepuasan = p1 x p4
 Pengaruh tidak langsung Kepuasan ke Kinerja
melalui Loyalitas = p3 x p5
 Pengaruh total adalah penjumlahan dari pengaruh
langsung dan seluruh pengaruh tidak langsung.
Pengaruh total Kepuasan ke kinerja = p4 + (p3 x p5)
= Pengaruh langsung + Pengaruh tidak langsung
14
ANALISIS PATH -
Pendugaan Parameter (3)
 Pendugaan parameter dengan Metode OLS,
dimana di dalam software SPSS dihitung melalui
analisis regresi, yaitu dilakukan pada masing-
masing persamaan secara sendiri-sendiri.
 Pertama, Regresi untuk persamaan :
Kepuasan = 0 + 1 Motivasi + 1
 Atau bilamana sudah dibakukan :
ZKepuasan = 0 + 1 ZMotivasi + 1
15
ANALISIS PATH -
Pendugaan Parameter (3)
16
ANALISIS PATH -
Pendugaan Parameter (3)
 Dengan demikian diperoleh model sebagai
berikut.
Kepuasan = -0.00097 + 0.547 Motivasi
 Atau bilamana sudah dibakukan :
ZKepuasan = 0.512 ZMotivasi
 Kedua, Regresi untuk persamaan :
Loyalitas = 0 + 1 Motivasi + 2 Kepuasan + 2
 Atau bilamana sudah dibakukan :
ZLoyalitas = 0 + 1 ZMotivasi + 2 ZKepuasan + 2
17
ANALISIS PATH -
Pendugaan Parameter (3)
18
ANALISIS PATH -
Pendugaan Parameter (3)
 Dengan demikian diperoleh model sebagai
berikut.
Loyalitas = -0.305 + 0.517 Motivasi + 0.136
Kepuasan
 Atau bilamana sudah dibakukan :
ZLoyalitas = 0.546 ZMotivasi + 0.154 ZKepuasan
 Ketiga, Regresi untuk persamaan :
Kinerja = 0 + 1 Kepuasan + 2 Loyalitas + 3
 Atau bilamana sudah dibakukan :
ZKinerja = 0 + 1 ZKepuasan + 2 ZLoyalitas + 3
19
ANALISIS PATH -
Pendugaan Parameter (3)
20
ANALISIS PATH -
Pendugaan Parameter (3)
 Dengan demikian, diperoleh model sebagai berikut.
Kinerja = -0.353 + 0.212 Kepuasan + 0.383 Loyalitas + 3
 Atau bilamana sudah dibakukan :
ZKinerja = 0.181 ZKepuasan + 0.313 ZLoyalitas + 3
 Berdasarkan model-model pengaruh tersebut, dapat disusun model
lintasan pengaruh sebagai berikut. Model lintasan ini disebut dengan
analisis path, dimana pengruh error ditentukan sebagai berikut :
21
ANALISIS PATH -
Pendugaan Parameter (3)
22
ANALISIS PATH -
Pendugaan Parameter (3)
 Analisis path dalam bentuk persamaan disajikan
sebagai berikut.
ZKepuasan = 0.512 ZMotivasi
ZLoyalitas = 0.546 ZMotivasi + 0.154 ZKepuasan
ZKinerja = 0.181 ZKepuasan + 0.313 ZLoyalitas + 3
23
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
PATH (4)
 KEEMPAT (VALIDITAS MODEL)
Koefisien Determinasi Total
 Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model di
ukur dengan :
 interpretasiya, mirip dengan interpretasi koefisien
determinasi (R2) pada analisis regresi.
 Untuk data ilustrasi diperoleh:
koefisien determinasi total = 1 – (0.859)2 (0.769)2 (0.942)2
= 0.6128
 keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model tersebut
adalah sebesar 61.28 %
 model hasil analisis dapat menjelaskan sebesar 61.28 % thdp
fenomena yg dikaji, sedangkan sisanya 38.72 % dijelaskan
oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam model) dan
error.
2
ep
2
2
e
2
1
e
2
m P
.
.
.
P
P
1
R 

24
VALIDITAS MODEL (4)
 Theory Triming
 Uji validasi koefisien path pada setiap jalur untuk
pengaruh langsung adalah sama dengan pada regresi,
menggunakan nilai p dari uji t, yaitu pengujian koefisien
regresi variabel dibakukan secara parsiil.
 Berdasarkan theory triming, maka jalur-jalur yang
nonsignifikan dabuang, sehingga diperoleh model yang
didukung (konfirmasi) oleh data empirik.
 Motivasi berpengaruh ke Kinerja bersifat tidak langsung
(indirect) yaitu melalui Loyalitas, dengan koefisien path
pengaruh tidak langsung = 0.546 x 0.313 = 0.171.
25
Theory Triming (4)
26
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
PATH (5)
 KELIMA (INTERPRETASI)
 Langkah terakhir di dalam analisis path adalah
melakukan interpretasi hasil analisis.
 Pertama dengan memperhatikan hasil
validitas model. Untuk data ilustrasi, diperoleh
informasi sebagai berikut :
 Berdasarkan koefisien determinasi total,
diperoleh bahwa model dapat menjelaskan
informasi yang terkandung di dalam data,
sebesar 61.28%. Angka ini cukup besar,
sehingga layak dilakukan interpretasi lebih lanjut.
 Lintasan pengaruh yang signifikan adalah dari
Motivasi ke Kinerja melalui Loyalitas.
27
INTERPRETASI (4)
 Kedua, hitung pengaruh total dari setiap variabel yang
mempunyai pengaruh kausal ke variabel endogen. Di
dalam ilustrasi, seandainya seluruh lintasan signifikan,
maka harus dihitung pengaruh total dari Motivasi,
Kepuasan dan Loyalitas terhadap Kinerja. Variabel
dengan pengaruh total terbesar adalah yang memiliki
pengaruh terkuat.
 Untuk data ILUSTRASI dapat dihasilkan informasi bahwa
upaya meningkatkan kinerja karyawan harus dilakukan
dengan cara meningkatkan Motivasi dan diikuti dengan
upaya agar karyawan lebih bersifat Loyal.
 Pada keadaan demikian variabel Loyalitas berfungsi
sebagai variabel intervening atau mediating.
 Pengaruh tidak langsung Motivasi ke Kinerja melalui
Loyalitas = 0.546 x 0.313 = 0.171
28
MANFAAT ANALISIS PATH
 Bilamana analisis path telah dilakukan
(berdasarkan sampel), maka dapat
dimanfaatkan untuk :
 Penjelasan (explanation) terhadap fenomena
yang dipelajari atau permasalahan yang
diteliti.
 Prediksi nilai variabel tergantung berdasarkan
nilai variabel bebas, yang mana prediksi
dengan analisis path ini bersifat kualitatif.
29
MANFAAT ANALISIS PATH
 Faktor determinan, yaitu penentuan variabel
bebas mana yang berpengaruh dominan
terhadap variabel tergantung. Dan juga dapat
digunakan untuk menelusuri mekanisme
(jalur-jalur) pengaruh variabel bebas terhadap
variabel tergantung.
 Pengujian model, menggunakan theory
triming, baik untuk uji keajegan konsep yang
sudah ada ataupun uji pengembangan konsep
baru.
30

More Related Content

What's hot

Sistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatifSistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatifAlorka 114114
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanVonny Effendi
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...Agus Melas Agues
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaFeri Chandra
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 
Pendekatan dan metode penelitian
Pendekatan dan metode penelitianPendekatan dan metode penelitian
Pendekatan dan metode penelitianNurul Faqih Isro'i
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2Dwi Mardianti
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
CONTOH BLUE PRINT DAN RUMUS EXCEL VALIDITAS
CONTOH BLUE PRINT DAN RUMUS EXCEL VALIDITAS CONTOH BLUE PRINT DAN RUMUS EXCEL VALIDITAS
CONTOH BLUE PRINT DAN RUMUS EXCEL VALIDITAS Nur Arifaizal Basri
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Abdulr0hman
 
Analisis+jalur
Analisis+jalurAnalisis+jalur
Analisis+jalurMis Wanto
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theorymankoma2012
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikeHilmawanAan
 
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERT
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERTPERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERT
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERTIskani kasim
 
Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2guestfda73f8
 

What's hot (20)

Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear RegressionStatistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
 
Sistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatifSistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatif
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi ganda
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Pendekatan dan metode penelitian
Pendekatan dan metode penelitianPendekatan dan metode penelitian
Pendekatan dan metode penelitian
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
CONTOH BLUE PRINT DAN RUMUS EXCEL VALIDITAS
CONTOH BLUE PRINT DAN RUMUS EXCEL VALIDITAS CONTOH BLUE PRINT DAN RUMUS EXCEL VALIDITAS
CONTOH BLUE PRINT DAN RUMUS EXCEL VALIDITAS
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Analisis+jalur
Analisis+jalurAnalisis+jalur
Analisis+jalur
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theory
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndike
 
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERT
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERTPERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERT
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERT
 
Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2
 

Similar to Analisis Jalur.ppt

Similar to Analisis Jalur.ppt (20)

Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Tugas analisa kuantitatif
Tugas  analisa kuantitatifTugas  analisa kuantitatif
Tugas analisa kuantitatif
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
 
Analisis jalur kel 4
Analisis jalur  kel 4Analisis jalur  kel 4
Analisis jalur kel 4
 
Analisis+jalur
Analisis+jalurAnalisis+jalur
Analisis+jalur
 
ppt analisis jalur statistika pendidikan
ppt analisis jalur statistika pendidikanppt analisis jalur statistika pendidikan
ppt analisis jalur statistika pendidikan
 
Tugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaTugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistika
 
Penelitian kuantitatif gab
Penelitian kuantitatif gabPenelitian kuantitatif gab
Penelitian kuantitatif gab
 
11 Sem -materi.pdf
11 Sem -materi.pdf11 Sem -materi.pdf
11 Sem -materi.pdf
 
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptxREGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
 
12714108.ppt
12714108.ppt12714108.ppt
12714108.ppt
 
MODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI
MODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRIMODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI
MODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Tugas bu ifana
Tugas bu ifanaTugas bu ifana
Tugas bu ifana
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
PPT STATDAS PATH ANALYSIS.pdf
PPT STATDAS PATH ANALYSIS.pdfPPT STATDAS PATH ANALYSIS.pdf
PPT STATDAS PATH ANALYSIS.pdf
 
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
 
Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)
 

Recently uploaded

MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../stfatimah131
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfSupianSauri8
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxmonikabudiman19
 

Recently uploaded (20)

Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 

Analisis Jalur.ppt

  • 3. 3 Analisis korelasi  Analisis korelasi dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel, tidak ada yang mempengaruhi (independen) & tidak ada yang dipengaruhi (dependen)  Dapat juga diterapkan pada independen  dependen Sikap penolakan Sikap acuh
  • 4. 4 Analisis regresi  Regresi: upaya mempelajari hubungan antar variabel, dan tidak pernah mempermasalahkan mengapa hubungan tersebut ada (atau tidak ada) dan juga apakah hubungan antara Y dengan X dikarenakan oleh X-nya itu sendiri atau faktor-faktor lain.  Bilamana variabel yang terlibat lebih dari dua (banyak variabel), di dalam analisis regresi juga tidak pernah dipermasalahkan struktur hubungannya, dimana semua variabel bebas dianggap berpengaruh langsung terhadap variabel tergantung. TINGKAT DENDA SIKAP PENOLAKAN PERILAKU PENOLAKAN KEPATUHAN
  • 5. 5 ILUSTRASI 2  Suatu penelitian berbentuk survey (observasional) bertujuan ingin menguji model pengaruh beberapa variabel terhadap variabel kinerja karyawan (telah dibahas pada analisis faktor)  Sistem hubungan sbb: Kepuasan Loyalitas Kinerja Motivasi
  • 6. 6 LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PATH (1)  PERTAMA (PERANCANGAN MODEL)  Merancang model berdasarkan konsep dan teori. Misal, secara teoritis :  Variabel Motivasi berpengaruh terhadap Kepuasan dan Loyalitas.  Loyalitas dipengaruhi oleh Kepuasan.  Variabel Kepuasan dan Loyalitas berpengaruh terhadap Kinerja.  Berdasarkan hubung-hubungan antar variabel secara teoritis tersebut, dapat dibuat model HIPOTETIK
  • 8. 8 LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PATH (1)  Model tersebut juga dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, sehingga membentuk sistem persamaan / sistem persamaan simultan / model struktural. (1) Kepuasan = 0 + 1 Motivasi + 1 (2) Loyalitas = 0 + 1 Motivasi + 2 Kepuasan + 2 (3) Kinerja = 0 + 1 Kepuasan + 2 Loyalitas + 3 KONVERSI DIAGRAM JALUR KE PERSAMAAN
  • 9. 9 LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PATH (1)  Atau bilamana sudah dibakukan : (1) ZKepuasan = 0 + 1 ZMotivasi + 1 (2) ZLoyalitas = 0 + 1 ZMotivasi + 2 ZKepuasan + 2 (3) ZKinerja = 0 + 1 ZKepuasan + 2 ZLoyalitas + 3  Mengingat model tersebut dikembangkan untuk menjawab permasalahan penelitian dan berbasis teori dan konsep, maka dinamakan model hipotetik.
  • 10. 10 LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PATH (2)  KEDUA (ASUMSI)  Asumsi yang melandasi analisis path adalah :  Di dalam model analisis path, hubungan antar variabel adalah linier dan aditif  Hanya model rekursif dapat dipertimbangkan, yaitu hanya sistem aliran causal ke satu arah. Sedangkan pada model yang mengandung causal bolak-balik tidak dapat dilakukan analisis path.  Data variabel endogen minimal dalam skala interval  Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliabel).  Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep- konsep yang relevan.
  • 11. 11 Pendugaan Parameter (Perhitungan Koefisien Jalur)  Metode perhitungan koefisien jalur terdapat tiga cara:  Pendekatan matriks korelasi; bila model tidak berjenjang (p = Rx -1 Ry)  Koefisien regresi dilanjutkan dengan suatu perhitungan matematik { pi = bi (Sxi / Sy)}  Koefisien regresi standardize  Pada tulisan ini dipilih metode yang terakhir, yaitu regresi standardize, hal ini mengingat metode ini yang dipandang paling sederhana.  Di samping itu, perhitungan goodness of fit berupa Koefisien Determinasi Total dapat dilakukan secara sederhana, dan pelaksanaan Theory Triming dapat dilakukan dengan mudah. KETIGA LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PATH (3)
  • 12. 12 LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PATH (3)  KETIGA  Pendugaan parameter: Koefisien regresi standardize  Untuk anak panah bolak-balik , koefisiennya merupakan koefisien korelasi, r dihitung seperti biasanya)  Untuk anak panah satu arah  digunakan perhitungan regresi data standardize, secara parsiil pada masing-masing persamaan.  Metode yang digunakan adalah OLS, yaitu metode kuadrat terkecil biasa. Hal ini dapat dilakukan mengingat modelnya rekursif.
  • 13. 13 PENGARUH LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG (3)  Koefisien pi dinamakan koefisien path pengaruh langsung  Sedangkan pengaruh tidak langsung dan pengaruh total dihitung dengan cara :  Pengaruh langsung Motivasi ke Kepuasan = p1  Pengaruh tidak langsung Motivasi ke Kinerja melalui Kepuasan = p1 x p4  Pengaruh tidak langsung Kepuasan ke Kinerja melalui Loyalitas = p3 x p5  Pengaruh total adalah penjumlahan dari pengaruh langsung dan seluruh pengaruh tidak langsung. Pengaruh total Kepuasan ke kinerja = p4 + (p3 x p5) = Pengaruh langsung + Pengaruh tidak langsung
  • 14. 14 ANALISIS PATH - Pendugaan Parameter (3)  Pendugaan parameter dengan Metode OLS, dimana di dalam software SPSS dihitung melalui analisis regresi, yaitu dilakukan pada masing- masing persamaan secara sendiri-sendiri.  Pertama, Regresi untuk persamaan : Kepuasan = 0 + 1 Motivasi + 1  Atau bilamana sudah dibakukan : ZKepuasan = 0 + 1 ZMotivasi + 1
  • 16. 16 ANALISIS PATH - Pendugaan Parameter (3)  Dengan demikian diperoleh model sebagai berikut. Kepuasan = -0.00097 + 0.547 Motivasi  Atau bilamana sudah dibakukan : ZKepuasan = 0.512 ZMotivasi  Kedua, Regresi untuk persamaan : Loyalitas = 0 + 1 Motivasi + 2 Kepuasan + 2  Atau bilamana sudah dibakukan : ZLoyalitas = 0 + 1 ZMotivasi + 2 ZKepuasan + 2
  • 18. 18 ANALISIS PATH - Pendugaan Parameter (3)  Dengan demikian diperoleh model sebagai berikut. Loyalitas = -0.305 + 0.517 Motivasi + 0.136 Kepuasan  Atau bilamana sudah dibakukan : ZLoyalitas = 0.546 ZMotivasi + 0.154 ZKepuasan  Ketiga, Regresi untuk persamaan : Kinerja = 0 + 1 Kepuasan + 2 Loyalitas + 3  Atau bilamana sudah dibakukan : ZKinerja = 0 + 1 ZKepuasan + 2 ZLoyalitas + 3
  • 20. 20 ANALISIS PATH - Pendugaan Parameter (3)  Dengan demikian, diperoleh model sebagai berikut. Kinerja = -0.353 + 0.212 Kepuasan + 0.383 Loyalitas + 3  Atau bilamana sudah dibakukan : ZKinerja = 0.181 ZKepuasan + 0.313 ZLoyalitas + 3  Berdasarkan model-model pengaruh tersebut, dapat disusun model lintasan pengaruh sebagai berikut. Model lintasan ini disebut dengan analisis path, dimana pengruh error ditentukan sebagai berikut :
  • 22. 22 ANALISIS PATH - Pendugaan Parameter (3)  Analisis path dalam bentuk persamaan disajikan sebagai berikut. ZKepuasan = 0.512 ZMotivasi ZLoyalitas = 0.546 ZMotivasi + 0.154 ZKepuasan ZKinerja = 0.181 ZKepuasan + 0.313 ZLoyalitas + 3
  • 23. 23 LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PATH (4)  KEEMPAT (VALIDITAS MODEL) Koefisien Determinasi Total  Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model di ukur dengan :  interpretasiya, mirip dengan interpretasi koefisien determinasi (R2) pada analisis regresi.  Untuk data ilustrasi diperoleh: koefisien determinasi total = 1 – (0.859)2 (0.769)2 (0.942)2 = 0.6128  keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model tersebut adalah sebesar 61.28 %  model hasil analisis dapat menjelaskan sebesar 61.28 % thdp fenomena yg dikaji, sedangkan sisanya 38.72 % dijelaskan oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam model) dan error. 2 ep 2 2 e 2 1 e 2 m P . . . P P 1 R  
  • 24. 24 VALIDITAS MODEL (4)  Theory Triming  Uji validasi koefisien path pada setiap jalur untuk pengaruh langsung adalah sama dengan pada regresi, menggunakan nilai p dari uji t, yaitu pengujian koefisien regresi variabel dibakukan secara parsiil.  Berdasarkan theory triming, maka jalur-jalur yang nonsignifikan dabuang, sehingga diperoleh model yang didukung (konfirmasi) oleh data empirik.  Motivasi berpengaruh ke Kinerja bersifat tidak langsung (indirect) yaitu melalui Loyalitas, dengan koefisien path pengaruh tidak langsung = 0.546 x 0.313 = 0.171.
  • 26. 26 LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PATH (5)  KELIMA (INTERPRETASI)  Langkah terakhir di dalam analisis path adalah melakukan interpretasi hasil analisis.  Pertama dengan memperhatikan hasil validitas model. Untuk data ilustrasi, diperoleh informasi sebagai berikut :  Berdasarkan koefisien determinasi total, diperoleh bahwa model dapat menjelaskan informasi yang terkandung di dalam data, sebesar 61.28%. Angka ini cukup besar, sehingga layak dilakukan interpretasi lebih lanjut.  Lintasan pengaruh yang signifikan adalah dari Motivasi ke Kinerja melalui Loyalitas.
  • 27. 27 INTERPRETASI (4)  Kedua, hitung pengaruh total dari setiap variabel yang mempunyai pengaruh kausal ke variabel endogen. Di dalam ilustrasi, seandainya seluruh lintasan signifikan, maka harus dihitung pengaruh total dari Motivasi, Kepuasan dan Loyalitas terhadap Kinerja. Variabel dengan pengaruh total terbesar adalah yang memiliki pengaruh terkuat.  Untuk data ILUSTRASI dapat dihasilkan informasi bahwa upaya meningkatkan kinerja karyawan harus dilakukan dengan cara meningkatkan Motivasi dan diikuti dengan upaya agar karyawan lebih bersifat Loyal.  Pada keadaan demikian variabel Loyalitas berfungsi sebagai variabel intervening atau mediating.  Pengaruh tidak langsung Motivasi ke Kinerja melalui Loyalitas = 0.546 x 0.313 = 0.171
  • 28. 28 MANFAAT ANALISIS PATH  Bilamana analisis path telah dilakukan (berdasarkan sampel), maka dapat dimanfaatkan untuk :  Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti.  Prediksi nilai variabel tergantung berdasarkan nilai variabel bebas, yang mana prediksi dengan analisis path ini bersifat kualitatif.
  • 29. 29 MANFAAT ANALISIS PATH  Faktor determinan, yaitu penentuan variabel bebas mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel tergantung. Dan juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung.  Pengujian model, menggunakan theory triming, baik untuk uji keajegan konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
  • 30. 30