SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan (K3)
Kerja
PENDAHULUAN
 Pekerjaan  resiko  pencegahan
resiko
 Ketrampilan melakukan tindakan
pertolongan pertama tetap diperlukan
untuk menghadapi kemungkinan
terjadinya kecelakaan.
KESELAMATAN KERJA
 Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa
kecelakaan
 Memberikan suasana atau lingkungan kerja
yang aman
 Dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas
dari segala macam bahaya
TUJUAN KESELAMATAN KERJA
 Mencegah/ mengadakan usaha pencegahan
agar karyawan tidak mendapat
luka/cidera/mati
 Tidak terjadinya kerugian / kerusakan pada
alat /material/produksi
 Upaya pengawasan thd 4 M yaitu :
manusia, material, mesin, metode kerja
yang dapat memberikan lingkungan kerja
aman dan nyaman sehingga tidak terjadi
kecelakaan
TUJUAN KESELAMATAN KERJA
Manusia
Mesin
Material
Metode
Lingkungan kerja
aman
Tidak ada
cidera
Tidak ada
kerusakan/
kerugian
PENGAWASAN
PRINSIP K3
 Setiap pekerjaan bisa dilakukan
dengan selamat
 Kecelakaan pasti ada sebabnya
 Penyebab kecelakaan harus
dicegah/ditiadakan
PRINSIP K3 (JSA)
Bekerja dengan aman dan selamat:
 Mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan
 Mengetahui langkah/tahapan pekerjaan
tersebut
 Mengetahui bahaya-bahaya nya
 Mengetahui cara mengendalikan bahaya-
bahaya tersebut
PENTINGNYA K3
 Menyelamatkan karyawan, dari :
sakit, kesedihan, kehilangan masa depan,
kehilangan gaji/nafkah
 Menyelamatkan keluarga, dari :
kesedihan, masa depan yg tak menentu,
kehilangan pendapatan
 Menyelamatkan perusahaan, dari :
kehilangan tenaga kerja, pengelauaran biaya akibat
kecelakaan, kehilangan waktu karena terhenti
kegiatan, melatih atau mengganti karyawan yang
celaka, bahkan bisa sampai terhentinya produksi
KESEHATAN KERJA
Adalah untuk melindungi karyawan dari segala hal
Yg dpt merugikan kesehatan akibat kerja.
Yang Perlu dilakukan, antara lain :
1. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan
a. Pekerja baru (kondisi awal kesehatan)
b. Pekerja lama (memantau kesehatan)
LANJUTAN KESEHATAN KERJA
2. Lingkungan Tempat Kerja
a. Debu : mengganggu saluran pernafasan
b. Bising : mengganggu fungsi pendengaran
c. Pencahayaan : mengganggu daya penglihatan
d. Getaran : mengganggu fungsi persendian
e. Gas-gas beracun/berbahaya
bisa langsung mematikan manusia
3. Ergonomi :
- tempat duduk
- alat kerja
- dimensi tempat kerja
KECELAKAAN………?
Adalah suatu kejadian yang, antara lain :
 Tidak direncanakan
 Tidak diinginkan
 Tidak diduga
 Terjadi kapan saja
 Dimana saja
 Menimpa siapa saja
JENIS-JENIS KECELAKAAN
 Terjatuh/tergelincir
 Terpukul
 Terbentur
 Terjepit
 Terkena aliran listrik
 Kemasukan benda
 dll
KLASIFIKASI KECELAKAAN
1. Luka Ringan
Bila kurang 3 minggu pekerja sudah dapat
bekerja kembali ke tempat semula
2. Luka Berat
- lebih dari 3 minggu pekerja baru dapat kerja
ke tempat semula
- cacat tetap shg tdk kerja seperti semula
- patah/retak/dislokasi
3. Mati
Apabila mati dalam waktu 24 jam sejak
kecelakaan itu terjadi
PIRAMIDA KECELAKAAN
Cedera Serius / Kematian
Cedera Sedang / LTI
Cedera Ringan / Property Damage
Near-Miss / Hampir Insiden
Kondisi dan Tindakan
Tidak aman
20.000
600
30
10
1
PENDORONG KECELAKAAN
Hal-hal yang menyebabkan
atau menimbulkan TTA
dan KTA (sering disebut
juga dengan istilah
Penyebab Dasar)
Sedangkan penyebab langsung
dari kecelakaan, adl karena :
• Tindakan Tidak Aman
(TTA)
• Kondisi Tidak Aman (KTA)
PENYEBAB KECELAKAAN
Teori ……HW Heinrich
A. Tindakan tidak aman (TTA) 88%
- Tdk memakai APD
- Tdk mengikuti prosedure kerja
- Tidak mengikuti peraturan keselamatan
kerja
- Bekerja sambil bergurau
B. Kondisi tidak aman (KTA) 10%
- Lantai kerja licin/berceceran oli-oli
- Tempat kerja berserakan barang-barang
- Pencahayaan yang kurang
- Kondisi tempat kerja berdebu
C. Takdir/Nasib/Lain-lain (2%)
CEDERA/KERUSAKAN
BIAYA
PENYEBAB KECELAKAAN
TEORI DOMINO
KURANGNYAPENGAWASAN
CEDERA/KERUSAKAN
BIAYA
PENYEBAB KECELAKAAN
TEORI DOMINO
PROGRAM K3
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN
A. Biaya Langsung
- biaya kompensasi
- biaya perawatan/pengobatan
- biaya reparasi peralatan
- biaya penyelidikan
B. Biaya Tidak Langsung
- Kehilangan waktu dari teman teman sekerja krn pekerjaan terhenti
- Kehilangan waktu karena karyawan lain menolong korban
- Kehilangan waktu untuk persoalkan apa yang baru terjadi
- Biaya pelatihan ulang dan hilang waktu kerja
Kesehatan Kerja dan P3K
 setiap tempat kerja harus memiliki
petugas P3K [First Aider]
 setiap pekerja memiliki keterampilan
dalam melakukan pertolongan
pertama
TUJUAN FIRST AID DI TEMPAT KERJA
 Menyelamatkan jiwa di tempat kerja.
 Memberikan rasa nyaman dan
menunjang proses penyembuhan.
 Mencegah terjadinya hal yang lebih
buruk pada korban.
 Menenangkan penderita atau korban
yang terluka di tempat kerja.
KASUS-KASUS KECELAKAAN KERJA
DAN
PERTOLONGAN PERTAMANYA
Prinsip-Prinsip dasar
1. Jangan pindahkan! Pindahkan
hanya bila…
2. Ber TINDAK lah dengan CEPAT apabila
penderita mengalami pendarahan,
kesulitan bernapas, luka bakar atau
kejutan (SYOK).
 3. Jangan berikan cairan apapun
kepada penderita yang pingsan atau
setengah pingsan. Karena …
 4. Jangan berikan alkohol pada
penderita yang mengalami luka parah.
NO !!!
1. Penderita
Syok/Terkejut
 Seseorang mengalami syok, wajahnya akan tampak
pucat, tubuhnya dingin dan berkeringat. Nafasnya
cepat.
Penanganan :
1. Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan
kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada kepala,
kecuali apabila terdapat luka di kepalanya.
2. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai
terlalu panas untuknya.
3. Berikan minuman gula kepada penderita apabila
penderita dalam keadaan benar-benar sadar
2. Tersedak
Makanan
 Berdirilah di belakang penderita dan
peluklah pinggangnya dengan kedua
tangan. kepalkan tangan anda dan tekan
kepala ini pada perut bagian atas,tepat
dibawah tulang iga dan diatas pusat. Tarik
kuat-kuat kepalkan tangan anda ke arah
atas. Ulangi beberapa kali hingga
makanan keluar dari tenggorokan
penderita.
Video
3. Bahan Kimia Atau Serangga
Mengenai Mata
 Baringkan korban dan tuangkan air steril ke
dalam matanya
 Jika serangga yang mengenai mata, ambillah
dengan ujung saputangan bersih.
4. Sengatan Serangga
 Sengatan lebah, jika bengkak telah
muncul, kompreslah segera dengan es.
5. Keracunan
 Berilah minum sebanyak mungkin hingga
korban bisa muntah, dan bawalah ke
dokter.
6. LUKA BAKAR
 Alirkan/siram dengan air biasa/air
mengalir ditempat yang terbakar, jika
lukanya masih tahap pertama, hingga rasa
sakit hilang.
 Jika lukanya sudah melepuh, bawa ke
rumah sakit.
7. Luka lecet/gores/tersayat
 Cucilah dengan air dan tutuplah luka
dengan plester atau band aid. Namun jika
luka gores/robek terlalu besar, harus
segera ditangani dokter.
8. PERDARAHAN
 Hentikan pendarahan dengan cara
menekan luka atau sekitar luka. Tekan
terus-menerus. Jangan melepas tekanan
tiap sebentar hanya untuk melihat apakah
pendarahan sudah berhenti.
 Apabila setelah diberikan tekanan
pendarahan masih belum berhenti,
mungkin nadi atau pembuluh darah
balik terputus, tekan nadi yang di
dekat luka, untuk menghentikan
aliran darah dari jantung ke tempat
lain. Segera bawa ke dokter !!
9. Patah Tulang
 Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan
korban jika belum mahir melakukannya.
 Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh
diusung dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas
alas keras.
 Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah
hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat dan
dibawa ke dokter.
 Untuk patah tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat
atau setumpuk Koran guna menyangga, dan balutlah
sebelum memperoleh pertolongan dokter.
10. Terkilir
 Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi
dari bagian tubuh lainnya, untuk
mencegah pembengkakan, lalu SEGERA
meminta pertolongan ahli atau dokter.
Khusus untuk lutut yang terkilir, segera
bawa ke dokter.
11. Gangguan nafas atau
bahkan sampai henti nafas
Untuk mengenal gangguan pada sistem
pernapasan digunakan tahap pemeriksaan
dan penanganan sebagai berikut :
1.Penolong mengetahui apakah penderita masih
bernapas atau tidak. Tindakan ini dilakukan
dengan cara yang sederhana yaitu
LDR(Lihat,Dengar,Rasakan hembusan nafas
korban).
2.Bila sulit bernapas/bahkan tidak bernapas
SEGERA cari bantuan.
3.Bebaskan jalan napas dengan menarik
lidah ke luar, mengeluarkan benda asing
dalam rongga mulut (gunakan kedua jari)
Bila henti nafas dan henti jantung
 maka harus dilakukan pemberian
pernapasan buatan dari mulut ke mulut
(mouth-to-mouth) dan kompresi dada.
Tindakan ini harus dilatih menggunakan
alat peraga (boneka) secara periodik.
 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Pernafasan Buatan Mulut ke Mulut
 Baringkan penderita dalam posisi terlentang. Buka mulut
penderita dengan cara menguakkan rahangnya. Jaga
agar selama dilakukan pernafasan buatan mulut selalu
dalam keadaan terbuka. Tutup lubang hidung penderita.
Tiup mulut penderita dan lepaskan mulut anda dari
mulut penderita serta perhatikan apakah mulut
penderita mengeluarkan kembali udara yang anda
tiupkan. Jika tidak, periksa sekali lagi barangkali masih
terdapat sesuatu yang menghalangi pernafasan di dalam
mulut penderita. Berikan 2x napas bantuan
kemudian 
Resusitasi Jantung Paru (RJP)
 Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Letakkan kedua telapak tangan anda
dalam posisi saling bertumpuk di bagian
paling bawah dada penderita. Tekan
dengan telapak tangan bawah sedalam
kurang lebih 5 cm. Ulangi tekanan.
Lakukan dengan frekuensi minimal 100x
per menit.
MARI KITA SAKSIKAN KLIP INI
Presentasi first-aid
Presentasi first-aid

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

First Aid Training
First Aid TrainingFirst Aid Training
First Aid Training
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
 
investigasi kecelakaan
investigasi kecelakaaninvestigasi kecelakaan
investigasi kecelakaan
 
Bidai.ppt
Bidai.pptBidai.ppt
Bidai.ppt
 
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RSKONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
 
P3K
P3KP3K
P3K
 
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vtKebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
Kebijakan dan regulasi tot k3 rs edit dir 28 feb .pptx edit vt
 
Basic life support dr. Mustajir
Basic life support  dr. MustajirBasic life support  dr. Mustajir
Basic life support dr. Mustajir
 
13 Basic Life Support
13 Basic Life Support13 Basic Life Support
13 Basic Life Support
 
Pertolongan pertama tot sheila
Pertolongan pertama tot sheilaPertolongan pertama tot sheila
Pertolongan pertama tot sheila
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
 
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi KorbanKB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
Fatigue management (2013)
Fatigue management (2013)Fatigue management (2013)
Fatigue management (2013)
 
Job Safety Analysis
Job Safety AnalysisJob Safety Analysis
Job Safety Analysis
 
BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD) TLM_2023.pdf
BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD) TLM_2023.pdfBANTUAN HIDUP DASAR ( BHD) TLM_2023.pdf
BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD) TLM_2023.pdf
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 

Similar to Presentasi first-aid

PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptsobrialim
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptQualityHSE1
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppttheokalvari
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptnazellea
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)AlamAlsaharaIndonesi
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptsisworo5
 
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptxMateri Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptxDeriNurrahman2
 
Initial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat daruratInitial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat daruratpuskesmas mojoagung
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptxPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptxWilkerBerau
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)mokhtar
 
Pertolongan Cemas (First Aid)
Pertolongan Cemas (First Aid)Pertolongan Cemas (First Aid)
Pertolongan Cemas (First Aid)asfaasyari
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02leena leena
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanrickygunawan84
 
Materi Edukasi K3 Internal_TW2_Pertolongan Pertama.pptx
Materi Edukasi K3 Internal_TW2_Pertolongan Pertama.pptxMateri Edukasi K3 Internal_TW2_Pertolongan Pertama.pptx
Materi Edukasi K3 Internal_TW2_Pertolongan Pertama.pptxIkmalKhairiansa1
 

Similar to Presentasi first-aid (20)

Pertolongan Pertama.pptx
Pertolongan Pertama.pptxPertolongan Pertama.pptx
Pertolongan Pertama.pptx
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
P3K.ppt
P3K.pptP3K.ppt
P3K.ppt
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptxMateri Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
 
P3K.ppt
P3K.pptP3K.ppt
P3K.ppt
 
Penampilan Diri
Penampilan DiriPenampilan Diri
Penampilan Diri
 
Initial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat daruratInitial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat darurat
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptxPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
 
Pertolongan Cemas (First Aid)
Pertolongan Cemas (First Aid)Pertolongan Cemas (First Aid)
Pertolongan Cemas (First Aid)
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
 
bhd.pdf
bhd.pdfbhd.pdf
bhd.pdf
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
 
Materi Edukasi K3 Internal_TW2_Pertolongan Pertama.pptx
Materi Edukasi K3 Internal_TW2_Pertolongan Pertama.pptxMateri Edukasi K3 Internal_TW2_Pertolongan Pertama.pptx
Materi Edukasi K3 Internal_TW2_Pertolongan Pertama.pptx
 

Recently uploaded

Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 

Recently uploaded (20)

Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 

Presentasi first-aid

  • 1. Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan (K3) Kerja
  • 2. PENDAHULUAN  Pekerjaan  resiko  pencegahan resiko  Ketrampilan melakukan tindakan pertolongan pertama tetap diperlukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kecelakaan.
  • 3. KESELAMATAN KERJA  Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa kecelakaan  Memberikan suasana atau lingkungan kerja yang aman  Dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya
  • 4. TUJUAN KESELAMATAN KERJA  Mencegah/ mengadakan usaha pencegahan agar karyawan tidak mendapat luka/cidera/mati  Tidak terjadinya kerugian / kerusakan pada alat /material/produksi  Upaya pengawasan thd 4 M yaitu : manusia, material, mesin, metode kerja yang dapat memberikan lingkungan kerja aman dan nyaman sehingga tidak terjadi kecelakaan
  • 5. TUJUAN KESELAMATAN KERJA Manusia Mesin Material Metode Lingkungan kerja aman Tidak ada cidera Tidak ada kerusakan/ kerugian PENGAWASAN
  • 6. PRINSIP K3  Setiap pekerjaan bisa dilakukan dengan selamat  Kecelakaan pasti ada sebabnya  Penyebab kecelakaan harus dicegah/ditiadakan
  • 7. PRINSIP K3 (JSA) Bekerja dengan aman dan selamat:  Mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan  Mengetahui langkah/tahapan pekerjaan tersebut  Mengetahui bahaya-bahaya nya  Mengetahui cara mengendalikan bahaya- bahaya tersebut
  • 8. PENTINGNYA K3  Menyelamatkan karyawan, dari : sakit, kesedihan, kehilangan masa depan, kehilangan gaji/nafkah  Menyelamatkan keluarga, dari : kesedihan, masa depan yg tak menentu, kehilangan pendapatan  Menyelamatkan perusahaan, dari : kehilangan tenaga kerja, pengelauaran biaya akibat kecelakaan, kehilangan waktu karena terhenti kegiatan, melatih atau mengganti karyawan yang celaka, bahkan bisa sampai terhentinya produksi
  • 9. KESEHATAN KERJA Adalah untuk melindungi karyawan dari segala hal Yg dpt merugikan kesehatan akibat kerja. Yang Perlu dilakukan, antara lain : 1. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan a. Pekerja baru (kondisi awal kesehatan) b. Pekerja lama (memantau kesehatan)
  • 10. LANJUTAN KESEHATAN KERJA 2. Lingkungan Tempat Kerja a. Debu : mengganggu saluran pernafasan b. Bising : mengganggu fungsi pendengaran c. Pencahayaan : mengganggu daya penglihatan d. Getaran : mengganggu fungsi persendian e. Gas-gas beracun/berbahaya bisa langsung mematikan manusia 3. Ergonomi : - tempat duduk - alat kerja - dimensi tempat kerja
  • 11. KECELAKAAN………? Adalah suatu kejadian yang, antara lain :  Tidak direncanakan  Tidak diinginkan  Tidak diduga  Terjadi kapan saja  Dimana saja  Menimpa siapa saja
  • 12. JENIS-JENIS KECELAKAAN  Terjatuh/tergelincir  Terpukul  Terbentur  Terjepit  Terkena aliran listrik  Kemasukan benda  dll
  • 13. KLASIFIKASI KECELAKAAN 1. Luka Ringan Bila kurang 3 minggu pekerja sudah dapat bekerja kembali ke tempat semula 2. Luka Berat - lebih dari 3 minggu pekerja baru dapat kerja ke tempat semula - cacat tetap shg tdk kerja seperti semula - patah/retak/dislokasi 3. Mati Apabila mati dalam waktu 24 jam sejak kecelakaan itu terjadi
  • 14.
  • 15. PIRAMIDA KECELAKAAN Cedera Serius / Kematian Cedera Sedang / LTI Cedera Ringan / Property Damage Near-Miss / Hampir Insiden Kondisi dan Tindakan Tidak aman 20.000 600 30 10 1
  • 16.
  • 17. PENDORONG KECELAKAAN Hal-hal yang menyebabkan atau menimbulkan TTA dan KTA (sering disebut juga dengan istilah Penyebab Dasar) Sedangkan penyebab langsung dari kecelakaan, adl karena : • Tindakan Tidak Aman (TTA) • Kondisi Tidak Aman (KTA)
  • 18. PENYEBAB KECELAKAAN Teori ……HW Heinrich A. Tindakan tidak aman (TTA) 88% - Tdk memakai APD - Tdk mengikuti prosedure kerja - Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja - Bekerja sambil bergurau B. Kondisi tidak aman (KTA) 10% - Lantai kerja licin/berceceran oli-oli - Tempat kerja berserakan barang-barang - Pencahayaan yang kurang - Kondisi tempat kerja berdebu C. Takdir/Nasib/Lain-lain (2%)
  • 21. GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
  • 22. BIAYA KECELAKAAN A. Biaya Langsung - biaya kompensasi - biaya perawatan/pengobatan - biaya reparasi peralatan - biaya penyelidikan B. Biaya Tidak Langsung - Kehilangan waktu dari teman teman sekerja krn pekerjaan terhenti - Kehilangan waktu karena karyawan lain menolong korban - Kehilangan waktu untuk persoalkan apa yang baru terjadi - Biaya pelatihan ulang dan hilang waktu kerja
  • 23. Kesehatan Kerja dan P3K  setiap tempat kerja harus memiliki petugas P3K [First Aider]  setiap pekerja memiliki keterampilan dalam melakukan pertolongan pertama
  • 24. TUJUAN FIRST AID DI TEMPAT KERJA  Menyelamatkan jiwa di tempat kerja.  Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.  Mencegah terjadinya hal yang lebih buruk pada korban.  Menenangkan penderita atau korban yang terluka di tempat kerja.
  • 26. Prinsip-Prinsip dasar 1. Jangan pindahkan! Pindahkan hanya bila…
  • 27. 2. Ber TINDAK lah dengan CEPAT apabila penderita mengalami pendarahan, kesulitan bernapas, luka bakar atau kejutan (SYOK).
  • 28.  3. Jangan berikan cairan apapun kepada penderita yang pingsan atau setengah pingsan. Karena …
  • 29.  4. Jangan berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka parah. NO !!!
  • 30. 1. Penderita Syok/Terkejut  Seseorang mengalami syok, wajahnya akan tampak pucat, tubuhnya dingin dan berkeringat. Nafasnya cepat. Penanganan : 1. Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada kepala, kecuali apabila terdapat luka di kepalanya. 2. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas untuknya. 3. Berikan minuman gula kepada penderita apabila penderita dalam keadaan benar-benar sadar
  • 31. 2. Tersedak Makanan  Berdirilah di belakang penderita dan peluklah pinggangnya dengan kedua tangan. kepalkan tangan anda dan tekan kepala ini pada perut bagian atas,tepat dibawah tulang iga dan diatas pusat. Tarik kuat-kuat kepalkan tangan anda ke arah atas. Ulangi beberapa kali hingga makanan keluar dari tenggorokan penderita.
  • 32. Video
  • 33. 3. Bahan Kimia Atau Serangga Mengenai Mata  Baringkan korban dan tuangkan air steril ke dalam matanya  Jika serangga yang mengenai mata, ambillah dengan ujung saputangan bersih.
  • 34. 4. Sengatan Serangga  Sengatan lebah, jika bengkak telah muncul, kompreslah segera dengan es.
  • 35. 5. Keracunan  Berilah minum sebanyak mungkin hingga korban bisa muntah, dan bawalah ke dokter.
  • 36. 6. LUKA BAKAR  Alirkan/siram dengan air biasa/air mengalir ditempat yang terbakar, jika lukanya masih tahap pertama, hingga rasa sakit hilang.  Jika lukanya sudah melepuh, bawa ke rumah sakit.
  • 37. 7. Luka lecet/gores/tersayat  Cucilah dengan air dan tutuplah luka dengan plester atau band aid. Namun jika luka gores/robek terlalu besar, harus segera ditangani dokter.
  • 38. 8. PERDARAHAN  Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka. Tekan terus-menerus. Jangan melepas tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat apakah pendarahan sudah berhenti.
  • 39.  Apabila setelah diberikan tekanan pendarahan masih belum berhenti, mungkin nadi atau pembuluh darah balik terputus, tekan nadi yang di dekat luka, untuk menghentikan aliran darah dari jantung ke tempat lain. Segera bawa ke dokter !!
  • 40. 9. Patah Tulang  Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan korban jika belum mahir melakukannya.  Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh diusung dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas alas keras.  Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat dan dibawa ke dokter.  Untuk patah tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat atau setumpuk Koran guna menyangga, dan balutlah sebelum memperoleh pertolongan dokter.
  • 41. 10. Terkilir  Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk mencegah pembengkakan, lalu SEGERA meminta pertolongan ahli atau dokter. Khusus untuk lutut yang terkilir, segera bawa ke dokter.
  • 42. 11. Gangguan nafas atau bahkan sampai henti nafas Untuk mengenal gangguan pada sistem pernapasan digunakan tahap pemeriksaan dan penanganan sebagai berikut : 1.Penolong mengetahui apakah penderita masih bernapas atau tidak. Tindakan ini dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu LDR(Lihat,Dengar,Rasakan hembusan nafas korban).
  • 43. 2.Bila sulit bernapas/bahkan tidak bernapas SEGERA cari bantuan. 3.Bebaskan jalan napas dengan menarik lidah ke luar, mengeluarkan benda asing dalam rongga mulut (gunakan kedua jari)
  • 44. Bila henti nafas dan henti jantung  maka harus dilakukan pemberian pernapasan buatan dari mulut ke mulut (mouth-to-mouth) dan kompresi dada. Tindakan ini harus dilatih menggunakan alat peraga (boneka) secara periodik.  Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
  • 45. Pernafasan Buatan Mulut ke Mulut  Baringkan penderita dalam posisi terlentang. Buka mulut penderita dengan cara menguakkan rahangnya. Jaga agar selama dilakukan pernafasan buatan mulut selalu dalam keadaan terbuka. Tutup lubang hidung penderita. Tiup mulut penderita dan lepaskan mulut anda dari mulut penderita serta perhatikan apakah mulut penderita mengeluarkan kembali udara yang anda tiupkan. Jika tidak, periksa sekali lagi barangkali masih terdapat sesuatu yang menghalangi pernafasan di dalam mulut penderita. Berikan 2x napas bantuan kemudian 
  • 46. Resusitasi Jantung Paru (RJP)  Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) Letakkan kedua telapak tangan anda dalam posisi saling bertumpuk di bagian paling bawah dada penderita. Tekan dengan telapak tangan bawah sedalam kurang lebih 5 cm. Ulangi tekanan. Lakukan dengan frekuensi minimal 100x per menit.
  • 47.
  • 48. MARI KITA SAKSIKAN KLIP INI