Membahas 10 pesan dalam Pedoman Gizi Seimbang yang terkait dengan pencegahan anemia.
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
Paparan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan oleh Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS, Dosen Fakultas Ekologi Manusia, IPB University dalam Kuliah Online Akademi Desa #34 24 Juli 2020
Dipresentasikan pada:
“Diskusi Ketahanan Pangan”
Oleh LISUMA (Lingkar Studi Mahasiswa)
Kamis, 27 September 2012, Pukul 18.00-20.00
Jln Wijaya Timur Jakarta
KONSEP DASARILMU GIZI
Asyifa R.A.
Pengertian Gizi
Di Indonesia, istilah gizi diadopsi dari bahasa Arab, yaitu “ghiza” yang dalam dialek mesir dibaca ghizi, artinya makanan yang menyehatkan
(Ilmu Gizi, Teori dan Aplikasi, 2017)
Perkembangan Ilmu Gizi
perjalanan sejarah perkembangan ilmu gizi dikelompokkan dalam 6 era utama:
Penyakit yang Berhubungan dengan Defisiensi dan Kelebihan Gizi
Under-nutrition(Malnutrisi)
Gizi Kurang (Undernutrition)
Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Pada tahun 1988, James, Ferro Luzzi, dn Waterlow membuat perbedaan:
Yang terjadi pada Kekurangan Energi Kronis
Untuk mengidentifikasi KEK:
Over-Nutrition I (Obesitas)
Obesitas ketidakseimbangan energi
Klasifikasi untuk obesitas:
Dampak obesitasbagi kesehatan:
Penilaian Risiko
Lingkar pinggang berkorelasi dengan jumlah lemak viseral
Lingkar pinggang yang lebih dari 102 cm pada laki-laki dan 88 cm pada perempuan berhubungan dengan peningkatan risiko komplikasi metabolisme
Over-Nutrition II(kelebihan vitamin dan mineral)
“Peningkatan ketersediaan makanan fortifikasi dan peningkatan konsumsi suplemen makanan mempunyai dampak yang merugikan bagi kesehatan terutama akibat kelebihan konsumsi vitamin dan mineral”
Membahas 10 pesan dalam Pedoman Gizi Seimbang yang terkait dengan pencegahan anemia.
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
Paparan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan oleh Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS, Dosen Fakultas Ekologi Manusia, IPB University dalam Kuliah Online Akademi Desa #34 24 Juli 2020
Dipresentasikan pada:
“Diskusi Ketahanan Pangan”
Oleh LISUMA (Lingkar Studi Mahasiswa)
Kamis, 27 September 2012, Pukul 18.00-20.00
Jln Wijaya Timur Jakarta
KONSEP DASARILMU GIZI
Asyifa R.A.
Pengertian Gizi
Di Indonesia, istilah gizi diadopsi dari bahasa Arab, yaitu “ghiza” yang dalam dialek mesir dibaca ghizi, artinya makanan yang menyehatkan
(Ilmu Gizi, Teori dan Aplikasi, 2017)
Perkembangan Ilmu Gizi
perjalanan sejarah perkembangan ilmu gizi dikelompokkan dalam 6 era utama:
Penyakit yang Berhubungan dengan Defisiensi dan Kelebihan Gizi
Under-nutrition(Malnutrisi)
Gizi Kurang (Undernutrition)
Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Pada tahun 1988, James, Ferro Luzzi, dn Waterlow membuat perbedaan:
Yang terjadi pada Kekurangan Energi Kronis
Untuk mengidentifikasi KEK:
Over-Nutrition I (Obesitas)
Obesitas ketidakseimbangan energi
Klasifikasi untuk obesitas:
Dampak obesitasbagi kesehatan:
Penilaian Risiko
Lingkar pinggang berkorelasi dengan jumlah lemak viseral
Lingkar pinggang yang lebih dari 102 cm pada laki-laki dan 88 cm pada perempuan berhubungan dengan peningkatan risiko komplikasi metabolisme
Over-Nutrition II(kelebihan vitamin dan mineral)
“Peningkatan ketersediaan makanan fortifikasi dan peningkatan konsumsi suplemen makanan mempunyai dampak yang merugikan bagi kesehatan terutama akibat kelebihan konsumsi vitamin dan mineral”
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
Metabolisme merupakan reaksi dalam sel yang dikatalisis oleh enzim-enzim. Pada umumnya, metabolisme terdiri dari proses sintesis materi yang biasa disebut anabolisme dan proses pembongkaran materi yang biasa disebut dengan katabolisme. Materi yang direaksikan yaitu berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Untuk mengoptimalkan terjadinya reaksi diatas diperlukan adanya senyawa yang berfungsi sebagai katalis. Mineral dan vitamin merupakan katalis reaksi tersebut.
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan kebutuhannya, mineral dibagi menjadi 2, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
4. Zat Gizi (Nutrients)
Ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan.
6. Karbohidrat merupakan nama kelompok
zat-zat organik yang mempunyai struktur
molekul yang bereda-beda, meski terdpat
persmaan-persamaan dari sudut kimia dan
fungsinya. Karbohidrat terdiri atas unsur-unsur
Karbon Hidrogen dan Oksigen yang
mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n. Dari sudut
fungsi, karbohidrat adalah penghasil utama
energi dalam makanan maupun di dalam
tubuh.
7. Monosakarida (Glukosa,
fruktosa, galaktosa)
Disakarida (sukrosa,
maltosa, laktosa)
Polisakarida (pati,
dekstrin, glikogen)
Karbohidrat di dalam
makanan
Sumber-sumber
karohidrat
Tumbuhtumbuhan
hewan
Penentuan
karbohidrat dalam
makanan
8. KADAR KAROHIDRAT DI DALAM BEBERAPA JENIS
BAHAN MAKANAN
Bahan makanan
CHO g/100g
Bahan makanan
CHO g/100g
Beras giling
Kacang bogor
Kacang ijo
Kacang kedele kering
Kacang tanah kering
terkupas
78,9
65,0
62,9
34,8
Ayam
Daging sapi
Hati sapi
Telur ayam
Telur bebek
Ikan bandeng
0
0
6,0
0,7
0,8
0
Onom
Sagu
Tahu
Tempe
Tapioka
22,6
84,7
1,6
12,7
88,2
Ikan gabus
Kepiting
Kerang
Teri bubuk
0
14,4
3,6
1,8
Klewek
Buah sawo
Pisang
Papaya
Salak
54,2
22,4
23,0
12,2
20,9
Bayam
Daun singkong
Daun ketela
Daun kangkung
42,8
6,5
13,0
10,4
5,4
9.
10. 3. Kebutuhan akan karbohidrat
4. Penyakit-penyakit yang
berbuhubungan dengan
karbohidrat
a. Kekurangan Kalori dan Protein
b. Obesitas (kegemukan)
c. Diabetes Melitus
d. Lactose Intolerance
11. Protein merupakan zat gizi yang sangat
penting, karena yang paling erat hubungannya
dengan proses-proses kehidupan. Molekul
protein mengandung unsur-unsur C,H,O dan
unsur khusus yang terdapat di protein dan tidak
terdapat di dalam molekul karbohidrat dan
lemak ialah Nitrogen (N).
1. Asam amino 1
2. Struktur Protein
a. Jenis-jenis Protein
-Berdasarkan komponen-komponen yang
menyusun protein
a. Protein bersahaja (Simple Protein)
12. b. Protein kompleks
c. Protein Derivat
- Berdasarkan Sumbernya, protein di klasifikasikan
menjadi:
a. Protein Hewani
b. Protein Nabati
- Berdasarkan fungsi fisioologinya:
a. Protein Sempurna
b. Protein setengah sempurna
c. Protein tidak sempurna
13. Sumber Protein
Bahan Makanan
Sumber Protein
Hewani
Daging
Hati
Babat
Jeroan, iso
Daging Kelinci
Ikan Segar
Kerang
Udang Segar
Ayam
Telur
Susu Sapi
Prot. G%
18, 8
19, 7
17, 6
14, 0
16, 6
21, 0
18, 2
12, 8
18, 2
12,8
3,2
Bahan Makanan
Sumber Protein
Botani
Prot. G%
Kacang kedelai,
kering
34, 9
Kacang Ijo
Kacang tanah
Beras
Jagung, panen lama
Terigu, tepung
Jampang
Kenari
Kelapa
Daun singkong
Singkong, tapioca
22, 3
25, 3
7,4
9,2
8,9
6,2
15, 0
3,4
6,8
1,1
14. b. Kualitas protein. Bernilai gizi protein
e. Parameter untuk menilai kualitas protein
(1) Skor kimia atau skor protein
(2) protein efficieny ratio (PER)
(3) Net Protein Utilization (NPU)
(4) NDpCai%
15. 3. Fungsi Protein
Fungsi protein sangat erat hubungannya dengan
hayat hidup sel. Dapat dikatakan bahwa setiap
gerak hidup sel selalu bersangkutan dengan fungsi
protein. Protein juga berfungsi dalam mekanisme
pertahan tubuhh melawan berbagai mikroba dan
zat toksik lain yang datang dari luar dan masuk ke
dalam milieu interieur tubuh. Sebagai zat-zat
pengatur. Salh satu submer utama energi, berperan
dalam menyimoan dan meneruskan sifat-sifat
keturunan dalam bentuk genus.
17. lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas
unsur-unsur Carbon, Hidrogen (H), dan Oksigen, yang
mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut
tertentu (zat pelarut lemak), seperti ether.
1. lemak dalam makanan
> Menurut struktur kimiawinya:
- lemak netral (triglyserida)
- phospholipida
- lecithine
- sphyngomyeline
18. > Menurut sumbernya (bahan makanannya):
- lemak khewani, berasal dari hewan
- lemak nabati, berasal dari tumbuhan
> Menurut konsistensinya:
- lemak padat: lemak atau gaji
- lemak cair: minyak
> Menurut Ujudnya:
- lemak tak terlihat
- lemak terlihat (visible fat)
19. b. Penentuan lemak dalam makanan
KADAR LEMAK BEBERAPA JENIS MAKANAN (g%)
Lemak Nabati
Kacang tanah
Kacang kedele, kering
Kacang mete
Biji kelapa, tua
Biji jagung
Biji kemiri
Buah alpokat
(g%)
42,8
18,1
34,7
1,3
63,0
6,5
Lemak Hewani
Daging sapi gemuk
Daging babi gemuk
Daging kambing
Daging kerbau
Daging ayam
Daging kelinci
Ikan segar
Telur
Susu sapi
(g%)
22,0
45,0
9,2
0,5
5,0
2,5
4,5
11,5
3,5
20. 2. Fungsi Lemak
- Fungsi lemak di dalam makanan
a. Memberikan rasa gurih
b. Memberikan kualitas renyah
c. Memberikan kalori tinggi
d. Memberikan sifat empuk (lunak)
- Fungsi lemak di dalam tubuh
a. Sebagai cadangan enersi dalam bentuk jaringan lemak
yang ditimbun di tempat-tempat tertentu.
b. Sebagai bantalan organ-organ tubuh tertentu
c. Melindungi tubuh dari hawa dingin
21. 3. Kebutuhan tubuh akan lemak
- ditinaju dari sudut fungsinya
a. lemak sebagai sumber utama energi
b. Lemak sebagai sumber PUFA
c. Lemak sebagai pelarut vitamin-vitamin yang larut
lemak (vitamin-vitamin A, D, E, dan K)
4. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
lemak.
23. a. Vitamin-vitamin yang larut lemak
1. Vitamin A
Fungsi Vitamin A
Fungsi vitamin a di dalam tubuh
mencakup tiga golongan besar,
a) Fungsi dalam proses melihat
b) Fungsi dalam metabolisme umum:
> Integritas Ephitel
> Pertumbuhan
> Permeabilitas membran
> Pertumbuhan gigi
> Produksi hormon steroid
C) Fungsi vitamin A dalam proses reproduksi
24. Kebutuhan akan vitamin A
DAFTAR XVII RDA VITAMIN A UNTUK INDONESIA
Kelompok Umur
Kebutuhan Vitamin A
(SI/hari)
6-12 bulan
1200
1-3 tahun
1500
4-6 tahun
1800
7-9 tahun
2400
10-
PRIA
WANITA
10-12 tahun
3450
3400
13-dst
4000
2500
Wanita hamil,
tambahan wanita
menyusui
500
2500
25. Penyakit Gizi bertalian dengan Vitamin A
a) Defesiensi Vitamin A
b) Hypervitaminosis A
c) Hyperkarotinemia
2. VITAMIN D. CALCIFEROL
> Vitamin D1
> Vitamin D3
> Vitamin D2
> Vitamin D4
Fungsi Vitamin D
a) Meningkatkan absorpsi Ca dan Phosphat di dalam
usus.
b) Mendorong pembentukkan garam-garam Ca di dalam
yang
memerlukannya.
C) meningkatkan resorpsi phosphat di dalam tubuli ginjal
26. Kebutuhan akan Vitamin D
Defisiansi Vitamin D
a) memberikan penyakit rakhitis (rickets)
b) Hypervitaminosis D
3. VITAMIN E. ALPHA TOCOPHEROL
Fungsi Vitamin E
a) Sebagai antioksidan alamiah
b) Berhubungan dengan metabolisme selenium
Kebutuhan akan Vitamin E
27. 4. VITAMIN K. MENADION
Fungsi Vitamin K
a) Berfungsi dalam proses sintesa
prothrombine yang diperlukan dalam
pembekua darah
b) Sebagai pentranspor elektron di dalam
proses redoks di dalam jaringan redoks
28. b. Vitamin-vitamin yang Larut Air
1. Vitamin C. ASAM ASKORBAT
Fungsi Vitamin C
> Fungsi vitamin C di dalam tubuh bersangkutan dengan sifat
alamiahnya sebagai antioksidan.
> Berperan serta di dalam banyak proses metabolisme yang
berlangsung di dalam tubuh.
Fungsi fisiologis yang telah diketahui memrlukan vitamin
ialah:
> kesehatan substansi matrix jaringan ikat
> integritas ephitel melalui kesehatan zat perekat antar sel
> mekanisme immunitas dalam rangka daya tahan tubuh
terhadap beragai serangan penyakit dan toksin
> kesehatan ephitel pembuluh darah
> penurunan kadar kholesterol, dan
> diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi-geligi
29. 2. Thiamin. Vitamin B1
Fungsi Thiamin
> untuk membantu proses pembentukan ATP
Kebutuhan akan Thiamin
Kebutuhan akan thiamin dikaitkan dengan jumlah
total energi yang dikonsumsi. Dari berbagai
penelitian diperkirakan bahwa MDR untuk
thiamin adalah 0,2 – 0,3 mg untuk setiap 1000
kalori. Setelah diperhitungkan penambahan safety
margin, diambil niali RDA sebesar 0,5 mg untuk
setiap 1000 kalori. Jadi kebutuhan tubuh akan
thiamin adalah bergantung dari RDA untuk
kalorinya.
30. 3. Riboflavin, Vitamin B2
Fungsi Riboflavin
Fungsi Riboflavin telah jelas diketahui sebagai komponen
dalam ko-enzim; terdapat dua bentuk aktif dari riboflavin
sebagai ko-enzim adalah:
> Flavine adenine dinuleotide (FAD) dan
> Flavine Monocleotide
Kebutuhan akan riboflavin
kebutuhan tubuh akan riboflavin mempunyai korelasi erat
dengan kwantum protein yang dikonsumsi di dalam
hidangan. Perhitungan dalam berbagai penelitian
menghasilkan angka kebutuhan tubuh akan vitamin ini
sebesar 0,025 x jumlah gram protein yang dikonsumsi.
31. 4. Niacin. Asam Nicotinat
Fungsi Niacin
Bentuk aktif vitamin ini ialah Niacinamide, yang merupakan
komponen dari ko-enzim; ada dua bentuk ko-enzim yang
memerlukan niacin:
> Nicotinamide adenine dinucleotide (NAD), yang dahulu disebut
Diphosphopyridine nucleotide (DPN atau disebut pula Co-enzim
I), dan
> Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADP), yang
dahulu diberi nama Triphosphopyridine nucleotide (TPN) atau
Co-enzim II.
Fungsi utama NAD dan NADP ialah sebagai ko-enzim yang
memindahkan ion hydrogen dan substrat tertentu, bekerjasama
dengan enzim dehydrogenase kelas flavoprotein, mentransfer
hydrogen atau elrktron ke enzim lain dalam deretan sistem
redoks. Proses-proses ini dii antaranya terdapat pada reaksi
glykolysis, metabolisme pyruvat, biositesis pentosa, dan produksi
ATP.
32. 5. Pyridoxin
Fungsi pyridoxin
fungsi pyridoxin adalah sebagai komponen dari
suatu ko-enzim pyridoxal-5 phosphate. Koenzim ini
berperan serta dalam banyak sekali enzim yang
berhubungan dengan metabolisme protein dan
asam amino oksido-reduktase, transferase yang
mentransfer gugusan methyl, glucosyl transferase
yang memindahkan gugusan hexosyl, transaminase,
lyase yang mendekarboksilasi asam amino,
isomerase dan beberapa enzim lainnya.
33. 6.Biotin
Fungai Biotin
telah dibuktikan tanpa meragukan bahwa biotin berfungsi
sebagai suatu komponen suatu ko-enzim. Di sini biotin terikat
langsung pada asam amino terminal L-lysine dari apoenzim.
Enzim ini berperan dalam fiksasi CO2.
7. Asam Pantothenat. Vitamin B5
Fungsi Asam Pantothenat
Asam Pantothenat selalu terdapat dalam keadaan terkonjugasi
sebagai Co-enzim A (CoA). Co-enzim A memegang peranan
penting dalam berbagai proses metabolisme, dan terutama
menghasilkan gugusan acetyl-CoA yang memberikan gugugusan
acetylnya kepada 8 cyclus KREBS untuk dibakar menjadi energi
dalam bentuk ATP. Asam pantothenat merupakan growth factor
bagi berbagai mikro-organisme.
34. 8. Asam Folat. Folacin
vitamin ini dibutuhkan untuk menghindarkan
anemia.
Fungsi Asam Folat
Pada binatang, asam folat diperluakn untuk
pertumbuhan dan kehamilan. Pada segala jenis
binatang dan pada manusia asam folat berperan
dalam hematopoiesis.
9. Vitamin B12. Cyanocobalamine
Fungsi vitamin B12 sangat erat hubungannya
dengan fungsi asam folat dalam sintesa
nucleoprotein.
35. c. Vitamin-vitamin B-kompleks lain
a) Choline
b) Inositol
c) Para Amino Benzoic Acid. Paba
d. Vitamin-vitamin yang masih kontroversial
a) Asam Pangamat. Vitamin B12
b) Amygdaline. Vitamin B17
36. Dua kelompok besar Mineral (elemen, unsur) yang terdapat pada analisa
tubuh kita, berdasarkan kwantumnya, ialah:
1. Makro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang realatif besar,
seperti K, Na, Ca, Mg, dan P, S, serta Cl.
2. Mikro elemnen, yang terdapat dalam kwantum yang relatif sedikit.
Mikro elemen dapat dikelompokkan lagi menurut kegunannya di dalam tubuh:
a. Mikro elemen esensial, yaitu yang betul-betul diperluakan oleh tubuh,
jadi harus ada, seperti Fe, Cu, Co, Se, Zn dan J, serta F.
b. Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti betul diperlukan atau
tidak di dalam struktur atau fisiologi tubuh, seperti Cr, Mo.
c. Mikro elemen yang tidak diperlukan, atau non-esensial. Jenis ini terdapat
di dalam tubuh karena terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan, jadi
sebagai kontaminan (pencemar) . Termasuk ke dalam kleompok ini ialah Al, As,
Ba, Bo, Pb, Cd, Ni, Si, Sr, Va, dan Br.
37. 3. Adalagi kelompok yang disebut trace elements, yang
sebenarnya sudah termasuk kelompok mikro elemen, tetapi
diperlukkan dalam kwantum yang lebih kecil lagi. Ke dalam
kelas ini termasuk Co, Cu dan Zn.
Makro elemen berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktip
dalam metabolisme atau sebagian bagian penting dari
struktur sel dan jaringan.
Mikro elemen pada fungsinya berhubungan dengan enzim,
bahkan Jodium merupakan bagian dari struktur suatu
hormon. Sejumlah besar enzim memerlukkan mikro elemen
dan trace elemen untuk berfungsi secara maksimal.
38. A. Zat Kapur (Ca) dan phosphor (P).
Sebagian besar kedua unsur ini terdapat sebagai garam
Calsium-phosphat di dalam jaringan keras tubuh, ialah tulang
dan gigi geligi, memberikan sifat keras kepada kedua jenis
jaringan tersebut. Dari 1200 gram Ca yang terdapat di dalam
tubuh, sekitar 90% terdapat di dalam jaringan keras (tulang dan
gigi), sedangkan jaringan lunak hanya mengandung sebanyak
10%. Dalam hal mineral Phosphor, 80% terdapat di dalam
jaringan keras, dan 20% di dalam jaringan lunak, terutama
sebagai gugusan asam phosphat. Kadar P di dalam tubuh
sekitar 8% berat badan.
39. B. Natrium (sodium, Na) dan Kalium (Potassium, K)
Kedua elemen ini berfungsi dalam kesimbangan air dan elektrolit (asam-basa) di
dalam sel maupun di dalam cairan ekstraseluler, termasuk plasma darah. Na
terutama terdapat di dalam cairan ekstraseluler, sedangkan K di dalam cairan
intraseluler.
Na merupakan satu-satunya elemen yang biasa dikonsumsi dalam bentuk
garamyang sedikit-banyak murni, ialah garam dapur (garam meja, NaCl).
Di dalam tubuh tredapat Na sebanyak 0,15% dari berat badan, sedangkan K 0,35%,
atau terdapat sekitar 2 ½ kali lebih banyak dibandingkan dengan Na. Ion Na+
terutama terdapat ekstraseluler, sedangkan ion K+ terutama terdapat intraseluler.
Na dan K mempunyai berbagai fungsi penting:
a. Dalam mempertahankan keseimbangan
b. Dalam mempertahankan tekanan osmose
c. Dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa
d. Dalam mekanisma “sodium pump”
40. C. Zat belerang (Sulfur, S)
Zat belerang merupakan komponen dari beberapa jenis zat
gizi yang esensial, seperti asam amino dan vitamin B1. unsur ini
di dalam tubuh merupakan bagian dari molekul organik dan
terdapat di dalam kondisi terreduksi (Sh dan S), dan tidak
dalam bentuk teroksidasi sebagai sulfat.
D. Zat Flour (F)
Zat Flour (F) juga merupakkan zat gizi mineral yang
diperlukkan oleh tubuh. Zat ini terdapat sebagai komponen
dari jaringan keras tulang dan gigi. Terutama gigi memerlukkan
zat flour ini bagi kesehatannya, melindungi dentin dan email
dari serangan caries dentis.
41. E. Zat Jodium (J)
Zat Jodium juga merupakkan zat gizi esensial bagi tubuh, karena
merupakkan komponen dari hormon THYROXIN. Zat Jodium
dikonsentrasikan di dalam Kelenjar Gondok (Glandula Thyroidea)
untuk dipergunakan dalam sintesa hormon THYROXIN. Hormon ini
ditimbun dalam folikel kelenjar gondok, terkonjugasi dengan protein
(globulin), dan disebut THYROGLOBULIN. Bila diperlukan,
thyroglobulin dipecah dan terlepas hormon thyroxin yang
dikeluarkan dari folikel kelenjar ke dalam aliran darah.
F. Zat Chlor (Cholorium. Cl)
Zat Chlor sendiri berbentuk gas berwarna biru kehijauan dan
bersifat racun keras. Chlor selalu dikonsumsi dalam bentuk garam
dapur (NaCl). Zat Chlor tersedia di dalam bahan makanan secara
mencukupi dan kebutuhannya bagi manusia tidak diketahui.
42. G. Zat Besi (Ferrum Fe)
Zat Besi (Fe) merupakan microelement yang esensial bagi tubuh.
Zat ini terutama diperlukan dalam hemopoesis (pembentukkan
darah), yaitu dalam sintesa hemoglobin (Hb). Disamping itu
berbagai jenis enzim memerlukkan Fe sebagai faktor penggiat.
H. Zat Tembaga (Cuprum. Cu)
Zat Tembaga termasuk trace elemen (Cu) yang esensial bagi
tubuh dan merupakan komponen dari beberapa jenis enzim
dalam sistem erythropoetik, pembentukkan tulang dan reaksi
redoks.
43. I. Zat Cobalt. Co
Zat Cobalt (Co) merupakan trace element yang juga esensial untuk
tubuh, karena merupakan komponen dari struktur Vitamin B12.
Meskipun metabolisme cobalt tidak terjadi di dalam jaringan tubuh,
karena vitamin B12 tidak dapat disintesa olehnya, tetapi dapat
disintesa oleh microflora usus. Cobalt yang dikonsumsi masih dapat
bermanfaat bagi sintesa vitamin oleh microflora dan tersedia untuk
dipergunakan oleh tubuh manusia.
J. Magnesium. Mg.
Zat Magnesium (Mg) merupakan unsur esensial bagi tubuh dan
tubuh kita mengandung unsur ini sebanyak 25 gram. Pada binatang
percobaan fungsi Mg telah banyak dipelajari dan diketahui banyak
jenis enzim memerlukan unsur ini untuk melakukan fungsinya.
Namun demikian fungsi Mg di dalam tubuh manusia belum banyak
dipelajari dan diketahui.
44. K. Molybdenium. Mo
analisa bahan makanan nabati maupun khewani yang teliti
memperlihakan unsur Molybdenium (Mo) selalu terdapat, meskipun
dalam kwantum sangat kecil. Kemudian ditemukan pula bahwa unsur
Mo diperlukan bagi fungsi berbagai enzim, baik di dalam jaringan
tumbuhan maupun khewan serta mikroorganisma. Enzim-enzim yang
telah dibuktikan memerlukan ion Mg bagi kegiatan fungsinya ialah:
Nitro oksidase, Xanthine oksidase, Aldehyda oksidase dan
Hydrogenase.
L. Zat Seng (Zincum. Zn)
Elemen seng (Zn) merupakan trace element yang esensial bagi tubuh.
Beberapa jenis enzim memerlukkan Zn bagi fungsinya dan bahkan ada
enzim yang mengandung Zn dalam struktur molekulnya, di antaranya
Carbonic anhydrase dan Phosphatase alkalis.
45. M. Selenium. Se
Unsur selenium (Se) juga merupakan race element yang esensial
bagi tubuh manusia. Terdapat interelasi antara metabolisme dan
fungsi Se dengan Vitamin E.