SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Bisul merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi kepada semua 
orang. Bisul sendiri dalam bahasa kedokteran disebut furunkel, yakni radang atau 
infeksi yang disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal 
pada kulit lalu digaruk, sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga bakteri 
masuk dan terjadi infeksi dan timbul bisul. 
Bisul mungkin saja muncul sejak bayi, bahkan bayi baru lahir. Ibu-ibu, 
terutama yang baru punya anak pertama, umumnya takut memandikan dan 
mengeramasi bayinya. Padahal bayi juga sudah berkeringat. Terlebih kalau bayi 
dibubuhi dengan segala macam minyak penghangat yang tentu jadi lahan subur 
untuk berkembangbiaknya kuman. Dan kondisi kulit yang seperti ini juga bisa 
menjadi penyebab bisulan. 
B. Tujuan 
1. Untuk mengetahui definisi furunkel 
2. Untuk mengetahui etiologi furunkel 
3. Untuk mengetahui patofisiologi furunkel 
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala furunkel 
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan furunkel
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Definisi 
Furunkel (bisul) adalah nodul nyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh 
peradangan terbatas dari korium dan jaringan subkutis, mengelilingi nekrotis 
sentral atau inti disebabkan oleh stapholococcus yang memasukinkuli memasuki 
kulit melalui folikel rambut. S. aureus adalah penyebab infeksi piogenik kulit 
yang paling sering, ia dapat juga menyebabkan furunkel, karbunkel, osteomelitis, 
artritis septik, infeksi luka, abses, pneumonia, empiema, endokarditis, meningitis 
dan penyakit yang diperantarai toksin, termasuk keracunan makanan. 
Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat 
menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi 
perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak. 
Secara medis, bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar 
minyak kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh 
kuman. Penyakit ini sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya 
terhadap invasi kuman belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa 
padat kemerahan berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat gelembung bernanah. 
Kemudian melunak menjadi abses lalu pecah. Biasanya mengeras dan terdapat 
pada bokong, kuduk, belakang bagian leher, dibawah ketiak, badan dan tungkai, 
dan sekeliling pinggang, pangkal paha, atas kaki, punggung
Furunkel (boil atau bisul) adalah peradangan pada folikel rambut, kulit, 
dan jaringan sekitarnya yang sering terjadi pada daerah bokong, kuduk, aksila, 
badan, dan tungkai. Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat 
yang biasa disebut sebagai furunkulosis. 
Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk 
dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu 
atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi 
seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya. 
B. Etiologi 
Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah 
sebagai berikut : 
1. Iritasi pada kulit 
2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga 
3. Daya tahan tubuh yang rendah 
4. Infeksi oleh staphylococcus aureus. Berbentuk bulat (coccus), diameter 0,5- 
1,5μm, susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul, 
nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu. 
5. Bakteri lain atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha 
dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung, 
telinga, atau jari-jari tangan.
C. Patofisiologi 
Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis) 
yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Radang pus (nanah) yang dekat sekali 
dengan kulit disebut pustula. Pustula ini menyebabkan kulit diatasnya sangat tipis, 
sehingga pus di dalam dapat dengan mudah mengalir keluar. Sementara itu, 
bisulnya (furunkel) sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dalam. Terkadang 
pus yang berada di dalam bisul diserap sendiri oleh tubuh, tetapi lebih sering 
mengalir sendiri melalui lubang yang ada di kulit. 
Bakteri stafilokokus aureus umumnya masuk melalui luka, goresan atau 
robekan pada kulit. Respon primer host terhadap infeksi stafilokokus aureus 
adalah mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut untuk 
melawan infeksi yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi oleh 
komponen bakteri seperti formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokolin 
TNF (tumor necrosis factor) dan IL (interleukin) yang dikeluarkan oleh sel 
endotel dan makrofak yang teraktivasi, hal tersebut menyebabkan inflamasi dan 
terbentuklah pus (gab sel darah putih, bakteri, dan sel kulit mati). 
D. Tanda dan Gejala 
Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada 
beratnya penyakit. Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai 
berikut :
1. Nyeri pada daerah ruam. Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus, 
berbentuk kubah dan bewarna merah disekitarnya 
2. Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan 
memiliki pustule 
3. Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik 
yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris 
resistensiae 
4. Setelah seminggu, umumnya furunkel akan pecah sendiri dan sebagian dapat 
menghilang dengan sendirinya 
5. Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm 
atau bahkan lebih 
6. Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat 
7. Jika pecah spontan atau disengaja, akan mongering dan membentuk lubang 
yang kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan dengan 
granulasi 
8. Waktu penyembuhan kurang lebih 2 mg 
9. Jaringan parut permanen yang terbentuk biasanya tebal dan jelas. 
E. Penatalaksanaan 
Penatalaksanaan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel 
bergantung pada keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang biasanya 
diberikan adalah sebagai berikut :
1. Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh 
dengan sendirinya 
2. Jaga kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya 
3. Berikan pengobatan topikal dengan kompres hangat untuk mengurangi nyeri 
dan melunakan nodul. Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam 
untuk mencegah penularan ke daerah lainnya 
4. Jangan memijit furunkel, terutama yang letaknya di daerah hidung dan bibir 
atas karena dapat menyebabkan penyebaran kuman secara hematogen 
5. Bila furunkel terjadi di daerah yang tidak umum, seperti pada hidung atau 
telinga, maka brkolaborasilah dengan dokter untuk melakukan insisi 
6. Jika memungkinkan untuk membuka furunkel, maka lakukanlah dengan cara 
berikut : 
a. Beri penjelasan pada keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan 
atau berikan informed consent 
b. Minta seseorang untuk memegangi anak 
c. Ambillah sebuah pisau bedah steril dan insisi furunkel dengan segera pada 
puncaknya saja. Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah 
penjepitnya untuk membuat jalan keluar bagi pus. Dengan cara ini, pus 
akan keluar tanpa mengganggu sesuatu. Perhatikan pisau bedah, jangan 
sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah saraf 
d. Berikan analgesik, misalnya aspirin atau parasetamol untuk mengatasi 
nyeri
e. Tutuplah luka dengan kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kasa 
dimasukkan, agar jalan tetap terbuka, sehingga pus dapat keluar 
f. Bersihkan alat-alat 
g. Ingatkan keluarga untuk mengganti perbannya secara periodic 
h. Terapi antibiotik dan antiseptik diberikan bergantung pada luas dan 
beratnya penyakit, misalnya dengan pemberian achromycin 250 mg 
sebanyak 3 atau 4 kali per hari 
i. Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah 
yang banyak, maka kaji faktor predisposisi adanya diabetes mellitus 
j. Bila furunkel disertai demam berikan antibiotic sistemik. 
k. Jika infeksi berat atau pada area berbahaya dosis antibiotik maximal harus 
diberikan dalam bentuk parenteral. 
l. Bila lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase sangat diperlukan. 
m. Jika infeksi berulang atau ada komplikasi, periksa kultur perlu dilakukan. 
n. Terapi antimicrobial harus dilanjutkan sampai semua bukti inflamasi 
berkurang dan berubah.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FURUNKEL 
1. Pengkajian 
Pengumpulan data 
a. Data Demografi 
1) Biodata 
- Nama : 
- Usia : 
- Jenis kelamin : 
- Alamat : 
- Suku / bangsa : 
- Status pernikahan : 
- Agama / keyakinan : 
- Pekerjaan : 
- Diagnosa medik : 
- No. medical record : 
- Tanggal masuk : 
- Tanggal pengkajian : 
2) Penanggung jawab 
- Nama : 
- Usia : 
- Jenis kelamin : 
- Pekerjaan : 
- Hubungan dengan klien : 
b. Riwayat Kesehatan 
1) Riwayat Kesehatan Sekarang 
Mengkaji data subjektif yaitu data yang didapatkan dari klien, meliputi:
a) Alasan masuk rumah sakit 
Pasien mengatakan terasa nyeri di leher dan mengatakan sakit saat 
menelan. 
b) Keluhan utama: 
- Pasien mengatakan nyeri dan merasa tidak nyaman pada daerah 
leher 
- Pasien mengatakan mual dan muntah. 
- Pasien mengatakan sakit saat menelan 
Kronologis keluhan: Pasien mengeluh nyeri di leher 
2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu 
Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama 
atau yang berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. Misalnya, 
sebelumnya pasien mengatakan pernah mengalami infeksi pada saluran 
tenggorokan dan pernah menjalani perawatan di RS 
3) Riwayat Kesehatan Keluarga 
Mengkaji apakah dalam keluarga pasien ada/tidak yang mengalami 
penyakit yang sama. 
4) Riwayat Psikososial dan Spiritual 
Mengkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga, dampak 
penyakit pasien terhadap keluarga, masalah yang mempengaruhi pasien, 
mekanisme koping terhadap stres, persepsi pasien terhadap penyakitnya, 
tugas perkembangan menurut usia saat ini, dan sistem nilai kepercayaan. 
c. Pemeriksaan fisik 
1) Keadaan umum klien : Baik atau tidak 
Kesadaran : 
Tanda-tanda vital : 
Suhu : 
Nadi : 
Pernafasan :
Tekanan darah : 
d. Pengkajian Fungsional Gordon 
1) Pola Persepsi Kesehatan manajemen Kesehatan 
Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang 
dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien? Biasanya klien yang 
datang ke rumah sakit sudah mengalami gejala pada stadium lanjut, klien 
biasanya kurang mengetahui penyebab terjadinya serta penanganannya 
dengan cepat. 
2) Pola Nutrisi Metabolic 
Kaji kebiasaan diit buruk ( rendah serat, aditif, bahan pengawet), 
anoreksia, mual/muntah, mulut rasa kering, 
intoleransi makanan, perubahan berat badan, perubahan 
kelembaban/turgor kulit. Biasanya klien akan mengalami penurunan berat 
badan akibat inflamasi penyakit dan proses pengobatan kanker. 
3) Pola Eliminasi 
Kaji bagaimana pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan eliminasi 
urin, perubahan bising usus, distensi abdomen. Biasanya klien tidak 
mengalami gangguan eliminasi. 
4) Pola aktivas latihan 
Kaji bagaimana klien menjalani aktivitas sehari-hari. Biasanya klien 
mengalami kelemahan atau keletihan akibat inflamasi penyakit.
5) Pola istirahat tidur 
Kaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien 
tidur dalam sehari? Biasanya klien mengalami perubahan pada pola 
istirahat; adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri, 
ansietas. 
6) Pola kognitif persepsi 
Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan 
penglihatan,pendengaran, perabaan, penciuman,perabaan dan kaji 
bagaimana klien dalam berkomunikasi? 
7) Pola persepsi diri dan konsep diri 
Kaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang 
dideritanya? Apakah klien merasa rendah diri? Biasanya klien akan 
merasa sedih dan rendah diri karena penyakit yang dideritanya. 
8) Pola peran hubungan 
Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama 
dirawat di Rumah Sakit? Dan bagaimana hubungan social klien dengan 
masyarakat sekitarnya? 
9) Pola reproduksi dan seksualitas 
Kaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan? Apakah ada 
perubahan kepuasan pada klien?.
10) Pola koping dan toleransi stress 
Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah? Apakah klien 
menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres? 
11) Pola nilai dan kepercayaan 
Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnya? 
Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klien? Biasanya 
klien lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa 
a. Data subyektif : 
Pasien mengeluh nyeri, badan terasa panas, mual muntah, gatal-gatal pada 
kulit, terdapat luka pada kulit, tidak bisa tidur/kurang tidur, malu dengan 
kondisi sakitnya, dan mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya. 
b. Data obyektif : 
Suhu tubuh meningkat melebihi 38 derajat celcius, ekspresi wajah meeringis, 
menggaruk-garuk di kulit, gelisah tidak bias tidur, menutup diri/menarik diri, 
porsi makan tidak dihabiskan, kulit tampak lecet/luka, mual-muntah, pasien 
bertanya tentang penyakitnya 
2. Diagnosa Keperawatan 
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit 
b. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit 
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus 
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang 
perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit 
f. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit 
g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 
3. Rencana Keperawatan 
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit 
Hasil yang diharapkan : pasien dapat mempertahankan integritas kulit 
Rencana tindakan keperawatan 
- Kaji/catat ukuran atau warna, kedalaman luka dan kondisi sekitar luka 
Rasional : Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan dan petunjuk 
tentang sirkulasi 
- Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan kulit dengan cara mandi sehari 
2 kali 
Rasional :Menjaga kebersihan kulit dan mencegah komplikasi 
- Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan maserasi 
Rasional : Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya 
kulit dan perluasan kelainan primer 
- Kolaborasi dalam pemberian obat topical 
Rasional : Mencegah atau mengontrol infeksi
b. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit 
Hasil yang diharapkan : nyeri terkontrol/teratasi 
Rencana tindakan keperawatan : 
- Kaji skala nyeri 
Rasional : Perubahan karakter, lokasi, intensitas nyeri dapt 
mengindikasikan komplikasi 
- Dorong ekspresi, perasaan tentang nyeri 
Rasional : Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat 
meningkatkan mekanisme koping 
- Ajarkan teknik relaksasi, distraksi, massage, guiding imajenery 
Rasional : Memfokuskan kembali pehatian, meningkatkan relaksasi dan 
meningkatkan rasa control yang dapat menurunkan ketergantungan 
farmakologis 
- Berikan aktivitas terapeutik tepat sesuai dengan kondisi dan usia pasien 
Rasional : Membantu mengurangi konsentrasi nyeri yang dialami dan 
memfokuskan kembali perhatian 
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi 
Rasional : Perubahan metode untuk penghilangan nyeri 
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus 
Hasil yang diharapkan : kebutuhan tidur pasien terpenuhi 
Rencana tindakan :
- Kaji tingkat tidur pasien 
Rasional : Untuk mengetahui kualitas tidur pasien 
- Anjurkan pasien untuk menghindari minuman yang mengandung cafein 
menjelang tidur malam hari 
Rasional : Cafein memiliki efek puncak 2-4 jam sesudah dikonsumsi 
- Anjurkan pasien untuk melakukan gerak badan secara teratur 
Rasional : Memberikan efek yang menguntungkan untuk tidur jika 
dilakukan pada sore hari 
- Anjurkan melakukan hal-hal ritual rutin menjelang tidur 
Rasional : Tindakan ini memudahkan peralihan dari keadaan terjaga 
menjadi keadaan tidur 
- Kolaborasi pemberian obat antihistamin 
Rasional : Memberikan obat diharapkan pasien dapat tidur 
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik 
Hasil yang diharapkan : pengembangan peningkatan penerimaan diri 
Rencana tindakan keperawatan : 
- Kaji adanya gangguan pada citra diri pasien 
Rasional : Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit atau 
keadaan yang tampak nyata bagi pasien. Kesan seseorang terhadap dirinya 
sendiri akan berpengaruh pada konsep diri 
- Berikan kesempatan untuk pengungkapan, dengarkan dengan cara terbuka 
dan tidak menghakimi untuk mengekspresikan perasaan.
Rasional : Pasien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami 
- Bantu pasien yang cemas dalam mengembangkan kemampuan untuk 
menilai diri dan mengenali diri serta mengatasi masalah. 
Rasional : Menetralkan kecemasan yang tidak perlu terjadi dan 
memulihkan realitas situasi 
- Dorong pasien untuk bersosialisasi dengan orang lain dan Bantu pasien 
kea rah penerimaan diri 
Rasional : Membantu dalam meningkatkan sosialisasi dan penerimaan diri 
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang 
perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit 
Hasil yang diharapkan : pasien mampu mengungkapkan pemahaman tentang 
penyakitnya, pasien memahami tentang perawatan kulit. 
Rencana tindakan keperawatan : 
- Kaji tingkat pengetahuan pasien 
Rasional : Memberikan data dasar untuk mengetahi tingkat pemahaman 
pasien 
- Jaga agar pasien mendapat informasi yang benar, memperbaiki kesalahan 
informasi 
Rasional : Pasien memiliki perasaan ada sesuatu yang mereka perbuat dan 
merasakan manfaatnya 
- Beri nasehat kepada pasien untuk menjaga agar kulit tetap lembab dan 
fleksibel dengan pengolesan cream atau lotion
Rasional : memerlukan air agar fleksibelitas kulit tetap terjaga. 
Pengolesan cream atau lotion untuk mencegah agar kulit tidak menjadi 
kasar, retak dan bersisik 
- Peragakan penerapan terapi yang diprogramkan : obat topical 
Rasional : Memungkinkan pasien untuk memperoleh kesempatan untuk 
menunjukkan cara yang tepat untuk melakukan terapi 
f. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit 
Hasil yang diharapkan : peningkatan suhu tubuh diatas rentang dermal 
Rencana tindakan keperawatan : 
- Pantau suhu pasien ( derajat dan pola ) 
Rasional : Suhu 38,9-41oC menunjukkan proses infeksius 
- Berikan kompres hangat 
Rasional : Membantu mengurangi demam 
- Anjurkan pasien untuk banyak minum 
Rasional : Membantu mengurangi demam 
- Berikan antipiretik 
Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya 
pada hipotalamus 
g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 
Hasil yang diharapkan : kebutuhan nutrisi terpenuhi 
Rencana tindakan keperawatan :
- Kaji status nutrisi secara kontinu 
Rasional : Memberikan pilihan intervensi 
- Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan dengan berat badan saat 
penerimaan 
Rasional : Memantau kecenderungan dalam penurunan/penambahan berat 
badan 
- Dokumentasikan pemasukan oral selama 24 jam 
Rasional : Mengidentifikasi ketidakseimbangan antara perkiraan 
kebutuhan nutrisi dan masukan actual 
- Rujuk pada ahli gizi 
Rasional : Membantu dalam identifikasi defisit nutrisi
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat 
menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi 
perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak. 
Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis) 
yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Gejala yang timbul dari adanya furunkel 
bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit. 
Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah 
sebagai berikut : 
1. Iritasi pada kulit 
2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga 
3. Daya tahan tubuh yang rendah 
4. Infeksi oleh staphylococcus aureus 
5. Bakteri lain atau jamur
DAFTAR PUSTAKA 
 Ilmu kesehatan anak nelson. Vol 2/editor, Richard E. Behrman, robert M. 
Kliegman, ann M. Arvin ; editor edisi bahasa indonesia : A. samik wahab –ed. 
15–. Jakarta : EGC, 1999 
 Kamus Saku Kedokteran Dorlan/Alih Bahasa, Poppy Kumala...[Et Al.] : Copy 
Editor Edisi Bahasa Indonesia, Dyah Nuswantari. –Ed. 25–. Jakarta : EGC 
 Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta : 
Salemba Medika 
 http://azhyanha.b logspot.com/2010/03/37-c.html 
 http://www.ibudananak.com/index.php?
KATA PENGANTAR 
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan 
hidayatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini, makalah ini berjudul tentang 
“penumpukan serumkel” Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita 
semua. 
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan 
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari 
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah. 
Raha, september 2012 
Penulis
DAFTAR ISI 
Halaman……………………………………………………………………………………… 
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..... 
Daftar Isi……………………………………………………………………………………… 
BAB 1 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang………………………………………………………………..………. 
B. Rumusan masalah……………………………………………………….………….. 
C. Tujuan………………………………………………………………..…………...…........ 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Pengertian furunkel…………………………………………………… 
B .Etiologi........................................................................…………… 
C. Manifestasi Klinik................................................................................................ 
D. Asuhan Keperawatan......................................................................................... 
BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….. 
B. Saran………………………………………………………………………………………. 
DAFTAR PUSTAKA
TUGAS MAKALAH :KMB I 
DOSEN :NS,MUSRIANI S,KEP .M.KES 
KELOMPOK I 
*EKA PRATIWI RUSLAN 
* WD.JULIANTI 
*LD ALMAN RAHMAD 
*FITRA YANI 
*ANDI SARMA 
*IRWAN BUDIUTOMO

More Related Content

What's hot

Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Sulistia Rini
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep Klien dengan Tb paru
Askep Klien dengan Tb paruAskep Klien dengan Tb paru
Askep Klien dengan Tb paruAlvita Wijayanti
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
Sujana Pkm
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
Andri Septyan
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
Encepal Cere
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Sulistia Rini
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
Khomsha Sholikhah
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
Lp tb
Lp tbLp tb
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitisKANDA IZUL
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
Abdul Ghony
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
pjj_kemenkes
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep Klien dengan Tb paru
Askep Klien dengan Tb paruAskep Klien dengan Tb paru
Askep Klien dengan Tb paru
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
 
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Lp tb
Lp tbLp tb
Lp tb
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitis
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 

Similar to Makalah furunkel

Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
Warnet Raha
 
Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
Warnet Raha
 
Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
Septian Muna Barakati
 
Bisul AKPER PEMKAB MUNA
Bisul AKPER PEMKAB MUNA Bisul AKPER PEMKAB MUNA
Bisul AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
furunkel
furunkelfurunkel
furunkel
sri wahyuni
 
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptxKelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
syifaaqliyah1
 
SGL-FRUNKEL PADA HIDUNG.pptx
SGL-FRUNKEL  PADA HIDUNG.pptxSGL-FRUNKEL  PADA HIDUNG.pptx
SGL-FRUNKEL PADA HIDUNG.pptx
Sayutiabdmalik
 
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
Septian Muna Barakati
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
Warnet Raha
 
Farmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitFarmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit Kulit
Dedi Kun
 
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunakInfeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Mustika Sari Hutabarat
 
Lp faringitis
Lp faringitisLp faringitis
Lp faringitis
maelmery
 
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptxpenularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
lulukesling
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skenePradasary
 
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia EksternaKB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
pjj_kemenkes
 
Imunisasi biokimia
Imunisasi biokimiaImunisasi biokimia
Imunisasi biokimia
Operator Warnet Vast Raha
 
Lp pemfigus vulgaris
Lp pemfigus vulgarisLp pemfigus vulgaris
Lp pemfigus vulgaris
RekaDwi2
 

Similar to Makalah furunkel (20)

Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
 
Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
 
Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
 
Bisul AKPER PEMKAB MUNA
Bisul AKPER PEMKAB MUNA Bisul AKPER PEMKAB MUNA
Bisul AKPER PEMKAB MUNA
 
furunkel
furunkelfurunkel
furunkel
 
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptxKelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
 
Bisulan
BisulanBisulan
Bisulan
 
SGL-FRUNKEL PADA HIDUNG.pptx
SGL-FRUNKEL  PADA HIDUNG.pptxSGL-FRUNKEL  PADA HIDUNG.pptx
SGL-FRUNKEL PADA HIDUNG.pptx
 
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Farmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitFarmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit Kulit
 
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunakInfeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunak
 
Lp faringitis
Lp faringitisLp faringitis
Lp faringitis
 
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptxpenularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
 
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia EksternaKB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
 
Imunisasi biokimia
Imunisasi biokimiaImunisasi biokimia
Imunisasi biokimia
 
Yataba infeksi jamur
Yataba infeksi jamurYataba infeksi jamur
Yataba infeksi jamur
 
Lp pemfigus vulgaris
Lp pemfigus vulgarisLp pemfigus vulgaris
Lp pemfigus vulgaris
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 

Recently uploaded (20)

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 

Makalah furunkel

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisul merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi kepada semua orang. Bisul sendiri dalam bahasa kedokteran disebut furunkel, yakni radang atau infeksi yang disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal pada kulit lalu digaruk, sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga bakteri masuk dan terjadi infeksi dan timbul bisul. Bisul mungkin saja muncul sejak bayi, bahkan bayi baru lahir. Ibu-ibu, terutama yang baru punya anak pertama, umumnya takut memandikan dan mengeramasi bayinya. Padahal bayi juga sudah berkeringat. Terlebih kalau bayi dibubuhi dengan segala macam minyak penghangat yang tentu jadi lahan subur untuk berkembangbiaknya kuman. Dan kondisi kulit yang seperti ini juga bisa menjadi penyebab bisulan. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi furunkel 2. Untuk mengetahui etiologi furunkel 3. Untuk mengetahui patofisiologi furunkel 4. Untuk mengetahui tanda dan gejala furunkel 5. Untuk mengetahui penatalaksanaan furunkel
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Furunkel (bisul) adalah nodul nyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh peradangan terbatas dari korium dan jaringan subkutis, mengelilingi nekrotis sentral atau inti disebabkan oleh stapholococcus yang memasukinkuli memasuki kulit melalui folikel rambut. S. aureus adalah penyebab infeksi piogenik kulit yang paling sering, ia dapat juga menyebabkan furunkel, karbunkel, osteomelitis, artritis septik, infeksi luka, abses, pneumonia, empiema, endokarditis, meningitis dan penyakit yang diperantarai toksin, termasuk keracunan makanan. Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak. Secara medis, bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar minyak kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman. Penyakit ini sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya terhadap invasi kuman belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa padat kemerahan berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat gelembung bernanah. Kemudian melunak menjadi abses lalu pecah. Biasanya mengeras dan terdapat pada bokong, kuduk, belakang bagian leher, dibawah ketiak, badan dan tungkai, dan sekeliling pinggang, pangkal paha, atas kaki, punggung
  • 3. Furunkel (boil atau bisul) adalah peradangan pada folikel rambut, kulit, dan jaringan sekitarnya yang sering terjadi pada daerah bokong, kuduk, aksila, badan, dan tungkai. Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat yang biasa disebut sebagai furunkulosis. Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya. B. Etiologi Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Iritasi pada kulit 2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga 3. Daya tahan tubuh yang rendah 4. Infeksi oleh staphylococcus aureus. Berbentuk bulat (coccus), diameter 0,5- 1,5μm, susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul, nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu. 5. Bakteri lain atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung, telinga, atau jari-jari tangan.
  • 4. C. Patofisiologi Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis) yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Radang pus (nanah) yang dekat sekali dengan kulit disebut pustula. Pustula ini menyebabkan kulit diatasnya sangat tipis, sehingga pus di dalam dapat dengan mudah mengalir keluar. Sementara itu, bisulnya (furunkel) sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dalam. Terkadang pus yang berada di dalam bisul diserap sendiri oleh tubuh, tetapi lebih sering mengalir sendiri melalui lubang yang ada di kulit. Bakteri stafilokokus aureus umumnya masuk melalui luka, goresan atau robekan pada kulit. Respon primer host terhadap infeksi stafilokokus aureus adalah mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut untuk melawan infeksi yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi oleh komponen bakteri seperti formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokolin TNF (tumor necrosis factor) dan IL (interleukin) yang dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofak yang teraktivasi, hal tersebut menyebabkan inflamasi dan terbentuklah pus (gab sel darah putih, bakteri, dan sel kulit mati). D. Tanda dan Gejala Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit. Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai berikut :
  • 5. 1. Nyeri pada daerah ruam. Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus, berbentuk kubah dan bewarna merah disekitarnya 2. Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan memiliki pustule 3. Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris resistensiae 4. Setelah seminggu, umumnya furunkel akan pecah sendiri dan sebagian dapat menghilang dengan sendirinya 5. Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm atau bahkan lebih 6. Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat 7. Jika pecah spontan atau disengaja, akan mongering dan membentuk lubang yang kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan dengan granulasi 8. Waktu penyembuhan kurang lebih 2 mg 9. Jaringan parut permanen yang terbentuk biasanya tebal dan jelas. E. Penatalaksanaan Penatalaksanaan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel bergantung pada keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang biasanya diberikan adalah sebagai berikut :
  • 6. 1. Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan sendirinya 2. Jaga kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya 3. Berikan pengobatan topikal dengan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan melunakan nodul. Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam untuk mencegah penularan ke daerah lainnya 4. Jangan memijit furunkel, terutama yang letaknya di daerah hidung dan bibir atas karena dapat menyebabkan penyebaran kuman secara hematogen 5. Bila furunkel terjadi di daerah yang tidak umum, seperti pada hidung atau telinga, maka brkolaborasilah dengan dokter untuk melakukan insisi 6. Jika memungkinkan untuk membuka furunkel, maka lakukanlah dengan cara berikut : a. Beri penjelasan pada keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan atau berikan informed consent b. Minta seseorang untuk memegangi anak c. Ambillah sebuah pisau bedah steril dan insisi furunkel dengan segera pada puncaknya saja. Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah penjepitnya untuk membuat jalan keluar bagi pus. Dengan cara ini, pus akan keluar tanpa mengganggu sesuatu. Perhatikan pisau bedah, jangan sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah saraf d. Berikan analgesik, misalnya aspirin atau parasetamol untuk mengatasi nyeri
  • 7. e. Tutuplah luka dengan kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kasa dimasukkan, agar jalan tetap terbuka, sehingga pus dapat keluar f. Bersihkan alat-alat g. Ingatkan keluarga untuk mengganti perbannya secara periodic h. Terapi antibiotik dan antiseptik diberikan bergantung pada luas dan beratnya penyakit, misalnya dengan pemberian achromycin 250 mg sebanyak 3 atau 4 kali per hari i. Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah yang banyak, maka kaji faktor predisposisi adanya diabetes mellitus j. Bila furunkel disertai demam berikan antibiotic sistemik. k. Jika infeksi berat atau pada area berbahaya dosis antibiotik maximal harus diberikan dalam bentuk parenteral. l. Bila lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase sangat diperlukan. m. Jika infeksi berulang atau ada komplikasi, periksa kultur perlu dilakukan. n. Terapi antimicrobial harus dilanjutkan sampai semua bukti inflamasi berkurang dan berubah.
  • 8. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FURUNKEL 1. Pengkajian Pengumpulan data a. Data Demografi 1) Biodata - Nama : - Usia : - Jenis kelamin : - Alamat : - Suku / bangsa : - Status pernikahan : - Agama / keyakinan : - Pekerjaan : - Diagnosa medik : - No. medical record : - Tanggal masuk : - Tanggal pengkajian : 2) Penanggung jawab - Nama : - Usia : - Jenis kelamin : - Pekerjaan : - Hubungan dengan klien : b. Riwayat Kesehatan 1) Riwayat Kesehatan Sekarang Mengkaji data subjektif yaitu data yang didapatkan dari klien, meliputi:
  • 9. a) Alasan masuk rumah sakit Pasien mengatakan terasa nyeri di leher dan mengatakan sakit saat menelan. b) Keluhan utama: - Pasien mengatakan nyeri dan merasa tidak nyaman pada daerah leher - Pasien mengatakan mual dan muntah. - Pasien mengatakan sakit saat menelan Kronologis keluhan: Pasien mengeluh nyeri di leher 2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama atau yang berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. Misalnya, sebelumnya pasien mengatakan pernah mengalami infeksi pada saluran tenggorokan dan pernah menjalani perawatan di RS 3) Riwayat Kesehatan Keluarga Mengkaji apakah dalam keluarga pasien ada/tidak yang mengalami penyakit yang sama. 4) Riwayat Psikososial dan Spiritual Mengkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga, dampak penyakit pasien terhadap keluarga, masalah yang mempengaruhi pasien, mekanisme koping terhadap stres, persepsi pasien terhadap penyakitnya, tugas perkembangan menurut usia saat ini, dan sistem nilai kepercayaan. c. Pemeriksaan fisik 1) Keadaan umum klien : Baik atau tidak Kesadaran : Tanda-tanda vital : Suhu : Nadi : Pernafasan :
  • 10. Tekanan darah : d. Pengkajian Fungsional Gordon 1) Pola Persepsi Kesehatan manajemen Kesehatan Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien? Biasanya klien yang datang ke rumah sakit sudah mengalami gejala pada stadium lanjut, klien biasanya kurang mengetahui penyebab terjadinya serta penanganannya dengan cepat. 2) Pola Nutrisi Metabolic Kaji kebiasaan diit buruk ( rendah serat, aditif, bahan pengawet), anoreksia, mual/muntah, mulut rasa kering, intoleransi makanan, perubahan berat badan, perubahan kelembaban/turgor kulit. Biasanya klien akan mengalami penurunan berat badan akibat inflamasi penyakit dan proses pengobatan kanker. 3) Pola Eliminasi Kaji bagaimana pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan eliminasi urin, perubahan bising usus, distensi abdomen. Biasanya klien tidak mengalami gangguan eliminasi. 4) Pola aktivas latihan Kaji bagaimana klien menjalani aktivitas sehari-hari. Biasanya klien mengalami kelemahan atau keletihan akibat inflamasi penyakit.
  • 11. 5) Pola istirahat tidur Kaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien tidur dalam sehari? Biasanya klien mengalami perubahan pada pola istirahat; adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas. 6) Pola kognitif persepsi Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan penglihatan,pendengaran, perabaan, penciuman,perabaan dan kaji bagaimana klien dalam berkomunikasi? 7) Pola persepsi diri dan konsep diri Kaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang dideritanya? Apakah klien merasa rendah diri? Biasanya klien akan merasa sedih dan rendah diri karena penyakit yang dideritanya. 8) Pola peran hubungan Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakit? Dan bagaimana hubungan social klien dengan masyarakat sekitarnya? 9) Pola reproduksi dan seksualitas Kaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan? Apakah ada perubahan kepuasan pada klien?.
  • 12. 10) Pola koping dan toleransi stress Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah? Apakah klien menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres? 11) Pola nilai dan kepercayaan Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnya? Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klien? Biasanya klien lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa a. Data subyektif : Pasien mengeluh nyeri, badan terasa panas, mual muntah, gatal-gatal pada kulit, terdapat luka pada kulit, tidak bisa tidur/kurang tidur, malu dengan kondisi sakitnya, dan mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya. b. Data obyektif : Suhu tubuh meningkat melebihi 38 derajat celcius, ekspresi wajah meeringis, menggaruk-garuk di kulit, gelisah tidak bias tidur, menutup diri/menarik diri, porsi makan tidak dihabiskan, kulit tampak lecet/luka, mual-muntah, pasien bertanya tentang penyakitnya 2. Diagnosa Keperawatan a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit b. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik
  • 13. e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit f. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3. Rencana Keperawatan a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit Hasil yang diharapkan : pasien dapat mempertahankan integritas kulit Rencana tindakan keperawatan - Kaji/catat ukuran atau warna, kedalaman luka dan kondisi sekitar luka Rasional : Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan dan petunjuk tentang sirkulasi - Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan kulit dengan cara mandi sehari 2 kali Rasional :Menjaga kebersihan kulit dan mencegah komplikasi - Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan maserasi Rasional : Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit dan perluasan kelainan primer - Kolaborasi dalam pemberian obat topical Rasional : Mencegah atau mengontrol infeksi
  • 14. b. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit Hasil yang diharapkan : nyeri terkontrol/teratasi Rencana tindakan keperawatan : - Kaji skala nyeri Rasional : Perubahan karakter, lokasi, intensitas nyeri dapt mengindikasikan komplikasi - Dorong ekspresi, perasaan tentang nyeri Rasional : Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat meningkatkan mekanisme koping - Ajarkan teknik relaksasi, distraksi, massage, guiding imajenery Rasional : Memfokuskan kembali pehatian, meningkatkan relaksasi dan meningkatkan rasa control yang dapat menurunkan ketergantungan farmakologis - Berikan aktivitas terapeutik tepat sesuai dengan kondisi dan usia pasien Rasional : Membantu mengurangi konsentrasi nyeri yang dialami dan memfokuskan kembali perhatian - Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi Rasional : Perubahan metode untuk penghilangan nyeri c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus Hasil yang diharapkan : kebutuhan tidur pasien terpenuhi Rencana tindakan :
  • 15. - Kaji tingkat tidur pasien Rasional : Untuk mengetahui kualitas tidur pasien - Anjurkan pasien untuk menghindari minuman yang mengandung cafein menjelang tidur malam hari Rasional : Cafein memiliki efek puncak 2-4 jam sesudah dikonsumsi - Anjurkan pasien untuk melakukan gerak badan secara teratur Rasional : Memberikan efek yang menguntungkan untuk tidur jika dilakukan pada sore hari - Anjurkan melakukan hal-hal ritual rutin menjelang tidur Rasional : Tindakan ini memudahkan peralihan dari keadaan terjaga menjadi keadaan tidur - Kolaborasi pemberian obat antihistamin Rasional : Memberikan obat diharapkan pasien dapat tidur d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik Hasil yang diharapkan : pengembangan peningkatan penerimaan diri Rencana tindakan keperawatan : - Kaji adanya gangguan pada citra diri pasien Rasional : Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit atau keadaan yang tampak nyata bagi pasien. Kesan seseorang terhadap dirinya sendiri akan berpengaruh pada konsep diri - Berikan kesempatan untuk pengungkapan, dengarkan dengan cara terbuka dan tidak menghakimi untuk mengekspresikan perasaan.
  • 16. Rasional : Pasien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami - Bantu pasien yang cemas dalam mengembangkan kemampuan untuk menilai diri dan mengenali diri serta mengatasi masalah. Rasional : Menetralkan kecemasan yang tidak perlu terjadi dan memulihkan realitas situasi - Dorong pasien untuk bersosialisasi dengan orang lain dan Bantu pasien kea rah penerimaan diri Rasional : Membantu dalam meningkatkan sosialisasi dan penerimaan diri e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit Hasil yang diharapkan : pasien mampu mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya, pasien memahami tentang perawatan kulit. Rencana tindakan keperawatan : - Kaji tingkat pengetahuan pasien Rasional : Memberikan data dasar untuk mengetahi tingkat pemahaman pasien - Jaga agar pasien mendapat informasi yang benar, memperbaiki kesalahan informasi Rasional : Pasien memiliki perasaan ada sesuatu yang mereka perbuat dan merasakan manfaatnya - Beri nasehat kepada pasien untuk menjaga agar kulit tetap lembab dan fleksibel dengan pengolesan cream atau lotion
  • 17. Rasional : memerlukan air agar fleksibelitas kulit tetap terjaga. Pengolesan cream atau lotion untuk mencegah agar kulit tidak menjadi kasar, retak dan bersisik - Peragakan penerapan terapi yang diprogramkan : obat topical Rasional : Memungkinkan pasien untuk memperoleh kesempatan untuk menunjukkan cara yang tepat untuk melakukan terapi f. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit Hasil yang diharapkan : peningkatan suhu tubuh diatas rentang dermal Rencana tindakan keperawatan : - Pantau suhu pasien ( derajat dan pola ) Rasional : Suhu 38,9-41oC menunjukkan proses infeksius - Berikan kompres hangat Rasional : Membantu mengurangi demam - Anjurkan pasien untuk banyak minum Rasional : Membantu mengurangi demam - Berikan antipiretik Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Hasil yang diharapkan : kebutuhan nutrisi terpenuhi Rencana tindakan keperawatan :
  • 18. - Kaji status nutrisi secara kontinu Rasional : Memberikan pilihan intervensi - Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan dengan berat badan saat penerimaan Rasional : Memantau kecenderungan dalam penurunan/penambahan berat badan - Dokumentasikan pemasukan oral selama 24 jam Rasional : Mengidentifikasi ketidakseimbangan antara perkiraan kebutuhan nutrisi dan masukan actual - Rujuk pada ahli gizi Rasional : Membantu dalam identifikasi defisit nutrisi
  • 19. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak. Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis) yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit. Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Iritasi pada kulit 2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga 3. Daya tahan tubuh yang rendah 4. Infeksi oleh staphylococcus aureus 5. Bakteri lain atau jamur
  • 20. DAFTAR PUSTAKA  Ilmu kesehatan anak nelson. Vol 2/editor, Richard E. Behrman, robert M. Kliegman, ann M. Arvin ; editor edisi bahasa indonesia : A. samik wahab –ed. 15–. Jakarta : EGC, 1999  Kamus Saku Kedokteran Dorlan/Alih Bahasa, Poppy Kumala...[Et Al.] : Copy Editor Edisi Bahasa Indonesia, Dyah Nuswantari. –Ed. 25–. Jakarta : EGC  Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta : Salemba Medika  http://azhyanha.b logspot.com/2010/03/37-c.html  http://www.ibudananak.com/index.php?
  • 21. KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini, makalah ini berjudul tentang “penumpukan serumkel” Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah. Raha, september 2012 Penulis
  • 22. DAFTAR ISI Halaman……………………………………………………………………………………… Kata Pengantar…………………………………………………………………………..... Daftar Isi……………………………………………………………………………………… BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………………………..………. B. Rumusan masalah……………………………………………………….………….. C. Tujuan………………………………………………………………..…………...…........ BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian furunkel…………………………………………………… B .Etiologi........................................................................…………… C. Manifestasi Klinik................................................................................................ D. Asuhan Keperawatan......................................................................................... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….. B. Saran………………………………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA
  • 23. TUGAS MAKALAH :KMB I DOSEN :NS,MUSRIANI S,KEP .M.KES KELOMPOK I *EKA PRATIWI RUSLAN * WD.JULIANTI *LD ALMAN RAHMAD *FITRA YANI *ANDI SARMA *IRWAN BUDIUTOMO