SlideShare a Scribd company logo
platyhelmintes
Nama kelompok
1.Fadhil Rais
2.Diaz Ghefira
3.Hazkia Rifany
CIRI - CIRI PLATYHELMINTHES
• Bentuk tubuh memanjang dengan dua ujung,
yaitu anterior (bagian kepala) dan posterior (bagian
ekor).
• Tubuh lunak, tidak bertulang, dan tidak berkaki.
▪Tubuh platyhelminthes pipih seperti pita, tidak
bersegmen dan simetris bilateral.
▪Dinding tubuh terdiri atas tiga lapisan, yaitu
ektoderm, mesoderm, danendoderm (juga disebut
triploblastik).
▪Alat pencernaan berupa gastrovaskular.
▪Epidermis lunak dan ada yang bersilia, terdapat alat
penghisap atau kait terutapa pada platyhelminthes
yang berisfat parasite.
▪Sistem ekskresi terdiri dari sel-sel api, yaitu sel-sel
berbulu getar yang berhubungan dengan saluran
ekskresi (flame sel dan solenosit).
SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan cacing pipih disebut
sistem gastrovaskuler, dimana peredaran
makanan tidak melalui darah tetapi oleh
usus.Sistem pencernaan cacing pipih
dimulai dari mulut, faring, dan
dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang
kerongkongan ini terdapat usus yang
memiliki cabang ke seluruh
tubuh. Dengan demikian, selain
mencerna makanan, usus juga
mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.
Selain itu, cacing pipih juga melakukan
pembuangan sisa makanan melalui mulut
karena tidak memiliki anus. Cacing pipih
tidak memiliki sistem transpor karena
makanannya diedarkan melalui sistem
gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 dan
CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui
proses difusi.
Mulut Faring Kerongkongan
UsusSeluruh Tubuh
Sistem Pernapasan
• Platyhelmithes tidak memiliki system pernapasan.
Sehingga pertukaran dan transportasi zat terjadi secara
difusi oleh seluruh sel tubuh.
Sistem Gerak
• Bergerak dengan kontraksi otot-otot tubuh.
• Alat ekskresi masih sangat sederhana, berupa
saluran bercabang-cabang yang berakhir
pada sel api (flame cell).
Sistem Ekskresi
SISTEM
SARAF
Ada beberapa
macam system saraf pada
cacing pipih :
1. Sistem saraf tangga tali merupakan
sistem saraf yang paling
sederhana. Pada sistem tersebut, pusat
susunan saraf yang disebut
sebagai ganglion otak terdapat di
bagian kepala dan berjumlah
sepasang. Dari kedua ganglion otak
tersebut keluar tali saraf sisi yang
memanjang di bagian kiri dan kanan
tubuh yang dihubungkan dengan
serabut saraf melintang.
2. Pada cacing pipih yang lebih tinggi
tingkatannya, sistem saraf dapat
tersusun dari sel saraf ( neuron ) yang
dibedakan menjadi sel saraf sensori (
sel pembawa sinyal dari indra ke
Kotak), sel saraf motor ( sel pembawa
dari otak ke efektor ), dan sel asosiasi (
perantara ).
Oseli Indra meraba
AurikulaStatosista
Reoreseptor
INDRA
1. Turbellaria atau Cacing Rambut Getar
Memiliki bulu getar yang berfungsi untuk bergerak.
contoh: Planaria
2.TREMATODA ATAU CACING ISAP
Memiliki alat pengisap, terdapat pada mulut di bagian kepala.Alat penghisap berfungsi untuk
menempel pada inangnya untuk menghisap makanan, berarti Trematoda merupakan parasit.
Trematoda dewasa hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah
vertebrata.
Contoh: Fasciola(Cacing Hati), Clonorchis, dan Schistosome
3. Cestoda atau Cacing Pita
Memiliki kulit berlapis kitin berfungsi melindungi diri dari enzim inangnya, dengan demikian
Cestoda merupakan parasit. Cestoda terdiri dari anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus),
dan proglotid.
KLASIFIKASI PLATYHELMINTES
• Telur – Trematoda bereproduksi seksual, lalu menghasilkan telur..
• Larva mirasidium – Telur menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium (en: miricidium), yang
akan menginfeksi inang perantara pertama.
• Sporosista – Dalam tubuh inang perantara, mirasidium berkembang menjadi kantong memanjang yang
disebut sporosista (en: Sporocyst). Sporosista dapat berkembang menjadi lebih banyak sporosista, atau
menjadi larva tahap berikutnya.
• Larva redia – Sporosista berkembang menjadi larva dengan mulut penghisap yang disebut redia. Redia dapat
berkembang menjadi lebih banyak redia, atau menjadi larva tahap berikutnya.
• Larva serkaria – Redia berkembang menjadi larva seperti kecebong yang disebut serkaria (en: cercaria).
Serkaria mungkin motil dan memiliki ekor, dan kemudian menginfeksi inang perantara kedua (tergantung
spesies).
• Sista mesoserkaria atau metaserkaria – Serkaria dapat berkembang menjadi Trematoda dewasa, atau
dorman terlebih dahulu dalam bentuk sista. Mesoserkaria (en: mesocercaria) merupakan bentuk serkaria
yang sedikit dimodifikasi dan dorman. Metaserkaria (en: metacercaria) merupakan bentuk serkaria yang
berubah menjadi sista dan dorman.
Dewasa – merupakan fase cacing hisap yang mampu melakukan reproduksi seksual untuk menghasilkan telur.
DAUR HIDUP TREMATODA
daur hidup cestoda
Telur – Cestoda bereproduksi seksual, lalu menghasilkan (dan menyimpan) telur pada proglotid-nya. Segmen proglotid yang
matang kemudian “rontok” bersamaan dengan telur-telur yang dikandungnya. Telur ini keluar melalui kotoran inang primer
dan dimakan oleh inang perantara (sapi, babi, dll.).
Onkosfer – Dalam tubuh inang perantara, telur menetas menjadi onkosfer, yaitu larva heksakant (en: hexacanth)
yang masih dibungkus oleh lapisan embrionik.
Larva heksakant – Onkosfer menjadi larva heksakant yang mampu menembus dinding saluran pencernaan, dan terbawa
menuju otot.
Sista sistiserkus – larva heksakant yang telah berada di otot kemudian membungkus diri menjadi sistiserkus. Sistiserkus
ini bisa bertahan beberapa tahun pada hewan (inang perantara), kemudian akan terbawa ke inang primer (inang definitif)
apabila termakan bersamaan dengan daging hewan.
Cacing pita muda – sistiserkus yang berada di usus inang p
rimer akan menempel dan mulai tumbuh menjadi dewasa.
Cacing pita dewasa – cacing dewasa menempel pada usus dengan skoleks dan mulai melakukan reproduksi seksual,
proglotid cacing pita mulai terisi dengan telur yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu per segmen proglotid.
Hebatnya, cacing pita bisa memiliki 1.000 – 2.000 segmen.
Proglotid rontok – ketika sudah matang dan berisi telur, segmen-segmen proglotid yang penuh dengan telur mulai
berguguran dan terbawa melalui kotoran
MANFAAT
Semakin
bertambah dan
bervariasi
biodervitas
animalia di
Indonesia.
Salah saru kelas
turbellaria, yakni
Planaria sp
digunakan sebagai
indikator air
bersih.
Planaria sp
dapat
dimanfaatkan
sebagai
makanan ikan.

More Related Content

What's hot

Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
Siska Paramitha
 
Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)
Raden Iqrafia Ashna
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
Fauzan Ardana
 
FILUM Annelida
FILUM Annelida FILUM Annelida
FILUM Annelida
Nanda Ayu Sabrina
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum Annelida
Reza Fadhreane
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
Kurnia Wati
 
Anatomi serangga
Anatomi seranggaAnatomi serangga
Anatomi serangga
Nisrina Setiowati
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
Febryan Caesar
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscaayu larissa
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Biologi - Annelida
Biologi - AnnelidaBiologi - Annelida
Biologi - Annelida
Nada Nurhanifah
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
Bondan Kartika Pradipta
 
Ppt mamalia (welly&fitri)
Ppt mamalia (welly&fitri)Ppt mamalia (welly&fitri)
Ppt mamalia (welly&fitri)Welly Andrei
 
Group 5 phylum annelida
Group 5 phylum annelidaGroup 5 phylum annelida
Group 5 phylum annelida
BiomaPublishing
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida

What's hot (20)

Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
 
FILUM Annelida
FILUM Annelida FILUM Annelida
FILUM Annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum Annelida
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
PPT Anelida
PPT AnelidaPPT Anelida
PPT Anelida
 
Anatomi serangga
Anatomi seranggaAnatomi serangga
Anatomi serangga
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum mollusca
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Biologi - Annelida
Biologi - AnnelidaBiologi - Annelida
Biologi - Annelida
 
MAKALAH ANNELIDA
MAKALAH ANNELIDAMAKALAH ANNELIDA
MAKALAH ANNELIDA
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
 
Ppt mamalia (welly&fitri)
Ppt mamalia (welly&fitri)Ppt mamalia (welly&fitri)
Ppt mamalia (welly&fitri)
 
Group 5 phylum annelida
Group 5 phylum annelidaGroup 5 phylum annelida
Group 5 phylum annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum Annelida
 

Similar to Xmia9 platyhelminthes

Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Galuh Musa
 
Platyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematodaPlatyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematoda
Bondan Kartika Pradipta
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
Onic Agustina
 
Mollusca umum dan gastropoda
Mollusca umum dan gastropodaMollusca umum dan gastropoda
Mollusca umum dan gastropoda
R Januari
 
biologi, animalia (kelas X)
biologi, animalia (kelas X)biologi, animalia (kelas X)
biologi, animalia (kelas X)
afifah nisa
 
ANIMALIA
ANIMALIAANIMALIA
ANIMALIA
Muhammad Farras
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
Anryoki SAsuna
 
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfcacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
AgathaHaselvin
 
Cacing(vermes) biologi
Cacing(vermes)  biologiCacing(vermes)  biologi
Cacing(vermes) biologi
SMA N 90 JKT
 
Alat kelamin jantan dan betina pada cacing dan bagaimana profesi pada sel api
Alat kelamin jantan dan betina pada cacing dan bagaimana profesi pada sel apiAlat kelamin jantan dan betina pada cacing dan bagaimana profesi pada sel api
Alat kelamin jantan dan betina pada cacing dan bagaimana profesi pada sel api
Zakir Ahmed
 
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
Soga Biliyan Jaya
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
Imawaty Yulia
 
Platymelminthes
PlatymelminthesPlatymelminthes
Platymelminthes
Tjoetnyak Izzatie
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
Yuga Rahmat S
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
Monich Rhd
 
Nirga Animalia.pptx
Nirga Animalia.pptxNirga Animalia.pptx
Nirga Animalia.pptx
AstriMina1
 
Platyhelmintes
PlatyhelmintesPlatyhelmintes
Platyhelmintes
N. Hikmah Alinda
 

Similar to Xmia9 platyhelminthes (20)

Cacing.h
Cacing.hCacing.h
Cacing.h
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
 
Platyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematodaPlatyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematoda
 
1. bahan ajar
1. bahan ajar1. bahan ajar
1. bahan ajar
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Mollusca umum dan gastropoda
Mollusca umum dan gastropodaMollusca umum dan gastropoda
Mollusca umum dan gastropoda
 
biologi, animalia (kelas X)
biologi, animalia (kelas X)biologi, animalia (kelas X)
biologi, animalia (kelas X)
 
ANIMALIA
ANIMALIAANIMALIA
ANIMALIA
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfcacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
 
Cacing(vermes) biologi
Cacing(vermes)  biologiCacing(vermes)  biologi
Cacing(vermes) biologi
 
Alat kelamin jantan dan betina pada cacing dan bagaimana profesi pada sel api
Alat kelamin jantan dan betina pada cacing dan bagaimana profesi pada sel apiAlat kelamin jantan dan betina pada cacing dan bagaimana profesi pada sel api
Alat kelamin jantan dan betina pada cacing dan bagaimana profesi pada sel api
 
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Platymelminthes
PlatymelminthesPlatymelminthes
Platymelminthes
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
Nirga Animalia.pptx
Nirga Animalia.pptxNirga Animalia.pptx
Nirga Animalia.pptx
 
Platyhelmintes
PlatyhelmintesPlatyhelmintes
Platyhelmintes
 

More from Diniarti Prayuni

Xmia9 coelenterata
Xmia9 coelenterataXmia9 coelenterata
Xmia9 coelenterata
Diniarti Prayuni
 
Xmia9 arthropoda
Xmia9 arthropodaXmia9 arthropoda
Xmia9 arthropoda
Diniarti Prayuni
 
Xmia4 porifera
Xmia4 poriferaXmia4 porifera
Xmia4 porifera
Diniarti Prayuni
 
Xmia4 platyhelmintes
Xmia4 platyhelmintesXmia4 platyhelmintes
Xmia4 platyhelmintes
Diniarti Prayuni
 
Xmia4 mollusca
Xmia4 molluscaXmia4 mollusca
Xmia4 mollusca
Diniarti Prayuni
 
Xmia4 echinodermata
Xmia4 echinodermataXmia4 echinodermata
Xmia4 echinodermata
Diniarti Prayuni
 
Xmia4 coelenterata
Xmia4 coelenterata Xmia4 coelenterata
Xmia4 coelenterata
Diniarti Prayuni
 
Xmia4 arthropoda
Xmia4 arthropodaXmia4 arthropoda
Xmia4 arthropoda
Diniarti Prayuni
 
Xmia2 porifera
Xmia2 poriferaXmia2 porifera
Xmia2 porifera
Diniarti Prayuni
 
Xmia2 platyhelminthes
Xmia2 platyhelminthesXmia2 platyhelminthes
Xmia2 platyhelminthes
Diniarti Prayuni
 
Xmia2 mollusca v2
Xmia2 mollusca v2Xmia2 mollusca v2
Xmia2 mollusca v2
Diniarti Prayuni
 
Xmia2 echinodermata
Xmia2 echinodermataXmia2 echinodermata
Xmia2 echinodermata
Diniarti Prayuni
 
Xmia2 coelenterata
Xmia2 coelenterataXmia2 coelenterata
Xmia2 coelenterata
Diniarti Prayuni
 
Xmia2 annelida
Xmia2 annelidaXmia2 annelida
Xmia2 annelida
Diniarti Prayuni
 
Xmia1 porifera
Xmia1 poriferaXmia1 porifera
Xmia1 porifera
Diniarti Prayuni
 
Xmia1 nemathelminthes
Xmia1 nemathelminthesXmia1 nemathelminthes
Xmia1 nemathelminthes
Diniarti Prayuni
 
Xmia1 mollusca
Xmia1 molluscaXmia1 mollusca
Xmia1 mollusca
Diniarti Prayuni
 
Xmia1 echinodermata
Xmia1 echinodermataXmia1 echinodermata
Xmia1 echinodermata
Diniarti Prayuni
 
Xmia1 coelenterata
Xmia1 coelenterataXmia1 coelenterata
Xmia1 coelenterata
Diniarti Prayuni
 

More from Diniarti Prayuni (19)

Xmia9 coelenterata
Xmia9 coelenterataXmia9 coelenterata
Xmia9 coelenterata
 
Xmia9 arthropoda
Xmia9 arthropodaXmia9 arthropoda
Xmia9 arthropoda
 
Xmia4 porifera
Xmia4 poriferaXmia4 porifera
Xmia4 porifera
 
Xmia4 platyhelmintes
Xmia4 platyhelmintesXmia4 platyhelmintes
Xmia4 platyhelmintes
 
Xmia4 mollusca
Xmia4 molluscaXmia4 mollusca
Xmia4 mollusca
 
Xmia4 echinodermata
Xmia4 echinodermataXmia4 echinodermata
Xmia4 echinodermata
 
Xmia4 coelenterata
Xmia4 coelenterata Xmia4 coelenterata
Xmia4 coelenterata
 
Xmia4 arthropoda
Xmia4 arthropodaXmia4 arthropoda
Xmia4 arthropoda
 
Xmia2 porifera
Xmia2 poriferaXmia2 porifera
Xmia2 porifera
 
Xmia2 platyhelminthes
Xmia2 platyhelminthesXmia2 platyhelminthes
Xmia2 platyhelminthes
 
Xmia2 mollusca v2
Xmia2 mollusca v2Xmia2 mollusca v2
Xmia2 mollusca v2
 
Xmia2 echinodermata
Xmia2 echinodermataXmia2 echinodermata
Xmia2 echinodermata
 
Xmia2 coelenterata
Xmia2 coelenterataXmia2 coelenterata
Xmia2 coelenterata
 
Xmia2 annelida
Xmia2 annelidaXmia2 annelida
Xmia2 annelida
 
Xmia1 porifera
Xmia1 poriferaXmia1 porifera
Xmia1 porifera
 
Xmia1 nemathelminthes
Xmia1 nemathelminthesXmia1 nemathelminthes
Xmia1 nemathelminthes
 
Xmia1 mollusca
Xmia1 molluscaXmia1 mollusca
Xmia1 mollusca
 
Xmia1 echinodermata
Xmia1 echinodermataXmia1 echinodermata
Xmia1 echinodermata
 
Xmia1 coelenterata
Xmia1 coelenterataXmia1 coelenterata
Xmia1 coelenterata
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
vivi211570
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
walidumar
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
AyuniDwiLestari
 
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptxMATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
NindiBeautyandHealth
 
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kedirijuknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
DaraAOi
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
BOWLNChannel
 
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdfLAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
kompdua2
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
MayaSiswindari
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
 
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptxMATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
 
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kedirijuknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
 
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdfLAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
 

Xmia9 platyhelminthes

  • 2. CIRI - CIRI PLATYHELMINTHES • Bentuk tubuh memanjang dengan dua ujung, yaitu anterior (bagian kepala) dan posterior (bagian ekor). • Tubuh lunak, tidak bertulang, dan tidak berkaki. ▪Tubuh platyhelminthes pipih seperti pita, tidak bersegmen dan simetris bilateral. ▪Dinding tubuh terdiri atas tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, danendoderm (juga disebut triploblastik). ▪Alat pencernaan berupa gastrovaskular. ▪Epidermis lunak dan ada yang bersilia, terdapat alat penghisap atau kait terutapa pada platyhelminthes yang berisfat parasite. ▪Sistem ekskresi terdiri dari sel-sel api, yaitu sel-sel berbulu getar yang berhubungan dengan saluran ekskresi (flame sel dan solenosit).
  • 3.
  • 4. SISTEM PENCERNAAN Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus.Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi. Mulut Faring Kerongkongan UsusSeluruh Tubuh
  • 5. Sistem Pernapasan • Platyhelmithes tidak memiliki system pernapasan. Sehingga pertukaran dan transportasi zat terjadi secara difusi oleh seluruh sel tubuh. Sistem Gerak • Bergerak dengan kontraksi otot-otot tubuh. • Alat ekskresi masih sangat sederhana, berupa saluran bercabang-cabang yang berakhir pada sel api (flame cell). Sistem Ekskresi
  • 6.
  • 7. SISTEM SARAF Ada beberapa macam system saraf pada cacing pipih : 1. Sistem saraf tangga tali merupakan sistem saraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang. 2. Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf ( neuron ) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori ( sel pembawa sinyal dari indra ke Kotak), sel saraf motor ( sel pembawa dari otak ke efektor ), dan sel asosiasi ( perantara ).
  • 9. 1. Turbellaria atau Cacing Rambut Getar Memiliki bulu getar yang berfungsi untuk bergerak. contoh: Planaria 2.TREMATODA ATAU CACING ISAP Memiliki alat pengisap, terdapat pada mulut di bagian kepala.Alat penghisap berfungsi untuk menempel pada inangnya untuk menghisap makanan, berarti Trematoda merupakan parasit. Trematoda dewasa hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata. Contoh: Fasciola(Cacing Hati), Clonorchis, dan Schistosome 3. Cestoda atau Cacing Pita Memiliki kulit berlapis kitin berfungsi melindungi diri dari enzim inangnya, dengan demikian Cestoda merupakan parasit. Cestoda terdiri dari anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus), dan proglotid. KLASIFIKASI PLATYHELMINTES
  • 10. • Telur – Trematoda bereproduksi seksual, lalu menghasilkan telur.. • Larva mirasidium – Telur menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium (en: miricidium), yang akan menginfeksi inang perantara pertama. • Sporosista – Dalam tubuh inang perantara, mirasidium berkembang menjadi kantong memanjang yang disebut sporosista (en: Sporocyst). Sporosista dapat berkembang menjadi lebih banyak sporosista, atau menjadi larva tahap berikutnya. • Larva redia – Sporosista berkembang menjadi larva dengan mulut penghisap yang disebut redia. Redia dapat berkembang menjadi lebih banyak redia, atau menjadi larva tahap berikutnya. • Larva serkaria – Redia berkembang menjadi larva seperti kecebong yang disebut serkaria (en: cercaria). Serkaria mungkin motil dan memiliki ekor, dan kemudian menginfeksi inang perantara kedua (tergantung spesies). • Sista mesoserkaria atau metaserkaria – Serkaria dapat berkembang menjadi Trematoda dewasa, atau dorman terlebih dahulu dalam bentuk sista. Mesoserkaria (en: mesocercaria) merupakan bentuk serkaria yang sedikit dimodifikasi dan dorman. Metaserkaria (en: metacercaria) merupakan bentuk serkaria yang berubah menjadi sista dan dorman. Dewasa – merupakan fase cacing hisap yang mampu melakukan reproduksi seksual untuk menghasilkan telur. DAUR HIDUP TREMATODA
  • 11. daur hidup cestoda Telur – Cestoda bereproduksi seksual, lalu menghasilkan (dan menyimpan) telur pada proglotid-nya. Segmen proglotid yang matang kemudian “rontok” bersamaan dengan telur-telur yang dikandungnya. Telur ini keluar melalui kotoran inang primer dan dimakan oleh inang perantara (sapi, babi, dll.). Onkosfer – Dalam tubuh inang perantara, telur menetas menjadi onkosfer, yaitu larva heksakant (en: hexacanth) yang masih dibungkus oleh lapisan embrionik. Larva heksakant – Onkosfer menjadi larva heksakant yang mampu menembus dinding saluran pencernaan, dan terbawa menuju otot. Sista sistiserkus – larva heksakant yang telah berada di otot kemudian membungkus diri menjadi sistiserkus. Sistiserkus ini bisa bertahan beberapa tahun pada hewan (inang perantara), kemudian akan terbawa ke inang primer (inang definitif) apabila termakan bersamaan dengan daging hewan. Cacing pita muda – sistiserkus yang berada di usus inang p rimer akan menempel dan mulai tumbuh menjadi dewasa. Cacing pita dewasa – cacing dewasa menempel pada usus dengan skoleks dan mulai melakukan reproduksi seksual, proglotid cacing pita mulai terisi dengan telur yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu per segmen proglotid. Hebatnya, cacing pita bisa memiliki 1.000 – 2.000 segmen. Proglotid rontok – ketika sudah matang dan berisi telur, segmen-segmen proglotid yang penuh dengan telur mulai berguguran dan terbawa melalui kotoran
  • 12. MANFAAT Semakin bertambah dan bervariasi biodervitas animalia di Indonesia. Salah saru kelas turbellaria, yakni Planaria sp digunakan sebagai indikator air bersih. Planaria sp dapat dimanfaatkan sebagai makanan ikan.