Platyhelminthes adalah kelas cacing pipih yang memiliki ciri-ciri tubuh pipih tanpa tulang dan kaki. Terdiri dari 3 kelompok utama yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Turbellaria seperti Planaria bergerak menggunakan bulu getar, Trematoda seperti Fasciola adalah parasit hati, sedangkan Cestoda seperti pita berkembang biak dengan cara memisahkan proglotid yang berisi telur. Siklus hidupny
Echinodermata adalah kelompok hewan laut yang memiliki tubuh berbentuk bintang atau bulat dengan kulit berduri. Mereka memiliki sistem ambulakral untuk bergerak dengan menggunakan kaki tabung dan sistem pencernaan sederhana. Echinodermata meliputi bintang laut, teripang, lili laut, dan binatang laut lainnya.
Filum Annelida merupakan cacing bersegmen dengan tubuh berbentuk silinder dan terbagi menjadi beberapa ruas. Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, sistem pencernaan lengkap, dan beberapa jenisnya hidup sebagai parasit dengan menghisap darah inangnya.
1. Annelida merupakan filum yang memiliki tubuh bersegmen dan sistem organ yang kompleks. Annelida meliputi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
2. Annelida memiliki peran penting bagi manusia dan lingkungan, seperti sumber protein, bahan baku obat dan kosmetik, serta membersihkan luka. Namun, beberapa juga dapat menyebabkan penyakit parasit pada manusia.
Annelida adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Mereka memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, saraf, dan eksresi yang sempurna. Terdiri dari 3 kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Polychaeta memiliki parapodia dan banyak seta, sementara Oligochaeta memiliki sedikit seta dan tidak memiliki parapodia. Hirudinea adalah lintah dan pacet yang mengisap darah.
Echinodermata adalah kelompok hewan laut yang memiliki tubuh berbentuk bintang atau bulat dengan kulit berduri. Mereka memiliki sistem ambulakral untuk bergerak dengan menggunakan kaki tabung dan sistem pencernaan sederhana. Echinodermata meliputi bintang laut, teripang, lili laut, dan binatang laut lainnya.
Filum Annelida merupakan cacing bersegmen dengan tubuh berbentuk silinder dan terbagi menjadi beberapa ruas. Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, sistem pencernaan lengkap, dan beberapa jenisnya hidup sebagai parasit dengan menghisap darah inangnya.
1. Annelida merupakan filum yang memiliki tubuh bersegmen dan sistem organ yang kompleks. Annelida meliputi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
2. Annelida memiliki peran penting bagi manusia dan lingkungan, seperti sumber protein, bahan baku obat dan kosmetik, serta membersihkan luka. Namun, beberapa juga dapat menyebabkan penyakit parasit pada manusia.
Annelida adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Mereka memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, saraf, dan eksresi yang sempurna. Terdiri dari 3 kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Polychaeta memiliki parapodia dan banyak seta, sementara Oligochaeta memiliki sedikit seta dan tidak memiliki parapodia. Hirudinea adalah lintah dan pacet yang mengisap darah.
Annelida memiliki ciri tubuh bersegmen, sistem pencernaan sempurna, dan sistem peredaran darah tertutup. Terdiri dari kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Kelas-kelas ini berbeda dalam jumlah rambut dan parapodia mereka. Annelida memiliki peran penting seperti menyuburkan tanah, sumber makanan, dan zat hirudin yang berguna medis.
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Annelida atau cacing gelang memiliki tubuh bersegmen dan sistem peredaran darah tertutup dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuh. Mereka juga memiliki sistem ekskresi berupa nefridia dan sistem pencernaan yang lengkap, meskipun tidak memiliki organ pernafasan khusus."
Annelida adalah kelompok cacing bersegmen dengan habitat di dasar laut, perairan tawar, dan tanah lembab. Mereka memiliki tubuh berukuran 1 mm hingga 3 m dengan struktur tubuh bersegmen yang memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, ekskresi, dan saraf yang terkoordinasi. Annelida bereproduksi secara seksual dan aseksual serta diklasifikasi menjadi tiga kelompok utama yaitu Oligochaeta, Polychaeta, dan Hir
Annelida atau cacing gelang adalah kelompok hewan tripoblastik bersegmen dengan tubuh terbagi menjadi tiga kelas utama yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Annelida memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, ekskresi, dan reproduksi yang lengkap serta bermanfaat bagi manusia dan lingkungan sekitar.
Annelida merupakan hewan segmen yang tubuhnya terbagi menjadi berbagai ruas. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh bersegmen, sistem saraf berupa tali saraf, dan sistem peredaran darah tertutup. Annelida dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan jumlah rambutnya, yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Dokumen ini membahas tentang ciri umum dan klasifikasi kelas Annelida. Annelida memiliki ciri bilateral, triploblastik, memiliki parapodia, dan reproduksi seksual maupun aseksual. Terdapat 3 kelas utama Annelida yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Masing-masing kelas memiliki ciri khas tersendiri.
1. Annelida merupakan kelompok binatang invertebrata yang memiliki tubuh bersegmen dan sistem saraf berbentuk tali saraf.
2. Mereka hidup di perairan air tawar, laut, dan darat serta memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, dan ekskresi yang sempurna.
3. Terdapat 3 kelas utama Annelida yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Annelida memiliki ciri tubuh bersegmen, sistem pencernaan sempurna, dan sistem peredaran darah tertutup. Terdiri dari kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Kelas-kelas ini berbeda dalam jumlah rambut dan parapodia mereka. Annelida memiliki peran penting seperti menyuburkan tanah, sumber makanan, dan zat hirudin yang berguna medis.
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Annelida atau cacing gelang memiliki tubuh bersegmen dan sistem peredaran darah tertutup dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuh. Mereka juga memiliki sistem ekskresi berupa nefridia dan sistem pencernaan yang lengkap, meskipun tidak memiliki organ pernafasan khusus."
Annelida adalah kelompok cacing bersegmen dengan habitat di dasar laut, perairan tawar, dan tanah lembab. Mereka memiliki tubuh berukuran 1 mm hingga 3 m dengan struktur tubuh bersegmen yang memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, ekskresi, dan saraf yang terkoordinasi. Annelida bereproduksi secara seksual dan aseksual serta diklasifikasi menjadi tiga kelompok utama yaitu Oligochaeta, Polychaeta, dan Hir
Annelida atau cacing gelang adalah kelompok hewan tripoblastik bersegmen dengan tubuh terbagi menjadi tiga kelas utama yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Annelida memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, ekskresi, dan reproduksi yang lengkap serta bermanfaat bagi manusia dan lingkungan sekitar.
Annelida merupakan hewan segmen yang tubuhnya terbagi menjadi berbagai ruas. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh bersegmen, sistem saraf berupa tali saraf, dan sistem peredaran darah tertutup. Annelida dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan jumlah rambutnya, yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Dokumen ini membahas tentang ciri umum dan klasifikasi kelas Annelida. Annelida memiliki ciri bilateral, triploblastik, memiliki parapodia, dan reproduksi seksual maupun aseksual. Terdapat 3 kelas utama Annelida yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Masing-masing kelas memiliki ciri khas tersendiri.
1. Annelida merupakan kelompok binatang invertebrata yang memiliki tubuh bersegmen dan sistem saraf berbentuk tali saraf.
2. Mereka hidup di perairan air tawar, laut, dan darat serta memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, dan ekskresi yang sempurna.
3. Terdapat 3 kelas utama Annelida yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Platyhelminthes dan Nematoda adalah dua filum yang membahas tentang cacing pipih dan cacing silinder. Platyhelminthes memiliki 4 kelas dan hidup di sungai, danau, laut atau sebagai parasit. Nematoda memiliki ukuran 1 mm hingga lebih dari 1 m, memiliki sistem pencernaan lengkap, dan bereproduksi secara seksual.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tiga filum utama dalam platyhelminthes yaitu turbellaria, trematoda, dan cestoda. Mencakup ciri-ciri umum dan contohnya, serta siklus hidup beberapa jenis parasit tertentu seperti taenia dan fasciola hepatica.
Mollusca umum dan Gastropoda merupakan filum besar yang terdiri dari 100.000 spesies, termasuk kelas Gastropoda yang memiliki jumlah spesies terbanyak. Gastropoda adalah kelompok moluska yang bergerak menggunakan perutnya sebagai kaki, dengan cangkang berbentuk spiral. Hewan ini memiliki sistem pencernaan, pernapasan, dan reproduksi yang bervariasi sesuai habitatnya di darat atau air.
1. Dokumen tersebut membahas tentang lima filum hewan invertebrata yaitu Nemathelminthes, Annelida, Arthropoda, Mollusca, dan Echinodermata. Dokumen menjelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi, siklus hidup, dan peran masing-masing filum secara singkat.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang ukurannya bervariasi dari mikroskopis hingga lebih dari 2 meter. Kebanyakan hidup bebas di air atau sebagai parasit endo/ekto pada hewan dan manusia. Tubuhnya pipih tanpa rongga tubuh dan sistem organ yang sederhana. Beberapa spesies dapat merugikan manusia dengan menyebabkan penyakit seperti skistomiasis. Pencegahan melalui memutuskan
Dokumen tersebut membahas tentang tiga filum utama cacing, yaitu Platyhelmintes, Nemathelmintes, dan Annelida. Filum Platyhelmintes mencakup cacing pipih seperti Planaria dan cacing isap hati, sedangkan Nemathelmintes berisi cacing gilig seperti Ascaris yang menginfeksi usus manusia.
Alat kelamin jantan dan betina pada cacing dan bagaimana profesi pada sel apiZakir Ahmed
Dokumen tersebut membahas tentang alat kelamin jantan dan betina pada cacing serta bentuk peralihan cacing pita. Secara singkat, cacing pita memiliki organ reproduksi jantan dan betina pada setiap segmen tubuhnya. Bentuk peralihan cacing pita meliputi sistiserkus, sistiserkoid, strobiloserkus, multisep, ekinokokus, dan tetratridium.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi dan ciri-ciri hewan invertebrata, mulai dari Porifera, Ctenophora, Cnidaria, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida. Keseluruhan dokumen membahas tentang sistem klasifikasi dan cir-ciri utama kelompok hewan invertebrata.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang meliputi kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Cacing-cacing ini memiliki tubuh pipih, sistem pencernaan sederhana, dan sebagian besar hidup sebagai parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Filum Platyhelminthes memiliki ciri tubuh pipih tanpa rongga tubuh, bernapas melalui seluruh permukaan tubuh, dan terdiri dari tiga kelas utama yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Turbellaria seperti Planaria hidup bebas di air tawar dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi, sedangkan Trematoda dan Cestoda bersifat parasit pada inangnya.
Hewan dalam kerajaan Animalia dibahas dalam dokumen ini. Termasuk ciri-ciri hewan secara umum serta struktur tubuh dan sistem organisasinya. Delapan filum invertebrata dijelaskan dengan contoh-contohnya seperti Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, dan Mollusca.
Porifera adalah hewan invertebrata akuatik yang tidak memiliki jaringan sejati. Tubuh porifera terdiri dari tiga lapisan sel dan ditunjang oleh rangka organik atau spikula. Porifera bersifat heterotrof dan makanannya berupa bakteri dan plankton yang dicerna secara intraseluler. Porifera memiliki peranan sebagai spons dan sumber zat kimia untuk pengobatan.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang meliputi parasit seperti cacing pita dan cacing isap. Mereka memiliki tubuh pipih tanpa rongga tubuh, sistem pencernaan sederhana, dan reproduksi secara aseksual melalui fragmentasi dan secara seksual. Beberapa spesies dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Arthropoda yang merupakan filum terbesar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, udang, laba-laba, dan hewan sejenis lainnya. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri umum hewan Arthropoda serta mengklasifikasikan hewan-hewan tersebut ke dalam Crustacea (udang-udangan), Insecta (serangga), Arachnoidea (laba-laba), dan Myriapoda (hewan berkaki bany
Echinodermata adalah hewan laut berkulit berduri yang hidup di dasar laut. Mereka memiliki siklus hidup yang meliputi reproduksi seksual dan aseksual. Terdapat lima kelas utama echinodermata, yaitu bintang laut, asteroid, ophiuroid, echinoida, dan holothuroidea. Beberapa spesies memiliki manfaat bagi manusia seperti bulu babi untuk pembersih lantai, sedangkan timun laut dapat diolah menjadi
Coelenterata adalah hewan invertebrata berongga dengan tubuh berbentuk tabung dan mulut di kelilingi tentakel. Mereka memiliki jaringan luar dan dalam, sel penyengat, dan sistem pencernaan, reproduksi, saraf, sirkulasi, ekskresi, dan pernapasan yang sederhana. Terdapat beberapa kelas Coelenterata yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa, dan Cubozoa.
Porifera adalah hewan invertebrata yang tubuhnya berongga dan berpori-pori. Terdiri dari 3 lapisan sel yaitu ektodermis, mesenkim, dan endodermis. Berreproduksi secara aseksual dan seksual. Memiliki manfaat sebagai obat, makanan, dan industri.
Echinodermata adalah kelompok hewan laut berduri yang memiliki tubuh simetri radial pada dewasa. Mereka meliputi kelas seperti bintang laut, landak laut, timun laut, dan bunga karang. Echinodermata memiliki sistem ambulakral untuk bergerak dan bernapas, serta kulit keras yang mengandung zat kalsium.
Kelompok 2 membahas tentang ciri-ciri dan klasifikasi filum Cnidaria. Hewan-hewan dalam filum ini memiliki dua fase hidup yaitu fase polip dan medusa, serta memiliki sistem pencernaan yang terjadi secara intraseluler dan ekstraseluler. Terdapat tiga kelas utama yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Materi ini sangat penting sebagai kita pendidik di smk untuk apa untuk memberikan motifasi kepada kita sebagai pendidik di smk bahwa tujuan akhir kita tidak hanya transfer ilmu saja melainkan juga mengantar peserta didik menuju du di
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
2. CIRI - CIRI PLATYHELMINTHES
• Bentuk tubuh memanjang dengan dua ujung,
yaitu anterior (bagian kepala) dan posterior (bagian
ekor).
• Tubuh lunak, tidak bertulang, dan tidak berkaki.
▪Tubuh platyhelminthes pipih seperti pita, tidak
bersegmen dan simetris bilateral.
▪Dinding tubuh terdiri atas tiga lapisan, yaitu
ektoderm, mesoderm, danendoderm (juga disebut
triploblastik).
▪Alat pencernaan berupa gastrovaskular.
▪Epidermis lunak dan ada yang bersilia, terdapat alat
penghisap atau kait terutapa pada platyhelminthes
yang berisfat parasite.
▪Sistem ekskresi terdiri dari sel-sel api, yaitu sel-sel
berbulu getar yang berhubungan dengan saluran
ekskresi (flame sel dan solenosit).
3.
4. SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan cacing pipih disebut
sistem gastrovaskuler, dimana peredaran
makanan tidak melalui darah tetapi oleh
usus.Sistem pencernaan cacing pipih
dimulai dari mulut, faring, dan
dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang
kerongkongan ini terdapat usus yang
memiliki cabang ke seluruh
tubuh. Dengan demikian, selain
mencerna makanan, usus juga
mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.
Selain itu, cacing pipih juga melakukan
pembuangan sisa makanan melalui mulut
karena tidak memiliki anus. Cacing pipih
tidak memiliki sistem transpor karena
makanannya diedarkan melalui sistem
gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 dan
CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui
proses difusi.
Mulut Faring Kerongkongan
UsusSeluruh Tubuh
5. Sistem Pernapasan
• Platyhelmithes tidak memiliki system pernapasan.
Sehingga pertukaran dan transportasi zat terjadi secara
difusi oleh seluruh sel tubuh.
Sistem Gerak
• Bergerak dengan kontraksi otot-otot tubuh.
• Alat ekskresi masih sangat sederhana, berupa
saluran bercabang-cabang yang berakhir
pada sel api (flame cell).
Sistem Ekskresi
6.
7. SISTEM
SARAF
Ada beberapa
macam system saraf pada
cacing pipih :
1. Sistem saraf tangga tali merupakan
sistem saraf yang paling
sederhana. Pada sistem tersebut, pusat
susunan saraf yang disebut
sebagai ganglion otak terdapat di
bagian kepala dan berjumlah
sepasang. Dari kedua ganglion otak
tersebut keluar tali saraf sisi yang
memanjang di bagian kiri dan kanan
tubuh yang dihubungkan dengan
serabut saraf melintang.
2. Pada cacing pipih yang lebih tinggi
tingkatannya, sistem saraf dapat
tersusun dari sel saraf ( neuron ) yang
dibedakan menjadi sel saraf sensori (
sel pembawa sinyal dari indra ke
Kotak), sel saraf motor ( sel pembawa
dari otak ke efektor ), dan sel asosiasi (
perantara ).
9. 1. Turbellaria atau Cacing Rambut Getar
Memiliki bulu getar yang berfungsi untuk bergerak.
contoh: Planaria
2.TREMATODA ATAU CACING ISAP
Memiliki alat pengisap, terdapat pada mulut di bagian kepala.Alat penghisap berfungsi untuk
menempel pada inangnya untuk menghisap makanan, berarti Trematoda merupakan parasit.
Trematoda dewasa hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah
vertebrata.
Contoh: Fasciola(Cacing Hati), Clonorchis, dan Schistosome
3. Cestoda atau Cacing Pita
Memiliki kulit berlapis kitin berfungsi melindungi diri dari enzim inangnya, dengan demikian
Cestoda merupakan parasit. Cestoda terdiri dari anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus),
dan proglotid.
KLASIFIKASI PLATYHELMINTES
10. • Telur – Trematoda bereproduksi seksual, lalu menghasilkan telur..
• Larva mirasidium – Telur menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium (en: miricidium), yang
akan menginfeksi inang perantara pertama.
• Sporosista – Dalam tubuh inang perantara, mirasidium berkembang menjadi kantong memanjang yang
disebut sporosista (en: Sporocyst). Sporosista dapat berkembang menjadi lebih banyak sporosista, atau
menjadi larva tahap berikutnya.
• Larva redia – Sporosista berkembang menjadi larva dengan mulut penghisap yang disebut redia. Redia dapat
berkembang menjadi lebih banyak redia, atau menjadi larva tahap berikutnya.
• Larva serkaria – Redia berkembang menjadi larva seperti kecebong yang disebut serkaria (en: cercaria).
Serkaria mungkin motil dan memiliki ekor, dan kemudian menginfeksi inang perantara kedua (tergantung
spesies).
• Sista mesoserkaria atau metaserkaria – Serkaria dapat berkembang menjadi Trematoda dewasa, atau
dorman terlebih dahulu dalam bentuk sista. Mesoserkaria (en: mesocercaria) merupakan bentuk serkaria
yang sedikit dimodifikasi dan dorman. Metaserkaria (en: metacercaria) merupakan bentuk serkaria yang
berubah menjadi sista dan dorman.
Dewasa – merupakan fase cacing hisap yang mampu melakukan reproduksi seksual untuk menghasilkan telur.
DAUR HIDUP TREMATODA
11. daur hidup cestoda
Telur – Cestoda bereproduksi seksual, lalu menghasilkan (dan menyimpan) telur pada proglotid-nya. Segmen proglotid yang
matang kemudian “rontok” bersamaan dengan telur-telur yang dikandungnya. Telur ini keluar melalui kotoran inang primer
dan dimakan oleh inang perantara (sapi, babi, dll.).
Onkosfer – Dalam tubuh inang perantara, telur menetas menjadi onkosfer, yaitu larva heksakant (en: hexacanth)
yang masih dibungkus oleh lapisan embrionik.
Larva heksakant – Onkosfer menjadi larva heksakant yang mampu menembus dinding saluran pencernaan, dan terbawa
menuju otot.
Sista sistiserkus – larva heksakant yang telah berada di otot kemudian membungkus diri menjadi sistiserkus. Sistiserkus
ini bisa bertahan beberapa tahun pada hewan (inang perantara), kemudian akan terbawa ke inang primer (inang definitif)
apabila termakan bersamaan dengan daging hewan.
Cacing pita muda – sistiserkus yang berada di usus inang p
rimer akan menempel dan mulai tumbuh menjadi dewasa.
Cacing pita dewasa – cacing dewasa menempel pada usus dengan skoleks dan mulai melakukan reproduksi seksual,
proglotid cacing pita mulai terisi dengan telur yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu per segmen proglotid.
Hebatnya, cacing pita bisa memiliki 1.000 – 2.000 segmen.
Proglotid rontok – ketika sudah matang dan berisi telur, segmen-segmen proglotid yang penuh dengan telur mulai
berguguran dan terbawa melalui kotoran