OMK St. Matius Penginjil melanjutkan katekese kaum muda di hari valentine 2015 dengan memperdalam Sakramen Perkawinan. Dengan sederhana, paper ini mendeskripsikan konetks masyarakat yang membentuk pola perkawinan saat ini, indahnya dan seriusnya janji perkawinan yang mengandaikan kedewasaan dan kematangan pribadi untuk masuk ke jenjang keluarga, halangan, dispensasi dan pelayanan perkawinan di Paroki St. Matius Penginjil. Kepada rekan-rekan muda, selamat berdiskusi.
OMK St. Matius Penginjil melanjutkan katekese kaum muda di hari valentine 2015 dengan memperdalam Sakramen Perkawinan. Dengan sederhana, paper ini mendeskripsikan konetks masyarakat yang membentuk pola perkawinan saat ini, indahnya dan seriusnya janji perkawinan yang mengandaikan kedewasaan dan kematangan pribadi untuk masuk ke jenjang keluarga, halangan, dispensasi dan pelayanan perkawinan di Paroki St. Matius Penginjil. Kepada rekan-rekan muda, selamat berdiskusi.
History has clearly shown Christians that our teenagers today are quite immature. But, it is the Bible - especially the life of Christ at the age of twelve - that gives parents a biblical perspective and pattern that inherently should cause us to expect more from our teens. [NOTE: and expect-ing more from parents]
Pengertian individu,Manusia sebagai Mahluk Social,Pengertian Masyarakat, Pengertian Agama,Fungsi dan tujuan agama dalam masyarakat,Contoh-contoh pelanggaran HAM atas nama AGAMA
Peran keluarga untuk menanamkan nilai nilai agama dalam menanggulangi pergaul...adni fitria
Abstrak-Pergaulan bebas merupakan perilaku manusia sebagai makhluk sosial yang melewati batas norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat. Terdapat beberapa bentuk penyimpangan remaja dalam bergaul, salah satunya merupakan seks bebas. Seks bebas adalah kegiatan bersetubuh dengan lawan jenis yang dilakukan sebelum adanya pernikahan. Terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah (a) Faktor agama dan iman; (b) Faktor lingkungan yaitu orang tua, teman, tetangga, dan media; (c) Pengetahuan yang minim dan rasa ingin tahu yang berlebihan; (d) Perubahan zaman atau globalisasi. Hal ini mengakibatkan timbulnya dampak negatif yang dirasakan oleh remaja baik dalam segi kesehatan maupun psikisnya. Keluarga memiliki peran yang penting dalam upaya mencegah terjadinya hal tersebut. Upaya yang dapat dilakukan oleh keluarga diantaranya adalah memberikan pendidikan seks sejak dini kepada anak dan senantiasa menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupannya.
Kata Kunci : pergaulan bebas, nilai-nilai agama, peran keluarga
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat
majemuk, hal itu dapat kita lihat dari: suku,
etnis, agama, budaya, bahasa dan lain-lain.
Kemajemukan yang sangat kompleks itu mau
tidak mau harus diterima sebagai jati diri
bangsa, bahkan dilihat sebagai kekayaan
bangsa. Namun, sebagai masyarakat tentu saja
terjadi interaksi, baik interaksi antaretnis, suku,
budaya , bahasa, agama, baik dalam kelompok
maupun individu. Selama terjadinya proses
interaksi antar pribadi, kelompok, sadar atau
tidak sadar interaksi antar nilai pun saling
bertemu dan saling mempengaruhi.
3. Sebaiknya setiap pribadi mempunyai
ketahanan diri, yakni pemahaman
yang mendasar tentang nilai yang
dianut. Dengan demikian, nilai yang
dianut tetap dipertahankan sehingga
tidak mudah berubah, yang
diwujudkan dengan apa yang disebut
etiket pergaulan.
4.
5. Pengertian etiket
Etiket berasal dari bahasa Perancis, etiquette, yang
artinya adalah peraturan atau ketentuan yang
menetapkan tingkah laku yang baik dalam pergaulan
atau dalam berhubungan dengan orang lain. Dengan
kata lain, etiket berhubungan dengan sopan santun
pergaulan.
Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu
perbuatan harus dilakukan manusia. Misal : Ketika
saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya
harus menyerahkannya dengan menggunakan
tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan
tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket.
6.
7. Definisi Kenakalan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
kenakalan dengan kata dasar nakal adalah suka
berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka
tidak menurut. Sedangkan kenakalan adalah
perbuatan nakal, perbuatan tidak baik dan
bersifat mengganggu ketenangan orang lain ;
tingkah laku yang melanggar norma kehidupan
masyarakat. Kenakalan remaja di era modern ini
sudah melebihi batas yang sewajarnya.
8. Definisi kenakalan remaja menurut para ahli,
salah satunya adalah Kartono seorang ilmuan
sosiologi mengemukakan pendapatnya bahwa
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis sosial pada remaja
yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian
sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan
bentuk perilaku yang menyimpang”. Dan
Santrock mengatakan bahwa ”Kenakalan
remaja merupakan kumpulan dari berbagai
perilaku remaja yang tidak dapat diterima
secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
9. Defenisi Remaja
Masa remaja adalah masa transisi/ peralihan dari
masa kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai
dengan adanya perubahan aspek fisik,psikis &
psikososial. Remaja awal (13-14 thn) Remaja Tengah
(15-17 Thn) Remaja akhir (18-21 Thn)
Istilah “Remaja” berasal dari bahasa latin
“Adolescere” yang berarti remaja. Mencakup
kematangan mental,emosi,social,dan fisik.
Pandangan ini diungkapkan oleh Jhon Pieget, :secara
psikologi masa remaja adalah usia saat individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia saat
anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang yang
lebih tua, melainkan berada dalam tingkat yang
sama.
10. Pandangan Alkitab Terhadap
Remaja
Alkitab mengajarkan bahwa sebagai remaja Kristen, tubuh kita
adalah bait Allah yang hidup. Paulus amat memperhatikan
perbuatan dan tingkah laku orang Kristen. Ia berkata kepada
orang-orang Kristen di Korintus demikian: “Tidak tahukah kamu
bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di
dalam kamu?” (1Kor. 3:16). Kemudian ia berkata lebih lanjut:
“Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus
yang diam di dalam kamu. . . ?” (1Kor. 6:19).
Paulus menulis kepada umat Tuhan di Korintus dengan
memakai gaya bahasa retoris “tidak tahukah kamu” yang
mempunyai pengertian bahwa mereka sesungguhnya sudah
harus tahu bahwa sebagai orang-orang percaya, tubuh mereka
adalah bait Allah yang hidup di mana Roh Kudus diam di dalam
mereka.
11. DISKUSI
1. Kenakalan Remaja
2. Faktor penyebab Kenakalan Remaja
3. Penanggulangan kenakalan remaja
a. Orang tua
b. Sekolah
c. Gereja
d. Pemerintah