2. Literasi Membaca
Kemampuan untuk memahami,
menggunakan, mengevaluasi,
merefleksi berbagai jenis teks untuk
menyelesaikan masalah dan
mengembangkan kapasitas individu
sebagai warga Indonesia dan warga
dunia adar dapat berkontribusi
secara produktif kepada masyarakat.
1. Mencari, mengambil, dan memahami
informasi tersurat
2. Memahami dengan cara
menginterpretasi serta mengintegrasi
informasi tersirat
3. Mengevaluasi teks dan merefleksi isi
teks.
4. Mampu mengatasi berbagai
persoalan sosial dan
akademik yang dihadapi.
Membutuhkan tingkat
berpikir yang lebih tinggi
(Higher Order Thinking)
Aktivitas
Literasi
Membaca
5. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Soal AKM
Stimulus
(Konten dan
konteks) Level koqnitif
dan Indikator
soal
Bentuk Soal
6. Syarat Stimulus dan soal
Bersifat edukatif, inspiratif, menarik, dan
memiliki unsur kebaruan
Soal sesuai indikator dan tujuan
pengukuran
Soal sesuai kaidah penulisan
7. Syarat Stimulus dan soal
Stimulus, gambar, kalimat, slogan, dan
kutipan tidak mengandung iklan promosi
Ilustrasi soal tidak mengandung unsur
SARA, kekerasan, pornografi, politik
Tidak boleh menggunakan nama orang/
tokoh yang masih hidup
8. Syarat Stimulus dan soal
Stimulus, gambar, teks, datau, atau kutipan dari
sumber kredibel (valid) dan dituliskan secara lengkap.
Stimulus maupun soal menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
9.
10. Konten Literasi Membaca
1
• Pesdik dapat memperoleh fakta, data, dan
informasi untuk menambah pengembangan
wawasan dan ilmu pengetahuan yang bersifat
ilmiah
• Iklan, undangan, artikel, berita, laporan, pidato,
pamlet, brosur, penelitian ilmiah, editorial, dll
Teks Informasi
• Pesdik dapat memperoleh hiburan, menghayati
permasalahan kehidupan dari isi cerita
• Cerita rakyat, fiksi ilmiah, prosa, drama, cerpen,
novel, lirik lagu, cerita fantasi, catatan
perjalanan, biografi/autobiografi
Teks Sastra
11. Konteks Literasi Membaca
2
Hobi, cita-cita, peristiwa/ pengalaman pribadi,
memilih/ menentukan gaya hidup, pekerjaan/
profesi, kesehatan pribadi, transportasi pribadi,
olahraga, perjalanan, penjadwalan pribadi, dan
keuangan pribadi dll. Yang bersifat personal
(individu)
Transportasi publik, permainan tradisional,
pemerintahan, kebijakan publik, makanan khas,
tarian, demografi, periklanan, statistik, ekonomi
nasional, ataupun kebiasaan masyarakat, dll
Cuaca atau iklim, ekologi, ilmu medis (obat-obatan),
ilmu ruang angkasa, genetika, kandungan gizi, ilmu
fisika, ilmu biologi, gejala alam, ataupun IPTEK, dll
12. 3 Kompetensi Literasi
Level 1 LOTS
Retrieve and Access
(Menemukan Informasi)
Level 2 MOTS
Interpret and
Integrate
(Memahami)
Level 3 HOTS
Evaluate and
Reflect
(Mengevaluasi dan Merefleksi)
14. Indikator L1
Menemukan informasi tersurat (siapa,
kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada
teks sastra atau teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya
Mengidentifikasi kata kunci yang efektif
untuk menemukan sumber informasi yang
relevan pada teks sastra atau teks
informasi yang terus meningkat sesuai
jenjang
15. Level 2
1
• Mengolah bacaan
sehingga timbul
pemahaman pada
teks.
2
• Menguraikan,
mengintegrasi
informasi
• Membandingkan,
membuat simpulan
3
• Mengkombinasikan ide
dan informasi dalam
teks.
• Menyimpulkan
informasi implisit
16. • Menjelaskan ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
• Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik (kejadian/karakter/setting/konflik/alur cerita)
pada teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya
Memahami teks
secara literal
• Menyimpulkan perubahan kejadian, prosedur, gagasan atau konsep di dalam teks informasi
yang terus meningkat sesuai jenjangnya
• Menyusun generalisasi (kesimpulan umum) dari hasil inferensi terhadap ide-ide yang
terkandung di dalam teks sastra atau teks informasi.
• Membandingkan hal-hal utama yang berbeda (misalnya perbedaan kejadian, prosedur, ciri-ciri
benda) dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya
• Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain seperti latar cerita,
kejadian-kejadian dalam cerita berdasarkan informasi rinci di dalam teks sastra yang terus
meningkat sesuai jenjangnya
• Membandingkan hal-hal utama yang berbeda (misalnya karakter tokoh atau elemen intrinsik
lain) dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya
Menyusun inferensi,
membuat koneksi
dan prediksi baik
teks tunggal maupun
teks jamak
Indikator L2
17. • Menggunakan
pengetahuan, ide, sikap
yang berada di luar
teks untuk membuat
penilaian atau refleksi.
1
• Menganalisis,
memprediksi, menilai
kontens, bahasa, dan
unsur dalam teks.
2 • Merefleksi atau
membuat gambaran
atau opini terhadap apa
yang dibaca dikaitkan
dengan kehidupan
sekitarnya.
3
Level L3
18. Menilai kualitas teks informasi berdasarkan pengalaman pribadinya
dalam membaca teks yang terus meningkat sesuai jenjangnya
(misalnya mengidentifikasi asumsi/opini dari fakta).
1
Menilai akurasi pada informasi visual atau nonvisual dalam teks
informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
2
Menilai efektivitas format penyajian data (format visual, struktur
perbandingan, contoh, dll) untuk mendukung ide pokok pada teks
informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya
3
Mengevaluasi penggunaan diksi dan majas (metafora, analogi,
personifikasi) dalam teks sastra sesuai jenjangnya
4
Indikator L3
19. Menilai kesesuaian pemilihan warna, tata letak, dan pendukung visual lain
(grafik, tabel dll) dalam menyampaikan pesan/topik tertentu dalam teks
sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya
5
Menilai dan mengkritisi elemen intrinsik (karakterisasi, alur cerita, latar)
serta otentisitas penggambaran masyarakat pada teks sastra sesuai
jenjangnya.
6
Menilai dan mengidentifikasi bias pada penulisan teks informasi sesuai
jenjangnya.
7
Indikator L3
20. Menilai elemen intrinsik (karakterisasi, alur cerita, latar) serta
autentisitas penggambaran masyarakat pada teks sastra sesuai
jenjangnya. (Level 5– kelas 5/10)
9
Menilai tujuan penulis dalam menggunakan diksi dan kosa kata pada
teks sastra sesuai jenjangnya. (Level 5—kelas 9/10)
10
Indikator L3
8
Merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari teks
sastra atau teks informasi untuk memahami cara pandang penulis
sesuai jenjangnya.
11
Menjustifikasi pendapat orang lain berdasarkan isi teks sastra atau
teks informasi sesuai jen jangnya.
21. Kompleksitas
Menjustifikasi pendapat orang lain berdasarkan isi teks sastra atau
teks informasi sesuai jen jangnya.
Maksimal 700 kata
(kelas 11-12)
Maksimal 400 kata
(kelas 9-10)
Kalimat dengan kosakata
serapan/teknis yang dapat
diidentifikasi menggunakan
alat bantu (glosarium,
kamus)
Wacana Teks untuk soal: personal
(naratif), educational
(informasional), public
(poster, iklan, kampanye,
chat grup), employment
(lowongan pekerjaan, surat,
email)
Semua jenis buku fiksi dan
nonfiksi dengan format
novel yang mengangkat isu
sosial, budaya, politik,
dalam genre fiksi sejarah,
sains
Teks
33. Sastra Personal
Ulasan Film “Lima Elang”
Untuk mendapatkan gambaran ringkas film “Lima Elang”, berikut saya
kutipkan sinopsis film tersebut.
“Lima Elang” berkisah tentang Baron yang sangat kesal ketika harus
mengikuti orang tuanya pindah dari Jakarta ke Balikpapan. Ia pun
memilih untuk menutup diri dari lingkungan barunya dan sibuk sendiri
bermain mobil remote control (RC). Namun, Baron harus mewakili
sekolahnya ikut perkemahan pramuka. Ia satu regu dengan Rusdi,
pramuka supel yang terlalu optimistis dan kerap kali membuat Baron
jengkel. Bersama dengan anggota lainnya. Anton si ahli api dan Aldi si
kerdil yang temperamental, mereka memulai petualangan barunya di
perkemahan. Mereka juga bertemu Sindai, gadis perkasa, yang banyak
membantu Baron dan teman-teman ketika harus menjelajahi hutan lebat
dalam salah satu permainan di perkemahan. Situasi makin menegangkan
ketika Rusdi dan Anton diculik di tengah hutan oleh komplotan
penebang hutan liar pimpinan Arip jagau. Baron, Aldi, dan Sindai, yang
awalnya berniat kabur dari perkemahan, harus kembali menolong kedua
sahabatnya.
34. Sastra Personal
Film ini mengingatkan kita pada film “Petualangan Sherina” beberapa tahun yang silam. Kisahnya
hampir mirip. Namun, yang membuatnya berbeda adalah kegiatan pramuka yang menjadi latar utama
film ini. Dari sini setidaknya ada hal positif yang tertanam pada diri anak, yakni pramuka itu merupakan
kegiatan yang juga menyenangkan selain permainan modern.
Sebuah kalimat menarik dari Rusdi, salah satu tokoh utama di film ini. “Keluargaku bukan
pramuka, tapi pramuka adalah kelauargaku”, sontak membuat studio gemuruh oleh sorak sorai penonton
yang ternyata dari kalangan pramuka semua. Rupanya mereka sedang menonton bareng. Pantes saja
ramai.
Di samping itu, ada satu hal positif lagi yang ditampilkan film ini, yakni fenomena perusakan
hutan oleh para pembalak liar di Kalimantan. Sayangnya, adegan tentang hal itu sangat sedikti
ditampilkan sehingga terasa kurang greget.
Film ini sangat direkmendasikan untuk ditonton bersama anak-anak. Banyak hal positif yang
disampaikan. Menonton sambil ngabuburit, sepertinya asyik.
Penulis: Vizon
Sumber: https://dejulogy.wordpress.com/2012/02/26/15-film-anak-indonesia/
35. 1
Jenjang Level 6 (kelas 9 & 10)
Konten Teks Sastra
Konteks Personal
Kampetensi Menemukan Informasi (Access and Retrieve)
Indikator Soal Disajikan stimulus teks sastra saintifik, peserta didik dapat menemukan informasi
tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks
informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Bentuk soal PGK
36. 1
Kapan film “Lima Elang” akan mulai ditayangkan di
bioskop?
A. 2 Agustus 2011
B. 5 Agustus 2015
C. 24 Agustus 2015
D. 21 Agustus 2015
E. 25 Agustus 2011
Access and Retieve
(Jawaban secara
tersurat ada di teks)
37. 2
Jenjang Level 6 (kelas 9 & 10)
Konten Teks Sastra
Konteks Personal
Kampetensi Memahami (Interpret-Intergrate)
Indikator Soal Disajikan stimulus teks sastra saintifik, peserta didik dapat menyimpulkan perasaan
dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain seperti latar cerita, kejadian-kejadian dalam
cerita berdasarkan informasi rinci di dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya
Bentuk soal PGK
38. 2
Berdasarkan teks sastra tersebut, apa yang kamu kenali tentang karakter tokoh dalam film tersebut?
Tokoh
Karakter
Baik Buruk
Baron
Aldi
Rusdi
Arif Jagau
Memahami
(Interpret Intergret)
39. 3
Jenjang Level 6 (kelas 9 & 10)
Konten Teks Sastra
Konteks Personal
Kampetensi Mengevaluasi dan merefleksi (Evaluate and reflect)
Indikator Soal Disajikan stimulus teks sastra saintifik, peserta didik dapat menjustifikasi pendapat
orang lain berdasarkan isi teks sastra atau teks informasi sesuai jen jangnya.
Bentuk soal Uraian
40. 3
Jika kamu menjadi Vizon,
apa tanggapanmu terhadap
komentar Usagi?
Jawaban:
Evaluate and Reflect
41. 4
Jenjang Level 6 (kelas 9 & 10)
Konten Teks Sastra
Konteks Personal
Kampetensi Mengevaluasi dan merefleksi (Evaluate and reflect)
Rincian Kompetensi Disajikan stimulus teks sastra saintifik, peserta didik dapat menilai dan mengkritisi
elemen intrinsik (karakterisasi, alur cerita, latar) serta otentisitas penggambaran
masyarakat pada teks sastra sesuai jenjangnya.
Bentuk soal Uraian
42. 4
Film ini mengingatkan kita pda film “Petualangan Sherina”
beberapa tahun yang silam. Kisahnya hampir mirip. Namun, yang
membuatnya berbeda adalah kegiatan pramuka yang menjadi latar utama
film ini. Dari sini setidaknya ada hal positif yang tertanam pada diri anak,
yakni pramuka itu merupakan kegiatan yang juga menyenangkan selain
permainan modern.
Sebuah kalimat menarik dari Rusdi, salah satu tokoh utama di
film ini. “Keluargaku bukan pramuka, tapi pramuka adalah kelauargaku”,
sontak membuat studio gemuruh oleh sorak sorai penonton yang ternyata
dari kalangan pramuka semua. Rupanya mereka sedang menonton
bareng. Pantes saja ramai.
Di samping itu, ada satu hal positif lagi yang ditampilkan film ini,
yakni fenomena perusakan hutan oleh para pembalak liar di Kalimantan.
Sayangnya, adegan tentang hal itu sangat sedikti ditampilkan sehingga
terasa kurang greget.
Film ini sangat direkmendasikan untuk ditonton bersama anak-
anak. Banyak hal positif yang disampaikan. Menonton sambil ngabuburit,
sepertinya asyik.
Penulis: Vizon
Sumber: https://dejulogy.wordpress.com/2012/02/26/15-film-anak-indonesia/
Seandainya kamu diminta
memproduksi ulang film “Lima
Elang” untuk kampanye
pencegahan pembalakan hutan liar,
apakah yang akan kamu lakukan?
Jawaban
Evaluate and Reflect
43. Sastra Saintifik
Salju Gurun
Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman
engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jikau kau melayang hilang.
Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau
warnamu, engkau tersebar di mana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu.
Di lanskap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan
melihat kembaranmu di sana-sini.
Di tengah gurun yang terjebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan
menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau
sekadar bergerak dua inci.
Dan setiap penuh gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena
kau… Berbeda.
(Salju Gurun dalan 'Filosopi Kopi' karya Dee Lestari)
44. 5
Jenjang Level 6 (kelas 11 & 12)
Konten Teks Sastra
Konteks Saintifik
Kampetensi Menemukan Informasi (Access and Retrieve)
Indikator Soal Disajikan stimulus teks sastra saintifik, peserta didik dapat menemukan informasi tersurat (siapa,
kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
Bentuk soal Pencocokan
45. 5
Pasangkan kondisi tokoh (kolom kiri) dengan kejadian yang dialaminya (kolom kanan)!
Pernyataan umum Pernyataan penjelas
1 Saat menjadi pasir Tidak ada yang menangisi meski mati
dalam kelayuan.
2 Saat menjadi kaktus Banyak orang melihat dan
memperhatikan keberadaannya.
3 Saat menjadi oase Tidak akan ada yang tahu jika ia pergi.
4 Saat menjadi salju Tidak ada yang mau mendekatinya.
Merasa hidup sendiri, padahal banyak
temannya.
46. 6
Jenjang Level 6 (kelas 11 & 12)
Konten Teks Sastra
Konteks Saintifik
Kampetensi Memahami (interpret and integrate)
Indikator Soal Disajikan stimulus teks sastra saintifik, peserta didik dapat menyusun inferensi
(kesimpulan) dan prediksi berdasarkan unsur-unsur pendukung (grafik, gambar, tabel,
dll) disertai bukti-bukti yang mendukung di dalam teks sastra yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
Bentuk soal PGK
47. 6
Apa yang akan mungkin terjadi pada tokoh kau setelah menjadi salju di tengah gurun?
A. Mampu mempengaruhi semua orang di sekitarnya.
B. Menjadi orang yang sombong karena lebih menonjol.
C. Mampu memberikan kesejukan bagi lingkungan sekitar.
D. Takut akan mencair terkena panasnya sinar matahari.
E. Menjadi orang yang percaya diri di antara lingkungannya.
48. 7
Jenjang Level 6 (kelas 11 & 12)
Konten Teks Sastra
Konteks Saintifik
Kampetensi Memahami (interpret and integrate)
Indikator Soal Berdasarkan stimulus teks sastra saintifik, peserta didik dapat membandingkan hal-
hal utama yang berbeda (misalnya karakter tokoh atau elemen intrinsik lain) dalam
teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Bentuk soal PGK
49. 7
Pilihlah dengan mencentang pernyataan Ya jika benar dan Tidak jika salah!
Berikut merupakan perubahan yang terjadi pada tokoh aku sebelum menjadi salju dan sesudah menjadi
salju.
No. Pernyataan Ya Tidak
A. Saat menjadi pasir tokoh tidak banyak dikenal orang, setelah menjadi salju
tokoh sangat dikenal oleh lingkungannya
B. Saat menjadi kaktus tidak ada yang peduli saat dia sedih, setelah menjadi
salju orang menjadi peduli pada tokoh.
C. Saat menjadi oase tokoh tidak mendapat perhatian, setelah menjadi salju tokoh
menjadi pusat perhatian orang di sekitarnya.
D. Saat menjadi oase tokoh bermanfaat bagi banyak orang, setelah menjadi salju
tokoh tak mampu lagi memberikan manfaat.
E. Saat menjadi pasir tokoh bahagia di tengah keluarganya, setelah menjadi salju
tokoh menjadi terasing di antara keluarganya.
50. 8
Jenjang Level 6 (kelas 11 & 12)
Konten Teks Sastra
Konteks Saintifik
Kampetensi Mengevaluasi dan merefleksi (Evaluate and reflect)
Rincian Kompetensi Disajikan stimulus teks sastra saintifik, peserta didik dapat menilai tujuan penulis
dalam menggunakan diksi dan kosa kata pada teks sastra sesuai jenjangnya
Bentuk soal PG
51. 8
Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi.
Menurut pendapatmu apa alasan penulis memilih menggunakan kata 'salju'?
A. Kata salju mewakili tujuan penulis yang ingin menyampaikan pesan bahwa kita harus menjadi
penyejuk bagi orang lain.
B. Kata salju yang berwarna putih dapat diartikan suci, mewakili harapan penulis bahwa
seseorang harus menjadi orang baik.
C. Kata salju dipilih penulis untuk mengajak pembaca menjadi seorang yang berani berbeda dan
percaya diri, tidak sama dengan orang lain.
D. Kata salju dipilih penulis untuk menjelaskan bahwa di tengah masyarakat kita harus bisa
menjadi orang yang dapat memberikan manfaat.
E. Kata salju dapat mewakili perasaan penulis yang sedang membeku, sedih, dan kecewa karena
ditinggalkan oleh teman dan keluarganya.
52. Sastra Sosial Budaya
Mengikuti Lomba Tari
Laras baru saja membaca sebuah poster yang ditempel di papan pengumumam
sekolah. Isinya adalah pengumuman tentang lomba seni tari Gambyong yang
akan digelar Kota Surakarta bulan depan. Tema lomba tersebut adalah "Wasis,
Waras, Wareg, Mapan, Papan.“ Sebagai penari gambyong, hati Laras dan Rani
berbunga-bunga karena paguyupan tari mereka, Sasana Budaya, dapat ikut
dalam lomba tahunan tersebut.
Hari demi hari dilalui Laras dengan latihan tari Gambyong. Mereka berlatih
setiap hari, tiga bulan sebelum lomba. Sepulang sekolah, mereka langsung
bergegas ke sanggar dan berlatih. Ada hari di mana mereka pulang sampai
malam. Mereka juga selalu mengulang-ngulang setiap gerakan agar tidak ada
yang kesalahan.
Laras berlatih dengan sangat giat dan sungguh-sungguh. Setiap siang ibunya
selalu datang ke tempat latihan dengan membawa makanan. Kedatangannya
selalu dinanti Laras dan teman-temannya. Kadang ibu juga ikut makan bareng
dan mendengarkan obrolan mereka. Melihat kegigihan mereka, ibu teringat
masa mudanya dulu sebagai seorang penari. Ia sering pentas di acara syukuran,
hajatan, atau penyambutan tamu desa.
53. Pertanyaan tersurat yang jawabannya ada di dalam teks.
siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana
Kapankan lomba tari gambyong akan dilaksanakan? (boleh memilih lebih dari satu jawaban)
o 10 November pukul 07.30
o 10 November pukul 09.00
o 11 November pukul 15.00
o 11 November pukul 22.00
o 12 November pukul 08.00
Pertanyaan 9
Access and Retrieve
54. Jawaban :
Karena ibu akan membagikan makanan yang dibawanya kepada Laras dan teman-temannya
tersebut.
(Maksimum 100 karakter)
Pertanyaan 10
Menurutmu, mengapa teman-teman Laras ikut menantikan kedatangan ibu?
55. Penulis tidak konsisten dalam mengungkapkan setting waktu cerita. Jelaskan ketidaksesuaian
setting waktu tersebut!
Jawaban:
Lomba seni tari Gambyog akan dilaksanakan pada bulan depan, tetapi dalam teks Laras dan teman-
temannya sudah mempersiapkan latihan lombanya tiga bulan sebelumnya.
Pertanyaan 11
56. Informasi Sosial Budaya
Apakah Pengenaan Pajak Yang Lebih Tinggi pada Junk Food Dapat Mengurangi Obesitas?
Pengantar
Obesitas telah menjadi masalah besar yang terjadi di seluruh dunia. Kamu mungkin berpikir bahwa masalah obesitas adalah masalah
yang banyak terjadi di negara maju, di mana banyak orang memiliki penghasilan yang lebih tinggi dan mengkonsumsi energi lebih
banyak dari yang mampu dibakar oleh tubuh mereka. Namun, kenyataannya negara berkembang dengan pendapatan yang lebih
rendah maupun negara dunia ketiga menunjukkan tingkat obesitas yang lebih tinggi. Faktanya, 60% dari kasus obesitas di seluruh
dunia terjadi di negara berkembang!
Banyak penelitian menunjukkan bahwa salah satu alasan utama dari obesitas secara umum adalah tingginya konsumsi highly
processed food. Makanan jenis ini memberikan banyak energi, tetapi sedikit kandungan nutrisi. Jenis produk ini sangat populer di
antara para konsumen. Hal ini karena makanan ini sangat lezat, yang dipengaruhi oleh tingginya kandungan gula, lemak, dan garam.
Selain itu, juga membutuhkan waktu yang singkat untuk dimasak, cukup murah, dan memiliki waktu penyimpanan yang lebih lama.
Popularitas ini membuat industri makanan highly processed food menjadi sangat menguntungkan.
Meskipun demikian, pasar makanan jenis ini sudah mencapai titik saturasi--jumlah penjualan tidak bisa berkembang lagi. Hal ini
menyebabkan banyak perusahaan makanan highly processed berusaha menjual makanannya ke negara berkembang, seperti
negara-negara sub-Sahara Afrika. Padahal, masalah kurang gizi masih menjadi masalah besar di sana. Kekurangan gizi pada masa
kanak-kanak membuat seseorang lebih mudah memiliki berat berlebih di kemudian hari. Faktor ini dapat membuat masalah obesitas
di negara sub-Sahara Afrika menjadi lebih parah.
Jadi, apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi jumlah kasus obesitas? Baik negara maju maupun berkembang
sudah mencoba berbagai metode, seperti edukasi kepada masyarakat dan menggencarkan promosi hidup sehat lewat insentif harga.
Kami ingin melihat dampak peningkatan pajak pada highly processed food: Apakah pajak dapat mengurangi prevalensi obesitas?
57. Lanjutan 1
Apakah pengenaan pajak yang lebih tinggi pada junk food dapat mengurangi obesitas?
Untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan tersebut, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan:
a. Kami mengklasifikasikan produk makanan dalam empat kategori berdasarkan tingkat olahannya. Kelompok 1 adalah
makanan tanpa pengolahan dan kelompok 4 adalah makanan yang diolah (tabel 1)
b. Kami menggunakan tarif impor (yang tersedia bank data perdagangan database) untuk mengevaluasi perbedaan harga
antara dua kategori makanan: makanan olahan tinggi (kelompok 4) dan makanan yang tidak diolah (kelompok 1-3)
c. Kami mengategorikan hampir 900 macam makanan dari database ini ke dalam empat kategori.
Hipotesis utama kami adalah jika terdapat perbedaan harga antara makanan olahan dan makanan yang lebih sehat, orang-
orang akan mengubah pemilihan makanannya dan mempengaruhi prevalensi obesitas dan kekurangan berat badan. Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih baik dari dampak tarif terhadap prevalensi obesitas, kami memasukkan beberapa faktor
lainnya, seperti:
❑ Pendapatan per kapita (dengan pendapatan yang lebih rendah, orang membeli produk dengan jumlah yang lebih
sedikit dan harga yang lebih murah)
❑ Persentase dari penduduk yang tinggal di area urban (orang yang tinggal di daerah perkotaan memiliki akses yang
lebih mudah untuk makanan di kategori 4)
❑ Persentase wanita yang bekerja (waktu yang mereka miliki untuk mempersiapkan makanan lebih sedikit)
❑ Persentase orang berusia di atas 65 tahun (aktivitas fisiknya lebih rendah)
58. Lanjutan 2
Apakah pengenaan pajak yang lebih tinggi pada junk food dapat mengurangi obesitas?
Kategori
Makanan
Definisi
Kelompok 1 Makanan yang tidak diproses maupun diproses secara minimal - bagian
tumbuhan yang bisa dimakan, seperti sayur dan buah segar maupun yang
dibekukan, atau dari hewan (telur, daging, susu), tepung sereal
Kelompok 2 Bahan makanan yang diproses - makanan dari kelompok 1 yang diproses
secara fisik maupun kimia (pengeringan, pressing, dan lainnya). Contoh:
madu, gula tebu, garam, minyak
Kelompok 3 Makanan yang diproses - beberapa bahan dari kelompok 2 (mis: garam)
ditambahkan kedalam makanan dari kelompok 1 (mis: kacang). Contoh:
kacang asin, roti, keju, sayuran dalam kaleng
Kelompok 4 Makanan yang sangat banyak diproses - memiliki banyak kandungan bahan;
biasanya mengandung tambahan gula, garam, pewarna; biasanya dalam
bentuk setengah jadi atau siap saji. Contoh: minuman ringan, mie instan,
keripik, makanan siap saja, sosis, “sereal” untuk sarapan, yoghurt “buah”
59. Jenjang Level 6 (kelas 11 & 12)
Konten Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Retrieve and Accsess (Menemukan Informasi)
Subkompetensi Mengakses dan mencari informasi dalam teks
Rincian Kompetensi Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang
terus meningkat sesuai jenjangnya.
Bentuk soal PG
Menurut artikel ini, di negara mana obesitas (kegemukan) menjadi masalah besar?
o Hanya di negara-negara kaya
o Hanya di negara-negara miskin
o Di banyak negara, terutama negara kaya
o Di banyak negara, terutama negara miskin
o Di negara-negara kaya maupun miskin
Pertanyaan 12
60. Jenjang Level 6 (kelas 11 & 12)
Kompetensi Retrieve and Accsess (Menemukan Informasi)
Subkompetensi Mengakses dan mencari informasi dalam teks
Rincian Kompetensi Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang
terus meningkat sesuai jenjangnya.
Bentuk soal Pencocokan
Pertanyaan 13
No. Pernyataan
A. Madu, garam, minyak, dan gula aren. Kelompok 1
B. Sosis, nugget, yoghurt, sereal, dan mie instan Kelompok 2
C. Sayur-sayuran, buah-buahan, dan makanan beku. Kelompok 3
D. Keju, buah dan sayuran kaleng, kacang asin, dan dan roti Kelompok 4
Kelompok 1 dan 2
Pasangkanlah jenis makanan berikut dengan kelompok makanan yang sesuai dengan teks!
61. Jenjang Level 6 (kelas 11 & 12)
Konten Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Retrieve and Accsess (Menemukan Informasi)
Subkompetensi Mengakses dan mencari informasi dalam teks
Rincian Kompetensi Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang
terus meningkat sesuai jenjangnya.
Bentuk soal PGK
Mana saja yang disebut sebagai alasan populernya makanan olahan (highly-processed food)? [boleh memilih lebih
dari 1 jawaban]
o Banyak mengandung energi
o Tidak terlalu bergizi
o Rasanya lezat
o Bersifat instan
o Cukup murah
Pertanyaan 14
62. Jenjang Level 6 (kelas 11 & 12)
Konten Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Interprete and Intergrate (Memahami Informasi)
Subkompetensi Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak
Rincian Kompetensi Menyimpulkan perubahan kejadian, prosedur, gagasan atau konsep di dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
Bentuk Soal PGK
Mengapa banyak perusahaan yang memasarkan produk makanan olahan di negara berpenduduk relatif miskin?
o Karena masyarakat di negara maju sudah memiliki kesadaran tinggi sehingga tidak mengonsumsi makanan
olahan.
o Karena tingkat konsumsi makanan olahan di negara-negara maju sudah sangat tinggi.
o Karena penjualan makanan olahan di negara-negara kaya sudah sulit untuk ditingkatkan secara signifikan.
o Karena tingkat obesitas di negara maju sudah sangat tinggi sehingga perlu perluasan pemasaran.
o Karena tingkat obesitas di negara miskin masih rendah dan membutuhkan suplai makanan olahan.
Pertanyaan 15
63. Jenjang Level 6 (kelas 11 & 12)
Kompetensi Interprete and Intergrate (Memahami Informasi)
Subkompetensi Menyusun inferensi, membuat koneksi antar gagasan, serta membuat prediksi berdasarkan isi teks tunggal maupun teks
jamak.
Rincian Kompetensi Menyusun generalisasi (kesimpulan umum) dari hasil inferensi terhadap ide-ide yang terkandung di dalam teks informasi.
Bentuk Soal PGK
Pertanyaan 16
No. Pernyataan Ya Tidak
A. Negara di mana makanan olahan harganya mahal.
B.
Negara di mana makanan olahan harganya murah.
C.
Negara yang menerapkan pajak tinggi untuk makanan olahan.
D.
Negara yang menerapkan pajak tinggi terhadap semua jenis makanan.
E.
Negara yang memberi subsidi untuk menekan harga bahan makanan mentah.
Jika dugaan penulis artikel di atas tepat, negara mana saja yang seharusnya memiliki tingkat obesitas relatif rendah? [boleh memilih
lebih dari 1 jawaban]
64. Jenjang Level 6 (kelas 11 & 12)
Konten Informasi
Konteks Saintifik
Kompetensi Evaluate and Reflect (Mengevaluasi dan Merefleksi)
Subkompetensi Menilai kualitas dan kredibilitas konten pada teks informasi tunggal maupun jamak
Rincian Kompetensi Menilai kualitas teks informasi berdasarkan pengalaman pribadinya dalam membaca teks yang terus
meningkat sesuai jenjangnya (misalnya mengidentifikasi asumsi/opini dari fakta).
Mana di antara pernyataan berikut yang tepat diajukan sebagai kritik terhadap asumsi mendasar artikel di atas?
[boleh memilih lebih dari 1 jawaban]
o Tidak semua makanan olahan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat di negara maju dan miskin.
o Obesitas belum tentu memiliki dampak negatif terhadap ekonomi sebuah negara maju atau berkembang.
o Negara kaya diasumsikan menerapkan tarif impor yang rendah terhadap makanan olahan, padahal belum tentu
demikian.
o Negara miskin diasumsikan menerapkan tarif impor yang tinggi terhadap makanan olahan, padahal belum tentu
demikian.
o Tarif impor yang tinggi terhadap makanan olahan belum tentu mengurangi tingkat konsumsi masyarakat terhadap
jenis makanan tersebut.
Pertanyaan 17