Dokumen tersebut membahas tentang analisis komponen soal literasi dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). AKM digunakan untuk mengukur kemampuan literasi siswa dalam menemukan informasi, memahami, dan merefleksi teks fiksi dan informasi dengan mempertimbangkan konten, level kognitif, dan konteks teks.
4. AKM: Merupakan penilaian kompetensi
mendasar yang diperlukan oleh semua
murid untuk mampu mengembangkan
kapasitas diri dan berpartisipasi positif
pada masyarakat.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) :
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/
5. Asesmen Nasional
Asesmen Nasional adalah
1. program penilaian terhadap mutu setiap sekolah formal dan PKBM
2. Sasaran AN :
1. hasil belajar murid yang mendasar ( literasi, numerasi, dan
karakter) serta
2. kualitas proses belajar-mengajar dan
3. iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
3. Tiga instrumen utama yang digunakan mengukur sasaran AN yaitu
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM),
2. Survei Karakter (mengukur hasil belajar emosional yang
mengacu pada Profil Pelajar Pancasila), dan
3. Survei Lingkungan Belajar (melihat proses belajar dan iklim
sekolah dalam menunjang KBM)
6. Asesmen Nasional (AS)
Tidak menentukan kelulusan siswa
Peserta kelas 5, 8 dan 11
Jumlah soal AKM, kelas 5 : 30 soal, kelas 8 dan 11 : 36 soal
Tidak semua siswa diikutkan dalam AS karena bukan untuk
menentukan kelulusan siswa, namun untuk memotret mutu
sekolah, sehingga data yang digunakan cukup dengan sampel
Kelas yang diambil bukan kelas akhir dalam jenjang pendidikan agar
mereka dapat merasakan perbaikan pembelajaran di sekolah
tersebut
AS menggantikan UN dalam memetakkan mutu sekolah, dan
diharapkan AS lebih komprehensif berdasarkan instrumen yang
digunakannnya
Tidak ada remedial AKM, karena bukan menetukan kelulusan
Tidak ada pelatihan guru atau bimbel AKM, karena bukan di latihkan
7. Asesmen Nasional (AS)
Yang diukur literasi dan numerasi karena merupakan
kemampuan atau kompetensi mendasar yang
diperlukan oleh semua peserta didik, terlepas dari
profesi dan cita-citanya di masa depan.
AS juga mengukur karakteristik peserta didik baik itu
sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat
memprediksi tindakan dan kinerja dalam
berbagai hal / lapangan kerja
8. Kaitan AS dengan kurikulum sekolah
AS mengukur kompetensi mendasar dibangun
melalui lintas mata pelajaran.
Target AS tidak sekedar mengukur penguasaan konten
atau materi kurikulum KARENA SUDAH tidak
relevan
Di era informasi saat ini pengetahuan faktual semakin
mudah diperoleh dan diakses oleh hampir setiap orang.
Sekedar mengetahui menjadi tidak cukup dan
kurang relevan DALAM MENJAWAB TANTANGAN
ZAMAN.
9. Ruang lingkup
1. Pengembangan soal dibagi ke dalam 6 level, yaitu
1. level 1 (kelas 1—2),
2. level 2 (kelas 3—4),
3. level 3 (kelas 5—6),
4. level 4 (kelas 7—8),
5. level 5 (kelas 9—10), dan
6. level 6 (kelas 11—12).
2. Setiap kompetensi yang diukur dalam setiap level
dituangkan ke dalam framework literasi dan
numerasi.
3. Framework menggambarkan learning progression.
11. DEFINISI LITERASI MEMBACA
adalah kemampuan untuk menemukan informasi,
memahami, mengevaluasi dan merefleksikan teks
tertulis
tujuan literasi membaca untuk :
1. membentuk karakter
2. berpikir kritis dan kreatif (kecakapan mengolah
informasi) dan
3. berpartisipasi secara positif dalam komunikasi dan
kerjasama.
12. KONTEN TEKS
Dalam pelaksanaan AKM literasi membaca :
1. ketersediaan teks atau bacaan sebagai stimulus
dalam penyusunan soal.
2. Teks atau bacaan sebagai stimulus soal harus
memenuhi kriteria
a. konten,
b. bahasa, maupun
c. Penyajiannya secara baik
13. KETERKAITAN KECAKAPAN HIDUP ABAD KE-21, TEKS ATAU
BACAAN YANG DIGUNAKAN DALAM AKM
Soal-soal yang disajikan mampu mengukur dan
menumbuhkan:
1. kecakapan berpikir kritis dalam pemecahan
masalah
2. kreatif
3. inovatif
4. Berkomunikasi dan
5. berkolaborasi.
14. • Teks Fiksi
• Teks Informasi/non Fiksi
• Menemukan Informasi ( access dan retrieve))
• Memahami (Interpretasi dan integrasi)
• Merefleksi ( mengevaluasi dan merefleksi)
• Personal
• Sosial Budaya
• Saintific
Tiga Komponen
AKM literasi membaca
KONTEN
LEVEL/PROSES
KOGNITIF
14
15.
16. KONTEN TEKS
Untuk kepentingan penyusunan soal AKM, konten teks
dikelompokkan menjadi dua, yaitu
1. Teks sastra/fiksi peserta didik dapat memperoleh
hiburan, menikmati cerita, dan melakukan perenungan
untuk menghayati permasalahan kehidupan yang
ditawarkan pengarang.
2. Teks informasi peserta didik dapat memperoleh fakta,
data, dan informasi untuk pengembangan wawasan dan
ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah.
17. TEKS SASTRA/FIKSI
1. Adalah karya imajinatif/subyektifitas yang mengangkat
persoalan-persoalan kehidupan manusia untuk
kepentingan hiburan.
2. Sumber referensinya yakni imajinasi.
3. Cara penyajiannya menggunakan kata yang bermakna
simbolik/majas/kias.
4. Teks sastra memiliki karakteristik bahasa yang indah atau
terorganisasi secara baik, dengan gaya penyajiannya
menarik, ekspresif, dan estetis.
18. CONTOH TEKS SASTRA/FIKSI
SOAL AKM
cerita rakyat,
legenda,
fabel,
mitos,
fiksi ilmiah,
satir,
Puisi
Prosa
drama,
Novel
Pantun
Soneta
epos
cerita bergambar
cerita fantasi
Ironi
lirik lagu
catatan perjalanan
Biografi
autobiografi.
Contoh teks sastra yang dapat digunakan sebagai
stimulus bacaan dalam penyusunan soal AKM, antara lain
19. TEKS INFORMASI / TEKS NON FIKSI
1. Adalah teks yang ditulis berdasarkan
a. data-data faktual
b. peristiwa-peristiwa, dan
c. sesuatu yang lain yang benar-benar ada dan terjadi
dalam kehidupan.
2. Data dan fakta dalam teks informasi dapat berupa data
dan fakta
a. kesejarahan,
b. kemasyarakatan, dan
c. keilmuan bidang-bidang tertentu yang dapat
dibuktikan kebenarannya secara empiris atau secara
logika
20. TEKS INFORMASI/NON FIKSI
1. terikat oleh kejelasan, ketepatan, ketajaman, dan
kebenaran uraian.
2. Teks informasi dapat disajikan dalam bentuk
a. ulasan,
b. penjelasan,
c. deskripsi,
d. analisis,
e. uraian, dan
f. penilaian yang dikemukakan secara rinci, mendalam,
dan komprehensif terhadap suatu permasalahan
(Nurgiyantoro, 2015).
21. TEKS INFORMASI
1. wawasan, pengalaman, bersifat faktual, dan lugas
2. Bahasa yang digunakan ilmiah, yakni bersifat denotatif
dengan menunjuk langsung pada acuannya (Welek, 2014).
3. Penyajiannya bersifat objektif dan logis berdasarkan fakta
dari ilmu pengetahuan dan fenomena yang ada di
sekeliling kita.
4. untuk menambah wawasan, pengalaman, bersifat faktual,
dan lugas (Sudaryat, 2009).
5. Teks informasi bisa dilengkapi dengan
a. gambar/foto,
b. tabel,
c. grafik,
d. infografis,
e. diagram, dan sebagainya.
22. Distribusi soal AKM berdasarkan konten teks
pada setiap jenjang sebagai berikut
KONTEN TEKS KELAS 5 KELAS 8 KELAS 11
TEKS INFORMASI 50% 60% 70%
TEKS FIKSI 50% 40% 30%
23. Menemukan Informasi ( access dan retrieve)
Memahami (Interpretasi dan integrasi)
Merefleksi (evaluasi dan refleksi)
24. MENEMUKAN INFORMASI
1. Artinya mencari, mengakses serta
menemukan informasi tersurat dari wacana.
1. Menemukan informasi juga dapat diartikan :
a. access : mengakses/bagaimana proses
mengambil informasi .
b. Retrieve :bagaimana memilih informasi yang
diperlukan,
25. 2. Memahami /interpretasi dan integrasi
1. Memahami artinya:
a. Menguraikan, mengintegrasikan ( membandingkan dan
mengontraskan ide atau informasi dalam atau antarteks)
b. membuat kesimpulan, mengelompokkan, dan
mengombinasikan ide dan informasi dalam teks atau
antarteks.
2. Memahami, definisi lain :
a. Interpretasi, adalah memahami informasi yang
tersurat maupun tersirat,
b. Integrasi adalah memadukan interpretasi antar
bagian teks untuk menghasilkan inferensi/simpulan
26. Mengevaluasi dan merefleksi
1. Mengevaluasi, 2 definisi :
a. Mampu untuk menganalisis, memprediksi, dan menilai
konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks
b. menilai kredibilitas, kesesuaian maupun
keterpercayaan teks
2. Merefleksi, 2 definisi :
a. membuat sebuah gambaran atau opini terhadap apa
yang dibaca dikaitkan dengan pengalaman diri dan
kehidupan sekitarnya
b. mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks.
27. Distribusi soal literasi membaca AKM
berdasarkan level kognitif
Level Kognitif
Kelas
5
Kelas
8
Kelas
11
Menemukan informasi ( acces
dan retrieve)
50% 40% 30%
Memahami (interpretasi dan
integrasi)
40% 40% 40%
Mengevaluasi dan merefleksi 10% 20% 30%
29. KONTEKS TEKS
1. Konteks teks :
a. Menghubungkan ke bagian apa?
b. Dikaitkan dengan apa?
c. dalam kondisi/keadaan/suasana apa?
2. Konteks yang luas tentang segala aspek kehidupan baik
mengenai kearifan lokal, nasional, budaya,
sains, teknologi, dan global.
3. Oleh karena itu, bahan bacaan literasi AKM dapat
mencakup tiga konteks, yaitu
a. konteks personal,
b. konteks sosial-budaya, dan
c. konteks saintifik.
30. 1. KONTEKS PERSONAL
Bahan teks atau bacaan berisi peristiwa, latar, aksi,
karakter, atmosfer/suasana, perasaan, ide maupun
wawasan yang bersifat personal (individual).
Isi bacaan pada konteks personal dapat berupa hobi, cita-
cita, peristiwa atau pengalaman pribadi, gaya hidup,
pekerjaan/profesi bersifat personal (individual).
Kepentingannnya untuk membentuk
karakter dengan menggali kemampuan berpikir kritis
dan kreatif dalam kehidupan pribadinya.
31.
32. 2. KONTEKS SOSIAL BUDAYA
1. Mencerminkan pandangan masyarakat terkait kondisi sosial-budaya.
2. Berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan
isu kemasyarakatan
3. Isi bacaan pada konteks sosial-budaya dapat berupa
a. transportasi publik,
b. permainan tradisional,
c. perekonomian,
d. kebijakan publik,
e. makanan khas,
f. tarian
g. kebiasaan masyarakat, dan lain-lain
4. Tujuannya agar dapat mengatasi berbagai persoalan
sosial, budaya, dan akademik yang dihadapinya.
33.
34. KONTEKS SAINTIFIC
1. Bahan teks atau bacaan dapat meningkatkan kemampuan untuk
memahami pengetahuan kecakapan ilmiah dengan
a. mengidentifikasi pertanyaan,
b. memperoleh pengetahuan baru,
c. menjelaskan fenomena ilmiah, serta
d. mengambil simpulan berdasar fakta,
2. Konteks saintific berkaitan dengan :
a. isu,
b. aktivitas, serta
c. fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun
futuristic/yang belum dilakukan/masa depan
35. KONTEKS SAINTIFIC
1. Isi bacaan pada konteks saintifik ini dapat berupa
a. ilmu ruang angkasa,
b. ilmu medis/obat-obatan,
c. kandungan gizi,
d. ilmu fisika,
e. cuaca/iklim,
f. gejala alam,
g. ilmu biologi, dan
h. lain-lain yang terkait dengan ilmiah dan teknologi.
2. TUJUANNYA : memahami pengetahuan yang berkaitan dengan
masalah sains dan dapat merefleksikan dan berpartisipasi dalam
lingkungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
36.
37. Distribusi soal literasi membaca
AKM berdasarkan konteks sebagai berikut
KONTEKS
KELAS
5
KELAS
8
KELAS
11
PERSONAL 60% 40% 30%
SOSIAL BUDAYA 30% 40% 40%
SAINTIFIC 10% 20% 30%
38.
39. KEMAJUAN BELAJAR
Adalah Kesinambungan antar jenjang pendidikan yang
mencakup aspek :
a. konten teks,
b. level kognitif (kompetensi) yang diukur, dan indikator
yang akan ditanyakan dalam soal AKM.
Perbedaan itu tergambar dari kompleksitas teks
(stimulus).
Dalam literasi membaca tidak ada domain konten
sehingga learning progression
40. Lanjutan kemajuan Belajar
kompetensi dijabarkan menjadi beberapa
subkompetensi.
Subkompetensi kemudian dirinci menjadi rincian
kompetensi yang akan dicapai peserta didik pada
setiap jenjang (level).
Secara garis besar kompetensi dan
subkompetensi yang diukur dalam AKM dan
tertuang di dalam Learning Progression dapat
dilihat pada tabel berikut
54. A Tidak, warga akan tetap saja malas menanam dan merawat pohon belimbing wuluh.
B Ya, karena Kampung Genteng Candirejo telah berhasil mencontohkan cara pengelolaan air limbah.
C Tidak, karena warga tidak ingin menggunakan air terlalu banyak saat musim kemarau.
D Ya, karena kekhawatiran kurangnya air di musim kemarau akan terpecahkan dengan dipasangnya
Pandora.
Jika proyek Pak RT telah dilaksanakan, apakah para tetangga akan
setuju untuk menanam pohon belimbing wuluh?
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61. Bentuk Soal AKM
1. Pilihan ganda
2. Pilihan ganda Kompleks
3. Menjodohkan
4. Isian/jawaban singkat
5. Essay /uraian
62. 1. Pilihan Ganda / PG AKM
1. Soal PG terdiri atas pokok soal dengan beberapa pilihan
jawaban. Peserta didik diminta menjawab soal dengan
memilih hanya satu jawaban benar dari beberapa
pilihan jawaban yang disediakan.
1. Jumlah pilihan jawaban untuk soal :
a. kelas 1 s/d 3 sebanyak 3 pilihan (A, B, C),
b. kelas 4 s/d 9 sebanyak 4 pilihan (A, B, C, D), dan
c. kelas 10 s/d 12 sebanyak 5 pilihan (A, B, C, D, E).
63. Kaidah Penulisan soal PG
Penulisan soal pilihan ganda harus memenuhi kaidah penulisan
soal :
1. Dari segi materi:
a. konsep harus benar,
b. kunci hanya satu, dan
c. pilihan jawaban harus homogen dan logis.
2. Dari segi konstruksi :
a. pokok soal dan pilihan jawaban harus jelas dan tidak menimbulkan
pengertian ganda,
b. informasi yang dituliskan hanya yang diperlukan,
c. pilihan jawaban tidak menggunakan kalimat “semua jawaban di atas
salah/benar”.
3. Dari segi bahasa, soal harus memenuhi kaidah bahasa
Indonesia.
64. Pilihan Ganda Kompleks
dalam AKM
Soal PG kompleks terdiri atas pokok soal dan
beberapa pernyataan yang harus dipilih peserta
didik dengan memberi tanda centang (✓) pada
kotak yang disediakan, pada kolom :
a. Ya/Tidak,
b. kolom Benar/Salah, atau
c. pilihan lain yang sesuai.
65. Penskoran PG Kompleks
Pemberian skor berdasarkan kompleksitas dari pernyataan dan jumlah
pilihan jawaban.
1. Apabila jumlah pernyataan 3-5 dan pilihan jawaban 2 (benar-salah,
ya-tidak, berubah –tidak berubah, atau lainnya), penskoran 1 atau 0.
a. Artinya, diberi skor 1 bila semua jawaban benar,
b. diberi skor 0 bila ada jawaban salah.
2. Apabila jumlah pernyataan lebih dari 5 dan pilihan jawaban lebih
dari 2 (hewan-tumbuhan-mikroorganisme, pagi-siang-malam, kota-
kabupaten-kecamatan-desa, hijau-merah-kuning-biru-oranye, atau
lainnya), penskoran 2 1 0. Diberi
a. skor 2 bila menjawab semua benar,
b. diberi skor 1 bila salah 1 atau 2,
c. diberi skor 0 bila salah lebih dari 2.
66. Menjodohkan
Bentuk soal menjodohkan mengukur kemampuan peserta tes dalam :
1. mencocokkan,
2. menyesuaikan, dan
3. menghubungkan
antardua pernyataan yang disediakan. Soal ini terdiri atas dua lajur. :
1. Lajur pertama (sebelah kiri) berupa pokok soal dan
2. lajur kedua (sebelah kanan) berupa jawaban.
Jumlah jawaban sebaiknya lebih banyak daripada jumlah pokok
soal di sebelah kiri.
67. Isian singkat atau jawaban Singkat
Soal isian dan jawaban singkat adalah soal yang menuntut
peserta tes untuk memberikan jawaban secara singkat,
berupa kata, frasa, angka, atau simbol.
Perbedaannya adalah
1. soal isian disusun dalam bentuk kalimat berita,
2. sementara itu soal jawaban singkat disusun dalam bentuk
pertanyaan.
68. Essay/uraian AKM
Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk :
1. mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan
2. dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan
tersebut dalam bentuk uraian tertulis.
Pada soal uraian disediakan pedoman penskoran yang merupakan acuan
dalam pemberian skor. Jawaban peserta didik akan diskor berdasarkan
kompleksitas jawaban.
1. Skor penuh atau skor tertinggi : yang memenuhi semua
kriteria/kunci jawaban benar.
2. Skor sebagian : jawaban yang kurang memenuhi kriteria/kunci
jawaban benar.
3. Jawaban salah diberi skor 0,
4. sedangkan tidak menjawab atau kosong diberi kode 9.
69. Distribusi soal AKM
Bentuk soal
AKM Survei
Nasional
AKM Kelas
(dilaksanakan oleh guru di
kelas)
Obyektif
Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar)
20% 20%
Pilihan Ganda Kompleks (memberi tanda cek (√)
dalam kotak, beberapa pernyataan yang dijawab
ya-tidak/benar-salah, dll), jawaban benar lebih
dari 1
60% 60%
menjodohkan 10% 10%
sian singkat/Jawaban singkat (angka,
nama/benda yang sudah pasti) 5% 5%
Non-objektif (esai/uraian)
5% 25%