Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada remaja putri dan ibu hamil. Faktor-faktor seperti asupan zat besi dan asam folat yang kurang, infeksi parasit, dan kehilangan darah selama menstruasi dan melahirkan dapat menyebabkan anemia. Anemia dapat berdampak buruk pada prestasi belajar, kesehatan ibu dan bayi, serta produktivitas masyarakat.
1. UNIVERSITAS GADJAH MADA
DR. Toto Sudargo
Kepala Departemen Gizi Kesehatan FK-UGM
totosudargo@ugm.ac.id
REMAJA PUTRI BERPRESTASI
TANPA ANEMIA
Hp: 08122692971
2. Definisi
Suatu kondisi rendahnya kadar Hb
dibandingkan dengan kadar normal,
yang menunjukkan kurangnya jumlah
sel darah merah yang bersirkulasi.
Akibatnya jumlah oksigen yang diangkut
ke jaringan tubuh berkurang
3. Klasifikasi menurut etiologi
Kehilangan sel darah merah
Terjadi karena perdarahan yang
disebabkan oleh penyebab-penyebab
utama (sal cerna, uterus, hidung, luka)
Akut
Kronik
4. Latar Belakang
Anemia gizi besi di dunia
Refferences:
WHO, 2002; Allen et al., 2006; de Benoist et al., 2008
5. Prevalensi Anemia di Dunia (2005)
Sumber:
De Benoist et al., 2008; “Worldwide prevalence of anaemia 1993-2005”
>40%
6. FAKTOR GIZI PADA WUS TERHADAP
KESEHATAN
Faktor Sosio Ekonomi:
-Ketersediaan makanan
-Penghasilan
-Melek huruf
-Status Wanita
-Peraturan
-Kepercayaan, tabu,
kebudayaan
-Struktur keluarga
Jumlah
konsumsi
makanan
Faktor Biologis:
-Status kesehatan/infeksi
-Absorbsi makanan
-Paritas dan jarak
kelahiran
-Usia
-Merokok/alkohol dll
-Radiasi
-Perilaku makan yang salah
Status Nutrisi
WUS
IBU ANAK
BBLR PENGARUH TUMBUH
KEMBANG
MORBIDITAS
MORTALITAS
PERINATAL
AMENORE
KARENA
LAKTASI
KEHAMILAN
BERIKUTNYA
RIWAYAT
LAKTASI
TINGKAT
AKTIVITAS
UMUR
HARAPAN
HIDUP
MORTALITAS
Beban kerja/aktivitas
Mudahnya pelayanan kesehatan dicapai HASIL
7. KERANGKA TEORI
Kerangka teori modifikasi Husaini (1989), Milman et al. (1999),
Broek et al. (2000), Bondewvik et al. (2000), Belgnaoui & Belahsen, (2006).
Kejadian
Anemia
Pendidikan
Pekerjaan
Tradisi/pantangan
Tempat tinggal
Ketersediaan
Pangan
Jarak kehamilan
Riwayat aborsi
Paritas
Penyakit infeksi
Asupan zat gizi
Pola makan
Adanya zat penghambat
penyerapan (inhibitors)
Konsumsi makanan yang
kurang beragam
Absorbsi Fe rendah
Kehilangan Darah
Daya Beli
Belanja
Pangan
Kebutuhan Fe
meningkat
Pertumbuhan Fisik
Kehamilan &
Menyusui
Status ekonomi
8. Issues
Prevalensi Anemia: apakah >= 40%
Penyebab utama Anemia di negara berkembang
Prevalensi Defisiensi Besi (dengan dan tanpa
Anemia): 2.5 kali Anemia Defisiensi Besi
Defisiensi Besi, walaupun belum mencapai
tingkat Anemia, mempunyai pengaruh negatif
terhadap kesehatan dan fungsi kognitif,
terutama pada Bumil
Mekanisme otoregulasi Besi dalam tubuh
Dosis Toxic?
9. 28.1 26.4
18.4 16.9 18.3 20.1
25
34.2
46
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
12-59
bln
5-14
th
15-24
th
25-34
th
35-44
th
45-54
th
55-64
th
65-74
th
>75 th
Proporsi Anemia Menurut Kelompok Umur
Riskesdas 2013
Indonesia 21,7 %
*) Nilai rujukan menurut WHO/MNH/NHD/MNN/11.1,2011 dan Kemenkes,1999
10. Proporsi Anemia Menurut Jenis Kelamin
dan Tempat Tinggal, Riskesdas 2013
20.6
22.8
Perkotaan
Perdesaan
*) Nilai rujukan menurut WHO/MNH/NHD/MNN/11.1,2011 dan Kemenkes,1999
14. Penyebab utama Anemia di negara
berkembang
Anemia defisiensi besi. Indonesia?
Data penyebab Anemia kurang
(serum besi, ferritin, dll)
Mengapa? -- pola konsumsi rendah
besi dan/atau bioavalabilitas rendah,
kecacingan, malaria di daerah
endemis
15. Anemia Gizi Besi
9300 wanita berusia 15-29 didunia
meninggal akibat anemia
97%-nya (9000 wanita) terjadi
di negara berkembang
4 juta ibu hamil di Indonesia
menderita anemia
Sumber:
1. World Bank, 1993
2. Fatimah et al., 2011
16. Akibat Kekurangan Zat Gizi Makro
1. Jumlah sel syaraf berkurang
2. Ukuran sel syaraf akan lebih kecil
3. Komponen sel syaraf (akson,
dendrit,sinaps, dan lain-lain) tidak sempurna
terbentuk
4. Mielin (selubung syaraf) menjadi lebih tipis,
berlubang, dan kemungkinan tidak terhubung,
sehingga rangsangan otak tidak bisa
ditransmisikan
17. Akibat Anemia pada Remaja dan Ibu
Hamil
Prestasi belajar menurun
Emosional
Meningkatkan resiko kematian
ibu melahirkan dan anak
Meningkatkan resiko BBLR
Meningkatkan resiko infeksi pada
anak
Menyebabkan 2,4% kematian secara global
Sumber:
WHO/UNICEF/FAO/The World Bank
18.
19. Fortifikasi dan Suplementasi Zat
Besi
Pemberian suplementasi zat besi (Ferous
sulphate) pada ibu hamil
Kelemahan: Efek samping berupa konstipasi serta
distribusi suplemen yang tidak merata
Memiliki daya terima yang rendah
Kurang Cost-Effective
Fortifikasi zat besi ke dalam bahan pangan
Kelemahan: kelarutan besi didalam bahan pangan rendah,
mampu merubah warna, rasa dan aroma bahan pangan,
senyawa penghambat Fe dalam bahan pangan (Cnth:
Fitat)
Lebih Cost-Effective
Sumber:
Hurrel et al., 2002; Mora, 2002
20. Fortifikasi dan Suplementasi Zat
Besi
Pemberian suplementasi zat besi (Ferous
sulphate) pada ibu hamil
Kelemahan: Efek samping berupa konstipasi serta
distribusi suplemen yang tidak merata
Memiliki daya terima yang rendah
Kurang Cost-Effective
Fortifikasi zat besi ke dalam bahan pangan
Kelemahan: kelarutan besi didalam bahan pangan rendah,
mampu merubah warna, rasa dan aroma bahan pangan,
senyawa penghambat Fe dalam bahan pangan (Cnth:
Fitat)
Lebih Cost-Effective
Sumber:
Hurrel et al., 2002; Mora, 2002
21. Besi
(Sumber: WIKIPEDIA)
Dosis terapeutik untuk Anemia defisiensi besi: 3–6 mg/kg BB/hari. Efek
Toxic mulai pada dosis diatas 10–20 mg EI/kg/hari.
Pemberian lebih dari 50 mg/kg EI (elemental iron) dihubungkan dg
toxisitas berat
Tablet 325-mg ferrous sulfate mengandung 65 mg (20%) elemental iron
Tablet 325-mg ferrous gluconate mengandung 39 mg (12%) elemental
iron
Tablet 325-mg ferrous fumarate mengandung 107.25 mg (33%)
elemental iron
Level besi didalam darah diatas 350-500 µg/dL ianggap toxikc .
Sedangkan level diatas 1000 µg/dL menunjukkan keracunan besi yg
parah
22. Bentuk besi Lauk hewani diserap 2x lebih banyak
dari lauk nabati
Vitamin C membantu penyerapan besi
Kebutuhan tubuh meningkat atau kekurangan besi
absorbsi besi meningkat
Faktor-faktor Yang Meningkatkan Absorbsi
Besi
23. Tanin terdapat dalam teh, kopi menurunkan
absorbsi 40 – 60%
Asam pitat dalam serat serealia dan asam oksalat
dalam sayuran
Kalsium & seng dosis tinggi (suplemen) 165 mg
CaCl2 menurunkan 50 - 60% absorbsi besi
Obat yang bersifat basa (antasid) menghambat
absorbsi
Faktor Penghambat Absorbsi Zat Besi
24. Hubungan Absorpsi Besi dengan
Calsium
Sumber: WHO,
2003
1. Pada dosis 40
mg Ca, tidak
berpengaruh
thd absorpsi
Fe
2. Pada dosis Ca
300 – 600 mg
absorpsi Fe
yang
terhambat
adalah
maximal 60%
24
26. beras merah, hati, sayuran hijau, jamur dan buah-buahan
26
Makanan Sumber Asam Folat
27. Penyerapan Fe
Faktor Pemacu (Enhencer)
- Asam askorbat (vit. C)
- Daging, unggas, ikan dan makanan laut
- pH rendah (misal : asam laktat)
Faktor Penghambat (Inhibitor)
- Fitat (gandum dan biji-bijan lain)
- Polifenol (kacang-kacangan)
- Tanin (teh, kopi)
28. Anemia Gizi Besi pada Ibu
Hamil
9300 wanita berusia 15-29 didunia meninggal
akibat anemia
97%-nya (9000 wanita) terjadi
di negara berkembang
4 juta ibu hamil di Indonesia
menderita anemia
Sumber:
1. World Bank, 1993
2. Fatimah et al., 2011
29. Akibat Anemia pada Ibu Hamil
Meningkatkan resiko kematian
ibu melahirkan dan anak
Meningkatkan resiko BBLR
Meningkatkan resiko infeksi pada
anak
Menyebabkan 2,4% kematian secara global
Sumber:
WHO/UNICEF/FAO/The World Bank
30.
31. Anemia Ibu Hamil: Awal Lingkaran
Setan
Ibu hamil
anemia
Bayi lahir
BBLR&anemia
Anak anemia
WUS anemia
↑↑ Angka kematian
ibu&bayi
Kemampuan
kognitif↓↓
Infeksi↑↑
Produktivitas kerja
↓↓kemiskinan
Kualitas SDM suatu
negara ↓↓
Sumber:
Prezioi et al., 1997; Lozoff, 2000; Haas and Brownline, 2001; Angulo-Kinzler et al., 2002; De Silva et al., 2003
32. Biopsychosocial Model
(Amigo H, Bustos P, Leone C, Radrigán ME. Growth deficits in Chilean school children
J Nutr 2001;131:251-4 )
PENDEK
(STUNTING)
GENETIK Fungsi
kognitif
LINGKUNGAN:
• Sosial-ekonomi
• Pendapatan rendah
• Riwayat malnutrisi
Orang tua pendek
33. Klasifikasi Anemia
Anemia akibat perdarahan
Anemia akibat penurunan atau inefektivitas
eritropoesis
Anemia defisiensi (besi atau asam folat)
Penyakit ginjal
Kelainan sumsum tulang
Anemia akibat penghancuran eritrosit dan
hemolisis
Hemoglobinopati
34. KEKDouble Burden pada ibu
Hamil?
27,6% wanita hamil di Indonesia mengalami
Kurang Energi Kronis
Penyebab 350 ribu BBLR
dan ↑ angka kematian bayi
Penyebab: asupan energi dan protein dibawah
kebutuhan yang dianjurkan
Sumber:
SuSesNas, 1999; Depkes RI, 2007
35. Faktor Yang Mempengaruhi
Status Sosial-
ekonomi
Faktor Jarak
Kelahiran
Faktor Paritas
(Jumlah
Melahirkan/Anak)
Infeksi Kronis dan
Intake Zat Gizi yang
Rendah
Perilaku tidak baik Sumber:
Notoatmodjo, 2006; Baliwati, 2006; Suparyanto, 2012
36. ASUPAN ENERGI YANG RENDAH
Berat badan secara bertahap menurun
Cadangan karbohidrat yang berupa glikogen
digunakan utk sumber energi
Cadangan lemak digunakan utk sumber
energi
Cadangan Protein digunakan utk sumber
energi
Cadangan zat gizi mikro digunakan utk
sumber energi
41. Akibat Kekurangan Zat Gizi Makro
1. Jumlah sel syaraf berkurang
2. Ukuran sel syaraf akan lebih kecil
3. Komponen sel syaraf (akson,
dendrit,sinaps, dan lain-lain) tidak sempurna
terbentuk
4. Mielin (selubung syaraf) menjadi lebih tipis,
berlubang, dan kemungkinan tidak terhubung,
sehingga rangsangan otak tidak bisa
ditransmisikan
42. Strategi Mengatasi Anemia-KEK Ibu
Hamil
Pemeriksaan Status Gizi
Fortifikasi dan Suplementasi Zat Besi
Pemenuhan Kebutuhan Gizi selama ke-
hamilan (Mikro dan Makronutrient)
44. Fortifikasi dan Suplementasi Zat
Besi
Pemberian suplementasi zat besi (Ferous
sulphate) pada ibu hamil
Kelemahan: Efek samping berupa konstipasi serta
distribusi suplemen yang tidak merata
Memiliki daya terima yang rendah
Kurang Cost-Effective
Fortifikasi zat besi ke dalam bahan pangan
Kelemahan: kelarutan besi didalam bahan pangan
rendah, mampu merubah warna, rasa dan aroma
bahan pangan, senyawa penghambat Fe dalam
bahan pangan (Cnth: Fitat)
Lebih Cost-Effective
Sumber:
Hurrel et al., 2002; Mora, 2002
46. Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi Mikro
dan Makronutrient
Energi
Dibutuhkan untuk pemeliharaan (fungsi jantung,
paru-paru, ginjal&peningkatan masa sel uterus)
Energi tambahan untuk menaikkan BB sebesar
12,5 kg
Energi tambahan 80.000 Kcal selama 250 hari,
atau rata-rata 300 Kcal/Hari (WHO, 1985)
Trimester 1:+180 Kcal/Hari; Trimester 2&3:+300
Kcal/Hari (WKPG, 2004)
47. Protein
Diperlukan untuk membentuk jaringan ibu dan
bayi
Diperlukan tambahan 910 gram selama 6 bulan
terakhir dengan rincian:
10 minggu I+1 gram 10 minggu III+8
gram
10 minggu II+4 gram 10 minggu IV+9
gram
Anjuran: tambah 17 gram sehari (WKPG, 2004).
Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi
Mikro dan Makronutrient
48. Asam Lemak Tak Jenuh Ganda (PUFA)
AA (Arachydonic Acid) dan DHA (Docosahexanoic
acid)pembentukan jaringan syaraf otak dan retina pada
janin
WHO dan FAO merekomendasikan konsumsi 2,6 g AA dan
100-300 mg DHA/harinya
Terdapat banyak di dalam ikan laut dalam, daging, telur,
hati
Asam Folat
Berperan dalam pembentukan sistem syaraf dan sel
Mencegah terjadinya Neural Defect Tube (anenchelopathy
dan spina bifida)
Dianjurkan menambah 400 µg asam folat/hari
Banyak terdapat pada sayuran hijau dan buah-buahan
Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi Mikro
dan Makronutrient
49. Zat Besi
Berperan dalam sistim imunitas dan pembentukan
darah
Suplementasi zat besi elemental 60 mg+5 µg asam
folat untuk mengatasi anemia pada ibu hamil
Banyak terdapat pada jamur, ikan, daging, sayur hijau
tua
Zink
Mencegah bayi prematur, BBLR dan cacat bawaan
Dianjurkan dikonsumsi sejak hamil 19 minggu
pertama dengan dosis 15 mg/hari
Banyak terdapat pada daging, ikan
Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi Mikro
dan Makronutrient
50. Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi Mikro
dan Makronutrient
Kalsium
Mineral yang diduga mampu mencegah
terjadinya hipertensi kehamilan
Mencegah pre-eklamsia, BBLR, diabetes dan
hipertensi kronis pada anak
Konsumsi <450 mg/hari tidak dianjurkan
Tidak diberikan bersamaan dengan zat
besimenurunkan bioavailibilitas keduanya
51. Vitamin A
Berperan sebagai imunomodulator pada
bayi dan ibu
Dianjurkan dikonsumsi tidak melebihi
dosis 15.000 IU/haricacat bawaan janin
Banyak terdapat pada hati, wortel
(sebagai provitamin A), minyak ikan
Vitamin C
Berperan dalam meningkatkan daya
serap zat besi non-heme
Menjaga kesehatan gigi dan gusi pada
ibu hamil
Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi Mikro
dan Makronutrient
52. Figur. Hepcidin and regulation of body iron
metabolism (Tomas Ganz and Elizabeta Nemeth,
2005)
52
53. hati, daging, ayam, telur, kacang2an, biji2an, sayuran hijau
You Must Know About it
Makanan Sumber Fe