SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
www. majala h bis n isglo bal. co
:
F
' S:l
'&. +i,
'!t E:
"' ii.
6r
E:
t:
F
: g:1
ffi#&
d@J#@
i
i
i
t
.F
."*-:
g
i
i:,
!:
i:
a
4.
1,
ffiffi
&@
k
;-*gi:"r'-
fl!
E,i.r rr'
," fr'r., '.'ril.r si.i
':: Eill i.
i:i.t..1 9.1'..1....t, 9..:i..
.t.::.r: ,t ea.:. i
r . I J.:..t]
.:: :i
n4
ffi ffiffi'ffiwd
Mffi
EDIST TAHUNT KE-VAP,RrUirya ,
illllilllll) i.t.t: : : l
Har:: r: -- '
lt
.tsar ..
ffi
ffi*
MEMBERI SOLUSI DAN INSPIRASI
WACANA PKBL BUMN AKAN DIBUBARKAN,
REPOSITION'NG SAJA
engaturan BUMN ke dalam suatu
produk perundang-undangan
dalam tingkatan yuridis sebuah
undang-undang yang merupakan
amanat ketetapan MPR Nomor lV/
MPR/1999 semakin memberikan kepastian
hukum bagi legalitas keberadaan BUMN itu
sendiri, pengaturan tata kelola, dan juga
menguatkan peran BUMN atas tanggung
jawab dan kepeduliannya terhadap
pengembangan perekonomian nasional
khususnya pemberdayaan masyarakat
ekonomi lemah/mikro, kecil, menengah, dan koperasi.
Penguatan peran BUMN sebagai perseroan dapat dilihat
antara lain dalam Pasal 74 ayat (1) UU PT mengenai Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Pasal 88 ayat (L) UU
BUMN mengenai penyisihan sebagian laba bersih BUMN untuk
keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi serta pembinaan
masyarakat sekitar BUMN. Dari dua produk hukum berupa
undang-undang tersebut di atas, penulis melihat terdapat
ketidakselarasan pengaturan bila kita berbicara mengenai
program PKBL BUMN.
Apabila menurut UU BUMN, yang kemudian dijabarkan
lebih lanjut dalam Pasal 9 Permeneg. BUMN Nomor Per-05/
MBU/2007 juncto Permeneg. BUMN Nomor Per-20lMBU/2012,
pengalokasian dana untuk program PKBL BUMN adalah berasal
dari penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2%bagi
masing-masing program. Sedangkan menurut UU Pl, kepedulian
perseroan (termasuk BUMN vide UU BUMN) terhadap
sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan
dan kewajaran, UU BUMN mensuratkan bahwa BUMN yang
berbentuk Persero yang bertujuan memupuk keuntungan
sepenuhnya tunduk pada ketentuan tentang Perseroan Terbatas,
yakni UU Nomor 40 Tahun 2007 (UU PT). Perlu didiskusikan
lebih lanjut apakah PKBL yang selama ini dijalankan oleh BUMN
merupakan bagian dari TJSL ataukah memang dua aktifitas yang
berbeda atau dapat dibedakan peran dan fungsinya.
Penulis berpendapat, landasan yuridis yang telah ada
baik UU BUMN maupun UU Pl harus dijadikan payung hukum
bagi BUMN. BUMN seyogyanya tetap melaksanakan pola
pengalokasian penetapan dana bagi PKBL yang bersumber
dari laba bersih sebagaimana amanat Pasal 88 ayat (1) UU
BUMN, dan ditambahkan dengan menerapkan pola baru yakni
menganggarkan dana sebagai biaya perseroan bagi pelaksanaan
TJSL sebagaimana amanat PasalT4 ayat (1) UU PT.
Pengaturan teknisnya tetap
memperhatikan dan mempertimbangkan
kemampuan dan kondisi keuangan BUMN
yang bersangkutan. Penulis berpendapat
bahwa kehadiran dua undang-undang
tersebut justru semakin mengukuhkan
peran penting BUMN, dan bukan untuk
melemahkan apalagi mengeliminir PKBL
pasca munculnya istilah TJSL.
Mengapa ada wacana bahwa PKBL
BUMN akan dibubarkan? Peran BUMN
seyogyanya tidak hanya dibatasi terkait
persoalan pemberdayaan masyarakat saja, tetapi termasuk
pula sektor perekonomian lainnya seperti telekomunikasi,
transportasi, listrik, industri dan perdagangan, serta konstruksi,
Menurut penulis, peran BUMN melalui PKBL merupakan suatu
kewajiban individual perseroan sedangkan peran TJSL yang
dituntutkan oleh UU PT merupakan kewajiban kolegial perseroai
(BUMN) secara nasional ataupun regional.
Pihak Kementerian BUMN tinggal melakukan repositioning
terhadap peran dan pelaksanaan program PKBL BUMN yang
selama ini telah dijalankan agar synchronlzed dengan TJSL.
Justru penulis kawatir bahwa kedua pasal yang berasal dari dua
undang-undang yang berbeda tersebut diatas sengaja dijadikan
alasan bagi pemerintah karena tidak ingin pemasukan kas Negar:
yang berasal dari deviden BUMN terkurangi dengan beban
kewajiban TJSL sesuai UU PT.
Apabila BUMN turut pula melaksanakan pasal TJSL, maka
akan meringankan beban pemerintah dalam penyediaan
anggaran APBN untuk peningkatan dan pengembangan
infrastruktur yang diperlukan. Serahkan saja kewajiban itu
kepada perseroan-perseroan yang ada tersebar di berbagai
wilayah, termasuk BUMN. Pemerintah selaku pemegang
regulator maupun pemilik perseroan BUMN dapat mengarahkan
perseroan-perseroan tersebut agar ikut andil secara aktif dalam
peningkatan dan pengembangan infrastruktur yang diperlukan.
Para pemangku tata kelola BUMN dan/atau perseroan-perseroan
harus peka terhadap infrastruktur yang dibutuhkan di lokasi
sekitar perseroan tersebut berdomisili.
Aksi nyata tersebut dimasukkan ke dalam konteks Public
Service Obligation (PSO). Kalau hal ini dijalankan, niscaya
masyarakat melihat bukti nyata andil perseroan-perseroan yang
ada dan ridak sekadar program charity semata.i ;
Anas Firdian
Pemerhati PKtsL B I' )l-'.
Mantan Anggota Tim PK-BL PT.JIEP (Perserc.
Anas Firdian
BlsNrs cLoBAL I rnruru KE-v APR|L 2013

More Related Content

What's hot (8)

tata cara pembuatan surat dinas
tata cara pembuatan surat dinastata cara pembuatan surat dinas
tata cara pembuatan surat dinas
 
Skb tentang hariliburdanharicutibersama2013
Skb tentang hariliburdanharicutibersama2013Skb tentang hariliburdanharicutibersama2013
Skb tentang hariliburdanharicutibersama2013
 
Tata CAra Pembuatan Surat Keputusan
Tata CAra Pembuatan Surat KeputusanTata CAra Pembuatan Surat Keputusan
Tata CAra Pembuatan Surat Keputusan
 
NPWP&NPPKP ::: Formulir permohonan pendaftaran wp untuk badan joint operation...
NPWP&NPPKP ::: Formulir permohonan pendaftaran wp untuk badan joint operation...NPWP&NPPKP ::: Formulir permohonan pendaftaran wp untuk badan joint operation...
NPWP&NPPKP ::: Formulir permohonan pendaftaran wp untuk badan joint operation...
 
Mjak aspek hukum dalam ekonomi festi
Mjak  aspek hukum dalam ekonomi festiMjak  aspek hukum dalam ekonomi festi
Mjak aspek hukum dalam ekonomi festi
 
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinasPedoman pelaksanaan tata naskah dinas
Pedoman pelaksanaan tata naskah dinas
 
SK_0001
SK_0001SK_0001
SK_0001
 
Laporan perjalanan dinas iv 2
Laporan perjalanan dinas iv 2Laporan perjalanan dinas iv 2
Laporan perjalanan dinas iv 2
 

Similar to Wacana PKBL BUMN Akan Dibubarkan, Repositioning Saja...

3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ...3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ...
Jihan Nabilah
 
Bumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan NasionalBumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan Nasional
pssdm
 
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
Jihan Nabilah
 

Similar to Wacana PKBL BUMN Akan Dibubarkan, Repositioning Saja... (20)

Uu 19 2003 Pjls
Uu 19 2003 PjlsUu 19 2003 Pjls
Uu 19 2003 Pjls
 
PENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNIS
 
Hbl 3, risna dwi cahyani, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbata...
Hbl 3, risna dwi cahyani, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbata...Hbl 3, risna dwi cahyani, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbata...
Hbl 3, risna dwi cahyani, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbata...
 
Menanti Blusukannya BUMN
Menanti Blusukannya BUMNMenanti Blusukannya BUMN
Menanti Blusukannya BUMN
 
Menanti Blusukannya BUMN
Menanti Blusukannya BUMNMenanti Blusukannya BUMN
Menanti Blusukannya BUMN
 
HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...
HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...
HBL, 3, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Bentuk Badan Hukum, dan Perseroan T...
 
PKBL BUMN, CSR-kah?
PKBL BUMN, CSR-kah?PKBL BUMN, CSR-kah?
PKBL BUMN, CSR-kah?
 
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ...3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ...
 
Bumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan NasionalBumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan Nasional
 
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
 
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator?Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator?
 
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNOptimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
 
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNOptimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
 
Hbl,3, fariz satiano, hapzi ali, bentuk badan hukum, perseroan terbatas, univ...
Hbl,3, fariz satiano, hapzi ali, bentuk badan hukum, perseroan terbatas, univ...Hbl,3, fariz satiano, hapzi ali, bentuk badan hukum, perseroan terbatas, univ...
Hbl,3, fariz satiano, hapzi ali, bentuk badan hukum, perseroan terbatas, univ...
 
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
3.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri,Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha ,Universitas...
 
Reposisi atau Deregulasi PKBL BUMN, Perlukah?
Reposisi atau Deregulasi PKBL BUMN, Perlukah?Reposisi atau Deregulasi PKBL BUMN, Perlukah?
Reposisi atau Deregulasi PKBL BUMN, Perlukah?
 
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASIPROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
 
Hbl minggu 3, hefti juliza, hapzi ali, bentuk badan usaha, universitas mercu ...
Hbl minggu 3, hefti juliza, hapzi ali, bentuk badan usaha, universitas mercu ...Hbl minggu 3, hefti juliza, hapzi ali, bentuk badan usaha, universitas mercu ...
Hbl minggu 3, hefti juliza, hapzi ali, bentuk badan usaha, universitas mercu ...
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, bentuk badan hukum,perseroan terba...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, bentuk badan hukum,perseroan terba...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, bentuk badan hukum,perseroan terba...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, bentuk badan hukum,perseroan terba...
 
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur drafCSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
 

More from Anas Ferdian (7)

Kemana Peran BUMN Dalam Ekonomi Kreatif
Kemana Peran BUMN Dalam Ekonomi KreatifKemana Peran BUMN Dalam Ekonomi Kreatif
Kemana Peran BUMN Dalam Ekonomi Kreatif
 
PSO, Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing
PSO, Berat Sama Dipikul Ringan Sama DijinjingPSO, Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing
PSO, Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing
 
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
 
Kemana Peran BUMN Dalam Bidang Ekonomi Kreatif
Kemana Peran BUMN Dalam Bidang Ekonomi KreatifKemana Peran BUMN Dalam Bidang Ekonomi Kreatif
Kemana Peran BUMN Dalam Bidang Ekonomi Kreatif
 
Apa Kabar Koperasi BUMN
Apa Kabar Koperasi BUMNApa Kabar Koperasi BUMN
Apa Kabar Koperasi BUMN
 
Mengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMN
Mengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMNMengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMN
Mengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMN
 
Hikmah 'Perseteruan' antara Baznaz dan Lembaga Amil Zakat
Hikmah 'Perseteruan' antara Baznaz dan Lembaga Amil ZakatHikmah 'Perseteruan' antara Baznaz dan Lembaga Amil Zakat
Hikmah 'Perseteruan' antara Baznaz dan Lembaga Amil Zakat
 

Recently uploaded

Recently uploaded (11)

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 

Wacana PKBL BUMN Akan Dibubarkan, Repositioning Saja...

  • 1. www. majala h bis n isglo bal. co : F ' S:l '&. +i, '!t E: "' ii. 6r E: t: F : g:1 ffi#& d@J#@ i i i t .F ."*-: g i i:, !: i: a 4. 1, ffiffi &@ k ;-*gi:"r'- fl! E,i.r rr' ," fr'r., '.'ril.r si.i ':: Eill i. i:i.t..1 9.1'..1....t, 9..:i.. .t.::.r: ,t ea.:. i r . I J.:..t] .:: :i n4 ffi ffiffi'ffiwd Mffi EDIST TAHUNT KE-VAP,RrUirya , illllilllll) i.t.t: : : l Har:: r: -- ' lt .tsar .. ffi ffi* MEMBERI SOLUSI DAN INSPIRASI
  • 2. WACANA PKBL BUMN AKAN DIBUBARKAN, REPOSITION'NG SAJA engaturan BUMN ke dalam suatu produk perundang-undangan dalam tingkatan yuridis sebuah undang-undang yang merupakan amanat ketetapan MPR Nomor lV/ MPR/1999 semakin memberikan kepastian hukum bagi legalitas keberadaan BUMN itu sendiri, pengaturan tata kelola, dan juga menguatkan peran BUMN atas tanggung jawab dan kepeduliannya terhadap pengembangan perekonomian nasional khususnya pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah/mikro, kecil, menengah, dan koperasi. Penguatan peran BUMN sebagai perseroan dapat dilihat antara lain dalam Pasal 74 ayat (1) UU PT mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Pasal 88 ayat (L) UU BUMN mengenai penyisihan sebagian laba bersih BUMN untuk keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN. Dari dua produk hukum berupa undang-undang tersebut di atas, penulis melihat terdapat ketidakselarasan pengaturan bila kita berbicara mengenai program PKBL BUMN. Apabila menurut UU BUMN, yang kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Pasal 9 Permeneg. BUMN Nomor Per-05/ MBU/2007 juncto Permeneg. BUMN Nomor Per-20lMBU/2012, pengalokasian dana untuk program PKBL BUMN adalah berasal dari penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2%bagi masing-masing program. Sedangkan menurut UU Pl, kepedulian perseroan (termasuk BUMN vide UU BUMN) terhadap sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran, UU BUMN mensuratkan bahwa BUMN yang berbentuk Persero yang bertujuan memupuk keuntungan sepenuhnya tunduk pada ketentuan tentang Perseroan Terbatas, yakni UU Nomor 40 Tahun 2007 (UU PT). Perlu didiskusikan lebih lanjut apakah PKBL yang selama ini dijalankan oleh BUMN merupakan bagian dari TJSL ataukah memang dua aktifitas yang berbeda atau dapat dibedakan peran dan fungsinya. Penulis berpendapat, landasan yuridis yang telah ada baik UU BUMN maupun UU Pl harus dijadikan payung hukum bagi BUMN. BUMN seyogyanya tetap melaksanakan pola pengalokasian penetapan dana bagi PKBL yang bersumber dari laba bersih sebagaimana amanat Pasal 88 ayat (1) UU BUMN, dan ditambahkan dengan menerapkan pola baru yakni menganggarkan dana sebagai biaya perseroan bagi pelaksanaan TJSL sebagaimana amanat PasalT4 ayat (1) UU PT. Pengaturan teknisnya tetap memperhatikan dan mempertimbangkan kemampuan dan kondisi keuangan BUMN yang bersangkutan. Penulis berpendapat bahwa kehadiran dua undang-undang tersebut justru semakin mengukuhkan peran penting BUMN, dan bukan untuk melemahkan apalagi mengeliminir PKBL pasca munculnya istilah TJSL. Mengapa ada wacana bahwa PKBL BUMN akan dibubarkan? Peran BUMN seyogyanya tidak hanya dibatasi terkait persoalan pemberdayaan masyarakat saja, tetapi termasuk pula sektor perekonomian lainnya seperti telekomunikasi, transportasi, listrik, industri dan perdagangan, serta konstruksi, Menurut penulis, peran BUMN melalui PKBL merupakan suatu kewajiban individual perseroan sedangkan peran TJSL yang dituntutkan oleh UU PT merupakan kewajiban kolegial perseroai (BUMN) secara nasional ataupun regional. Pihak Kementerian BUMN tinggal melakukan repositioning terhadap peran dan pelaksanaan program PKBL BUMN yang selama ini telah dijalankan agar synchronlzed dengan TJSL. Justru penulis kawatir bahwa kedua pasal yang berasal dari dua undang-undang yang berbeda tersebut diatas sengaja dijadikan alasan bagi pemerintah karena tidak ingin pemasukan kas Negar: yang berasal dari deviden BUMN terkurangi dengan beban kewajiban TJSL sesuai UU PT. Apabila BUMN turut pula melaksanakan pasal TJSL, maka akan meringankan beban pemerintah dalam penyediaan anggaran APBN untuk peningkatan dan pengembangan infrastruktur yang diperlukan. Serahkan saja kewajiban itu kepada perseroan-perseroan yang ada tersebar di berbagai wilayah, termasuk BUMN. Pemerintah selaku pemegang regulator maupun pemilik perseroan BUMN dapat mengarahkan perseroan-perseroan tersebut agar ikut andil secara aktif dalam peningkatan dan pengembangan infrastruktur yang diperlukan. Para pemangku tata kelola BUMN dan/atau perseroan-perseroan harus peka terhadap infrastruktur yang dibutuhkan di lokasi sekitar perseroan tersebut berdomisili. Aksi nyata tersebut dimasukkan ke dalam konteks Public Service Obligation (PSO). Kalau hal ini dijalankan, niscaya masyarakat melihat bukti nyata andil perseroan-perseroan yang ada dan ridak sekadar program charity semata.i ; Anas Firdian Pemerhati PKtsL B I' )l-'. Mantan Anggota Tim PK-BL PT.JIEP (Perserc. Anas Firdian BlsNrs cLoBAL I rnruru KE-v APR|L 2013