Penjelasan mengenai apa itu vitamin A, fungsi dalam tubuh manusia, serta dampak kesehatan yang ditimbulkan dari kelebihan dan kekurangan vitamin ini.
Download this file: http://adf.ly/OGMVg
Penjelasan mengenai apa itu vitamin A, fungsi dalam tubuh manusia, serta dampak kesehatan yang ditimbulkan dari kelebihan dan kekurangan vitamin ini.
Download this file: http://adf.ly/OGMVg
Materi yang wajib pada analis kesehatan atau tlm yaitu mengenai metabolisme lipid pada mata kuliah kimia klinik.
Di dalamnya terdapat
1. Pengertian lipid
2. Metabolisme lipid
3. penggolongan lipid
4, Struktur lipid
5. Penyakit akibat lipid
6. fungsi lipid
7. sifat lipid
Materi yang wajib pada analis kesehatan atau tlm yaitu mengenai metabolisme lipid pada mata kuliah kimia klinik.
Di dalamnya terdapat
1. Pengertian lipid
2. Metabolisme lipid
3. penggolongan lipid
4, Struktur lipid
5. Penyakit akibat lipid
6. fungsi lipid
7. sifat lipid
Vitamin merupakan senyawa organik kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Sumber asupan vitamin berasal dari sayur dan buah dan juga dapat diperoleh melalui suplemen makanan. Vitamin dapat dikelompokkan berdasarkan kelarutannya, yaitu vitamin yang dapat larut dalam lemak dan vitamin yang dapat larut dalam air.
Merupakan senyawa organik kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Sumber asupan vitamin berasal dari sayur dan buah dan juga dapat diperoleh melalui suplemen makanan. Vitamin dapat dikelompokkan berdasarkan kelarutannya, yaitu vitamin larut dalam lemak dan vitamin larut air.
Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A, Vitamin D, Vitamin E,dan Vitamin K. selain karena jenis vitamin ini hanya dapat larut dalam lemak, vitamin tersebut juga memang merupakan jenis turunan lemak.
selain itu, vitamin larut lemak adalah merupakan jenis vitamin yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh melalui keringat maupun urin, serta secara umum vitamin larut lemak hanya sedikit yang hilang pada proses pemasakan. dan vitamin larut lemak bersifat toksik pada dosis sangat tinggi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. VITAMIN D
Vitamin D tergolong vitamin yang mudah larut dalam lemak dan merupakan
prahormon jenis sterol. Vitamin D merupakan kelompok senyawa sterol yang terdapat di
alam, terutama pada hewan, tetapi juga ditemuikan di tumbuhan maupun ragi. Vitamin D
terdiri dari dua jenis, yaitu vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kholekalsiferol).
Ergokalsiferol biasanya terdapat dalam steroid tanaman, sedangkan kholekalsiferol
terdapat pada hewan. Kedua jenis vitamin D tersebut memiliki struktur kimia berbeda,
namun fungsinya identik.
Sebenarnya, terdapat lebih kurang 10 derivat sterol yang memiliki aktivitas
vitamin D, namun ergosterol dan 7α-dehidrokolesterol, merupakan provitamin D utama
yang menghasilkan secara berturut-turut D2 dan D3. Pada tuimbuhan, iradiasi ergosterol
menyebabkan terbentuknya ergokalsiferol (vitamin D2). Pada hewan, iradiasi 7α-
dehidrokolesterol menghasilkan kholekalsiferol (vitamin D3).
Struktur Kimia Vitamin D
Vitamin D termasuk dalam grup sterol. Nama vitamin D adalah nama umum dari
semua steroid yang secara kualitatif memperlihatkan aktivitas kholekalsiferol. Gambar 1.,
menampilkan struktur kimia vitamin D2 dan vitamin D3.
ergokalsiferol
2. Sifat-sifat Vitamin D
Kholekalsiferol tidak larut dalam air, larut dalam larutan organik dan minyak
tumbuh-tumbuhan. Cairan aseton akan menyebabkan Kholekalsiferol berbentuk kristal
halus putih. Kholekalsiferol dirusak oleh sinar ultraviolet yang berlebihan dan oleh
peroksida dengan adanya asam lemak tidak jenuh yang tengik. Bahan pangan campuran
yang cukup kandungan vitamin E dan antioksidan bisa melindungi rusaknua vitamin D.
Manfaat Vitamin D
Vitamin D2 dan D3, memiliki nilai antirachitis yang sama untuk manusia, anjing,
babi, tikus dan ruminansia, namun pada unggas, D3 lebih bermanfaat daripada D2.
Vitamin D berfungsi dalam homeostasis kalsium-fosfor bersama-sama dengan
parathormon dan calcitonin. Kalsium darn fosfor sangat diperlukan pada proses-proses
biologik. Kalsium penting untuk kontraksi otot, transmisi impul syaraf, pembekuan darah
dan struktur membran. Vitamin D juga berperan sebagai kofaktor bagi enzim-enzim,
seperti lipase dan ATP-ase. Fosfor memegang peranan penting sebagai komponen DNA
dan RNA, fosforilasi protein-protein untuk pengaturan jalur-jalur metabolik. Kalsium dan
Fosfor serum pada kadar tertentu penting untuk mineralisasi tulang secara normal .
Sumber Vitamin D
Vitamin D terkandung dalam minyak hati dari berbagai ikan, susu, mentega,
kuning telur, dan tumbuh-tumbuhan yang telah disinari.
Metabolisme Vitamin D
Vitamin D dari makanan diserap pada bagian proksimal usus halus. Baik anak-
anak maupun orang dewasa dapat menyerap sampai 80% dari jumlah vitamin D yang
dikonsumsi, tergantung faktor-faktor yang membantu atau menghambat penyerapan.
Gambar.1. Struktur kimia ergokalsiferol dan kholekalsiferol
kholekalsiferol
3. Setelah diserap, vitamin D digabungkan dengan kilomikron dan diangkut dalam sistem
limfatik. Dari sistem limfatik, vitamin D dilepaskan, dari kilomikron dan masuk ke
saluran darah. Di dalam plasma darah, vitamin D diikat oleh suatu protein pentransport,
yaitu vitamin D-binding protein (DBP) atau globulin. Melalui saluran darah tersebut,
vitamin D ditransportasikan ke hati dan oleh mikrosom/mitokondria hati, vitamin D3
dihidroksilasi pada posisi ke-25, menjadi kalsidiol (calcidiol, atau 25-hidroksi-
kolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 ) dengan bantuan enzim 25-D3-hidroksilase.
Selanjutnya 25-hidroksi vitamin D3 memasuki sirkulasi menuju ginjal.
Bila kadar kalsium darah rendah, kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon
parathormon yang akan merubah kalsidiol menjadi kalsitriol. Proses ini terjadi di
mitokondria tubulus proksimalis ginjal, dimana 25-hidroksi vitamin D3 mengalami
hidroksilasi pada posisi ke-1 menjadi 1α- 25-dihidroksi vitamin D3, dengan bantuan
enzim 1α-hidroksilase. Senyawa 1α-25-dihidroksi vitamin D3 inilah yang merupakan
metabolit vitamin D3 yang paling kuat dan berperan dalam meningkatkan absorbsi
kalsium dalam usus dan reabsorbsi kalsium dalam ginjal. Bila kadar kalsium darah
tinggi, kelenjar gondok (tiroid) mengeluarkan hormon kalsitonin (calcitonin) yang akan
mengubah kalsidiol menjadi 24,25-dihidroksi vitamin D3 dengan adanya peran enzim
24-hidroksilase yang menghidrolisis 25-hidroksi vitamin D3 pada posisi 24. Metabolit
24,25-dihidroksi vitamin D3 ini adalah bentuk vitamin D inaktif, berkepentingan dalam
peningkatan absorbsi kalsium dari usus, tetapi menurunkan kalsium dan fosfor serum
untuk meningkatkan mineralisasi tulang.
Defisiensi Vitamin D
Gejala defisiensi vitamin D antara lain : (1) rakhitis, yaitu suatu kelainan dari
tulang akibat kekurangan kalsium dan/fosfor. Terjadi terutama pada bayi atau hewan
muda. Hanya mamalia dan burung yang dapat terserang rakhitis. (2) Osteomalasia, suatu
keadaan yang ditandai oleh dekalsifikasi sebagian tulang yang mengakibatkan tulang
menjadi lunak dan rapuh. Hal ini terjadi pada orang dewasa dan hewan yang tulangnya
sudah tumbuh sempurna. (3) Konsentrasi fosfor serum yang rendah, dan (4) Penebalan
dan pembengkakan persendian.
4. Penyakit lain yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D adalah gigi akan
lebih mudah rusak, otot mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal
yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
Defisiensi vitamin D primer, bisa terjadi apabila dalam diet kurang kalsium,
kurang sinar matahari, yang terjadi pada ibu hamil pada iklim dingin. Defisiensi sekunder
bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain gangguan absorbsi lemak, kegagalan fungsi
ginjal, hipoparatiroid, pemakaian obat antikonvulsi dalam waktu lama.