SlideShare a Scribd company logo
VITAMIN D BINDING PROTEIN
Vitamin D Binding Protein (DBP) yang disebut juga GC-globulin (group-specific
component of serum), adalah protein plasma utama yang mengikat vitamin D dan
metabolitnya. DBP termasuk dalam grup α-fetoprotein dan α-albumin / afamin. DBP adalah
protein serum yang sangat polimorfik dan sebagian besar disintesis di hepar dengan berat
molekul 52-59 kDa. Produksi DBP rata-rata 10 mg/kg per hari. DBP atau kompeks DBP-
25(OH)-vitamin D dikeluarkan ke plasma oleh berbagai jaringan seperti ginjal, hepar, otot
rangka, jantung, paru-paru, usus, dan tulang. Waktu paruh DBP plasma sekitar 2,5 hari,
sedangkan waktu paruh 25(OH)-vitamin D sekitar 12 hari. Gen DBP manusia terletak pada
lengan panjang kromosom 4 (4q12-q13) (Gambar 1). Gen tersebut terdiri lebih dari 35 kb
DNA dan memiliki 13 ekson dan 12 intron, serta 458 asam amino yang tersusun dalam tiga
domain (Nielson et al, 2016; Speeckaert et al., 2014).
DBP memiliki tiga peran penting dalam fisiologi vitamin D, yaitu melindungi vitamin
D dari biodegradasi, membatasi aksesnya ke jaringan target, dan menyerap kembali vitamin
D dalam ginjal. Setiap kompleks DBP-vitamin D memiliki afinitas konstan. 25(OH)-vitamin
D mengikat DBP (terikat 88%) dengan afinitas tinggi (Ka : 4x10-8 M), sedangkan 1,25(OH)-
vitamin D mengikat DBP (terikat 85%) dengan afinitas yang lebih rendah (Ka : 4x10-7 M).
Konsentrasi DBP dalam plasma cukup tinggi (0,32 - 0,46 g/L atau 5,52 - 7,93x10-6 M)
dibandingkan ligan utamanya yaitu 25(OH)-vitamin D (5x10-8 M), dengan tingkat pergantian
yang cepat. Dalam kondisi normal, seluruh komponen vitamin D beredar dalam sirkulasi
dalam keadaan terikat protein, sehingga berpengaruh terhadap farmakokinetik vitamin D.
Kompleks DBP-metabolit memiliki akses yang terbatas menuju sel target dan tidak rentan
terhadap metabolisme hepar dan ekskresi bilier sehingga memperpanjang waktu paruh dalam
sirkulasi (Nielson et al, 2016; Ottavio et al., 2015; Speeckaert et al., 2014).
DBP digunakan untuk mengukur 25(OH)-vitamin D serum. Penelitian yang dilakukan
oleh Ottavio et al. (2015) pada pasien Multiple Sclerosis (MS) dengan defisiensi vitamin D
menunjukkan bahwa konsentrasi DBP plasma lebih tinggi pada kelompok sakit dibanding
konsentrasi DBP plasma pada kontrol sehat tanpa defisiensi vitamin D. Defisiensi vitamin D
juga terjadi pada kondisi iron overload pada pasien talasemia dengan transfusi berulang
sehingga menimbulkan resistensi insulin (Ottavio et al., 2015).
Ottavio, A.R., Isabella, S., Cristina, P., Antonio, C., Rosella, M. 2015. Increased Circulating
Levels of Vitamin D Binding Protein in MS Patiens. Toxins Journal. (7) : 129-137.
Speeckaert, M., Guangming, H., Joris, R.D., Youri, E.C. 2014. Biological and Clinical
Aspect of the Vitamin D Binding Protein (Gc-globulin) and its polymorphism. Clinica
Chimica Acta. 372 : 33-42.
Nielson, C.M., Kerry, S.J., Rene, F.C., Chun, J.M., Ying, W. 2016. Free 25-Hydroxyvitamin
D: Impact of Vitamin D Binding Protein Assays on Racial-Genotypic Associations. Journal
of Clinical Endocrinology Metabolism. 101(5) : 2226-2234.

More Related Content

Similar to Vitamin d binding protein

definisi Vitamin dan Mineral dan fungsinya.pptx
definisi Vitamin dan Mineral dan fungsinya.pptxdefinisi Vitamin dan Mineral dan fungsinya.pptx
definisi Vitamin dan Mineral dan fungsinya.pptx
supianahamid
 
do we need high dose vit d supplementation.pptx
do we need high dose vit d supplementation.pptxdo we need high dose vit d supplementation.pptx
do we need high dose vit d supplementation.pptx
benedicta bestari
 
RINGKASAN KULIAH DIABETES
RINGKASAN KULIAH DIABETESRINGKASAN KULIAH DIABETES
RINGKASAN KULIAH DIABETES
RasyiduMashuri
 
Metabolisme Vitamin
Metabolisme VitaminMetabolisme Vitamin
Metabolisme Vitamin
Edihard'x Rider
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
pure chems
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak  Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
pure chems
 
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAKVITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
Ibnu Masud
 
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam NukleatDefisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Alivia Salma L
 
vitamin.docx
vitamin.docxvitamin.docx
vitamin.docx
GustrioSademo
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
pjj_kemenkes
 
Kadar serum vitamin d pada diabetes mellitus
Kadar serum vitamin d pada diabetes mellitusKadar serum vitamin d pada diabetes mellitus
Kadar serum vitamin d pada diabetes mellitus
monayuliari1
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemakVitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
Pendidikan Kimia B unj
 
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
pure chems
 

Similar to Vitamin d binding protein (13)

definisi Vitamin dan Mineral dan fungsinya.pptx
definisi Vitamin dan Mineral dan fungsinya.pptxdefinisi Vitamin dan Mineral dan fungsinya.pptx
definisi Vitamin dan Mineral dan fungsinya.pptx
 
do we need high dose vit d supplementation.pptx
do we need high dose vit d supplementation.pptxdo we need high dose vit d supplementation.pptx
do we need high dose vit d supplementation.pptx
 
RINGKASAN KULIAH DIABETES
RINGKASAN KULIAH DIABETESRINGKASAN KULIAH DIABETES
RINGKASAN KULIAH DIABETES
 
Metabolisme Vitamin
Metabolisme VitaminMetabolisme Vitamin
Metabolisme Vitamin
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak  Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAKVITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
 
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam NukleatDefisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
Defisiensi Vitamin B12 dan Asam Nukleat
 
vitamin.docx
vitamin.docxvitamin.docx
vitamin.docx
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Kadar serum vitamin d pada diabetes mellitus
Kadar serum vitamin d pada diabetes mellitusKadar serum vitamin d pada diabetes mellitus
Kadar serum vitamin d pada diabetes mellitus
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemakVitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
 

Recently uploaded

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 

Recently uploaded (20)

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 

Vitamin d binding protein

  • 1. VITAMIN D BINDING PROTEIN Vitamin D Binding Protein (DBP) yang disebut juga GC-globulin (group-specific component of serum), adalah protein plasma utama yang mengikat vitamin D dan metabolitnya. DBP termasuk dalam grup α-fetoprotein dan α-albumin / afamin. DBP adalah protein serum yang sangat polimorfik dan sebagian besar disintesis di hepar dengan berat molekul 52-59 kDa. Produksi DBP rata-rata 10 mg/kg per hari. DBP atau kompeks DBP- 25(OH)-vitamin D dikeluarkan ke plasma oleh berbagai jaringan seperti ginjal, hepar, otot rangka, jantung, paru-paru, usus, dan tulang. Waktu paruh DBP plasma sekitar 2,5 hari, sedangkan waktu paruh 25(OH)-vitamin D sekitar 12 hari. Gen DBP manusia terletak pada lengan panjang kromosom 4 (4q12-q13) (Gambar 1). Gen tersebut terdiri lebih dari 35 kb DNA dan memiliki 13 ekson dan 12 intron, serta 458 asam amino yang tersusun dalam tiga domain (Nielson et al, 2016; Speeckaert et al., 2014). DBP memiliki tiga peran penting dalam fisiologi vitamin D, yaitu melindungi vitamin D dari biodegradasi, membatasi aksesnya ke jaringan target, dan menyerap kembali vitamin D dalam ginjal. Setiap kompleks DBP-vitamin D memiliki afinitas konstan. 25(OH)-vitamin D mengikat DBP (terikat 88%) dengan afinitas tinggi (Ka : 4x10-8 M), sedangkan 1,25(OH)- vitamin D mengikat DBP (terikat 85%) dengan afinitas yang lebih rendah (Ka : 4x10-7 M). Konsentrasi DBP dalam plasma cukup tinggi (0,32 - 0,46 g/L atau 5,52 - 7,93x10-6 M) dibandingkan ligan utamanya yaitu 25(OH)-vitamin D (5x10-8 M), dengan tingkat pergantian yang cepat. Dalam kondisi normal, seluruh komponen vitamin D beredar dalam sirkulasi dalam keadaan terikat protein, sehingga berpengaruh terhadap farmakokinetik vitamin D. Kompleks DBP-metabolit memiliki akses yang terbatas menuju sel target dan tidak rentan terhadap metabolisme hepar dan ekskresi bilier sehingga memperpanjang waktu paruh dalam sirkulasi (Nielson et al, 2016; Ottavio et al., 2015; Speeckaert et al., 2014).
  • 2. DBP digunakan untuk mengukur 25(OH)-vitamin D serum. Penelitian yang dilakukan oleh Ottavio et al. (2015) pada pasien Multiple Sclerosis (MS) dengan defisiensi vitamin D menunjukkan bahwa konsentrasi DBP plasma lebih tinggi pada kelompok sakit dibanding konsentrasi DBP plasma pada kontrol sehat tanpa defisiensi vitamin D. Defisiensi vitamin D juga terjadi pada kondisi iron overload pada pasien talasemia dengan transfusi berulang sehingga menimbulkan resistensi insulin (Ottavio et al., 2015). Ottavio, A.R., Isabella, S., Cristina, P., Antonio, C., Rosella, M. 2015. Increased Circulating Levels of Vitamin D Binding Protein in MS Patiens. Toxins Journal. (7) : 129-137. Speeckaert, M., Guangming, H., Joris, R.D., Youri, E.C. 2014. Biological and Clinical Aspect of the Vitamin D Binding Protein (Gc-globulin) and its polymorphism. Clinica Chimica Acta. 372 : 33-42. Nielson, C.M., Kerry, S.J., Rene, F.C., Chun, J.M., Ying, W. 2016. Free 25-Hydroxyvitamin D: Impact of Vitamin D Binding Protein Assays on Racial-Genotypic Associations. Journal of Clinical Endocrinology Metabolism. 101(5) : 2226-2234.