Artikel ini menganalisis faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan industri pelancongan di Ukraina. Lima faktor utama yang mempengaruhi pilihan kawasan rekreasi pelancong adalah keeksklusifan, tujuan, keselesaan, teknologi, dan keadaan ekologi. Analisis menunjukkan bahawa kawasan Oddesa menerima kunjungan tertinggi kerana memenuhi kebanyakan faktor, sementara Varna lebih sesu
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai struktur dan kandungan atmosfera bumi. Ia menjelaskan ciri-ciri utama lapisan-lapisan atmosfera seperti troposfera, stratosfera, mesosfera dan termosfera. Dokumen ini juga membincangkan peranan setiap lapisan terhadap alam sekitar dan manusia serta bagaimana aktiviti manusia boleh mengganggu keseimbangan sistem atmosfera.
Ekosistem merupakan interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Terdapat beberapa jenis ekosistem seperti hutan hujan tropika, tasik, dan ekosistem tanah tinggi. Setiap ekosistem mempunyai unsur-unsur seperti pengeluar, pengguna primer dan sekunder, serta pengurai yang saling bergantung untuk mengekalkan kitar tenaga dan nutrien.
Dokumen tersebut membahas proses pengangkutan dan pemendapan bahan oleh sungai. Ia menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kedua-dua proses seperti tenaga air, cerun, muatan, bentuk alur, dan halangan. Proses pengangkutan dominan di hulu sungai manakala pemendapan berlaku di hilir akibat penurunan halaju air.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekologi, termasuk definisi ekologi dan ekosistem, komponen ekosistem biotik dan abiotik, fungsi ekosistem, jenis ekosistem daratan dan akuatik, konsep rantai dan jaringan makanan, serta hubungan antara sistem ekologi dengan manusia. Dokumen ini juga menjelaskan proses kitar nutrien dalam ekosistem dan gangguan yang dapat terjadi pada ekosistem.
Segi tiga pertumbuhan ASEAN dibentuk untuk memajukan kerjasama ekonomi di kawasan-kawasan tertentu di negara-negara ASEAN melalui projek-projek usahasama. Terdapat tiga segi tiga pertumbuhan utama iaitu IMT-GT, IMS-GT, dan EAGA-BIMP.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya geografi persekitaran manusia sebagai disiplin ilmu. Geografi persekitaran manusia adalah kajian tentang interaksi manusia dengan lingkungan sekitar yang membantu memahami hubungan ini dan menerapkannya untuk kehidupan sehari-hari. Geografi persekitaran manusia penting karena membantu pembangunan lingkungan yang berkelanjutan serta memberikan pemahaman tentang sumber daya alam
1. Ilmu pengetahuan berkembang dari usaha manusia untuk memahami alam sekitar melalui pengamatan dan analisis.
2. Geografi berfokus pada perspektif spasial dan wilayah, sedangkan ekologi mempelajari hubungan antar organisme dan lingkungan.
3. Perkembangan ilmu ekologi dan lingkungan terkait erat dengan upaya memahami dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai struktur dan kandungan atmosfera bumi. Ia menjelaskan ciri-ciri utama lapisan-lapisan atmosfera seperti troposfera, stratosfera, mesosfera dan termosfera. Dokumen ini juga membincangkan peranan setiap lapisan terhadap alam sekitar dan manusia serta bagaimana aktiviti manusia boleh mengganggu keseimbangan sistem atmosfera.
Ekosistem merupakan interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Terdapat beberapa jenis ekosistem seperti hutan hujan tropika, tasik, dan ekosistem tanah tinggi. Setiap ekosistem mempunyai unsur-unsur seperti pengeluar, pengguna primer dan sekunder, serta pengurai yang saling bergantung untuk mengekalkan kitar tenaga dan nutrien.
Dokumen tersebut membahas proses pengangkutan dan pemendapan bahan oleh sungai. Ia menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kedua-dua proses seperti tenaga air, cerun, muatan, bentuk alur, dan halangan. Proses pengangkutan dominan di hulu sungai manakala pemendapan berlaku di hilir akibat penurunan halaju air.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekologi, termasuk definisi ekologi dan ekosistem, komponen ekosistem biotik dan abiotik, fungsi ekosistem, jenis ekosistem daratan dan akuatik, konsep rantai dan jaringan makanan, serta hubungan antara sistem ekologi dengan manusia. Dokumen ini juga menjelaskan proses kitar nutrien dalam ekosistem dan gangguan yang dapat terjadi pada ekosistem.
Segi tiga pertumbuhan ASEAN dibentuk untuk memajukan kerjasama ekonomi di kawasan-kawasan tertentu di negara-negara ASEAN melalui projek-projek usahasama. Terdapat tiga segi tiga pertumbuhan utama iaitu IMT-GT, IMS-GT, dan EAGA-BIMP.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya geografi persekitaran manusia sebagai disiplin ilmu. Geografi persekitaran manusia adalah kajian tentang interaksi manusia dengan lingkungan sekitar yang membantu memahami hubungan ini dan menerapkannya untuk kehidupan sehari-hari. Geografi persekitaran manusia penting karena membantu pembangunan lingkungan yang berkelanjutan serta memberikan pemahaman tentang sumber daya alam
1. Ilmu pengetahuan berkembang dari usaha manusia untuk memahami alam sekitar melalui pengamatan dan analisis.
2. Geografi berfokus pada perspektif spasial dan wilayah, sedangkan ekologi mempelajari hubungan antar organisme dan lingkungan.
3. Perkembangan ilmu ekologi dan lingkungan terkait erat dengan upaya memahami dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang geografi sebagai ilmu yang mempelajari fenomena di bumi. Ia menjelaskan tokoh-tokoh penting dalam sejarah geografi seperti Eratosthenes, Ptolomeus, dan Varenius. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian geografi, ruang lingkupnya, objek material dan formalnya, serta prinsip-prinsip dasarnya seperti persebaran, timbal balik, korologi dan penggambaran
Tiga pendekatan utama dalam geografi regional yaitu pendekatan Hettner yang memperkenalkan konsep landschaft, pendekatan Vidal de la Blache yang memperkenalkan genre de vie, dan pendekatan Hartshorne yang menekankan pentingnya membedakan karakteristik setiap wilayah.
Teks tersebut membahas perkembangan ilmu ekologi dan pengertian ekologi secara historis. Ekologi mulai dikenal sejak abad ke-17 melalui penemuan mikroskop dan pengkajian rantai makanan. Pada abad ke-19, istilah ekologi diperkenalkan. Pada abad ke-20, ekologi dipisahkan dari biologi dan ilmu lingkungan dengan fokus pada pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan. Saat ini
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial khususnya geografi dan sejarah. Ia menjelaskan bahwa geografi mempelajari hubungan antara fenomena alam dan manusia di permukaan bumi, sedangkan konsep-konsep dasar geografi antara lain wilayah, variasi lingkungan, dan interaksi antar wilayah. Dokumen ini juga mendefinisikan konsep sejarah dan konsep-konsep dasar lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu geografi yang meliputi konsep lokasi, jarak, morfologi, aglomerasi, keterjangkauan, pola, dan nilai kegunaan serta interaksi."
Materi dasar dasar geografi untuk Kelas X IPS/IISSofyanHadi40
Media Slide Persentasi ini berisikan materi tentang Dasar-dasar Ilmu Geografi seperti Sejarah, Perkembanganya, Aliran-aliran dalam ilmu geografi dan masih banyak lagi. Tak hanya itu dalam Media Slide Persentasi ini terdapat Kuis.
Mohon maaf hanya ingin menginformasikan bahwa di dalam slide juga terdapat video Pembelajaran dan Apabila tidak bisa diputar dapat mengakses link sbb: https://youtu.be/v1eHAo8xVi
Selamat Belajar
Terimakasih
Teks tersebut merangkum perkembangan ilmu ekologi dan lingkungan secara historis, mulai dari pengetahuan lingkungan masyarakat prasejarah, penemuan mikroskop pada abad ke-17 yang memungkinkan penelitian rantai makanan dan regulasi populasi, hingga perkembangan ekologi sebagai ilmu terpisah pada abad ke-19 dan 20 beserta pengelompokan bidang-bidang penelitiannya.
This document discusses constructing test items and rubrics for assessment. It provides an example of a restricted-response item with 5 marks that asks students to list 5 benefits of a Good Services and Tax (GST). It also provides an example of a holistic rubric that could be used to assess an essay response about the effects of urbanization. The rubric assigns scores based on the overall quality of ideas, examples, organization, writing and more. It concludes by noting the advantages and disadvantages of restricted-response items and holistic rubrics for assessment.
1. Kata ganda dalam bahasa Melayu membentuk kata dengan mengulangi kata dasar secara keseluruhan atau separa
2. Terdapat beberapa jenis kata ganda seperti penuh, semu, berima dan menyaling
3. Kata ganda berfungsi untuk menunjukkan makna jamak, pelbagai jenis, dan perbuatan berulang-ulang atau berterusan
Dokumen tersebut membahas tentang dialek geografi dan dialek sosial dalam bahasa Melayu. Dialek geografi terbentuk berdasarkan perbezaan wilayah geografi sedangkan dialek sosial terbentuk berdasarkan kelompok sosial. Kedua-duanya mempunyai ciri khas pada aspek sebutan, kosa kata, dan tatabahasa.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
ULASAN ARTIKEL_PENDEKATAN SAINS RUANG DALAM PEMIKIRAN GEOGRAFI
1. 1
PUSAT PENGAJIAN ILMU KEMANUSIAAN
SEMESTER 1 - 2019/2020
HGM430 : PEMIKIRAN GEOGRAFI
JURNAL :
JURNAL OF GEOLOGY, GEOGRAPHY AND GEOCOLOGY, 28 (3), 445-456
ARTIKEL :
ANALYSIS OF ENVIRONMENTAL FACTORS’ EFFECT
ON THE DEVELOPMENT OF TOURISM
(V. Koval, Y. Mykhno, L. Antonova, D. Plekhanov, V. Bondar, 2019)
DISEDIAKAN OLEH :
EDDY TERINISIP (132215)
NAMA PENSYARAH :
PROFESOR DR. SURIATI GHAZALI
TARIKH PENGHANTARAN :
18 NOVEMBER 2019
2. 2
PENGENALAN
Geografi adalah ilmu yang mengkaji interaksi hubungan manusia dan alam sekitar pada
suatu ruang, masa atau tempat. Ruang tersebut terdiri daripada ruang fizikal dan sosial. Ruang
fizikal merujuk kepada semua unsur fizikal iaitu atmosfera, hidrosfera, litosfera, dan biosfera.
Manakala ruang sosial merujuk kepada semua kegiatan dan aktiviti manusia seperti pergerakan
yang merangkumi mobiliti & migrasi, demografi atau kependudukan yang melibatkan
kelahiran, kematian dan kesuburan, petempatan, perbandaran, ekonomi dan banyak lagi yang
berkaitan dengan manusia. Geografi adalah kajian semua interaksi semua fenomena fizikal dan
manusia yang berlaku dalam satu-satu tempat atau ruang dan ia menjelaskan bagaimana
interaksi dalam ruang mewujudkan pula apek pengurusan ruang itu sendiri (Bergman &
Renwick,1999).
Perkembangan dalam bidang geografi telah bermula sekitar akhir abad 18 dan awal 19
apabila ahli geografi mula berminat mengkaji hubungan manusia dengan persekitaran
termasuklah sistem pandang darat atau landskap, wilayah dan ruang. Pemikiran geografi telah
mula diperkatakan dan menjadi sebutan dalam kalangan ahli-ahli geografi sejak bermulanya
tulisan Alexander Von Humbolt pada tahun 1976 sehingga 1859. Beliau melihat hubungan
alam dengan memetakannya secara grafik menggunakan isomap. Falsafah dalam pemikiran
geografi moden terus berkembang bermula daripada falsafah environmentalism determinisme
(1850), kepada geografi wilayah (1900), geografi budaya (1930), sains ruangan atau geografi
ruangan-kuantitatif (1950), geografi humanistik (1970), seterusnya beralih ke geografi radikal-
Marxist (1970) dan akhir sekali geografi feminis pada tahun 1990an sehingga kini (Rajah 1)
(Peet R.1998). Transformasi pemikiran geografi ini telah memberi nafas baharu kepada kajian-
kajian yang berkaitan dengan bidang geografi.
Humboldt dan Ritter merupakan pelopor pertama yang memikirkan tentang
kemunculan geografi moden yang memperincikan secara khusus tentang institusi amalan
geografi dan teori-teori yang berkaitan dengan geografi moden (Peet, 1998 : 11). Menurut Peet
(1998), Alexander von Humboldt (1769-1859) merupakan seorang pengembara saintifik yang
bergerak bebas untuk mencari pola sejagat serta mendalami sesuatu fenomena yang
diperhatikannya. Humboldt berpendapat bahawa dalam mencari perpaduan dalam
kepelbagaian fenomena bumi adalah penting untuk menggunakan alat pengukuran yang tepat
dan paparan grafik maklumat dengan menggunakan kaedah isomap (Peet, 1998 : 11). Manakala
Ritter pula melihat perpaduan dalam kepelbagaian geografi tetapi pandangannya lebih
menjurus kepada asas teleologikal. Beliau menyatakan bahawa :
3. 3
“Geography, taken most comprehensively, regards the earth as the dwelling place of Man. The
Earth is the grand floor, so to speak, of Nature; the home, or rather the cradle, of man and of
nations, the dwelling place of our race...the teater where all the forces of Nature are displayed
in their variety and independencies”.
Ritter cuba untuk menyamai pelbagai aplikasi data geografi dengan rasa perpaduan
kosmik dan tujuan dalam tradisi falsafah idealisme German (Peet, 1998 :12). Secara
ringkasnya, tahun 1859 merupakan garis pemisah antara zaman klasik dan zaman moden
kerana kemunculan Alexander Von Humboldt (1769-1859) atas pencapaiannya dalam dunia
kesarjanaan.
Rajah 1: Aliran Pemikiran Geografi Moden dan Pasca Moden
Sumber : Modern Geographical Thought (Peet R.1998 : 10)
4. 4
Rajah 2 : Rangka Kerja Hubungan Geografi oleh Sack (1992)
Sumber : Geography History and Concept (Arild Holt-Jensen, 1999 : 149)
Rajah 2 menjelaskan bahawa ruang dan tempat membentuk dan menyatukan tenaga
alam semula jadi, makna dan hubungan sosial. Menurut Sack, ruang, makna dan hubungan
sosial mungkin berinteraksi daripada alam keempat iaitu alam agensi (Agency Nature). Ini
adalah berdasarkan tuntutan bahawa tenaga dari alam lain tidak menentu, kita mempunyai
kuasa untuk memilih untuk diri kita sendiri. Walau bagaimanapun alam ini tidak termasuk
dalam angka yang tidak boleh dilihat secara berasingan daripada ketiga-tiga komponen ruang,
makna dan hubungan sosial (Holt-Jensen, 1999 : 150). Dapat disimpulkan bahawa, ruang
mempunyai nilai yang dapat memberikan makna kepada seseorang sama ada secara topofilia
atau topofobia.
Oleh yang demikian, perkembangan pemikiran geografi telah mencetuskan perang
pemikiran antara ahli-ahli geografi seluruh dunia melalui penulisan akademik seperti jurnal,
artikel, buku dan banyak lagi. Perkembangan ini berlaku mungkin disebabkan meningkatnya
tahap pemikiran ahli-ahli geografi, peningkatan keupayaan dan kecanggihan teknologi masa
kini, dan berlakunya ketidakpuashatian terhadap pandangan, teori atau falsafah yang
dikemukakan oleh seseorang ahli geografi. Sehubungan dengan itu, penulis akan
membincangkan dan menganalisis artikel yang ditulis oleh V.Koval, Y.Mykhno, L.Antonova,
D. Plekhanov dan V. Bondar (2019) yang bertajuk “Analysis of environmental factors’ effect
5. 5
on the development of tourism”. Perbincangan dan analisis terperinci yang dibuat penulis
adalah tentang pendekatan pemikiran, bidang kajian, dan metodologi yang digunakan oleh
penulis artikel tersebut.
PENDEKATAN
Pendekatan yang digunakan oleh penulis untuk menulis artikel tersebut adalah pendekatan
sains ruang atau lebih dikenali sebagai pendekatan positivisme. Sains ruangan yang lahir pada
tahun 1950-an dan 1960-an sering dilihat sebagai usaha untuk mempersembahkan geografi
sebagai angkubah asas dalam mempengaruhi soal-soal organisasi, tingkah laku masyarakat dan
individu dalam konteks ruang (Zaini, 2012 : 11). Menurut Cresswell (2013 : 82), positivisme
secara umumnya adalah kepercayaan bahawa satu-satunya perkara yang dialami melalui deria
dianggap sebagai pengetahuan yang sebenar. Kenyataan beliau ini turut mendapat sokongan
penting daripada ahli sosiologi dan ahli falsafah iaitu Aguste Comte (1798-1857). Comte
percaya bahawa bentuk yang tertinggi dan paling suci untuk mencari sesuatu kebenaran adalah
melalui sains positif. Comte mendakwa, pengetahuan dan kepercayaan yang dihasilkan melalui
keagamaan dan falsafah metafizik tidak dapat dibuktikan atau dibuktikan seperti pengetahuan
yang dihasilkan melalui sains positif.
Perbezaan teori dan pendekatan dalam pemikiran geografi telah menyebabkan
wujudnya perdebatan yang hebat antara ahli geografi dan debat yang paling berpengaruh
adalah antara Richard Hartshorne, ahli geografi wilayah dengan Frederick Schaffer, ahli
geografi sains ruang. Schaffer mengkritik Hartshorne yang menyatakan bahawa geografi tidak
sama dengan sains yang lain kerana ia melibatkan integrasi atau sintesis semua jenis data dalam
unit atau ruang tertentu (Cresswell, 2013:84). Walaupun karya Hartshorne telah dikritik oleh
Sauer (1941), Whitsley (1945) dan Ackerman (1945), namun mekanisme yang membawa
kepada pemisahan rasmi daripada aliran wilayah ke aliran sains ruang adalah menerusi inisiatif
Schaffer (Unwin, 1991). Hartshorne menganggap geografi sebagai sains integrasi yang unik
dan bukannya hubungan ruang yang menjadi perkara sebenar dalam disiplin geografi.
Pandangan Hartshorne tidaklah salah tetapi ia bertentangan dengan pendapat Schaffer yang
mengatakan bahawa geografi harus mengandungi sains yang menekankan pengedaran ruang
pada ciri tertentu di permukaan bumi (Schaffer, 1953 : 227)
Tujuan utama geografi sains ruang adalah untuk mewujudkan satu undang-undang dan
generalisasi tentang hubungan spatial dengan melihat kesamaan ruang dalam kajian geografi
6. 6
yang dijalankan (Peet, 1998 : 24). Pendekatan saintifik ini bercirikan konsep-konsep seperti
aturan, unsur ketepatan, hipotesis, hukum-hukum, penjelasan, ramalan, model dan sistem.
Positivisme juga dikaitkan dengan kebenaran empirikal dan mempunyai logik yang konsisten
(Mitchell, 1989). Oleh itu, pendekatan sains ruang adalah idea yang menjelaskan sesuatu ilmu
atau objektif hanya diperoleh melalui pemerhatian dan pengutipan data. Berdasarkan tulisan
Gregory (1978) dalam (Cresswell, 2013: 82), pendekatan positivisme mempunyai lima prinsip
utama yang menjadi asas kepada revolusi kuantitatif dan sains ruangan.
Prinsip Pertama (le reel)
Prinsip pertama adalah pengetahuan saintifik mestilah berasaskan realiti yang boleh
diperhatikan. Ini bermaksud sesuatu perkara itu mestilah mempunyai sebab dan akibat
(Cresswell, 2013 : 82). Dalam artikel ini dapat dilihat prinsip pertama positivisme adalah sebab
atau faktor yang mempengaruhi pilihan pelancong terhadap kawasan rekreasi berdasarkan lima
sebab utama iaitu keeksklusifan, tujuan, keselesaan dan keberkesanan teknologi,
kebolehpercayaan, keberkesanan dan keadaan ekologi (Rajah 3).
Rajah 3 : Faktor Mempengaruhi Pilihan Kawasan Rekreasi
Sumber : Koval et al. (2019)
Rajah 3 menjelaskan sebab mengapa sesetengah kawasan pelancongan menerima
kehadiran pelancong yang tinggi dan menerima kehadiran pelancong yang sangat rendah.
7. 7
Situasi ini dapat dibuktikan apabila kawasan Oddesa menerima kehadiran pelancong tertinggi
kerana ia mempunyai bilangan kawasan rekreasi dan hotel yang banyak. Walau bagaimanapun,
jika dilihat kualiti perkhidmatan dan ciri persekitaran, sudah tentunya bandar Varna menjadi
pilihan pelancong kerana mempunyai kesan persekitaran yang terendah dan pelabuhan yang
sedikit (Koval et al., 2019). Perbandingan tersebut dapat dilihat dalam jadual 1.
Jadual 1 : Perbandingan Ciri-ciri Bandar di Sekitar Kawasan Black Sea
Sumber : Koval et al. (2019)
Akibat daripada lima sebab tadi, berlakunya migrasi sementara yang pesat di sesuatu
kawasan seperti di Oddesa. Ini kerana, Oddesa adalah tempat yang memenuhi kesemua ciri-
ciri yang memenuhi kehendak pelancong. Kehadiran ramai pelancong ke Oddesa
menyebabkan berlakunya peningkatan pencemaran alam sekitar kerana kesan daripada
perubahan landskap semula jadi akibat pembinaan zon rekreasi dan kesan daripada pencemaran
umum di tempat itu dan sisa terkumpul yang dibuang ke laut atau dibakar ( Koval et al., 2019).
Jumlah kehadiran pelancongan yang ramai meningkatkan masalah pembuangan sisa oleh
manusia dan mempercepatkan kewujudan tanah yang tidak sah.
Prinsip Kedua (la certitude)
Prinsip pendekatan positivisme yang kedua pula adalah pengetahuan saintifik mestilah
disokong oleh beberapa realiti yang serupa dan boleh dibuktikan oleh ahli geografi yang lain
di tempat lain (Cresswell, 2013 : 82). Perkara inilah yang ditekankan oleh Schafer bahawa
pendekatan sains ruang melihat kesamaan ruang. Melalui artikel ini dapat dibuktikan bahawa
kajian Koval et al. (2019) faktor persekitaran memberi kesan kepada sektor pelancongan
mempunyai kesamaan kajian yang dijalankan oleh Plessis, Merwe, dan Saayman (2011) yang
mengkaji faktor persekitaran yang mempengaruhi pengalaman pelancong di Taman Negara
Afrika Selatan. Hasil kajian yang dijalankan mendapati bahawa lima faktor persekitaran yang
mendatangkan impak negatif kepada pelancong iaitu pencemaran, tawaran produk
8. 8
pelancongan, pelanggaran taman, pengurusan alam sekitar, dan kesan pelancongan (Plesis et
al., 2011). Faktor yang mempunyai kesan negatif terbesar adalah kehadiran pelancong yang
ramai dan kakitangan taman di taman negara terhadap pengalaman responden. Situasi ini sama
dengan keadaan yang berlaku di kawasan Oddesa, Ukraine apabila terlalu ramai pelancong
yang datang maka, pencemaran yang berlaku juga akan meningkat.
Prinsip Ketiga (le precis)
Prinsip yang ketiga dalam pendekatan positivisme ini adalah pengetahuan saintifik
mestilah boleh membina teori yang disahkan melalui kajian tempat lain (Cresswell, 2013 : 82).
Dalam artikel yang ditulis oleh Koval et al. (2019), penulis melihat teori yang digunakan
bersandarkan kajian lepas sebagai rujukan untuk melaksanakan analisis kajian yang dijalankan.
Antara teori yang digunakan oleh Koval dan rakan-rakannya adalah menerusi kajian Kostetska
(2018), yang menyatakan bahawa kebanyakan pelancongan mempunyai kesan positif terhadap
sosial dan kesejahteraan ekonomi di mana wilayah atau kawasan yang dibangunkan, tetapi
selalunya ia akan membawa kepada masalah alam sekitar dan antropogenik. Seterusnya, harga
yang ditawarkan si sesebuah kawasan pelancongan adalah faktor utama yang mempengaruhi
pilihan pelancong dan ia bergantung pada kos perjalanan ke kawasan rekreasi (Petrova,
Dekhytar, Klok, & Loseva, 2018). Manakala Bolan (2008), berpendapat bahawa faktor utama
mempengaruhi pilihan pelancong adalah persepsi kawasan pelancongan, dan pengiklanan
produk melalui industri filem dan media massa. Selain itu tahap pembangunan pelancongan
berkait rapat dengan pembangunan inovasi dan infrastruktur pelancongan (Park, 2016).
Penekanan juga diberikan kepada pembangunan inovasi dalam mana-mana jenis perniagaan
mempunyai kesan yang sangat positif kepada pembangunan keseluruhan ekonomi negara
(Pukala, 2016).
Prinsip Keempat (l’utile)
Prinsip keempat dalam pendekatan positivisme adalah berkaitan pengetahuan saintifik
atau teori mestilah boleh digunakan semula (Cresswell, 2013 : 82). Perkara ini dapat dilihat
melalui contoh yang diberikan oleh Koval et al. (2019) dalam prinsip ketiga sebelum ini di
mana kajian lepas dapat digunakan semula sebagai rujukan. Pendekatan saintifik yang
dikemukakan oleh pengkaji sebelum ini mengenai faktor alam sekitar yang mempengaruhi
9. 9
pelancong dapat digunakan semula dan membantu kajian yang dilakukan oleh Koval et al.
(2019). Tidak dinafikan bahawa pengetahuan saintifik, data dan teori pengkaji terdahulu adalah
masih relevan dengan artikel ini.
Prinsip Kelima (le relative)
Seterusnya, prinsip terakhir dalam pendekatan positivisme ini adalah pengetahuan
saintifik mestilah bersifat daya maju dan berterusan dalam proses ke arah menjadi pengetahuan
saintifik yang lebih baik dan lengkap untuk kajian masa depan (Cresswell, 2013 : 82). Prinsip
kelima ini dapat dilihat dalam artikel ini dalam bahagian dapatan kajian iaitu Koval et al.
(2019) menyatakan bahawa Varna adalah alternatif tempat paling sesuai untuk rekreasi di
pantai laut hitam dan mempunyai impak alam sekitar yang kurang daripada bandar Oddesa.
Dalam dapatan kajian, didapati bahawa alam semula jadi tidak boleh dikembalikan semula
secara bersendirian di bawah tekanan pencemaran alam sekitar (Koval et al., 2019). Kawasan
Oddesa adalah tempat kunjungan pelancong dan tempat rekreasi dan ia kawasan berisiko
tinggi. Di Ukraine, masalah utama adalah kekurangan wilayah dan pematuhan undang-undang
yang rendah terhadap alam sekitar. Oleh hal demikian, dapatan kajian tersebut adalah
pengetahuan saintifik yang diperoleh melalui kajian tersebut dan dapatan ini amat berguna
untuk pembangunan dan perancangan kawasan rekreasi pada masa akan datang khususnya di
Ukraine dan amnya di tempat-tempat yang lain.
BIDANG KAJIAN
Artikel yang ditulis oleh Koval et al. (2019) adalah berkaitan dengan bidang
pembangunan pelancongan yang melihat faktor persekitaran sebagai pengaruh utama dalam
industri pelancongan di Ukraine. Ini dapat dibuktikan dengan melihat tujuan artikel ini
diterbitkan adalah untuk mengenal pasti faktor yang mempengaruhi pilihan pelancong, aliran
pelancong dan analisis tempat rekreasi yang mempunyai nilai yang tinggi (Koval et al. 2019)
Selain itu, analisis terhadap pencemaran udara dan sisa terkumpul di wilayah Oddesa juga
dibuat dan perbandingan kesan pencemaran alam sekitar di kawasan Laut Hitam di Ukraine,
Bulgaria dan Romania. Kawasan kajian meliputi beberapa tempat rekreasi di kawasan Black
Sea Coast seperti Oddesa, Varna dan Constanta serta kawasan pantai di Black Sea yang
merangkumi tiga negara iaitu Romania, Bulgaria dan Ukraine.
10. 10
Pelancongan merangkumi tiga elemen utama iaitu pergerakan manusia antara dua
tempat atau lebih, kedua iaitu tempoh perjalanan sementara dan ketiga adalah tujuan. United
Nations (UN) telah mengklasifikasikan pelancong kepada dua kategori iaitu pertama pelawat
adalah pelancong sementara yang tinggal dalam satu tempat atau destinasi yang hendak dituju
dalam tempoh dua puluh empat jam sama ada untuk menghabiskan masa lapang, bercuti,
bersukan, belajar, bermesyuarat, berniaga dan sebagainya. Kedua pula adalah pelawat
termasuklah pengunjung sementara yang tinggal kurang daripada dua puluh empat jam di
negara yang hendak dilawati termasuklah penumpang pelayaran (Hudman & Jackson, 2003 :
23-24).
Antara faktor yang mempengaruhi aktiviti pelancongan adalah masa lapang,
kemewahan dan mobiliti penduduk (Hudman et al., 2003 : 24). Selain itu, faktor fizikal
geografi juga mempengaruhi aktiviti pelancongan dalam kalangan masyarakat kini. Menurut
Philip, Doris, dan Eyre (1995) menyatakan bahawa iklim dan cuaca mempengaruhi manusia
untuk melancong. Perbezaan iklim dan cuaca menarik minat manusia untuk merasai kelainan
di tempat atau negara selain tempat atau negara asal. Terdapat empat faktor utama dalam
mempengaruhi iklim di lokasi iaitu latitud (lokasi utara atau selatan khatulistiwa), gunung
(ketinggian merendahkan suhu dan mencegah corak cuaca dari lintasan), kedekatan dengan
badan-badan utama air dan angin laut dan corak yang lazim ( Philip et al., 1995 : 15).
METODOLOGI KAJIAN
Metodologi kajian merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan penyelidikan.
Hasil kajian yang diperoleh juga sangat bergantung kepada metodologi yang digunakan dalam
sebuah kajian. Tanpa metodologi kajian yang jelas, data yang diperoleh akan dipersoalkan dan
kesimpulan kajian juga boleh diragukan. Metodologi atau kaedah kajian merupakan alat atau
teknik dalam membuat kajian (Walliman, 2011). Dalam pendekatan positivisme, metodologi
yang digunakan tersebut adalah kaedah analisis, sintesis, perbandingan, nilai persekitaran
umum, mathematical modelling, statistik, kaedah penilaian dan monitoring.
Pendekatan Sains ruangan telah wujud sewaktu terbentuknya revolusi kuantitatif yang
bermula pada tahun 1953 hingga 1963 dan ianya sering dikaitkan dengan falsafah positivisme
yang begitu sinonim dengan kaedah saintifik (Zaini, 2012). Dalam pendekatan sains ruang,
terdapat tiga kaedah saintifik yang digunakan iaitu deduktif, induktif dan hipotetiko-deduktif.
11. 11
Secara umumnya, prinsip atau penjelasan saintifik merupakan satu bentuk penjelasan yang
berasaskan hukum sebab-akibat (causality) yang pasti dan tetap. Penjelasan saintifik terbahagi
kepada dua yang iaitu penjelasan deduktif dan induktif.
Penjelasan deduktif atau deduksi bermaksud penerangan umum kepada penerangan
khusus mengenai suatu perkara. Ia juga dikenali sebagai pendekatan “Top Down” (Walford,
1995). Manakala induktif atau induksi pula adalah penerangan khusus terlebih dahulu ke
penerangan yang lebih umum (Rahman, 2005) dan juga dikenali sebagai “Bottom Up”.
Penjelasan induktif cuba mencari sebab dari sesuatu gejala dengan andaian bahawa hukum-
hukum yang berkaitan sudah diketahui. Ia cuba mencari hukum melalui hipotesis. Kaedah
induksi ini adalah asas kepada kaedah eksperimen atau uji kaji dan tokoh yang
mengasaskannya ialah Roger Bacon (1214-1294 dan diteruskan oleh Francis Bacon (1561-
1627) yang menemui 4 prinsip iaitu (i) pengamatan (Observation), (ii) pengukuran
(measurement), (iii) penjelasan (explanation) dan (iv) pemeriksaan (verification). Oleh itu,
kedua-dua kaedah iaitu induktif dan deduktif boleh disifatkan sebagai bukti yang logik.
Manakala kaedah hipotetiko-deduktif wujud sebagai reaksi terhadap aliran logikal
positivisme dan prinsip verifikasi yang merupakan asas pegangan Vienna Circle. Secara
umumnya ia mempunyai tiga langkah atau peringkat. Pertama, kaedah ini membentuk hipotesis
am atau hipotesis umum. Kedua, menyimpulkan pernyataan tertentu daripadanya. Ketiga,
pernyataan tersebut diperiksa melalui pemerhatian dan uji kaji (Zaini, 2012). Jika pernyataan
ini didapati negatif secara klasifikasi, maka ia akan diketepikan. Namun, bagi golongan yang
sederhana pernyataan unsur negatif ini masih boleh diubahsuai supaya boleh diterima pakai
(Abdul Rahman, 2005). Menurut Johnston (2016), dalam bukunya Geography & Geographers
edisi ketujuh, terdapat dua cara penerangan dalam kaedah saintifik iaitu melalui cara 1 dan cara
2 seperti dalam rajah 4.
12. 12
Rajah 4 : Dua cara penerangan Secara Saintifik
Sumber : Geography & Geographers Edisi Ketujuh, Johnston (2016 : 70)
Dalam artikel yang dipilih, kaedah kajian yang dijalankan bertepatan dengan
pendekatan positivisme iaitu menggunakan kaedah Hipotetiko-Deduktif kerana kesemua ciri-
ciri yang dinyatakan terdapat dalam kaedah tersebut. Langkah pertama ialah membentuk
hipotesis am keseluruhan kajian. Dalam kajian yang dibuat oleh Koval et al. (2019), mereka
telah mengemukakan hipotesis yang menyatakan bahawa menyeimbangkan pembangunan
perkhidmatan pelancongan dan alam semula jadi adalah masalah semasa, akibat daripada
13. 13
peningkatan kesan antropogenik atau pencemaran alam sekitar. Hipotesis yang dibuat
berdasarkan pemerhatian atau pengamatan mereka dengan melihat faktor alam sekitar yang
mempengaruhi pembangunan pelancongan di kawasan laut hitam iaitu di Oddesa, Kyviv,
Varna dan Constanta serta kawasan pantai laut hitam di Bulgaria dan Romania. Selain itu,
pembangunan, ketersediaan infrastruktur, dan kehadiran pelancong juga menjadi pengamatan
mereka.
Langkah kedua ialah menyimpulkan pernyataan tertentu daripada hipotesis yang dibuat
dengan melihat kepada kajian-kajian lepas yang telah dibuat berkaitan dengan pengaruh alam
sekitar terhadap aktiviti pelancongan. Antara pernyataan tertentu yang dibuat adalah, masalah
ekologi selalunya berlaku akibat aktiviti manusia dan ia merupakan masalah jangka masa
panjang. Setiap interaksi alam sekitar dan manusia mempunyai kesan sendiri dan mungkin akan
menyebabkan kesan terkumpul (Koval et al., 2019). Kuzik (2012) menyatakan bahawa
pelancongan merupakan antara tunjang ekonomi di kawasan laut hitam, dan ia berdasarkan
kepada pelancongan kesihatan, budaya, profesional, perniagaan atau tujuan lain tanpa
melibatkan perniagaan. Lebih menariknya tentang kajian ini adalah, pantai Laut Hitam adalah
satu kawasan pelancongan yang terkenal di Eropah timur dan kesan kepada alam semula jadi
merangkumi tiga buah negara iaitu Ukraine, Romania dan Bulgaria.
Langkah ketiga adalah pernyataan tersebut diperiksa melalui pemerhatian dan uji kaji.
Dalam artikel yang dipilih, pemerhatian dan uji kaji dilakukan melalui kaedah penyelidikan
yang dibuat iaitu sintesis, perbandingan, nilai umum alam sekitar, mathematical modelling,
statistik dan penilaian. Hasil daripada uji kaji yang dijalankan, didapati bahawa lima faktor
utama mempengaruhi pilihan pelancong di sesuatu kawasan adalah keeksklusifan, tujuan,
keselesaan dan keberkesanan teknologi, kebolehpercayaan, keberkesanan dan keadaan ekologi
(Rajah 3). Perkhidmatan eksklusif bermaksud perkhidmatan yang hanya menawarkan produk
pelancongan sahaja. Petunjuk eksklusif menunjukkan keunikan dan individu produk
pelancongan (Baev, 2012). Manakala petunjuk keselesaan dan keberkesanan teknologi
merujuk kepada keadaan cuaca dan tahap kawasan rekreasi berdasarkan faktor kualiti
perkhidmatan, pembangunan infrastruktur dan banyak lagi. Petunjuk kebolehpercayaan pula
berdasarkan kepada individu yang merasakan diri mereka selamat jika berada di tempat
pelancongan tersebut. Seterusnya petunjuk untuk keadaan ekologi kawasan rekreasi merujuk
kepada kualiti udara, sumber air dan ketersediaan tempat pembuangan sampah (Koval et al.,
2019).
14. 14
Data daripada pemerhatian dan uji kaji yang dibuat juga telah ditafsir dalam bentuk
graf, peta dan jadual. Antara data yang diperoleh adalah pengaruh faktor ekologi terhadap
pembangunan pelancongan di kawasan Kyiv (Rajah 5). Data ini menunjukkan bahawa
pengumpulan bahan cemar mengurangkan daya tarikan di kawasan ini sebagai destinasi
pelancongan. Penempatan semula sahaja tidak cukup untuk menstabilkan alam sekitar dan
usahawan individu tidak mengambil berat tentang persekitaran tetapi cuba memaksimumkan
keuntungan dengan meminimumkan kos (Koval et al., 2019).
Rajah 5 : Dinamik pelepasan pencemaran dan kos semasa perlindungan alam sekitar di
Wilayah Kyiv
Sumber : Koval et al. (2019)
Selain itu, data tentang perubahan pelepasan pencemaran dan jumlah sisa terkumpul di
Oddesa juga telah diperoleh. Seperti yang dapat diperhatikan dalam rajah 6, masalah
pencemaran udara menurun tetapi sisa pencemar terkumpul meningkat bersama-sama dengan
keracunan tanih, air bawah tanah dan air di kawasan laut hitam. Masalah lain adalah air
daripada perumahan mengalir dan masuk ke dalam laut.
15. 15
Rajah 6 : perubahan pelepasan pencemaran dan jumlah sisa terkumpul di Oddesa
Sumber : Koval et al. (2019)
Data untuk membandingkan jumlah pelancong dan kesan antropogenik terhadap
kawasan pantai laut hitam di Ukraine, Bulgaria dan Romania. Data tersebut menunjukkan
Ukraine mempunyai peratus sisa terbakar tertinggi (95%), manakala Bulgaria adalah terendah
(64%) sementara Romania sebanyak 82 %. Peratusan berikut dapat dilihat dalam rajah 7.
Rajah 7 : Peratusan pencemaran di kawasan pantai laut hitam di Ukraine, Bulgaria dan
Romania
Sumber : Koval et al. (2019)
16. 16
Hasil daripada pemerhatian dan uji kaji yang dibuat serta data-data yang diperoleh,
maka dapatlah dibuktikan bahawa hipotesis yang dikemukakan adalah tepat. Ini membuktikan
keputusan yang diperoleh selaras dengan ramalan yang dibuat. Secara keseluruhannya, kajian
yang dilakukan oleh Koval et al. (2019) mendapati bahawa, Oddesa adalah kawasan
pelancongan paling tercemar dan mendapati bahawa Varna adalah alternatif terbaik untuk
kawasan pelancongan di pantai laut hitam.
Sebaliknya, bagaimana sekiranya hipotesis yang dikemukakan oleh penulis artikel tidak
tepat? Jika ujian tidak secocok dengan ramalan, maka ia bererti bahawa pemerhatian yang
mengasaskan hipotesis mungkin tidak tepat atau kesimpulan yang dihasilkan itu berasaskan
penyelidikan lain-lain pihak juga tidak tepat (Zaini, 2012). Ini bermakna imej tentang dunia
perlu disemak semula dan membentuk satu hipotesis yang baru (Popper, 1922-1996).
Kesimpulannya, Koval et al. (2019) berjaya membuat keputusan kajian yang dilakukan
mengikut prosedur kaedah Hipotetiko – Deduktif dalam pendekatan positivisme. Ini jelas
menunjukkan artikel yang dihasilkan ini menepati prinsip dan falsafah positivisme itu sendiri.
KESIMPULAN
Kesimpulannya, artikel yang ditulis oleh Koval et al. (2019) berlandaskan kepada
pemikiran geografi sains ruang atau positivisme. Walaupun Koval et al. (2019) tidak
menyatakan pendekatan yang digunakan, penulis dapat mengenal pasti bahawa ia adalah
pendekatan sains ruang berdasarkan metodologi kajian, data-data dan maklumat yang terdapat
dalam artikel tersebut. Kemunculan pelbagai pendekatan terbaru dalam pemikiran geografi
seperti geografi humanistik, pendekatan radikal dan pasca moden tidak melenyapkan
pendekatan sains ruang malah ia masih diterima umum dan diguna pakai dalam kalangan ahli-
ahli geografi mahupun dalam bidang kajian yang lain. Ini disebabkan tujuan utama sains
ruangan adalah untuk menjadikan geografi sebagai disiplin yang menjurus kepada
pembentukan hukum-hukum yang dapat menjelaskan tentang taburan-taburan fenomena di
permukaan bumi. Tidak dinafikan pendekatan sains ruang ini mempunyai kelemahannya yang
tersendiri tetapi ia masih relevan dan masih mempunyai kuasa dalam bidang geografi pada
abad ke 21 ini. Setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangannya yang tersendiri
tetapi bergantung pada penggunanya untuk menjadikan pendekatan itu hebat dan mampu
membuka mata ahli-ahli geografi mahupun ahli akademik dala bidang-bidang tertentu.
17. 17
RUJUKAN
Arild Holt-Jensen (1999). Geography History & Concept. SAGE Publication Ltd, London
Baev, V.V. (2012). Konceptualni zasady upravlinnja jakistju v sferi turyzmu [Conceptual
principles of quality management in the field of tourism]. Bulletin of the Chernivtsi
Trade and Economic Institute, (3), 164-169 (in Ukrainain).
Cresswell, Tim. Geographic Thought : a Critical Introduction. Chichester, West Sussex, UK
:Wiley-Blackwell, 2013.
Johnston, R.J (1989). Geografi dan Ahli Geografi, Geografi Manusia, Inggeris-Amerika Sejak
Tahun 1945. (Edisi Kedua). Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka
Johnston and Sidaway (2016). Geography and Geographers Anglo-American Human
Geography Since 1945. (Seventh Edition). London and New York. Routledge Taylor
& Francis Group.
Kuzik, S.P. (2011). Geografiya turyzmu [Geography of tourism]. Kiyv: Knowledge (in
Ukrainain).
Lloyd E. Hudman and Richard H. Jackson (2003). Geography of Travel and Tourism, Fourth
Edition . United Stated : Delmar Leaning
Me. Liezel du Plessis, Peet van der Merwe, Melville Saayman. (2012). Environmental factors
affecting tourists’ experience in South African national parks. African Journal of
Business Management Vol. 6(8), pp. 2911-2918, 29 February, 2012 , 2911-2918.
Peet, R. (1998) Modern Geographical Thought. Oxford: Blackwell Publishing.
Philip G. Davidoff, Doris S. Davidoff; J. Douglas Eyre (1995). Tourism Geography. London
: Prentice-Hall, Inc
18. 18
Pukala, R. (2016). Use of neural networks in risk assessment and optimization of insurance
cover in innovative enterprises, Engineering Management in Production and Services,
8 (3), 43-56
Suriati Ghazali. (2019). Nota Kuliah Pemikiran Geografi. Pulau Pinang: Universiti Sains
Malaysia.
UMS, S. (24 10, 2019). UMS Learning Management System. Retrieved from Pengenalan
Kepada Geografi Fizikal:
http://smart2.ums.edu.my/pluginfile.php/100964/mod_resource/content/1/BAB%201.
pdf
Walliman, N. (2011). Research Method The Basics. London and New York: Routledge Taylor
& Francis Group.
Zaini Omar (2012). Pemikiran Geografi Zaman Kontemporari. Pulau Pinang: School of
Distance Education, Universiti Sains Malaysia.