SlideShare a Scribd company logo
UJI EFEK ANALGETIK TEMULAWAK (Curcuma xanthorhizza
Roxb.) PADA MENCIT JANTAN DENGAN DENGAN METODE
GELIAT
Pembimbing :
Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU., Apt.
Oleh :
Reksy Rafsanjani 13307141016
Tanti Wulandari 13307141028
Asida Gumara Mukti 13307144015
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Latar Belakang
KurkuminTemulawak
Latar
Belakang
Masalah
Berdasarkan zat-zat yang
terkandung pada temulawak saat ini
telah diketahui manfaatnya yaitu
sebagai penambah nafsu makan,
memperbaiki kesehatan fungsi
pencernaan, memperbaiki fungsi
hati, pereda nyeri sendi dan tulang
(analgesik), dan sebagai antioksidan
(BPOM, 2005). Analgetika atau obat
penghalang nyeri adalah zat-zat
yang mengurangi atau menghalau
rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran.
Dengan berkembangnya zaman,khasiat
rimpang temulawak semakin diakui. Saat ini
sudah dibuktikan secara ilmiah lewat
berbagai penelitian. Rimpang temulawak
banyak dimanfaatkan sebagai jamu atau
obat tradisinal. Hal ini menimbulkan
banyaknya produk jamu atau obat
tradisional yang dipasarkan dalam bentuk
perasaan, instan, dan serbuk. Bentuk
perasaan dibuat dari umbi temulawak yang
diparut dan diperas. Untuk bentuk instan di
buat dari perasan temulawak yang di masak
dengan gula. Sedangkan bentuk serbuk
dibuat dari umbi temulawak yang dirajang
tipis-tipis dan dikeringkan, kemudian dibuat
menjadi bentuk serbuk.
Ketiga bentuk sediaan diatas belum
diketahui apakah memiliki efek
analgesik yang efektifnya sama
dengan bentuk obat generic seperti
aspirin yang telah terbukti
keefektifannya dalam pengobatan
nyeri. Untuk itu peneliti ingin
melakukan penelitian tentang efek
analgetik dari temulawak instan
sebagai obat tradisional yang tidak
memiliki efek samping
membahayakan dan dapat
digunakan sebagai penganti aspirin.
Identifikasi Masalah
1
• Jenis
temulawak
(Curcuma
xanthorrhiza
Roxb) yang
digunakan
untuk uji
analgetik.
2
• Bentuk
sediaan
temulawak
(Curcuma
xanthorrhiza
Roxb)
untuk uji
analgetik.
3
• Jenis Mencit
yang
digunakan
untuk uji
analgetik.
4
• Metode uji
analgetik
yang akan
digunakan
dalam
penelitian uji
efek
analgetik.
5
• Dosis efektif
temulawak
(Curcuma
xanthorrhiza
Roxb)
sebagai
analgetik.
1
2
3
4
5
Temulawak
Bentuk Sediaan
Jenis temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
yang akan digunakan untuk uji analgetik adalah
temulawak yang di peroleh dari daerah Yogyakarta.
Bentuk sediaan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) untuk
uji anlgetik adalah dalam bentuk perasaan yang dimasak dengan
gula (instan) yang ada di pasaran, perasan temulawak murni
dan temulawak serbuk.Mencit
Jenis mecit yang digunakan adalah mecit yang
berjenis kelamin jantan, berumur 2-3 bulan dengan
bobot 20-30 gram.
Metode
Metode pengujian analgetik yang digunakan pada
mencit adalah metode geliat.
Variasi dosis/konsentrasi
Terdapat 3 variasi dosis/konsentrasi (instan
temulawak, perasan temulawak dan serbuk
temulawak) yang akan diuji coba pada mencit.
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Bagaimana efek analgetik dari beberapa variasi dosis temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb) dalam bentuk perasaan yang dimasak dengan gula (instan),
perasan temulawak murni dan temulawak serbuk pada mencit jantan?
Mengetahui efek analgetik dari beberapa variasi dosis temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb) dalam bentuk perasaan yang dimasak dengan gula (instan),
perasan temulawak murni dan temulawak serbuk pada mencit jantan.
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan dengan
efek samping yang minim serta bermanfaat pada pengembangan ilmu pengetahuan
dalam bidang farmasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Deskripsi Teori
Tanaman Temulawak
Klasifikasi tanaman temulawak:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Keluarga : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb.
(Bambang Wahono, 2008).
11
Analgetik
Narkotika
(morfin, kodein
(metilmorfin), petidin, dan
metadon)
Non Narkotika
(asetilsalisilat (asetasol
dan aspirin), fenasetin,
dan aminofenazon
(aminopirin dan
piramidon)
Cara aspirin mengobati rasa nyeri yaitu dengan
menghambat enzim siklooksigenase dan mengasetiliasi
gugus aktifserin. Trombosit sangat rentan terhadap
penghambatan ini karena tidak mampu mengadakan
regenerasi enzim sehingga dosis tunggal aspirin 40 mg
sehari telah cukup untuk menghambat siklooksigenase
trombosit manusia selama masa hidup trombosit yaitu 8-11
hari (Anonim, 2011).
• Aspirin adalah salah satu obat yang biasa digunakan untuk
menghilangkan rasa nyeri atau sebagai obat analgetik. Aspirin
merupakan golongan obat analgesik, antpiretik serta obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang merupakan suatu
kelompok obat heterogen.
Metode Analgetik
Metode Geliat
Metode Nyeri Panas
Metode Penapisan
Analgetik untuk Nyeri
Sendi
Penelitian yang relevan
Penelitian tentang efek analgetik pada tumbuhan jenis curcuma
salah satunya oleh Mohammad Syahrir Syahruddin, Santun Bhekti
Rahimah, dan Budiman dengan judul “Efek Analgetik Ekstrak
Etanol Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria) terhadap Nyeri Akut pada
Tikus yang Diinduksi dengan Metode Tail Immersion”. Pada
penelitian ini diketahui bahwa ekstrak kunyit putih memiliki efek
analgetik yang terbentuk diakibatkan karena kurkumin yang
merupakan zat aktif pada kunyit putih dapat menghambat kerja
enzim siklooksigenase, sehingga prostaglandin tidak terbentuk.
Penelitian yang dilakukan oleh Jumiatul Yazizah Jahwa dengan
judul “Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak
(Curcuma Xanthorrhiz Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan
Galur Swiss Yang Diinduks Nyeri Asam Asetat Dengan Metode
Geliat (Writhing Test)”. Penelitian ini menghasilkan suatu
kesimpulan bahwa ekstrak etanol 70% rimpang temulawak
(Curcuma xanthorrhiza Roxb) dengan dosis 140 mg/KgBB, 280
mg/KgBB dan 560 mg/KgBB memiliki efek analgesik pada mencit
jantan galur Swiss. Sedangkan pada dosis 280 mg/KgBb dan 560
mg/KgBB memberikan efek analgesik yang efektivitasnya hampir
setara dengan pemberian aspirin dalam penurunan jumlah geliat
mencit (mus musculus) jantan galur Swiss yang diinduksi asam
asetat dengan metode geliat (writhing test).
Kerangka Berpikir
Temulawak merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu yang merupakan
tanaman khas yang banyak tumbuh di Indonesia. Temulawak mengandung senyawa aktif berupa zat
kurkumin, yang mana diasumsikan bermanfaat sebagai analgetik. Analgetik adalah obat penghilang
nyeri atau zat-zat yang mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran penggunanya.
Pada tiap mencit dalam tiap kelompok uji,
dihitung jumlah geliat masing-masing mencit
dengan tujuan mendapat data IC50 dari grafik
hubungan konsentrasi atau dosis temulawak
dengan jumlah geliat yang ditimbulkan oleh
mencit. Berdasarkan hal diatas, maka penelitian
ini menggunakan variasi konsentrasi perasan
temulawak terhadap hewan uji (mencit).
Uji analgetik pada temulawak dilakukan dengan pemberian perasan, insta,
dan temulawak pada mencit dengan berbagai konsentrasi hingga
mencapai IC50. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
geliat. Uji analgetik diawali dengan proses penyiapan sediaan bahan uji,
yaitu perasan temulawak dan menyiapkan hewan uji.
Hewan uji berupa mencit dibagi menjadi lima kelompok,
yang mana tiap kelompok berisi lima ekor mencit. Pada
kelompok I, hewan uji diberi perlakuan oral dengan
asetosal. Pada kelompok II, hewan uji diberi perlaukan
oral dengan akuades. Pada kelompok III, IV dan V hewan
uji diberi perlakuan oral dengan 3 macam variasi
dosis/konsentrasi yang berbeda pada tiap bahan uji.
BAB III
METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian
Objek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah
mencit jantan Objek pada penelitian ini adalah
efek analgetik temulawak
Variabel
Penelitian
Variabel bebas
Waktu dan
variasi
dosis/konsentrasi
Variabel terikat
Efek analgetik
Variabel kontrol
Mencit jantan
Alat
Kandang
Mencit
Alat-alat
gelas
Alat parut
Sonde
lambung
Timbangan
analitik
Spuit
injeksi
Stopwatch
Bahan
Bahan Uji
Perasan
temulawak
Serbuk
temulawak
Temulawak
instan
Bahan
Kimia
Asetosal Akuades
Asam
asetat
• Rancangan
penelitian
1
• Persiapan
hewan uji
2 • Penyiapan
bahan uji
3
• Uji
pendahuluan
4 • Uji efek
analgetik
5
Rancangan
Penelitian Mencit dibagi ke dalam lima
kelompok, setiap kelompok berisi
lima ekor mencit. Total jumlah mencit
jantan yang digunakan pada
penelitian ini adalah 25 ekor.
Pengambilan mencit dilakukan
secara acak kemudian diberi nomor.
Persiapan Hewan Uji
Selama beberapa hari, mencit dibiarkan
beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Berat badan dan keadaan fisik mencit tetap
diamati setiap hari. Mencit yang siap menjadi
hewan uji memiliki ciri-ciri antara lain bulu yang
bersih, mata yang jernih, dan berat badannya
tidak mengalami penurunan.
Mencit Jantan
Penyiapan Bahan Uji
Pembuatan
perasan
temulawak
Pembuatan
larutan
temulawak
instan
Pembuatan
larutan
serbuk
temulawak
Pembuatan
larutan obat
pembanding
Pembuatan
asam
asetat
Perasan temulawak
yang akan digunakan
yaitu perasan
temulawak murni
(100%), perasan
temulawak 1 : 1 dan
perasan temulawak 1 :
2. Mencit dengan
berat badan kurang
lebih 20 gram
diberikan larutan
sebanyak 1 mL.
Temulawak instan
dilarutkan dalam
air dan di buat
stok sebanyak
50ml tiap dosis.
Temulawak serbuk
dilarutkan dalam
air dan dibuat stok
sebanyak 50ml
tiap dosis. Sebagai kontrol positif
digunakan analgetik
aspirin dengan dosis
0,1456 mg/20 gramBB
mencit.
Asam asetat yang
digunakan adalah
asam asetat
dengan
konsentrasi 1%
Uji pendahuluan yang akan dilakukan meliputi tiga
tahapan antara lain, uji pendahuluan kadar asam asetat
yang akan digunakan, uji pendahuluan untuk
menentukan waktu induksi, dan uji pendahuluan untuk
mencari kadar asetosal yang tidak menimbulkan geliat
pada mencit.
Uji Pendahuluan
Uji Efek
Analgetik Mencit dikelompokkan menjadi lima
kelompok, dimana masing-masing
kelompok berisi lima ekor mencit.
Dibuat tabel pengelompokkan dan
perlakuan pada mencit serta uji
statistik yang akan digunakan.
Tabel Pengelompokkan
Mencit pada Uji Efek
Analgetik
28
Kelompok Uji Perlakuan
secara Oral
Induksi
Asam
Asetat
Jumlah
mencit
(ekor)
Keterangan
I Asetosal √ 5 Kontrol positif
II Akuades √ 5 Kontrol negatif
III Larutan I
(dosis/
konsentrasi I)
√ 5
IV Larutan II
(dosis/
konsentrasi II)
√ 5
V Larutan III
(dosis/
konsentrasi III)
√ 5
Prosedur Uji Anagetik
29
Mencit tidak diberi
makanan sebelum uji
dilakukan, namun tetap
diberi minum.
Mencit ditimbang berat
badannya sebelum
dilakukan uji.
Mencit dikelompokkan
dengan pengambilan
secara acak, dimana
pada tiap kelompok diisi
dengan lima ekor mencit.
Pada kelompok III, tiap
mencit diberi sampel
dosis/konsentrasi I
kemudian diinduksi
dengan asam asetat.
Pada kelompok II (kontrol
negatif), tiap mencit
diberi larutan akuades
secara oral kemudian
diinduksi dengan asam
asetat.
Pada kelompok I (kontrol
positif), tiap mencit diberi
asetosal secara oral
kemudian diinduksi
dengan asam asetat.
Pada kelompok IV, tiap
mencit diberi sampel
dosis/konsentrasi II
kemudian diinduksi
dengan asam asetat.
Pada kelompok V, tiap
mencit diberi sampel
dosis/konsentrasi III
kemudian diinduksi
dengan asam asetat.
Selang 10 menit setelah
diberi perlakuan, jumlah
geliat mencit dihitung tiap
lima menit secara
kontinyu selama satu
jam.
Uji Statistika
Data yang diperoleh dihitung nilai IC50
dengan membuat kurva hubungan antara
persen inhibisi dengan konsentrasi dosis
dan menggunakan uji statistik ANOVA.
30
Daftar Pustaka I
Anonim. 2011. Manajemen Modern dan Kesehatan Masyarakat.
www.itokindo.org, diakses 13 April 2016.
Bangun, Abednego. 2012. Ensiklopedia Tanamanan Obat Indonesia.
Bandung: Indonesia Publishing House, hal 422-423.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2005. Info
POM.
Bambang,Wahono.2008.Temulawak.pustakaalbayaty.files.wordpress.co
m/2008/05/temulawak.pdf, diakses 14 April 2016
Jumiatul Yazizah Jahwa. 2016. Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70%
Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada
Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduksi
Nyeri Asam Asetat Dengan Metode Geliat (Writhing Test).
Surakarta: Fakultas Kedokteran UMS.
Kelompok Kerja Ilmiah. 1993. Penapisan Framakologi, Pengujian
Fitokimia, dan Pegujian Klinik. Jakarta: Pengembangan dan
Pemanfaatan Obat Bahan Alam.
Mutschler, Ernst. 1991. Dinamika Obat Edisi ke-5. Bandung: ITB
Nurfina Aznam dan Eddy Sulistiowati. 2001. Kimia Farmasi. Jakarta:
Univeritas Terbuka.
Syahruddin, Mohammad Syahrir, Santun Bhekti Rahimah, Budiman.
2014. Efek Analgetik Ekstrak Etanol Kunyit Putih (Curcuma
Zedoaria) Terhadap Nyeri Akut Pada Tikus Yang Diinduksi
Dengan Metode Tail Immersion. Bandung: Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung.
Tan Hoan Tjay, Kirana Rahardja.2013.Obat-Obat Penting Khasiat,
Penggunaan, dan Efek Samping. Jakarta : PT.Elex Media
Komputindo;p.312-313.
Thomas A.N.S.2008.Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta :
Kanisius;.p.33
Anonim. Tanpa tahun. “Temulawak”.
http://herbaljogja.indonetwork.co.id/product/temulawak-
1725868, diakses pada tanggal 10 November 2016
Agung E., Nugroho. 2012. Prinsip Aksi Obat & Nasib Obat dalam
Tubuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bunga D. Ayurini dan Gunardi. 2010. Pengaruh Ekstrak Etanol
Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.)terhadap
Jumlah Geliatan Mencit BALB/C yang Diinjeksi Asam
Asetat 0,1%. Artikel Ilmiah. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Diana Wijayanti. 2013. Efek Analgetik Ekstrak Air Daun Salam
(Syzygium polyanthum) pada Mencit dengan Metode
Geliat. Naskah Publikasi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Filbert, Harry S.J., Koleangan, Max R.J., Runtuwene, Vanda S.,
Kamu. 2014. “Penentuan Aktivitas Antioksidan
Berdasarkan Nilai IC50 Ekstrak Metanol dan Fraksi Hasil
Partisinya pada Kuliat Biji Pinang Yaki Areca vestiara
Giseke)”. Jurnal MIPA UNSTRAT online 3. Volume 2, Hlm
149-154, http://ejournal.unstrat.ac.id/index.php/jmuo
Daftar Pustaka II
Gembong, Tjitrosoepomo. 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat-
Obatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mukhriani. 2014. “Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan
Identifikasi Senyawa Aktif”. Jurnal Kesehatan. 2(VII). Hlm.
361-363.
Riyanto. 2016. “Asetosal”.
http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/asetosal.html,
diakses pada 10 November 2016.
Syaiful, Aprilianto. 2014. “Uji Analgetik”.
http://farmasiapriliant56.blogspot.co.id/2014/05/uji-
anlgetik.html. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2016
Zullies, Ikawati. 2008. “Mengenal Aspirin”.
https://zulliesikawati.wordpress.com/2008/10/10/mengenal-
aspirin/, diakses pada tanggal 10 November 2016.
Agnesi Lasarus, Johanis A. Najoan, Jane Wulsan. 2013. Uji Efek
Analgesik Ekstrak Daun Pepaya (Carica pepaya (L.))
Pada Mencit. Manado:Universitas Sam Ratulangi
Australia New Zealand Food Standards Code: "Standard 1.2.4 –
Labeling of ingredients"
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2005.
Info POM. 6 (6) : 1-12.
Devaraj, S., Eshafani, A.S., Ismail. S., Ramanathan, S., Yam, M.F.,
2010. Evaluation of the Antinociceptive Activity and
Acute Oral Toxicity of Standardized Ethanolic Extract of
the Rhizome of Curcuma xanthorrizha Roxb. Molecules
Journal. 15 : 2925-34.
Hartwig, M.S., Wilson, L.M., 2012. Nyeri:Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2. Edisi 6.
Jakarta : EGC pp.1064-81.
Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., Willliamson, E.M., 2010.
Farmakognosi dan Fitoterapi. Jakarta : EGC pp. 49&50.
Daftar Pustaka III
International Association for the Study of Pain (IASP)., 2002. What
causes cancer pain?. Available at
http://www.iasppain.org/PCU02-2.html. Diakses pada 19
Agustus 2015.
Jayaprakasha, G.K., Jaganmohan, R.L., Sakariah, K.K., 2006.
Antioxidant Activities of Curcumin, Demethoxycurcumin
and Bisdemethoxycurcumin. Food Chemistry. 98 : 720-24
Nurfina Aznam dan Eddy Sulistiowati. 2001. Kimia Farmasi. Jakarta:
Univeritas Terbuka.
Wilmana, P.F., Gunawan, S.G., 2012. Analgesik-antipiretik,
Analgesik. Antiinflamasi nonsteroid dan Obat Gangguan
Sendi Lainnya : Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta:
Departemen Farmakologi dan Terapetik FK UI pp. 230-
237.

More Related Content

What's hot

Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
fatmanurhaliza24
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
marwahhh
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
Indra Gunawan
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Nova Rizky
 
Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi Sediaan
Mega Zhang
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
wulannsftri
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
Oppy Utriyani
 
Farmakog semen
Farmakog semenFarmakog semen
Farmakog semen
materipptgc
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Dokter Tekno
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
Lia Oktaviani
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
Surya Amal
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
Sapan Nada
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Surya Amal
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliKezia Hani Novita
 
Farmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. AntibiotikaFarmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. Antibiotika
Robby Candra Purnama
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
Yuyun Yagami
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi

What's hot (20)

SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi Sediaan
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
Farmakog semen
Farmakog semenFarmakog semen
Farmakog semen
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
 
Farmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. AntibiotikaFarmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. Antibiotika
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 

Viewers also liked

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...shelap
 
Ujian proposal
Ujian proposalUjian proposal
Ujian proposal
ida safitri
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
iyudhi18
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Trisnadi Wijaya
 
Uji analgesik metode refleks geliat (writhing reflex)
Uji analgesik metode refleks geliat (writhing reflex)Uji analgesik metode refleks geliat (writhing reflex)
Uji analgesik metode refleks geliat (writhing reflex)
cynthiaanggipradita
 
Pengetahuan produk ginextrac hpai
Pengetahuan produk ginextrac hpaiPengetahuan produk ginextrac hpai
Pengetahuan produk ginextrac hpai
radhiani
 
Diuretikët Tiazid
Diuretikët TiazidDiuretikët Tiazid
Diuretikët Tiazid
Genta Jusufi
 
Pptstudykasuskebidanan
PptstudykasuskebidananPptstudykasuskebidanan
Pptstudykasuskebidanan
Akademi Kebidanan Prima Indonesia
 
Anestesi MENCITppt
Anestesi MENCITpptAnestesi MENCITppt
Anestesi MENCITppt
Citra pharmacist
 
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genitaliyandri tiluk wahyono
 
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing ReflexLaporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Siska Hermawati
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
Kim Hyesoon
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi PriaAnatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Fransiska Oktafiani
 
Laporan Statistika
Laporan StatistikaLaporan Statistika
Laporan Statistika
nilakusumaa
 
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarEtika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarAsida Gumara
 
Presentasi karya tulis
Presentasi karya tulisPresentasi karya tulis
Presentasi karya tulisDiba Mahanti
 

Viewers also liked (20)

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...
 
Ujian proposal
Ujian proposalUjian proposal
Ujian proposal
 
Ppt proposal 1
Ppt proposal 1Ppt proposal 1
Ppt proposal 1
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Uji analgesik metode refleks geliat (writhing reflex)
Uji analgesik metode refleks geliat (writhing reflex)Uji analgesik metode refleks geliat (writhing reflex)
Uji analgesik metode refleks geliat (writhing reflex)
 
Pengetahuan produk ginextrac hpai
Pengetahuan produk ginextrac hpaiPengetahuan produk ginextrac hpai
Pengetahuan produk ginextrac hpai
 
Diuretikët Tiazid
Diuretikët TiazidDiuretikët Tiazid
Diuretikët Tiazid
 
Pptstudykasuskebidanan
PptstudykasuskebidananPptstudykasuskebidanan
Pptstudykasuskebidanan
 
Anestesi MENCITppt
Anestesi MENCITpptAnestesi MENCITppt
Anestesi MENCITppt
 
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
 
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing ReflexLaporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi PriaAnatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
 
Laporan Statistika
Laporan StatistikaLaporan Statistika
Laporan Statistika
 
PPT Sidang
PPT SidangPPT Sidang
PPT Sidang
 
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarEtika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
 
Presentasi karya tulis
Presentasi karya tulisPresentasi karya tulis
Presentasi karya tulis
 

Similar to Uji Efek Analgetik Temulawak Curcuma xanthorhizza Roxb.) pada Mencit Jantan dengan Metode Geliat

Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docxEkstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
fitrialavita
 
12 22-2-pb
12 22-2-pb12 22-2-pb
12 22-2-pb
dindams
 
Efek analgetika ekstrak etanol daun kayu putih (melaleuca leucadendron l) pad...
Efek analgetika ekstrak etanol daun kayu putih (melaleuca leucadendron l) pad...Efek analgetika ekstrak etanol daun kayu putih (melaleuca leucadendron l) pad...
Efek analgetika ekstrak etanol daun kayu putih (melaleuca leucadendron l) pad...
Menjadi yang terbaik di Jalan ALLAH SWT
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
Repository Ipb
 
Artikel 13 3 3 siti fatimah
Artikel 13 3 3 siti fatimahArtikel 13 3 3 siti fatimah
Artikel 13 3 3 siti fatimah
tantri_ta
 
Farmakologi 6
Farmakologi 6Farmakologi 6
Farmakologi 6
cynthiaanggipradita
 
Tunjuk langit
Tunjuk langitTunjuk langit
Tunjuk langit
Yulia Ihsan
 
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
AsrilBurhan1
 
Laporan praktikum saliva
Laporan praktikum salivaLaporan praktikum saliva
Laporan praktikum saliva
widhariyani2317
 
7 herba kopi radix new hpai cofe coffe
7 herba kopi radix new hpai cofe coffe 7 herba kopi radix new hpai cofe coffe
7 herba kopi radix new hpai cofe coffe
radhiani
 
The Power of Zingiberaceae - Kartiawati Alipin
The Power of Zingiberaceae  - Kartiawati AlipinThe Power of Zingiberaceae  - Kartiawati Alipin
The Power of Zingiberaceae - Kartiawati Alipin
ikabiounpad
 
metode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptxmetode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptx
kepkrsuislamklaten
 
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptxData Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
AzizArif5
 
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensiuji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
university muhammadiyah of purwokwerto
 
TA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptxTA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptx
fahiraalvida
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
marianovia3
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
marianovia3
 
as dfasdgdasfd safasd fasdc
as dfasdgdasfd safasd fasdcas dfasdgdasfd safasd fasdc
as dfasdgdasfd safasd fasdc
PutraUtomo
 

Similar to Uji Efek Analgetik Temulawak Curcuma xanthorhizza Roxb.) pada Mencit Jantan dengan Metode Geliat (20)

Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docxEkstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
Ekstraksi dan Analisis KLT Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz.docx
 
12 22-2-pb
12 22-2-pb12 22-2-pb
12 22-2-pb
 
M anfaat jahe
M anfaat jaheM anfaat jahe
M anfaat jahe
 
Efek analgetika ekstrak etanol daun kayu putih (melaleuca leucadendron l) pad...
Efek analgetika ekstrak etanol daun kayu putih (melaleuca leucadendron l) pad...Efek analgetika ekstrak etanol daun kayu putih (melaleuca leucadendron l) pad...
Efek analgetika ekstrak etanol daun kayu putih (melaleuca leucadendron l) pad...
 
3140241.ppt
3140241.ppt3140241.ppt
3140241.ppt
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
 
Artikel 13 3 3 siti fatimah
Artikel 13 3 3 siti fatimahArtikel 13 3 3 siti fatimah
Artikel 13 3 3 siti fatimah
 
Farmakologi 6
Farmakologi 6Farmakologi 6
Farmakologi 6
 
Tunjuk langit
Tunjuk langitTunjuk langit
Tunjuk langit
 
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
12.-Uji-Pre-Klinik-dan-Klinik-Obat-Bahan-Alam tugas.pdf
 
Laporan praktikum saliva
Laporan praktikum salivaLaporan praktikum saliva
Laporan praktikum saliva
 
7 herba kopi radix new hpai cofe coffe
7 herba kopi radix new hpai cofe coffe 7 herba kopi radix new hpai cofe coffe
7 herba kopi radix new hpai cofe coffe
 
The Power of Zingiberaceae - Kartiawati Alipin
The Power of Zingiberaceae  - Kartiawati AlipinThe Power of Zingiberaceae  - Kartiawati Alipin
The Power of Zingiberaceae - Kartiawati Alipin
 
metode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptxmetode-farmakologi-toksikologi.pptx
metode-farmakologi-toksikologi.pptx
 
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptxData Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
 
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensiuji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
 
TA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptxTA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptx
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
as dfasdgdasfd safasd fasdc
as dfasdgdasfd safasd fasdcas dfasdgdasfd safasd fasdc
as dfasdgdasfd safasd fasdc
 

More from Asida Gumara

Industri Baja PT Krakatau Steel
Industri Baja PT Krakatau SteelIndustri Baja PT Krakatau Steel
Industri Baja PT Krakatau Steel
Asida Gumara
 
Kemoslektivitas
KemoslektivitasKemoslektivitas
Kemoslektivitas
Asida Gumara
 
ChemSketch Software - Pengetahuan Ilmu Komputer
ChemSketch Software - Pengetahuan Ilmu KomputerChemSketch Software - Pengetahuan Ilmu Komputer
ChemSketch Software - Pengetahuan Ilmu KomputerAsida Gumara
 
Identitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnIdentitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnAsida Gumara
 
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium KimiaP3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium KimiaAsida Gumara
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganAsida Gumara
 

More from Asida Gumara (6)

Industri Baja PT Krakatau Steel
Industri Baja PT Krakatau SteelIndustri Baja PT Krakatau Steel
Industri Baja PT Krakatau Steel
 
Kemoslektivitas
KemoslektivitasKemoslektivitas
Kemoslektivitas
 
ChemSketch Software - Pengetahuan Ilmu Komputer
ChemSketch Software - Pengetahuan Ilmu KomputerChemSketch Software - Pengetahuan Ilmu Komputer
ChemSketch Software - Pengetahuan Ilmu Komputer
 
Identitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnIdentitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKn
 
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium KimiaP3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
 

Recently uploaded

Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 

Recently uploaded (10)

Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 

Uji Efek Analgetik Temulawak Curcuma xanthorhizza Roxb.) pada Mencit Jantan dengan Metode Geliat

  • 1. UJI EFEK ANALGETIK TEMULAWAK (Curcuma xanthorhizza Roxb.) PADA MENCIT JANTAN DENGAN DENGAN METODE GELIAT Pembimbing : Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU., Apt.
  • 2. Oleh : Reksy Rafsanjani 13307141016 Tanti Wulandari 13307141028 Asida Gumara Mukti 13307144015
  • 6. Latar Belakang Masalah Berdasarkan zat-zat yang terkandung pada temulawak saat ini telah diketahui manfaatnya yaitu sebagai penambah nafsu makan, memperbaiki kesehatan fungsi pencernaan, memperbaiki fungsi hati, pereda nyeri sendi dan tulang (analgesik), dan sebagai antioksidan (BPOM, 2005). Analgetika atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Dengan berkembangnya zaman,khasiat rimpang temulawak semakin diakui. Saat ini sudah dibuktikan secara ilmiah lewat berbagai penelitian. Rimpang temulawak banyak dimanfaatkan sebagai jamu atau obat tradisinal. Hal ini menimbulkan banyaknya produk jamu atau obat tradisional yang dipasarkan dalam bentuk perasaan, instan, dan serbuk. Bentuk perasaan dibuat dari umbi temulawak yang diparut dan diperas. Untuk bentuk instan di buat dari perasan temulawak yang di masak dengan gula. Sedangkan bentuk serbuk dibuat dari umbi temulawak yang dirajang tipis-tipis dan dikeringkan, kemudian dibuat menjadi bentuk serbuk. Ketiga bentuk sediaan diatas belum diketahui apakah memiliki efek analgesik yang efektifnya sama dengan bentuk obat generic seperti aspirin yang telah terbukti keefektifannya dalam pengobatan nyeri. Untuk itu peneliti ingin melakukan penelitian tentang efek analgetik dari temulawak instan sebagai obat tradisional yang tidak memiliki efek samping membahayakan dan dapat digunakan sebagai penganti aspirin.
  • 7. Identifikasi Masalah 1 • Jenis temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang digunakan untuk uji analgetik. 2 • Bentuk sediaan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) untuk uji analgetik. 3 • Jenis Mencit yang digunakan untuk uji analgetik. 4 • Metode uji analgetik yang akan digunakan dalam penelitian uji efek analgetik. 5 • Dosis efektif temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) sebagai analgetik.
  • 8. 1 2 3 4 5 Temulawak Bentuk Sediaan Jenis temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang akan digunakan untuk uji analgetik adalah temulawak yang di peroleh dari daerah Yogyakarta. Bentuk sediaan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) untuk uji anlgetik adalah dalam bentuk perasaan yang dimasak dengan gula (instan) yang ada di pasaran, perasan temulawak murni dan temulawak serbuk.Mencit Jenis mecit yang digunakan adalah mecit yang berjenis kelamin jantan, berumur 2-3 bulan dengan bobot 20-30 gram. Metode Metode pengujian analgetik yang digunakan pada mencit adalah metode geliat. Variasi dosis/konsentrasi Terdapat 3 variasi dosis/konsentrasi (instan temulawak, perasan temulawak dan serbuk temulawak) yang akan diuji coba pada mencit. Pembatasan Masalah
  • 9. Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Bagaimana efek analgetik dari beberapa variasi dosis temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dalam bentuk perasaan yang dimasak dengan gula (instan), perasan temulawak murni dan temulawak serbuk pada mencit jantan? Mengetahui efek analgetik dari beberapa variasi dosis temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dalam bentuk perasaan yang dimasak dengan gula (instan), perasan temulawak murni dan temulawak serbuk pada mencit jantan. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan dengan efek samping yang minim serta bermanfaat pada pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang farmasi.
  • 11. Deskripsi Teori Tanaman Temulawak Klasifikasi tanaman temulawak: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Keluarga : Zingiberaceae Genus : Curcuma Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb. (Bambang Wahono, 2008). 11
  • 12. Analgetik Narkotika (morfin, kodein (metilmorfin), petidin, dan metadon) Non Narkotika (asetilsalisilat (asetasol dan aspirin), fenasetin, dan aminofenazon (aminopirin dan piramidon)
  • 13. Cara aspirin mengobati rasa nyeri yaitu dengan menghambat enzim siklooksigenase dan mengasetiliasi gugus aktifserin. Trombosit sangat rentan terhadap penghambatan ini karena tidak mampu mengadakan regenerasi enzim sehingga dosis tunggal aspirin 40 mg sehari telah cukup untuk menghambat siklooksigenase trombosit manusia selama masa hidup trombosit yaitu 8-11 hari (Anonim, 2011). • Aspirin adalah salah satu obat yang biasa digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri atau sebagai obat analgetik. Aspirin merupakan golongan obat analgesik, antpiretik serta obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang merupakan suatu kelompok obat heterogen.
  • 14. Metode Analgetik Metode Geliat Metode Nyeri Panas Metode Penapisan Analgetik untuk Nyeri Sendi
  • 15. Penelitian yang relevan Penelitian tentang efek analgetik pada tumbuhan jenis curcuma salah satunya oleh Mohammad Syahrir Syahruddin, Santun Bhekti Rahimah, dan Budiman dengan judul “Efek Analgetik Ekstrak Etanol Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria) terhadap Nyeri Akut pada Tikus yang Diinduksi dengan Metode Tail Immersion”. Pada penelitian ini diketahui bahwa ekstrak kunyit putih memiliki efek analgetik yang terbentuk diakibatkan karena kurkumin yang merupakan zat aktif pada kunyit putih dapat menghambat kerja enzim siklooksigenase, sehingga prostaglandin tidak terbentuk. Penelitian yang dilakukan oleh Jumiatul Yazizah Jahwa dengan judul “Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiz Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduks Nyeri Asam Asetat Dengan Metode Geliat (Writhing Test)”. Penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa ekstrak etanol 70% rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dengan dosis 140 mg/KgBB, 280 mg/KgBB dan 560 mg/KgBB memiliki efek analgesik pada mencit jantan galur Swiss. Sedangkan pada dosis 280 mg/KgBb dan 560 mg/KgBB memberikan efek analgesik yang efektivitasnya hampir setara dengan pemberian aspirin dalam penurunan jumlah geliat mencit (mus musculus) jantan galur Swiss yang diinduksi asam asetat dengan metode geliat (writhing test).
  • 16. Kerangka Berpikir Temulawak merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu yang merupakan tanaman khas yang banyak tumbuh di Indonesia. Temulawak mengandung senyawa aktif berupa zat kurkumin, yang mana diasumsikan bermanfaat sebagai analgetik. Analgetik adalah obat penghilang nyeri atau zat-zat yang mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran penggunanya. Pada tiap mencit dalam tiap kelompok uji, dihitung jumlah geliat masing-masing mencit dengan tujuan mendapat data IC50 dari grafik hubungan konsentrasi atau dosis temulawak dengan jumlah geliat yang ditimbulkan oleh mencit. Berdasarkan hal diatas, maka penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi perasan temulawak terhadap hewan uji (mencit). Uji analgetik pada temulawak dilakukan dengan pemberian perasan, insta, dan temulawak pada mencit dengan berbagai konsentrasi hingga mencapai IC50. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode geliat. Uji analgetik diawali dengan proses penyiapan sediaan bahan uji, yaitu perasan temulawak dan menyiapkan hewan uji. Hewan uji berupa mencit dibagi menjadi lima kelompok, yang mana tiap kelompok berisi lima ekor mencit. Pada kelompok I, hewan uji diberi perlakuan oral dengan asetosal. Pada kelompok II, hewan uji diberi perlaukan oral dengan akuades. Pada kelompok III, IV dan V hewan uji diberi perlakuan oral dengan 3 macam variasi dosis/konsentrasi yang berbeda pada tiap bahan uji.
  • 18. Subjek Penelitian Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah mencit jantan Objek pada penelitian ini adalah efek analgetik temulawak
  • 19. Variabel Penelitian Variabel bebas Waktu dan variasi dosis/konsentrasi Variabel terikat Efek analgetik Variabel kontrol Mencit jantan
  • 22. • Rancangan penelitian 1 • Persiapan hewan uji 2 • Penyiapan bahan uji 3 • Uji pendahuluan 4 • Uji efek analgetik 5
  • 23. Rancangan Penelitian Mencit dibagi ke dalam lima kelompok, setiap kelompok berisi lima ekor mencit. Total jumlah mencit jantan yang digunakan pada penelitian ini adalah 25 ekor. Pengambilan mencit dilakukan secara acak kemudian diberi nomor.
  • 24. Persiapan Hewan Uji Selama beberapa hari, mencit dibiarkan beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Berat badan dan keadaan fisik mencit tetap diamati setiap hari. Mencit yang siap menjadi hewan uji memiliki ciri-ciri antara lain bulu yang bersih, mata yang jernih, dan berat badannya tidak mengalami penurunan. Mencit Jantan
  • 25. Penyiapan Bahan Uji Pembuatan perasan temulawak Pembuatan larutan temulawak instan Pembuatan larutan serbuk temulawak Pembuatan larutan obat pembanding Pembuatan asam asetat Perasan temulawak yang akan digunakan yaitu perasan temulawak murni (100%), perasan temulawak 1 : 1 dan perasan temulawak 1 : 2. Mencit dengan berat badan kurang lebih 20 gram diberikan larutan sebanyak 1 mL. Temulawak instan dilarutkan dalam air dan di buat stok sebanyak 50ml tiap dosis. Temulawak serbuk dilarutkan dalam air dan dibuat stok sebanyak 50ml tiap dosis. Sebagai kontrol positif digunakan analgetik aspirin dengan dosis 0,1456 mg/20 gramBB mencit. Asam asetat yang digunakan adalah asam asetat dengan konsentrasi 1%
  • 26. Uji pendahuluan yang akan dilakukan meliputi tiga tahapan antara lain, uji pendahuluan kadar asam asetat yang akan digunakan, uji pendahuluan untuk menentukan waktu induksi, dan uji pendahuluan untuk mencari kadar asetosal yang tidak menimbulkan geliat pada mencit. Uji Pendahuluan
  • 27. Uji Efek Analgetik Mencit dikelompokkan menjadi lima kelompok, dimana masing-masing kelompok berisi lima ekor mencit. Dibuat tabel pengelompokkan dan perlakuan pada mencit serta uji statistik yang akan digunakan.
  • 28. Tabel Pengelompokkan Mencit pada Uji Efek Analgetik 28 Kelompok Uji Perlakuan secara Oral Induksi Asam Asetat Jumlah mencit (ekor) Keterangan I Asetosal √ 5 Kontrol positif II Akuades √ 5 Kontrol negatif III Larutan I (dosis/ konsentrasi I) √ 5 IV Larutan II (dosis/ konsentrasi II) √ 5 V Larutan III (dosis/ konsentrasi III) √ 5
  • 29. Prosedur Uji Anagetik 29 Mencit tidak diberi makanan sebelum uji dilakukan, namun tetap diberi minum. Mencit ditimbang berat badannya sebelum dilakukan uji. Mencit dikelompokkan dengan pengambilan secara acak, dimana pada tiap kelompok diisi dengan lima ekor mencit. Pada kelompok III, tiap mencit diberi sampel dosis/konsentrasi I kemudian diinduksi dengan asam asetat. Pada kelompok II (kontrol negatif), tiap mencit diberi larutan akuades secara oral kemudian diinduksi dengan asam asetat. Pada kelompok I (kontrol positif), tiap mencit diberi asetosal secara oral kemudian diinduksi dengan asam asetat. Pada kelompok IV, tiap mencit diberi sampel dosis/konsentrasi II kemudian diinduksi dengan asam asetat. Pada kelompok V, tiap mencit diberi sampel dosis/konsentrasi III kemudian diinduksi dengan asam asetat. Selang 10 menit setelah diberi perlakuan, jumlah geliat mencit dihitung tiap lima menit secara kontinyu selama satu jam.
  • 30. Uji Statistika Data yang diperoleh dihitung nilai IC50 dengan membuat kurva hubungan antara persen inhibisi dengan konsentrasi dosis dan menggunakan uji statistik ANOVA. 30
  • 31. Daftar Pustaka I Anonim. 2011. Manajemen Modern dan Kesehatan Masyarakat. www.itokindo.org, diakses 13 April 2016. Bangun, Abednego. 2012. Ensiklopedia Tanamanan Obat Indonesia. Bandung: Indonesia Publishing House, hal 422-423. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2005. Info POM. Bambang,Wahono.2008.Temulawak.pustakaalbayaty.files.wordpress.co m/2008/05/temulawak.pdf, diakses 14 April 2016 Jumiatul Yazizah Jahwa. 2016. Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) Pada Mencit (Mus Musculus) Jantan Galur Swiss Yang Diinduksi Nyeri Asam Asetat Dengan Metode Geliat (Writhing Test). Surakarta: Fakultas Kedokteran UMS. Kelompok Kerja Ilmiah. 1993. Penapisan Framakologi, Pengujian Fitokimia, dan Pegujian Klinik. Jakarta: Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam.
  • 32. Mutschler, Ernst. 1991. Dinamika Obat Edisi ke-5. Bandung: ITB Nurfina Aznam dan Eddy Sulistiowati. 2001. Kimia Farmasi. Jakarta: Univeritas Terbuka. Syahruddin, Mohammad Syahrir, Santun Bhekti Rahimah, Budiman. 2014. Efek Analgetik Ekstrak Etanol Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria) Terhadap Nyeri Akut Pada Tikus Yang Diinduksi Dengan Metode Tail Immersion. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Tan Hoan Tjay, Kirana Rahardja.2013.Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek Samping. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo;p.312-313. Thomas A.N.S.2008.Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta : Kanisius;.p.33
  • 33. Anonim. Tanpa tahun. “Temulawak”. http://herbaljogja.indonetwork.co.id/product/temulawak- 1725868, diakses pada tanggal 10 November 2016 Agung E., Nugroho. 2012. Prinsip Aksi Obat & Nasib Obat dalam Tubuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bunga D. Ayurini dan Gunardi. 2010. Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.)terhadap Jumlah Geliatan Mencit BALB/C yang Diinjeksi Asam Asetat 0,1%. Artikel Ilmiah. Semarang: Universitas Diponegoro. Diana Wijayanti. 2013. Efek Analgetik Ekstrak Air Daun Salam (Syzygium polyanthum) pada Mencit dengan Metode Geliat. Naskah Publikasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Filbert, Harry S.J., Koleangan, Max R.J., Runtuwene, Vanda S., Kamu. 2014. “Penentuan Aktivitas Antioksidan Berdasarkan Nilai IC50 Ekstrak Metanol dan Fraksi Hasil Partisinya pada Kuliat Biji Pinang Yaki Areca vestiara Giseke)”. Jurnal MIPA UNSTRAT online 3. Volume 2, Hlm 149-154, http://ejournal.unstrat.ac.id/index.php/jmuo Daftar Pustaka II
  • 34. Gembong, Tjitrosoepomo. 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat- Obatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Mukhriani. 2014. “Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif”. Jurnal Kesehatan. 2(VII). Hlm. 361-363. Riyanto. 2016. “Asetosal”. http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/asetosal.html, diakses pada 10 November 2016. Syaiful, Aprilianto. 2014. “Uji Analgetik”. http://farmasiapriliant56.blogspot.co.id/2014/05/uji- anlgetik.html. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2016 Zullies, Ikawati. 2008. “Mengenal Aspirin”. https://zulliesikawati.wordpress.com/2008/10/10/mengenal- aspirin/, diakses pada tanggal 10 November 2016.
  • 35. Agnesi Lasarus, Johanis A. Najoan, Jane Wulsan. 2013. Uji Efek Analgesik Ekstrak Daun Pepaya (Carica pepaya (L.)) Pada Mencit. Manado:Universitas Sam Ratulangi Australia New Zealand Food Standards Code: "Standard 1.2.4 – Labeling of ingredients" Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2005. Info POM. 6 (6) : 1-12. Devaraj, S., Eshafani, A.S., Ismail. S., Ramanathan, S., Yam, M.F., 2010. Evaluation of the Antinociceptive Activity and Acute Oral Toxicity of Standardized Ethanolic Extract of the Rhizome of Curcuma xanthorrizha Roxb. Molecules Journal. 15 : 2925-34. Hartwig, M.S., Wilson, L.M., 2012. Nyeri:Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2. Edisi 6. Jakarta : EGC pp.1064-81. Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., Willliamson, E.M., 2010. Farmakognosi dan Fitoterapi. Jakarta : EGC pp. 49&50. Daftar Pustaka III
  • 36. International Association for the Study of Pain (IASP)., 2002. What causes cancer pain?. Available at http://www.iasppain.org/PCU02-2.html. Diakses pada 19 Agustus 2015. Jayaprakasha, G.K., Jaganmohan, R.L., Sakariah, K.K., 2006. Antioxidant Activities of Curcumin, Demethoxycurcumin and Bisdemethoxycurcumin. Food Chemistry. 98 : 720-24 Nurfina Aznam dan Eddy Sulistiowati. 2001. Kimia Farmasi. Jakarta: Univeritas Terbuka. Wilmana, P.F., Gunawan, S.G., 2012. Analgesik-antipiretik, Analgesik. Antiinflamasi nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya : Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapetik FK UI pp. 230- 237.