Dokumen tersebut membahas tentang industri baja PT Krakatau Steel. PT Krakatau Steel merupakan produsen baja terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 2,45 juta ton per tahun. Dokumen ini menjelaskan proses produksi baja mulai dari pabrik besi spons, pabrik baja slab, pabrik billet baja, pabrik batang kawat, hingga pabrik pengerolan baja lembaran dingin. Dokumen ini juga membahas fasilitas, mutu,
2. Latar Belakang
The Power of PowerPoint | thepopp.com 2
Kapasitas produksi PT Krakatau Steel
mencapai 2,45 juta ton pertahun guna
memenuhi kebutuhan dalam negeri
maupun diekspor
PT Krakatau Steel Tbk., merupakan
pabrik baja terbesar di Indonesia.
Kebutuhan baja domestik terus meningkat dari
7,4 juta ton pada 2009, menjadi 15 juta ton pada
2015, dan diprediksi terus meningkat seiring
dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan ekonomi yang meningkat
diiringi dengan cepatnya pembangunan
infrastruktur
Industri baja merupakan sector industry yang
sangat vital bagi pembangunan infrastruktur
Keberadaan baja sangat vital, mulai dari
penyediaan infrastruktur, produksi barang
modal (mesin pabrik & material pendukung
serta suku cadangnya), alat transportasi,
hingga persenjataan
3. Tujuan
Memenuhi kebutuhan baja nasional.
Mempercepat peningkatan
pembangunan infrastruktur di
Indonesia.
Memasok bahan baku baja guna diolah
menjadi kebutuhan yang lain seperti
alat transportasi dan lain-lain.
Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional.
Menunjang pertumbuhan industri
nasional.
Mengurangi angka pengangguran
dengan menciptakan lapangan
pekerjaan.
4. The Power of PowerPoint | thepopp.com 4
Lokasi PT Krakatau Stel
6. Tujuan Tata Letak Pabrik
Memudahkan jalur transportasi
dalam pabrik untuk menunjang
proses produksi dan pengangkutan
bahan baku serta produk.
Jalur Transportasi
Memudahkan pengendalian proses
produksi karena adanya
pengelompokkan peralatan dan
bangunan selektif berdasarkan proses
masing-masing.
Proses Produksi
Jalan yang cukup luas sehingga
memudahkan pekerja bergerak
dan menjamin keselamatan kerja
karyawan.
Keselamatan Kerja
12. Direct Reduction Plant (DR)
Pabrik ini menghasilkan besi
spons (Fe) dari bahan
mentahnya berupa biji besi
pellet (Fe2O3 and Fe3O4),
dengan menggunakan gas
alam (CH4) dan air (H2O).
Jenis komponen yang terdapat
dalam Iron Ore Pellet adalah
hematite (Fe2O3), magnetite (Fe3O4)
dan gangue yang merupakan
material non logam.
1
Gas alam digunakan untuk
menghasilkan gas pereduksi,
sebagai gas pendingin pada
saat proses pendinginan besi
spons di reaktor dan sebagai
bahan bakar burner pada
reformer dan gas heater.
Proses reduksi bijih besi
menggunakan proses Hoyalata
Y Lamina (Hyl).
2
Proses reformasi memiliki
tujuan untuk menghasilkan gas
pereduksi yaitu H2 dan CO. PT
Krakatau Steel (Persero), Tbk.
menggunakan gas alam dari
PGN, sedangkan gas alam dari
Pertamina digunakan sebagai
gas burner dan gas pendingin
di reaktor Hyl-III.
3
13. Direct Reduction Plant (DR)
Proses reduksi iron ore pellet
oleh gas pereduksi akan
terbentuk besi spons. Reaksi
ini terjadi dengan cara
mengontakkan langsung gas
pereduksi dengan iron ore pellet
di dalam reaktor. Zona reduksi
terletak di bagian atas reaktor,
tempat terjadinya reaksi
pemisahan oksigen dari bijih
besi oleh gas reduktor.
4
Proses terakhir pada
pembuatan besi spons adalah
proses pendinginan besi spons
yang dihasilkan. Pendinginan
besi spons dilakukan dengan
menggunakan gas alam.
Keunggulan besi spons PT ini
dibanding sumber lain
terutama disebabkan karena
rendahnya kandungan
residual.
5
Sementara itu tingginya kandungan
karbon menyebabkan proses di
dalam EAF lebih efisien dan proses
pembuatan baja menjadi lebih
akurat, hal ini menjamin konsistensi
kualitas produk baja yang dihasilkan.
Besi spons yang berbentuk butiran
merupakan bahan baku utama
pembuatan baja, yang nantinya
akan dikirim ke dapur listrik di SSP
maupun BSP.
6
16. Slab Steel Plant (SSP)
Bahan baku utama pabrik baja
slab adalah besi spons dan scrap
ditambah dengan batu kapur, serta
dicampur dengan unsur-unsur lain
seperti C, Fe, Si.
Pabrik ini memproduksi baja slab
dengan ukuran : tebal 200 mm,
lebar 950-2080 mm, dan panjang
maksimum 12.000 mm. dengan
berat maksimum 30 ton.
Peralatan utama yang terdapat di pabrik baja
slab adalah sebagai berikut :
Electric Arc Furnace (EAF)
Ladle Furnace
RH-Vacuum Degassing
Continuous Casting Machine (CCM)
Proses Produksi di Pabrik Baja Slab
Hasil Akhir Produksi Pabrik Baja Slab
20. Cold Rolling Mill (CRM)
mencegah ketidakseragaman
dan untuk menghilangkan
ketidakteraturan permukaan
Continuous Pickling
Line
2
mengurangi ketebalan baja yang
dihasilkan, untuk memperoleh
permukaan yang halus dan padat
dengan atau tanpa pemanasan
Tandem Cold Mill
menghilangkan residu sebelum
memasuki proses selanjutnya
serta mengeliminasi iron fine
pada permukaan strip
Electrolytic Cleaning
Line
1
3
21. menghasilkan produk mulai dari
deep-drawing quality sheet hingga
high-tensile strength sheet
Continuous Annealing
Line
4
diberikan pemanasan pada
produk yang dirol tersebut untuk
mengembalikan ductility dan
sifat mampu bentuknya
Batch Annealing
Furnace
Baja lembaran dingin gulungan
dapat diproses lebih lanjut
menjadi bentuk sheared, trimmed,
atau recoiled
Finishing Line
5
7
6
memberikan kekasaran yang tepat
pada permukaan, memperbaiki
kerataan dari baja lembaran, untuk
menutupi kerusakan pada derajat
tertentu
Temper Mill
23. Wire Rod Mill
Untuk persiapan pengerolan, baja billet
dimasukkan ke dalam Reheating Furnace tipe
walking beam, dipanaskan hingga mencapai
temperatur pengerolan (1200-1250)o
C.
Reheating Furnace
Unit ini berfungsi mereduksi ukuran
bloom menjadi 18 mm (maksimum)
dengan tujuan meningkatkan
fleksibilitas produksi.
Pre-Roughing Mill
Tandem Roughing Mill digunakan untuk
mereduksi bar dengan dimensi
165x165 mm menjadi transfer bar
dengan diameter 18 mm.
Roughing Mill
Pengerolan kontinyu berfungsi untuk
mereduksi diameter baja batang kawat
sesuai permintaan konsumen dengan
menggunakan proses no twist mill.
Finishing Mill
11
2233
44
26. Pengendalian Mutu
Dalam mengendalikan proses, kita berusaha untuk menyelidiki dengan
cepat produk yang tidak sesuai dengan standar perusahaan sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan ketika ada produk yang tidak sesuai
spesifikasi.
Bagian penunjang suatu pabrik yang bertugas sebagai pengendali mutu
adalah divisi quality control yang berada dalam laboratorium.
Laboratorium memiliki program kerja menganalisa kesesuaian produk -
produk yang dihasilkan dengan pesanan konsumen.
Analisa rutin yang dilakukan meliputi analisa bahan baku, analisa air
proses, analisa gas proses, analisa oli dan pelumas, analisa komposisi
kimia besi spons, pellet, baja hasil produksi.
30. Fasilitas Kesejahteraan Karyawan
Terdiri dari asuransi kematian
dan asuransi kecelakaan yang
diberikan melalui asuransi sosial
tenaga kerja.
Asuransi Tenaga Kerja
Berupa pemeriksaan, pengobatan
dan perawatan untuk karyawan dan
keluarganya yang sedang sakit baik
fisik maupun mental. Yang berhak
menerima adalah karyawan tetap,
istri atau suami karyawan yang
terdaftar di divisi personalia dan
anak kandung karyawan ataupun
anak angkat yang sah dan terdaftar
dengan ketentuan tertentu.
Jaminan Kesehatan
Diberikan kepada karyawan
yang memenuhi ketentuan telah
mencapai umur 55 tahun atau
pensiun dipercepat karena
cacat. Selain itu juga diberikan
fasilitas pendidikan dann
tunjangan hari raya.
Jaminan Hari Tua
31. Daftar Pustaka
Miftahudin, N. 2012. Pengaruh temper Dengan Quench Media Oli Mesran SAE 20W-50 Terhadap Krakteristik Medium
Carbon Steel. (Skripsi). Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Montgomery DC. 2005. Introduction to Statistical Quality Control Fifth Edition. WileyWashington: John & Sons, Inc.
Karmin dan Ginting, M. 2012. Analisis Peningkatan Baja Amutit Menggunakan Media Pendingin Dromis . Jurnal Austenit.
Jurusan Teknik Mesin. Vol.4. No.1. Hal 1-7.
http://www.kemenperin.go.id/artikel/15400/Industri-Baja-Bangkit-Tahun-Ini. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2016 pukul
10.32 WIB.
Rahayu Lili Puspita. 2011. Pengendalian Proses Secara Statistika pada Pengujian Komposisi Kimia dalam Baja di PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk,Cilegon. Skripsi. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Pertanian Bogor.
Septina Tri Hartati. 2014. Analisis Strategi PT Krakatau Steel Dalam Menghadapi Persaingan Produk Baja. Tesis.
Universitas Gadjah Mada