Dokumen tersebut merupakan tutorial penggunaan perangkat lunak GIS MapInfo Profesional yang mencakup pengenalan MapInfo, komponen-komponen utamanya seperti menu bar, toolbar, dan layer control, serta cara memulai, mengedit peta, melakukan operasi, dan mempersiapkan tampilan peta.
Tutorial Penggunaan Aplikasi ArcView 3.3 untuk Pengolahan Data KesehatanFaza Talnover
Dokumen ini memberikan panduan operasional aplikasi ArcView 3.3 untuk mengelola data spasial dan membuat peta. Terdiri dari pengantar GIS dan ArcView serta langkah-langkah instalasi, memuat data, mengedit data dan legenda, mengedit tata letak peta, menyimpan hasil dan mencetaknya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara membuat peta sederhana dan layout di ArcGIS, mulai dari penyiapan proyek peta, pengaturan sistem koordinat, penambahan dan pengaturan data, simbologi, label, hingga unsur-unsur peta seperti judul, skala, legenda, dan sebagainya.
2. Secara rinci dibahas cara mengatur simbologi tunggal maupun berdasark
Metode pengikatan ke muka menentukan posisi titik dari dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta secara serentak menggunakan dua alat. Metode pengikatan ke belakang menentukan posisi titik terhadap dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta dari titik yang akan ditentukan posisinya menggunakan satu alat. Kedua metode melibatkan perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak
Dokumen ini membahas tentang layout peta di ArcGIS 10.0. Ia menjelaskan pengertian SIG dan layout peta, serta langkah-langkah membuat layout peta di ArcGIS 10.0 meliputi penambahan unsur-unsur peta seperti grid, legenda, orientasi, dan mengedit hasil akhir layout.
Data raster adalah data dalam bentuk gambar yang terdiri dari pixel seperti foto. Data raster dapat diubah simbologinya dengan merubah jenis render menjadi warna tunggal atau skala abu-abu untuk mengubah tampilan peta.
Tutorial Penggunaan Aplikasi ArcView 3.3 untuk Pengolahan Data KesehatanFaza Talnover
Dokumen ini memberikan panduan operasional aplikasi ArcView 3.3 untuk mengelola data spasial dan membuat peta. Terdiri dari pengantar GIS dan ArcView serta langkah-langkah instalasi, memuat data, mengedit data dan legenda, mengedit tata letak peta, menyimpan hasil dan mencetaknya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara membuat peta sederhana dan layout di ArcGIS, mulai dari penyiapan proyek peta, pengaturan sistem koordinat, penambahan dan pengaturan data, simbologi, label, hingga unsur-unsur peta seperti judul, skala, legenda, dan sebagainya.
2. Secara rinci dibahas cara mengatur simbologi tunggal maupun berdasark
Metode pengikatan ke muka menentukan posisi titik dari dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta secara serentak menggunakan dua alat. Metode pengikatan ke belakang menentukan posisi titik terhadap dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta dari titik yang akan ditentukan posisinya menggunakan satu alat. Kedua metode melibatkan perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak
Dokumen ini membahas tentang layout peta di ArcGIS 10.0. Ia menjelaskan pengertian SIG dan layout peta, serta langkah-langkah membuat layout peta di ArcGIS 10.0 meliputi penambahan unsur-unsur peta seperti grid, legenda, orientasi, dan mengedit hasil akhir layout.
Data raster adalah data dalam bentuk gambar yang terdiri dari pixel seperti foto. Data raster dapat diubah simbologinya dengan merubah jenis render menjadi warna tunggal atau skala abu-abu untuk mengubah tampilan peta.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang Mengenal ER Mapper 5.5, yang mencakup:
1) Cara memulai dan mengenal elemen dasar ER Mapper 5.5 seperti menu bar, toolbar, dan fungsi-fungsinya
2) Format data yang didukung oleh ER Mapper 5.5 seperti raster, vektor, dan algoritma
3) Cara impor, ekspor, merge, dan crop data
4) Penjelasan singkat tentang algoritma dan statistik yang tersedia di ER Mapper 5.5
Geodesi adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dan pemetaan Bumi beserta medan gravitasinya di ruang tiga dimensi yang berubah secara dinamis. Ilmu ini juga mempelajari bentuk dan ukuran Bumi, planet, dan satelit natural atau buatan serta perubahan-perubahannya dengan menentukan posisi dan kecepatan titik-titik atau objek di permukaan Bumi atau orbitnya dengan sistem referensi tertentu menggunakan pengukuran
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSally Indah N
Dokumen tersebut membahas analisis permukaan menggunakan ArcGIS untuk mempelajari bentuk permukaan bumi Kabupaten Bandung. Data elevasi DEM diolah menjadi peta kontur, kemiringan lereng, arah lereng, dan iluminasi permukaan untuk memperoleh informasi pola permukaan yang bermanfaat untuk perencanaan wilayah.
1. Peta adalah representasi dua dimensi dari ruang tiga dimensi yang memberikan informasi tentang lokasi, bentuk permukaan bumi, dan potensi suatu daerah.
2. Terdapat berbagai jenis peta berdasarkan isi, bentuk, dan skala. Peta dapat berisi informasi umum maupun khusus tentang suatu daerah.
3. Unsur-unsur peta meliputi judul, legenda, skala, dan simbol yang memberikan petunjuk membaca dan memahami inform
Laporan ini membahas georeferencing dalam sistem informasi geografi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian SIG dan georeferencing serta langkah-langkah praktik georeferencing dengan membuat titik koordinat, mengimpor ke Google Earth, mengedit titik di ArcMap, dan menyimpan hasilnya. Laporan ini bertujuan untuk mempraktekkan georeferencing dalam memetakan data spasial.
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikSally Indah N
Laporan ini membahas pengolahan data citra Landsat menggunakan perangkat lunak ERMapper untuk mengetahui kondisi permukaan bumi. Tahapan pengolahan datanya meliputi penggabungan beberapa band citra, koreksi geometrik dan radiometrik untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kualitas citra, serta pembentukan komposit band untuk memperoleh informasi yang lebih baik.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi geografis dan analisis spasial, termasuk definisi SIG, jenis-jenis analisis spasial seperti jarak, luas, keliling, dan hubungan antar unsur spasial, serta contoh aplikasi analisis spasial seperti buffer dan overlay.
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang simbologi pada peta digital menggunakan QGIS. Terdiri dari penjelasan mengenai simbologi poligon, titik, dan garis serta langkah-langkah untuk mengubah warna, bentuk, dan urutan simbol pada berbagai objek peta seperti kecamatan, titik penting, dan jenis jalan.
Dokumen ini menjelaskan cara memproyeksikan peta dengan Global Mapper. Langkah-langkahnya adalah mengunduh dan menginstal Global Mapper, membuka data peta, menentukan titik kontrol darat untuk mengatur proyeksi, dan mengekspor hasil proyeksi ke format yang dapat digunakan untuk pengolahan selanjutnya.
1. Penulis membuat dua peta yaitu peta land capability dan land suitability di Kelurahan Karanganyar, Kota Semarang.
2. Peta land capability menunjukkan wilayah tersebut sebagai kawasan budidaya dengan skor total di bawah 125.
3. Peta land suitability juga menunjukkan wilayah tersebut sesuai untuk budi daya dengan skor bervariasi antara 60-100.
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisSally Indah N
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas analisis jaringan (network analysis) menggunakan ArcGIS untuk menentukan rute transportasi optimal, wilayah layanan fasilitas, dan matriks biaya antara titik asal dan tujuan berdasarkan contoh kantor pos di Kota Semarang. Langkah-langkah yang dijelaskan mencakup pembuatan dataset jaringan, analisis rute, fasilitas terdekat, wilayah layanan
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi tentang objek, wilayah atau fenomena tanpa kontak langsung menggunakan alat. Dokumen ini menjelaskan prinsip dasar penginderaan jauh termasuk spektrum elektromagnetik, interaksi gelombang dengan atmosfer dan target, sumber energi, dan jenis sensor. Metode interpretasi visual dan klasifikasi citra dijital juga diuraikan.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum yang membahas proses koreksi geometrik pada citra satelit Landsat. Laporan tersebut memuat penjelasan tentang dasar teori koreksi geometrik citra satelit dan tahapan praktikum yang dilakukan untuk merektifikasi citra satelit Landsat.
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
Dokumen tersebut membahas tentang fotogrametri dan penginderaan jauh, termasuk konsep dasar fotogrametri, jenis foto udara berdasarkan sudut pengambilan, bagian-bagian foto udara seperti tanda fiducial dan tanda tepi, serta penentuan skala foto udara. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang metode pemetaan menggunakan foto udara dan interpretasi geometri untuk menghasilkan peta.
a procedure to test coverage or network and trace fault in GSM system.
to check signal quality and level we do drive test and basis of there data we analyse network problem and resolve it.
TEMS tools are used at various stages of radio network design, rollout, operation and improvement. During the design and rollout phase, TEMS is used for network integration testing, initial tuning, and GPRS performance verification. In the operation and improvement phase, it is used for traditional optimization and network feature optimization. TEMS allows measurement of key performance indicators, analysis of issues like low signal strength, interference, handover problems and call setup failures. It helps identify root causes and evaluate potential solutions.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang Mengenal ER Mapper 5.5, yang mencakup:
1) Cara memulai dan mengenal elemen dasar ER Mapper 5.5 seperti menu bar, toolbar, dan fungsi-fungsinya
2) Format data yang didukung oleh ER Mapper 5.5 seperti raster, vektor, dan algoritma
3) Cara impor, ekspor, merge, dan crop data
4) Penjelasan singkat tentang algoritma dan statistik yang tersedia di ER Mapper 5.5
Geodesi adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dan pemetaan Bumi beserta medan gravitasinya di ruang tiga dimensi yang berubah secara dinamis. Ilmu ini juga mempelajari bentuk dan ukuran Bumi, planet, dan satelit natural atau buatan serta perubahan-perubahannya dengan menentukan posisi dan kecepatan titik-titik atau objek di permukaan Bumi atau orbitnya dengan sistem referensi tertentu menggunakan pengukuran
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSally Indah N
Dokumen tersebut membahas analisis permukaan menggunakan ArcGIS untuk mempelajari bentuk permukaan bumi Kabupaten Bandung. Data elevasi DEM diolah menjadi peta kontur, kemiringan lereng, arah lereng, dan iluminasi permukaan untuk memperoleh informasi pola permukaan yang bermanfaat untuk perencanaan wilayah.
1. Peta adalah representasi dua dimensi dari ruang tiga dimensi yang memberikan informasi tentang lokasi, bentuk permukaan bumi, dan potensi suatu daerah.
2. Terdapat berbagai jenis peta berdasarkan isi, bentuk, dan skala. Peta dapat berisi informasi umum maupun khusus tentang suatu daerah.
3. Unsur-unsur peta meliputi judul, legenda, skala, dan simbol yang memberikan petunjuk membaca dan memahami inform
Laporan ini membahas georeferencing dalam sistem informasi geografi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian SIG dan georeferencing serta langkah-langkah praktik georeferencing dengan membuat titik koordinat, mengimpor ke Google Earth, mengedit titik di ArcMap, dan menyimpan hasilnya. Laporan ini bertujuan untuk mempraktekkan georeferencing dalam memetakan data spasial.
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikSally Indah N
Laporan ini membahas pengolahan data citra Landsat menggunakan perangkat lunak ERMapper untuk mengetahui kondisi permukaan bumi. Tahapan pengolahan datanya meliputi penggabungan beberapa band citra, koreksi geometrik dan radiometrik untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kualitas citra, serta pembentukan komposit band untuk memperoleh informasi yang lebih baik.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi geografis dan analisis spasial, termasuk definisi SIG, jenis-jenis analisis spasial seperti jarak, luas, keliling, dan hubungan antar unsur spasial, serta contoh aplikasi analisis spasial seperti buffer dan overlay.
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang simbologi pada peta digital menggunakan QGIS. Terdiri dari penjelasan mengenai simbologi poligon, titik, dan garis serta langkah-langkah untuk mengubah warna, bentuk, dan urutan simbol pada berbagai objek peta seperti kecamatan, titik penting, dan jenis jalan.
Dokumen ini menjelaskan cara memproyeksikan peta dengan Global Mapper. Langkah-langkahnya adalah mengunduh dan menginstal Global Mapper, membuka data peta, menentukan titik kontrol darat untuk mengatur proyeksi, dan mengekspor hasil proyeksi ke format yang dapat digunakan untuk pengolahan selanjutnya.
1. Penulis membuat dua peta yaitu peta land capability dan land suitability di Kelurahan Karanganyar, Kota Semarang.
2. Peta land capability menunjukkan wilayah tersebut sebagai kawasan budidaya dengan skor total di bawah 125.
3. Peta land suitability juga menunjukkan wilayah tersebut sesuai untuk budi daya dengan skor bervariasi antara 60-100.
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisSally Indah N
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas analisis jaringan (network analysis) menggunakan ArcGIS untuk menentukan rute transportasi optimal, wilayah layanan fasilitas, dan matriks biaya antara titik asal dan tujuan berdasarkan contoh kantor pos di Kota Semarang. Langkah-langkah yang dijelaskan mencakup pembuatan dataset jaringan, analisis rute, fasilitas terdekat, wilayah layanan
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi tentang objek, wilayah atau fenomena tanpa kontak langsung menggunakan alat. Dokumen ini menjelaskan prinsip dasar penginderaan jauh termasuk spektrum elektromagnetik, interaksi gelombang dengan atmosfer dan target, sumber energi, dan jenis sensor. Metode interpretasi visual dan klasifikasi citra dijital juga diuraikan.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum yang membahas proses koreksi geometrik pada citra satelit Landsat. Laporan tersebut memuat penjelasan tentang dasar teori koreksi geometrik citra satelit dan tahapan praktikum yang dilakukan untuk merektifikasi citra satelit Landsat.
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
Dokumen tersebut membahas tentang fotogrametri dan penginderaan jauh, termasuk konsep dasar fotogrametri, jenis foto udara berdasarkan sudut pengambilan, bagian-bagian foto udara seperti tanda fiducial dan tanda tepi, serta penentuan skala foto udara. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang metode pemetaan menggunakan foto udara dan interpretasi geometri untuk menghasilkan peta.
a procedure to test coverage or network and trace fault in GSM system.
to check signal quality and level we do drive test and basis of there data we analyse network problem and resolve it.
TEMS tools are used at various stages of radio network design, rollout, operation and improvement. During the design and rollout phase, TEMS is used for network integration testing, initial tuning, and GPRS performance verification. In the operation and improvement phase, it is used for traditional optimization and network feature optimization. TEMS allows measurement of key performance indicators, analysis of issues like low signal strength, interference, handover problems and call setup failures. It helps identify root causes and evaluate potential solutions.
Export to map info table file with temsroy bawafih
Dokumen ini menjelaskan cara untuk mengekspor file log (.log) hasil drive test ke format file tabel MapInfo (.tab) menggunakan perangkat lunak TEMS Investigation. Langkah-langkahnya meliputi memilih format keluaran MapInfo Tab, memuat konfigurasi file .mex, memilih MS tertentu, mengekspor event tertentu, menentukan lokasi penyimpanan, dan menjalankan proses ekspor. File .tab yang dihasilkan dapat digunakan untuk memetakan
This document provides steps for making GSM drive test reports and post processing, including:
1. Required tools like TEMS software, MapInfo, and exports of log files from drive test logs.
2. Steps for making exports of parameters from log files, making plots on maps in MapInfo, and generating reports for key performance indicators and graphs of parameters.
3. Detailed procedures and screenshots for each step, such as selecting parameters for export, making site tabs, importing exports to MapInfo, setting ranges and legends for plots, and using the report generator for KPIs and graphs.
Dokumen ini memberikan hasil analisis drive test jaringan 3G dengan menampilkan plot nilai RSCP dan EcNo di software MapInfo dan Excel. Plotting nilai RSCP menunjukkan kekuatan sinyal yang diterima MS dengan warna hijau menandakan coverage yang baik. Plotting EcNo menunjukkan perbandingan antara kekuatan sinyal dan derau, di mana nilai yang besar menunjukkan kualitas sinyal yang buruk. Dokumen ini juga menjelaskan masalah pilot pollution yang disebabkan oleh overlap coverage ant
This document describes how to create maps using DMGIS software. It includes steps for georeferencing, digitization, data joining, thematic mapping and map layout. The key steps are:
1. Georeferencing involves registering a base map using control points and assigning a projection.
2. Digitization allows creating vector layers by tracing boundaries and polygons.
3. Data joining combines external databases with GIS data using common attributes.
4. Thematic mapping styles data to show patterns and relationships through techniques like choropleth, dot density and diagrams.
5. Map layout arranges finished maps, legends and titles within a printable page frame.
The document discusses Inter-Radio Access Technology (IRAT) handover and cell change, which allows the transition of 3G voice and data services between WCDMA and GSM networks to maintain connections and prevent dropped calls. It describes the IRAT handover evaluation process based on UE measurement reports and covers topics like coverage monitoring, event reporting, parameters, handover sequences, cell change procedures, and directed retry to offload traffic between networks.
This document outlines the process of cellular network planning and optimization. It discusses collecting radio network data through drive testing, analyzing network performance, and proposing solutions to issues or meet key performance indicators. The objectives of optimization are finding and correcting problems, meeting contract quality criteria, and iterative improvement of overall network quality without degrading other areas. Methodologies proposed include problem analysis, drive testing, simulation, and exporting data to map software to identify solutions.
The document discusses key performance indicators (KPIs) for cellular networks and provides relationships between network components and their capacities. It also analyzes reasons for call blocking, dropping, and failures during call setup and solutions to address them, including parameter tuning, hardware checks, interference mitigation, and useful reports.
On completion of the module one should be clear about the parameters required during drive test what does it mean and how much it is important.
Parameters regarding in windows like :
a) Current Channel
b) Radio parameters
c) Serving + Neighbors
Time: It is system time of computer.
Cell name: It displays the name of the sector which is serving according to the cellfile that is loaded in TEMS.
CGI : It stands for the Cell Global Identity which is unique for every sector of the site. It consists of MCC,MNC,LAC,CI.
Cell GPRS Support: Tells sector is having GPRS or not. Values are Yes or No .
Band : It tells in which Freq. Band mobile is operating e.g. GSM 900/ 1800.
BCCH ARFCN: It tells by which BCCH is the mobile station getting served.
TCH ARFCN: On which Traffic Freq. call is going on.
BSIC (Base Station Identity Code) : It is combination of Network Color Code (NCC) (0 – 7) & Base Station Color Code (BCC) (0 – 7). e.g. 62. It is decoded by mobile on every Sync. Channel Message.
Mode: It is shows in which state is mobile operating, Idle, Dedicated & Packet.
Time slot: On which time slot of current TCH call is going on. Viz. time slot no. of TRX.
Drive tests are performed to continuously monitor and optimize network performance. Key parameters measured include RxLevel, RxQuality, Frame Erasure Rate, Bit Error Rate, Carrier to Interferer ratio, and Speech Quality Index for GSM networks. For CDMA networks, parameters like RxLevel, TxPower, Carrier Energy to Interference, Carrier to Interferer ratio, and Signal to Noise Ratio are measured. Maintaining these parameters within normal ranges helps ensure quality of service and identify issues needing attention.
1. Dokumen tersebut merupakan pengenalan singkat tentang MapInfo Profesional, perangkat lunak sistem informasi geografis yang mudah digunakan untuk aplikasi pemetaan.
2. MapInfo mampu mengakses dan mengelola database, melakukan geocoding, editing dan pembuatan peta, visualisasi data, analisis, serta otomasi menuju aplikasi lain.
3. Secara garis besar dibahas komponen utama MapInfo seperti menu, toolbar, status bar, serta penj
Tutorial CorelDraw memberikan panduan dasar mengenai aplikasi CorelDraw untuk mengolah grafik vektor dan bitmap. Termasuk cara memasuki aplikasi, penjelasan elemen antarmuka, fungsi menu dan shortcut keys, serta contoh pembuatan desain majalah dengan efek envelope.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang viewport dalam program 3D Studio Max. Viewport adalah ruang kerja tempat pengguna dapat melakukan proses pembuatan animasi 3D. Viewport aktif dapat diaktifkan dengan mengkliknya. Sudut pandang dan tata letak viewport dapat diatur. Toolbar utama berisi perintah seperti undo, redo, transformasi objek, duplikasi objek. Berbagai objek standar seperti kubus, bola, tabung dapat dibuat.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan aplikasi Geogebra dalam pembelajaran, meliputi instalasi dan pengenalan Geogebra, membuat gambar dasar, kostumisasi objek, membuat konstruksi geometri, dan menggambar grafik persamaan serta fungsi menggunakan Geogebra.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang viewport dalam program 3D Studio Max. Viewport adalah ruang kerja atau layar kerja tempat melakukan proses pembuatan animasi. Viewport aktif dikelilingi garis batas berwarna kuning. Mengatur sudut pandang dan tampilan layout viewport serta menggunakan toolbar untuk melakukan transformasi, duplikasi, dan pembuatan objek standar."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang viewport, toolbar utama, dan objek standar dalam program 3D Studio Max. Dijelaskan cara mengatur sudut pandang viewport, mengubah layout, dan memilih objek menggunakan toolbar."
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Mengaplikasikan Desain Grafis membahas tentang pengenalan desain grafis dan aplikasi CorelDraw. Dokumen ini menjelaskan perbedaan bitmap dan vektor, menu dan ikon CorelDraw, serta cara mengubah objek seperti membuat garis, bentuk, dan menggabungkan teks dengan objek.
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang dasar-dasar Flash MX untuk membuat animasi interaktif dan non-interaktif. Dokumen ini membahas tentang cara membuka program Flash MX, mengatur ukuran stage, menggambar bentuk sederhana, menyimpan dan membuka file, serta mengedit objek seperti memodifikasi bentuk, mengubah atribut, dan mentransformasi objek.
Antarmuka Inkscape terdiri dari 9 bagian utama yaitu menu, commands bar, snap controls, rulers dan grids, tool controls bar, toolbox, canvas, color palette dan status bar. Setiap bagian memiliki fungsi khusus dalam membuat dan mengedit objek vektor.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan interface dan viewport di Blender, termasuk penjelasan tentang berbagai shortcut keys dan fungsi-fungsinya.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara membuat dan mengedit objek dasar seperti mesh di Blender, termasuk penggunaan mode edit, modifier, dan operasi boolean.
3. Pembahasan juga mencakup pengaturan pencahayaan, kamera, material dan
Adobe Photoshop merupakan perangkat lunak untuk membuat, menyunting, dan memanipulasi gambar serta memberikan efek pada tampilan. Program ini menyediakan berbagai alat dan palet untuk mengedit gambar seperti alat untuk membuat teks, memotong area, memberikan efek bayangan, dan lainnya. Tutorial dasarnya meliputi cara membuat teks, menghilangkan latar belakang, serta memberikan efek pada bentuk dengan menggunakan layer style
10 tips dan trik cepat mengoperasikan photoshopHijau Pro
Ringkasan dari 10 tips dan trik cepat mengoperasikan Photoshop adalah:
1. Menggunakan fitur Auto Select dan Show Transform Controls untuk memilih dan mengubah objek dengan mudah.
2. Mengaktifkan seleksi dari layer dengan menekan Ctrl sambil mengklik thumbnail layer.
3. Menyimpan styles layer untuk digunakan pada layer lain dengan mengklik New Styles.
Dokumen tersebut memberikan panduan latihan mengenai penggunaan alat seleksi dan layer pada Photoshop. Terdapat beberapa langkah utama yaitu menghilangkan background gambar menggunakan alat seleksi, menyusun objek pada layer, dan menambahkan efek seperti blur serta shadow pada layer.
Corel Draw dapat diaktifkan dengan empat langkah: (1) double klik icon di desktop, (2) buka folder program file, (3) double klik file eksekusi, (4) atau klik start lalu buka explorer. Lembar kerja terdiri atas toolbar, property bar, docker, status bar, dan palette warna.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. TUTORIAL MAP INFO
2009
Daniel Jefri Hasudungan
11051311
Geologi Terapan A
2. DAFTAR ISI
BAGIAN
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
MEMULAI MAPINFO ……………………………………………….
MENGENAL KOMPONEN UTAMA MAPINFO ………………….
MEMULAI INPUT DATA ………………….………………….……
EDITING PETA ………………….………………….………………
OPERASI DALAM MAPINFO ………………….…………………..
MEMPERSIAPKAN TAMPILAN PETA (LAYOUT) ……………
2
2
11
15
18
22
3. PENGENALAN MAP INFO
MapInfo Profesional merupakan sebauh perangkat lunak yang didesain untuk aplikasi di
bidang pemetaan (mapping). MapInfo banyak diminati oleh pengguna GIS karena mempunyai
karakteristik yang menarik, yaitu mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang
interaktif dan menarik, user friendly, dan dapat di costumized menggunakan bahasa skrip yang
dimiliki. MapInfo Profesional juga menyertakan beberapa sarana yang dapat anda gunakan,
diantaranya :
Local dan Remote Akses Data : dapat mengakses dan mengelola database yang bertuliskan
dalam format selain MapInfo.
Geocoding : dapat melakukan eocoding terhadap alamat jalan, kode pos, dan fitur lainnya.
Editing dan Creating Map : melakukan proses digitasi peta vector, megedit hasil digitasi
dan menampilkan data raster citra.
Visualisasi Data : memanipulasi tampilan hingga lebih menarik dan sesuai dengan
keinginan pengguna dengan menyediakan fungsi Zoom in, zoom out, zoom extend, shading
dan tampilan grafik.
Kemampuan Analisa : mendapatkan informasi dari objek yang dipilih, membuat zone
buffer suatu objek, memungkinkan operasi overlay polygon, penggunaan operator-operator
query database relasional, penggunaan fungsi-fungsi statistic, manajemen database, dan
kemampuan analisa lainnya.
Otomasi OLE : memungkinkan untuk mendapatkan output MapInfo kedalam aplikasi lain
dan kemampuan mengaktifkan MapInfo dari aplikasi lainnya.
Koneksi ke Internet : aplikasi yang dibuat dengan MapInfo pada saat ini telah dapat
ditampilkan dan diakses melalui jarigan Internet.
4. 1.
MEMULAI MAPINFO
MapInfo dapat mulai dijalankan dari Start Menu, kemudian pilih MapInfo Professional;
atau dari folder Program, kemudian pilih MapInfo Professional; atau dapat pula dimulai dengan
memilih shortcut MapInfo Professional pada tampilan Desktop.
2.
MENGENAL KOMPONEN UTAMA MAPINFO
Menu Bar
Menu ini berisi perintah-perintah yang dapat digunakan saat anda bekerja pada MapInfo.
Secara default, menu bar ini memiliki pilihan File, Edit, Tool, Objects, Query, Table, Option,
Map, Window, dan Help.
Status Bar
Status bar berada di bagian bawah tampilan window, dan teragi menjadi tiga bagian. Bagian
paling kiri menunjukkan Zoom (perbesaran), Map Scale (skala peta) dan Cursor Location
(koordinat lokasi kursor). Bagian tengah menunjukkan Editing (table file yang sedang diedit),
Editing None menunjukkan tidak ada layer yang diedit, sehingga file-file table yang telah
dibuka belum dapat diedit. Untuk melakukan editing, klik bagian Editing ini dan pilih layer
yang akan diedit. Bagian kanan menunjukkan Selecting (layer yang sedang dipilih).
Toolbar
Pada MapInfo Professional terdapat 3 kelompok toolbar, yaitu Main Toolbar, Standart
Toolbar dan Drawing Toolbar. Ketiganya ditunjukkan pada gambar berikut ini :
2
5. a. Main Toolbar
Select Button : untuk melakukan pemilihan objek yang
diinginkan. Caranya, klik tanda ini dan klikkan pada
objek yang dipilih, tekan Shift + klik objek bila objek
yang dipilih lebih dari satu. Perubahan pada tampilan
objek menunjukkan bahwa objek tersebut telah terpilih
atau terselect. Untuk membatalkan pilihan (unselect),
klik di mana saja selain pada objek.
Merquee Select Button : melakukan select pada objek
dalam bentuk persegi empat. Caranya, klik tanda ini
kemudian tekan di luar objek dan tarik hingga
membentuk persegi empat, maka objek yang berada
dalam persegi empat tersebut akan terselect.
Radius Select Button : untuk melakukan select objek
dalam bentuk radius yang diukur dari titik memulainya.
Caranya, klik tanda ini kemudian tekan dan tarik hingga
membentuk lingkaran, maka objek yang berada dalam
lingkaran tersebut akan terselect
Polygon Select : untuk memilih objek dalam liputan
polygon yang diinginkan. Caranya, klik tanda ini
kemudian bentuklah poligon sesuai dengan cakupan
objek-objek yang akan dipilih, maka objek yang berada
dalam poligon akan terselect
Unselect Button : untuk melakukan unselect terhadap semua yang telah dipilih.
Tanda ini akan berwarna merah apabila ada objek yang terselect. Untuk
membatalkan pilihan (unselect) terhadap semua objek yang terselect, klik tanda ini.
3
6. Boundary Select Button : menemukan dan memilih objek dalam suatu wilayah.
Caranya, klik tanda ini dan klikkan pada suatu daerah di dekat objek hingga objek
yang dimaksud terpilih.
Invert Selection : untuk melakukan pembalikan pilihan atau select terhadap objek
yang tidak termasuk dalam select sebelumya. Misalnya terdapat 5 objek dan telah
dipilih 3 diantaranya, bila tanda ini diklik maka pilihan akan berbalik pada 2 objek
lain yang tidak terpilih sebelumnya.
Zoom In Button : untuk memperbesar tampilan objek pada peta. Caranya, klik tanda
ini kemudian tekan pada tampilan yang akan diperbesar, tarik hingga membentuk
persegi empat. Semakin kecil persegi empat yang terbentuk maka perbesaran
tampilan akan semakin maksimal.
Zoom Out Button : untuk memperkecil tampilan objek. Caranya seperti pada Zoom
in Button, tetapi hasilnya akan berlaku sebaliknya, yaitu tampilan akan menjadi
lebih kecil.
Grabber Button : untuk menggeser tampilan peta. Caranya, klik tanda kemudian
tekan pada objek dan geserlah tampilan objek tersebut sesuai dengan kebutuhan.
4
7. Change View Button : untuk merubah ukuran tampilan menjadi ukuran tertentu yang
dinyatakan dalam skala. Caranya, klik tanda ini dan isikan kriteria ukuran tampilan
baik Zoom (perbesaran), Map Scale (skala peta) atau koordinat pusat tampilan.
Info Button : untuk mengetahui informasi atribut pada objek yang dipilih. Caranya,
klik tanda ini dan klikkan pada objek, maka keterangan-keterangan atau atribut
objek tersebut akan ditunjukkan melalui Info Tool.
Labels Button : untuk memberikan label objek pada peta. Caranya, klik objek pada
peta dengan
, maka teks label objek akan ditempatkan dekat dengan objek
tersebut.
Drag Map Window Button : untuk melakukan drag dan drop Map Window secara
langsung dari MapInfo ke aplikasi lainnya. Caranya, klik tanda ini, kemudian tekan
dan seret Map Window ke aplikasi lainnya, seperti Microsoft Word, kemudian
lepaskan pada aplikasi tersebut. Maka seluruh tampilan pada MapInfo akan
ditampilkan sama persis pada aplikasi lain tersebut.
Ruller Button : untuk menunjukkan jarak antara dua titik pada peta. Caranya, klik
tanda ini kemudian klik pada titik awal, arahkan dan klik pada titik akhir, maka
jarak kedua titik tersebut dapat diketahui.
5
8. Show/Hide Statistics Button : untuk menampilkan statistic objek pada suatu layer.
Caranya, select objek pada layer aktif dan klik tanda ini, maka statistic objek-objek
tersebut ditunjukkan seperti contoh berikut ini :
Layer Control Button : untuk mengatur layer dan tampilan peta. Layer Contral berisi
daftar layer-layer yang telah dibuka. Pada window ini terdapat 4 simbol, yaitu
Visibel, Editable, Selectable dan Label. Selain itu juga terdapat beberapa option
pengaturan urutan susunan layer (Reorder), tampilan (Display), Label dan Thematic.
Agar lebih jelas, lihatlah gambar berikut ini dan bacalah keterangan di bawahnya.
a.
Visible
: secara default setiap layer adalah Visible (tampak). Untuk
membuat layer menjadi tidak tampak pada layar (invisible) lakukan
uncheck pada Visible Box.
b.
c.
Editable : secara default setiap layer adalah tidak Editable. Untuk
melakukan modifikasi atau pengubahan atau pembenahan pada suatu
layer (misalnya menghapus, mengubah bentuk, menggeser), lakukan
check Editable Box.
Selectable : secara default setiap layer adalah selectable. Maksudnya,
kita dapat melakukan
layer lain. Lakukan
pilihan (select) terhadap suatu objek pada
uncheck pada Selectable Box agar objek pada
layer lain tidak terselect.
6
9. d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Label : untuk memberikan label secara otomatis pada objek untuk
layer tertentu maka berikan tanda check pada Label Box.
Cosmetic Layer : merupakan layer tambahan yang tidak mempunyai
data base untuk objek yang kita gambar. Untuk menyimpan gambar
objek pada Cosmetic Layer maka klik menu Map Save Cosmetic
Object.
Add Layers : untuk menambahkan layer yang telah dibuka pada
window Layer Control tersebut.
Remove Layers : untuk menghilangkan layer dari window Layer
Control tersebut, tetapi tidak menutup table layer tersebut sehingga
sewaktu-waktu dapat ditambahkan kembali.
Up Reorder : untuk menaikkan posisi suatu layer sehingga dapat
berada di atas posisi semula.
Down Reorder : untuk menurunkan posisi suatu layer sehingga dapat
berada di bawah posisi semula.
Display : untuk mengatur tampilan objek-objek pada suatu layer tanpa
mengubah tampilan aslinya, sehingga tidak merusak spesifikasi data
asli. Tampilan pada Display ini bersifat sementara, jika ingin mengedit
tampilan asli maka lakukan uncheck Display Mode.
7
10. k.
Label : untuk mengatur tapilan label objek pada suatu layer, baik
posisi, jenis label, warna, dll. Setelah kriteria label diatur, barulah
lakukan
check pada Label Colom dibawah tanda
.
b. Standart Toolbar
New Table Button : untuk membuat table atau layer baru. Klik tanda ini maka akan
muncul window New Table dengan tiga pilihan table baru, yaitu Open New Browser
(table ditempatkan pada window browser baru), Open New Mapper (table
ditempatkan pada window pemetaan yang baru), dan Add to Current Mapper (table
ditambahkan pada window pemetaan yang sedang digunakan). Pilih salah satu atau
ketiganya, klik Create, maka akan muncul window New Table Structure. Langkah-langkah
untuk membuat table baru akan dijelaskan pada bab berikunya.
8
11. Open : untuk membuka file dalam bentuk table, workspace, atau data dalam format
MapInfo yang lain.
Save Table : untuk menyimpan file dalam bentuk table. Tanda ini akan aktif jika
terdapat file yang belum disimpan.
Print Window : untuk mencetak hasil pekerjaan dalam MapInfo.
New Mapper : untuk menampilkan sebuah table file dalam sebuah peta.
New Browser : untuk menampilkan dan mengolah data dalam format tabel.
New Grapher : untuk menampilkan table file dalam sebuah grafik. Klik tanda ini
maka akan muncul window Create Graph untuk membuat grafik baru. Terdapat
beberapa pilihan grafik pada window ini, untuk membuat grafik baru ikuti langkah-langkah
yang ada pada window tersebut.
New Layout : untuk mengatur tampilan sebelum dicetak. Langkah-langkah untuk
membuat layout baru akan dijelaskan pada bab berikutnya.
9
12. c. Drawing Toolbar
Symbol Button : untuk membuat symbol titik pada layer yang diedit atau pada
layout peta. Caranya, klik tanda ini kemudian klikkan pada layer peta atau window
layout dengan posisi yang diinginkan.
Line Button : untuk menggambar objek garis pada layer yang diedit atau pada layout
peta. Caranya, klik tanda ini kemudian klik, tahan dan tarik hingga membentuk
garis pada layer peta atau window layout dengan posisi yang diinginkan.
Polyline Button : untuk menggambar objek polyline pada layer yang diedit atau
layout peta. Caranya, klik tanda ini kemudian klik beberapa kali pada titik yang
berbeda hingga membentuk garis pada layer peta atau window layout, dengan
bentuk dan posisi yang diinginkan.
Arc Button : untuk membuat garis lengkungan pada peta editable atau pada layout.
Caranya klik tanda ini kemudian klik, tahan dan tarik hingga membentuk garis
lengkung pada layer peta atau window layout, dengan kelengkungan dan posisi
yang diinginkan.
Polygon Button : untuk membuat poligon atau area pada peta editable atau pada
layout. Caranya klik tanda ini kemudian klik beberapa kali pada titik yang berbeda
hingga membentuk poligon pada layer peta atau window layout, dengan bentuk dan
posisi yang diinginkan.
Ellipse Button : mempunyai fungsi yang sama seperti Polygon Button, tetapi
poligon yang terbentuk adalah lingkaran atau elips secara otomatis. Caranya, klik
tombol ini kemudian tekan dan tarik hingga membentuk poligon lingkaran/elips
pada layer peta atau window layout.
Rectangle Button : fungsi dan cara penggunaannya sama seperti Ellipse Button,
tetapi digunakan untuk membuat poligon berbentuk persegi secara otomatis.
Rounded Button : fungsi dan cara penggunaannya sama seperti Rectangle Button,
tetapi digunakan untuk membuat poligon yang hampir melingkar.
Text Button : untuk menambahkan teks pada layer editable atau pada layout.
Caranya klik tanda ini kemudian klik pada layer peta atau window layout dan
tulislah huruf-huruf yang dikehendaki.
10
13. Symbol Style : untuk mengganti atau memanipulasi symbol titik. Langkah-langkah
untuk melakukan manipulasi tampilan titik dijelaskan pada bab Editing Peta.
Line Style : untuk mengganti atau memanipulasi objek garis. Langkah-langkah
untuk melakukan manipulasi tampilan garis dijelaskan pada bab Editing Peta.
Region Style : untuk mengganti atau memanipulasi objek poligon. Langkah-langkah
untuk melakukan manipulasi tampilan poligon dijelaskan pada bab Editing Peta.
Text Style : untuk mengatur tampilan teks. Langkah-langkah untuk melakukan
manipulasi tampilan teks dijelaskan pada bab Editing Peta.
Reshape Button : untuk mengedit bentuk objek yaitu dengan menggeser atau
mengurangi node-node pada objek tersebut. Langkah-langkah untuk mengedit
bentuk objek dengan Reshape Button dijelaskan pada bab Editing Peta.
Add Node Button : untuk menambahkan node pada suatu objek. Langkah-langkah
untuk mengedit bentuk objek dengan Add Node dijelaskan pada bab Editing Peta.
3.
MEMULAI INPUT DATA
a. Menampilkan Peta Manuskrip (Peta Cetak)
Peta manuskrip adalah peta cetak dalam format digital yang akan dijadikan sebagai
panduan untuk melakukan digitasi objek-objek pada peta manuskrip tersebut. Untuk
menampilkan peta manuskrip dalam format MapInfo (table file), ikuti langkah-langkah
berikut ini :
Klik File Open. Setelah window Open muncul, carilah peta manuskrip pada direktori
penyimpanan. Kemudian pada File of Type pilihlah tipe format sesuai dengan dengan
format peta manuskrip yang akan didigitasi, dan klik Open.
Akan muncul tampilan window seperti gambar berikut :
Pilihan tombol Display digunakan untuk
menampilkan peta tanpa pemberian
koordinat pada peta tersebut. Pilih
tombol Register untuk memberikan
koordinat pada peta yang akan
didigitasi.
11
14. Akan muncul tampilan window seperti gambar berikut :
Register dilakukan dengan mengklik keempat ujung peta atau titik-titik yang diketahui
koordinatnya, dan mengisikan koordinat masing-masing titik tersebut. Ketepatan
penempatan koordinat dapat dilihat melalui besarnya Error, sehingga usahakan agar error
sekecil mungkin.
Klik tombol Projection untuk memilih sistem proyeksi yang akan digunakan.
Setelah peta manuskrip muncul pada layar MapInfo, maka proses input data atau digitasi
peta dapat dimulai. Masing-masing layer peta (missal : jalan, sungai, lahan, dll) disimpan
dalam file terpisah.
b. Membuat Table File Baru
Table file merupakan file dalam format MapInfo (.tab). Suatu peta terbuat dari
beberapa objek, seperti jalan, sungai, batas administrasi, utilitas, dll. yang disebut dengan
layer. Di dalam MapInfo, masing-masing layer tersebut disimpan dalam file secara terpisah
atau disebut Table File. Sebuah Table File mempunyai struktur file atau Table Structure,
yaitu komponen yang menunjukkan keterangan-keterangan objek pada file tersebut. Untuk
membuat table file baru, ikuti langkah-langkah berikut ini :
Mulailah dari menu File New Table, maka akan muncul tampilan window New Table
yang didalamnya terdapat beberapa pilihan tampilan table file seperti dijelaskan pada bab
sebelumnya. Agar lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini :
12
15. Tandai atau check
seluruh pilihan
pada tampilan ini, kemudian klik
tombol Create
Akan muncul tampilan window New Table Structure seperti gambar berikut :
Buatlah
keterangan
field
objek)
(kolom
dengan
menuliskan nama field, tipe,
dan lebar field sesuai dengan
jumlah karakter hurufnya.
Kemudian
Projection
klik
untuk
tombol
memilih
sistem proyeksi yang akan
digunakan.
Akan muncul tampilan window Choose Projection seperti gambar berikut :
Pilihlah sistem proyeksi peta
yang akan digunakan, pada
pilihan Category dan Category
Members untuk spesifikasinya.
Kemudian klik OK, maka kita
akan kembali ke tampilan
New Table Structure, klik
Create.
13
16. Akan muncul tampilan window Choose Projection seperti gambar berikut :
Pada
MapInfo
1
layer
disimpan dalam 1 file. Isi
File Name dengan nama
layer yang akan didigitasi,
simpan file tersebut pada
direktori yang dapat dipilih
pada Save In. Buatlah layer
lain dan simpan pada
direktori yang sama.
c. Memulai Digitasi Peta
Pekerjaan mendigitasi umumnya dilakukan dengan perangkat Digitizer yang
berbentuk meja dengan ukuran besar dan harganya sangat mahal. Penggunaannya pun relatif
sulit dan melelahkan. Akan tetapi MapInfo mampu menyajikan fasilitas untuk membantu
kemudahan dalam pekerjaan digitasi, yaitu dilakukan langsung pada layar monitor (on
screen).
Setelah meregister dan menampilkan peta manuskrip dalam format MapInfo (table
file), maka peta tersebut dapat langsung digunakan sebagai acuan dalam melakukan digitasi.
Seperti dijelaskan sebelumnya, setiap peta pasti mengandung beberapa unsur pemetaan,
seperti jalan, sungai, utilitas, dll. Masing-masing unsur tersebut didigit dan disimpan dalam
file secara terpisah. Gambar berikut menunjukkan proses digitasi layer jalan (berwarna
merah) diatas layer peta manuskrip.
14
17. 4.
EDITING PETA
Editing peta adalah suatu proses untuk memperbaiki kualitas peta hasil digitasi baik
visualisasi maupun data basenya. Untuk memulai proses editing peta, bukalah file peta
yang akan diedit melalui File Open Table. Kemudian aturlah file yang akan diedit dengan
klik Map Layer Control, beri tanda centang file yang akan diedit pada Editable Box.
Barulah proses editing peta dapat dilakukan. Beberapa proses Editing yang dapat dilakukan
adalah :
a. Editing Point (objek titik) : select objek titik dan klik tombol
Symbol Style, maka
akan muncul window Symbol Style. Pilihlah symbol titik yang dikehendaki baik
bentuk, ukuran, maupun warnanya. Klik OK, maka objek titik yang terselect telah
teredit.
b. Editing Line (objek garis) : select objek garis dan klik tombol
Line Style, maka
akan muncul window Line S tyle. Pilihlah symbol garis yang dikehendaki baik model,
warna, maupun ukurannya. Klik OK, maka objek garis yang terselect telah teredit.
c. Editing Poligon (objek area) : select objek poligon dan klik tombol
Region Style,
maka akan muncul window Region Style. Pilihlah symbol area yang dikehendaki baik
pola, warna, maupun ukurannya. Klik OK, maka objek area yang terselect telah teredit.
15
18. d. Editing Text (objek huruf) : select teks yang akan diedit dan klik tombol
Text Style
maka akan muncul window Text Style. Ubahlah huruf yang dikehendaki baik jenis,
ukuran, maupun warnanya. Klik OK, maka teks yang terselect telah teredit.
e. Editing Bentuk : klik objek yang akan diperbaiki, kemudian klik tombol
mulailah memperbaiki bentuk yaitu dengan menggeser node (titik). Tombol
dan
dapat
digunakan untuk menambah node (titik) pada objek apabila diperlukan.
f. Menggabungkan beberapa objek menjadi satu kesatuan : select objek yang akan
digabungkan, kemudian klik Objects Combine.
16
19. g. Menghaluskan kenampakan objek : select objek yang akan dihaluskan, kemudian klik
Objects Smooth.
h. Mengubah objek garis menjadi polygon : select objek yang akan diubah, kemudian klik
Objects Convert to Regions. Hanya bisa dilakukan pada beberapa garis yang telah
digabungkan (di combine).
i. Mengubah objek poligon menjadi garis : select objek yang akan diubah, kemudian klik
Objects Convert to Polylines.
j. Memotong objek dengan polygon : select objek dan jadikan sebagai target yang akan
dipotong dengan cara klik Objects Set Target. Buatlah polygon pemotongnya, select
poligon pemotong tersebut, kemudian klik Objects Split, maka objek akan terpotong
dengan poligon pemotong, dan poligon pemotong tersebut dapat dihapus lagi.
k. Menghapus objek yang ada diluar batas : select objek dan jadikan sebagai target yang
akan diedit dengan cara klik Objects Set Target. Buatlah polygon pembatas, select
17
20. poligon pembatas tersebut, kemudian klik Objects Erase Outside, maka objek yang
berada di luar batas poligon akan terhapus.
l. Menghapus objek yang ada di dalam batas : select objek dan jadikan sebagai target
yang akan diedit dengan cara klik Objects Set Target. Buatlah polygon pembatas,
select poligon pembatas tersebut, kemudian klik Objects Erase, maka objek yang
berada di dalam batas poligon akan terhapus.
5.
OPERASI DALAM MAPINFO
a. Query
Query merupakan perintah yang digunakan untuk menemukan informasi dan lokasi
dengan mudah. Kita dapat dengan mudah menampilakan data yang diinginkan tanpa harus
membuka semua data yang ada pada peta. Sebelum memulai perintah query, bukalah file
peta dari menu File Open Table, kemudian klik Map Layer Control untuk mengatur
editing layernya.
Perintah Query dapat dijalankan dengan klik Query Select, maka akan muncul window
seperti berikut ini :
18
21. Pilih Table yang akan diseleksi misalnya Titik, kemudian isi kolom that S atisfy dengan
perintah ekspresi, misalnya ID = 10, ini menunjukkan bahwa anda akan mencari objek
dengan ID = 10 dari layer Titik dengan menggunakan perintah Query. Kemudian klik
tombol Assist untuk membantu dalam menuliskan perintah Ekspresi. Akan muncul
window Expression seperti berikut :
Klik Verify untuk mngecek apakan syntax ekspresi sudah benar atau belum. Setelah itu
klik OK. Hasil dari Query ini dapat dilihat dari window mapper peta layer Titik yang
menunjukkan objek terselect dengan ID = 10, dan juga pada window Browser Result
yang menunjukkan objek-objek terselect dalam bentuk tabel, seperti gambar berikut ini :
b. Thematic
Thematic digunakan untuk melihat pola dan trend dari data yang kita miliki. Dengan
Thematic memudahkan untuk dilakukan analisa data yaitu dengan menampilkan data tersebut
dalam bentuk grafik. Tipe-tipe yang termasuk dalam Thematic Map adalah :
Ranges : setiap warna memiliki range nilai numeric.
Bar Charts : grafik batang yang ditempatkan pada setiap objek.
19
22. Pie Chart : grafik pie yang ditempatka pada setiap objek.
Graduated Symbol : symbol dalam ukuran yang berbeda dan digunakan untuk
mewakili besarnya suatu data. Symbol yang besar mewakili nilai yang besar
dan symbol yang kecil mewakili nilai yang kecil.
Dot Density : dot (titik) yang ditempatkan pada boundary map sehingga total
dari jumlah dot tersebut mewakili nilai data suatu wilayah.
Individual : setiap nilai yang unik diberikan warna dan symbol tersendiri.
Grid : permukaan suatu thematic menyisipkan data pada daerah tersebut.
Thematic template terdiri atas thematic map setting seperti memilih warna, range
methode dan legend setting. Template tersebut harus dipilih setiap waktu ketika thematic
map di create. Untuk menggunakan fasilitas Thematic ini ikuti langkah-langkah berikut ini :
Bukalah file layer yang akan dibuat tematiknya, dengan klik File Open Table,
kemudian klik Map Layer Control untuk mengatur editing layernya.
Kemudian klik Map Create Thematic Map, maka akan muncul tampilan seperti berikut :
20
23. Terdapat tujuh pilihan Thematic pada window tersebut, seperti Bar Chart, Pie Chart, dll.
Pilihlah salah satu Thematic template tersbeut dan klik Next untuk melanjutkan proses.
Akan muncul tampilan seperti gambar berikut :
Isikan Table dan Fieldnya, misalnya pada contoh ini Table Titik dengan Field ID.
Maksudnya, kita pilih file table Titik dengan struktur keterangan objek yang berupa ID
yang akan kita buat thematiknya. Perlu diperhatikan bahwa data yang dimasukkan dalam
field adalah data yang menunjukkan jumlah sehingga hasilnya dapat dilihat dengan jelas.
Kemudian tekan tombol Next maka akan muncul tampilan seperti berikut :
Pada tampilan tersebut, di bagian kanan terdapat tiga menu untuk mengedit tampilan
thematiknya, yaitu Ranges, S tyle dan Legend. Misalkan kita coba dengan menu Ranges,
maka akan muncul kotak dialog Customize Ranges dan cobalah untuk mengganti # of
ranges menjadi 10. Tekan Recale dan klik OK. Maka legenda symbol akan berubah,
perhatikan perubahannya.
21
24. c. Geocoding
Geocoding merupakan proses penggabungan dua buah table. Kedua table yang digabungkan
haruslah memiliki filed yang sama dan merupakan field berindeks. Metode yang dapat
digunakan dalam Geocoding adalah :
Geocoding dengan Alamat
Ketika kita melakukan goecoding dengan alamat jalan, MapInfo akan mencocokkan
alamat pada tabel dengan nama jalan dan range alamat tersebut ke dalam Infojalan
dengan menyimpan dan menentukan koordinat X dan Y. ketika kita menampilkan record
MapInfo akan menempatkan record pada lokasi alamat yang disimpan diletakkan di
sebelah jalan tersebut.
Geocoding dengan Boundary
Pada desktop mapping, istilah Boundary
Geocoding dengan menggunakan ZipInfo
6.
MEMPERSIAPKAN TAMPILAN PETA (LAYOUT)
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan selama mengatur tampilan peta, antara lain adalah :
a. Membuat Grid Peta
22
25. Tampilkan tombol (icon) fasilitas untuk membuat grid, yaitu dengan klik menu Tool
Tool Manager, maka akan muncul window Tool Manager yang berisi berbagai fasilitas
MapInfo yang dapat digunakan. Pilih Grid Maker. Lihat pada gambar berikut ini :
Setelah muncul Grid Tool pada window MapInfo, klik tombol
Create Grid. Kotaki
seluruh liputan peta dengan cara klik ujung kiri atas peta, tahan dan tarik hingga ujung
kanan bawah peta. Maka akan muncul window seperti gambar ini :
Pada window Grid Maker tersebut isikan pilihan Object Type : S traight Polylines (grid
polyline) atau Closed Polygons (grid poligon); Spacing between lines (jarak antar grid)
dapat diisikan dalam bentuk Degree (derajat) atau Meter. Simpan file grid ini pada folder
yang telah ditentukan, dengan klik tombol Browse. Klik OK.
23
26. Setelah muncul window MapInfo di atas, klik OK. Maka akan muncul grid seperti
tampilan gambar berikut ini :
b. Membuat Skala Peta
Seperti pada pembuatan grid, sebelum membuat skala peta terlebih dahulu tampilkan
tombol (icon) fasilitas untuk membuat skala, yaitu dengan klik menu Tool Scale Bar.,
Pilih Scale Bar, maka akan muncul tombol
Draw Scale Bar.
Tampilkan layer Grid dan Map View Entire Layer. Klik tombol
dan klik pada salah
satu garis vertikal Grid yang telah dibuat, maka akan muncul window berikut ini :
Isikan kriteria skala pada window tersebut, baik lebar skala, unit, maupun tampilan huruf,
garis dan skalanya. Klik OK, maka akan muncul skala seperti berikut :
24
27. c. Membaca Koordinat Peta
Untuk menunjukkan lokasi objek-objek pada peta, maka perlu dilakukan pembacaan
koordinat peta. Pembacaan dapat dilakukan pada sistem koordinat yang berbeda. Setting
sistem koordinat dimulai dari menu Map Option, maka akan muncul window Map
Option.
Pada window tersebut pilihlah kriteria-kriteria untuk tampilan peta. Aturlah unit peta
pada Distance Units : Centimeters dan Area Units : Square Centimeters (agar
memudahkan pembacaan jarak pada peta). Pada Display in Status Bar pilih Cursor
Location (untuk menunjukkan lokasi kursor), dan pada Display Coordinates pilih Degrees
Minutes Seconds (untuk menunjukkan koordinat dalam bentuk derajad menit detik).
Selain itu sistem koordinat yang akan digunakan dapat dipilih sesuai dengan keinginan
melalui tombol Projections. Agar lebih jelas, lihatlah tampilan window Map Option
berikut ini :
Pembacaan koordinat untuk layout peta dapat dilakukan pada titik-titik yang diperlukan,
seperti pada ujung-ujung grid atau pada setiap grid peta. Dengan mengarahkan kursor
pada sebuah titik, koordinat titik tersebut dapat dibaca pada window MapInfo di ujung kiri
bawah layar monitor, seperti berikut :
25
28. Contoh koordinat sistem Latitude Longitude
Contoh koordinat sistem UTM
Lakukan pembacaan dan pencatatan koordinat masing-masing titik yang ditentukan, yang
nantinya akan ditampilkan dalam layout peta.
d. Melakukan Layout Peta
Membuka semua layer-layer yang akan dipetakan (misal : layer jalan, sungai, batas
administrasi, penggunaan lahan, dll) dalam satu window MapInfo. Usahakan agar seluruh
objek tampak semua, dengan klik Map View Entire Layer All Layer Ok. Agar
tampilan objek tidak terpengaruh dengan pembesaran atau pengecilan window, klik Map
→ Option, kemudian pilih Preserve Current Scale pada When Resizing Window.
Kemudian geserlah semua tampilan peta ke ujung kanan atas window dengan
Grabber dan resize window sesuai liputan peta.
Khusus untuk layer Skala, Inzet (jika ada), dan Arrow (penunjuk orientasi peta)
tampilkan pada window Mapper secara terpisah dengan klik tombol New Mapper,
kemudian pilih layer yang akan ditampilkan. Agar lebih jelas, lihat gambar berikut :
Bersambung………………….
26