Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic untuk mengolah data foto udara UAV/Drone untuk menghasilkan 3D point clouds, DEM/DSM, dan orthophoto mosaic
Data foto yang digunakan dalam tutorial silahkan download disini
https://drive.google.com/file/d/0B94pA_Q0S02vREt5cnJESXhNeWc/view?usp=sharing
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolitedidiek hermansyah
Titik BM digunakan sebagai referensi untuk melakukan pengukuran dan pematokan titik-titik lainnya. Proses setting out/stake out bangunan dilakukan dengan mengukur jarak, sudut, dan koordinat titik-titik referensi menggunakan theodolite berdasarkan data rencana proyek. Hasil pengukuran dituangkan ke dalam tabel untuk memastikan ketepatan lokasi konstruksi.
Bab 3 membahas pemetaan planimetrik sederhana yang meliputi pengukuran titik detail lapangan, teknik pengukurannya seperti metode offset, polar, dan pemotongan, serta contoh soal perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak yang diketahui.
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petafahmi fadilla
Nomor lembar peta dan koordinat ditentukan secara sistematis untuk memudahkan pencarian dan penentuan lokasi. Nomor lembar peta terdiri dari angka yang menunjukkan skala dan lokasi peta, sementara ukuran lembar peta ditentukan berdasarkan skala. Indeks peta digunakan untuk mengetahui nomor lembar peta wilayah tertentu.
ArcMap memungkinkan pengguna untuk membuka, menavigasi, dan menganalisis data spasial serta menyusun peta dengan fitur-fitur seperti identifikasi data, pengukuran, dan penyuntingan atribut."
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Arif Usman
Total Station Nikon DTM Series mampu merekam hingga 10.000 data pengukuran dalam 32 job dan memiliki ketelitian pengukuran jarak hingga ±3 mm. Alat ini dapat digunakan untuk pengukuran poligon dan detil dengan cara memasukkan koordinat station, backsight, dan mengukur sudut serta jarak ke titik-titik lainnya. Hasil pengukuran dapat diunduh ke perangkat lunak TransIT untuk dianalisis lebih lanjut.
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic untuk mengolah data foto udara UAV/Drone untuk menghasilkan 3D point clouds, DEM/DSM, dan orthophoto mosaic
Data foto yang digunakan dalam tutorial silahkan download disini
https://drive.google.com/file/d/0B94pA_Q0S02vREt5cnJESXhNeWc/view?usp=sharing
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolitedidiek hermansyah
Titik BM digunakan sebagai referensi untuk melakukan pengukuran dan pematokan titik-titik lainnya. Proses setting out/stake out bangunan dilakukan dengan mengukur jarak, sudut, dan koordinat titik-titik referensi menggunakan theodolite berdasarkan data rencana proyek. Hasil pengukuran dituangkan ke dalam tabel untuk memastikan ketepatan lokasi konstruksi.
Bab 3 membahas pemetaan planimetrik sederhana yang meliputi pengukuran titik detail lapangan, teknik pengukurannya seperti metode offset, polar, dan pemotongan, serta contoh soal perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak yang diketahui.
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petafahmi fadilla
Nomor lembar peta dan koordinat ditentukan secara sistematis untuk memudahkan pencarian dan penentuan lokasi. Nomor lembar peta terdiri dari angka yang menunjukkan skala dan lokasi peta, sementara ukuran lembar peta ditentukan berdasarkan skala. Indeks peta digunakan untuk mengetahui nomor lembar peta wilayah tertentu.
ArcMap memungkinkan pengguna untuk membuka, menavigasi, dan menganalisis data spasial serta menyusun peta dengan fitur-fitur seperti identifikasi data, pengukuran, dan penyuntingan atribut."
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Arif Usman
Total Station Nikon DTM Series mampu merekam hingga 10.000 data pengukuran dalam 32 job dan memiliki ketelitian pengukuran jarak hingga ±3 mm. Alat ini dapat digunakan untuk pengukuran poligon dan detil dengan cara memasukkan koordinat station, backsight, dan mengukur sudut serta jarak ke titik-titik lainnya. Hasil pengukuran dapat diunduh ke perangkat lunak TransIT untuk dianalisis lebih lanjut.
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMega Yasma Adha
Makalah Geodesi Geometri II
maaf yaa setting nya dibuat untuk tidak di download karena akun ini khusus untuk referensi junior junior saya di institut teknologi padang, dan mengajarkan mereka untuk membaca bukan untuk copy paste saja ^^
Download bisa by request email megayasma63@gmail.com
Dokumen tersebut membahas tentang garis kontur, termasuk pengertian, sifat, interval, indeks, dan interpolasi garis kontur. Garis kontur digunakan untuk memperlihatkan ketinggian permukaan tanah pada peta dan memiliki beberapa sifat seperti berbentuk kurva tertutup dan tidak berpotongan. Interval kontur dan indeks kontur digunakan untuk menentukan kerapatan garis kontur.
Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mengajarkan teknik pengukuran permukaan dan bawah bumi untuk keperluan pemetaan. Hasilnya adalah peta yang merupakan gambaran permukaan bumi dalam skala tertentu yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti navigasi, pengembangan lahan, dan perencanaan wilayah. Peta dibedakan berdasarkan isi, skala, dan penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori perhitungan teodolit. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan:
1. Pengukuran dengan teodolit dapat mengukur sudut dan koordinat titik-titik, serta menentukan luas suatu daerah.
2. Ada dua cara pengukuran sudut dengan teodolit, yaitu triangulasi dan poligon tertutup atau terbuka.
3. Dibahas pula rumus-rumus yang dipakai d
Sistem referensi geospasial Indonesia saat ini adalah SRGI2013 yang menggunakan sistem referensi koordinat ITRS, kerangka referensi ITRF2008, datum geodetik WGS1984, dan sistem referensi tinggi yang terdiri atas ellipsoid dan geoid. SRGI2013 dirancang untuk menyatukan berbagai sistem acuan koordinat yang sebelumnya menyebabkan peta nasional menjadi tidak konsisten.
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...bramantiyo marjuki
Dokumen ini membahas penggunaan citra digital dan penginderaan jauh untuk pemetaan geomorfologi, meliputi penjelasan tentang penginderaan jauh, kegunaan citra untuk pemetaan geomorfologi, dan tutorial dasar pengolahan citra digital untuk pemetaan geomorfologi."
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMRega Surveyor
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan penggunaan alat total station Topcon Topbasic yang diselenggarakan oleh PT Alat Ukur Indosurta. Terdapat penjelasan mengenai pengertian total station, bagian-bagian dari Topcon Topbasic, fungsi-fungsi tombolnya, dan aksesoris yang mendukung penggunaan alat tersebut.
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSally Indah N
Dokumen tersebut membahas analisis permukaan menggunakan ArcGIS untuk mempelajari bentuk permukaan bumi Kabupaten Bandung. Data elevasi DEM diolah menjadi peta kontur, kemiringan lereng, arah lereng, dan iluminasi permukaan untuk memperoleh informasi pola permukaan yang bermanfaat untuk perencanaan wilayah.
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisEgi Septiana
Tutorial ringkas tentang penyusunan layer peta dan pembuatan layout di ArcGIS. Menguraikan proses penambahan dan pengaturan layer peta, simbologi, label, serta komponen penting dalam pembuatan layout peta seperti judul, skala, legenda dan sumber data.
Modul pelatihan ini membahas penggunaan Global Positioning System (GPS) untuk survei dan pemetaan. GPS adalah sistem satelit navigasi yang menyediakan informasi lokasi dan waktu dengan menggunakan triangulasi sinyal dari satelit-satelit. Modul ini memberikan pemahaman dasar tentang cara kerja GPS dan manfaatnya untuk aplikasi pemetaan dan survei."
Studi ini mendemonstrasikan pemodelan 3D Sungai Mewek di Malang menggunakan foto udara. Foto udara diolah menjadi Digital Surface Model dan Digital Terrain Model untuk membuat kontur dan model 3D sungai. Hasil akhir menunjukkan bentuk sungai meski masih ada kesalahan akibat tutupan pepohonan.
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanSally Indah N
Laporan ini membahas pembuatan peta lereng berdasarkan data peta kontur untuk memenuhi tugas kuliah. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, alat, bahan, kajian literatur tentang pengertian lereng dan peta lereng, langkah pembuatan peta lereng melalui perhitungan persentase kemiringan, dan kesimpulan bahwa peta kontur dapat dijadikan acuan pembuatan peta lereng dengan menggunakan warna yang sesuai dengan tingkat ke
Dokumen tersebut membahas perbedaan sistem referensi geospasial Indonesia yang lama, yaitu DGN 95, dengan sistem baru SRGI 2013 beserta parameter transformasi koordinat antara kedua sistem tersebut.
Pembuatan peta zona nilai tanah dengan pendekatan penilaian massal untuk meningkatkan potensi PAD khususnya PBB dan BPHTB di Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Metode penelitian menggunakan pendekatan perbandingan harga pasar untuk menghitung nilai tanah. Hasilnya adalah peta ZNT berdasarkan NJOP dan harga transaksi serta analisis perbedaan peningkatan potensi PAD. Saran termasuk meningkatkan kerapatan sample
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMega Yasma Adha
Makalah Geodesi Geometri II
maaf yaa setting nya dibuat untuk tidak di download karena akun ini khusus untuk referensi junior junior saya di institut teknologi padang, dan mengajarkan mereka untuk membaca bukan untuk copy paste saja ^^
Download bisa by request email megayasma63@gmail.com
Dokumen tersebut membahas tentang garis kontur, termasuk pengertian, sifat, interval, indeks, dan interpolasi garis kontur. Garis kontur digunakan untuk memperlihatkan ketinggian permukaan tanah pada peta dan memiliki beberapa sifat seperti berbentuk kurva tertutup dan tidak berpotongan. Interval kontur dan indeks kontur digunakan untuk menentukan kerapatan garis kontur.
Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mengajarkan teknik pengukuran permukaan dan bawah bumi untuk keperluan pemetaan. Hasilnya adalah peta yang merupakan gambaran permukaan bumi dalam skala tertentu yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti navigasi, pengembangan lahan, dan perencanaan wilayah. Peta dibedakan berdasarkan isi, skala, dan penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori perhitungan teodolit. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan:
1. Pengukuran dengan teodolit dapat mengukur sudut dan koordinat titik-titik, serta menentukan luas suatu daerah.
2. Ada dua cara pengukuran sudut dengan teodolit, yaitu triangulasi dan poligon tertutup atau terbuka.
3. Dibahas pula rumus-rumus yang dipakai d
Sistem referensi geospasial Indonesia saat ini adalah SRGI2013 yang menggunakan sistem referensi koordinat ITRS, kerangka referensi ITRF2008, datum geodetik WGS1984, dan sistem referensi tinggi yang terdiri atas ellipsoid dan geoid. SRGI2013 dirancang untuk menyatukan berbagai sistem acuan koordinat yang sebelumnya menyebabkan peta nasional menjadi tidak konsisten.
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...bramantiyo marjuki
Dokumen ini membahas penggunaan citra digital dan penginderaan jauh untuk pemetaan geomorfologi, meliputi penjelasan tentang penginderaan jauh, kegunaan citra untuk pemetaan geomorfologi, dan tutorial dasar pengolahan citra digital untuk pemetaan geomorfologi."
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMRega Surveyor
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan penggunaan alat total station Topcon Topbasic yang diselenggarakan oleh PT Alat Ukur Indosurta. Terdapat penjelasan mengenai pengertian total station, bagian-bagian dari Topcon Topbasic, fungsi-fungsi tombolnya, dan aksesoris yang mendukung penggunaan alat tersebut.
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSally Indah N
Dokumen tersebut membahas analisis permukaan menggunakan ArcGIS untuk mempelajari bentuk permukaan bumi Kabupaten Bandung. Data elevasi DEM diolah menjadi peta kontur, kemiringan lereng, arah lereng, dan iluminasi permukaan untuk memperoleh informasi pola permukaan yang bermanfaat untuk perencanaan wilayah.
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisEgi Septiana
Tutorial ringkas tentang penyusunan layer peta dan pembuatan layout di ArcGIS. Menguraikan proses penambahan dan pengaturan layer peta, simbologi, label, serta komponen penting dalam pembuatan layout peta seperti judul, skala, legenda dan sumber data.
Modul pelatihan ini membahas penggunaan Global Positioning System (GPS) untuk survei dan pemetaan. GPS adalah sistem satelit navigasi yang menyediakan informasi lokasi dan waktu dengan menggunakan triangulasi sinyal dari satelit-satelit. Modul ini memberikan pemahaman dasar tentang cara kerja GPS dan manfaatnya untuk aplikasi pemetaan dan survei."
Studi ini mendemonstrasikan pemodelan 3D Sungai Mewek di Malang menggunakan foto udara. Foto udara diolah menjadi Digital Surface Model dan Digital Terrain Model untuk membuat kontur dan model 3D sungai. Hasil akhir menunjukkan bentuk sungai meski masih ada kesalahan akibat tutupan pepohonan.
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanSally Indah N
Laporan ini membahas pembuatan peta lereng berdasarkan data peta kontur untuk memenuhi tugas kuliah. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, alat, bahan, kajian literatur tentang pengertian lereng dan peta lereng, langkah pembuatan peta lereng melalui perhitungan persentase kemiringan, dan kesimpulan bahwa peta kontur dapat dijadikan acuan pembuatan peta lereng dengan menggunakan warna yang sesuai dengan tingkat ke
Dokumen tersebut membahas perbedaan sistem referensi geospasial Indonesia yang lama, yaitu DGN 95, dengan sistem baru SRGI 2013 beserta parameter transformasi koordinat antara kedua sistem tersebut.
Pembuatan peta zona nilai tanah dengan pendekatan penilaian massal untuk meningkatkan potensi PAD khususnya PBB dan BPHTB di Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Metode penelitian menggunakan pendekatan perbandingan harga pasar untuk menghitung nilai tanah. Hasilnya adalah peta ZNT berdasarkan NJOP dan harga transaksi serta analisis perbedaan peningkatan potensi PAD. Saran termasuk meningkatkan kerapatan sample
Peta partisipatif merupakan data primer yang diproduksi oleh masyarakat namun belum difasilitasi oleh pemerintah. Untuk diakui dalam kebijakan satu peta, peta partisipatif perlu standarisasi, landasan hukum, dan penentuan lembaga penanggungjawab. Upaya dilakukan dengan berdialog dengan kementerian terkait untuk mengintegrasikan peta partisipatif dalam perencanaan partisipatif di tingkat daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan One Map Policy yang bertujuan untuk mengintegrasikan peta tematik yang disusun oleh berbagai kementerian/lembaga agar menghasilkan satu peta tematik nasional yang konsisten dan dapat diandalkan. One Map Policy ini didasarkan atas instruksi Presiden untuk hanya memiliki satu peta nasional sebagai acuan tunggal.
Pada KABAR JKPP 20 ini menyajikan beberapa sumbangan tulisan dari kawan-kawan di Sekretariat Nasional, Mitra
maupun anggota dan Simpul Layanan Pemetaan Partisipatif. Mumu Muhajir dari Epistema Institute memberikan catatan kritis setahun Implementasi
Peraturan Bersama 4 Kementerian dan Lembaga di
beberapa daerah yang menjadi fokus perhatiannya.
Dokumen tersebut membahas proses penetapan dan penegasan batas desa secara partisipatif melalui pemetaan partisipatif berbasis masyarakat (PPBD). PPBD melibatkan masyarakat desa dalam menentukan batas desa dengan menggabungkan pengetahuan lokal dan teknologi kartografi modern. Prosesnya melibatkan pembentukan tim pelaksana desa dan musyawarah desa untuk mencapai kesepakatan tentang batas desa.
Pemetaan kompetensi dan teknik penilaianPak Sulaiman
Dokumen tersebut merupakan dokumen tentang pemetaan kompetensi dan teknik penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 19 Makassar. Dokumen tersebut menjelaskan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, kriteria ketuntasan, dan teknik penilaian yang digunakan.
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gisMohd. Yunus
Modul ini membahas pengolahan data geospasial menggunakan perangkat lunak QGIS secara gratis dan terbuka. Modul ini disusun untuk pelatihan pemetaan partisipatif bagi fasilitator lapangan dan staf BPDAS untuk mengelola database spasial di enam lokasi proyek SCBFWM.
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...septianm
Dokumen ini menjelaskan prosedur penyelenggaraan pemetaan partisipatif dan pengendalian kualitas peta partisipatif yang melibatkan kelompok masyarakat, fasilitator, dan Badan Informasi Geospasial. Terdapat penjelasan tentang peran, kewajiban, dan hak masing-masing pihak dalam proses pemetaan partisipatif.
Tutorial AutoCAD Land Desktop 2005 memberikan panduan langkah-langkah pembuatan peta topografi (existing) mulai dari persiapan data survey, pengaturan parameter, input data titik, pembuatan surface DTM, pembuatan kontur, hingga editing kontur. Langkah-langkah tersebut meliputi setting skala dan unit, import data titik, membangun surface dari titik dan garis batas, membuat kontur berinterval, serta memperbarui surface berdasarkan kontur yang diedit.
Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah membuat peta digital dengan Quantum GIS, termasuk cara membuat poligon, titik, dan menyimpan data spasial ke dalam berbagai layer sesuai dengan tipe datanya seperti garis, poligon, dan titik. Langkah-langkahnya meliputi menginstal Quantum GIS, menambahkan raster dan membuat vector baru, menggambar objek spasial, memasukkan atribut data, menyimpan proyek.
Arcview merupakan perangkat lunak GIS yang populer untuk mengelola data spasial dan membuat peta. Dokumen ini menjelaskan pengantar GIS, komponen-komponen Arcview seperti project, theme, views, table, chart, layout, dan script. Juga mendemonstrasikan cara merancang project baru, membuat theme, tabel, serta legend untuk theme wilayah kecamatan beserta atributnya.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang pengolahan data survei menggunakan AutoCAD untuk membuat model permukaan digital tanah (DTM), meliputi impor titik koordinat, pembuatan garis breakline, membangun permukaan, membuat kontur, dan menghitung volume dengan menggunakan fitur Terrain Model Explorer.
Autodesk Land Desktop dapat digunakan untuk pengolahan data survei ukur tanah, membuat desain gambar dan perhitungan volume galian serta timbunan. Software ini mampu mengolah data ukur menjadi profil memanjang, tampang melintang, kontur tanah dan perhitungan volume dengan mudah.
Dokumen ini memberikan instruksi lengkap untuk membuat demonstrasi dilatasi poligon menggunakan Geogebra dengan faktor skala yang diatur oleh slider. Instruksi tersebut meliputi cara membuat titik dan poligon awal, slider untuk faktor skala, dilatasi titik-titik poligon menggunakan titik pusat dilatasi, dan pemformatan warna serta jejak hidup untuk menampilkan animasi dilatasi.
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
Dokumen ini memberikan tiga metode untuk membuat hillshade per kabupaten dari data digital elevasi model (DEM) pulau atau provinsi menggunakan ArcGIS. Metode pertama menggunakan toolbar Image Analysis, metode kedua menggunakan alat Clip Raster, dan metode ketiga melakukan batch clipping untuk memotong DEM menjadi banyak layer hillshade per kabupaten sekaligus.
Dokumen tersebut menjelaskan proses digitasi peta kota Malang di ArcGIS dimana peta analog diubah menjadi format digital dengan menggambar batas-batas administratif kecamatan seperti garis dan poligon yang kemudian diberi warna dan atribut untuk masing-masing kecamatan. Proses ini memungkinkan peta untuk dikelola, dianalisis, dan dibagikan secara digital.
Dokumen ini memberikan tutorial lengkap untuk merancang desain SIM card menggunakan Photoshop. Tutorial terdiri dari 16 langkah mulai dari membuat lembar kerja, membentuk bentuk dasar menggunakan alat Rectangle dan Polygon Tool, menambahkan efek layer seperti Gradient dan Drop Shadow, hingga menambahkan nomor telepon menggunakan Horizontal Type Tool. File contoh project *.psd disediakan untuk mempelajari pengaturan layer dan properti yang digunakan.
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah untuk membuat desain tambang terbuka batubara mulai dari membuat definisi sisi, desain blok dan strip, membuat solid, membuat bench, menghitung cadangan, membuat cumulative stripping ratio, dan membuat batas bawah tambang berdasarkan stripping ratio kumulatif.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara merangkum data digital menjadi informasi spasial yang berguna untuk perencanaan tata ruang di Sumatera Utara, meliputi proses pengolahan citra udara dan elevasi digital menjadi kontur, lereng, profil, dan deliniasi cekungan aliran dengan menggunakan ArcGIS.
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTRKhalid Adam
Peta Rencana Tata Ruang merupakan alat bantu perencanaan yang berisi informasi geospasial dasar dan tematik yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana tata ruang. Proses konsultasi peta rencana tata ruang dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial untuk memastikan kesesuaian data, kelengkapan, dan kaidah perpetaan."
Langkah Langkah digitasi menggunakan argisleni mahbengi
Dokumen ini memberikan langkah-langkah untuk melakukan digitasi menggunakan Google Earth dan ArcGIS, mulai dari membuka aplikasi, memilih daerah yang akan didigitasi, menambahkan titik koordinat, menyimpan gambar, membuka ArcCatalog, membuat shapefile, menambahkan data ke ArcMap, melakukan editing fitur, dan menghasilkan peta akhir.
1. 1
BAB I
DIGITASI, LAYER DAN EDITING PETA
Editing (baca digitasi) data dimaksudkan untuk merubah data raster menjadi data vektor
dan dibuat sesuai dengan format yang akan dipakai untuk keperluan Sistem Informasi
Geografis PBB pada software Mapinfo Profesional
Data vektor tersebut disesuaikan dengan ketentuan pembuatan layer peta digital yaitu :
1. Layer bidang/tanah
2. Layer bangunan
3. Layer jalan
4. Layer sungai
5. Layer simbol
6. Layer teks
7. Layer batas blok
8. Layer batas kelurahan
9. Layer batas kecamatan
10. Layer batas kabupaten
Kegiatan ini terbagi dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Digitasi
Data raster hasil proses scanning diubah menjadi data vektor dengan cara digitasi
“on screen”. Proses digitasi ini menggunakan perangkat lunak Mapinfo. Setiap
bidang dilakukan digitasi satu persatu dan kemudian diberikan informasi NOP
sesuai dengan bidang yang bersangkutan. Selanjutnya gambar-gambar lain yang
tersedia pada data raster dilakukan digitasi dan dipisahkan sesuai dengan layer
yang telah ditentukan.
b. Pemberian Nama File Digital
Pemberian nama File peta digital yang dihasilkan harus disesuaikan dengan kode
wilayah kelurahan dari peta tersebut.
c. Pembuatan Layer Peta Digital
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-
533/PJ/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Obyek dan Subyek Pajak Bumi dan
Bangunan dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data
SISMIOP, pembuatan layer peta digital dilakukan dengan aturan sebagai berikut :
2. 2
1. Layer Tanah/Bidang – 3171050005
Gambar memiliki tipe Polygon dengan Region Style : Fill : Patern
None, Border : Style Garis Penuh (no. 2), Color: Hitam (no. 4), Width 1
mm (paling tipis).
Struktur Basis Data
Nama Field Type Index Keterangan
D_NOP Character (18) NOP setiap bidang tanah 18 digit
Luas bidang tanah dengan
menggunakan Update Column
terhadap Field D_LUAS dengan
Value Assist Function Area
D_LUAS Decimal (10, 2)
2. Layer Bangunan – 3171050005bg
Gambar memiliki tipe Polygon dengan Region Style : Fill : Patern Garis
Diagonal Arah Kanan Atas (no. 5), Foreground Hijau Muda (no. 7), No
Background, Border : Style Garis Putus (no. 9), Color Hijau Muda (no.
7), Width 1 mm (paling tipis)
Struktur Basis Data
Nama Field Type Index Keterangan
D_NOP Character (21) NOP ditambah Nomor bangunan
(18 digit ditambah 3 digit nomor
bangunan)
3. Layer Jalan – 3171050005jl
Gambar memiliki tipe Polyline dengan Line Style : Style Garis Penuh
(no. 2), Color Merah (no. 5), Width 1 mm (paling tipis)
Struktur Basis Data
Nama Field Type Index Keterangan
D_NM_JLN Character (30) Nama jalan
D_LBR_JLN Integer Lebar jalan (rata-rata lebar
pada jalan tersebut)
D_TYPE_JLN Character (6) Tipe jalan (tanah/aspal/batu)
4. Layer Sungai – 3171050005sg
Gambar memiliki tipe Polyline, dengan Line Style : Style Garis Penuh
(no. 2), Color Biru (no. 9), Width 1 mm (paling tipis).
Struktur Basis Data
Nama Field Type Index Keterangan
D_NM_SNG Character (30) Nama Sungai
3. 3
D_LBR_SNG Integer Lebar Sungai (rata-rata lebar
pada sungai tersebut)
5. Layer Text – 3171050005tx
Keterangan/teks mengenai nama jalan, nama bangunan komersil,
fasilitas umum dan pemerintahan, nama wilayah administratif lain yang
berbatasan, kompleks dll dengan Text Style : Font Arial, Size:
Sebanding, Color Hitam (no. 4), Background Box (warna putih/no. 1),
Effect Bold, All Caps. Nama sungai Text Style : “Idem”, Color Biru (no.
9), Effect ditambah Italic.
Gambar garis batas tepi jalan memiliki tipe Polyline dengan Style Garis
Penuh (no. 2), Color Merah (no. 5), Width 1 mm (paling tipis)
Gambar garis batas tepi sungai memiliki tipe Polyline dengan Style
Garis Penuh (no. 2), Color Biru (no. 9), Width 1 mm (paling tipis)
Gambar rel kereta api memiliki tipe Polyline dengan Style Garis Selang
Seling (no. 75), Color Hitam (no. 4), Width 1 mm (paling tipis)
Gambar jembatan memiliki tipe Polyline dengan Style Garis Penuh (no.
2), Color Hitam (no. 4), Width 1 mm (paling tipis)
Struktur Basis Data
Nama Field Type Index Keterangan
D_TEXT Character (30)
6. Layer Simbol – 3171050005si
Gambar sesuai dengan simbol yang ada, sedangkan pada tabel (Browser)
diisi kode simbol sesuai dengan daftar dan kode simbol
Struktur Basis Data
Nama Field Type Index Keterangan
D_KD_SIMB
OL
Character (4) Kode Simbol (lihat daftar simbol)
7. Layer Batas Blok – 3171050005bl
Gambar memiliki tipe Polygon dengan Region Style Fill : Patern None,
Border : Style Garis Putus dan Titik ( /no. 14), Color Biru
(no. 9), Width 2 mm
Struktur Basis Data
Nama Field Type Index Keterangan
D_BLOK Character (13) Kode wilayah kelurahan dan
Nomor Blok
8. Layer Batas Kelurahan – 3171050
4. 4
Gambar memiliki tipe Polygon dengan Region Style : Fill: Patern None,
Border: Style Garis Putus ( / no. 44), Color: Hitam
(no. 4), Width: 1 mm (paling tipis)
Struktur Basis Data
Nama Field Type Index Keterangan
D_KD_KEL Character (10) Kode Wilayah Kelurahan
D_NM_KEL Character (25) Nama Kelurahan
9. Layer Batas Kecamatan – 3171
Gambar memiliki tipe Polygon dengan Region Style: Fill, Patern:
None, Border:: Style Garis dan Tiga Titik ( / no. 22),
Color: Hitam (no. 4), Width: 1 mm (paling tipis)
Struktur Basis Data
Nama Field Type Index Keterangan
D_KD_KEC Character (7) Kode Wilayah Kecamatan
D_NM_KEC Character (25) Nama Kecamatan
10. Layer Batas Kabupaten/Kotamadya – 0605
Gambar memiliki tipe Polygon dengan Region Style: Fill, Patern: None,
Border: Style Garis dan Dua Titik ( / no. 21), Color:
Hitam (no. 4), Width: 1 mm (paling tipis)
Struktur Basis Data
Nama Field Type Index Keterangan
D_KD_DT2 Character (4) Kode Wilayah
Kabupaten/KodyaD_NM_DT2 Character (25
)
Nama Kabupaten/Kotamadya
5. 5
BAB II
CARA MEMBUAT LAYER BIDANG
Buka peta yang telah di register, seperti gambar di bawah ini (misal : 376020004)
hingga muncul window kosong:
apabila nampak seperti di atas maka klik mouse sebelah kanan sehingga muncul dialog
box Layer Control di bawah ini :
6. 6
Pada dialog box Layer Control klik Display :
kemudian checklist pada Display within Zoom Range dihilangkan dengan cara
mengkliknya. Terus klik OK dan klik OK. Sehingga nampak :
7. 7
Kemudian klik File New Table sehingga muncul dialog box New Table:
Pada dialog box New Table, checklist pada Open New Mapper dihilangkan, lalu klik di
Add to Current Mapper kemudian klik Create hingga muncul dialog box New table
Structure:
8. 8
Pada dialog box New table Structure ketik:
Name : d_nop
Type : Character
Width : 18
Indexed : diklik (checklist)
kemudian klik Create sehingga uncul dialog box Create New Table.
Kemudian simpan tabel tersebut di direktori C:sigpbbpeta digital dengan nama
3376020004_bidang hingga muncul seperti gambar di bawah ini :
9. 9
klik Save hingga muncul :
1. Kemudian klik Region Style seperti gambar di bawah ini :
10. 10
Hingga muncul dialog box Region Style:
kemudian pilih Pattern menjadi titik-titik seperti di bawah ini :
Dan Foreground pilih warna biru, seperti di bawah ini : (jangan lupa Background =>
checklist-nya dihilangkan)
12. 12
Lalu Pixels pilih 1, seperti di bawah ini :
Kemudian klik OK. Maka akan menjadi :
Kemudian perbesar petanya menggunakan zoom in sehingga tampak lebih jelas seperti
di bawah ini :
13. 13
Setelah semua proses di atas selesai, maka proses editing bidang bisa dimulai dari NOP
terkecil sampai yang terakhir.
Proses editing bidang adalah sebagai berikut :
a. Pada MapInfo Professional klik menu button Polygon seperti gambar di bawah ini:
b. Kemudian klik setiap sudut dan titik pertemuan bidang dengan bidang lainnya hingga
kembali ke titik sudut awal. Seperti gambar di bawah ini :
14. 14
sehingga muncul hasilnya seperti di bawah ini :
c. Setelah satu bidang selesai di digit, maka teruskan ke bidang berikutnya (jangan lupa
tekan pada keyboard anda sehingga muncul tulisan SNAP di layar monitor
kanan bawah, ini dimaksudkan agar dalam digitasi tersebut antara satu bidang dengan
bidang lainnya menyambung presisi) seperti di bawah ini :
S
15. 15
d. Kemudian klik bidang pertama tersebut seperti gambar di bawah ini :
kemudian klik Reshape seperti berikut :
16. 16
kemudian klik Polygon lagi :
kemudian arahkan kursor pada salah satu sudut bidang tersebut sampai muncul tanda plus
titik-titik agak lebar seperti gambar berikut:
Setelah itu baru dilakukan digitasi lagi ke bidang berikutnya, yaitu no.2, 3, 4 dan
seterusnya hingga selesai. Seperti tampak di bawah ini :
17. 17
Jangan lupa bahwa digitasi bidang harus urut berdasarkan NOP. Ini dimaksudkan agar
lebih mudah dalam pemberian NOP-nya.
18. 18
BAB III
CARA PENOMORAN NOP
1. Proses digitasi dilakukan per-Blok hal ini dimaksudkan supaya mempermudah dalam
penomoran NOP. Kemudian dalam pemberian nama seperti 3376020004_blok001
artinya kita sedang mendigit blok1 dikelurahan 3376020004. Setelah blok1 selesai
dilanjutkan dengan blok berikutnya. Seperti 3376020004_blok002 dst.
2. Tekan F2 pada keyboard atau Pilih Window New Browser Window sehingga
tampak seperti di bawah ini :
19. 19
3. Kemudian pilih Table Update Column, setelah menu Update Column muncul isi
sebagai berikut :
Table to Update : tabel yang akan diedit (3376020004_blok001)
Column to Update : kolom yang akan diedit (d_nop)
Get Value From Table : tabel yang akan diedit (3376020004_blok001)
Value : rowid
4. Maka akan muncul angka pada kolom d_nop sebagai berikut :
20. 20
Kolom d_nop berisi nomor bidang berurutan sesuai dengan hasil urutan digitasi yang
dilakukan.
Untuk dapat menampilkan NOP dengan 18 digit, maka harus dilakukan proses
selanjutnya sebagai berikut:
1. Klik Table Update Column setelah dialog box Update Column muncul isi sebagai
berikut :
Table to Update : 3376020004_blok001 (tabel yang akan diedit)
Column to Update : d_nop (kolom yang akan diedit)
Get Value From Table : 3376020004_blok001 (tabel yang akan diedit)
Value :”3376020004001”+right$(“000”+d_nop,4)+”0”
Perlu dicatat 3376020004001 di sini bahwa 3376020004 merupakan layer bidang
(kode kelurahan) sedangkan “001” merupakan blok 1.
2. Kemudian klik verify lalu ok dan ok lagi maka akan muncul hasilnya sebagai
berikut:
21. 21
Setelah NOP 18 digit muncul maka, kolom d_luas juga harus diisi. Proses pengisian
kolom d_luas adalah sebagai berikut :
Klik Table Update Column setelah menu Update Column muncul isi sebagai berikut:
Table to Update : 3376020004_blok001 (tabel yang akan diedit)
Column to Update : d_luas (kolom yang akan diedit)
Get Value From Table : 3376020004_blok001 (tabel yang akan diedit)
Value : Area(obj, “sq m”)(luas area dalam satuan meter
persegi)
Lalu pada dialog box Expression klik Verify lalu Ok dan Ok. Sehingga muncul di
kolom d_luas seperti gambar:
22. 22
Lakukan hal itu pada blok-blok selanjutnya sampai seluruh blok di kelurahan tersebut.
23. 23
Sebagaimana sudah diterangkan di atas, digitasi dilakukan per blok. Untuk
menggabungkan blok-blok tersebut menjadi sebuah kelurahan/desa maka harus
dialakukan proses sebagai berikut:
1. Buka File 3376020004_blok001 hingga blok yang terakhir di kelurahan tersebut.
2. Buat tabel baru dengan nama 3376020004 dengan stuktur sama dengan layer blok.
3. Klik Table Append Rows to Table dan di Append Table pilih
3376020004_blok001 sedang to Table pilih 3376020004. Seperti gambar di
bawah ini:
Ulangi untuk blok-blok selanjutnya dengan Append Rows to Table dan di Append Table
pilih 3376020004_blok002 sedang to Table pilih 3376020004. Dan demikian terus
hingga blok terakhir di kelurahan tersebut. Setelah seluruh blok di append row to table
klik save tabel 3376020004 tersebut.
24. 24
BAB IV
PENOMORAN NOP YANG TERTINGGAL
Apabila dalam digitasi terdapat NOP yang tertinggal, misal seperti gambar di bawah ini
NOP 10 tertinggal belum di digit;
maka yang harus dilakukan adalah :
1. Digit bidang yang tertinggal tersebut.
2. Kemudian beri NOP-nya dengan cara, buka tabel 3273170001 beserta browsernya
dengan tekan . Seperti gambar di bawah ini :F2
25. 25
3. Lalu isikan baris yang kosong di browser tersebut dengan cara ketik manual NOP-nya
atau seperti dalam modul petunjuk pemberian NOP. Sehingga tampak seperti di bawah
ini:
26. 26
BAB V
CARA MEMBUAT LAYER BANGUNAN
1. Buka File raster yang telah diregister (misal : 3376020004.tif)
2. Membuat table bangunan dengan cara :
Klik File New Table pada dialog box New Table klik (check list) Add to Current
Mapper seperti pada gambar di bawah ini:
27. 27
3. Kemudian click Create sehingga muncul dialog box New Table Stucture :
4. Pada dialog box New Table Stucture Name isikan sebagai berikut:
Name : d_nop
Type : Character
Width : 21
indexed di cheklist seperti gambar di bawah ini :
28. 28
kemudian klik Create dan letakkan di direktori c:/sigpbb/peta digital dengan nama
3376020004bg seperti gambar di bawah ini:
Lalu klik Save.
5. Kemudian klik Region Style seperti gambar berikut:
Kemudian akan muncul dialog box Region Style :
30. 30
Pilih Foreground warna hijau nomor 7, sebagai berikut (jgn lupa Background
dihilangkan):
Kemudian pilih Style nomor 5-garis putus-putus-sebagai berikut :
31. 31
Dan Color pilih nomor 5 -warna hijau-sebagai berikut :
Kemudian akan muncul gambar sebagai berikut :
32. 32
Lalu klik OK. Sehingga tampil sebagai berikut :
e. Setelah selesai maka bangunan yang ada di dalam area/bidang dalam raster tersebut,
bisa didigitasi sehingga nampak pada gambar di bawah ini :
(Catatan : Dalam mendigit bangunan boleh tidak urut berdasarkan NOP).
Dan digitasi bangunan di atas dilakukan pada semua bangunan hingga selesai yang ada
dalam bidang/area tersebut.
33. 33
BAB VI
CARA PEMBUATAN LAYER TEKS
1. Buka File bidang (misal : 3376020004), seperti di bawah ini :
2. Kemudian pada MapInfo Professional menu tab klik Map Layer Kontrol
Pada dialog box Layer Control berikan checklist/ klik pada kolom editable sehingga
muncul sebagai berikut :
34. 34
kemudian dialog box Layer Control klik OK. Setelah itu pada MapInfo Professional
menu tab klik Query Select All from _3376020004 seperti berikut :
maka seluruh bidang pada layar 3376020004 akan terseleksi:
Kemudian pada MapInfo Professional menu tab klik Objects Combine sehingga
akan :
35. 35
kemudian pada dialog box Data Aggregation klik OK, tunggu proses hingga selesai,
maka akan muncul sbb:
36. 36
Kemudian pada MapInfo Professional menu tab klik Objects Convert to Polylines
seperti berikut :
sehingga hasilnya :
Setelah menjadi polylines pada MapInfo Professional menu button klik Line Style dan
dalam dialog box Line Style ubah Color dengan warna merah sebagi berikut:
37. 37
kemudian pada dialog box Line Style klik OK maka :
Setelah itu pada MapInfo Professional tab menu klik Table Export
38. 38
kemudian file pada dialog box Export Table to File ketik sebagai berikut:
File Name : 3376020004tx
Save as type : pilih AutoCAD DX(*.dxf)
39. 39
Setelah itu klik Save.
Kemudian akan muncul dialog box DXF Export Information Preserve Attribute Data
di checklist, kemudian klik Set Transformation lalu klik OK. Kemudian OK lagi.
3. Buka AutoCad Map Release 2
Seperti gambar di bawah ini :
40. 40
kemudian buka File 3376020004tx.dxf tadi. Seperti gambar berikut :
klik pada dialog box Select File klik Open maka akan muncul :
Kemudian di-Command : explode Enter
42. 42
Command : explode
maka akan muncul :
Select objects : all
maka akan muncul :
Select objects :
maka akan muncul :
Enter
Enter
Enter
43. 43
Command : explode
maka akan muncul :
Select objects : all
maka akan muncul :
Enter
Enter
44. 44
Select objects :
maka akan muncul :
Setelah ini baru selesai proses di AutoCAD Map.
Untuk proses di atas dapat diringkas sebagai berikut:
Command : Explode sebanyak tiga (3) kali
Select objects : all sebanyak tigac(3) kali
Select objects : enter saja sebanyak tiga (3) kali juga
Enter
45. 45
Kemudian pada menu tab AutoCAD Map klik File Export seperti gambar di bawah
ini :
simpan dengan nama misal :
File name : 3376020004tx
Save as Type : AutoCAD R12/LT2 DXF (*.dxf)
kemudian klik Save (pilih ASCII) maka akan nampak seperti di bawah ini :
47. 47
kemudian pada MapInfo Professional menu bar klik Table Import seperti gambar di
bawah ini :
lalu akan muncul dialog box Import File. Isikan sebagai berikut:
Look in : Sesuaikan dengan letak direktori hasil dari AutoCAD Map
File Name : Sesuai file yang telah diekspor (3376020004tx)
Files of type : AutoCAD DXF (*.dxf))
maka akan muncul:
klik Open maka akan muncul dialog box DXF Import Information :
48. 48
Pada dialog box DXF Import Information klik dialog box field Preserve Attribute Data
Pada dialog box DXF Import Information klik Projection sehingga muncul dialog box
Choose Projection, kemudian pada dialog box field Category pilih Universal Transverse
Mercator (WGS 84) OK seperti gambar berikut :
49. 49
kemudian pada dialog box field Category Members pilih UTM Zone 48, Southern
Hemisphere (WGS 84). Hal ini karena posisi wilayah DKI JAKARTA berada di zone 48
selatan equator.
kemudian klik OK dan OK lagi. Maka akan muncul dialog box Import into Table,
sebagai berikut:
50. 50
Pada dialog box Import into Table kemudian isikan sebagai berikut :
File name : 3376020004tx
Save as type : Mapinfo(*.tab)
Setelah itu klik Save dan akan muncul notice : Over write existing File
3376020004tx.TAB maka pilih OK dan tunggu proses hingga selesai. Seperti gambar di
bawah ini :
maka akan muncul dialog box DXF Import Warning seperti gambar di bawah ini :
51. 51
maka klik Continue hingga muncul proses lagi dan tunggu hingga selesai :
maka akan muncul sebagai berikut :
52. 52
kemudian buka File 3376020004tx tersebut seperti gambar di bawah ini :
5. Baru setelah ini jalan,gang, atau sungai diberikan nama sesuai dengan lapangan,
caranya adalah : pada menu button MapInfo Professional klik Text
53. 53
- Tempatkan cursor pada jalan yang akan diberi nama kemudian ketik nama jalan
JL. SUKABUMI,seperti gambar berikut :
- Setelah itu klik dua kali pada nama jalan tersebut sampai muncul dialog box Text
Object.
54. 54
- Pada dialog box Text Object klik Style, kemudian akan muncul dialog box Text
Style, isilah sesuai dengan ketentuan.
- Font : Arial
- Ukuran : 9
- Text Color : Black (jalan) dan Blue (sungai) OK
- Background :Box
- Color :White
- Effect :Bold, All Caps
55. 55
- kemudian ketik semua nama jalan dan gang yang ada.
- kemudian ketik SUNGAI CILELES di tengah peta sungai tersebut, seperti
gambar di bawah ini :
- kemudian klik dua kali tulisan SUNGAI CILELES tadi. Sehingga nampak
seperti di bawah ini :
- kemudian klik Style Aa. Maka akan nampak :
56. 56
- Pada dialog box Text Object klik Style, kemudian akan muncul dialog box Text
Style, isilah sesuai dengan ketentuan.
- Font : Arial
- Ukuran : 9
- Text Color : Black (jalan) dan Blue (sungai) OK
- Background :Box
- Color :White
- Effect :Bold, Italic, All Caps
57. 57
- kemudian klik OK dan OK lagi. Lalu rotasikan tulisan SUNGAI CILELES
sehingga sejajar dengan tepi sungai seperti tampak pada gambar berikut.
- lalu select garis tepi sungai yang berwarna merah semuanya (bersamaan dengan
klik Shift). Seperti gambar di bawah ini :
- kemudian klik Line Style dan ganti warnanya dengan warna biru. Seperti gambar
di bawah ini :
58. 58
- kemudian pada MapInfo Professional menu tab klik Line Style, kemudian muncul
dialog box Line Style. Pilih color menjadi biru.
- Klik OK. Maka warnanya berubah jadi biru :
- kemudian klik Polyline seperti pada gambar di bawah ini :
59. 59
- lalu klik dan bikin garis sisi sungai sebelah satunya seperti gambar di bawah ini :
- Dan tulis semua nama sungai dan jalan yang ada di wilayah tersebut hingga
selesai.
60. 60
BAB VII
CARA MEMBUAT LAYER JALAN
1. Membuat table struktur layer jalan sbb :
Klik File New Table sehingga nampak seperti di bawah ini :
kemudian klik CreateIsi Field Information sebagai berikut:
d_nm_jln character(30)
d_lbr_jln integer
seperti gambar di atas, kemudian klik Create dan beri nama 3376020004jl.
61. 61
lalu klik Save.
2. Kemudian buka layer teks (misal : 3376020004tx) seperti di bawah ini :
kemudian klik Polyline seperti berikut :
62. 62
kemudian klik Line Style dan ubah warnanya menjadi merah :
kemudian digit di as/tengah jalan tersebut. Hingga keseluruhan jalan yang ada. Seperti di
bawah ini :
63. 63
lalu minimize gambar tersebut dengan meng-klik bagian tengahnya kemudian tekan F2 di
keyboard anda, seperti di bawah ini :
lalu klik di bagian as jalan yang kita digit tadi dan ketikkan nama jalannya sesuai aslinya.
Dan lakukan itu di semua jalan yang ada. Sehingga nampak sebagai beikut :
64. 64
kemudian pada MapInfo Professional menu bar klik Query Select All
Kemudian pada MapInfo Professional klik Line Style sampai muncul dialog box Line
Style, pada dialog box filed Style pilh None.
(Ini dimaksudkan agar layer jalan tidak nampak pada tampilan SIGPBB).
65. 65
BAB VIII
CARA MEMBUAT LAYER SUNGAI
1. Membuat table struktur layer sungai sebagai berikut:
Klik File => New Table sehingga nampak seperti di bawah ini :
kemudian klik CreateIsi Field Information sebagai berikut:
d_nm_sng character (30)
d_lbr_sng integer
seperti gambar di atas, kemudian klik Create dan beri nama 3376020004sg.
66. 66
lalu klik Save.
2. Kemudian buka layer teks (misal : 3376020004tx) seperti di bawah ini :
kemudian klik Polyline spt berikut :
67. 67
kemudian klik Line Style dan ubah warnanya menjadi biru :
kemudian digit di as/tengah sungai tersebut. Hingga keseluruhan sungai yang ada. Seperti
di bawah ini :
68. 68
lalu minimize gambar tersebut dengan menge-klik bagian tengahnya kemudian tekan F2
di keyboard anda, seperti di bawah ini :
lalu klik di bagian as sungai yang kita digit tadi dan ketikkan nama sungainya sesuai
aslinya. Dan lakukan itu di semua sungai yang ada. Sehingga nampak sebagai beikut :
69. 69
Dan klik Query => Select All
Ubah pada Line Style menjadi None seperti gambar di bawah ini :
70. 70
BAB X
CARA MEMBUAT LAYER SIMBOL
1. Buka layer bidang (misal : 3376020004)
2. Membuat table structure layer simbol sebagai berikut :
Klik File New Table sehingga dialog box New Table :
kemudian klik Add to Current Mapper dan klik Create sehingga muncul dialog box
Open Table:
72. 72
kemudian Font diganti sesuai yang dibutuhkan.
Misal : Mapinfo Realestate => disini terdapat simbol masjid dan tempat peribadatan
lainnya.
Dan di Symbol dipilih simbol yang diinginkan. Seperti contoh gambar di bawah ini :
kemudian klik OK.
Lalu perbesar objeknya dan pilih Symbol seperti gambar di bawah ini :
73. 73
kemudian diperbesar bidangnya dan di klik di bidang yang menunjukkan simbol tersebut.
Misalnya masjid tersebut seperti gambar di bawah ini:
Demikian seterusnya hingga semua simbol selesai.
74. 74
BAB XI
CARA MEMBUAT LAYER BLOK
1. Buka layer bidang (misal : 3376020004)
2. Buat table structure layer blok sebagai berikut :
Klik File New Table, kemudian muncul dialog box New Table:
kemudian klik Add to Current Mapper Create sehingga menjadi :
75. 75
Lalu buka layer teks secara bersamaan dengan cara sebagai berikut :
Setelah layer text dibuka kemudian klik Region Style sebagai berikut :
77. 77
dan color diganti biru
With Pixels diganti menjadi yang ke-2
Seperti di bawah ini :
sehingga :
78. 78
kemudian klik OK.
Lalu digit batas blok yang ada tersebut, mulai dari blok 1 hingga selesai.
Seperti gambar di bawah ini :
Kemudian tekan F2 di keyboard anda sehingga akan menjadi :
79. 79
kemudian ketik blok sebanyak 13 karakter di kolom d_blok. Misal 76020004001 dan
seterusnya hingga selesai.
Sehingga akan menjadi :