SlideShare a Scribd company logo
1. Mengenal
ER Mapper 5.5
1.1 Memulai ER Mapper 5.5
Untuk memulai atau menjalankan ERMapper 5.5 menggunakan
tombol Start yang ada di Taskbar, ikuti langkah berikut ini :
1. Nyalakan komputer Anda, tunggu sampai komputer menampilkan
area kerja (desktop) Windows 95/98/NT.
2. Klik tombol Start yang ada di taskbar.
3. Pilih menu Programs.
4. Kemudian pilih dan klik program ER Mapper 5.5. Tunggu sampai
tampilan awal muncul.
Gambar Tampilan Awal ER Mapper 5.5
1
1.2 Mengenal Elemen Dasar ER Mapper 5.5
Sizing Button
Menu bar
Toolbars
Menu bar (baris menu), berisi barisan perintah berupa menu seperti
menu File, Edit, View, Toolbars, Process, Utilities, Windows
dan Help.
Toolbars (baris toolbar), berisi tombol-tombol yang digunakan
untuk menjalankan suatu perintah dengan cepat dan mudah,
terutama untuk perintah-perintah yang sering Anda gunakan.
Sizing Button (tombol ukuran) yang terdiri dari:
o Minimize Button (tombol minimize), untuk
memperkecil jendela hingga membentuk icon aktif pada
Taskbar.
o Maximize Button (tombol maximize), untuk
memperbesar ukuran jendela hingga menjadi satu layar
penuh.
o Restore Button (tombol restore), untuk mengembalikan
jendela ke ukuran semula atau ukuran sebelumnya.
o Close Button (tombol close), untuk menutup jendela dan
mengakhiri program aplikasi.
2
1.3 Mengenal Menu Bar dan Toolbar serta Fungsinya
Menu bar (baris menu) merupakan barisan perintah berupa
menu seperti menu File, Edit, View, Toolbars, Process, Utilities,
Windows dan Help.
1.3.1 Menu File
Menu File ini terdiri dari :
New atau tombol , untuk membuka Image Window baru.
Image Window merupakan jendela kosong untuk menampilkan
data citra.
3
Gambar Image Window
Open atau tombol , untuk menampilkan File .ers atau .alg
yang kita pilih ke dalam Image Window. Pada saat kita memilih
menu File-Open akan muncul dialog box seperti gambar
berikut :
Kembali ke direktori sebelumnya
Maju ke direktori yang terpilih
4
o Tekan OK jika anda ingin menampilkan file yang terpilih
dan menutup Dialog Box.
o Tekan Apply jika anda ingin menampilkan file yang
terpilih dan tetap membuka Dialog Box tersebut.
o Tekan Cancel jika anda ingin membatalkan dan menutup
Dialog Box
Close, untuk menutup Image Window yang aktif.
Save atau tombol , untuk menyimpan Algoritma yang kita
buat.
Save As atau tombol , untuk menyimpan Algoritma yang
kita buat ke dalam file baru.
Save As Dataset atau tombol , untuk menyimpan file yang
ada didalam Image Window ke dalam dataset baru, yang
kemudian akan muncul dialog box seperti berikut ini:
o Output Dataset, untuk memberi nama file Dataset Baru
yang akan disimpan
o Output Data Type, untuk memilih tipe Dataset Baru
yang akan disimpan.
5
o Defaults, untuk menentukan secara otomatis banyaknya
kolom dan baris pixel yang akan disimpan dalam Dataset
Baru
Page Setup, yang berfungsi untuk mengatur dan menentukan :
o Ukuran dan warna latar Hardcopy.
o Mengatur skala Hardcopy,
Exit, yang berfungsi untuk keluar dan menutup program ER
Mapper.
1.3.2 Menu Edit
Menu Edit ini terdiri dari :
Edit/Create Regions, untuk mengedit atau menciptakan region.
Edit ARC/INFO Coverage, untuk melakukan On Screen
Digitizing.
Edit Class/Region Color and Name, untuk mengedit tampilan
warna dan nama Kelas atau Region yang sudah ada.
6
1.3.3 Menu View
Menu Edit ini terdiri dari :
Algorithm atau tombol , untuk menampilkan Algorithm
dialog box. Keterangan lebih lengkap mengenai Algorithm
dialog box akan dibahas pada bab selanjutnya.
Quick Zoom, yang terdiri dari sub menu berikut :
o Previous Zoom atau tombol , untuk menampilkan
perbesaran citra sebelumnya.
7
o Zoom In atau tombol , untuk memperbesar tampilan
citra.
o Zoom Out atau tombol , untuk memperkecil
tampilan citra.
o Zoom to All Dataset atau tombol , untuk
menampilkan seluruh citra.
o Set Geolink to None, untuk menghilangkan Geolink
yang ada.
o Set Geolink to Window, untuk mengaktifkan Geolink
antara satu Image Window dengan Image Window yang
lain.
Geoposition, menu ini memiliki fungsi yang hampir sama
dengan menu Quick Zoom.
Statistics, yang terdiri dari sub menu berikut :
o Show Statistics, untuk menampilkan nilai statistik
dataset citra.
8
o Confusion Matrix, untuk menampilkan matrik konfusi
antara citra yang sudah diklasifikasi dengan citra
referensi.
o Area Summary Report, untuk menampilkan luasan area
citra baik sebelum atau sesudah klasifikasi.
o Means Summary Report, untuk menampilkan rata-rata
nilai pixel citra baik sebelum atau sesudah klasifikasi.
o Standard Deviation Summary Report, untuk
menampilkan standard deviasi nilai pixel citra baik
sebelum atau sesudah klasifikasi.
Scattergrams, untuk menampilkan Scattergram dialog box.
Dialog box ini berfungsi untuk menunjukkan sebaran masing-
masing kelas yang kita buat terhadap nilai pixel.
Cell Values Profile, untuk menampilkan nilai Digital Number
(DN) piksel yang kita pilih pada tiap Band. Untuk memilih
pixel gunakan Pointer Mode dengan mengklik tombol .
9
Cell Coordinate, untuk menampilkan koordinat piksel yang
kita pilih. Untuk memilih piksel gunakan Pointer Mode dengan
mengklik tombol .
1.3.4 Menu Toolbars
Menu Toolbars ini berfungsi untuk menampilkan tombol-
tombol yang akan memudahkan kita dalam menggunakan
program aplikasi ini. Tombol yang tampil sesuai dengan nama
Toolbar yang kita pilih. Toolbar yang bisa kita pilih seperti
pada gambar berikut :
10
1.3.5 Menu Process
Menu Process ini terdiri dari :
Raster Cells to Vector Polygons, untuk mengubah format sel
raster ke dalam bentuk format vector.
Poligon <-> Region Converstion, untuk mengubah polygon ke
dalam region atau sebaliknya.
Calculate Statistic, untuk menghitung nilai statistik suatu
dataset.
Isikan text box Dataset dengan nama file dataset yang akan
dihitung, atau bisa juga dengan menekan tombol untuk
mencari nama file dataset.
Isikan text box Subsampling Interval dengan angka 1 untuk
menghitung setiap nilai per pixel.
Beri tanda V pada Force Recalculate Stats.
11
Classification, berfungsi untuk melakukan klasifikasi terhadap
dataset. Pada menu ini terdapat beberapa sub menu, yaitu :
o Supervised Classification, untuk melakukan klasifikasi
terbimbing (untuk selanjutnya dijelaskan pada bab 7).
o ISOClass Unsupervised Classification, untuk
melakukan klasifikasi tak terbimbing (untuk selanjutnya
dijelaskan pada bab 6).
o View Scattergram, seperti pada menu View.
o Edit Class/Region Color and Name, seperti pada menu
Edit.
Rectification, berfungsi untuk melakukan rektifikasi atau
koreksi geometrik. Menu ini terdapat beberapa sub menu, yaitu:
o Define Ground Control Points, untuk membuat GCP.
o Rotate Dataset, untuk merotasi dataset.
o Rectify Dataset using Ground Control Points, untuk
melakukan rektifikasi menggunakan GCP.
o Map to Map Transformation, untuk melakukan
resampling, transformasi, tipe rektifikasi, mengubah
geodetic datum, dan mengubah proyeksi.
12
1.3.6 Menu Utilities
Menu Utilities ini terdiri dari :
Menu Utilities ini digunakan untuk melakukan Import dataset,
eksport dataset, cropping, merging dataset dll. Untuk
selanjutnya menu ini akan dijelaskan pada bab 2.
1.3.7 Menu Windows
Menu Windows ini terdiri dari :
Menu ini berfungsi untuk menampilkan Image Window yang
telah kita tampilkan sebelumnya.
13
1.3.8 Menu Help
Menu Help ini terdiri dari :
Menu ini berfungsi untuk memberikan bantuan kepada pemakai
apabila pemakai tidak dapat mengoperasikan perintah pada program
ERMapper 5.5.
14
2. Mengenal Format
Data ER Mapper
2.1 Format Data ER Mapper 5.5
Dalam ER Mapper dikenal tiga bentuk format data yaitu :
1. Format Raster Dataset dan Header File (.ers)
Sebuah data raster dalam ER Mapper terdiri dari dua bagian :
Bagian pertama berupa Dataset Header File, yang
merupakan sebuah file ASCII yang menerangkan data
raster yang ada dalam file data.
Bagian kedua berupa Data File, yang berisi data raster itu
sendiri.
Dataset Header File memiliki nama yang sama dengan nama
file datanya. Misalnya “Bogor.ers” merupakan nama Dataset
Header File dari Data File “Bogor”.
2. Format Vector Dataset dan Header File (.erv)
Sebuah data vector dalam ER Mapper terdiri dari dua bagian :
Bagian pertama berupa Dataset Header File, yang
merupakan sebuah file ASCII yang menerangkan data
vector yang ada dalam file data.
Bagian kedua berupa Data File, yang berisi data vector
itu sendiri.
Dataset Header File memiliki nama yang sama dengan nama
file datanya. Misalnya “Jakarta.erv” merupakan nama Dataset
Header File dari Data File “Jakarta”.
15
3. Format Algorithms File (.alg)
File Algoritma menerangkan mengenai dataset dan proses-
proses yang kita lakukan terhadap suatu citra tertentu, sehingga
kita bisa menampilkan secara langsung citra hasil pengolahan.
Untuk menampilkan format dataset yang lainnya maka kita
harus melakukan proses import data yang akan dijelaskan dalam
bagian selanjutnya
2.2 Impor dan Ekspor Data
Tahapan-tahapan dalam mengimpor suatu format data ke dalam
format data yang dikenali oleh ER Mapper adalah sebagai berikut :
Pada menu Utilities pilih format data yang akan diimpor.
Pilih Import Image Formats untuk mengimpor data citra.
Kemudian pilih format data citra berasal. Klik Import.
Kemudian akan muncul gambar dialog box (sebagai contoh
format .tiff) sebagai berikut :
16
Isikan text box Import File/Device Name untuk data citra yang
akan diimpor. (pastikan data sudah masuk dalam harddisk anda)
Isikan Output Dataset text box untuk nama file hasil impor.
Isikan Geodetic Datum text box untuk datum citra yang
diimpor. (misalnya WGS84).
Isikan Map Projection text box untuk proyeksi citra yang
diimpor.
(misalnya UTM;SUTM48)
Kemudian klik OK untuk memulai proses.
Tahapan dalam ekspor data ke dalam format lain adalah sebagai
berikut :
Pada menu Utilities pilih Export Raster.
Kemudian akan ditampilkan beberapa sub menu. Sub menu ini
menawarkan kedalam format apakah raster dataset yang akan
diekspor. Pilih sub menu anda, lalu akan muncul dialog box
sebagai berikut (contoh .ers ke format BIL):
Pilih dataset yang akan diekspor pada text box Dataset to
Export.
17
Beri nama file dan direktori hasil ekspor.
Isikan Line Range untuk banyaknya baris yang akan diekspor.
Isikan Cell Range untuk banyaknya kolom yang akan di
ekspor.
Klik OK untuk memulai proses.
2.3 Menggabungkan (Merge) Data
Merging data dilakukan untuk menggabungkan data band ke
dalam sebuah dataset. Misalnya TM memiliki 7 band, agar satu citra
berisi informasi mengenai ke tujuh band tersebut kita harus
melakukan merging data. Data citra yang akan digabung harus
memiliki resolusi spasial yang sama. Jika tidak sama harus dilakukan
resampling data, seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya.
Tahapan-tahapan dalam merging data adalah sebagai berikut :
Pilih File Maintenance pada menu Utilities.
Pilih Dataset.
Pilih Merge Raster Dataset. Lalu akan muncul dialog box
sebagai berikut :
18
Isikan Input Dataset dengan menekan icon untuk memilih
file mana saja yang harus digabung.
Isikan Output Dataset untuk memberi nama file hasil
gabungan dataset.
Klik OK untuk memulai proses.
2.4 Memotong (Cropping) Data
Pemotongan data dilakukan untuk memfokuskan areal
kerja/penelitian. Pemotongan data dilakukan untuk mengurangi
kapasitas data agar pengolahan data atau processing dapat dilakukan
lebih singkat daripada data yang tidak dipotong.
Tahapan dalam pemotongan data adalah sebagai berikut :
Pilih File Maintenance pada menu Utilities.
Pilih Dataset.
Pilih Cut Raster Dataset. Kemudian akan muncul dialog box
sebagai berikut :
Isikan Input Dataset text box untuk dataset yang akan
dipotong.
Isikan Output Dataset text box untuk menentukan nama
dataset yang telah dipotong.
19
Isikan Start Cell dan Start Line untuk menentukan titik awal
pemotongan. Ini bisa dilihat pada Cell Coordinates.(bisa
dilihat pada dataset X,Y)
Isikan End Cell dan End Line untuk menentukan titik akhir
pemotongan, seperti pada langkah sebelumnya.
Klik OK untuk memulai proses.
20
3. Algoritma dan
Statistik
3.1 Algoritma
Algoritma merupakan elemen dasar dari program ER Mapper
dalam melakukan pengolahan data. Pengolahan data dalam algoritma
meliputi penajaman citra, filtering, formula, citra komposit, dll. Proses
dalam algoritma terpisah dari dataset yang digunakan. Artinya, kita
dapat memanipulasi data yang akan kita buat tanpa mengubah dataset
original. Untuk menampilkan Algorithm Dialog Box pilih menu View
dan klik Algorithm atau klik tombol . Setelah itu akan muncul
gambar berikut :
Color mode Band Chooser Filter Edit Formula
Layer mode Dataset Chooser Go
Duplicate Surface Edit Transform Limit
21
Namun sebelum menampilkan Algorithm, tampilkan dahulu
data yang akan dianalisis.
3.1.1 Citra Komposit
Tahapan dalam membuat citra komposit adalah sebagai berikut:
Tampilkan citra yang akan dianalisis dengan mengklik Tombo
.
Lalu tekan tombol , untuk membuka file.
Setelah itu klik tombol untuk menampilkan Algorithm
dialog box.
Klik kanan Color Mode, lalu pilih Red Green Blue atau klik
icon .
Sorot Red Layer, lalu pilih band pada Band Chooser.
Sorot Green Layer, lalu pilih band pada Band Chooser.
Sorot Blue Layer, lalu pilih band pada Band Chooser.
Klik GO untuk menjalankan perintah.
3.1.2 Display Citra Per Band (Pseudocolor)
Tahapan dalam melakukan penampilan citra perband adalah
sebagai berikut :
Tampilkan data citra.
Tampilkan Algorithm dialog box.
Pilih Color Mode. Klik kanan. Klik Pseudocolor.
Sorot Layer Mode. Klik kanan. Klik Pseudo. Pilih band pada
Band Chooser.
22
Klik tombol Surface. Klik Color Table.
Pilih Greyscale.
Klik GO.
3.1.3 Penajaman Citra
Tahapan dalam penajaman citra adalah sebagai berikut :
Tampilkan citra yang akan dianalisis.
Tampilkan Algorithm Dialog Box.
Klik Edit Transform Limit. Lalu akan muncul Transform
dialog box seperti dibawah ini :
Layer mode
Histogram
Radiometrik Enhancement Button
Pilih Radiometric Enhancement Button pada tiap-tiap layer
mode.
Klik GO.
23
3.1.4 Formula
Formula diperlukan untuk melakukan analisa citra seperti band
rasio, PCA, Tasseled Cap, Masking, dll. Tahapan dalam melakukan
analisis menggunakan formula adalah sebagai berikut :
Tampilkan citra yang akan dianalisis.
Tampilkan Algorithm Dialog Box.
Klik Edit Formula, lalu akan muncul dialog box berikut :
Pilih analisis formula yang akan ditampilkan dalam citra. Pada
gambar adalah contoh formula PCA. Yaitu dengan menekan
Principal Component lalu pilih PC1 Generic. Formula NDVI
yaitu dengan menekan Ratios lalu pilih Landsat TM NDVI
untuk citra Landsat.
Klik GO untuk menjalankan perintah.
24
3.2 Statistik
Statistik pada ERMapper dilakukan untuk menghitung nilai
statistik dataset original, training area, dan statistic hasil klasifikasi.
Untuk menghitung nilai statistik dataset dilakukan tahapan sebagai
berikut :
Dari menu Process pilih Calculate Statistic. Lalu akan muncul
dialog box sebagai berikut :
Isikan text box Dataset dengan nama file dataset yang akan
dihitung, atau bisa juga dengan menekan tombol untuk
mencari nama file dataset.
Isikan text box Subsampling Interval dengan angka 1 untuk
menghitung setiap nilai per pixel.
Beri tanda V pada Force Recalculate Stats. Untuk melakukan
perhitungan kembali ketika pixel telah dihitung.
Untuk melakukan perhitungan statistik pada training area
seperti pada tahapan diatas. Namun sebelum itu harus dilakukan
pembuatan training area. Pembuatan training area dilakukan pada
proses sebelum Klasifikasi Terbimbing. Penjelasan mengenai
Klasifikasi Terbimbing ada pada bab 7.
Setelah menghitung nilai statistik, kita bisa manmpilkan hasil
statistic yang kita hitung dengan memilih menu View. Setelah itu pilih
25
Statistics. Kemudian klik Show Statistics. Lalu akan tampil dialog
box sebagai berikut :
Pilih file yang akan diperlihatkan nilai statistiknya pada text
box Input Dataset.
Pilih Region/Class yang akan ditampilkan.
Pilih band yang akan ditampilkan pada Band List.
Klik OK untuk menjalankan perintah.
26
4. Koreksi Geometrik
Citra satelit biasanya mengandung distorsi geometris. Salah satu
cara untuk mengkoreksi distorsi geometris ini adalah dengan
menggunakan titik-titik kontrol lapangan (Ground Control
Point/GCP). GCP adalah suatu titik pada permukaan bumi yang sudah
diketahui koordinatnya.
Syarat pemilihan titik-titik kontrol lapangan/GCP adalah :
1. Tersebar merata di seluruh citra.
2. Relatif permanent, tidak berubah dalam kurun waktu yang pendek.
Koreksi geometris ini terdiri koreksi geometris citra ke citra
(image to image rectification) dan koreksi geometris citra ke peta
(image to map rectification).
4.1 Image to Image Rectification
Pada koreksi geometrik citra ke citra yang perlu diperhatikan
adalah citra baik yang akan dikoreksi ataupun yang dijadikan dasar
harus disimpan dalam format Algorithm File (.alg).
Tahapan dalam koreksi citra ke citra ini adalah sebagai berikut :
1. Tentukan citra yang akan dikoreksi dan citra yang telah
dikoreksi sebagai dasarnya (base).
Pada menu Process pilih Rectification kemudian pilih Define
Ground Control Point, maka akan tampil GCP Setup dialog
box seperti berikut ini:
27
Beri tanda V pada Algorithm images and/or vectors dan pada
Manual entry.
Pada text box FROM Algorithm isikan dengan data yang akan
kita koreksi.
Pada text box TO Algorithm isikan dengan data yang telah
dikoreksi yang akan kita jadikan dasar (base) dalam koreksi
geometrik.
Klik OK.
28
2. Pilih titik-titik yang akan dijadikan sebagai GCP.
Setelah kita klik OK, kemudian akan muncul GCP Setup
information dialog box seperti berikut ini :
Pada text box TO Geodetic Datum isikan datum citra, dengan
cara menekan tombol dan memilih datum yang sesuai.
Pada text box TO Map Projection isikan proyeksi citra,
dengan cara menekan tombol dan memilih proyeksi citra
yang sesuai.
Pada text box TO Coordinates pilih Easting/Northing untuk
koordinat UTM, pilih Latitude/Longitude untuk koordinat
Lintang/Bujur.
Pada text box Type of rectification pilih Polynomial.
Pada text box Rectification polynomial order pilih Linear.
Pada text box Rectification Sampling pilih Nearest Neightbor.
29
Isikan dengan nama Dataset pada text box Load GCP from
Dataset jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu
dataset tertentu dengan cara menekan tombol .
Isikan dengan nama Text File pada text box Load GCP from
Text File jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu text
file tertentu dengan cara menekan tombol .
Isikan dengan nama Text File pada text box Save GCP to Text
File jika kita ingin menyimpan titik GCP yang kita buat ke
dalam suatu text file tertentu dengan cara menekan tombol
.
Klik OK, kemudian akan muncul GCP Edit dialog box dan
window image seperti berikut ini :
30
Pilihlah titik-titik yang akan dijadikan GCP dengan cara melihat
lokasi yang sama pada kedua citra dengan menggunakan pointer
mode (klik icon ). Usahakan agar GCP yang dipilih
memiliki nilai RMS yang lebih kecil dari 0,5.
Tekan tombol Add GCP untuk menambah GCP dan tekan
Delete GCP untuk menghapus GCP yang kita pilih.
Setelah selesai membuat GCP secukupnya, tekan tombol Save
untuk menyimpan GCP yang kita buat.
Klik OK.
3. Proses Rektifikasi
Setelah GCP didapat. Pada menu Process pilih Rectification
kemudian pilih Rectify Dataset using Ground Control Point.
Kemudian akan muncul Rectify Dataset dialog box seperti
berikut ini :
Pada text box Input Dataset isikan dengan data yang akan
direktifikasi, dengan cara menekan icon dan pilih nama
filenya.
Pada text box Output Dataset isikan dengan nama file baru
untuk citra hasil rektifikasi, dengan cara menekan icon dan
ketik nama filenya.
31
Klik OK, tunggu sampai muncul pernyataan bahwa rektifikasi
selesai dilakukan.
4.2 Image to Map Rectification
Tahapan dalam koreksi citra ke peta ini hampir sama dengan
tahapan dalam koreksi citra ke citra adalah sebagai berikut :
1. Tentukan citra yang akan dikoreksi dan citra yang telah
dikoreksi sebagai dasarnya (base).
Pada menu Process pilih Rectification kemudian pilih Define
Ground Control Point, maka akan tampil GCP Setup dialog
box seperti berikut ini:
Beri tanda V pada Manual entry.
Pada text box FROM Algorithm isikan dengan data yang akan
kita koreksi.
Klik OK.
32
2. Pilih titik-titik yang akan dijadikan sebagai GCP.
Setelah kita klik OK, kemudian akan muncul GCP Setup
information dialog box seperti berikut ini :
Pada text box TO Geodetic Datum isikan datum citra, dengan
cara menekan icon dan memilih datum yang sesuai.
Pada text box TO Map Projection isikan proyeksi citra,
dengan cara menekan icon dan memilih proyeksi citra
yang sesuai.
Pada text box TO Coordinates pilih Easting/Northing untuk
koordinat UTM, pilih Latitude/Longitude untuk koordinat
Lintang/Bujur.
Pada text box Type of rectification pilih Polynomial.
Pada text box Rectification polynomial order pilih Linear.
Pada text box Rectification Sampling pilih Nearest Neightbor.
33
Isikan dengan nama Dataset pada text box Load GCP from
Dataset jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu
dataset tertentu dengan cara menekan icon .
Isikan dengan nama Text File pada text box Load GCP from
Text File jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu text
file tertentu dengan cara menekan icon .
Isikan dengan nama Text File pada text box Save GCP to Text
File jika kita ingin menyimpan titik GCP yang kita buat ke
dalam suatu text file tertentu dengan cara menekan icon .
Klik OK, kemudian akan muncul GCP Edit dialog box dan
window image seperti berikut ini :
34
Pilihlah titik-titik yang akan dijadikan GCP dengan cara melihat
lokasi yang sama pada citra dan peta dengan menggunakan
pointer mode (klik icon ) dan koordinatnya dimasukkan
dengan cara diketik. Usahakan agar GCP yang dipilih memiliki
nilai RMS yang lebih kecil dari 0,5.
Tekan tombol Add GCP untuk menambah GCP dan tekan
Delete GCP untuk menghapus GCP yang kita pilih.
Setelah selesai membuat GCP secukupnya, tekan tombol Save
untuk menyimpan GCP yang kita buat.
Klik OK.
3. Proses Rektifikasi
Setelah GCP didapat. Pada menu Process pilih Rectification
kemudian pilih Rectify Dataset using Ground Control Point.
Kemudian akan muncul Rectify Dataset dialog box seperti
berikut ini :
Pada text box Input Dataset isikan dengan data yang akan
direktifikasi, dengan cara menekan icon dan pilih nama
filenya.
35
Pada text box Output Dataset isikan dengan nama file baru
untuk citra hasil rektifikasi, dengan cara menekan tombol
dan ketik nama filenya.
Klik OK, tunggu sampai muncul pernyataan bahwa rektifikasi
selesai dilakukan.
36
5. Koreksi
Radiometrik
Setelah citra satelit dikoreksi Geometrik, maka langkah
selanjutnya adalah koreksi radiometrik. Adapun tahapan dalam
koreksi radiometrik ini adalah sebagai berikut :
1. Tampilkan citra dalam bentuk Pseudocolor sesuai dengan tahapan
yang dijelaskan pada bab 3. Tampilkan Algorithm Dialog Box pilih
menu View dan klik Algorithm atau klik tombol .
2. Perbanyak warna pseudo sesuai dengan jumlah band masing-
masing citra (untuk citra Landsat TM ada 6, hal ini karena
umumnya band 6/band thermal tidak diikutkan) dengan cara
menekan tombol Duplicate . Ganti nama masing-masing
warna pseudo sesuai dengan nama masing-masing band, sehingga
Algorithm dialog box akan tampil seperti berikut :
37
3. Klik Edit Transform Limits sebelah kanan (selanjutnya kita sebut
Grafik II). Ganti nilai yang ada menjadi 0 sampai 255. Kemudian
enter. Lakukan langkah ini sampai band terakhir.
4. Non aktifkan seluruh band dengan cara menekan tombol Turn
On/Off . Aktifkan kembali band 1 kemudian klik Edit
Transform Limits sebelah kiri (selanjutnya kita sebut Grafik I)
tekan Linear tekan GO. Klik Grafik II. Ubah nilai actual
limit menjadi 0 sampai 255 dengan cara menggeser histogram pada
Grafik I lalu tekan GO. Klik Grafik II dan lihat nilai actual
limitnya. Jika sudah cocok. Non aktifkan band tersebut dan beralih
ke band selanjutnya. Jika belum cocok geser kembali histogram
yang ada pada Grafik I hingga nilainya menjadi 0 sampai 255.
5. Setelah seluruh band memiliki nilai 0 sampai 255, aktifkan kembali
seluruh band. Tekan GO.
6. Simpan file dengan cara memilih Save As Dataset pada menu
File.
7. Hitung dan tampilkan nilai statistiknya seperti yang telah
dijelaskan pada bab 3.
38
6. Klasifikasi Tak
Terbimbing
Klasifikasi tak terbimbing (unsupervised classification)
merupakan salah satu metode klasifikasi dimana komputer secara
otomatis menghitung dan mengenali nilai spektral yang ada pada citra.
ERMapper 5.5 menggunakan algoritma ISOClass untuk
menampilkan data citra dalam metode ini.
Sebelum kita melakukan metode ini, kita harus menentukan
berapa kelas yang akan kita buat.
Tahapan dalam klasifikasi tak terbimbing ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan jumlah kelas, ulangan, dan jumlah band yang
digunakan.
Pada menu Proccess pilih Classification kemudian pilih
ISOClass Unsupervised Classification. Kemudian muncul
dialog box berikut :
39
Input Dataset adalah data yang akan kita proses unuk
klasifikasi. Ingat dataset dalam format .ers.
Band to use adalah pilihan band yang diinginkan dalam proses
klasifikasi.
Output Dataset adalah nama dataset yang kita buat sebagai
identitas data hasil klasifikasi.
Maximum iteration adalah banyaknya ulangan yang kita
inginkan dalam proses klasifikasi. Tampilan pertama adalah
99999 untuk mempersingkat proses kita dapat mengubah
jumlah ulangan.
Desired percent unchanged adalah untuk menentukan berapa
persen kelas yang tak berubah.
Maximum number classes adalah banyaknya kelas yang kita
inginkan.
Klik OK untuk mulai proses.
2. Menentukan warna dan nama kelas yang kita inginkan.
Pada menu Edit pilih Edit Class/Region Color and Name.
Kemudian muncul dialog box berikut :
40
Isi nama kelas dan pilih warna kelas yang kita inginkan.
Klik Save pada dialog box setelah kita menentukan warna dan
nama kelas.
3. Menampilkan warna pada citra terklasifikasi di Image
Window.
Tampilkan Algorithm dialog box.
Kemudian klik Edit pada Algorithm Dialog Box lalu pilih Add
Raster Layer.
Klik Class Display.
Sorot Class Display pada layer kemudian klik tombol Load
Dataset untuk memilih file citra terklasifikasi
unsupervised dan klik OK.
Setelah itu klik GO untuk mendisplay citra terklasifikasi
unsupervised sesuai dengan warna yang kita inginkan.
41
7. Klasifikasi
Terbimbing
Klasifikasi terbimbing (Supervised Classification) dilakukan
ketika kita sudah melakukan survey lapangan. Artinya kita sudah
mengetahui landcover dari training area yang kita buat. Training area
merupakan sampel kelas yang sudah kita ketahui di lapangan.
Metode ini sering digunakan untuk meningkatkan hasil
klasifikasi. Dibandingkan dengan metode sebelumnya, metode ini
lebih akurat.
Prosedur yang perlu dilakukan pada metode ini adalah sebagai
berikut:
1. Pembuatan Training Area.
Buka file yang akan dibuat training area.
Training area dibuat dengan memilih Edit/Create Region pada
menu Edit. Kemudian akan muncul dialog box berikut :
42
Klik OK pada dialog box tersebut. Lalu akan muncul
Annotation Tool seperti pada gambar berikut :
o Tombol Polygon adalah untuk menggambar dalam
bentuk poligon.
o Tombol Rectangle adalah untuk menggambar
region dalam bentuk bujur sangkar.
o Tombol Select/Edit Points Mode adalah untuk
menunjuk region.
o Tombol Delete Object adalah untuk menghilangkan
region yang kita buat
43
o Tombol Display/Edit Object Attributes adalah
untuk memberi nama region. (Ingat setelah kita membuat
region pastikan region telah diberi nama.)
o Tombol Save As adalah untuk menyimpan region
yang kita buat dalam file baru.
o Tombol Save adalah untuk menyimpan region yang
kita buat dalam file yang aktif.
2. Memulai proses klasifikasi terbimbing
Setelah training area dibuat dan disimpan, kita dapat memulai
proses klasifikasi. Pilih Classification pada menu Process. Lalu
pilih Supervised Classification. Setelah itu akan muncul dialog
box berikut :
Klik Setup untuk menampilkan region yang kita buat. Disini
kita dapat memilh kelas yang akan dihilangkan atau
ditambahkan seperti pada gambar berikut :
44
Klik Close untuk kembali ke dialog box awal.
Pilih Classification Type yang kita inginkan.
Klik OK untuk memulai proses klasifikasi.
3. Memberi nama dan warna region. (Tahapan ini sama halnya
dengan metode Unsupervised Classification)
4. Menampilkan warna pada citra terklasifikasi di Image
Window. (Tahapan ini sama dengan metode Unsupervised
Classification)
45
Daftar Pustaka
ER Mapper. 1995. ER Mapper 5.0 Reference. Earth Resource
Mapping Pty. Ltd. Perth.
Jaya, I.N.S. 1997. Penginderaan Jauh Satelit untuk Kehutanan.
Laboratorium Inventarisasi Hutan Jurusan Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan IPB. Bogor
Saran, komentar dan pertanyaan harap hubungi
promapper@hotmail.com

More Related Content

What's hot

Mosaik menggunakan ermapper
Mosaik menggunakan ermapperMosaik menggunakan ermapper
Mosaik menggunakan ermapper
IrfanHanifa241290
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
oriza steva andra
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Andi Azizah
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Nurul Afdal Haris
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
bramantiyo marjuki
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Sally Indah N
 
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
Meda Aji Saputro
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianZakiyul Mu'min
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
yulika usman
 
Resume jurnal 4
Resume jurnal 4Resume jurnal 4
Resume jurnal 4
AnsoriDanuz
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
Ainur
 
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVILaporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Ahmad Dani
 
Laporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGisLaporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGis
Mf Dewantara AlMismary
 
Laporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraLaporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping Citra
Sally Indah N
 
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lereng
andini rambe
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Wachidatin N C
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Feisal Rachman Soedibja
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
bramantiyo marjuki
 

What's hot (20)

Mosaik menggunakan ermapper
Mosaik menggunakan ermapperMosaik menggunakan ermapper
Mosaik menggunakan ermapper
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
 
Laporan praktikum penginderaan jauh
Laporan praktikum penginderaan jauhLaporan praktikum penginderaan jauh
Laporan praktikum penginderaan jauh
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
 
Laporan rektifikasi
Laporan rektifikasiLaporan rektifikasi
Laporan rektifikasi
 
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitian
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Resume jurnal 4
Resume jurnal 4Resume jurnal 4
Resume jurnal 4
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVILaporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
 
Laporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGisLaporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGis
 
Laporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraLaporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping Citra
 
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lereng
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 

Similar to tutorial Er mapper

Artikel aplikasi microsoft paint
Artikel aplikasi microsoft paintArtikel aplikasi microsoft paint
Artikel aplikasi microsoft paintAstri Ayu Ningsih
 
MICROSOFT OFFICE POWER POINT 2007
MICROSOFT OFFICE POWER POINT 2007MICROSOFT OFFICE POWER POINT 2007
MICROSOFT OFFICE POWER POINT 2007
Nazlaa
 
Ms. Power Point 2007 bab 1-6 kelas 9
Ms. Power Point 2007 bab 1-6 kelas 9Ms. Power Point 2007 bab 1-6 kelas 9
Ms. Power Point 2007 bab 1-6 kelas 9VIVI_KHORIYAH
 
MICROSOFT POWER POIT 2007
MICROSOFT POWER POIT 2007MICROSOFT POWER POIT 2007
MICROSOFT POWER POIT 2007
hesti9g
 
Power Point 2007
Power Point 2007Power Point 2007
Power Point 2007
Ludovikus9G
 
Power Point 2007
Power Point 2007Power Point 2007
Power Point 2007
LUDOOOO
 
Power Point 2007
Power Point 2007Power Point 2007
Power Point 2007
Ludovikus9G
 
MICROSOFT POWER POIT 2007
MICROSOFT POWER POIT 2007MICROSOFT POWER POIT 2007
MICROSOFT POWER POIT 2007
hesti9g
 
MICROSOFT POWER POINT 2007
MICROSOFT POWER POINT 2007MICROSOFT POWER POINT 2007
MICROSOFT POWER POINT 2007
hesti9g
 
Macam Aplikasi dan Fungsinya
Macam Aplikasi dan FungsinyaMacam Aplikasi dan Fungsinya
Macam Aplikasi dan Fungsinya
Yutta Putri
 
8 tweak sederhana untuk xp
8 tweak sederhana untuk xp8 tweak sederhana untuk xp
8 tweak sederhana untuk xpRoni Setya
 
Setting Peripheral
Setting PeripheralSetting Peripheral
Setting Peripheral
fenty caldo
 
01. pengenalan ms access
01. pengenalan ms access01. pengenalan ms access
01. pengenalan ms access
AnDree Nordisc
 
Tutorial landdesktop2005
Tutorial landdesktop2005Tutorial landdesktop2005
Tutorial landdesktop2005
Yayuk Setiyowati
 
Land+desktop+2005+tutorial
Land+desktop+2005+tutorialLand+desktop+2005+tutorial
Land+desktop+2005+tutorial
dedi setyawan
 
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
sitaram_
 
Modul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh auliaModul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh auliaAulia Nofrianti
 

Similar to tutorial Er mapper (20)

Artikel aplikasi microsoft paint
Artikel aplikasi microsoft paintArtikel aplikasi microsoft paint
Artikel aplikasi microsoft paint
 
MICROSOFT OFFICE POWER POINT 2007
MICROSOFT OFFICE POWER POINT 2007MICROSOFT OFFICE POWER POINT 2007
MICROSOFT OFFICE POWER POINT 2007
 
Ms. Power Point 2007 bab 1-6 kelas 9
Ms. Power Point 2007 bab 1-6 kelas 9Ms. Power Point 2007 bab 1-6 kelas 9
Ms. Power Point 2007 bab 1-6 kelas 9
 
MICROSOFT POWER POIT 2007
MICROSOFT POWER POIT 2007MICROSOFT POWER POIT 2007
MICROSOFT POWER POIT 2007
 
Power Point 2007
Power Point 2007Power Point 2007
Power Point 2007
 
Power Point 2007
Power Point 2007Power Point 2007
Power Point 2007
 
Power Point 2007
Power Point 2007Power Point 2007
Power Point 2007
 
MICROSOFT POWER POIT 2007
MICROSOFT POWER POIT 2007MICROSOFT POWER POIT 2007
MICROSOFT POWER POIT 2007
 
MICROSOFT POWER POINT 2007
MICROSOFT POWER POINT 2007MICROSOFT POWER POINT 2007
MICROSOFT POWER POINT 2007
 
Tutorial cad ld
Tutorial cad ldTutorial cad ld
Tutorial cad ld
 
Rizka
RizkaRizka
Rizka
 
Pacs [t view] user-guide
Pacs [t view] user-guidePacs [t view] user-guide
Pacs [t view] user-guide
 
Macam Aplikasi dan Fungsinya
Macam Aplikasi dan FungsinyaMacam Aplikasi dan Fungsinya
Macam Aplikasi dan Fungsinya
 
8 tweak sederhana untuk xp
8 tweak sederhana untuk xp8 tweak sederhana untuk xp
8 tweak sederhana untuk xp
 
Setting Peripheral
Setting PeripheralSetting Peripheral
Setting Peripheral
 
01. pengenalan ms access
01. pengenalan ms access01. pengenalan ms access
01. pengenalan ms access
 
Tutorial landdesktop2005
Tutorial landdesktop2005Tutorial landdesktop2005
Tutorial landdesktop2005
 
Land+desktop+2005+tutorial
Land+desktop+2005+tutorialLand+desktop+2005+tutorial
Land+desktop+2005+tutorial
 
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
 
Modul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh auliaModul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh aulia
 

Recently uploaded

Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 

Recently uploaded (10)

Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 

tutorial Er mapper

  • 1. 1. Mengenal ER Mapper 5.5 1.1 Memulai ER Mapper 5.5 Untuk memulai atau menjalankan ERMapper 5.5 menggunakan tombol Start yang ada di Taskbar, ikuti langkah berikut ini : 1. Nyalakan komputer Anda, tunggu sampai komputer menampilkan area kerja (desktop) Windows 95/98/NT. 2. Klik tombol Start yang ada di taskbar. 3. Pilih menu Programs. 4. Kemudian pilih dan klik program ER Mapper 5.5. Tunggu sampai tampilan awal muncul. Gambar Tampilan Awal ER Mapper 5.5
  • 2. 1 1.2 Mengenal Elemen Dasar ER Mapper 5.5 Sizing Button Menu bar Toolbars Menu bar (baris menu), berisi barisan perintah berupa menu seperti menu File, Edit, View, Toolbars, Process, Utilities, Windows dan Help. Toolbars (baris toolbar), berisi tombol-tombol yang digunakan untuk menjalankan suatu perintah dengan cepat dan mudah, terutama untuk perintah-perintah yang sering Anda gunakan. Sizing Button (tombol ukuran) yang terdiri dari: o Minimize Button (tombol minimize), untuk memperkecil jendela hingga membentuk icon aktif pada Taskbar. o Maximize Button (tombol maximize), untuk memperbesar ukuran jendela hingga menjadi satu layar penuh. o Restore Button (tombol restore), untuk mengembalikan jendela ke ukuran semula atau ukuran sebelumnya. o Close Button (tombol close), untuk menutup jendela dan mengakhiri program aplikasi.
  • 3. 2 1.3 Mengenal Menu Bar dan Toolbar serta Fungsinya Menu bar (baris menu) merupakan barisan perintah berupa menu seperti menu File, Edit, View, Toolbars, Process, Utilities, Windows dan Help. 1.3.1 Menu File Menu File ini terdiri dari : New atau tombol , untuk membuka Image Window baru. Image Window merupakan jendela kosong untuk menampilkan data citra.
  • 4. 3 Gambar Image Window Open atau tombol , untuk menampilkan File .ers atau .alg yang kita pilih ke dalam Image Window. Pada saat kita memilih menu File-Open akan muncul dialog box seperti gambar berikut : Kembali ke direktori sebelumnya Maju ke direktori yang terpilih
  • 5. 4 o Tekan OK jika anda ingin menampilkan file yang terpilih dan menutup Dialog Box. o Tekan Apply jika anda ingin menampilkan file yang terpilih dan tetap membuka Dialog Box tersebut. o Tekan Cancel jika anda ingin membatalkan dan menutup Dialog Box Close, untuk menutup Image Window yang aktif. Save atau tombol , untuk menyimpan Algoritma yang kita buat. Save As atau tombol , untuk menyimpan Algoritma yang kita buat ke dalam file baru. Save As Dataset atau tombol , untuk menyimpan file yang ada didalam Image Window ke dalam dataset baru, yang kemudian akan muncul dialog box seperti berikut ini: o Output Dataset, untuk memberi nama file Dataset Baru yang akan disimpan o Output Data Type, untuk memilih tipe Dataset Baru yang akan disimpan.
  • 6. 5 o Defaults, untuk menentukan secara otomatis banyaknya kolom dan baris pixel yang akan disimpan dalam Dataset Baru Page Setup, yang berfungsi untuk mengatur dan menentukan : o Ukuran dan warna latar Hardcopy. o Mengatur skala Hardcopy, Exit, yang berfungsi untuk keluar dan menutup program ER Mapper. 1.3.2 Menu Edit Menu Edit ini terdiri dari : Edit/Create Regions, untuk mengedit atau menciptakan region. Edit ARC/INFO Coverage, untuk melakukan On Screen Digitizing. Edit Class/Region Color and Name, untuk mengedit tampilan warna dan nama Kelas atau Region yang sudah ada.
  • 7. 6 1.3.3 Menu View Menu Edit ini terdiri dari : Algorithm atau tombol , untuk menampilkan Algorithm dialog box. Keterangan lebih lengkap mengenai Algorithm dialog box akan dibahas pada bab selanjutnya. Quick Zoom, yang terdiri dari sub menu berikut : o Previous Zoom atau tombol , untuk menampilkan perbesaran citra sebelumnya.
  • 8. 7 o Zoom In atau tombol , untuk memperbesar tampilan citra. o Zoom Out atau tombol , untuk memperkecil tampilan citra. o Zoom to All Dataset atau tombol , untuk menampilkan seluruh citra. o Set Geolink to None, untuk menghilangkan Geolink yang ada. o Set Geolink to Window, untuk mengaktifkan Geolink antara satu Image Window dengan Image Window yang lain. Geoposition, menu ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan menu Quick Zoom. Statistics, yang terdiri dari sub menu berikut : o Show Statistics, untuk menampilkan nilai statistik dataset citra.
  • 9. 8 o Confusion Matrix, untuk menampilkan matrik konfusi antara citra yang sudah diklasifikasi dengan citra referensi. o Area Summary Report, untuk menampilkan luasan area citra baik sebelum atau sesudah klasifikasi. o Means Summary Report, untuk menampilkan rata-rata nilai pixel citra baik sebelum atau sesudah klasifikasi. o Standard Deviation Summary Report, untuk menampilkan standard deviasi nilai pixel citra baik sebelum atau sesudah klasifikasi. Scattergrams, untuk menampilkan Scattergram dialog box. Dialog box ini berfungsi untuk menunjukkan sebaran masing- masing kelas yang kita buat terhadap nilai pixel. Cell Values Profile, untuk menampilkan nilai Digital Number (DN) piksel yang kita pilih pada tiap Band. Untuk memilih pixel gunakan Pointer Mode dengan mengklik tombol .
  • 10. 9 Cell Coordinate, untuk menampilkan koordinat piksel yang kita pilih. Untuk memilih piksel gunakan Pointer Mode dengan mengklik tombol . 1.3.4 Menu Toolbars Menu Toolbars ini berfungsi untuk menampilkan tombol- tombol yang akan memudahkan kita dalam menggunakan program aplikasi ini. Tombol yang tampil sesuai dengan nama Toolbar yang kita pilih. Toolbar yang bisa kita pilih seperti pada gambar berikut :
  • 11. 10 1.3.5 Menu Process Menu Process ini terdiri dari : Raster Cells to Vector Polygons, untuk mengubah format sel raster ke dalam bentuk format vector. Poligon <-> Region Converstion, untuk mengubah polygon ke dalam region atau sebaliknya. Calculate Statistic, untuk menghitung nilai statistik suatu dataset. Isikan text box Dataset dengan nama file dataset yang akan dihitung, atau bisa juga dengan menekan tombol untuk mencari nama file dataset. Isikan text box Subsampling Interval dengan angka 1 untuk menghitung setiap nilai per pixel. Beri tanda V pada Force Recalculate Stats.
  • 12. 11 Classification, berfungsi untuk melakukan klasifikasi terhadap dataset. Pada menu ini terdapat beberapa sub menu, yaitu : o Supervised Classification, untuk melakukan klasifikasi terbimbing (untuk selanjutnya dijelaskan pada bab 7). o ISOClass Unsupervised Classification, untuk melakukan klasifikasi tak terbimbing (untuk selanjutnya dijelaskan pada bab 6). o View Scattergram, seperti pada menu View. o Edit Class/Region Color and Name, seperti pada menu Edit. Rectification, berfungsi untuk melakukan rektifikasi atau koreksi geometrik. Menu ini terdapat beberapa sub menu, yaitu: o Define Ground Control Points, untuk membuat GCP. o Rotate Dataset, untuk merotasi dataset. o Rectify Dataset using Ground Control Points, untuk melakukan rektifikasi menggunakan GCP. o Map to Map Transformation, untuk melakukan resampling, transformasi, tipe rektifikasi, mengubah geodetic datum, dan mengubah proyeksi.
  • 13. 12 1.3.6 Menu Utilities Menu Utilities ini terdiri dari : Menu Utilities ini digunakan untuk melakukan Import dataset, eksport dataset, cropping, merging dataset dll. Untuk selanjutnya menu ini akan dijelaskan pada bab 2. 1.3.7 Menu Windows Menu Windows ini terdiri dari : Menu ini berfungsi untuk menampilkan Image Window yang telah kita tampilkan sebelumnya.
  • 14. 13 1.3.8 Menu Help Menu Help ini terdiri dari : Menu ini berfungsi untuk memberikan bantuan kepada pemakai apabila pemakai tidak dapat mengoperasikan perintah pada program ERMapper 5.5.
  • 15. 14 2. Mengenal Format Data ER Mapper 2.1 Format Data ER Mapper 5.5 Dalam ER Mapper dikenal tiga bentuk format data yaitu : 1. Format Raster Dataset dan Header File (.ers) Sebuah data raster dalam ER Mapper terdiri dari dua bagian : Bagian pertama berupa Dataset Header File, yang merupakan sebuah file ASCII yang menerangkan data raster yang ada dalam file data. Bagian kedua berupa Data File, yang berisi data raster itu sendiri. Dataset Header File memiliki nama yang sama dengan nama file datanya. Misalnya “Bogor.ers” merupakan nama Dataset Header File dari Data File “Bogor”. 2. Format Vector Dataset dan Header File (.erv) Sebuah data vector dalam ER Mapper terdiri dari dua bagian : Bagian pertama berupa Dataset Header File, yang merupakan sebuah file ASCII yang menerangkan data vector yang ada dalam file data. Bagian kedua berupa Data File, yang berisi data vector itu sendiri. Dataset Header File memiliki nama yang sama dengan nama file datanya. Misalnya “Jakarta.erv” merupakan nama Dataset Header File dari Data File “Jakarta”.
  • 16. 15 3. Format Algorithms File (.alg) File Algoritma menerangkan mengenai dataset dan proses- proses yang kita lakukan terhadap suatu citra tertentu, sehingga kita bisa menampilkan secara langsung citra hasil pengolahan. Untuk menampilkan format dataset yang lainnya maka kita harus melakukan proses import data yang akan dijelaskan dalam bagian selanjutnya 2.2 Impor dan Ekspor Data Tahapan-tahapan dalam mengimpor suatu format data ke dalam format data yang dikenali oleh ER Mapper adalah sebagai berikut : Pada menu Utilities pilih format data yang akan diimpor. Pilih Import Image Formats untuk mengimpor data citra. Kemudian pilih format data citra berasal. Klik Import. Kemudian akan muncul gambar dialog box (sebagai contoh format .tiff) sebagai berikut :
  • 17. 16 Isikan text box Import File/Device Name untuk data citra yang akan diimpor. (pastikan data sudah masuk dalam harddisk anda) Isikan Output Dataset text box untuk nama file hasil impor. Isikan Geodetic Datum text box untuk datum citra yang diimpor. (misalnya WGS84). Isikan Map Projection text box untuk proyeksi citra yang diimpor. (misalnya UTM;SUTM48) Kemudian klik OK untuk memulai proses. Tahapan dalam ekspor data ke dalam format lain adalah sebagai berikut : Pada menu Utilities pilih Export Raster. Kemudian akan ditampilkan beberapa sub menu. Sub menu ini menawarkan kedalam format apakah raster dataset yang akan diekspor. Pilih sub menu anda, lalu akan muncul dialog box sebagai berikut (contoh .ers ke format BIL): Pilih dataset yang akan diekspor pada text box Dataset to Export.
  • 18. 17 Beri nama file dan direktori hasil ekspor. Isikan Line Range untuk banyaknya baris yang akan diekspor. Isikan Cell Range untuk banyaknya kolom yang akan di ekspor. Klik OK untuk memulai proses. 2.3 Menggabungkan (Merge) Data Merging data dilakukan untuk menggabungkan data band ke dalam sebuah dataset. Misalnya TM memiliki 7 band, agar satu citra berisi informasi mengenai ke tujuh band tersebut kita harus melakukan merging data. Data citra yang akan digabung harus memiliki resolusi spasial yang sama. Jika tidak sama harus dilakukan resampling data, seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya. Tahapan-tahapan dalam merging data adalah sebagai berikut : Pilih File Maintenance pada menu Utilities. Pilih Dataset. Pilih Merge Raster Dataset. Lalu akan muncul dialog box sebagai berikut :
  • 19. 18 Isikan Input Dataset dengan menekan icon untuk memilih file mana saja yang harus digabung. Isikan Output Dataset untuk memberi nama file hasil gabungan dataset. Klik OK untuk memulai proses. 2.4 Memotong (Cropping) Data Pemotongan data dilakukan untuk memfokuskan areal kerja/penelitian. Pemotongan data dilakukan untuk mengurangi kapasitas data agar pengolahan data atau processing dapat dilakukan lebih singkat daripada data yang tidak dipotong. Tahapan dalam pemotongan data adalah sebagai berikut : Pilih File Maintenance pada menu Utilities. Pilih Dataset. Pilih Cut Raster Dataset. Kemudian akan muncul dialog box sebagai berikut : Isikan Input Dataset text box untuk dataset yang akan dipotong. Isikan Output Dataset text box untuk menentukan nama dataset yang telah dipotong.
  • 20. 19 Isikan Start Cell dan Start Line untuk menentukan titik awal pemotongan. Ini bisa dilihat pada Cell Coordinates.(bisa dilihat pada dataset X,Y) Isikan End Cell dan End Line untuk menentukan titik akhir pemotongan, seperti pada langkah sebelumnya. Klik OK untuk memulai proses.
  • 21. 20 3. Algoritma dan Statistik 3.1 Algoritma Algoritma merupakan elemen dasar dari program ER Mapper dalam melakukan pengolahan data. Pengolahan data dalam algoritma meliputi penajaman citra, filtering, formula, citra komposit, dll. Proses dalam algoritma terpisah dari dataset yang digunakan. Artinya, kita dapat memanipulasi data yang akan kita buat tanpa mengubah dataset original. Untuk menampilkan Algorithm Dialog Box pilih menu View dan klik Algorithm atau klik tombol . Setelah itu akan muncul gambar berikut : Color mode Band Chooser Filter Edit Formula Layer mode Dataset Chooser Go Duplicate Surface Edit Transform Limit
  • 22. 21 Namun sebelum menampilkan Algorithm, tampilkan dahulu data yang akan dianalisis. 3.1.1 Citra Komposit Tahapan dalam membuat citra komposit adalah sebagai berikut: Tampilkan citra yang akan dianalisis dengan mengklik Tombo . Lalu tekan tombol , untuk membuka file. Setelah itu klik tombol untuk menampilkan Algorithm dialog box. Klik kanan Color Mode, lalu pilih Red Green Blue atau klik icon . Sorot Red Layer, lalu pilih band pada Band Chooser. Sorot Green Layer, lalu pilih band pada Band Chooser. Sorot Blue Layer, lalu pilih band pada Band Chooser. Klik GO untuk menjalankan perintah. 3.1.2 Display Citra Per Band (Pseudocolor) Tahapan dalam melakukan penampilan citra perband adalah sebagai berikut : Tampilkan data citra. Tampilkan Algorithm dialog box. Pilih Color Mode. Klik kanan. Klik Pseudocolor. Sorot Layer Mode. Klik kanan. Klik Pseudo. Pilih band pada Band Chooser.
  • 23. 22 Klik tombol Surface. Klik Color Table. Pilih Greyscale. Klik GO. 3.1.3 Penajaman Citra Tahapan dalam penajaman citra adalah sebagai berikut : Tampilkan citra yang akan dianalisis. Tampilkan Algorithm Dialog Box. Klik Edit Transform Limit. Lalu akan muncul Transform dialog box seperti dibawah ini : Layer mode Histogram Radiometrik Enhancement Button Pilih Radiometric Enhancement Button pada tiap-tiap layer mode. Klik GO.
  • 24. 23 3.1.4 Formula Formula diperlukan untuk melakukan analisa citra seperti band rasio, PCA, Tasseled Cap, Masking, dll. Tahapan dalam melakukan analisis menggunakan formula adalah sebagai berikut : Tampilkan citra yang akan dianalisis. Tampilkan Algorithm Dialog Box. Klik Edit Formula, lalu akan muncul dialog box berikut : Pilih analisis formula yang akan ditampilkan dalam citra. Pada gambar adalah contoh formula PCA. Yaitu dengan menekan Principal Component lalu pilih PC1 Generic. Formula NDVI yaitu dengan menekan Ratios lalu pilih Landsat TM NDVI untuk citra Landsat. Klik GO untuk menjalankan perintah.
  • 25. 24 3.2 Statistik Statistik pada ERMapper dilakukan untuk menghitung nilai statistik dataset original, training area, dan statistic hasil klasifikasi. Untuk menghitung nilai statistik dataset dilakukan tahapan sebagai berikut : Dari menu Process pilih Calculate Statistic. Lalu akan muncul dialog box sebagai berikut : Isikan text box Dataset dengan nama file dataset yang akan dihitung, atau bisa juga dengan menekan tombol untuk mencari nama file dataset. Isikan text box Subsampling Interval dengan angka 1 untuk menghitung setiap nilai per pixel. Beri tanda V pada Force Recalculate Stats. Untuk melakukan perhitungan kembali ketika pixel telah dihitung. Untuk melakukan perhitungan statistik pada training area seperti pada tahapan diatas. Namun sebelum itu harus dilakukan pembuatan training area. Pembuatan training area dilakukan pada proses sebelum Klasifikasi Terbimbing. Penjelasan mengenai Klasifikasi Terbimbing ada pada bab 7. Setelah menghitung nilai statistik, kita bisa manmpilkan hasil statistic yang kita hitung dengan memilih menu View. Setelah itu pilih
  • 26. 25 Statistics. Kemudian klik Show Statistics. Lalu akan tampil dialog box sebagai berikut : Pilih file yang akan diperlihatkan nilai statistiknya pada text box Input Dataset. Pilih Region/Class yang akan ditampilkan. Pilih band yang akan ditampilkan pada Band List. Klik OK untuk menjalankan perintah.
  • 27. 26 4. Koreksi Geometrik Citra satelit biasanya mengandung distorsi geometris. Salah satu cara untuk mengkoreksi distorsi geometris ini adalah dengan menggunakan titik-titik kontrol lapangan (Ground Control Point/GCP). GCP adalah suatu titik pada permukaan bumi yang sudah diketahui koordinatnya. Syarat pemilihan titik-titik kontrol lapangan/GCP adalah : 1. Tersebar merata di seluruh citra. 2. Relatif permanent, tidak berubah dalam kurun waktu yang pendek. Koreksi geometris ini terdiri koreksi geometris citra ke citra (image to image rectification) dan koreksi geometris citra ke peta (image to map rectification). 4.1 Image to Image Rectification Pada koreksi geometrik citra ke citra yang perlu diperhatikan adalah citra baik yang akan dikoreksi ataupun yang dijadikan dasar harus disimpan dalam format Algorithm File (.alg). Tahapan dalam koreksi citra ke citra ini adalah sebagai berikut : 1. Tentukan citra yang akan dikoreksi dan citra yang telah dikoreksi sebagai dasarnya (base). Pada menu Process pilih Rectification kemudian pilih Define Ground Control Point, maka akan tampil GCP Setup dialog box seperti berikut ini:
  • 28. 27 Beri tanda V pada Algorithm images and/or vectors dan pada Manual entry. Pada text box FROM Algorithm isikan dengan data yang akan kita koreksi. Pada text box TO Algorithm isikan dengan data yang telah dikoreksi yang akan kita jadikan dasar (base) dalam koreksi geometrik. Klik OK.
  • 29. 28 2. Pilih titik-titik yang akan dijadikan sebagai GCP. Setelah kita klik OK, kemudian akan muncul GCP Setup information dialog box seperti berikut ini : Pada text box TO Geodetic Datum isikan datum citra, dengan cara menekan tombol dan memilih datum yang sesuai. Pada text box TO Map Projection isikan proyeksi citra, dengan cara menekan tombol dan memilih proyeksi citra yang sesuai. Pada text box TO Coordinates pilih Easting/Northing untuk koordinat UTM, pilih Latitude/Longitude untuk koordinat Lintang/Bujur. Pada text box Type of rectification pilih Polynomial. Pada text box Rectification polynomial order pilih Linear. Pada text box Rectification Sampling pilih Nearest Neightbor.
  • 30. 29 Isikan dengan nama Dataset pada text box Load GCP from Dataset jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu dataset tertentu dengan cara menekan tombol . Isikan dengan nama Text File pada text box Load GCP from Text File jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu text file tertentu dengan cara menekan tombol . Isikan dengan nama Text File pada text box Save GCP to Text File jika kita ingin menyimpan titik GCP yang kita buat ke dalam suatu text file tertentu dengan cara menekan tombol . Klik OK, kemudian akan muncul GCP Edit dialog box dan window image seperti berikut ini :
  • 31. 30 Pilihlah titik-titik yang akan dijadikan GCP dengan cara melihat lokasi yang sama pada kedua citra dengan menggunakan pointer mode (klik icon ). Usahakan agar GCP yang dipilih memiliki nilai RMS yang lebih kecil dari 0,5. Tekan tombol Add GCP untuk menambah GCP dan tekan Delete GCP untuk menghapus GCP yang kita pilih. Setelah selesai membuat GCP secukupnya, tekan tombol Save untuk menyimpan GCP yang kita buat. Klik OK. 3. Proses Rektifikasi Setelah GCP didapat. Pada menu Process pilih Rectification kemudian pilih Rectify Dataset using Ground Control Point. Kemudian akan muncul Rectify Dataset dialog box seperti berikut ini : Pada text box Input Dataset isikan dengan data yang akan direktifikasi, dengan cara menekan icon dan pilih nama filenya. Pada text box Output Dataset isikan dengan nama file baru untuk citra hasil rektifikasi, dengan cara menekan icon dan ketik nama filenya.
  • 32. 31 Klik OK, tunggu sampai muncul pernyataan bahwa rektifikasi selesai dilakukan. 4.2 Image to Map Rectification Tahapan dalam koreksi citra ke peta ini hampir sama dengan tahapan dalam koreksi citra ke citra adalah sebagai berikut : 1. Tentukan citra yang akan dikoreksi dan citra yang telah dikoreksi sebagai dasarnya (base). Pada menu Process pilih Rectification kemudian pilih Define Ground Control Point, maka akan tampil GCP Setup dialog box seperti berikut ini: Beri tanda V pada Manual entry. Pada text box FROM Algorithm isikan dengan data yang akan kita koreksi. Klik OK.
  • 33. 32 2. Pilih titik-titik yang akan dijadikan sebagai GCP. Setelah kita klik OK, kemudian akan muncul GCP Setup information dialog box seperti berikut ini : Pada text box TO Geodetic Datum isikan datum citra, dengan cara menekan icon dan memilih datum yang sesuai. Pada text box TO Map Projection isikan proyeksi citra, dengan cara menekan icon dan memilih proyeksi citra yang sesuai. Pada text box TO Coordinates pilih Easting/Northing untuk koordinat UTM, pilih Latitude/Longitude untuk koordinat Lintang/Bujur. Pada text box Type of rectification pilih Polynomial. Pada text box Rectification polynomial order pilih Linear. Pada text box Rectification Sampling pilih Nearest Neightbor.
  • 34. 33 Isikan dengan nama Dataset pada text box Load GCP from Dataset jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu dataset tertentu dengan cara menekan icon . Isikan dengan nama Text File pada text box Load GCP from Text File jika kita ingin memasukkan titik GCP dari suatu text file tertentu dengan cara menekan icon . Isikan dengan nama Text File pada text box Save GCP to Text File jika kita ingin menyimpan titik GCP yang kita buat ke dalam suatu text file tertentu dengan cara menekan icon . Klik OK, kemudian akan muncul GCP Edit dialog box dan window image seperti berikut ini :
  • 35. 34 Pilihlah titik-titik yang akan dijadikan GCP dengan cara melihat lokasi yang sama pada citra dan peta dengan menggunakan pointer mode (klik icon ) dan koordinatnya dimasukkan dengan cara diketik. Usahakan agar GCP yang dipilih memiliki nilai RMS yang lebih kecil dari 0,5. Tekan tombol Add GCP untuk menambah GCP dan tekan Delete GCP untuk menghapus GCP yang kita pilih. Setelah selesai membuat GCP secukupnya, tekan tombol Save untuk menyimpan GCP yang kita buat. Klik OK. 3. Proses Rektifikasi Setelah GCP didapat. Pada menu Process pilih Rectification kemudian pilih Rectify Dataset using Ground Control Point. Kemudian akan muncul Rectify Dataset dialog box seperti berikut ini : Pada text box Input Dataset isikan dengan data yang akan direktifikasi, dengan cara menekan icon dan pilih nama filenya.
  • 36. 35 Pada text box Output Dataset isikan dengan nama file baru untuk citra hasil rektifikasi, dengan cara menekan tombol dan ketik nama filenya. Klik OK, tunggu sampai muncul pernyataan bahwa rektifikasi selesai dilakukan.
  • 37. 36 5. Koreksi Radiometrik Setelah citra satelit dikoreksi Geometrik, maka langkah selanjutnya adalah koreksi radiometrik. Adapun tahapan dalam koreksi radiometrik ini adalah sebagai berikut : 1. Tampilkan citra dalam bentuk Pseudocolor sesuai dengan tahapan yang dijelaskan pada bab 3. Tampilkan Algorithm Dialog Box pilih menu View dan klik Algorithm atau klik tombol . 2. Perbanyak warna pseudo sesuai dengan jumlah band masing- masing citra (untuk citra Landsat TM ada 6, hal ini karena umumnya band 6/band thermal tidak diikutkan) dengan cara menekan tombol Duplicate . Ganti nama masing-masing warna pseudo sesuai dengan nama masing-masing band, sehingga Algorithm dialog box akan tampil seperti berikut :
  • 38. 37 3. Klik Edit Transform Limits sebelah kanan (selanjutnya kita sebut Grafik II). Ganti nilai yang ada menjadi 0 sampai 255. Kemudian enter. Lakukan langkah ini sampai band terakhir. 4. Non aktifkan seluruh band dengan cara menekan tombol Turn On/Off . Aktifkan kembali band 1 kemudian klik Edit Transform Limits sebelah kiri (selanjutnya kita sebut Grafik I) tekan Linear tekan GO. Klik Grafik II. Ubah nilai actual limit menjadi 0 sampai 255 dengan cara menggeser histogram pada Grafik I lalu tekan GO. Klik Grafik II dan lihat nilai actual limitnya. Jika sudah cocok. Non aktifkan band tersebut dan beralih ke band selanjutnya. Jika belum cocok geser kembali histogram yang ada pada Grafik I hingga nilainya menjadi 0 sampai 255. 5. Setelah seluruh band memiliki nilai 0 sampai 255, aktifkan kembali seluruh band. Tekan GO. 6. Simpan file dengan cara memilih Save As Dataset pada menu File. 7. Hitung dan tampilkan nilai statistiknya seperti yang telah dijelaskan pada bab 3.
  • 39. 38 6. Klasifikasi Tak Terbimbing Klasifikasi tak terbimbing (unsupervised classification) merupakan salah satu metode klasifikasi dimana komputer secara otomatis menghitung dan mengenali nilai spektral yang ada pada citra. ERMapper 5.5 menggunakan algoritma ISOClass untuk menampilkan data citra dalam metode ini. Sebelum kita melakukan metode ini, kita harus menentukan berapa kelas yang akan kita buat. Tahapan dalam klasifikasi tak terbimbing ini adalah sebagai berikut : 1. Menentukan jumlah kelas, ulangan, dan jumlah band yang digunakan. Pada menu Proccess pilih Classification kemudian pilih ISOClass Unsupervised Classification. Kemudian muncul dialog box berikut :
  • 40. 39 Input Dataset adalah data yang akan kita proses unuk klasifikasi. Ingat dataset dalam format .ers. Band to use adalah pilihan band yang diinginkan dalam proses klasifikasi. Output Dataset adalah nama dataset yang kita buat sebagai identitas data hasil klasifikasi. Maximum iteration adalah banyaknya ulangan yang kita inginkan dalam proses klasifikasi. Tampilan pertama adalah 99999 untuk mempersingkat proses kita dapat mengubah jumlah ulangan. Desired percent unchanged adalah untuk menentukan berapa persen kelas yang tak berubah. Maximum number classes adalah banyaknya kelas yang kita inginkan. Klik OK untuk mulai proses. 2. Menentukan warna dan nama kelas yang kita inginkan. Pada menu Edit pilih Edit Class/Region Color and Name. Kemudian muncul dialog box berikut :
  • 41. 40 Isi nama kelas dan pilih warna kelas yang kita inginkan. Klik Save pada dialog box setelah kita menentukan warna dan nama kelas. 3. Menampilkan warna pada citra terklasifikasi di Image Window. Tampilkan Algorithm dialog box. Kemudian klik Edit pada Algorithm Dialog Box lalu pilih Add Raster Layer. Klik Class Display. Sorot Class Display pada layer kemudian klik tombol Load Dataset untuk memilih file citra terklasifikasi unsupervised dan klik OK. Setelah itu klik GO untuk mendisplay citra terklasifikasi unsupervised sesuai dengan warna yang kita inginkan.
  • 42. 41 7. Klasifikasi Terbimbing Klasifikasi terbimbing (Supervised Classification) dilakukan ketika kita sudah melakukan survey lapangan. Artinya kita sudah mengetahui landcover dari training area yang kita buat. Training area merupakan sampel kelas yang sudah kita ketahui di lapangan. Metode ini sering digunakan untuk meningkatkan hasil klasifikasi. Dibandingkan dengan metode sebelumnya, metode ini lebih akurat. Prosedur yang perlu dilakukan pada metode ini adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan Training Area. Buka file yang akan dibuat training area. Training area dibuat dengan memilih Edit/Create Region pada menu Edit. Kemudian akan muncul dialog box berikut :
  • 43. 42 Klik OK pada dialog box tersebut. Lalu akan muncul Annotation Tool seperti pada gambar berikut : o Tombol Polygon adalah untuk menggambar dalam bentuk poligon. o Tombol Rectangle adalah untuk menggambar region dalam bentuk bujur sangkar. o Tombol Select/Edit Points Mode adalah untuk menunjuk region. o Tombol Delete Object adalah untuk menghilangkan region yang kita buat
  • 44. 43 o Tombol Display/Edit Object Attributes adalah untuk memberi nama region. (Ingat setelah kita membuat region pastikan region telah diberi nama.) o Tombol Save As adalah untuk menyimpan region yang kita buat dalam file baru. o Tombol Save adalah untuk menyimpan region yang kita buat dalam file yang aktif. 2. Memulai proses klasifikasi terbimbing Setelah training area dibuat dan disimpan, kita dapat memulai proses klasifikasi. Pilih Classification pada menu Process. Lalu pilih Supervised Classification. Setelah itu akan muncul dialog box berikut : Klik Setup untuk menampilkan region yang kita buat. Disini kita dapat memilh kelas yang akan dihilangkan atau ditambahkan seperti pada gambar berikut :
  • 45. 44 Klik Close untuk kembali ke dialog box awal. Pilih Classification Type yang kita inginkan. Klik OK untuk memulai proses klasifikasi. 3. Memberi nama dan warna region. (Tahapan ini sama halnya dengan metode Unsupervised Classification) 4. Menampilkan warna pada citra terklasifikasi di Image Window. (Tahapan ini sama dengan metode Unsupervised Classification)
  • 46. 45 Daftar Pustaka ER Mapper. 1995. ER Mapper 5.0 Reference. Earth Resource Mapping Pty. Ltd. Perth. Jaya, I.N.S. 1997. Penginderaan Jauh Satelit untuk Kehutanan. Laboratorium Inventarisasi Hutan Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor Saran, komentar dan pertanyaan harap hubungi promapper@hotmail.com