SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Tumbuhan merupakan sumber pangan
bagi manusia dan hewan. Manfaat tumbuhan bagi manusia dapat dilihat dari
berbagai kebutuhan, misalnya sebagai sumber pangan, sandang, papan, dan obatobatan. Salah
satu tumbuhan yang mempunyai
banyak manfaat bagi manusia yaitu kelor (Moringa oleifera Lam.).
Kelor merupakan salah satu pohon tropis dan sub tropis paling banyak
manfaatnya, bernilai ekonomis tinggi dan banyak dikembangbiakkan, terutama
pada negara-negara dengan angka kemiskinan tinggi, kesehatan buruk, dan
malnutrisi (Prajapati et al., 2022).
Saat ini Indonesia memiliki tiga masalah gizi sekaligus yang disebut Triple
Burden Diseases. Masalah gizi menyebabkan kekurangan zat gizi makro seperti
stunting, wasting dan underweight, masalah kelebihan gizi seperti obesitas dan
penyakit terkait gizi, dan masalah gizi akibat kekurangan zat gizi mikro seperti
anemia gizi, kekurangan vitamin A, kekurangan yodium dan kekurangan seng.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan prevalensi masalah
gizi buruk di Indonesia yaitu stunting (30,2%), wasting (10,2%) dan underweight
(17,7%).
Secara global stunting kebanyakan ditemukan pada negara-negara
berpenghasilan rendah karena terkait dengan kemiskinan, infeksi yang dialami
oleh anak balita, serta pola makan tidak memadai (Roediger et al., 2020). Stunting
merupakan gagal tumbuh anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat kekurangan
gizi kronis. Stunting pada anak dapat berakibat jangka pendek berupa gangguan
kognitif, kesulitan belajar, rentang mengalami penyakit, dan kekebalan tubuh
rendah. Sedangkan dampak jangka panjang diantaranya produktivitas tidak
optimal, berisiko mengidap penyakit degeneratif seperti kanker, jantung,
hipertensi, dan kencing manis (Fink et al., 2016; Shekar et al., 2017; Vilcins et al.,
2018).
Faktor penyebab Penyebab stunting diantaranya ibu saat hamil mengalami
anemia, asupan gizi buruk selama kehamilan dan saat menyusui, kurangnya
asupan gizi seimbang pada saat balita, bayi tidak mendapat ASI eksklusif, dan
makanan pendamping ASI tidak memadai (Pratama & Suhartini, 2020).
Stunting merupakan peristiwa terhambatnya pertumbuhan tubuh sebagai
akibat kurangnya asupan gizi lengkap baik secara kuantitas maupun kualitas yang
terjadi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupannya (1000 HPK). Kondisi
tersebut mengakibatkan anak memiliki tinggi badan cenderung pendek pada
usianya, karena tinggi badan anak yang mengalami stunting berada di bawah
standar deviasi (<-2 SD) menurut referensi World Health Organization (WHO).
Jika kekurangannya sangat kronis akan mempengaruhi kemampuan kognitif pada
anak yang dapat menurunkan tingkat kecerdasaannya dan tentu saja akan
berdampak pada rendahnya sumber daya manusia yang akan dihasilkan. Jika
kejadiannya terus berlangsung, resiko anak mengalami penyakit tidak menular
pada usia dewasanya akan semakin tinggi (Osmond and Barker, 2000; Black et
al., 2008; A Dudi Krisnadi, 2015; Dewi, Suliasih and Garnida, 2016)
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan angka
kejadian stunting adalah dengan pemanfaatan daun kelor (Moringa oleifera) yang
selama ini belum banyak diketahui manfaatnya oleh masyarakat secara luas. Daun
kelor kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium dan
kalium (A Dudi Krisnadi, 2015).

More Related Content

Similar to Tumbuhan merupakan sumber pangan yang tumbuh di sebagian besar wilayah Indonesia

pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptxpptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptxagriSagala1
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfMursidTriSusilo2
 
Stunting Kemendes 17 Mei 2018v1.pptx
Stunting Kemendes 17 Mei 2018v1.pptxStunting Kemendes 17 Mei 2018v1.pptx
Stunting Kemendes 17 Mei 2018v1.pptxDikdikMuharam1
 
Jurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionoJurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionosapakademik
 
Critical Appraisal_Ni Nyoman Widya Kusuma W_42200455.pptx
Critical Appraisal_Ni Nyoman Widya Kusuma W_42200455.pptxCritical Appraisal_Ni Nyoman Widya Kusuma W_42200455.pptx
Critical Appraisal_Ni Nyoman Widya Kusuma W_42200455.pptxAnonymouscdLyeXKB
 
PerkemPembangunan Gizi di Indonesia.pptx
PerkemPembangunan Gizi di Indonesia.pptxPerkemPembangunan Gizi di Indonesia.pptx
PerkemPembangunan Gizi di Indonesia.pptxNursariAbdulSyukur
 
ppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxsorayapost
 
Masalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxMasalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxsyarifah irmadani
 
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docxANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docxCitraMauliaDewi
 
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxPenyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxDewiSartika71875
 
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdfPPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdfthamuzfellani
 

Similar to Tumbuhan merupakan sumber pangan yang tumbuh di sebagian besar wilayah Indonesia (20)

Kejadian stunting
Kejadian stuntingKejadian stunting
Kejadian stunting
 
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptxpptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdf
 
Stunting Kemendes 17 Mei 2018v1.pptx
Stunting Kemendes 17 Mei 2018v1.pptxStunting Kemendes 17 Mei 2018v1.pptx
Stunting Kemendes 17 Mei 2018v1.pptx
 
Beban ganda-masalah-gizi
Beban ganda-masalah-giziBeban ganda-masalah-gizi
Beban ganda-masalah-gizi
 
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
 
ppt malnutrisi fix.pptx
ppt malnutrisi  fix.pptxppt malnutrisi  fix.pptx
ppt malnutrisi fix.pptx
 
Jurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionoJurnal ari prastiono
Jurnal ari prastiono
 
STU.pptx
STU.pptxSTU.pptx
STU.pptx
 
Critical Appraisal_Ni Nyoman Widya Kusuma W_42200455.pptx
Critical Appraisal_Ni Nyoman Widya Kusuma W_42200455.pptxCritical Appraisal_Ni Nyoman Widya Kusuma W_42200455.pptx
Critical Appraisal_Ni Nyoman Widya Kusuma W_42200455.pptx
 
PerkemPembangunan Gizi di Indonesia.pptx
PerkemPembangunan Gizi di Indonesia.pptxPerkemPembangunan Gizi di Indonesia.pptx
PerkemPembangunan Gizi di Indonesia.pptx
 
ppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptx
 
Masalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxMasalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docx
 
Bab 2 fater
Bab 2 faterBab 2 fater
Bab 2 fater
 
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docxANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
 
BAB I gizi
BAB I giziBAB I gizi
BAB I gizi
 
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxPenyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
 
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdfPPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
PPT-Bid4-3-Juli-2018.pdf
 
Materi Stunting.pptx
Materi Stunting.pptxMateri Stunting.pptx
Materi Stunting.pptx
 

Recently uploaded

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)AsriSetiawan3
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 

Recently uploaded (20)

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 

Tumbuhan merupakan sumber pangan yang tumbuh di sebagian besar wilayah Indonesia

  • 1. Tumbuhan merupakan sumber pangan bagi manusia dan hewan. Manfaat tumbuhan bagi manusia dapat dilihat dari berbagai kebutuhan, misalnya sebagai sumber pangan, sandang, papan, dan obatobatan. Salah satu tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat bagi manusia yaitu kelor (Moringa oleifera Lam.). Kelor merupakan salah satu pohon tropis dan sub tropis paling banyak manfaatnya, bernilai ekonomis tinggi dan banyak dikembangbiakkan, terutama pada negara-negara dengan angka kemiskinan tinggi, kesehatan buruk, dan malnutrisi (Prajapati et al., 2022). Saat ini Indonesia memiliki tiga masalah gizi sekaligus yang disebut Triple Burden Diseases. Masalah gizi menyebabkan kekurangan zat gizi makro seperti stunting, wasting dan underweight, masalah kelebihan gizi seperti obesitas dan penyakit terkait gizi, dan masalah gizi akibat kekurangan zat gizi mikro seperti anemia gizi, kekurangan vitamin A, kekurangan yodium dan kekurangan seng. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan prevalensi masalah gizi buruk di Indonesia yaitu stunting (30,2%), wasting (10,2%) dan underweight (17,7%). Secara global stunting kebanyakan ditemukan pada negara-negara berpenghasilan rendah karena terkait dengan kemiskinan, infeksi yang dialami oleh anak balita, serta pola makan tidak memadai (Roediger et al., 2020). Stunting merupakan gagal tumbuh anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis. Stunting pada anak dapat berakibat jangka pendek berupa gangguan kognitif, kesulitan belajar, rentang mengalami penyakit, dan kekebalan tubuh rendah. Sedangkan dampak jangka panjang diantaranya produktivitas tidak optimal, berisiko mengidap penyakit degeneratif seperti kanker, jantung, hipertensi, dan kencing manis (Fink et al., 2016; Shekar et al., 2017; Vilcins et al., 2018). Faktor penyebab Penyebab stunting diantaranya ibu saat hamil mengalami anemia, asupan gizi buruk selama kehamilan dan saat menyusui, kurangnya asupan gizi seimbang pada saat balita, bayi tidak mendapat ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI tidak memadai (Pratama & Suhartini, 2020). Stunting merupakan peristiwa terhambatnya pertumbuhan tubuh sebagai akibat kurangnya asupan gizi lengkap baik secara kuantitas maupun kualitas yang terjadi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupannya (1000 HPK). Kondisi tersebut mengakibatkan anak memiliki tinggi badan cenderung pendek pada usianya, karena tinggi badan anak yang mengalami stunting berada di bawah standar deviasi (<-2 SD) menurut referensi World Health Organization (WHO). Jika kekurangannya sangat kronis akan mempengaruhi kemampuan kognitif pada anak yang dapat menurunkan tingkat kecerdasaannya dan tentu saja akan berdampak pada rendahnya sumber daya manusia yang akan dihasilkan. Jika kejadiannya terus berlangsung, resiko anak mengalami penyakit tidak menular pada usia dewasanya akan semakin tinggi (Osmond and Barker, 2000; Black et al., 2008; A Dudi Krisnadi, 2015; Dewi, Suliasih and Garnida, 2016) Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan angka
  • 2. kejadian stunting adalah dengan pemanfaatan daun kelor (Moringa oleifera) yang selama ini belum banyak diketahui manfaatnya oleh masyarakat secara luas. Daun kelor kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium dan kalium (A Dudi Krisnadi, 2015).