KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
PerkemPembangunan Gizi di Indonesia.pptx
1. Stunting:
The Existing and Emerging
Issues of Stunting
Abdul Razak Thaha
Kepala ICONS – Indonesian Center for Nutrition Studies, FKM UNHAS
Ketua IGI – Institut Gizi Indonesia
Perkembangan Upaya Pembangunan Gizi di Indonesia
2. stunting
Kondisi gagal tumbuh pada anak (balita) akibat kekurangan gizi khronis dan infeksi berulang
terutama pada 1000 Hari Kehidupan sehingg anak lebih pendek untuk usianya.
Kriteria obyektif: Tinggi (panjang) Badan terhadap Umur dengan Z-score <-2 SD Standar
Baku WHO
4. S E J A R A H I S T I L A H S T U N T I N G
Penggunaan kata stunt yang pertama kali diketahui adalah pada tahun 1583
(Am.Webster)
Arti Stunt: "untuk menghambat pertumbuhan normal, atau
kemajuan (Stunt- kata benda) (Am.Webster)
Istilah stunting pada awalnya digunakan dalam bidang gizi oleh
Waterlow (1972) untuk mengklasifikasikan keparahan kurang energi
protein (KEP) dan gangguan pertumbuhan dalam studi berbasis
komunitas. (JN-ASN, 2018)
5. Stunting dalam Agenda Pembangunan
Nasional dan Internasional
• Dimulai dengan pandangan visioner Alan
Berg, “pelopor gizi internasional dan diakui
sebagai orang yang paling bertanggung
jawab untuk menempatkan gizi dalam
agenda pembangunan internasional”
hampir 40 tahun yang lalu sebagai saksi dari
Penghargaan Buku Nasional AS yang
dinominasikan tentang “Faktor Gizi:
Perannya dalam Pembangunan Nasional
”(Brooking Institutes, Washington DC,
1973)
7. MAP OF STUNTING PREVALENCE
(Schneider, 2018)
2/21/2024 7
Prof. Soekirman Makasar 2 Agustus
2019
8. THE STUNTING SYNDROME
The green pathway denotes the period between conception
and 2 years (‘the first 1000 days’) when stunting and
probably all associated pathology are most responsive to,
or preventable by, interventions.
The yellow pathway denotes periods between age 2 years
and mid-childhood and during the adolescent growth
spurt when some catch-up in linear growth may occur,
though effects during these periods on other components
of the stunting syndrome (e.g. cognition and immune
function) are less clear. The short yellow pathway before
Conceptus reflects evidence that dietary interventions
targeting stunted women during the pre-conception
period improve birth outcomes.
The red pathway denotes periods when the stunting
syndrome appears unresponsive to interventions.
Blue boxes list age-specific causative or aggravating
factors.
White boxes describe common age-specific outcomes.
Between 2 years and adulthood, the pathways diverge to
denote: dashed line, a stunted child whose environment
becomes more affluent with abundant access to food,
causing excessive weight gain; solid line: a stunted child
whose environment remains resource-constrained/food
insecure.
(Prendergast & Humphrey, 2014)
9. Konsensus Copenhagen 2004
Kehilangan produktivitas disebabkan oleh gangguan gizi
terkait dengan tiga kerugian
Kerugian langsung dalam produktivitas fisik
Kerugian tidak langsung dari akibat kognitif yang buruk dan
putus sekolah;
Kerugian sumber daya dari peningkatan biaya perawatan
kesehatan
10. The benefit-cost ratio untuk program gizi
Program Intervensi
• Promosi menyusui di rumah sakit;
• Program penitipan anak terintegrasi;
• Suplementasi yodium (wanita);
• Suplementasi Vit A (anak <6 tahun);
• Fortifikasi besi (per kapita);
• Suplementasi zat besi (per wanita
hamil)
Benefit-cost
• 5-67
• 9-16
• 15-520
• 4-43
• 176-200
• 6-14
Source: Berhman, Aldeman, and Hoddinott (2004)
11. • Memperbaiki gizi
meningkatkan produktivitas
dan pertumbuhan ekonomi;
• Tidak mengatasi masalah gizi
berdampak biaya tinggi di
mana pengeluaran anggaran
yang lebih tinggi serta
penurunan PDB
• Hasil dari program untuk
meningkatkan gizi jauh
melebihi biaya yang
dikeluarkan untuk program tsb
2006
12. Copenhagen Consensus 2008:
Ten Best Cost Effective Development Programs
RANK SOLUTION CHALLANGE
1 Micronutrient supplements for
children (vitamin A and zinc)
Malnutrition
2 The Doha development agenda Trade
3 Micronutrient fortification (iron
and salt iodization)
Malnutrition
4 Expanded immunization
coverage for children
Diseases
5 Biofortification Malnutrition
13. Copenhagen Consensus 2008:
Ten Best Cost Effective Development Programs
RANK SOLUTION CHALLANGE
6
Deworming and other nutrition
programs at school
Malnutrition &
Education
7 Lowering the price of schooling Education
8
Increase and improve girls’
schooling
Women
9
Community-based nutrition
promotion
Malnutrition
10
Provide support for women’s
reproductive role
Women
14. UniversitasHasanuddin
Seri Lancet 2008
Kerusakan yang diderita sejak dalam kandungan mempunyai
akibat kerusakan yang permanen
Bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan pada
masa janin kemudian bertambah BB dg cepat pada
masa balita bersiko mengalami hipertensi, DM, PJK
dan penyakit metabolik
Tidak ada bukti yang kuat yg menunjukkan bahwa
peningkatan BB dan PB pada 2 tahun pertama Balita
mempunyai risiko terhadap terjadinya PTM
Dengan memperbaiki keadaan gizi remaja puteri,
bumil dan bayi serta menjaga pertumbuhan anak
akan memiliki dampak yang signifikan terhadap
pencegahan PTM
15. Skema yang memperlihatkan konsekuensi jangka pendek dan panjang dari
kondisi gizi-gen-lingkungan pada masa dini
Ricardo Uauy, Kain and Corvalan. Am j Clin Nutr:2011:94(suppl):1759S-64S.
16. AKAR PENYEBAB PTM DAN
STUNTING
Hambatan pertumbuhan
Hari Pertama Kehidupan
1000 hari dimulai dari kehamilan (270 hari)
sampai anak umur 2 tahun (730 hari)
19. Ibu:
•Melepaskan telur;
•Menyediakan zat
gizi/makanan;
•Mempengaruhi
plasenta;
•Melahirkan bayi;
•Memberi makan
bayi;
•Menstimulasi bayi;
• Memberi makan
anak
Bapak:
Mendonasikan gen
Nenek:
•Membuat
telur/ovum
cucunya
•Mendona
sikan gen
Placenta:
•Mentrans
portasikan
zat gizi;
•Memproduk
si hormon;
•Mengeluark
an buangan
Janin:
•Membuat
plasenta;
•Mengambil
zat gizi;
•Membuat
organ;
•Bertumbuh
Bayi/Anak:
•Makan
makanan;
•Bertumbuh
Kerentanan
thd
penyakit
khronik,
kanker dan
infeksi
100 tahun Alur gizi
Perkembangan 1000 hari
Akar Trans-generasi Penyakit Khronis
Barker, Public Health 2012
20. Global Movement of Scalling Up Nutritio
SUN Movement
• Gerakan SUN diluncurkan pada September 2010.
• Gerakan ini dibentuk bersama oleh individu-individu dari berbagai
pemerintahan, instansi dan kelompok, yang khawatir bahwa angka gizi
buruk di beberapa negara tidak akan menurun meskipun perekonomian
tumbuh.
• Krisis harga pangan tahun 2008 dan publikasi seri pertama The Lancet
tentang Gizi Ibu dan Anak, menambah rangsangan dengan menyoroti
pentingnya gizi yang baik selama 1.000 hari antara kehamilan dan dua
tahun, dan memberikan bukti kuat tentang bagaimana menangani
malnutrisi secara efektif.
• Gerakan SUN didasarkan pada Kerangka Aksi yang disepakati untuk
Meningkatkan Gizi, 2010.
21. SUN – Scalling up Nutrition Movement
Food price Crisis
1st Lancet Ser MCHN
SUN Mov launch
by UNO
4 countries
24
countries
47
countries
2008
2010
2011
2014
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28. 2011 – 2021 SUN Movement - Indonesia
Dec 2011: Letter of
commitment from MoH
2012: Joint global movement
of SUN
2013: Presidential Regulation
No. 42/2013 – 1000 HPK
Established:
Central multi-stakeholder, and
multi-sectoral coordinating
SUN Forum
National Food and Nutrition
Action Plan
Advocation and socialitation
National Program of Stuntig
Prevention and Control:
2017: 8 Kabupaten
2018: 100 Kabupaten
2019: 160 Kabupaten
2020: 260 Kabupaten
2021: 260 Kabupaten
2011
-
2013
2014
-
2016
2017
-
2021