SlideShare a Scribd company logo
Tujuan :
Mahasiswa mampu mengukur kerapatan larutan dan menghubungkannya dengan
kepekatan bahan tersebut.
Teori :
Dalam ilmu kimia sering dijumpai berbagai jenis larutan. Larutan-larutan tersebut
merupakan campuran dari dua bahan atau zat yang berbeda baik dari bahan cair maupun padat. Setiap
larutan yang dibuat pasti mempunyai kepekatan yang atau konsentrasi tertentu.
Konsentrasi berkaitan dengan kepekatan, yaitu jumlah relatif antara pelarut dan
terlarut. Suatu larutan yang mengandung zat terlarut lebih banyak disebut
juga pekat yang artinya konsentrasi dari larutan tersebut semakin besar, sedangkan larutan
yang hanya sedikit mengandung suatu zat terlarut disebut dengan encer karena konsentrasi dari larutan
tersebut kecil.
Pengidentifikasian suatu zat kimia dapat diketahui berdasarkan sifat-sifat yang khas dari
zat tersebut. Sifat-sifat tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian yang luas. Salah satunya adalah
sifat intensif dan ekstensif. Sifat intensif adalah sifat yang tidak tergantung pada ukuran sampel,
sedangkan sifat ekstensif adalah sifat yang tergantung pada ukuran sampel yang sedang diselidiki.
Kerapatan atau densitas merupakan salah satu dari sifat intensif. Dengan kata lain,
kerapatan suatu zat tidak bergantunga dari ukuran sampel. Kerapatan merupakan perbandingan antara
massa dan volume dari suatu senyawa. Makin besar volume dan massa dari suatu senyawa, maka makin
kecil kerapatannya, begitu pula sebaliknya. Kebanyakan zat cair dan padat mengembang sedikit apabila
dipanaskan dan menyusut sedikit apabila oleh tekanan eksternal. Kerapatan zat padat dan cair
kebanyakan hampir tidak bergantung pada temperatur dan tekanan.
Sebaliknya, kerapatan gas sangat bergantung pada temperatur dan tekanan. Kerapatan gas
diberikan pada kondisi standar (tekanan atmosfir pada ketinggian dan temperatur 0°C). Kerapatan gas
sangat kecil apabila dibandingkan dengan kerapatan zat padat. Kerapatan dan bobot jenis dari tiap
senyawa berbeda-beda.
Alat dan Bahan :
Alat –alat yang diperlukan :
 Hidrometer/ piknometer
 Gelas ukur 250 ml
 Beaker glass 500 ml
 Sudip
 Neraca analitik
 Pipet tetes
Bahan-bahan yang diperlukan :
 Aquadest
 Larutan sorensen(larutan NaOH jenuh) teknis
Cara kerja
1. Masukkan larutan Sorensen ke dalam gelas ukur. Ukur kerapatannya menggunakan
hydrometer. Catat sebagai ρ1
2. Campurkan 125 ml larutan Sorensen dengan 125 ml air bebas mineral, aduk hingga rata.
Ukur volume campuran menggunakan gelas kur. Ukur kerapatannya menggunakan
hydrometer. Catat sebagai ρ2
3. Ulangi prosedur point 2 dicatat dengan menggunakan larutanNaOH hasil langkah kerja point
2. Catat sebagai ρ3
4. Ulangi prosedur point 3 dicatat dengan menggunakan larutanNaOH hasil langkah kerja point
3. Catat sebagai ρ4
5. Ulangi prosedur point 4 dicatat dengan menggunakan larutanNaOH hasil langkah kerja point
4. Catat sebagai ρ5
Hasil Pengamatan :
W pikno kosong A = 13,0055 g
W pikno kosong B = 12,3719 g
a) W pikno A + sorensen :
• 27,3314 g
• 27, 3579 g
W rata-rata = 27,3446 g
b) W pikno A + sorensen + aquadest :
• 25,6436 g
• 25,6460 g
W rata-rata = 25,6448 g
c) W pikno B + larutan b + aquadest :
• 24,1097 g
• 24,1214 g
W rata-rata = 24,1155 g
d) W pikno A + larutan c + aquadest :
• 23,8600 g
• 23,8612 g
W rata-rata = 23,8606 g
e) W pikno B + larutan c + aquadest :
• 23,1296 g
• 23,1292 g
W rata-rata = 23,1294 g
Perhitungan :
Pengenceran Sorensen 50% -> 25%
V1 . % = V2 . %
V1 . 50% = 50 ml . 25%
V1 = 25 ml
Pengenceran Sorensen 50% -> 6,25%
V1 . % = V2 . %
V1 . 50% = 50 ml . 6,25%
V1 = 6,25 ml
Pengenceran Sorensen 50% -> 12.5%
V1 . % = V2 . %
V1 . 50% = 50 ml . 12,5%
V1 = 12,5 ml
Pengenceran Sorensen 50% -> 3,125
V1 . % = V2 . %
V1 . 50% = 50 ml . 3,125%
V1 = 3,125 ml
 W isi sorensen = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong)
= (27,3446 – 13,0055) gr
= 14,3391 gr
 W 50% = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong)
= (27,3446 – 13,0055) gr
= 14,3391 gr
 W 25% = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong)
= (25,6448 – 13,0055) gr
= 1,6393 gr
 W 12,5% = (W pikno B + sorensen) – (W pikno B kosong)
= (24,1155 – 12,3719) gr
= 11,7436 gr
 W 6,25% = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong)
= (23,8606 – 13,0055) gr
= 10,8551 gr
 W 3,125% = (W pikno B + sorensen) – (W pikno B kosong)
= (23,1294 – 12,3719) gr
= 10,7575 gr
 W H2O = (W pikno B + H2O) – (W pikno B kosong)
= (25,6717 – 13,0055) gr
= 12,6662 gr
ρair
ρ50% =
ρ25% =
ρ12,5%=
ρ6,25% =
ρ3,125%=
Pembahasan :
Pada praktikum ini, hanya menggunakan sedikit volume sorensen, sehingga
pengukuran kerapatannya hanya menggunakan piknometer.
Pengukuran berat jenis dengan menggunakan piknometer harus telit, terutama
untuk kebersihan pikno meter itu sendiri, apabila didalam piknometernya masih terdapat
kotoran/ zat-zat lain maka akan mempengaruhibobot dari piknometer tersebut.
Pengukuran dengan menggunakan piknometer sangat dipengaruhi oleh
perubahan suhu dan tekanan. Untuk mendapatkan grafik linier yang mendekati grafik
berdasarkan pustaka maka harus menggunaka larutan dengan rentang kepekatan yang besar.
Kepekatan dengan kerapatan hubungannya relatif linier untuk rentang kepekatan yang besar.
NaOH memiliki sifat larut sempurna dalam air, bersifat tidak stabil, reaktif dengan udara bebas,
bereaksi dengan CO2bebas membentuk Na2CO3 dan kemudian membentuk endapan.
Pembuatan NaOH kadar berapapun harus melalui sorensen. Pembuatan sorensen (NaOH
50%) biasanya dengan cara menambahkan NaOH paadat sebanyak ±100 gram kedalam 100
gram air yang berada didalam piala glass sambil diaduk. Larutan ini harus didiamkan dulu
seama ±2 hari agar kotorannya mengendap.
Pada teori kerapatan dalam kepekatan berlaku jika yang terlarut lebih dari satu
bahan maka akan terjadi interaksi antar molekul zat terlarut.
Berat jenis suatu larutan dipengaruhi oleh molekul-molekul zat yang terdapat
didalamnya, larutan sorensen merupakan larutan NaOH 50:50 yang sudah jenuh.
Bahan yang terlarut belum tentu menaikan kerapatan. Karena kelarutan dengan kerapatan
berbanding terbalik. Semakin tinggi kelarutan maka kerapatannya semakin rendah.
Konsentrasi dari larutan sorensen berkurang seiring dengan semakin encer
larutan tersebut. Hal ini dikarenakan nilai/ konsentrasi dari air semakin tinggi.
Pengukuran dengan menggunakan piknometer harus dilakukan dengan suhu
tetap. Selain itu, volume zat cair harus sama dengan volume piknometer.
Pada saat menimbang sampel sebaiknya memegang pikno meternya
menggunakan tissue, karena jika tidak lemak pada tangan akan menempel dan mempengaruhi
hasil penimbangan.
Penggunaan berat jenis dalam berbagai hal untuk menentukan suatu zat antara lain:
• Menentukan kemurnian suatu zat
• Mengenal keadaan zat
• Menunjukan kepekatan suatu larutan
Untuk pengukuran kerapatan yang menggunakan alat hidrometer akan
membutuhkan volume sampel yang lebih banyak. Prinsip kerja alat hidrometer menggunakan
Hukum Archimedes. Hidrometer dapat dikalibrasi dengan menggunakan aquadest yang telah
diketahui massa jenisnya (1000gram/cm3
), dengan cara memasukan hidrometer kedalam
wadah yang berisi aquadest dan membaca berapa massa jenis yang ditunjukan pada batang
hidrometer apakah menunjukan 1000gram/cm3.
Kesimpulan :
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan data sebagai berikut:
Pengenceran ke- Konsentrasi Kepekatan
1 0,5 1,1316 0,25
2 0,25 0,9975 0,125
3 0,125 0,9268 0,0625
4 0,625 0,8567 0,3125
5 0,3125 0,8490 0,1562
Daftar Pustaka :
• Penuntun Praktikum Kimia Fisika 1
• http://marischemistry.blogspot.com/2012_11_01_archive.html
• http://aduh2104.blogspot.com/2012/06/hidrometer.html

More Related Content

What's hot

Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanSifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
Elia Cahyani
 
Kimia larutan dan sifat koligatif
Kimia larutan dan sifat koligatif Kimia larutan dan sifat koligatif
Kimia larutan dan sifat koligatif
HelvyEffendi
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
Iwan Setiawan
 
Sifat-sifat Koligatif Larutan
Sifat-sifat Koligatif LarutanSifat-sifat Koligatif Larutan
Sifat-sifat Koligatif Larutan
Irwan Saputra
 
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultravioletPenetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
HarsyaKhairudin
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
21 Memento
 
Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanSifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
HarryFairuz
 
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan ElektrolitSifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
catatantutor
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
Akhmad Farid
 
Bab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutanBab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutan
Imo Priyanto
 
Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
Muhammad Luthfan
 
konstr-larutan1
konstr-larutan1konstr-larutan1
konstr-larutan1
Tu No
 
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihSisKa ES
 
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutanLaporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
khoirilliana12
 
Sifat koligatif larutan - Kimia Kelas XII
Sifat koligatif larutan - Kimia Kelas XIISifat koligatif larutan - Kimia Kelas XII
Sifat koligatif larutan - Kimia Kelas XII
Muhammad Multazam
 
LKS titik beku
LKS titik bekuLKS titik beku
LKS titik beku
Yeni Purwati
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / Total
Ridwan
 
Sifat Koligatif Larutan PPT
Sifat Koligatif Larutan PPTSifat Koligatif Larutan PPT
Sifat Koligatif Larutan PPT
riza sofia
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
riza sofia
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringan
Septa Septy
 

What's hot (20)

Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanSifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
Kimia larutan dan sifat koligatif
Kimia larutan dan sifat koligatif Kimia larutan dan sifat koligatif
Kimia larutan dan sifat koligatif
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
 
Sifat-sifat Koligatif Larutan
Sifat-sifat Koligatif LarutanSifat-sifat Koligatif Larutan
Sifat-sifat Koligatif Larutan
 
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultravioletPenetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
 
Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanSifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan ElektrolitSifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Bab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutanBab5. konsep larutan
Bab5. konsep larutan
 
Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
Kd meeting 4 (konsep larutan dan koloid)
 
konstr-larutan1
konstr-larutan1konstr-larutan1
konstr-larutan1
 
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
 
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutanLaporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
 
Sifat koligatif larutan - Kimia Kelas XII
Sifat koligatif larutan - Kimia Kelas XIISifat koligatif larutan - Kimia Kelas XII
Sifat koligatif larutan - Kimia Kelas XII
 
LKS titik beku
LKS titik bekuLKS titik beku
LKS titik beku
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / Total
 
Sifat Koligatif Larutan PPT
Sifat Koligatif Larutan PPTSifat Koligatif Larutan PPT
Sifat Koligatif Larutan PPT
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringan
 

Similar to Tujuan

pembuatan larutan.docx
pembuatan larutan.docxpembuatan larutan.docx
pembuatan larutan.docx
DiniTienMutiara
 
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatNurul Wulandari
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Operator Warnet Vast Raha
 
Tujuan percobaan
Tujuan percobaanTujuan percobaan
Tujuan percobaan
Dewi Triastuti
 
Titrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka MakanTitrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka Makan
anggundiantriana
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
anggundiantriana
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
ilmanafia13
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
qlp
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
aji indras
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
keishanadine186
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceran
Reza Fahlevi
 
Perhitungan Pembuatan Larutan Pereaksi
Perhitungan Pembuatan Larutan PereaksiPerhitungan Pembuatan Larutan Pereaksi
Perhitungan Pembuatan Larutan Pereaksi
Bahja Djamaluddin
 
vdocuments.mx_metode-titrimetri-volumetri-568af5bcad16d.ppt
vdocuments.mx_metode-titrimetri-volumetri-568af5bcad16d.pptvdocuments.mx_metode-titrimetri-volumetri-568af5bcad16d.ppt
vdocuments.mx_metode-titrimetri-volumetri-568af5bcad16d.ppt
PujiWulandari16
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
HeraChem96
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
21 Memento
 
Pengamatan plasmolisis
Pengamatan plasmolisisPengamatan plasmolisis
Pengamatan plasmolisis
SMA Negeri 9 KERINCI
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
Rizki Ghavilun
 

Similar to Tujuan (20)

pembuatan larutan.docx
pembuatan larutan.docxpembuatan larutan.docx
pembuatan larutan.docx
 
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zat
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
Tujuan percobaan
Tujuan percobaanTujuan percobaan
Tujuan percobaan
 
Titrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka MakanTitrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka Makan
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceran
 
Perhitungan Pembuatan Larutan Pereaksi
Perhitungan Pembuatan Larutan PereaksiPerhitungan Pembuatan Larutan Pereaksi
Perhitungan Pembuatan Larutan Pereaksi
 
vdocuments.mx_metode-titrimetri-volumetri-568af5bcad16d.ppt
vdocuments.mx_metode-titrimetri-volumetri-568af5bcad16d.pptvdocuments.mx_metode-titrimetri-volumetri-568af5bcad16d.ppt
vdocuments.mx_metode-titrimetri-volumetri-568af5bcad16d.ppt
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
 
Pengamatan plasmolisis
Pengamatan plasmolisisPengamatan plasmolisis
Pengamatan plasmolisis
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
 

Recently uploaded

Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
tab2008
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
syamsulbahri09
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
FetraHerman2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

Tujuan

  • 1. Tujuan : Mahasiswa mampu mengukur kerapatan larutan dan menghubungkannya dengan kepekatan bahan tersebut. Teori : Dalam ilmu kimia sering dijumpai berbagai jenis larutan. Larutan-larutan tersebut merupakan campuran dari dua bahan atau zat yang berbeda baik dari bahan cair maupun padat. Setiap larutan yang dibuat pasti mempunyai kepekatan yang atau konsentrasi tertentu. Konsentrasi berkaitan dengan kepekatan, yaitu jumlah relatif antara pelarut dan terlarut. Suatu larutan yang mengandung zat terlarut lebih banyak disebut juga pekat yang artinya konsentrasi dari larutan tersebut semakin besar, sedangkan larutan yang hanya sedikit mengandung suatu zat terlarut disebut dengan encer karena konsentrasi dari larutan tersebut kecil. Pengidentifikasian suatu zat kimia dapat diketahui berdasarkan sifat-sifat yang khas dari zat tersebut. Sifat-sifat tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian yang luas. Salah satunya adalah sifat intensif dan ekstensif. Sifat intensif adalah sifat yang tidak tergantung pada ukuran sampel, sedangkan sifat ekstensif adalah sifat yang tergantung pada ukuran sampel yang sedang diselidiki. Kerapatan atau densitas merupakan salah satu dari sifat intensif. Dengan kata lain, kerapatan suatu zat tidak bergantunga dari ukuran sampel. Kerapatan merupakan perbandingan antara massa dan volume dari suatu senyawa. Makin besar volume dan massa dari suatu senyawa, maka makin kecil kerapatannya, begitu pula sebaliknya. Kebanyakan zat cair dan padat mengembang sedikit apabila dipanaskan dan menyusut sedikit apabila oleh tekanan eksternal. Kerapatan zat padat dan cair kebanyakan hampir tidak bergantung pada temperatur dan tekanan. Sebaliknya, kerapatan gas sangat bergantung pada temperatur dan tekanan. Kerapatan gas diberikan pada kondisi standar (tekanan atmosfir pada ketinggian dan temperatur 0°C). Kerapatan gas sangat kecil apabila dibandingkan dengan kerapatan zat padat. Kerapatan dan bobot jenis dari tiap senyawa berbeda-beda. Alat dan Bahan : Alat –alat yang diperlukan :  Hidrometer/ piknometer  Gelas ukur 250 ml  Beaker glass 500 ml  Sudip
  • 2.  Neraca analitik  Pipet tetes Bahan-bahan yang diperlukan :  Aquadest  Larutan sorensen(larutan NaOH jenuh) teknis Cara kerja 1. Masukkan larutan Sorensen ke dalam gelas ukur. Ukur kerapatannya menggunakan hydrometer. Catat sebagai ρ1 2. Campurkan 125 ml larutan Sorensen dengan 125 ml air bebas mineral, aduk hingga rata. Ukur volume campuran menggunakan gelas kur. Ukur kerapatannya menggunakan hydrometer. Catat sebagai ρ2 3. Ulangi prosedur point 2 dicatat dengan menggunakan larutanNaOH hasil langkah kerja point 2. Catat sebagai ρ3 4. Ulangi prosedur point 3 dicatat dengan menggunakan larutanNaOH hasil langkah kerja point 3. Catat sebagai ρ4 5. Ulangi prosedur point 4 dicatat dengan menggunakan larutanNaOH hasil langkah kerja point 4. Catat sebagai ρ5 Hasil Pengamatan : W pikno kosong A = 13,0055 g W pikno kosong B = 12,3719 g a) W pikno A + sorensen : • 27,3314 g • 27, 3579 g W rata-rata = 27,3446 g b) W pikno A + sorensen + aquadest : • 25,6436 g • 25,6460 g
  • 3. W rata-rata = 25,6448 g c) W pikno B + larutan b + aquadest : • 24,1097 g • 24,1214 g W rata-rata = 24,1155 g d) W pikno A + larutan c + aquadest : • 23,8600 g • 23,8612 g W rata-rata = 23,8606 g e) W pikno B + larutan c + aquadest : • 23,1296 g • 23,1292 g W rata-rata = 23,1294 g Perhitungan : Pengenceran Sorensen 50% -> 25% V1 . % = V2 . % V1 . 50% = 50 ml . 25% V1 = 25 ml Pengenceran Sorensen 50% -> 6,25% V1 . % = V2 . % V1 . 50% = 50 ml . 6,25% V1 = 6,25 ml Pengenceran Sorensen 50% -> 12.5% V1 . % = V2 . %
  • 4. V1 . 50% = 50 ml . 12,5% V1 = 12,5 ml Pengenceran Sorensen 50% -> 3,125 V1 . % = V2 . % V1 . 50% = 50 ml . 3,125% V1 = 3,125 ml  W isi sorensen = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong) = (27,3446 – 13,0055) gr = 14,3391 gr  W 50% = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong) = (27,3446 – 13,0055) gr = 14,3391 gr  W 25% = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong) = (25,6448 – 13,0055) gr = 1,6393 gr  W 12,5% = (W pikno B + sorensen) – (W pikno B kosong) = (24,1155 – 12,3719) gr = 11,7436 gr  W 6,25% = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong) = (23,8606 – 13,0055) gr = 10,8551 gr  W 3,125% = (W pikno B + sorensen) – (W pikno B kosong) = (23,1294 – 12,3719) gr = 10,7575 gr  W H2O = (W pikno B + H2O) – (W pikno B kosong)
  • 5. = (25,6717 – 13,0055) gr = 12,6662 gr ρair ρ50% = ρ25% = ρ12,5%= ρ6,25% = ρ3,125%= Pembahasan : Pada praktikum ini, hanya menggunakan sedikit volume sorensen, sehingga pengukuran kerapatannya hanya menggunakan piknometer. Pengukuran berat jenis dengan menggunakan piknometer harus telit, terutama untuk kebersihan pikno meter itu sendiri, apabila didalam piknometernya masih terdapat kotoran/ zat-zat lain maka akan mempengaruhibobot dari piknometer tersebut. Pengukuran dengan menggunakan piknometer sangat dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan. Untuk mendapatkan grafik linier yang mendekati grafik berdasarkan pustaka maka harus menggunaka larutan dengan rentang kepekatan yang besar. Kepekatan dengan kerapatan hubungannya relatif linier untuk rentang kepekatan yang besar. NaOH memiliki sifat larut sempurna dalam air, bersifat tidak stabil, reaktif dengan udara bebas, bereaksi dengan CO2bebas membentuk Na2CO3 dan kemudian membentuk endapan. Pembuatan NaOH kadar berapapun harus melalui sorensen. Pembuatan sorensen (NaOH 50%) biasanya dengan cara menambahkan NaOH paadat sebanyak ±100 gram kedalam 100 gram air yang berada didalam piala glass sambil diaduk. Larutan ini harus didiamkan dulu seama ±2 hari agar kotorannya mengendap. Pada teori kerapatan dalam kepekatan berlaku jika yang terlarut lebih dari satu bahan maka akan terjadi interaksi antar molekul zat terlarut. Berat jenis suatu larutan dipengaruhi oleh molekul-molekul zat yang terdapat didalamnya, larutan sorensen merupakan larutan NaOH 50:50 yang sudah jenuh. Bahan yang terlarut belum tentu menaikan kerapatan. Karena kelarutan dengan kerapatan berbanding terbalik. Semakin tinggi kelarutan maka kerapatannya semakin rendah.
  • 6. Konsentrasi dari larutan sorensen berkurang seiring dengan semakin encer larutan tersebut. Hal ini dikarenakan nilai/ konsentrasi dari air semakin tinggi. Pengukuran dengan menggunakan piknometer harus dilakukan dengan suhu tetap. Selain itu, volume zat cair harus sama dengan volume piknometer. Pada saat menimbang sampel sebaiknya memegang pikno meternya menggunakan tissue, karena jika tidak lemak pada tangan akan menempel dan mempengaruhi hasil penimbangan. Penggunaan berat jenis dalam berbagai hal untuk menentukan suatu zat antara lain: • Menentukan kemurnian suatu zat • Mengenal keadaan zat • Menunjukan kepekatan suatu larutan Untuk pengukuran kerapatan yang menggunakan alat hidrometer akan membutuhkan volume sampel yang lebih banyak. Prinsip kerja alat hidrometer menggunakan Hukum Archimedes. Hidrometer dapat dikalibrasi dengan menggunakan aquadest yang telah diketahui massa jenisnya (1000gram/cm3 ), dengan cara memasukan hidrometer kedalam wadah yang berisi aquadest dan membaca berapa massa jenis yang ditunjukan pada batang hidrometer apakah menunjukan 1000gram/cm3. Kesimpulan : Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan data sebagai berikut: Pengenceran ke- Konsentrasi Kepekatan 1 0,5 1,1316 0,25 2 0,25 0,9975 0,125 3 0,125 0,9268 0,0625 4 0,625 0,8567 0,3125 5 0,3125 0,8490 0,1562
  • 7. Daftar Pustaka : • Penuntun Praktikum Kimia Fisika 1 • http://marischemistry.blogspot.com/2012_11_01_archive.html • http://aduh2104.blogspot.com/2012/06/hidrometer.html