Dokumen tersebut membahas tentang praktikum mengukur kerapatan larutan NaOH dengan mengencerkannya menjadi beberapa konsentrasi. Mahasiswa mengukur kerapatan larutan NaOH konsentrasi penuh dan beberapa pengencerannya menggunakan piknometer dan hidrometer, lalu menghitung nilai kerapatan dan kepekatan larutan. Dokumen ini juga menjelaskan teori kerapatan larutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Konsentrasi larutan dan sifat koligatif larutan merujuk pada jumlah zat terlarut di dalam larutan dan sifatnya yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut tanpa mempertimbangkan sifat partikelnya. Ada beberapa satuan untuk mengukur konsentrasi larutan seperti molalitas, molaritas, persen massa dan volume. Sifat koligatif larutan antara lain penurunan tekanan uap, kenaikan titik did
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis-jenis, dan sifat larutan secara umum. Terdapat penjelasan tentang zat terlarut, pelarut, kelarutan, konsentrasi larutan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan sistem koloid. Ia menjelaskan komponen larutan, sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta jenis dan sifat karakteristik dari sistem koloid.
Larutan terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Terdapat dua jenis larutan yaitu elektrolit dan non-elektrolit. Konsentrasi menunjukkan rasio zat terlarut terhadap total larutan. Satuan konsentrasi umum adalah persen, molaritas, dan normalitas.
Prosedur ini menjelaskan 6 langkah analisis produk cairan, yaitu (1) standarisasi EDTA untuk menentukan konsentrasi larutan, (2) pengukuran volume produk, (3) penetapan kadar kalsium sulfat menggunakan titrasi EDTA, (4) pengukuran nilai pH, (5) pengukuran nilai Brix, dan (6) pengukuran berat jenis menggunakan piknometer.
Konsentrasi larutan dan sifat koligatif larutan merujuk pada jumlah zat terlarut di dalam larutan dan sifatnya yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut tanpa mempertimbangkan sifat partikelnya. Ada beberapa satuan untuk mengukur konsentrasi larutan seperti molalitas, molaritas, persen massa dan volume. Sifat koligatif larutan antara lain penurunan tekanan uap, kenaikan titik did
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis-jenis, dan sifat larutan secara umum. Terdapat penjelasan tentang zat terlarut, pelarut, kelarutan, konsentrasi larutan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan sistem koloid. Ia menjelaskan komponen larutan, sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta jenis dan sifat karakteristik dari sistem koloid.
Larutan terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Terdapat dua jenis larutan yaitu elektrolit dan non-elektrolit. Konsentrasi menunjukkan rasio zat terlarut terhadap total larutan. Satuan konsentrasi umum adalah persen, molaritas, dan normalitas.
Prosedur ini menjelaskan 6 langkah analisis produk cairan, yaitu (1) standarisasi EDTA untuk menentukan konsentrasi larutan, (2) pengukuran volume produk, (3) penetapan kadar kalsium sulfat menggunakan titrasi EDTA, (4) pengukuran nilai pH, (5) pengukuran nilai Brix, dan (6) pengukuran berat jenis menggunakan piknometer.
Dokumen ini membahas tentang sifat koligatif larutan, termasuk konsentrasi larutan, penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik larutan."
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koligatif larutan dan beberapa konsep dasar yang terkait, seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku, tekanan osmosis, dan disosiasi elektrolit dalam larutan. Dokumen ini juga menyertakan beberapa contoh soal untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam berbagai satuan seperti persen, mol, dan osmolar untuk menggambarkan jumlah zat terlarut. Satuan konsentrasi yang tepat digunakan tergantung pada jenis larutan dan bidang ilmu yang relevan.
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
views
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Rumusan Masalah Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
- Tujuan Percobaan
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan. Dokumen juga menjelaskan konsep kemolalan, fraksi mol, tekanan osmosis, serta rumus-rumus yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan.
BAB 5 membahas konsep larutan, termasuk komposisi, sifat zat terlarut, kesetimbangan larutan, dan sifat koligatif larutan. Konsep-konsep kunci meliputi komposisi larutan (persen, molaritas, molalitas), sifat ionik dan molekuler zat terlarut, faktor yang mempengaruhi kelarutan, dan dampak zat terlarut terhadap sifat pelarut seperti tekanan uap, titik didih dan beku, s
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep larutan dan koloid. Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih, terdiri dari solut dan solven. Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi, dengan ukuran partikel 1-100 nm. Koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall dan gerak Brown.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar stoikiometri dalam larutan kimia, termasuk definisi mol, massa molar, konsentrasi larutan, satuan konsentrasi fisika dan kimia seperti persen, molaritas, normalitas, dan molalitas. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pengenceran larutan serta contoh perhitungan stoikiometri dalam reaksi larutan dan titrasi.
Materi ini membahas tentang larutan dan kesetimbangan ion dalam larutan. Topik utama meliputi definisi larutan, satuan konsentrasi larutan seperti persentase, fraksi mol, kemolaran, kemolalan dan kenormalan. Juga membahas tentang elektrolit kuat, elektrolit lemah, sifat koligatif larutan, dan penggunaan larutan dalam industri.
Teks tersebut menjelaskan tentang sifat koligatif larutan yang terdiri dari empat sifat yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Sifat-sifat tersebut dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut namun tidak dipengaruhi oleh jenis zat terlarut. Penjelasan lebih rinci diberikan mengenai penurunan tekanan uap yang diukur men
1. Metode pengeringan digunakan untuk menentukan kadar air dalam minyak goreng. Minyak dipanaskan hingga suhu 105°C selama satu jam untuk menguapkan airnya.
2. Kadar air dalam minyak tersebut adalah 0,08% yang tergolong normal menurut standar.
3. Dokumen ini memberikan prosedur penentuan kadar air dalam minyak menggunakan metode pengeringan.
Dokumen ini membahas tentang sifat koligatif larutan, termasuk konsentrasi larutan, penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik larutan."
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koligatif larutan dan beberapa konsep dasar yang terkait, seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku, tekanan osmosis, dan disosiasi elektrolit dalam larutan. Dokumen ini juga menyertakan beberapa contoh soal untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam berbagai satuan seperti persen, mol, dan osmolar untuk menggambarkan jumlah zat terlarut. Satuan konsentrasi yang tepat digunakan tergantung pada jenis larutan dan bidang ilmu yang relevan.
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
views
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Rumusan Masalah Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
- Tujuan Percobaan
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan. Dokumen juga menjelaskan konsep kemolalan, fraksi mol, tekanan osmosis, serta rumus-rumus yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan.
BAB 5 membahas konsep larutan, termasuk komposisi, sifat zat terlarut, kesetimbangan larutan, dan sifat koligatif larutan. Konsep-konsep kunci meliputi komposisi larutan (persen, molaritas, molalitas), sifat ionik dan molekuler zat terlarut, faktor yang mempengaruhi kelarutan, dan dampak zat terlarut terhadap sifat pelarut seperti tekanan uap, titik didih dan beku, s
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep larutan dan koloid. Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih, terdiri dari solut dan solven. Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi, dengan ukuran partikel 1-100 nm. Koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall dan gerak Brown.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar stoikiometri dalam larutan kimia, termasuk definisi mol, massa molar, konsentrasi larutan, satuan konsentrasi fisika dan kimia seperti persen, molaritas, normalitas, dan molalitas. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pengenceran larutan serta contoh perhitungan stoikiometri dalam reaksi larutan dan titrasi.
Materi ini membahas tentang larutan dan kesetimbangan ion dalam larutan. Topik utama meliputi definisi larutan, satuan konsentrasi larutan seperti persentase, fraksi mol, kemolaran, kemolalan dan kenormalan. Juga membahas tentang elektrolit kuat, elektrolit lemah, sifat koligatif larutan, dan penggunaan larutan dalam industri.
Teks tersebut menjelaskan tentang sifat koligatif larutan yang terdiri dari empat sifat yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Sifat-sifat tersebut dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut namun tidak dipengaruhi oleh jenis zat terlarut. Penjelasan lebih rinci diberikan mengenai penurunan tekanan uap yang diukur men
1. Metode pengeringan digunakan untuk menentukan kadar air dalam minyak goreng. Minyak dipanaskan hingga suhu 105°C selama satu jam untuk menguapkan airnya.
2. Kadar air dalam minyak tersebut adalah 0,08% yang tergolong normal menurut standar.
3. Dokumen ini memberikan prosedur penentuan kadar air dalam minyak menggunakan metode pengeringan.
Laporan praktikum membuat larutan NaCl dan mengencerkan larutan air teh. Tujuannya adalah untuk membuat larutan dengan kemolaran tertentu dan mengubah konsentrasi larutan air teh dari pekat menjadi rendah. Hasilnya, larutan NaCl dapat dibuat dengan melarutkan NaCl padat menjadi cair dan larutan air teh dapat diubah konsentrasinya dengan pengenceran.
Laporan praktikum membuat larutan NaCl dan mengencerkan larutan air teh. Tujuannya adalah untuk membuat larutan dengan kemolaran tertentu dan mengubah konsentrasi larutan air teh dari pekat menjadi rendah. Hasilnya, larutan NaCl dapat dibuat dengan melarutkan NaCl padat menjadi cair dan larutan air teh dapat diubah konsentrasinya menjadi rendah dengan pengenceran.
Semoga salah satu contoh laporan titrasi berikut ini dapat membantu anda dalam melakukan percobaan titrasi. Dalam hal ini, kami melakukan titrasi pada cuka makan untuk menentukan kadar cuka makan yang sedang kami uji.
semoga dokumen ini berguna bagi anda. :)
please leave your thumb ^^
Semoga salah satu contoh laporan titrasi berikut ini dapat membantu anda dalam melakukan percobaan titrasi. Dalam hal ini, kami melakukan titrasi pada cuka makan untuk menentukan kadar cuka makan yang sedang kami uji.
semoga dokumen ini berguna bagi anda. :)
please leave your thumb ^^
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Dokumen ini menjelaskan tentang eksperimen untuk menentukan volume molal parsial komponen larutan dengan menggunakan larutan NaCl dalam air. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi larutan berbanding lurus dengan densitas dan volume molal parsial komponen 2, tetapi berbanding terbalik dengan volume molal parsial komponen 1. Semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin besar densitas dan volume molal parsial komponen 2-nya, tetapi semakin ke
Larutan memiliki konsentrasi yang menunjukkan jumlah relatif zat terlarut dan pelarut. Dokumen ini menjelaskan cara membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dari bahan padat dan cair, termasuk menggunakan normalitas, persen, dan ppm. Prosedur pembuatan larutan meliputi penimbangan bahan, pengukuran volume, dan pengenceran larutan pekat.
[Ringkasan]
Metode titrimetri atau volumetri adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu zat berdasarkan pengukuran volume larutan titran yang bereaksi secara kuantitatif dengan analit. Titrasi melibatkan reaksi antara larutan titran standar dengan analit sampai mencapai titik ekuivalen. Jenis titrasi meliputi asidimetri, redoksimetri, kompleksometri, dan pengendapan. Titrasi asam-basa melibatkan reak
Doc ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Tujuan Praktikum Penurunan Titik Beku
- Dasar Teori
- Alat Bahan
- Cara Kerja
- Hasil Pengamatan
- Ilustrasi Percobaan
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://facebook.com/rrza28
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Tujuan
1. Tujuan :
Mahasiswa mampu mengukur kerapatan larutan dan menghubungkannya dengan
kepekatan bahan tersebut.
Teori :
Dalam ilmu kimia sering dijumpai berbagai jenis larutan. Larutan-larutan tersebut
merupakan campuran dari dua bahan atau zat yang berbeda baik dari bahan cair maupun padat. Setiap
larutan yang dibuat pasti mempunyai kepekatan yang atau konsentrasi tertentu.
Konsentrasi berkaitan dengan kepekatan, yaitu jumlah relatif antara pelarut dan
terlarut. Suatu larutan yang mengandung zat terlarut lebih banyak disebut
juga pekat yang artinya konsentrasi dari larutan tersebut semakin besar, sedangkan larutan
yang hanya sedikit mengandung suatu zat terlarut disebut dengan encer karena konsentrasi dari larutan
tersebut kecil.
Pengidentifikasian suatu zat kimia dapat diketahui berdasarkan sifat-sifat yang khas dari
zat tersebut. Sifat-sifat tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian yang luas. Salah satunya adalah
sifat intensif dan ekstensif. Sifat intensif adalah sifat yang tidak tergantung pada ukuran sampel,
sedangkan sifat ekstensif adalah sifat yang tergantung pada ukuran sampel yang sedang diselidiki.
Kerapatan atau densitas merupakan salah satu dari sifat intensif. Dengan kata lain,
kerapatan suatu zat tidak bergantunga dari ukuran sampel. Kerapatan merupakan perbandingan antara
massa dan volume dari suatu senyawa. Makin besar volume dan massa dari suatu senyawa, maka makin
kecil kerapatannya, begitu pula sebaliknya. Kebanyakan zat cair dan padat mengembang sedikit apabila
dipanaskan dan menyusut sedikit apabila oleh tekanan eksternal. Kerapatan zat padat dan cair
kebanyakan hampir tidak bergantung pada temperatur dan tekanan.
Sebaliknya, kerapatan gas sangat bergantung pada temperatur dan tekanan. Kerapatan gas
diberikan pada kondisi standar (tekanan atmosfir pada ketinggian dan temperatur 0°C). Kerapatan gas
sangat kecil apabila dibandingkan dengan kerapatan zat padat. Kerapatan dan bobot jenis dari tiap
senyawa berbeda-beda.
Alat dan Bahan :
Alat –alat yang diperlukan :
Hidrometer/ piknometer
Gelas ukur 250 ml
Beaker glass 500 ml
Sudip
2. Neraca analitik
Pipet tetes
Bahan-bahan yang diperlukan :
Aquadest
Larutan sorensen(larutan NaOH jenuh) teknis
Cara kerja
1. Masukkan larutan Sorensen ke dalam gelas ukur. Ukur kerapatannya menggunakan
hydrometer. Catat sebagai ρ1
2. Campurkan 125 ml larutan Sorensen dengan 125 ml air bebas mineral, aduk hingga rata.
Ukur volume campuran menggunakan gelas kur. Ukur kerapatannya menggunakan
hydrometer. Catat sebagai ρ2
3. Ulangi prosedur point 2 dicatat dengan menggunakan larutanNaOH hasil langkah kerja point
2. Catat sebagai ρ3
4. Ulangi prosedur point 3 dicatat dengan menggunakan larutanNaOH hasil langkah kerja point
3. Catat sebagai ρ4
5. Ulangi prosedur point 4 dicatat dengan menggunakan larutanNaOH hasil langkah kerja point
4. Catat sebagai ρ5
Hasil Pengamatan :
W pikno kosong A = 13,0055 g
W pikno kosong B = 12,3719 g
a) W pikno A + sorensen :
• 27,3314 g
• 27, 3579 g
W rata-rata = 27,3446 g
b) W pikno A + sorensen + aquadest :
• 25,6436 g
• 25,6460 g
3. W rata-rata = 25,6448 g
c) W pikno B + larutan b + aquadest :
• 24,1097 g
• 24,1214 g
W rata-rata = 24,1155 g
d) W pikno A + larutan c + aquadest :
• 23,8600 g
• 23,8612 g
W rata-rata = 23,8606 g
e) W pikno B + larutan c + aquadest :
• 23,1296 g
• 23,1292 g
W rata-rata = 23,1294 g
Perhitungan :
Pengenceran Sorensen 50% -> 25%
V1 . % = V2 . %
V1 . 50% = 50 ml . 25%
V1 = 25 ml
Pengenceran Sorensen 50% -> 6,25%
V1 . % = V2 . %
V1 . 50% = 50 ml . 6,25%
V1 = 6,25 ml
Pengenceran Sorensen 50% -> 12.5%
V1 . % = V2 . %
4. V1 . 50% = 50 ml . 12,5%
V1 = 12,5 ml
Pengenceran Sorensen 50% -> 3,125
V1 . % = V2 . %
V1 . 50% = 50 ml . 3,125%
V1 = 3,125 ml
W isi sorensen = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong)
= (27,3446 – 13,0055) gr
= 14,3391 gr
W 50% = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong)
= (27,3446 – 13,0055) gr
= 14,3391 gr
W 25% = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong)
= (25,6448 – 13,0055) gr
= 1,6393 gr
W 12,5% = (W pikno B + sorensen) – (W pikno B kosong)
= (24,1155 – 12,3719) gr
= 11,7436 gr
W 6,25% = (W pikno A + sorensen) – (W pikno A kosong)
= (23,8606 – 13,0055) gr
= 10,8551 gr
W 3,125% = (W pikno B + sorensen) – (W pikno B kosong)
= (23,1294 – 12,3719) gr
= 10,7575 gr
W H2O = (W pikno B + H2O) – (W pikno B kosong)
5. = (25,6717 – 13,0055) gr
= 12,6662 gr
ρair
ρ50% =
ρ25% =
ρ12,5%=
ρ6,25% =
ρ3,125%=
Pembahasan :
Pada praktikum ini, hanya menggunakan sedikit volume sorensen, sehingga
pengukuran kerapatannya hanya menggunakan piknometer.
Pengukuran berat jenis dengan menggunakan piknometer harus telit, terutama
untuk kebersihan pikno meter itu sendiri, apabila didalam piknometernya masih terdapat
kotoran/ zat-zat lain maka akan mempengaruhibobot dari piknometer tersebut.
Pengukuran dengan menggunakan piknometer sangat dipengaruhi oleh
perubahan suhu dan tekanan. Untuk mendapatkan grafik linier yang mendekati grafik
berdasarkan pustaka maka harus menggunaka larutan dengan rentang kepekatan yang besar.
Kepekatan dengan kerapatan hubungannya relatif linier untuk rentang kepekatan yang besar.
NaOH memiliki sifat larut sempurna dalam air, bersifat tidak stabil, reaktif dengan udara bebas,
bereaksi dengan CO2bebas membentuk Na2CO3 dan kemudian membentuk endapan.
Pembuatan NaOH kadar berapapun harus melalui sorensen. Pembuatan sorensen (NaOH
50%) biasanya dengan cara menambahkan NaOH paadat sebanyak ±100 gram kedalam 100
gram air yang berada didalam piala glass sambil diaduk. Larutan ini harus didiamkan dulu
seama ±2 hari agar kotorannya mengendap.
Pada teori kerapatan dalam kepekatan berlaku jika yang terlarut lebih dari satu
bahan maka akan terjadi interaksi antar molekul zat terlarut.
Berat jenis suatu larutan dipengaruhi oleh molekul-molekul zat yang terdapat
didalamnya, larutan sorensen merupakan larutan NaOH 50:50 yang sudah jenuh.
Bahan yang terlarut belum tentu menaikan kerapatan. Karena kelarutan dengan kerapatan
berbanding terbalik. Semakin tinggi kelarutan maka kerapatannya semakin rendah.
6. Konsentrasi dari larutan sorensen berkurang seiring dengan semakin encer
larutan tersebut. Hal ini dikarenakan nilai/ konsentrasi dari air semakin tinggi.
Pengukuran dengan menggunakan piknometer harus dilakukan dengan suhu
tetap. Selain itu, volume zat cair harus sama dengan volume piknometer.
Pada saat menimbang sampel sebaiknya memegang pikno meternya
menggunakan tissue, karena jika tidak lemak pada tangan akan menempel dan mempengaruhi
hasil penimbangan.
Penggunaan berat jenis dalam berbagai hal untuk menentukan suatu zat antara lain:
• Menentukan kemurnian suatu zat
• Mengenal keadaan zat
• Menunjukan kepekatan suatu larutan
Untuk pengukuran kerapatan yang menggunakan alat hidrometer akan
membutuhkan volume sampel yang lebih banyak. Prinsip kerja alat hidrometer menggunakan
Hukum Archimedes. Hidrometer dapat dikalibrasi dengan menggunakan aquadest yang telah
diketahui massa jenisnya (1000gram/cm3
), dengan cara memasukan hidrometer kedalam
wadah yang berisi aquadest dan membaca berapa massa jenis yang ditunjukan pada batang
hidrometer apakah menunjukan 1000gram/cm3.
Kesimpulan :
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan data sebagai berikut:
Pengenceran ke- Konsentrasi Kepekatan
1 0,5 1,1316 0,25
2 0,25 0,9975 0,125
3 0,125 0,9268 0,0625
4 0,625 0,8567 0,3125
5 0,3125 0,8490 0,1562
7. Daftar Pustaka :
• Penuntun Praktikum Kimia Fisika 1
• http://marischemistry.blogspot.com/2012_11_01_archive.html
• http://aduh2104.blogspot.com/2012/06/hidrometer.html